Anda di halaman 1dari 17

Sesi 2

Building a Great Team


13.00-15.00 WIB

Opener

Slide 1

Slide 2

[PERKENALAN] & CV

Slide 3 Materi yang akan dibahas pada forum ini


adalah:
1. Diversity is the Key
2. Right Credential
3. Quality Improvement
4. Team Management

Slide 4 Namun sebelum ke materi utama


tersebut, mari kita mengingat kembali
tentang audit activities.

Dalam kegiatan penugasan audit,


pembentukan tim audit berada pada
tahap perencanaan audit (audit planning)
yang mana kita harus membentuk tim
audit yang terdiri dari beberapa individu,
kemudian membagi peran dan tanggung
jawab ke masing-masing individu tersebut
yang biasanya terdiri dari supervisor
(pengendali teknis), team leader (ketua
tim) dan anggota tim, dengan tidak lupa
menentukan batas atau ruang lingkup dari
kegiatan audit yang akan dilakukan
berdasarkan analisis risiko di dalam
proses bisnis auditi.

Kemudian setelah tim terbentuk, kita


harus menyiapkan perencanaan kegiatan
audit atau biasa disebut sebagai audit
program, kemudia membagi tugas dan
lingkup pekerjaan kepada anggota tim
audit. Hasil pemeriksaan dituangkan di
dalam kertas kerja audit dan melakukan
dokumentasi atas bukti-bukti audit dalam
temuan audit.

oleh sebab itu, dalam pelaksanaan


kegiatan audit diperlukan koordinasi dan
kerja sama tim audit yang memiliki
kompetemsi dan skill yang sesuai dalam
suatu penugasan audit.

Diversity Is the Key

Slide 5
Poin pertama dalam “how to build a great
team” adalah menerima segala
keberagaman dan menjadikannya
sebagai kunci untuk membentuk sebuah
tim yang hebat.

Berbicara tentang keberagaman, saya


mengutip pernyataan dari salah satu
tokoh yang terkenal akan perjuangannya
untuk memperoleh kemerdekaan dan
kedamaian warga India.

“Our Ability to reach unity in diversity will


be the beauty and the test of our
civilization” - Mahatma Gandhi

yang berarti Kemampuan kita semua


untuk mencapai persatuan dalam
keberagaman akan menjadi keindahan
dan ujian bagi kelangsungan peradaban
kita.

Menurut saya, quotes ini sangat


menggambarkan kondisi kita dan bangsa
kita, dimana seperti semboyannya,
Bhinneka Tunggal Ika, Indonesia memiliki
banyak sekali keberagaman yang
menyatukan.

Alih-alih memperburuk, Keberagaman


justru bisa kita manfaatkan sebagai
senjata paling ampuh dalam membuat
sebuah tim yang luar biasa. Adanya
keberagaman menyadarkan kita bahwa
banyak hal yang tidak ada pada kita,
namun ada pada orang lain, begitupun
sebaliknya, hal yang ada pada kita,
namun tidak ada di orang lain. Kesadaran
ini membuat kita lebih leluasa dalam
menemukan racikan yang pas untuk
membentuk sebuah tim.

Slide 6
Kemudian apa yang bisa kita lakukan
dalam menyikapi keberagaman dalam
tim?

- Yang pertama adalah menghargai


keberagaman itu sendiri, dengan
cara berusaha untuk mengenali,
menghargai, dan memanfaatkan
keberagaman tersebut untuk
meningkatkan komunikasi dan
efektivitas tim guna mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.

- Yang kedua adalah menemukan


racikan yang pas dalam
membentuk sebuah tim. Setelah
kita menerima, dan mempelajari
keberagaman tersebut, barulah
kita mulai untuk menemukan
keterkaitan tujuan tim dengan
anggota tim. Keberagaman seperti
dalam hal kematangan, pola pikir,
pengalaman, latar belakang,
minat, kompetensi, dan lain
sebagainya yang dimiliki anggota
tim akan mempengaruhi pola dan
sistem kerja dari tim tersebut.

