Negara Nusantara
Negara kepulauan yang memiliki ketangguhan politik, ekonomi,
keamanan nasional, dan budaya/peradaban baharis sebagai poros maritim dunia
Kementerian PPN/Bappenas
PENDEKATAN UNTUK MEMBANGUN INDONESIA
MASA DEPAN HARUS BERUBAH…
Menjadi
Transformasi
Transformasi adalah
perubahan tampilan
atau bentuk secara
Reformasi adalah besar
bentuk atau kondisi
yang baru dan lebih baik
Reformasi
Dari
Kementerian PPN/Bappenas
ISU NASIONAL BIDANG PKP
Target 2024
Indikator Capaian 2023
Penyesuaian Final
BIDANG PERUMAHAN
Kementerian PPN/Bappenas
CAPAIAN BIDANG PERUMAHAN, PERMUKIMAN, AIR MINUM,
DAN SANITASI PROVINSI JAWA TIMUR 2023
Capaian Akses Perumahan Capaian Akses Air Minum Capaian Akses Sanitasi Capaian Akses Persampahan*
Provinsi Jawa Timur Provinsi Jawa Timur Provinsi Jawa Timur Provinsi Jawa Timur
Tahun 2023 Tahun 2023 Tahun 2023 Tahun 2022
13,8% 5,30%
Akses Air Minum Aman* BABS di Tempat Terbuka *) Delineasi seluruh kawasan dan bukan hanya
* SKAM RT 2020 perkotaan saja
Kementerian PPN/Bappenas
NAWASIS SEBAGAI PLATFORM SISTEM INFORMASI, PENINGKATAN KAPASITAS DAN DATABASE
DASAR HUKUM KOMPONEN NAWASIS
Kementerian PPN/Bappenas
Kick Off Meeting PKP Provinsi Jawa Timur
BIDANG
PERUMAHAN
1. Penyediaan Perumahan yang layak dan 1. Penyediaan Perumahan yang layak dan terjangkau sesuai 1. Fasilitasi pembiayaan penyediaan lahan, Bank
terjangkau di KI, KEK, dan Kawasan Strategis karakteristik wilayah Tanah (land banking), dan Konsolidasi lahan
lainnya, khususnya untuk pekerja 2. Pengembangan teknologi dan kualitas sumber daya 2. Pengembangan skema dan kerja sama
2. Optimalisasi rantai nilai penyediaan perumahan konstruksi dalam rangka penegakan standar keandalan pembiayaan serta pendanaan melalui skema
3. Penguatan Pasar Pembiayaan Primer dan bangunan bauran pendanaan (blended finance) dan
Sekunder Perumahan 3. Penanganan permukiman kumuh dan peremajaan kota dana abadi (endowment fund)
4. Kemudahan Perizinan dalam Proses Penyediaan secara inklusif
Perumahan 4. Reformasi subsidi perumahan yang lebih efesien dan
5. Pemanfaatan dana murah perbankan dan tepat sasaran serta perluasan akses pembiayaan
pengelolaan dana perumahan jangka panjang perumahan
5. Optimalisasi pemantapan sistem pembiayaan primer dan
sekunder perumahan
6. Peninjauan kembali perundang-undangan dan regulasi
terkait kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah
daerah di sektor perumahan
Kementerian PPN/Bappenas
ISU SEKTOR PERUMAHAN
Capaian Akses Rumah Tangga Terhadap Rumah Layak Huni Keterbatasan akses rumah tangga terhadap hunian
berdasarkan Sub Indikator layak, terjangkau, dan berkelanjutan
90.21%
93.56%
90.78%
92.86%
91.05%
93.53%
91.72% 01 segmentasi masyarakat, terutama pekerja sektor informal
84.94% 86.44% 87.54% 87.75% 89.27%
83.92%
dan perbaikan tata Kelola hunian sewa;
82.20% 82.47% 82.53%
80.75%
80% 82.36%
Kurangnya pengawasan untuk menjamin keandalan
77.47% 78.43% 79.60% 80.04%
02
79.53% 80.29% 80.92%
77.39%
70%
71.78% 73.07% 74.58% bangunan dan kesesuaian terhadap tata ruang;
67.95%
Rumah Tangga
60%
Belum optimalnya integrasi antara penyediaan perumahan
50% 03 dengan sarana prasarana, khususnya di perkotaan;
63.15%
60.90%
60.66%
59.54% belum mapan;
55.51%
54.09%
53.31%
51.73%
30%
49.05%
10%
05 yang belum efektif (ketersediaan lahan, urban sprawl, dan
keamanan bermukim);
Kementerian PPN/Bappenas
0%
10%
30%
40%
60%
70%
80%
90%
100%
20%
50%
29.01%
32.57%
38.80%
Kementerian PPN/Bappenas
42.70%
54.17%
54.21%
54.74%
56.49%
56.92%
59.28%
59.60%
59.85%
61.82%
63.06%
63.15%
63.15%
63.61%
64.12%
TAHUN 2023
64.16%
65.91%
66.31%
68.17%
68.85%
70.74%
70.75%
