Anda di halaman 1dari 12

SOSIALISASI PENGUSULAN DAK

BIDANG JALAN TAHUN 2023

Selasa, 14 Juni 2022

BIDANG PELAKSANAAN DAK JALAN DAN JEMBATAN


PUSAT
1 FASILITASI INFRASTRUKTUR DAERAH
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
DAK dialokasikan sesuai dengan kebijakan Pemerintah untuk mendanai program,
kegiatan, dan/atau kebijakan tertentu dengan tujuan:

Mencapai prioritas nasional

Mempercepat pembangunan daerah

Mengurangi kesenjangan pelayanan


publik

Mendorong pertumbuhan
perekonomian daerah
Mendukung operasional pelayanan
publik
KEBIJAKAN DAK FISIK TAHUN 2023
Karakteristik semua DAK Fisik adalah “DAK Penugasan” dengan target per-bidang/subbidang spesifik, lokpri selektif dan kegiatan
fokus. Daerah penerima DAK dipilih dalam rangka mendukung capaian target PN atau MP tertentu berdasarkan konsep THIS.
DAK Mendukung Peningkatan Kualitas Sumber DAK Mendukung Pemulihan Ekonomi dan
Daya Manusia Pembangunan Infrastruktur
FOKUS DAERAH STUNTING 1. Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas
Bidang Pendidikan
(termasuk Perpustakaan) Bidang Air Minum
Mendukung PN 3 Meningkatkan Fokus pada dukungan MP
SDM Berkualitas dan Berdaya Percepatan Penurunan Kematian Pariwisata IKM UMKM Perdagangan Lingkungan Jalan
Ibu dan Stunting Hidup
Saing
2. Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu

Bidang Kesehatan Bidang Sanitasi


(termasuk KB) Fokus pada dukungan MP Air Minum Sanitasi Perkim
Percepatan
Mendukung PN 3 Meningkatkan
Penurunan Kematian Ibu dan 3. Tematik Peningkatan Konektivitas dan Elektrifikasi di Daerah Afirmasi
SDM Berkualitas dan Berdaya
Stunting
Saing
Transportasi Transportasi Jalan Infrastruktur Energi
Perdesaan Perairan Terbarukan (IET)

DAK Mendukung Peningkatan Konektivitas Daerah


DAK Mendukung Ketahanan Pangan
4. DAK Tematik Pengembangan Food Estate

Bidang Jalan
Pertanian Irigasi Jalan Kehutanan
Mendukung PN Memperkuat Infrastruktur untuk
Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan 5. DAK Tematik Penguatan Kawasan Sentra Produksi Pangan
Dasar (Pertanian, Perikanan, dan Hewani)

Pertanian Irigasi Kelautan Jalan


Perikanan
TEMATIK PENGUATAN DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS PENINGKATAN KONEKTIVITAS DAN ELEKTRIFIKASI UNTUK PEMBANGUNAN
INKLUSIF DI DAERAH AFIRMASI
❑ Berfokus pada kawasan inti 10 Destinasi Pariwisata Prioritas, 8 Destinasi Pariwisata ❑ Daerah Tertinggal: Berlandaskan: (1) RPJMN 2020-2024; (2) Daerah tertinggal sesuai
Pengembangan dan 1 Destinasi Pariwisata Revitalisasi (dengan total 19 DPP) sesuai Perpres 63/2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal tahun 2020-2024.
dengan amanat RPJMN 2020-2024 terkait pengembangan Pariwisata; ❑ Kawasan Perbatasan Negara yang meliputi Pulau-Pulau Kecil Terluar Berpenduduk,
❑ Mempertimbangkan Major Project Destinasi Pariwisata Prioritas; Lokpri Perbatasan, dan PKSN
❑ Mempertimbangkan dukungan terhadap 6 lokasi Unesco Global Geopark; ❑ Berlandaskan: (1) RPJMN 2020-2024; (2) Rencana Induk Pengelolaan Batas Wilayah
❑ Mempertimbangkan amanat peraturan perundangan yang berkaitan dengan Negara dan Kawasan Perbatasan Negara tahun 2020-2024.
pembangunan pariwisata di daerah (antara lain: penyelamatan danau prioritas, ❑ Afirmasi Papua: Berlandaskan: (1) RPJMN 2020-2024; (2) Inpres No. 9/2020 tentang
pengembangan kewirausahaan nasional, world heritage, perhutanan sosial, percepatan Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat.
pembangunan Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, PKSN, TWA, Taman Nasional, ❑ Kawasan Transmigrasi: Kawasan transmigrasi nasional prioritas RPJMN yang berlokasi
Geopark, dll.); pada kabupaten daerah tertinggal/ kawasan perbatasan negara/ lokasi afirmasi
❑ Mempertimbangkan kinerja bidang-bidang DAK pada Tematik Penguatan DPP pada tahun percepatan pembangunan Papua.
2020 dan 2021. ❑ Kapasitas Fiskal Kabupaten/Kota: Kabupaten/kota yang termasuk dalam poin 1 s/d 4 di
❑ Berdasarkan kriteria tersebut diatas, 78 kabupaten/kota ditetapkan sebagai lokasi atas dengan klasifikasi Kapasitas Fiskal Sangat Rendah, Rendah, dan Sedang.
prioritas DAK Penugasan Tematik I Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas. ❑ Indeks Keterjangkauan: Kabupaten/kota yang termasuk dalam poin 1 s/d 4 di atas yang
memiliki Skor Indeks Keterjangkauan ≤ 3 berdasarkan Data Potensi Desa tahun 2020
Tiap Kab/Kota lokasi prioritas dapat mengusulkan 1 (satu) DTW yang akan menjadi kawasan (diolah) terkait aksesibilitas dan ketersediaan fasilitas Pendidikan, Kesehatan, dan
terintegratif, dengan dukungan bidang lainnya yakni sentra IKM, UMKM, penunjang ekonomi.
jalan, lingkungan hidup, dan sarana prasarana perdagangan, serta dilengkapi dengan
dukungan pelayanan kepariwisataan, dan penguatan kelembagaan Sentra IKM.