- Yang terakhir adalah menyikapi


keberagaman tersebut setelah tim
terbentuk. Faktanya, tim tidak
hanya terdiri dari individu yang
setara tetapi juga sub-tim individu
yang memiliki atribut serupa yang
memengaruhi dinamika dan
kontrol tim. Kadang kala,
keberagaman yang ada
menimbulkan percikan dan
gesekan antar individu, Ketua Tim
menjadi figur yang harus
mengontrol segala percikan
tersebut sehingga tidak
mengganggu sistem kerja tim.
Slide 7 Audit terhadap Keragaman membantu
kita memahami demografi dan budaya
tenaga kerja untuk selanjutnya
mengidentifikasi faktor-faktor spesifik
yang akan membantu menciptakan
organisasi yang beragam dan inklusif.

Lalu apa manfaat dari adanya audit


terhadap keragaman?
1. Membantu kita dalam menyusun
strategi dan keputusan bisnis yang lebih
baik, meningkatkan keragaman dan
inklusi, serta kinerja bisnis.
2. memperlancar dan meningkatkan
kreativitas dalam tenaga kerja, serta
memacu inovasi.
3. membantu untuk menciptakan
lingkungan kerja yang inklusif dan setara,
meningkatkan retensi staf, dan membantu
menarik staf terbaik, apa pun latar
belakangnya.

Slide 8
Bagaimana strategi untuk mengelola
keberagaman dalam tim?

Kita tahu bahwa salah satu kemampuan


yang terpenting bagi internal auditor di
semua tingkatan adalah komunikasi.
Semua anggota tim harus terampil dalam
komunikasi lisan dan tertulis, termasuk
wawancara, penulisan laporan, dan
presentasi.

Anggota tim juga harus menunjukkan


kemampuan untuk berpikir kritis dan
objektif untuk mengidentifikasi masalah
dan tindakan potensial untuk
menyelesaikan masalah tersebut.

Cara terbaik untuk mencapai lingkungan


yang produktif dan beragam bukan hanya
kepemimpinan dengan contoh tetapi
dengan penggunaan strategi khusus,
inilah saran kami tentang cara
menciptakan tenaga kerja beragam yang
sangat produktif dan kontributif

a) Proses pengenalan budaya


perusahaan dapat terjadi secara alami,
tetapi akan lebih baik jika dilakukan
secara sengaja dengan membuat jalur
komunikasi terbuka sejak awal sehingga
masalah dapat diatasi.

b) Berlatih pembimbingan dan pembinaan


tim untuk mendorong retensi dan fokus
pada tujuan karir jangka panjang.
Diskusikan peluang untuk kemajuan dan
pertumbuhan tim.

c) Buat program pembelajaran dan


pengembangan yang berfokus pada
membangun hubungan dan keterampilan.
Berikan penghargaan kepada karyawan
berdasarkan kinerja.

d) Jadwalkan kegiatan di luar pekerjaan


yang mendorong komunikasi dan interaksi
antar individu yang menyenangkan.
Mempromosikan hubungan dan
persahabatan yang sehat di antara rekan
kerja melalui keterlibatan sosial atau
komunitas.

e) Berikan pelatihan keragaman untuk


membuat karyawan lebih sadar tentang
apa yang dimaksud dengan
"keberagaman dalam bekerja"

Slide 9 Berkenaan dengan sebelumnya


mengenai pemberian penghargaan
kepada karyawan, Setjen DPR memiliki
sebuah kebijakan tentang pemberian
reward and punishment kepada pegawai
yang dinilai berhak menerimanya, yaitu
pada Persekjen No. 13 Tahun 2022
tentang Pemberian Penghargaan Kepada
Pegawai Setjen DPR RI.

Selain itu, ittama DPR RI juga telah


mengimplementasikannya dalam bentuk
penganugerahan “Audit Team of the Year”
di Ittama DPR RI periode 2021, yang
diberikan pada awal tahun 2022.
Dengan adanya pemberian “reward” ini,
diharapkan dapat memacu semangat
dalam berkinerja dengan lebih baik lagi.
Right Credential

Slide 10
Poin ke-2 adalah Right Credential,
sesuai kutipan dari Abraham Lincoln,

“Commitment is what turn promises


into reality”

bahwa komitmen adalah sesuatu yang


mengubah janji menjadi kenyataan.
Sebuah komitmen untuk meningkatkan
kompetensi melalui sertifikasi akan
meningkatkan kinerja dan kualitas tim.