CAPAIAN RUMAH LAYAK HUNI PER PROVINSI
70.95%
71.43%
71.53%
71.88%
72.39%
74.01%
75.82%
84.26%
85.79%
PROFIL PKP PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2023
Kriteria Rumah Layak Huni Status Pemenuhan Indikator Rumah Layak Huni Provinsi Jawa Timur Tahun 2023
Hunian diukur sebagai layak huni jika dapat memenuhi seluruh kriteria Indikator
kelayakan akses air minum, sanitasi, ketahanan struktur bangunan (yang Fisik Luas per Akses Air Akses Persentase
dilihat dari jenis material atap-lantai-dinding), serta luas lantai per kapita. bangunan kapita Minum Sanitasi
RLH P P P P 70.74% 70.74%
P P P 7.55%
Ketahanan Bangunan Layak P P P 1.43%
Bahan bangunan atap, 1 indikator 23.01%
dinding dan lantai rumah 87,32% P P P 2.59%
memenuhi syarat
P P P 11.44%
P P 0.42%
Rumah Tangga P P 0.62%
yang Tinggal di P P 0.05%
2 indikator
RTLH
5.64%
Kecukupan Luas Layak Rumah Layak Huni P P 0.32%
96,81% (2023) P P 1.02%
Luas lantai perkapita ≥7,2 m2
P P 3.21%
P 0.03%
P 0.34%
3 indikator 0.59%
70,74% P 0.20%
Akses Air Minum Layak 96,01% P 0.02%
4 indikator 0.02% 0.02%
Total Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) 29.26%
Rumah tangga yang
Total Rumah Tangga 100%
memenuhi seluruh Ketidaklayakan hunian di Provinsi Jawa Timur mayoritas disebabkan
aspek kelayakan oleh ketidaklayakan akses sanitasi yaitu sebesar 11,44%
Akses Sanitasi Layak 89,01% rumah.
Jumlah rumah tangga yang menempati rumah layak huni di Provinsi Jawa Jika penanganan rumah layak huni dilakukan terintegrasi dengan penanganan infrastruktur
Timur tahun 2023 (70,74%) berada di atas capaian nasional (63,15%)
dasarnya, maka akses rumah tangga terhadap rumah layak terjangkau akan semakin
12 cepat
Kementerian PPN/Bappenas tercapai. 12
CAPAIAN AKSES RUMAH TANGGA TERHADAP RUMAH LAYAK HUNI
PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015-2023
Kementerian PPN/Bappenas
CAPAIAN AKSES RUMAH TANGGA TERHADAP RUMAH LAYAK HUNI
PER KABUPATEN/KOTA
100.00%
90.00%
88.71%
70.74%
90.82%
87.15%
80.00%
84.56%
87.24%
85.39%
85.37%
Key Takeways
82.23%
80.79%
81.63%
82.45%
81.14%
82.16%
77.75%
78.00%
76.91%
79.91%
77.96%
70.00%
75.24%
77.27%
77.73%
74.00%
70.11%
Diperlukan skenario dari
69.67%
67.18%
66.66%
60.00%
63.29%
64.05%
pemerintah provinsi dalam
66.24%
59.93%
61.90%
59.40%
60.80%
62.62%
55.62%
50.00%
mencapai target akses RLH
49.77%
47.91%
40.00%
100% di tahun 2045:
45.04%
Kota Malang
Ngawi
Gresik
Kediri
Kota Kediri
Magetan
Jember
Trenggalek
Jombang
Ponorogo
Bojonegoro
Lumajang
Banyuwangi
Malang
Madiun
Tulungagung
Bangkalan
Bondowoso
Pacitan
Kota Madiun
Kota Batu
Sampang
Tuban
Pasuruan
Blitar
Nganjuk
Probolinggo
Sidoarjo
Kota Surabaya
Kota Pasuruan
Pamekasan
Sumenep
Kota Mojokerto
Lamongan
Kota Probolinggo
Mojokerto
Kota Blitar
Situbondo
Highlight :
• Secara umum, jumlah kab/kota yg memiliki capaian diatas capaian provinsi lebih banyak dibandingkan jumlah kab/kota yang
memiliki capaian dibawah capaian provinsi
• Kab/kota dengan capaian paling rendah adalah Bangkalan (45,04%) dan yang tertinggi adalah Kab Magetan (90,82%)
Sumber: Susenas 2023, diolah BPS
Kementerian PPN/Bappenas
BASELINE 2023, USULAN TARGET 2029, DAN TARGET 2045
RUMAH TANGGA DENGAN AKSES HUNIAN LAYAK, TERJANGKAU DAN BERKELANJUTAN (%)
Provinsi RLH Exercise Estimasi Target Segmentasi Opsi Intervensi
2023 Target RT 2045 Layak Milik Tanpa Peningkatan hak atas tanah (PTSL, KT, Prona, Proda)
2029 (ribu)* Huni Keamanan
Bermukim
Jawa Timur 70.74% 80.26% 1.330,27 100% Non- Punya Rumah di Peningkatan tata kelola hunian sewa
Milik Tempat Lain
*) estimasi RT yang perlu diintervensi pada tahun 2029 Tidak Punya Bagi RT yang berencana untuk membeli rumah