PENGEMBANGAN FOOD ESTATE TAHUN 2023 PENGUATAN KAWASAN SENTRA PRODUKSI PANGAN (PERTANIAN,
❑ 5 provinsi dan 7 Kabupaten Food Estate yang sudah ditetapkan di dalam Rapat Terbatas PERIKANAN, DAN HEWANI)
tanggal 23 September2020 ❑ Provinsi, Kabupaten/kota yang mempunyai Indeks Ketahanan Pangan dan Indeks
❑ 41 Kabupaten/Kota Pendukung Food Estate yang memiliki keterkaitan geospasial (dalam Ketahanan Iklim tinggi.
satuan lanskapekologis, hidrologis), on farm (keterkaitan sarana produksi), serta off farm ❑ Provinsi, Kabupaten/kota yang merupakan sentra produksi pertanian dan atau
(konektivitas pasar). perikanan.
❑ Provinsi Aceh yang memiliki keterkaitan geospasial DAS dengan kawasan Food Estate ❑ Provinsi, Kabupaten/kota yang ditetapkan sebagai lokasiKSPP berdasarkan
Permentan dan Kepmentan.
❑ Provinsi, Kabupaten/kota yang telah menetapkan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan (LP2B).
❑ Provinsi, Kabupaten/kota yang menjadi lokasi penuntasan pencapaian target
Prioritas Nasional; Penguatan Jaminan Usaha serta 350 Korporasi Petani dan
Nelayan; Penuntasan untuk MP Integrasi Pelabuhan Perikanan dan Fish Market
Bertaraf Internasional serta MP Revitalisasi Tambak di Kawasan Sentra Produksi
Udang dan Bandeng; penguatan rantai pasok/logistik pangan; model
Koridor yang dipilih menyesuaikan Prioritas Nasional sesuai dengan amanat RPJMN 2020-2024,
dengan rincian:

1. Non Tematik
Ruas-ruas untuk meningkatkan konektivitas atau menuju fasilitas-fasilitas pelayanan dasar
publik, pusat-pusat perekonomian daerah dan simpul transportasi.

2. Tematik 1 Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas

PENENTUAN Ruas-ruas yang langsung menghubungkan ke lokasi aktraksi pada 19 Destinasi Pariwisata
Prioritas, dukungan terhadap 6 lokasi Unesco Global Geopark.

KORIDOR 3. Tematik 3 Peningkatan Konektivitas Dan Elektrifikasi Untuk Pembangunan Inklusif Di Daerah
Afirmasi

PRIORITAS Ruas-ruas yang menghubungkan lokasi masyarakat daerah tertinggal/transmigran atau yang
berada di daerah perbatasan dan PKSN, untuk dapat menghubungkan jalan provinsi/Jalan
Nasional.

4. Tematik 4 Pengembangan Food Estate


Ruas-ruas yang yang menghubungkan pusat lokasi pertanian terbesar untuk akses ke lokasi
pemasaran/gudang pengumpul/pelabuhan/bandara.

5. Tematik 5 Penguatan Kawasan Sentra Produksi Pangan (Pertanian, Perikanan, dan Hewani)
Ruas-ruas yang yang menghubungkan pusat lokasi perikanan/perkebunan/
peternakan untuk akses ke lokasi pemasaran/gudang pengumpul/
pelabuhan/bandara.
I. Kriteria lokasi prioritas harus jelas, terukur, tersedia data
termutakhirkan dan mengacu pada dokumen/regulasi
tertentu (misal: masterplan) dengan mempertimbangkan
kapasitas implementasi dan anggaran.

II. Kriteria lokasi prioritas disepakati bersama antara


PENENTUAN koordinator tematik dan pengampu bidang pendukung
dengan memperhatikan kebutuhan penanganan tematik.
KORIDOR
III. Fokus pada keberlanjutan dan ketuntasan penanganan
PRIORITAS lokpri.