Slide 11 Kredensial menurut KBBI adalah sertifikat


atau pernyataan yang menyatakan
kemampuan seseorang dalam melakukan
sesuatu. Jadi dapat diartikan, urgensi
kredensial adalah keinginan untuk
mencapai kompetensi dalam melakukan
pekerjaan, yang dalam pelaksanaannya
dapat berbentuk sertifikasi dan
sejenisnya.

Jika dikaitkan dengan profesi internal


auditor, CIA adalah sertifikasi utama untuk
menunjukkan pemahaman tentang apa
dan bagaimana seorang internal auditor
bekerja.

Di samping itu, sertifikasi dan lisensi lain


mungkin juga penting untuk menunjukkan
bahwa individu tersebut memiliki inisiatif
dan dorongan untuk terus belajar, serta
untuk menunjukkan keahliannya dalam
bidang minat tertentu. Sertifikasi tersebut
seperti Certified Fraud Examiner, Certified
Information System Auditor, Certified
Compliance and Ethics Professional,
Certified Public Accountant, dan lain
sebagainya.

keberagaman minat yang dimiliki anggota


tim tersebut akan menambah efektivitas
tim secara keseluruhan.

Namun begitu, jika anggota tim belum


siap untuk mengejar kredensial CIA,
berpartisipasi dalam penilaian kualitas
internal tahunan dapat menjadi cara yang
bagus bagi individu untuk setidaknya
mempelajari standar yang berlaku.

Slide 12
Di setjen DPR sendiri, telah menerapkan
beberapa hal terkait credential seperti:

1. IAC (Piagam audit internal)

adalah suatu dokumen formal yang


menyatakan tujuan, wewenang, dan
tanggung jawab kegiatan pengendalian
intern oleh Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah. Selain itu, Piagam Audit
Internal juga memuat pernyataan
komitmen dari pimpinan lembaga. Salah
satunya adalah komitmen untuk
pengembangan kompetensi auditor.

2. sinergi dengan lembaga pendidikan


dan pelatihan seperti BPKP, IIA, YPIA,
dan lain lain.

Salah satu contohnya kami sudah


melakukan integrasi sebuah aplikasi dari
ittama setjen dpr yang bernama SIRATU
(Sistem Administrasi Surat Tugas)
berbentuk digital dengan aplikasi BPKP
yaitu SIBIJAK (Sistem Informasi Bina
Jabatan Auditor Berkualitas). Diharapkan
dengan adanya integrasi ini, dapat
memudahkan dan menyederhanakan
dalam menyusun angka kredit auditor,
serta untuk menjaga kerahasiaan data
pribadi yang terinput pada kedua aplikasi
ini.

Selain itu, sebagai salah satu wujud kerja


sama dan kolaborasi antar instansi
pemerintah, kami juga setiap tahun
membuat matriks perencanaan
keikutsertaan diklat auditor internal yang
diselenggarakan oleh GIA Corpu BPKP,
baik diklat yang bersifat penjenjangan
ataupun substansial, sehingga diharapkan
dengan adanya binaan dari GIA Corpu
BPKP dapat meningkatkan kompetensi
dan kredensial auditor internal.

Quality Improvement
Slide 13
Ketiga adalah Quality Improvement,
yaitu bagaimana cara mengembangkan
kualitas tim, baik anggota tim maupun
sistem kerja tim.

Mengutip kutipan dari Mark Twain

“to succeed in life, you need two


things: ignorance and confidence”

untuk mencapai keberhasilan, yang


diperlukan ada 2 hal yaitu ketidaktahuan
dan kepercayaan diri.

Ketidaktahuan membuat kita merasa


selalu kurang dalam ilmu dan skill,
membuat kita selalu ingin mempelajari hal
baru guna mengembangkan kompetensi
dan mencapai keberhasilan. Kemudian
kepercayaan diri membuat kita lebih
leluasa dalam mengimplementasikan ilmu
yang kita pelajari tadi.

Hanya ‘ketidaktahuan’ tidak akan cukup,


sebab sebanyak apapun kita belajar, jika
kurang tepat dalam eksekusi, maka
hasilnya tidak akan optimal. Sebaliknya,
hanya kepercayaan diri tidak akan cukup
juga, sebab tanpa belajar dan keinginan
untuk belajar, tidak akan ada “bekal”
untuk melakukan eksekusi secara
optimal.

Jadi untuk mencapai kompetensi diri yang


berkualitas, yang diperlukan adalah 2 hal,
ketidaktahuan yang membuat kita belajar
hal baru, dan kepercayaan diri yang
membuat kita leluasa dalam
mengimplementasikan hal yang kita
pelajari.

Slide 14
Jika dihubungkan dengan profesi internal
auditor, terdapat QAIP (Quality Assurance
dan Improvement Program), yaitu
program pengembangan dan penjaminan
kualitas. QAIP jika diimplementasikan
dengan tepat, akan menjadi pengaruh
positif untuk tim dan individu. QAIP dapat
membantu memastikan bahwa
penugasan telah dilakukan dengan benar
dan sesuai standar. Selain itu, QAIP juga
membantu memberikan jawaban jika
terdapat pertanyaan tentang
independensi dan objektivitas auditor.

Survei klien internal menyoroti bagaimana


dan di mana fungsi QAIP tersebut
menambah value, serta berpengaruh
terhadap area of improvement, baik untuk
tim secara keseluruhan atau untuk
individu. Selain itu, memiliki QAIP di
lingkungan kerja menunjukkan ke klien
bahwa audit internal juga menyoroti
tentang bagaimana pekerjaannya
dilakukan. Juga, jika penilaian eksternal
dilakukan, kita bisa memiliki jawaban
yang tepat ketika kita mendapatkan
pertanyaan, "Siapa yang mengaudit
auditor?"

Setelah anggota tim direkrut, Langkah


penting selanjutnya adalah memberikan
fasilitas dan kesempatan anggota untuk
menerima pelatihan guna membantu
mengembangkan skill dan minat mereka.
Rapat tim adalah sumber pembelajaran
dan pelatihan lainnya untuk mendukung
fungsi audit internal. Semua anggota tim
harus didorong untuk berbicara dan
secara terbuka berbagi cerita mengenai
kesuksesan dan tantangan mereka. Satu
sama lain harus saling memberikan
tanggapan tentang bagaimana mereka
telah mengatasi tantangan serupa.
Sebuah bahan Topik hangat untuk
dibahas dapat diberikan kepada individu
yang dapat menelitinya dan
mempresentasikan temuan mereka
selama pertemuan tim, sehingga melatih
keterampilan presentasi mereka.

Slide 15
Sebagai auditor internal, kita wajib
memahami dan memberikan pemahaman
mendalam tentang proses dan transaksi
bisnis perusahaan, lalu menganalisis dan
mengubah data yang tersedia menjadi
informasi yang bermakna dan
berwawasan luas untuk meningkatkan
operasi.
Beberapa kualitas yang harus dimiliki oleh
seorang auditor internal profesional
adalah:

● Integritas – sikap jujur, berani,


bijaksana dan tanggung jawab
auditor dalam melaksanakan
audit. Auditor yang berintegritas
yaitu auditor yang mempunyai
kemampuan untuk mewujudkan
apa yang telah diyakini
kebenarannya.

● Independences – auditor tidak


mudah dipengaruhi, tidak
dibenarkan memihak kepada
kepentingan siapapun, dalam
rangka melaksanakan tugasnya.
Dengan indepedensi ini
diharapkan auditor dapat
mempertahankan kebebasan
pendapatnya.