Rumah di • Fasilitasi pembangunan rumah baru berbasis masyarakat
Tempat Lain • Fasilitasi pembangunan perumahan skala besar
Konsensus Target Nasional • Penyediaan hunian publik vertikal milik beserta PSU
Subsidi/pembiayaan perumahan
– Provinsi – Kab/Kota •
Kementerian PPN/Bappenas 15
Kick Off Meeting PKP Provinsi Jawa Timur
BIDANG
AIR MINUM
BCR dalam Investasi Air Minum Land subsidence Intrusi air laut Mengancam
73% 15% Wilayah BCR
keberlanjutan
sumber daya air
Kejadian Diare Kejadian Stunting Setiap 1 US tanah
Asia Timur dan Pasifik 26 – 27
Disebabkan oleh Disebabkan oleh Dollar yang
Eropa dan Asia Tengah 6–7
ketersediaan dan kualitas kejadian diare pada diinvestasikan
1 2 3
air minum yang rendah, anak, akibat rendahnya Amerika Latin dan Karibia 14 – 15 akan
kelayakan sanitasi, dan kualitas air minum dan menghasilkan Tingginya Intrusi air laut di Air tanah
Timur Tengah dan Afrika 4–6
higienitas sanitasi aman. Utara
pengembalian pengambilan air Jakarta merupakan salah
senilai 26-27 US tanah menyebabkan satu sumber daya air
Asia Selatan 13 – 18 Dollar menyebabkan pencemaran yang keberadaannya
Meningkatkan akses air minum, sanitasi, penurunan muka terhadap air tanah. terbatas dan
Sub-Sahara Afrika 10 – 17 Berdasarkan kerusakannya
dan higiene yang aman dapat secara tanah
subsidence)
(land
Kementerian dapat
Sumber: Vivid Economics
efektif mengurangi tingkat kematian terutama di ESDM, intrusi air mengakibatkan
wilayah Pantai laut sudah dampak yang luas
akibat diare sampai 45% (Freeman et Utara Pulau Jawa mencapai wilayah serta pemulihannya
al,2014; Wolf et al, 2014). 1-20 cm/tahun. utara Monas. sulit dilakukan.
Kementerian PPN/Bappenas
AIR MINUM DALAM RPJPN 2025-2045
Akses rumah tangga perkotaan terhadap air siap
TARGET 2045: minum perpipaan
100%
Pemenuhan akses air minum yang aman, berkelanjutan, dan sesuai karakteristik wilayah
100% rumah tangga di Indonesia memiliki akses air minum Pemenuhan akses air minum aman melalui pengembangan dan pengelolaan SPAM
aman aman baik melalui sistem jaringan perpipaan maupun bukan jaringan perpipaan
Di wilayah perkotaan diarahkan untuk penyediaan akses air minum melalui sistem jaringan
Memastikan ketersediaan dan pengelolaan air minum yang perpipaan dan menyediakan akses perpipaan siap minum.
berkelanjutan untuk semua, baik dari kuantitas dan kualitas air
baku, kebijakan dan regulasi, kelembagaan, pembiayaan, Sementara, pada wilayah perdesaan dan daerah 3T penyediaan akses air minum aman
infrastruktur, dan teknologi dilaksanakan melalui SPAM jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan berbasis
masyarakat/desa.
Terkait implementasi peraturan Upaya pengamanan suplai air minum Fokus pada pembangunan akses air Dorongan untukmelakukan analisis
Peningkatan strategi dalam
dari sumber hingga ke konsumen, minum dan sanitasi di perdesaan agar risiko sebagai bentuk feedback dari
dan regulasi dengan penerapan menjalankan manajemen asset
yang dilakukan oleh berbagai pihak lokus pembangunan di desa tidak berbagai sektor mulai dari penyusun
strategi tata kelola penyelenggara BUMD Air Minum untuk tertinggal. Intervensi yang sudah
secara terpadu.Dapat menggunakan kebijakan hingga tangkat daerah
airminum di tingkat daerah mendorong investasi. berjalan saat ini di kawasan perkotaan
pendekatan analisis dan manajemen serta penyedia infrastruktur dan
(Permendagri 21 tahun risiko untuk menjamin air minum melalui dukungan PDAM sehingga
kawasan perdesaan juga membutuhkan penyelenggara untuk menyediakan
2020) yang disuplai aman dari segi kualitas
perhatianyang sama. akses air minum aman
atau kesehatan.
