Anda di halaman 1dari 42

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah


Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III

SAMBUTAN
SEMINAR AKHIR PENYUSUNAN
MPDP, PRA STUDY KELAYAKAN,
& PRA DESAIN KPPN BONE
Makassar, 30 November 2020

oleh:
Dr. Ir. Manggas Rudy Siahaan, M.Sc
Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III
BPIW - Kementerian PUPR
OUTLINE

ARAHAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN


1 INFRASTRUKTUR & PENGEMBANGAN
WILAYAH
2 ARAHAN PENGEMBANGAN KPPN

3 DUKUNGAN KEMENTERIAN PUPR DAN


KEBERLANJUTAN PENGEMBANGAN KPPN

4 PROFIL KPPN BONE


ARAHAN KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR &
PENGEMBANGAN
WILAYAH
ISU STRATEGIS KEWILAYAHAN 2020 -2024
KETIMPANGAN ANTAR WILAYAH PEMANFAATAN RUANG
Konsentrasi kegiatan ekonomi masih terpusat di KBI terutama Pemanfaatan ruang belum sesuai dengan peruntukannya
Pulau Jawa menyebabkan terjadinya korban bencana alam dan
hambatan pembangunan infrastruktur.

PENGUATAN PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH


Tingkat keberhasilan pusat pertumbuhan baru yang rendah KEPASTIAN HUKUM HAK ATAS TANAH DAN
akibat konektivitas yang belum optimal KETIMPANGAN PEMILIKAN, PENGUASAAN,
PENGGUNAAN, DAN PEMANFAATAN TANAH
Cakupan bidang tanah bersertifikat yang masih rendah dan
PEMENUHAN PELAYANAN DASAR DAN ketimpangan kepemilikan lahan antara rumah tangga tani
PENINGKATAN DAYA SAING DAERAH dan pemilik lahan
Akses dan kualitas pelayanan dasar yang masih terbatas
Ketergantungan APBD terhadap Dana Transfer yang tinggi
Proses perizinan yang lama dan berbiaya tinggi
FUNGSI IBUKOTA SEBAGAI PUSAT PEMERINTAHAN
PENGELOLAAN URBANISASI Dominasi wilayah metropolitan Jakarta dalam
Kontribusi urbanisasi terhadap pertumbuhan ekonomi perekonomian nasional dan tingginya gap dengan daerah
nasional yang rendah (1% urbanisasi menghasilkan hanya lain di Indonesia (kontribusi wilayah metropolitan Jakarta
1,4% PDB. Bandingkan dengan Cina dan Negara Asia Timur 20,85% dari PDB Nasional (BPS, 2018)
dan Pasifik lain yang rerata 2,7% PDB)
Sumber: Bappenas (2019)
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN WILAYAH RPJMN 2020-2024

SUMATERA JAWA - BALI KALIMANTAN SULAWESI


1.Transformasi ekonomi mewujudkan hilirisasi 1.Memantapkan peran sebagai pusat 1.Mempertahankan fungsi Heart of Borneo 1.Memperkuat Sulawesi sebagai salah satu pintu
industri berbasis pertanian, perikanan dan tambang ekonomi modern dan bersaing di tingkat 2.Mengembangkan pencegahan bencana gerbang Indonesia dalam perdagangan
2.Optimalisasi manfaat pembangunan jalan tol Trans global alam banjir dan kebakaran hutan; internasional dan pintu gerbang KTI
Sumatera, bandara dan pelabuhan. 3.Pengembangan hilirisasi komoditas batu 2.Pengembangan industri berbasis logistik,
2.Pengembangan destinasi pariwisata
3.Pengembangan kawasan ekonomi di sepanjang bara, termasuk pengembangan energi lumbung pangan nasional, maritim (kelautan)
berbasis alam, budaya, dan MICE
koridor pesisir timur Sumatera baru terbarukan 3.Hilirisasi industri berbasis pertanian,
3.Menciptakan iklim investasi yang 4.Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari perkebunan, perikanan dan tambang
4.Hilirisasi komoditas unggulan dan pusat
pertumbuhan yang berorientasi ekspor dengan terbuka dan efisien Pulau Jawa ke Pulau Kalimantan 4.Pendekatan mitigasi dan adaptasi bencana
didukung pengembangan hub internasional di 4.Pembangunan ekonomi diarahkan pada 5.Meningkatkan kontribusi investasi Pulau dalam pembangunan wilayah.
Kuala Tanjung sebagai pusat perdagangan di kegiatan berbasis jasa dan industri Kalimantan terhadap nasional
wilayah Indonesia Bagian Barat teknologi tinggi yang berkeberlanjutan

KEP. NUSA TENGGARA MALUKU PAPUA


1.Optimalisasi keunggulan wilayah sebagai 1.Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat berlandaskan
1.Optimalisasi keunggulan wilayah dalam perikanan,
lumbung ikan nasional dan kawasan pariwisata pendekatan budaya berbasis ekologis dan wilayah adat.
perkebunan, peternakan, pertambangan dan pariwisata
2.Mendorong transformasi ekonomi melalui 2.Mendorong transformasi perekonomian berbasis komoditas
2.Memperkuat peran sebagai pintu gerbang pariwisata
percepatan pembangunan perekonomian lokal pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan;
ekologis melalui pengembangan industri MICE, industri
berbasis maritim (kelautan), pengembangan 3.Pengembangan ekonomi kemaritiman, pariwisata budaya
kreatif berbasis budaya, maritim (kelautan) peternakan
industri pengolahan hasil perkebunan dan hasil dan alam, hilirisasi industri serta peningkatan kawasan
sapi dan perkebunan jagung.
nikel dan tembaga, gas, dan pengembangan konservasi dan daya dukung lingkungan untuk
3.Pengembangan industri mangan dan tembaga
pariwisata. pembangunan rendah karbon.
RPJMN
RPJM Nasional
RPJM 20202020
Nasional - 2024
- 2024

Strategi Pengembangan Wilayah Sulawesi Selatan

Rencana Pengembangan
Kawasan StrategisPrioritas
Nasional (KI/KEK/DPP)