● Good Communication skills –


auditor harus memiliki
kemampuan untuk berkomunikasi
dengan baik, sebab pada
praktiknya, auditor membutuhkan
komunikasi yang baik untuk
konfirmasi kepada auditee, selain
itu, dalam penugasannya auditor
juga akan menjelaskan banyak hal
seperti temuan, opini, cara
pandang.dsb

● Diversity – Seperti yang sudah


dibahas sebelumnya, keragaman
adalah hal yang selalu ada dalam
kehidupan sehari-hari, termasuk
dalam kegiatan pengawasan,
seorang auditor internal harus
memiliki kemampuan untuk
menyesuaikan diri terhadap
keragaman dan perubahan tren
seiring perkembangan zaman.

● Persuasiveness – Komunikasi
yang digunakan untuk
mempengaruhi dan meyakinkan
orang lain. Melalui persuasi setiap
individu mencoba berusaha
mempengaruhi kepercayaan dan
harapan orang lain, tak terkecuali
auditor internal yang dalam
pelaksanaan tugasnya akan sering
berhadapan dengan berbagai
pihak.
● Assertiveness – Percaya diri
selama proses audit dan
memegang kendali atas agenda
baik yang belum berlangsung,
tengah berlangsung, maupun yang
telah berlangsung. Selain itu,
berkenaan dengan poin
sebelumnya yaitu komunikasi,
sikap asertif diartikan sebagai
kemampuan untuk
mengomunikasikan apa yang ingin
disampaikan kepada orang lain
secara jujur dan terbuka dengan
tetap menghormati hak pribadi dan
orang lain.
● Reliability – Seorang auditor
internal harus handal dan dapat
diandalkan, harus siap dalam
pelaksanaan semua proses audit
dengan menyiapkan waktu dan
energi mereka.

● Punctuality – Auditor harus


menyerahkan laporan tepat waktu,
dan karena dalam kegiatannya
merupakan kerja tim, auditor yang
baik harus tepat waktu dalam
semua kegiatan yang telah
diagendakan.

Slide 16 Berikut saya tampilkan implementasi yang


ada di Setjen DPR RI dan Ittama DPR RI.

Yang pertama, kami sudah memiliki


sebuah kebijakan untuk pengembangan
dan penjaminan kualitas seperti
Persekjen No. 5 Tahun 2018 tentang
Pedoman Telaah Sejawat bagi Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah
Inspektorat Utama Setjen DPR RI.
Kemudian saya ambil juga dari eksternal
setjen, namun masih dalam lingkup K/L
yaitu dari Bappenas berupa Pedoman No.
1 Tahun 2021:Program Pengembangan
dan Penjaminan Kualitas di Inspektorat
Utama Bappenas.

Selain itu, kami di Ittama DPR RI juga


memiliki beberapa kegiatan internal yang
dapat mengembangkan kompetensi dan
kapabilitas sehingga diharapkan dapat
berjalan beriringan dengan
pengembangan kualitas, antara lain
seperti:
1. Monday Spirit, yaitu program rapat
atau pertemuan yang dilakukan
setiap hari senin untuk membahas
progres penugasan, serta hal lain
yang perlu untuk dibahas.
2. Wednesday reform, yaitu program
rapat atau pertemuan yang
dilakukan setiap hari rabu untuk
khusus membahas mengenai
program “Reformasi Birokrasi”.
3. E-Learning, yaitu Fasilitas
pembelajaran online yang mudah
diakses dengan tujuan dapat
memudahkan siapa saja yang
ingin belajar kapan saja dan
dimana saja. FItur ini terdapat
pada website ittama DPR.
4. Internal Workshop, yaitu
Bimbingan teknis internal yang
diselenggarakan untuk
mengembangkan kompetensi dan
kapabilitas auditor internal. Tak
jarang kegiatan ini bekerja sama
dengan narasumber atau pemberi
materi profesional dari pihak
eksternal.
5. In-House Training, bisa disebut
juga PPM (Program Pelatihan
Mandiri), yaitu program pelatihan
mandiri yang diselenggarakan
untuk mengembangkan
kompetensi dan kapabilitas auditor
internal dengan pemateri dari
sumber daya internal ittama.
6. Knowledge Sharing, yaitu forum
yang bertujuan untuk saling
berbagi pengetahuan dan
pengalaman antar auditor internal.