Kementerian PPN/Bappenas
AIR MINUM AMAN DALAM RPJMN 2025-2029
TARGET 2029: RUMAH TANGGA DENGAN AKSES AIR MINUM AMAN 43%
Penganggaran dan
MAJOR PROJECT AKSES AIR MINUM PERPIPAAN (10 JUTA SAMBUNGAN RUMAH) 1 Kebijakan, Peraturan, dan 2 Pendanaan
Kelembagaan
Dukungan pendaan oleh Pemda
Penyiapan dan finalisasi NPSK dalam rangka prioritisasi
dan penguatan kelembagaan anggaran untuk air minum dan
dan kolaborasi pendaanaan yang bersumber dari
nasional dan luar negeri
Estimasi Gap
± 6.128.045 SR Strategi
Percepatan
Pemenuhan Air
Minun Aman
5.00%
0.00% Capaian Pengembangan, peningkatan, dan
2019 2020 2021 2022 2023 penguatan fasilitas serta layanan
Target 20.18% 21.23% 23.80% 25.57% 28.39% BUMD air minum, pengembangan
SPAM berbasis masyarakat, dan
Capaian 20.18% 20.69% 19.06% 19.47% 19.76% RPAM
Kementerian PPN/Bappenas
ISU SEKTOR AIR MINUM
Kementerian PPN/Bappenas 20
TARGET AKSES AIR MINUM AMAN 2029
PROVINSI JAWA TIMUR
3 Sumatera Barat 8,50% 26,75% 41,35% 20 Kalimantan Barat 17,40% 26,20% 33,24%
Kementerian PPN/Bappenas
TARGET AKSES RT PERKOTAAN TERHADAP AIR SIAP MINUM PERPIPAAN
2029 PROVINSI JAWA TIMUR
100% TARGET PROV. JAWA TIMUR
83%
90%
Akses RT Perkotaan
terhadap Air Siap Minum 52%
76%
76%
73%
80%
Perpipaan 2029
70%
69%
70%
59%
58%
56%
56%
55%
54%
60%
52%
52%
51%
49%
47%
44%
43%
50%
42%
42%
41%
41%
38%
37%
34%
34%
34%
40%
32%
30%
30%
28%
28%
28%
27%
27%
27%
27%
27%
26%
26%
25%
25%
25%
25%
24%
24%
24%
24%
23%
23%
23%
23%
23%
23%
30%
22%
22%
21%
21%
20%
20%
20%
20%
19%
19%
18%
17%
20%
12%
10%
0%
Kementerian PPN/Bappenas
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
50.00%
100.00%
0.00%
8.50%
28%
8.50%
37%
Kementerian PPN/Bappenas
8.50%
41%
8.50%
19%
8.50%
28%
8.50%
37%
8.50%
28%
8.50%
19%
Baseline (2020)
13.00%
73%
8.10%
37%
8.10%
28%
Target 2029
17.40%
33%
17.40%
33%
17.40%
PROVINSI JAWA TIMUR
69%
17.40%
74%
17.40%
47%
8.30%
TARGET AKSES AIR MINUM AMAN 2029
32%
8.30%
28%
8.30%
2029
37%
8.30%
32%
8.30%
37%
8.30%
28%
4.80%
23%
4.80%
36%
Akses Air Minum Aman
12.40%
46%
12.40%
28%
TARGET PROV. JAWA TIMUR
55%
DISTRIBUSI TARGET
RPJMN 2025-2029
DEFINISI CAPAIAN AKSES AIR MINUM PER LADDER
Kementerian PPN/Bappenas
DISTRIBUSI TARGET
RPJPN 2025-2045
DEFINISI SUMBER DATA
Akses Rumah Tangga Perkotaan terhadap Air 1. Surveilans Kualitas Air Minum Rumah Tangga oleh Kementerian Kesehatan/ Dinas Kesehatan
Siap Minum Perpipaan adalah rumah tangga di
2. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) KOR BPS
perkotaan yang memiliki akses terhadap air siap minum
melalui jaringan perpipaan yang memenuhi kriteria Tingkatan
sebagai berikut Definisi yang Digunakan di Indonesia
Global Nasional
1. Rumah tangga menggunakan sumber air minum
Akses air minum yang memenuhi 4 proxy:
jaringan perpipaan
1) Sumber air Minum Layak
2. Lokasi sumber air minum berada di dalam atau di 2) Lokasi sumber air minum berada di dalam atau di halaman rumah/on-premises (selain air minum
halam rumah (on premises); Safely kemasan bermerk dan air isi ulang)
Akses Aman
3. Tersedia setiap saat dibutuhkan; dan Managed 3) Rumah tangga dapat mengakses air minum saat dibutuhkan (tidak mengalami kesulitan pasokan
4. Memenuhi syarat kualitas air minum sebagaimana air selama 24 jam)
4) Kualitas air minum bebas dari kontaminasi bakteri faecal dan kimiawi yang ditetapkan sesuai
tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI
standar kualitas air minum nasional
No. 2 Tahun 2023.