Wilayah Metropolitan

Koridor
Pertumbuhan
Koridor Pertumbuhan Major Project SULAWESI SELATAN 2020-2024
Koridor
Pemerataan 1. Kab. Luwu Timur 11. Kota Makassar • Pengembangan Wilayah MetropolitanMakassar;
2. Kab. Luwu Utara 12. Kab. Gowa • Pembangunan KA Makasar-Parepare;
Metropolitan Mamminasata
3. Kab. Luwu 13. Kab. Takalar
• Pembangunan Jaringan Pelabuhan Utama
DPP Selayar- Makassar- 4. Kota Palopo* Koridor Pemerataan
Toraja 5. Kab. Wajo 1. Kab. Toraja Terpadu Makassar
6. Kab. Soppeng 2. Kab. Toraja Utara
7. Kota Pare-Pare* • Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal
3. Kab. Bone
8. Kab. Barru 4. Kab. Bantaeng Perkotaan di Wilayah MetropolitanMakassar;
KI Takalar 9. Kab. Pangkajene 5. Kab. Bulukumba • Pembangunan Rumah Susun Perkotaan (1 Juta) di
Kepulauan 6. Kab. Sinjai
10. Kab. Maros Sulawesi Selatan;
• Pembangunan Pembangunan FasilitasPengolahan
Keterangan:
* Kota Besar, Sedang, Kecil yang dikembangkan sebagai PKN/PKW Limbah B3 di Sulawesi Selatan.
STRATEGI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR 2020-2024

Melanjutkan pembangunan Meningkatkan kompetensi SDM, Mengembangkan strategi Memperkuat & membuka
infrastruktur (2015-2019) untuk melalui sertifikasi tenaga kerja pembiayaan alternatif melalui peluang kerja bagi kontraktor
mendukung pengembangan konstruksi & program link and skema KPBU & skema lainnya nasional/lokal dengan melakukan
wilayah seperti KSPN, KEK, match (magang) yang yang menarik bagi investor. pembinaan melalui regulasi &
Kawasan Industri, Kawasan mempertemukan industri jasa kebijakan pemaketan.
Bandara/Pelabuhan, dan konstruksi & dunia pendidikan.
kawasan produktif lainnya.

Meningkatkan penggunaan Menyederhanakan Regulasi & Mempercepat pengadaan barang


material & peralatan produksi Birokrasi, antara lain dengan revisi & jasa (lelang dini), agar
dalam negeri yang memberikan Permen PUPR yang menghambat. infrastruktur diselesaikan tepat
nilai tambah dalam setiap waktu dengan tetap menjaga
infrastruktur yang terbangun, kualitas konstruksi.
sehingga dapat mengurangi
ketergantungan impor.
TARGET OUTPUT UTAMA
RENSTRA KEMENTERIAN PUPR 2020-2024
PENDEKATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR DENGAN TEMA PRIORITAS NASIONAL
Paguyaman Pantai dan Pawonsari,
Palubala, Sumalata, Bungku, Air Terang, Melonguane,
Tomini Raya, Padauloyo, Palolo, Tahuna, Toli-toli
Tampolore Pamone Timur, Tobadak,
Sarudu Baras, Tinanggea, Wakorumba-
P. Lingayan, P. Dolangan,
Maligano/Mutiara, Asinua-Routa
P. Solando
137 18
38 Daerah
Paguyaman Pantai dan
Pawonsari, Palubala, 7 PKSN Rawan
Air
PLBN
111
Donggala, Tojo
Una-una, Sigi
Sumalata, Gorontalo Wilayah PTTT
Adat
PELABUHAN Utara, Dampal Utara, 122
Hub Bitung, Tolitoli Utara, Dako 63 Daerah
Tertinggal
Pantoloan, Pemean KTN
Makassar
Manado-Bitung, 9
Gorontalo, Palu, Mamuju, 222 Kota
Kecil Palu, Sigi, Donggala
PELABUHAN Kendari, Makassar Lokpri
PERIKANAN
Luwuk, Tomohon,
Kendari, 42 K.awasan
Bitung Kotamobagu, Pangkajene, PKN Bencana Minahasa Utara, Boalemo,
Jeneponto, Palopo, Majene, Gorontalo, Gorontalo Utara,
Pasangkayu, Bau-bau, Raha, 182 DUKUNGAN
Poso, Buol, Morowali , Parigi
Kolaka, Tibawa, Kwandang PKW INFRASTRUKTUR 62 Moutong, Mamuju Tengah,
PELABUHAN ASDP PUPR KPPN
Konek Mamuju, Wakatobi, Konawe
Bajoe, Bitung, Kolaka, tivitas
10 Selatan, Muna, Muna Barat,
Mamuju Multi
moda KKPN Bone, Pinrang, Barru, Luwu
Timur, Sidrap
15 7 TN
BANDARA KEK
Sam Ratulangi, Sultan KEK Likupang, KEK Palu, Bunaken, Bantimurung
Hasanuddin, Haluoleo, KEK Bitung 20 Bulusaraung, Takabonerate
Mutiara 27 SKPT
KI 12 Talaud
Bitung, Makassar, Takalar, Maros, 10 13 Kawasan

KERETA API Bantaeng, Gowa, Morowali, Jeneponto KSPN 18 Kota


Metropolitan
Provinsi
Makassar-Pare-pare Lumbung Baru Bimindo,
Pangan
Mamminasata
Bunaken, Tomohon-Tondano, Bitung-
Manado,
Pulau Lembeh, Gorontalo Kota-Limboto, Prov. Sulawesi
Makassar
Togean-Tomini, Wakatobi, Toraja, Selatan
Takabonerate

KPPN : Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional KI : Kawasan Industri KTN : Kawasan Transmigrasi Nasional
KKPN : Kawasan Konservasi Perairan Nasional KEK : Kawasan Ekonomi Khusus PKSN : Pusat Kegiatan Strategis Nasional
TN : Taman Nasional PKW : Pusat Kegiatan Wilayah PLBN : Pos Lintas Batas Negara
SKPT: Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu PKN : Pusat Kegiatan Nasional PTTT : Pulau Terluar Terdepan Tertinggal
KSPN : Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Lokpri : Lokasi PrioritasNasional
KETERPADUAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
DAN PENGEMBANGAN WILAYAH
II. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEMENTERIAN PUPR
- Jalan (UU No. 38 tahun 2004)
I. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL - Pengelolaan Sampah (UU No. 18 tahun 2008) III. KEBIJAKAN KEMENTERIAN/LEMBAGA LAIN
- RPJPN (UU No.17 tahun 2007) - Perumahan & Permukiman (UU No. 1 tahun 2011) - Kementerian Pariwisata (KSPN)
- RPJMN 2020-2024 (Pepres No.18 tahun 2020) - Draft RENSTRA Kementerian PUPR 2020-2024 - Kementerian Perindustrian (Kawasan Industri)
- KEK (UU No. 39 tahun 2009) - Dll. - Kementerian Perhubungan (Tol Laut dengan
- Proyek Stretegis Nasional (Perpres No. 56 tahun 2018) Pelabuhan Utama dan Pelabuhan Pengumpul)
- Dll. - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi (KTM Transmigrasi); dll

