Oleh :
B021201047
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PRODI HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
2022
#131 6 Keterampilan Membangun Kolaborasi di Dalam Tim
Resume #131
Faktor yang sangat penting dalam menyukseskan mekanisme kerja baru yang ditentukan
pemerintah sehubungan dengan perintah perintah presiden untuk melakukan reformasi
birokrasi. Dimana Substansi daripada kerja tim adalah bagaimana membangun kolaborasi.
Adapun tema yang dibahas adalah 6 Keterampilan membangun kolaborasi di dalam tim dan
bagaimana cara mengembangkannya.
Kolaborasi yang efektif menurut channel ini yakni, membutuhkan pegawai yang
memiliki keahlian yang tepat sehingga, dapat berkolaborasi dan dapat berkembang. Apa
sebenarnya kolaborasi itu? Kolaborasi adalah menyatukan pegawai dari berbagai bidang dan
unit, lokasi dan tim yang berbeda kemudian memfokuskan mereka pada tujuan yang sama.
Namun, kolaborasi tak mungkin bisa terjadi kecuali, semua pegawai berada pada tingkat atau
tataran yang sama terutama berkaitan dengan segi tingkat keterampilan. Kolaborasi adalah
proses tetapi berkolaborasi dengan baik adalah keterampilan yang mendasar. Perkembangan
kolaborasi pada dasarnya terjadi atas tuntutan keadaan dan kebutuhan untuk mencapai tujuan
yang sama.
1. Keterbukaan pikiran, hal ni menjadi paling utama yakni dengan bersikap terbuka dan
mau menerima ide-ide baru, dimana Ketika beberapa orang dari bidang yang berbeda
masuk ke dalam ruangan untuk berdiskusi mereka harus memiliki perspektif dan
bidang keahlian yang tidak sama satu dan lainnya, agar kolaborasi dapat berjalan
dengan baik. Sehingga, ide-ide tersebut dapat terprovide dengan baik dan
membangun ide-ide yang belum pernah dikerjakan sebelumyya. Mereka yang
memiliki kemampuan kolaborasi yang baik akan mampu berkembang dan berpotensi
untuk menyelesaikan berbagai ide yang ada. Maka dari itu, keterbukaan pikiran.
merupakan salah satu aspek yang fundamental dalam membangun birokrasi, melihat
hal ini maka pimpinan harus menemukan cara untuk mendoroang para pegawai agar
bersedia unutk berkolaborasi, Menurut Todd Kashdan, memulai pertemuan dengan
mengikatkan jenis suasana atau iklim apa yang ideal untuk memunculkan ide-ide
berani dan kreatif, namun jika ide-ide masih berkembang dan bertumuh maka carilah
apa yang menarik dan ajukan pertanyaan, sehingga mereka bisa memunculkan ide-
ide baru dan menumbuhhkan rasa ingin tahu.
2. Komuniskasi, melakukan komunikasi yang jelas dan bijaksana adalah hal yang harus
dimiliki oleh pimpinan dan para pegawai untuk berkolaborasi dengan sukses.
Pegawai dalam hal ini harus mampu mengkomunikasikan dirinya dengan baik
walaupun kadangkala dengan cara yang berbeda dari yang lain. Contohnya ada yang
lebih sedang mengkomunikasikannya dengan kelompok namun ada juga yang tidak.
Mempupuk komunikasi yang jelas dan terbuka berabrti memperhatikan gaya
komunikasi yang berbeda dan menyesuaikan dengan cara masing-masing.
Komunikasi yang efektif membutuhkan tingkat kesadaran diri yang substansial,
pegawai harus memhami preferensi mereka sendiri. Menciptakan ruang yang
kolaboratif membutuhkan komunikasi yang baik untuk menciptakan kenyamanan
berkomunikasi bagi setiap orang.
3. Organisai, Kolaborasi tidak dapat terjadi kecuali orang dapat mendelegasikan beban
kerja, dan mengurus tanggung jawab dan menjaga diri mereka agar tetap teratur dan
itulah mengapa organisasi memerlukan keterampilan kolaborasi, dimana didasarkan
pada asumsi bahwa anda mempekerjakan orang-orang yang sudah terorganisir.
Namun, sebagi pemimpin kita harus bisa mengorganisasi dan mengkordinasikan
suatu proyek atau pekerjaan secara baik. Sehingga, tidak membebani rekan kerjanya
yang lain.
4. Pemikiran Jangka Panjang, dimana pegawai dan pemimpin dapat memvisualisasikan
hasil akhir dari kerja kolaboratif yang dilakukan, dimana kolaborasi adalah tentang
bekerja menuju tujuan Bersama atau tujuan bersama dan mengenali bagaimana
kontribusi anda sesuai dengan tujuan tersebut. Bagi pegawai yang ingin
meningkatkan keterampilan kolaborasinya, hal ini berarti memperoleh pemahaman
tentang ruang lingkup kegiatan atau proyek dan peran semua orang didalamnya.
Semakin tahu dan memahami tentang focus proyek kegiatan tertentu maka semakin
siap kita untuk mewujudkannya, dan bagi para pemimpin diperlukan untuk
menjelaskan mengapa proyek secara memadai. Dijelaskan lebih lainjut bahwacara
terbaik untuk membuat pegawai berinvestasi dalam proses kolaborasi adalah dengan
memberikan mereka kesempatan untuk berkontribusi pada visi dan tujuan bersama.
Pemimpin harus dapat memastikan bahwa semua pegawai bagaimana pekerjaan yang
dilakuakn dapat berkontribusi pada tujuan tim dan organisasi serta bagaimana
organisasi mampu membawa mereka pada tujuannya
5. Kemampuan beradaptasi, banyaknya masalah dan perubahan yang muncul selama
proses mencapai tujuan tersebut membuat banyak orang akhirnya memiliki keinginan
untuk meninggalkan keinginan untuk meraih sesuatu tertentu tersebut. Tentu saja
biasanya keadaan ini bukan suatu pilihan untuk bertahan namun, wajib dan harus
dihadapi agar kita dapat beradaptasi pada saat itu juga. Kemapuan ini menjadi salah
satu hal yang fundamental namun sulit untuk diajarkan. Namun, hal ini dapat dipupuk
melalui pimpinan melalui contoh seperti, adanya situasi kacau dan tak terduga yang
berdampak pada penundaan kemajuan dari proyek atau kegiatan yang dilaksanakan
kemudian, pemimpin tetap tenang dan terus melakukan Langkah-langkah yang harus
dijalankan. Kemudian, tidak panik dan memampukan diri utnuk bertukar pikiran
dengan pegawai tentang solusi untuk permasalahan yang dihadapi.
6. Berdebat, kemampuan berdebat yang dimaksud adalah kemampuan berdebat secara
bijaksana dan produktif dengan staff atau rekan kerja. Dimana berdebat Ketika rapat
seringkali menjadi pendorong munculnya inovasi dan ide-ide bagus. Dimana inovasi
dan ide bagus tersebut dapat berkembang dan ditempatkan di paling depan dan ide
yang kurang bagus ditempatkan dibelakang. Namun, kemampuan ini bisa saja sulit
dilakukaj apalagi Ketika anda terikat secara emosional dengan argument anda,
bagaiaman sebagai seorang pemimpin di lingkungan anda dapat mendorong dan
mengatur saluran diskusi dalam memastikan debat sesuai tugas, produktif dan sopan.
Sehingga, mampu untuk membantu setiap orang dalam menyampaikan kritiknya
secara langsung dengan cara yang baik.
Resume #132
Delapan Langkah kolaborasi dalam bekerja di lingkungan kita, sebagai bagian dari
rangkain upaya mengantisipasi kebijakan baru dari kementerian PAN-RB berkaitan dengan
kebijakan pola kerja baru dimana sangat menekankan pentingnya kerja tim. Kurangnya proses
kerja kolaboratif dalam tim itu akan menyebabkan kegagalan sebuah proyek atau kegiatan
dalam organisasi. Sebuah bisnis harus melibatkan dan menyenangkan serta melibatkan naluri
dimana semua pemimpin memiliki komitmen untuk mengjhidupkan kolaborasi. Apa
sebenarnya kolaborasi itu? Kolaborasi diibaratkan bawhwa adanya sepasang kuda yang dapat
menarik benda berat yang aka dikerjakan lebih miduh jika dekerjakan secara bersamaan. Salah
satu film yang terlihat mengajarkan mengenai kerja tim adalah serial film marvel. Adapun
dalam memabngun kolaborasi kita memerlukan struktur yang besahabat dan ramah kepada tim
karena, tidak tersekat lagi antar individu-individu yang kebetulan berada pada unit lain karena
berbentuk sebuah tim yang kedua itu memotivasi tenaga kerja atau pegawai kkita untuk
mengungguli diri mereka sendiri.