Sumber air minum berasal dari perpipaan, kran umum, sumur bor/pompa, mata air terlindung dan air
Basic Akses Layak hujan dan waktu tempuh mengumpulkan air dari rumah ke sumber air minum (termasuk antre)
RUMUS PERHITUNGAN Access Dasar sebesar kurang lebih atau sama dengan (≤) 30 meni. *Air Minum dalam Kemasan dan Isi ulang perlu
dicek kembali sumber air mandi/cuci
Sumber air minum berasal dari perpipaan, kran umum, sumur bor/pompa, mata air terlindung dan air
Limited Akses Layak
hujan dan waktu tempuh mengumpulkan air dari rumah ke sumber air minum sebesar lebih dari (>) 30
Acces Terbatas
menit. *Air Minum dalam Kemasan dan Isi ulang perlu dicek kembali sumber air mandi/cuci
Keterangan Unimpro Sumber air minum yang berasal dari sumber air tidak terlindungi (i) sumur tidak terlindung; (ii) mata air
Akses Tidak
ved tidak terlindung . *Tidak Terlindungi: Tidak Pakai Cincin (sumur) atau tidak ada bak pelindung (mata air)
Layak
• PASMPP = Persentase rumah tangga perkotaan yang Water
memiliki akses terhadap air siap minum perpipaan. Surface Tidak Ada Sumber air secara langsung yang berasal dari air permukaan (sungai, danau, waduk, kolam, irigasi)
• JRTASMPP = Jumlah rumah tangga perkotaan yang Water Akses
memiliki akses terhadap air siap minum perpipaan. Catatan: Syarat kualitas air minum aman yaitu memenuhi parameter wajib kualitas air minum sesuai dengan Peraturan Kementerian
• JRT = Jumlah rumah tangga seluruhnya di perkotaan Kesehatan Nomor 2 Tahun 2023
yang memiliki akses jaringan perpipaan. SUMBER: PROFIL KETERSEDIAAN SARANA AIR MINUM, SANITASI, DAN KEBERSIHAN TANGAN DI RUMAH TANGGA INDONESIA, 2022
Kementerian PPN/Bappenas
PERAN PROVINSI UNTUK PERCEPATAN AKSES AIR MINUM
Kementerian PPN/Bappenas
PROGRAM PENDAMPINGAN DAERAH
Provinsi
Tujuan Mendampingi P3AM Program Penyediaan
Percepatan Air Minum
Kementerian PPN/Bappenas
Kick Off Meeting PKP Provinsi Jawa Timur
BIDANG
SANITASI
EKONOMI DAN
PENCEMARAN LINGKUNGAN KESEHATAN MASYARAKAT
KESEJAHTERAAN
Pemenuhan akses sanitasi melalui rantai layanan yang dikelola secara aman, berkelanjutan, dan inklusif
sesuai dengan karakteristik wilayah
Air limbah domestik (blackwater, greywater, dan lumpur PENGUATAN SISTEM PENDATAAN & PENGAMBILAN KEBIJAKAN
Aman tinja) dikelola secara aman sesuai dengan proxy SDGs 1 BERBASIS SPASIAL
2030
PRIORITASI PEMBANGUNAN SISTEM TERPUSAT (PERPIPAAN)
Penyediaan layanan sanitasi dapat beroperasi sesuai 2 SERTA PENGARUSUTAMAAN PENANGANAN GREYWATER DAN
Berkelanjutan dengan fungsinya secara berkelanjutan yaitu tersedia RESOURCE RECOVERY
setiap saat, adaptif, dan berketahanan.
REFORMASI TATA KELOLA DAN PENCIPTAAN EKOSISTEM YANG
3 MENDORONG PENYELENGGARAAN SPALD YANG BERKELANJUTAN
• Layanan sanitasi melayani seluruh lapisan masyarakat
dengan standar yang sama mempertimbangkan
Inklusif aspek keterjangkauan (affordability dan accessbility)
4 PENGEMBANGAN PASAR SANITASI DAN INOVASI
• Memberikan kesempatan bagi seluruh pihak
(termasuk masyarakat) untuk berkontribusi dalam
pemenuhan layanan
KERANGKA INVESTASI DAN PEMBIAYAAN PENYELENGGARAAN
5 SPALD YANG AKUNTABEL
Layanan sanitasi harus diberikan dengan standar yang
Karakteristik sama pada seluruh rumah tangga, namun delivery dan
sistem yang digunakan menyesuaikan dengan
Wilayah INTEGRASI LAYANAN DAN KELEMBAGAAN AIR LIMBAH DOMESTIK
karakteristik wilayah dan mempertimbangkan local 6 DAN AIR MINUM
wisdom
Kementerian PPN/Bappenas
SANITASI AMAN DALAM RPJMN 2025-2029
Kementerian PPN/Bappenas
ISU SEKTOR SANITASI
Capaian 2023: Target 2024: Gap 2024: ISU PEMENUHAN SANITASI AMAN
10,21% 15% 4,79%
(7 juta Rumah Tangga) (10,3 juta Rumah Tangga) (3,3 juta Rumah Tangga)
01 Persebaran dan pemanfaatan infrastruktur sanitasi
yang belum optimal.
15%
Akses Aman Terpusat Akses Aman
Kurangnya kesadaran, permintaan, dan partisipasi
10%
10.16%
10.21%
02 masyarakat dalam mewujudkan rantai layanan sanitasi
aman.