VIII. RENCANA PEMBANGUNAN VI. POTENSI PENDANAAN


VII. KEBIJAKAN INTERNASIONAL - APBN
INFRASTRUKTUR PUPR DAN WILAYAH
- SDG’S - Swasta
SECARA TERPADU
- New Urban Agenda - APBD Provinsi
• Teknis
- APBD Kota/Kab
• Pendanaan
• Sosial
• Lingkungan Hidup
• Kelembagaan
KONREG
IV. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH
V. KONDISI/POTENSI WILAYAH
- RTRW Provinsi, Kota/Kab
PENGEMBANGAN STRATEGIS (WPS)
- RPJMD
KAWASAN PRIORITAS PROVINSI SULAWESI SELATAN (1)

No Kabupaten/Kota Kawasan Landasan Hukum

Kota Makassar, Kota Takalar, Kab. Gowa Perpres 18/2020 RPJMN 2020-2024, PP
1 Metropolitan Mamminasata
(sebagian), Kab, Maros (sebagian) 13/2017 Perubahan PP 26/2008 RTRWN
Kota Makassar, Kab. Kepulauan Selayar,
2 DPP Baru Toraja-Selayar-Makassar dan sekitarnya Perpres 18/2020 RPJMN 2020-2024
Kab. Tana Toraja, Kab. Toraja Utara
3 Kota Takalar KI Takalar Perpres 18/2020 RPJMN 2020-2024
4 Kab. Pangkajene dan Kepulauan TWP Kepulauan Kapoposang dan Laut Sekitarnya Perpres 18/2020 RPJMN 2020-2024

5 Kab. Maros Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Perpres 18/2020 RPJMN 2020-2024

6 Kab. Kepulaan Selayar Taman Nasional Takabonerate Perpres 18/2020 RPJMN 2020-2024
Kab. Maros dan Kab. Pangkajene dan
7 Geopark Maros-Pangkep Perpres 18/2020 RPJMN 2020-2024
Kepulauan
8 Kab. Tana Toraja dan Kab. Toraja Utara KSPN Tana Toraja dsktr Perpres 18/2020 RPJMN 2020-2024
9 Kab. Kepulauan Selayar KSPN Takabonerate Perpres 18/2020 RPJMN 2020-2024
10 Kab. Kepulauan Selayar KPPN Selayar dsktr Perpres 18/2020 RPJMN 2020-2024
KAWASAN PRIORITAS PROVINSI SULAWESI SELATAN (2)

No Kabupaten/Kota Kawasan Landasan Hukum

11 Kota Makassar KPPN Makassar Kota dkstr Perpres 18/2020 RPJMN 2020-2024

12 Kab. Bone KPPN Bone Perpres 18/2020 RPJMN 2020-2024

13 Kab. Pinrang KPPN Pinrang Perpres 18/2020 RPJMN 2020-2024

14 Kab. Barru KPPN Barru Perpres 18/2020 RPJMN 2020-2024

15 Kab. Luwu Timur KPPN Luwu Timur Perpres 18/2020 RPJMN 2020-2024
PP 13/2017 Perubahan PP 26/2008
16 Kota Parepare Kawasan Parepare
RTRWN
PP 13/2017 Perubahan PP 26/2008
17 Kab. Tana Toraja dan Kab. Toraja Utara Kawasan Toraja dan sekitarnya
RTRWN
PP 13/2017 Perubahan PP 26/2008
18 Kab. Luwu Timur Kawasan Soroaka dan sekitarnya
RTRWN
PP 13/2017 Perubahan PP 26/2008
19 Kota Palopo Kawasan Andalan Palopo dan sekitarnya
RTRWN
PP 13/2017 Perubahan PP 26/2008
20 Kab. Bulukumba Kawasan Andalan Bulukumba-Watampone
RTRWN
PP 13/2017 Perubahan PP 26/2008
21 Kab. Bone Kawasan Andalan Laut Teluk Bone dan sekitarnya
RTRWN
KAWASAN PRIORITAS PROVINSI SULAWESI SELATAN (3)

No Kabupaten/Kota Kawasan Landasan Hukum


Kawasan Andalan Laut Singkarang-
22 Kab. Kepulauan Selayar PP 13/2017 Perubahan PP 26/2008 RTRWN
Takabonerate dan sekitarnya
23 Kota Makassar Kawasan Andalan Laut Selat Makassar PP 13/2017 Perubahan PP 26/2008 RTRWN
24 Kab. Maros KI Maros Rencana Induk Pengembangan Industri 2015-2035
25 Kab. Bantaeng KI Bantaeng Rencana Induk Pengembangan Industri 2015-2035
26 Kab. Gowa KI Gowa Rencana Induk Pengembangan Industri 2015-2035
27 Kab. Jeneponto KI Jeneponto Rencana Induk Pengembangan Industri 2015-2035
28 Kab. Siddenreng Rappang KPPN Siddenreng Rappang RPJMN 2015-2019
No

1
Kabupaten/Kota
Kota Makassar, Kota Takalar, Kab. Gowa
Kawasan

Metropolitan Mamminasata
KAWASAN TEMATIK
(sebagian, Kab, Maros (sebagian)
2
Kota Makassar, Kab. Kepulauan Selayar, Kab.
DPP Baru Toraja-Selayar-Makassar dan sekitarnya
di Provinsi Sulawesi Selatan
Tana Toraja, Kab. Toraja Utara
3 Kota Takalar KI Takalar

4 Kab. Maros KI Maros

5 Kab. Maros Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung

6 Kab. Maros dan Kab. Pangkajene dan Kepulauan Geopark Maros-Pangkep

7 Kab. Pangkajene dan Kepulauan TWP Kepulauan Kapoposang dan Laut Sekitarnya

8 Kota Makassar KPPN Makassar Kota dkstr

9 Kota Makassar Kawasan Andalan Laut Selat Makassar

10 Kab. Kepulauan Selayar KSPN Takabonerate

11 Kab. Kepulauan Selayar KPPN Selayar dsktr


Kawasan Andalan Laut Singkarang-Takabonerate dan
12 Kab. Kepulauan Selayar
sekitarnya
13 Kab. Kepulauan Selayar Taman Nasional Takabonerate