Dengan adanya kebijakan dan kegiatan


ini, diharapkan kita semua dapat
berkembang dan bertumbuh bukan hanya
dalam hard-skill, namun juga dalam
soft-skill.
Slide 17
Yang terakhir adalah bagaimana
memanajemen tim, termasuk bagaimana
membagi gugus tugas auditor dan
bagaimana menjalin team working dalam
penugasan auditor.

Mengutip pernyataan Michael Jordan,

“Talent wins games, but teamwork and


intelligence win championship.”

bahwa bakat bisa memenangkan


pertandingan, namun Kerjasama tim yang
baik dan kecerdasan dapat
memenangkan kejuaraan.

Kutipan ini ingin menyampaikan kepada


kita bahwa bakat individual mungkin bisa
membuat kita menang dalam
pertandingan tunggal dan singkat, namun
untuk memenangkan hal yang lebih besar
yaitu kejuaran, hanya bakat individual
saja tidak cukup, diperlukan kerja sama
tim yang baik serta kecerdasan, dan kerja
sama tim yang baik dapat diwujudkan
melalui berbagai cara, salah satunya
adalah membagi gugus tugas dengan
jelas, serta membagi peran sesuai
dengan keahlian dan kompetensinya.

Slide 18
Manajemen tim adalah kemampuan
individu atau organisasi untuk mengelola
dan mengkoordinasikan sekelompok
individu untuk melakukan tugas.
Manajemen tim melibatkan kerja tim,
komunikasi, penetapan tujuan, dan
penilaian kinerja.

Berkenaan dengan itu, CAE (Chief Audit


Executive) harus memberikan pelatihan
kepada tim mereka tentang bagaimana
cara bekerja dalam tim. Jika hal ini sudah
dilakukan, akan timbul kepercayaan
anggota tim bahwa mereka telah
didukung, sehingga jika anggota tim
merasa didukung dan merasa leluasa
untuk berkomunikasi, mereka akan aktif
berbicara terus terang saat terdapat
laporan atau komentar yang kurang tepat
sehingga diperlukan evaluasi perbaikan.

Jika kesalahan terjadi, CAE harus


memastikan bahwa anggota tim telah
mengetahui bahwa mereka telah
melakukan tindakan yang benar dengan
cara mengakui dan mengomunikasikan
kesalahan tersebut. CAE harus
melibatkan anggota tim (khususnya yang
melakukan kesalahan) dalam upaya
memperbaiki kesalahan tersebut, pada
saat yang sama CAE harus mengakui
bahwa sebagai pemimpin, ia memiliki
tanggung jawab atas kesalahan yang
dibuat oleh tim.

Team work atau kerja tim sangat


berpengaruh dan merupakan penentu
berhasil tidaknya suatu perusahaan
dalam menjalankan proses bisnis di
dalamnya. Dan kegiatan audit internal
merupakan kegiatan yang memiliki
pengaruh paling kuat dalam menentukan
berhasil tidaknya perusahaan dalam
mencapai tujuannya. Oleh karena itu,
setiap anggota di dalamnya perlu
menyatukan tujuan bersama, saling
memberi kepercayaan, dan terus
melakukan perbaikan dengan kegiatan
evaluasi tim audit internal yang dilakukan
sesering mungkin.

Slide 19 Sebuah video berdurasi dua sekian menit


yang saya ambil dari youtube, tentang
rahasia membentuk tim hebat di
perusahaan google.

[[Penayangan Video]]

Jadi isi dari video tersebut adalah tentang


seorang jurnalis bernama Charles Duhigg,
yang menerima undangan dari Google
untuk bergabung dalam “big project” yang
mereka sebut “project aristoteles”.

Dalam project tersebut, google ingin


mengetahui bagaimana cara untuk
membentuk sebuah tim yang sempurna,
atau bisa kita bilang tim yang hebat.
Awalnya, orang-orang dalam tim project
ini memiliki sebuah hipotesis bahwa tim
hebat terbentuk ketika kita menyatukan
orang-orang yang saling menyukai
bersama, namun mereka tidak bisa
menemukan korelasi antara hal tersebut
dengan kesuksesan tim.

Kemudian mereka mulai mengalihkan


fokus ke arah bagaimana anggota dalam
tim tersebut berinteraksi, dan disinilah
letak semuanya menjadi terang. Bahwa
interaksi dan kebiasaan yang ada dalam
tim berkorelasi dengan kesuksesan tim
tersebut.

Menurut Charles ada dua hal yang


berpengaruh dalam hal ini:
1. Yang pertama adalah “Equality in
conversational turn-taking”, atau
diartikan kesetaraan dan keadilan
dalam giliran berbicara. Jika
orang-orang dalam tim memiliki
kesempatan yang sama dalam
berbicara baik itu dalam rapat atau
pertemuan tim lain di luar rapat,
maka akan berpengaruh positif
dalam mencapai kesuksesan tim.
Namun, berbicara saja belum
cukup.
2. Yang kedua adalah “ostentatious
listening” atau diartikan
mendengar dengan seksama.
Pada dasarnya ketika orang atau
anggota tim mulai berbicara, kita
sebagai pemimpin hendaknya
memperhatikan dan memedulikan
pembicaraan tersebut, gestur
sederhana seperti menutup laptop,
mengulangi apa yang dia katakan,
dan melakukan kontak mata,
dapat menunjukkan kepedulian
kita sebagai pemimpin sehingga
kepercayaan dalam tim akan
terbentuk.

Jika kita telah melakukan kedua hal ini,


secara otomatis akan membentuk sebuah
hal yang disebut “Psychological Safety”
atau diartikan keamanan psikologis. Dan
project ini menunjukkan bahwa keamanan
psikologis adalah poin yang paling
berkorelasi positif terhadap kesuksesan
sebuah tim. Jika orang-orang dalam tim
baik ketua hingga anggota merasa aman
secara psikologis, mereka akan
mengembangkan ide terbaik, inovasi
terbaik, kemampuan bekerja dalam tim,
dan lain sebagainya. Sehingga perpaduan
antara semua aspek yang ada dapat
meningkatkan kualitas tim serta
mempermudah dalam mencapai tujuan
dalam tim.

Hasil dari project ini bukan hanya berlaku


untuk google, namun juga berlaku untuk
semua organisasi yang ada.

Slide 20
Untuk membuat tim yang hebat, tentunya
diperlukan perencanaan yang hebat juga,
salah satunya dalam pembagian peran
antar individu dalam tim tersebut.

Di Ittama Setjen DPR, dan sebagian


besar K/L Pemerintah Lain, dengan
mengacu pada Permenpan No. 220 tahun
2008 tentang Jabatan Fungsional Auditor
dan Angka Kreditnya, susunan gugus
tugas tim auditor internal adalah kurang
lebih sebagai berikut:

1. Pengendali mutu: berperan


melakukan supervisi terhadap
peran-peran di bawahnya, serta
melakukan penjaminan kualitas
sesuai dengan standar kualitas
atas output yang dihasilkan dalam
pelaksanaan penugasan sehingga
tujuan penugasan dapat tercapai
secara optimal.

2. Pengendali teknis: berperan


melakukan supervisi terhadap
Ketua tim dan anggota tim.
Pengendali teknis memastikan
bahwa teknis pelaksanaan
kegiatan pengawasan telah sesuai
dengan standar dan SOP yang
berlaku sehingga output yang
dihasilkan akan berkualitas.

3. Ketua Tim: Berperan sebagai


pemimpin tim penugasan, selain
itu ketua tim juga bertugas untuk
mengawasi anggota tim, serta
bertanggung jawab atas seluruh
rangkaian penugasan mulai dari
perencanaan hingga
pertanggungjawaban penugasan
yang dilaksanakan oleh tim
tersebut.

4. Anggota Tim: Berperan sebagai


pelaksana arahan dari Ketua tim
dalam rangkaian pelaksanaan
penugasan. Semua hasil dari
pelaksanaan rangkaian kegiatan
dalam penugasan yang dilakukan
oleh anggota tim harus dapat
dipertanggungjawabkan sebab
nantinya akan menjadi output
penugasan tim tersebut.

Slide 21 [TERIMA KASIH]

Anda mungkin juga menyukai