5%
7.39% 7.42% 7.49% 7.64% 7.25%
03 Masih rendahnya komitmen dari pemerintah daerah
0.64% 0.62% 0.86% 0.86%
0.57% 0.55% 0.56%
Belum optimalnya fungsi regulator, operator, dan
0%
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
04 pengawasan pengelolaan sanitasi di daerah.
Kementerian PPN/Bappenas 32
DISTRIBUSI TARGET RUMAH TANGGA
DENGAN AKSES SANITASI AMAN (%) PROVINSI JAWA TIMUR
100.00%
100%100%
90.00%
60.00%
60% 60% 60% 60% 60% 60%
50.00%
50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50%
60%
40.00%
45%
30.00%
40%
40%
40%
40%
32%
35%
30%
20.00%
25%
30%
20%
25%
25%
18%
20%
15%
20%
15%
20%
15%
15%
10.00% 15%
15%
15%
10%
12.83%
10%
10%
10%
10%
10%
10%
10%
10%
0.00%
Kementerian PPN/Bappenas
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
PERMUKIMAN (PPSP) 2020-2024
TAHUN PERTAMA
Kelembagaan (khususnya model layanan terbatas
2 kapasitas pemerintah daerah dan Tujuan Penetapan Kebijakan
2. Memantau pelaksanaan
M2 (Untuk uji Coba Skala
operator) Layanan) ujicoba model layanan
• Mendorong percepatan pembangunan 3. Evaluasi pelaksanaan
sanitasi permukiman melalui penciptaan ujicoba model layanan
enabling environment, yang mampu
melibatkan partisipasi berbagai pihak 1. Penetapan prioritas
3 Kebijakan dan Regulasi • Memberikan dukungan kepada Pemerintah Uji Coba Model wilayah/komunitas dan
Daerah untuk menyiapkan perencanaan yang M3 Layanan skala layanan
Skala Terbatas 2. Penyusunan program dan
lebih baik serta implementasi pembangunan
kegiatan
yang lebih cepat dan tepat sasaran
Pendanaan termasuk kesiapan • Meningkatkan peran provinsi dan
kabupaten/kota melalui pendampingan 1. Melaksanaan uji coba
TAHUN KEDUA
4 pembiayaan operasi model layanan skala penuh
berjenjang Uji Coba Model
pemeliharaan 2. Memantau pelaksanaan
M4 Layanan Skala ujicoba model layanan
Penuh
Prinsip PPSP 3. Evaluasi pelaksanaan
ujicoba model layanan
Keterpaduan infrastruktur
5 KOMPREHENSIF SINERGITAS
serta kesiapan teknis operasional
BERKELANJUTAN KOMITMEN
Kementerian PPN/Bappenas
STATUS KABUPATEN KOTA DAN INTERVENSI PPSP
Intervensi
Status Kabupaten Kota Tahun N N+2
N+1
(S-1)
Kabupaten/Kota yang SSK dan Implementasi SSK Implementasi SSK
EHRA yang Tidak Ada atau Tidak EHRA
(M1-M3) (M4)
Valid
(S-2)
Kabupaten/Kota yang memiliki • Pemutakhiran SSK Perluasan layanan
Implementasi SSK
EHRA Masih Valid tetapi SSK • Implementasi SSK sanitasi dan
Tidak Valid (M1-M3)
(M4) peningkatan akses
(S-3)
• Tinjau Ulang SSK Perluasan layanan
Kabupaten/Kota yang Implementasi SSK sanitasi dan
memiliki EHRA dan SSK • Implementasi SSK (M4) peningkatan akses
Masih Valid (M1-M3)
(S-4)
Implementasi SSK Perluasan layanan
Kabupaten/Kota yang Implementasi SSK
sanitasi dan
sudah menyelesaikan (M3-M4) Skala Penuh
peningkatan akses
Implementasi SSK
Kementerian PPN/Bappenas
PEMBANGUNAN SANITASI MELALUI PENDEKATAN MULTI ASPEK
Implementasi aman program PPSP skala penuh berarti penyelenggaraan sanitasi di daerah telah mencakup keseluruhan
aspek dalam PPSP dan bergerak menuju kepada penyediaan layanan sanitasi yang aman dan berkelanjutan bagi Masyarakat.
Aspek
Regulasi
Kementerian PPN/Bappenas
SKEMA FASILITASI BERJENJANG
Keterangan: SDGs
▪ Peran aktif provinsi menjalankan Tugas dan fungsi dalam skema Fasilitasi berjenjang sangat diperlukan
▪ Tenaga pendukung di Tingkat provinsi ( PFI dan Koordinator STBM ) perlu berkolaborasi untuk mendukung provinsi mampu
menjalankan peran Fasilitasi kepada kab/kota
Kementerian PPN/Bappenas
PERAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA DALAM PROGRAM PPSP
Kementerian PPN/Bappenas
PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI SSK
DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2024
Kabupaten Bangkalan
Status implementasi SSK : S3
Pendampingan yang difasilitasi
oleh Provinsi Tahun 2024
Kabupaten Madiun
Status implementasi SSK : S3
Pendampingan yang difasilitasi
oleh Pusat Tahun 2024
Kota Pasuruan
Status implementasi SSK : S4
Pendampingan M4 yang Kabupaten Probolinggo
difasilitasi oleh Pusat Tahun 2024 Status implementasi SSK : S3
Pendampingan yang difasilitasi
oleh Provinsi Tahun 2024
Kabupaten Banyuwangi
Status implementasi SSK : S3
Pendampingan yang difasilitasi
oleh Pusat Tahun 2024
Kementerian PPN/Bappenas
Kick Off Meeting PKP Provinsi Jawa Timur
BIDANG
PERSAMPAHAN
Pemenuhan output dan outcome sektor persampahan tentu memerlukan dukungan dari sektor Kesehatan, yaitu melalui perubahan perilaku masyarakat dalam
pengelolaan sampah rumah tangga
Kementerian PPN/Bappenas
KONDISI EKSISTING PENGELOLAAN SAMPAH DI INDONESIA
350 TPA
Lahan 104 ribu Ha
Timbulan ton/tahun %
Daur Ulang
23,6 juta 2,7 juta
1,3 ribu
Sejenis Sampah ton/tahun 11%
Rumah Tangga ton/tahun TPS3R
ton/tahun 28%
5%
130 TPST
Penimbunan &
pembakaran
275 Juta Jiwa Pencemaran sampah di
sampah liar
badan air
Kementerian PPN/Bappenas
ISU SEKTOR PERSAMPAHAN
Rantai penanganan persampahan yang masih bertumpu pada kumpul-angkut-buang dan minimnya upaya pengurangan menyulitkan pencapaian target
untuk No TPA dan minim residu pada tahun 2045
Hal-hal yang perlu menjadi perhatian
Capaian rumah tangga dengan akses sampah yang terkelola dengan
Kesiapan Masyarakat
baik di perkotaan • Rendahnya perilaku masyarakat dan produsen dalam menangani dan mengurangi sampah
Teknis
• Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana persampahan yang terpadu dan
berwawasan lingkungan serta kinerja baik;
• Terbatasnya opsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daerah;
• Pengelolaan sampah rumah tangga, sampah non rumah tangga, dan sampah spesifik
yang belum terpadu dan terintegrasi; dan
• Belum baiknya pengkategorian dan pendataan sampah.
Kelembagaan
• Tata kelola persampahan yang belum baik dan belum terlaksananya fungsi regulator,
operator, dan pengawas.
0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% 100.00%
Kementerian PPN/Bappenas
EXERCISE TARGET PENGELOLAAN PERSAMPAHAN TIAP DAERAH
NO PROVINSI 2022 2025 2029 2045 NO PROVINSI 2022 2025 2029 2045
Metode Perhitungan: 1 Aceh 5% 15% 29% 90% 20 Kalimantan Barat 8% 20% 37% 90%
1. Perhitungan rata-rata
2 Sumatera Utara 10% 16% 27% 90% 21 Kalimantan Tengah 7% 15% 25% 85%
capaian 2019-2022
2. Perhitungan laju skenario 3 Sumatera Barat 11% 22% 35% 90% 22 Kalimantan Selatan 13% 22% 35% 90%
business as usual (BAU) 4 Riau 5% 15% 30% 90% 23 Kalimantan Timur 15% 27% 42% 90%
3. Perhitungan laju skenario 5 Jambi 17% 28% 45% 85% 24 Kalimantan Utara 21% 48% 83% 90%
percepatan agar target 6 Sumatera Selatan 10% 21% 37% 90% 25 Sulawesi Utara 7% 20% 38% 90%
nasional tercapai
7 Bengkulu 2% 11% 22% 84% 26 Sulawesi Tengah 1% 11% 25% 84%
4. Perhitungan proyeksi
tahunan dengan 8 Lampung 3% 16% 33% 85% 27 Sulawesi Selatan 11% 22% 35% 90%
menambahkan rata-rata 9 Bangka Belitung 8% 15% 26% 84% 28 Sulawesi Tenggara 5% 13% 24% 85%
capaian eksisting dengan 10 Kep. Riau 12% 28% 49% 90% 29 Gorontalo 14% 34% 62% 90%
laju skenario percepatan 11 DKI Jakarta 18% 31% 50% 90% 30 Sulawesi Barat 2% 12% 26% 86%
12 Jawa Barat 11% 23% 37% 90% 31 Maluku 0% 10% 24% 85%
13 Jawa Tengah 17% 36% 63% 90% 32 Maluku Utara 3% 13% 27% 88%
Catatan:
14 Di Yogyakarta 19% 26% 35% 90% 33 Papua Barat 1% 11% 25% 85%
1. Sumber data
yang digunakan adalah SIPSN 15 Jawa Timur 12% 22% 36% 90% 34 Papua 6% 16% 30% 90%
2. Target tiap provinsi masih dapat 16 Banten 5% 14% 26% 90% 35 Papua Tengah 6% 10% 24% 85%
berubah
17 Bali 11% 22% 36% 90% 36 Papua Barat Daya 1% 10% 24% 85%
18 NTB 9% 25% 45% 90% 37 Papua Pegunungan 6% 10% 24% 85%
19 NTT 5% 15% 30% 90% 38 Papua Selatan 6% 10% 24% 85%
Kementerian PPN/Bappenas
EXERCISE TARGET PENGELOLAAN PERSAMPAHAN TIAP DAERAH
Indikator: Proporsi Rumah Tangga Dengan Layanan Penuh Pengumpulan Sampah (% RT)
NO PROVINSI 2022 2025 2029 2045 NO PROVINSI 2022 2025 2029 2045
Metode Perhitungan: 1 Aceh 22% 41% 67% 100% 20 Kalimantan Barat 24% 64% 62% 100%
1. Penginputan data baseline 2 Sumatera Utara 33% 62% 100% 100% 21 Kalimantan Tengah 38% 74% 100% 100%
tahun 2022 3 Sumatera Barat 29% 50% 78% 100% 22 Kalimantan Selatan 54% 82% 100% 100%
2. Perhitungan laju skenario 4 Riau 27% 43% 64% 100% 23 Kalimantan Timur 69% 92% 100% 100%
business as usual (BAU)
5 Jambi 25% 34% 47% 100% 24 Kalimantan Utara 86% 71% 100% 100%
3. Perhitungan laju skenario
percepatan agar target 6 Sumatera Selatan 29% 43% 61% 100% 25 Sulawesi Utara 49% 57% 100% 100%
nasional tercapai 7 Bengkulu 26% 40% 60% 100% 26 Sulawesi Tengah 25% 63% 99% 100%
4. Perhitungan proyeksi 8 Lampung 14% 25% 38% 100% 27 Sulawesi Selatan 35% 57% 100% 100%
tahunan dengan 9 Bangka Belitung 51% 72% 100% 100% 28 Sulawesi Tenggara 31% 46% 91% 100%
menambahkan nilai 10 Kep. Riau 85% 91% 100% 100% 29 Gorontalo 23% 25% 78% 100%
baseline dengan laju
11 Dki Jakarta 89% 94% 100% 100% 30 Sulawesi Barat 13% 57% 40% 100%
skenario percepatan
12 Jawa Barat 48% 70% 100% 100% 31 Maluku 31% 69% 92% 100%
13 Jawa Tengah 25% 48% 78% 100% 32 Maluku Utara 46% 61% 100% 100%
14 Di Yogyakarta 40% 66% 100% 100% 33 Papua Barat 45% 36% 82% 100%
Catatan: 15 Jawa Timur 31% 52% 81% 100% 34 Papua 27% 36% 48% 100%
1. Sumber data
yang digunakan adalah Susenas
16 Banten 49% 71% 100% 100% 35 Papua Tengah 27% 61% 48% 100%
MKP 17 Bali 63% 79% 100% 100% 36 Papua Barat Daya 45% 36% 82% 100%
2. Target tiap provinsi masih dapat 37 Papua Pegunungan 27% 36% 48% 100%
berubah
18 NTB 37% 64% 100% 100%
19 NTT 15% 36% 63% 100% 38 Papua Selatan 27% 64% 48% 100%
Kementerian PPN/Bappenas
PERUBAHAN KEBIJAKAN KUNCI PENGELOLAAN SAMPAH
Kementerian PPN/Bappenas
PLATFORM SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI INDONESIA
Kementerian PPN/Bappenas
PERAN PEMERINTAH PROVINSI DALAM PENGELOLAAN SAMPAH
PENGATURAN PEMBINAAN
Penetapan pengaturan, kebijakan, dan strategi Fasilitasi pengembangan kerjasama antar daerah, kemitraan,
pengelolaan sampah di wilayah provinsi dan jejaring serta penyelesaian konflik pengelolaan sampah
lintas kabupaten/kota
Perancangan sistem pengelolaan sampah regional
Pembinaan penanganan dan pengurangan sampah
kabupaten/kota
Fasilitasi harmonisasi peraturan, kebijakan,
Fasilitasi penggalangan offtaker produk olahan sampah serta
strategi, dan rencana pengelolaan sampah
pengembangan sistem insentif dan disinsentif pengelolaan
Pemerintah Kabupaten/Kota dengan peraturan
sampah untuk wilayah provinsi
provinsi dan peraturan nasional
Pengawasan dan penjaminan mutu layanan Fasilitasi bantuan keuangan terbatas untuk pengelolaan
pengelolaan sampah di kabupaten/kota sampah di kabupaten/kota
Kementerian PPN/Bappenas
PERAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH
Pembangunan dan
Operator dan pengelola
4 kontrak layanan pengelolaan 5 pemeliharaan sarana
prasarana, teknologi, dan
6 Penggalangan retribusi
persampahan
sampah
pengelolaan aset
Kementerian PPN/Bappenas
Terima kasih