14 Kab. Barru KPPN Barru

15 Kab. Tana Toraja dan Kab. Toraja Utara Kawasan Toraja dan sekitarnya

16 Kab. Tana Toraja dan Kab. Toraja Utara KSPN Tana Toraja dsktr

17 Kab. Luwu Timur KPPN Luwu Timur

18 Kab. Luwu Timur Kawasan Soroaka dan sekitarnya

19 Kota Palopo Kawasan Andalan Palopo dan sekitarnya

20 Kab. Bulukumba Kawasan Andalan Bulukumba-Watampone

21 Kab. Bone Kawasan Andalan Laut Teluk Bone dan sekitarnya

22 Kab. Pinrang KPPN Pinrang

23 Kab. Bone KPPN Bone

24 Kab. Bantaeng KI Bantaeng

25 Kab. Gowa KI Gowa

26 Kab. Jeneponto KI Jeneponto

27 Kota Parepare Kawasan Parepare 17


PETA JARINGAN JALAN NASIONAL PROVINSI SULAWESI SELATAN
Palopo

Parepare

KEPMEN PUPR `
NO. 248/KPTS/M/2015
tentang
“Penetapan Ruas Jalan dalam Jaringan
Jalan Primer menurut fungsinya sebagai
Jalan Arteri (JAP) dan Jalan Kolektor-1
(JKP-1)”
PETA WILAYAH SUNGAI PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERMEN PUPR `
NO. 04/PRT/M/2015

tentang
“Kriteria dan Penetapan
Wilayah Sungai”
ARAHAN PENGEMBANGAN
KPPN
TARGET CAPAIAN KP. PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, KAWASAN
PERBATASAN DAN PERDESAAN RPJMN 2020-2024
Baseline 2019 : 60 Lokasi
Target RPJMN 2020-2024 :
Peningkatan
50 Lokasi status
pembangunan Penurrunan
desa menjadi Angka
berkembang Kemiskinan desa
dan mandiri
Pengembangan (desa)
Penetapan batas
Kawasan
administrasi
Perdesaan
Desa/Kelurahan
sebagai
Kawasan
Strategis
Kabupaten
Baseline 2019: 187 Lokasi
Target RPJMN 2020-2024:
187 Lokasi
Peningkatan
KP Pembangunan kesejahteraan
Rata-rata IPM di
Daerah Tertinggal, dan tata kelola
di kecamatan
daerah tertinggal Kawasan lokasi prioritas
Perbatasan dan perbatasan
Perdesaan negara

Baseline 2019: 10 Lokasi


Kawasan Target RPJMN 2020-2024: 18
transmigrasi yang Pengembangan Lokasi
dibangun Pusat Kegiatan
permukimannya Strategis Nasional
dan (PKSN) termasuk
dikembangkan ekonomi
pusat Daerah sekitarnya
pertumbuhannya Tertinggal yang
Presentase terentaskan
penduduk miskin termasuk daerah
di daerah tertinggal
tertinggal dengan
karakteristik
wilayah tertentu
Sumber: RPJMN 2020-2024
KPPN Prioritas RPJMN 2020-2024
KAB. BINTAN KAB.
KAB. TOBA KAB. BUOL KAB. PULAU
KAB. BENGKAYANG KAB. BERAU GORONTALO
SAMOSIR KEPULAUAN MOROTAI

KAB. KAB.
KAB. ACEH TIMUR KAB. KUBU RAYA KAB. BENGKAYANG KAB. BULUNGAN GORONTALO GORONTALO
UTARA
KAB. KAYONG KAB. MERAUKE
UTARA KAB. SAMBAS
KAB. PULAU
KAB. MOROTAI
KAB. BELITUNG MINAHASA
TIMUR KAB. UTARA
MAMUJU

KOTA JAYAPURA

KAB. SAMOSIR KAB. KUTAI KAB. MAMUJU TENGAH


TIMUR
KAB. AGAM KAB. POSO

KAB. MUARO KAB.


JAMBI KOTAWARINGIN KAB.
BARAT BARITO
KAB. BANJAR
KUALA
KAB. BANYUASIN KAB. LUWU TIMUR
KAB.
KAB. BONE
PAMEKASAN
KAB. BANGKA
SELATAN KAB. PANDEGLANG KAB. MOROWALI

KAB. LOMBOK
KAB. BELITUNG KAB. SUKABUMI TENGAH KAB. PULAU
KAB. PINRANG
KAB. LOMBOK MOROTAI
KAB. KENDAL TIMUR
KAB. BENGKULU KAB. KAB. KONAWE
TENGAH NGADA SELATAN
KAB. MAGELANG KAB. SUMBAWA

KAB. BARRU
KAB. MESUJI KAB. BANYUWANGI KAB. SUMBAWA
KAB. WAKATOBI
KAB. MANGGARAI KAB. SUMBA
KAB. TULANG
KAB. BULELENG BARAT TIMUR KAB. MUNA
BAWANG

13 KABUPATEN BARU KPPN 2020-2024 No Provinsi No Kabupaten No Provinsi No Kabupaten/Kota 47 KPPN lama
No Provinsi No Kabupaten 5 Bengkulu 5 Bengkulu Tengah 9 Sulawesi Utara 10 Minahasa Utara 13 KPPN baru
1 Sumatera Utara 1 Samosir 6 Jawa Barat 6 Sukabumi 10 Sulawesi Selatan 11 Bone

2 Sumatera Barat 2 Agam 7 Magelang 11 NTT 12 Sumba Timur


7 Jawa Tengah
3 Kepulauan Riau 3 Bintan Kep. 8 Kendal 12 Bali 13 Buleleng

4 Jambi 4 Muaro Jambi 8 Kalimantan Utara 9 Bulungan


11 Program Prioritas Pengembangan Ekonomi Kawasan
Untuk Mendorong Keterkaitan Desa-Kota
• Kementerian PUPR
• Kementerian Desa PDTT,
Pembangunan • Kementerian Perhubungan
/Rehabilitasi • BIG
• Kementerian PUPR sarana dan
• Kementerian Desa PDTT,
Pengembangan
• Kementerian Desa PDTT Pemb / Rehabilitasi • Kementerian PUPR
Permukiman prasarana
• Kementerian kesehatan sentra produksi, • Kementerian Pertanian
dan Kesehatan transportasi sentra industri • Kementerian Kelautan dan Perikanan
pengolahan hasil • Kementerian pariwisata
pertanian dan
perikanan, serta • Kementerian KUKM
destinasi
pariwisata

Badan Koordinasi Peningkatan Pemb dan/atau • Kementerian DPDTT


Penanaman Modal Pemeliharaan • Kementerian PUPR
PTSP di daerah
sarana
bisnis/pusat
• Kementerian Pertanian
bisnis di kws • Kementerian Kelautan
Pengembangan ekonomi dan Perikanan
ekonomi kawasan perdesaan
untuk mendorong
pusat
• Kementerian Menerapkan TIK pertumbuhan dan
Komunikasi dan untuk
memfasilitasi keterkaitan Penerapan
Informatika perdagangan dan desa-kota teknologi dan
• Kementerian Kelautan pertukaran inovasi utk • Kementerian Desa PDTT
dan Perikanan informasi meningkatkan • Kementerian pertanian
• Kemendesa PDTT nilai tambah • Kementerian KKP
dan daya saing

• KemenDesa PDTT, Pengembangan


Pembangunan
• Kementerian pertanian Lembaga suplai energi • Kementerian Desa
• Kementerian Kelautan Keuangan untuk PDTT,
dan Perikanan Mikro di
pemenuhan • Kementerian ESDM
• Kementerian KUKM domestik dan
Daerah Pengemb industri
Pengembangan
kerjasama pendidikan
• KemenDesa PDTT, antardesa, kejuruan utk
meningkatkan • Kementerian Perindustrian
• Kementerian Kelautan daerah, KPS, inovasi dan • Kemenpora
dan Perikanan BUM Antar Desa kreatifitas lokal
Sumber: Bappenas • Kemendikbud
• Kementerian KUKM
PENDEKATAN PENYUSUNAN MASTERPLAN KPPN
DIMENSI MASTERPLAN
KONSTELASI SUBSTANSI MASTERPLAN
WILAYAH

1 • Landasan Teori dan Kebijakan


SOSIAL EKONOMI INFRASTRUKTUR
MASYARAKAT PUPR
2 • Gambaran Umum KPPN

3 • Profil KPPN (Isu Strategis, Permasalahan, KPI)


SISTEM INFRASTRUKTUR • Analisis Kawasan (konstelasi, kependudukan, ekonomi, sistem
AGRIBISNIS NON PUPR
4 agribisnis, kebutuhan Infrastruktur PUPR dan non PUPR)

No Dimensi Masterplan
5 • Konsep Pengembangan
1 Konstelasi • Kedudukan dalam RTRW Prov/Kabupaten
Wilayah • Kedudukan dalam WPS
6 • Visi, Kebijakan, Strategi dan Program Pengembangan KPPN
2 Infrastruktur • Sumber Daya Air
PUPR • Bina Marga (konektivitas) • Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur dan Sinkronisasi
• Cipta Karya (air bersih, sanitasi,
persampahan, sarana prasarana 7 Program KPPN
permukiman)
• PnP (perumahan yang layak)
8 • Pra Desain Kawasan Prioritas KPPN
3 Infrastruktur • Pendidikan
non PUPR • Kesehatan
• Kelistrikan/energi
• Kelembagaan dan pembiayaan 9 • Pra Studi Kelayakan Program Infrastruktur KPPN
4 Sistem • Industri hulu (bibit, pakan, pupuk, peralatan)
Agribisnis • On-farm (jalan usaha tani, lahan, dll) • Strategi Implementasi
• Industri Pengolahan (pabrik, Gudang, dll) 10
• Industri pemasaran (pasar, outlet, jalan)
• Jasa layanan pendukung (penyuluh, lembaga
keuangan, penelitian)
11 • Rencana Pengelolaan Kawasan KPPN
5 Sosial ekonomi • Tingkat kesejahteraan
masyarakat • Tingkat Pendidikan
• Struktur mata pencaharian
Tipologi Dukungan Infrastruktur PUPR
Terhadap Pengembangan KPPN

Jalan akses menuju titik2 pemasaran untuk


Bina mempermudah distribusi hasil pengolahan komoditas
Marga unggulan

Jaringan irigasi untuk peningkatan produktivitas


pertanian (umumnya pertanian menjadi komoditas
SDA unggulan KPPN) dan sumber air baku bagi masyarakat

• Jalan akses dari lahan produksi ke pusat pengolahan


(jalan poros desa, jalan usaha tani, dan jalan lingkungan)
• Bangunan pengolahan komoditas unggulan menjadi
intermediate product
Cipta • Bangunan pemasaran lokal
Karya • Infrastruktur permukiman bagi masyarakat

Penyediaan
Rumah layak huni bagi masyarakat Text
Perumahan
DUKUNGAN
KEMENTERIAN PUPR &
KEBERLANJUTAN
PENGEMBANGAN KPPN
KEBUTUHAN DUKUNGAN
INFRASTRUKTUR PUPR PADA KPPN (2020-2024)
Kebutuhan Anggaran per-sektor PUPR dalam 5 tahun (Juta)
No KPPN
Sumber Daya Air Bina Marga Cipta Karya Perumahan DAK
1 Bengkayang - 27.000.000.000 146.995.750.000 23.350.000.000 105.424.000.000 Sampling pada 6 KPPN
2 Konawe Selatan 48.750.000.000 - 153.389.415.150 133.060.000.000 63.136.000.000 yang disusun
3 Muna Barat 5.000.000.000 - 41.349.000.000 21.745.000.000 32.775.000.000 masterplannya oleh
4 Boalemo 71.250.000.000 - 77.540.000.000 4.725.000.000 55.850.000.000 Kementerian PUPR T.A
5 Lombok Tengah 77.400.000.000 6.244.000.000 377.957.500.000 73.025.000.000 636.473.500.000 2018
6 Ngada 97.035.000.000 - 78.898.000.000 13.877.500.000 378.952.000.000
Total 299.435.000.000 33.244.000.000 876.129.665.150 269.782.500.000 1.272.610.500.000

Kebutuhan Anggaran Sektor PUPR dan DAK


1,272,610,500,00
1,400,000,000,000
0
No KPPN Jumlah Desa Tahun ke-1 Total 5 Tahun
1,200,000,000,000
1 Bengkayang 12 81.079.500.000 197.345.750.000
1,000,000,000,000
2 Konawe Selatan 14 97.799.591.000 335.199.415.000 876,129,665,150

3 Muna Barat 9 23.695.000.000 68.094.000.000 800,000,000,000


4 Boalemo 6 54.771.428.000 153.515.000.000
600,000,000,000
5 Lombok Tengah 9 97.140.500.000 534.626.500.000
6 Ngada 14 22.940.500.000 189.810.500.000 400,000,000,000 299,435,000,000
269,782,500,000
Total 64 377.426.519.000 1.478.591.165.000
200,000,000,000
33,244,000,000
0
Sumber Bina Marga Cipta Karya Perumahan DAK
Daya Air

Rata-rata kebutuhan anggaran per- Rata-rata kebutuhan anggaran per-Desa


kawasan per-tahun = 62.904.419.000 per-tahun = 5.897.289.000
KEBUTUHAN DUKUNGAN
INFRASTRUKTUR PUPR PADA KPPN (2020-2024)
Kebutuhan Dukungan Infrastruktur PUPR dalam sistem Agribisnis
No KPPN
Produksi Pengolahan Pemasaran Permukiman
1 Bengkayang 8.000.000.000 51.035.750.000 93.310.000.000 45.000.000.000
2 Konawe Selatan 85.962.000.000 4.000.000.000 22.345.000.000 222.892.415.150
3 Muna Barat 11.000.000.000 10.250.000.000 20.140.000.000 26.704.000.000
4 Boalemo 97.450.000.000 20.550.000.000 12.200.000.000 23.315.000.000
5 Lombok Tengah 112.380.000.000 250.000.000 126.644.000.000 295.352.500.000
6 Ngada 97.035.000.000 270.000.000 48.900.000.000 43.605.500.000
TOTAL 411.827.000.000 86.355.750.000 323.539.000.000 656.869.415.150