IV. Koridor Utama Jalan Daerah adalah ruas jalan yang


menghubungkan jaringan jalan primer (Nasional/ Provinsi/
Kab/ Kota) menuju ke pusat perekonomian daerah.
Kebutuhan Penanganan Jalan Daerah
▪ Jalan Daerah mencakup 90% dari seluruh jaringan
jalan, namun >40% kondisi rusak
% Kondisi
Status Panjang Jalan
Administrasi (km)
tidak ▪ Penanganan jalan daerah (2021) di APBD berkisar
mantap Rp 62,6 T (termasuk DAK Jalan sebesar Rp 10,8 T)
Nasional 47.017,3 8
▪ Diperkirakan untuk meningkatkan kemantapan jalan
Provinsi 55.841,3 32 10% dibutuhkan tambahan Rp 38 T – Rp 104 T
Kabupaten 428.786,3 43 (standar rehab/pembangunan DAK)
Jalan tol 1.475,0 0 ▪ APBD dan DAK TA 2023 diperkirakan tidak
Total/*rata-rata 533.119,9 *38 mengalami kenaikan. Belanja K/L juga turun. Perlu
langkah memastikan pertumbuhan tetap jalan

1. Diusulkan top-down khusus untuk jalan daerah (Rp 25 – 50 T)(DAK jalan 2022 Rp.12 T)
2. Untuk tetap dapat dikendalikan ketepatan pemanfaatannya (lokus dan volume), alokasi
top-down ditempatkan pada DAK Bidang Jalan
I. Ruas yang diusulkan fokus untuk menuntaskan isu atau masalah yang menunjang koridor lokasi
prioritas sesuai dengan Tematik.
II. Ruas-ruas jalan daerah yang diusulkan melalui DAK harus mengacu pada SK
Gubernur/Bupati/Walikota tentang Status Jalan.

III. Ruas jalan daerah yang diusulkan harus melalui aplikasi KRISNA dan ter-input dalam aplikasi
SIPDJD.
KEBIJAKAN IV. Kegiatan konstruksi fisik tidak diperbolehkan melalui swakelola.

TEKNIS V. Kegiatan dengan belanja penunjang yang dapat didanai oleh DAK hanya pengawasan dan
pengendalian, untuk perencanaan dilaksanakan menggunakan APBD.
TAHUN 2023 VI. Lahan yang diusulkan untuk jalan harus sudah bebas yang dibuktikan dengan Surat Pernyataan
Kepala Daerah.

VII. Kegiatan harus direncanakan secara matang untuk meminimalisir perubahan rencana kegiatan,
termasuk telah tersedia readiness criteria (DED, Basic Design, gambar, kesiapan lahan dan
dokumen lingkungan jika diperlukan).

VIII. Usulan Jalan harus berpenutup aspal atau Rigid Pavement dan usulan penanganan diberi marka
thermoplastic dan bahu disarankan mempergunakan rabat beton.

IX. Usulan jembatan harus tuntas Bangunan Atas dan Bangunan Bawah di tahun anggaran yang sama.
X. Pelebaran jalan dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
• Untuk Provinsi mempunyai tingkat kemantapan jalan keseluruhan ruas minimal 80% dan lebar
jalan maksimal 7 meter.
• Untuk Kabupaten/Kota tingkat kemantapan jalan keseluruhan ruas minimal 70% dan lebar
jalan maksimal 5,5 meter.
MENU KEGIATAN DAK TAHUN 2023

MENU RINCIAN MENU


Penanganan Long Segment (pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala,
Penanganan Jalan peningkatan/rekontruksi)
Pembangunan Jalan (Khusus DAK Tematik)
Pemeliharaan Berkala Jembatan
Penanganan Jembatan Penggantian Jembatan
Pembangunan Jembatan(Khusus DAK Tematik)

CATATAN:
1. Pada rincian menu Long Segment dalam krisna mohon di input detail kegiatan beserta volume sesuai dengan data kondisi.
2. Menu Pembangunan jalan hanya dapat diusulkan pada DAK Tematik dengan tipe permukaan tanah, kondisi Rusak Berat dan
sesuai dengan Rencana Umum Jaringan Jalan.
BAGAN ALIR VERIFIKASI USULAN
Pemerintah Daerah PFID Pemda dan PFID

1. Kesesuaian pangkal dan ujung


ruas yang menuju/menunjang
1. Daerah menyiapkan koridor
koridor tematik yang
sesuai tematik yang di dapatkan.
didapatkan.
2. Peta jaringan jalan keseluruhan
2. Menyepakati urutan prioritas
dan peta jaringan jalan setiap
koridor sesuai dengan
koridor pertematik.
kebutuhan nasional. Menandatangani BERITA ACARA
Kesepakatan ruas penanganan oleh
3. Dokumentasi ruas jalan yang
3. Kesesuaian menu kegiatan yang PFID dengan Dinas PU dan Bappeda
diusulkan.
diusulkan dengan data kondisi terkait
(DD1 dan Form Survey) yang
4. Penjelasan mengenai koridor
sudah terverifikasi dalam
yang akan diusulkan sesuai
SiPDJD.
dengan tematik, dengan
penjelasan manfaat menangani
4. Mendetailkan rincian kegiatan
ruas yang diusulkan
dari ruas jalan yang diusulkan
sesuai dengan data kondisi.
TIMELINE KEGIATAN DAK TAHUN 2023
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai