Menurut Litjen (2015), area yang diungkapkan KAM diantaranya seputar: 1). Prosedur audit
yang terkait kelangsungan hidup entitas, 2). Tingkat Materialitas yang digunakan; 3).
Pengungkapan penyimpangan; 4). Informasi spesifik entitas; 5). Pengendalian internal; dan 6).
Kebijakan akuntansi entitas.
Pada tahun 2015, Institut der Wirtschaftsprüfer (IDW) di Jerman menerbitkan Analisis
Pelaporan Auditor tentang KAM di Inggris dan Belanda, dampak dari laporan auditor sangat
bervariasi yang dapat diamati dari konten, penyajian, penggunaan ilustrasi, dan jumlah KAM.
Komite Medium-Size Practice (SMP) IFAC juga membahas apakah dukungan lebih lanjut dapat
dikembangkan untuk membantu perubahan. Setiap auditor memilih untuk mengungkapkan
KAM, maka disepakati bahwa akan sangat membantu jika tautan di laporan audit yang
menyertakan KAM dapat dibagikan (IFAC, 2016).
Sebelum tahun 2017, audit yang mencakup pada negara lain (misalnya, Swiss, Hong Kong,
Thailand, dan Afrika Selatan), melaporkan topik teratas KAM, yaitu;
(1) Goodwill and Intangibles,
(2) Plant, Property and Equipment (PPE),
(3) Revenue Recognition,
(4) Acquisitions,
(5) Impairments,
(6) Asset Valuation and
(7) Exploration and Evaluation Assets.
Komunikasi hal audit utama dalam laporan auditor juga dapat memberikan pengguna yang
dituju suatu basis untuk lebih terhubung dengan manajemen dan pihak yang bertanggung
jawab atas tata kelola tentang hal-hal tertentu yang berkaitan dengan entitas, laporan keuangan
auditan, atau audit yang telah dilaksanakan.
Komunikasi kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola:
1. Hal-hal yang telah ditentukan oleh auditor sebagai hal audit utama
2. Jika berlaku, tergantung pada fakta dan kondisi entitas dan audit, penentuan oleh
auditor bahwa tidak terdapat hal audit utama untuk dikomunikasikan dalam laporan
auditor.
1. Hal-hal yang dikomunikasikan kepada pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola.
2. Hal-hal yang membutuhkan perhatian signifikan dari auditor.
3. Hal-hal yang paling signifikan dalam audit.
1. Untuk satu set lengkap audit atas laporan keuangan bertujuan umum dari Emiten
2. Ketika auditor diharuskan oleh peraturan perundang-undangan
3. Ketika auditor memutuskan untuk mengkomunikasikan hal audit utama dalam laporan
auditor.
Pengkomunikasian hal audit utama di dalam laporan auditor adalah dalam konteks auditor telah
merumuskan opini atas laporan keuangan secara keseluruhan.
Kondisi ketika suatu hal yang ditentukan menjadi hal audit utama tidak dikomunikasikan dalam
laporan auditor:
SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai 9 pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2022.
a. Hal audit utama: Hal-hal yang, menurut pertimbangan profesional auditor, merupakan
hal yang paling signifikan dalam audit atas laporan keuangan periode kini. Hal audit
utama dipilih dari hal-hal yang dikomunikasikan kepada pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola.
b. Emiten: Entitas yang efeknya (ekuitas atau utang) terdaftar atau 25 diperdagangkan
pada suatu bursa efek yang diakui atau dipasarkan menurut 26 regulasi pada suatu
bursa efek yang diakui atau institusi setara lainnya.
Dari hal-hal yang dikomunikasikan kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola,
auditor harus menentukan, hal-hal yang memerlukan perhatian signifikan auditor dalam
melaksanakan audit. Dalam membuat keputusan ini, auditor harus mempertimbangkan hal-hal
berikut: (Ref: Para. A9-A18)
(a) Area dengan risiko kesalahan penyajian material yang dinilai lebih tinggi, atau risiko
signifikan yang diidentifikasi berdasarkan SA 315 (Revisi 2021). (Ref: 38 Para. A19-A22)
39
(b) Pertimbangan signifikan auditor yang berkaitan dengan area dalam laporan keuangan
yang melibatkan pertimbangan signifikan manajemen, termasuk estimasi akuntansi yang
telah teridentifikasi dan memiliki ketidakpastian estimasi yang tinggi. (Ref: Para. A23-
A24)
(c) Dampak terhadap audit atas peristiwa atau transaksi signifikan yang terjadi 2 selama
periode tersebut. (Ref: Para. A25-A26)
Auditor harus menguraikan setiap hal audit utama, menggunakan subjudul yang tepat, pada
paragraf terpisah dari laporan auditor dengan menggunakan judul "Hal Audit Utama," kecuali
kondisi dalam paragraf 14 atau 15 berlaku. Bahasa pengantar di paragraf laporan auditor ini
harus menyatakan bahwa:
a. Hal audit utama adalah hal-hal yang, menurut pertimbangan profesional kami,
merupakan hal paling signifikan dalam audit kami atas laporan keuangan [periode kini];
b. Hal-hal tersebut disampaikan dalam konteks audit atas laporan keuangan secara
keseluruhan, dan dalam merumuskan opini terhadap laporan keuangan tersebut, auditor
tidak memberikan suatu opini terpisah atas hal-hal tersebut. (Ref: Para. A31-A33)
Auditor tidak boleh mengomunikasikan suatu hal di bagian Hal Audit Utama dalam laporan
auditor ketika auditor harus mengubah opininya berdasarkan SA 705 (Revisi 26 2021) sebagai
akibat dari hal tersebut. (Ref: Para. A5)
SA 320 (Revisi 2021) menjelaskan bahwa auditor dapat mengasumsikan pengguna laporan
keuangan:
(a) Memiliki suatu pengetahuan memadai tentang aktivitas bisnis dan ekonomi, serta
akuntansi dan keinginan untuk mempelajari informasi dalam laporan keuangan dengan
cermat;
(b) Memahami bahwa laporan keuangan disusun, disajikan, dan diaudit berdasarkan tingkat
materialitas tertentu;
(c) Mengakui adanya ketidakpastian inheren dalam pengukuran angka-angka berdasarkan
penggunaan estimasi, pertimbangan, dan mempertimbangkan peristiwa masa depan;
serta
(d) Membuat keputusan ekonomi yang wajar berdasarkan informasi dalam laporan
keuangan.