Dukungan Infrastruktur PUPR dalam


Sistem Agribisnis
700,000,000,000
656,869,415,150
600,000,000,000

500,000,000,000
411,827,000,000
400,000,000,000 323,539,000,000
300,000,000,000

200,000,000,000
86,355,750,000
100,000,000,000

0
PRODUKSI PENGOLAHAN PEMASARAN PERMUKIMAN
KPPN Labuan Bajo KPPN Tabanan
Kec. Pupuan, Kec. Selemadeg, Kec.
Kec. Komodo Selemadeg Barat, Kec. Selemadeg Barat, MASTERPLAN
(Perikanan, Padi Sawah dan dan Kec. Kerambitan
Pariwisata) (Padi dan Kopi Robusta) 20 KPPN
DIFASILITASI
KPPN Lombok Timur KPPN Morotai PUPR T.A 2016,
Kec. Keruak dan Kec.
Jerowaru
Kec. Morotai Selatan 2017 & 2018
(Padi dan Lobster) (Pariwisata dan PerkebunanKopra)

KPPN Pakpak Bharat


Kec. Kerajaan, Kec. KPPN Mempawah KPPN Sidrap KPPN Toba Samosir
Pergetteng-Getteng, Kec. Kec. Ajibata
Kec. Sadaniang Kec. Maritengngae (Kopi Arabica &
Siempat Rube, Kec. Tinada (Karet & Padi) (Padi & Ayam Petelur)
(Gambir & Jeruk) Jagung)

KPPN Banjar KPPN Luwu Timur KPPN Empat Lawang


Kec. Martapura, Kec.
Kec. Towuti Kec. Sikap Dalam
Martapura Barat
(Lada & Padi Organik) (Kopi Robusta & Lada)
(Patin & Padi)

KPPN Berau KPPN Dompu


KPPN Morowali
Kec. Kepulauan Kec. Kilo dan Kec.
Kec. Bungku Selatan
Derawan Manggalewa
(Perikanan Tangkap)
(Udang & Bandeng) (Jagung)

KPPN Bengkayang KPPN Ngada KPPN Lombok Tengah


Kec. Praya Barat, Kec. Praya
Kec. Ledo Kec. Soa Barat Daya & Kec. Pujut
(Sawit dan Jagung) (Padi) (Padi & Tembakau)

KPPN Konawe Selatan KPPN Muna Barat


KPPN Boalemo
Kec. Tinanggea Kec. Maginti dan Kec.
Kec. Wonosari
(Kelapa, Rumput Laut, Tiworo Selatan
(Jagung & Padi)
Kepiting) (Jagung dan Udang)
DUKUNGAN KEMENTERIAN PUPR DI KPPN (2017-2020)
Total Pagu Dukungan PUPR
Pulau Kabupaten Jenis Program
2017 2018 2019 2020
• Pengembangan Permukiman Perdesaan.
13 kabupaten • Pengadaan pipa distribusi
Aceh Timur, Pakpak Bharat, Toba Samosir, • Pembangunan SID Penyediaan Air Baku
Sumatera Bengkulu Utara, Bangka Selatan, Belitung, Belitung • Pembangunan SPAM Desa & SPAM IKK 54.824.887.000 75.932.341.000 88.946.500.000 146.500.000.000
Timur, Pesisir Selatan, Empat Lawang, OKU Timur, • Pembangunan Rumah Khusus dan Swadaya
Banyuasin, Tulang Bawang, Tulang Bawang • Pembangunan TPA & TPS3R
• Sanimas
• Pengembangan Permukiman Perdesaan Potensial dan
4 kabupaten
Jawa Perdesaan Prioritas Nasional 4.715.000.000 10.300.000.000 50.000.000.000 11.000.000.000
Pandeglang, Banyuwangi, Pamekasan, Sampang
• Rumah swadaya
• Pengembangan Permukiman Perdesaan Potensial dan
Perdesaan Prioritas Nasional
11 kabupaten • SPAM IKK & SPAM Desa
Kuburaya, Mempawah, Bengkayang, Sambas,
Kalimantan • Rumah Swadaya 23.985.472.000 73.948.902.000 211.265.802.000 49.800.000.000
Kayong Utara, Banjar, Barito Kuala, Hulu Sungai
Selatan, Kotawaringin Barat, Kutai Timur, Berau • Pembangunan IPLT
• Pembangunan TPS 3R
• RTBL Derawan
17 kabupaten • Pengembangan Permukiman Perdesaan Potensial dan
Pinrang, Barru, Sidenreng Rappang, Luwu Timur, Perdesaan Prioritas Nasional
Morowali, Konawe Selatan, Mamuju, Mamuju • Pembangunan SPAM IKK
Sulawesi 44.542.944.000 52.851.343.000 120.900.000.000 142.774.000.000
Tengah, Poso, Parigi Moutong, Wakatobi, Muna, • Pembangunan Jalan Poros Desa
Muna Barat, Boalemo, Gorontalo, Gorontalo Utara, • Sanimas dan Pamsimas
Buol.
• Pembangunan Rumah Khusus dan Swadaya
• Pengembangan Permukiman Perdesaan Potensial dan
Perdesaan Prioritas Nasional
• Pembangunan IPA dan SPAM
7 kabupaten
Bali & • Pembangunan SPAL
Tabanan, Sumbawa, Lombok Tengah, Dompu, 23.985.472.000 73.948.902.000 211.265.802.000 49.800.000.000
Nustra
Manggarai Barat, Ende, Ngada • Pembangunan TPA dan TPS 3R

• Pembangunan Rumah Khusus dan Rumah Swadaya

• Pembangunan Jalan Akses Bandara Komodo


8 kabupaten • Pengembangan Permukiman Perdesaan Potensial dan
Halmahera Timur, Pulau Morotai, Maluku Tengah, Perdesaan Prioritas Nasional
Maluku & Papua 10.263.270.000 30.740.042.000 84.490.000.000 50.337.800.000
Seram Bagian Timur, Manokwari, Raja Ampat, • Pembangunan SPAM dan SPAL
Merauke, Jayapura. • Penataan Kawasan
169.863.823.000 306.980.718.000 617.891.302.000 445.646.800.000
PROFIL KPPN BONE
KEDUDUKAN
Kawasan Andalan Laut Teluk Bone dsk
sebagai kawasan minapolitan (RTRWN)
REGIONAL
KPPN BONE
Termasuk pada kawasan potensial
budidaya rumput laut di wilayah perairan
pantai dan atau tambak, kawasan
potensial budidaya udang meliputi KPPN Bone (Kawasan
tambak-tambak,kawasan potensial Perdesaan Mallusetasi) ditetapkan
perikanan tangkap (RTRW Prov. Sulsel) melalui SK Kawasan Kep.Bup.Bone
No.528 tahun 2015 dan SK TKPKP
Termasuk ke dalam WS Strategis Kep. Bup Bone No.533 tahun 2016
Nasional Walanae-Cenranae DI provinsi sebagai satu dari 72 lokpri
(Jaling, DI Salomekko, DI Unyi, DI pembangunan Kawasan Perdesaan
Sellicoppobulu), DI pusat (DI Sanrego, DI 2015-2019 di 2 kecamatan & 5
Palakka, DI Ponre-ponre), DR Barebbo
desa dg potensi unggulan
Mare (RTRWN)
rumput laut dan kepiting bakau

PKW Watampone sebagai pusat industry Rencana Kebutuhan


pengolahan hasil perikanan (RTR Pulau Sulawesi) Pengembangan:
- Pengembangan agroindustri
PKN Kawasan Perkotaan Mamminasata
rumput laut dari hulu ke hilir
sebagai pusat industri pengolahan hasil
- Pengoptimalan areal potensial
perikanan ekspor (RTR Pulau Sulawesi).
rumput laut
- Perbaikan sarana dan prasarana
Pelabuhan Makassar sbg outlet ekspor
transportasi baik laut maupun air
Dukungan jalan AP Makassar-Maros- antar desa
Ujunglamuru-Watampone-Bajoe; jalan KP - Pengerukan air sungai yang
Watampone-Sengkang; pelabuhan Bajoe, menghubungkan wilayah antar
rencana bandara Bone, terminal tipe A desa
(RTRW Prov. Sulsel) - Perbaikan distribusi air bersih

Sumber: RTRWN (PP no.16/2008 jo PP.13/2017), RTR P.


Sulawesi (perpres no.88/2011), RTRW Prov. Sulawesi Selatan
(Perda no.9/2009), Renstra Kemendesa 2015-2019
PROFIL WILAYAH
KPPN BONE
No Desa Luas (km2) %
KPPN Bone terletak di Kabupaten Bone, Sulawesi
Selatan, tepatnya di Kecamatan Cenrana (Desa Laoni, 1 Laoni 5 12%
Desa Latonro, Desa Panyiwi) dan Kecamatan Tellu 2 Latonro 11,05 25%
Siatinge (Desa Lamuru, Desa Mattoangin), dengan luas Panyiwi
3 10 23%
kawasan 43,37 km2 yang memiliki potensi unggulan Lamuru
4 9,61 22%
rumput laut dan kepiting bakau.
5 Mattoangin 7,71 18%
43,37 100%

1. DESA LAONI 03. DESA PANYIWI


(IPD 46,84/tertinggal) (IPD 68,17/berkembang)

05. DESA MATTOANGIN


02. DESA LATONRO (IPD 70,36/berkembang)
(IPD 45,96/tertinggal)
04. DESA LAMURU
(IPD 72,59/berkembang)
PROFIL INFRASTRUKTUR
KPPN BONE
SUMBER DAYA AIR

Secara historis, S. Cenrana Saat ini terjadi sedimentasi Adanya rencana


merupakan salah satu jalur sungai yang tinggi di sekitar pembangunan embung di
transportasi air utama yang muara S. Cenrana, sehingga perlu Desa Mattoangin untuk
digunakan kapal-kapal besar dari pengerukan sungai yang kebutuhan irigasi (lahan telah
Teluk Bone menuju pedalaman. menghubungkan antar desa dan disiapkan desa).
pengembangan jalan/jembatan Direncanakan sebagai
Pemanfaatan air Sungai antar desa. embung desa multifungsi
Cenrana sebagai sumber air dengan kebutuhan utama
baku bagi pertanian pangan dan Potensi rawan banjir di untuk irigasi dan tempat
tambak di Kawasan Mallusetasi. sepanjang tepi Sungai Cenranae wisata.
akibat alih fungsi lahan di Jalan masuk dan lahan sudah
beberapa kabupaten sekitar Bone. merupakan kepemilikan desa.
C Mengakibatkan terputusnya jalur
transportasi, terendamnya lahan
A
pertanian dan tambak. Perlu
pembangunan tanggul pengaman
banjir di Kelurahan Cenrana

Desa Latonro masih mengalami


SUNGAI CENRANA SEBAGAI SUMBER AIR BAKU abrasi pantai walaupun telah SEDIMENTASI SUNGAI DI DAERAH MUARA

D ditanami tanaman bakau. B S. CENRANA

B E

KONDISI JALAN DAN LOKASI USULAN EMBUNG


35
PEMBBIBITAN MANGROVE SBG PEMECAH OMBAK DAMPAK BANJIR AKIBAT LUAPAN AIR SUNGAI TERHADAP LAHAN
ALAMI DI DS LAONI, CENRANA PERSAWAHAN DESA WATU, KEC. CENRANA
PROFIL INFRASTRUKTUR
KPPN BONE E G
BINA MARGA

Kondisi jalan menuju Kawasan


Mallusetasi daari Awangpone (pusat KONDISI JALAN DI BATAS DESA LAMURU KONDISI JALAN DESA LAMURU (PAVING)
Kota Bone) sudah terhubung dengan
jalan nasional dengan kondisi lebar F H
jalan ±5 meter.
Untuk kondisi jalan kabupaten menuju
Kawasan Mallusetasi memiliki lebar ±4
meter dengan kondisi jalan beraspal dan
JALAN DESA MATTOANGING KONDISI JALAN DESA LAMURU (ASPAL)
ada lubang di beberapa titik.
Kondisi jalan desa di Kawasan
Mallusetasi memiliki perkerasan I J
aspal, paving, dan tanah.

A C KONDISI PEMBANGUNAN JEMBATAN S. WATU & TRANSPORTASI


ALTERNATIF PENYEBRANGAN

Kondisi jembatan S. Watu Untuk desa yang berada di tepi S. Akses terbatas dari dan menuju Desa
yang masih perbaikan Cenrana, membutuhkan Laoni dan Latonro (hanya melalui
menyebabkan terputusnya infrastruktur jembatan jalur sungai).
B D jalur menuju Kawasan penghubung, baik antar dusun Diperlukan jalur penghubung alternatif
Mallusetasi. Sebagai dalam desa dan dengan desa (jalur darat) menuju Desa Pallime yang
alternatif, digunakan pincara tetangga. Desa yang merupakan pusat kegiatan
(seperti perahu) yang dapat membutuhkan jembatan antar perekonomian. Dibutuhkan dukungan
memuat mobil dan sepeda dusun dan antar desa adalah jembatan dengan panjang kurang lebih
motor yang dikelola warga. Desa Laoni dan Desa Latonro. 100 m (sudah direncanakan oleh
KONDISI JALAN NASIONAL KONDISI JALAN KABUPATEN daerah namun terkendala anggaran).
MENUJU Kws MALLUSETASI MENUJU Kws MALLUSETASI
36
F
PROFIL INFRASTRUKTUR
KPPN BONE A
CIPTA KARYA

LOKASI USULAN UNTUK TPS


Desa Laoni dan Desa Latonro DESA MATTOANGING
yang berada di tepi Sungai POMPA SUMUR BOR
Cenrana tidak memiliki air Kondisi persampahan di
bersih. Masyarakat mengandalkan B kawasan Mallusetasi belum
air sungai untuk mencuci dan dilengkapi TPA karena
membeli air bersih (air jerigen) kendala keterbatasan
untuk keperluan makan dan minum. lahan. Saat ini metode
pengolahan sampah adalah
Adanya mata air di Desa Panyiwi dibakar.
yang digunakan oleh warga sebagai C Saat ini di Desa
sumber air baku dan air bersih. Mattoanging sudah
disiapkan lahan dan
Desa Lamuru sudah dilayani oleh anggaran TPS Rp10 juta.
SPAM, melalui jaringan perpipaan
oleh pihak swasta (4 unit) dengan DRAINASE DESA LAMURU Jumlah produsen sampah
sumber air baku yang tersebar terbanyak dari aktivitas
melalui sumur bor. Kualitas air D perdagangan pasar (Ds
E Lamuru).
bersih agak berkapur. Saat ini
Bumdes juga ikut merintis
pipanisasi air minum. Satu-satunya desa yang sudah berstatus ODF di Kawasan Mallusetasi adalah Desa
Mattoanging. Target selanjutnya adalah STBM. Sudah dilengkapi oleh IPAL untuk 20 KK.
Desa Mattoanging sudah dilengkapi Desa Lamuru sudah terlayani sanitasi aman sebesar 350 KK, yang belum terlayani sekitar 70 KK.
oleh SPAM jaringan perpipaan Saat ini sudah dilayani oleh program Sanimas (melalui pembangunan septik tank untuk melayani
dengan sumber air dari Matuju. BAK PENAMPUNGAN 50 KK). Dilengkapi dengan keberadaan MCK umum 2 unit.
Namun saat ini sebagian besar AIR BERSIH
penduduk masih menggu-nakan Salah satu permasalahan sanitasi selain belum terpenuhinya cakupan sanitasi aman dan layak
sumur pribadi. adalah kondisi rumah warga yang bersatu dengan kandang hewan ternak. Selain itu belum ada
biodigester untuk mengolah limbah ternak. 37
PROFIL INFRASTRUKTUR
KPPN BONE
PERUMAHAN

Kondisi perumahan di Kawasan Mallusetasi


didominasi oleh tipologi rumah panggung.
Kondisi rumah masih banyak yang bercampur
dengan kandang ternak (dibawah rumah
panggung) sehingga tidak higienis dan
menimbulkan kesan kumuh. B

Untuk rumah-rumah di tepi sungai, sebagian


besar difungsikan bagi kegiatan perdagangan.

Adanya bantuan penanganan RTLH dari PNP


tahun 2018 sebanyak 90 unit di Desa Lamuru. KONDISI RUMAH PANGGUNG DI KAWASAN
MALLUSETASI

C
D

KONDISI RUMAH TEPI SUNGAI DI KAWASAN MALLUSETASI


38
PROFIL INFRASTRUKTUR
KPPN BONE
NON PUPR

04. DESA LAMURU


(IPD 55,31/berkembang) A E

Dermaga Desa Lamuru


Digunakan sebagai pusat
perekonomian untuk desa
sekitar dan didukung dengan
fasilitas perdagangan di dekat B KONDISI TPI DAN BEKAS PABRIK ES DI
DERMAGA LAMURU
dermaga.

Perlu adanya penambahan


panjang dermaga karena F
kondisi saat ini dermaga tidak
cukup untuk tempat kapal
bersandar, apalagi saat air C
surut.

Sempat dilengkapi pabrik es KEGIATAN MENJEMUR IKAN OLEH


namun terpaksa dibongkar WARGA DI SEKITAR RUMAH
karena tidak fungsional.
D

KONDISI DERMAGA DESA LAMURU

39
Fluktuasi harga rumput
ISU STRATEGIS laut

KPPN BONE Keterbatasan akses menuju desa-


desa di mulut muara S. Cenrana.

Potensi rawan banjir akibat luapan

01 S. Cenranae
LAONI

Potensi rawan banjir di sepanjang


tepi Sungai Cenranae akibat alih 05 LATONRO

fungsi lahan. Belum optimalnya Keterbatasan sumber air bersih


konektivitas jalan poros Kondisi rumah tidak layak huni di Desa Laoni dan Desa Latonro

02 desa dan keterbatasan


akses menuju desa-desa di Belum terpenuhinya cakupan sanitasi
04
Sedimentasi sungai di muara S. mulut muara S. Cenrana aman dan layak
Cenrana, memerlukan PANYIWI Sedimentasi sungai yang tinggi
di sekitar muara S. Cenrana dan anak
pengerukan sungai yang
sungainya
menghubungkan antar desa
06 LAMURU
Terbatasnya pengembangan

03 Terbatasnya pengembangan
agroindustri rumput laut dari
Keterbatasan pelayanan
persampahan
agroindustri rumput laut dari
hulu ke hilir
Terbatasnya akses air bersih di hulu ke hilir, termasuk
desa rawan air, sanitasi, dan keterbatasan kapasitas
persampahan dermaga sebagai simpul
Kebutuhan pengembangan Keterbatasan kapasitas dermaga
koleksi dan distribusi
embung multifungsi Lamuru

04 MATTOANGING

Pencemaran sungai Cenrana


akibat pembuangan limbah di
07
Wajo Fluktuasi harga rumput laut.
Perlunya peningkatan kualitas jalan
poros desa untuk meningkatkan
konektivitas
PROGRAM PENGEMBANGAN 1. Pembangunan/rehabilitasi jaringan irigasi tambak
INFRASTRUKTUR PUPR & 2. Normalisasi Sungai Cenranae
3. Pembangunan embung multifungsi Ds. Mattoanging
NON PUPR 2022-2032
1. Preservasi dan peningkatan kualitas jalan akses
KPPN Bone
2. Pembangunan jembatan antar desa (Ds Laoni-Ds
Palime)
3. Pembangunan/peningkatan jalan akses menuju
sentra pengolahan
4. Pembangunan jalan akses menuju embung

1. Pengembangan SPAM Berbasis Masyarakat


2. Pembangunan PAH dan ABSAH untuk kawasan
rawan air
3. Pengembangan jaringan drainase lingkungan
4. Pembangunan TPS3R
5. Penataan kawasan penerima Ds Mattoanging

1. Pembangunan rumah susun untuk pekerja


2. Pembangunan rumah khusus untuk nelayan
3. Peningkatan kualitas rumah swadaya

1. Pembangunan/penataan kawasan pabrik


pengolahan rumput laut
2. Penataan dan Peningkatan kapasitas Dermaga
Lamuru
3. Pembangunan/peningkatan Resi Gudang
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai