Anda di halaman 1dari 25

PENGELOLAAN LOGISTIK HASIL PERIKANAN

DI WILAYAH TERTINGGAL, TERPENCIL, TERLUAR


DAN PERBATASAN (3TP)
OLEH :

Berny A. Subki
DIREKTUR LOGISTIK - DITJEN PDSPKP KKP
“ disampaikan pada Web Seminar Logistik di Wilayah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP) :
Isu, Permasalahan dan Solusi Pemecahannya “

Yogyakarta, 23 MARET 2022


PROGRAM PRIORITAS KKP
DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN
INDUSTRI PERIKANAN DI WILAYAH TERTINGGAL,
TERPENCIL, TERLUAR DAN PERBATASAN (3TP)

2
TRANSFORMASI PENGELOLAAN PERIKANAN 2021-2024

PRINSIP EKONOMI BIRU


Perikanan Modelling
Tangkap Terukur Perikanan Budidaya
TUJUAN

PENINGKATAN PENERIMAAN
1. Pembukaan
NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) Lapangan Kerja
DARI SUMBER DAYA ALAM Baru
PERIKANAN TANGKAP UNTUK
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
2. Peningkatan
NELAYAN Kesejahteraan
Masyarakat KP
3. Peningkatan PNBP
Hilirisasi Perikanan
PEMBANGUNAN KAMPUNG- 4. Pencapaian
KAMPUNG PERIKANAN Indikator Kinerja
BUDIDAYA TAWAR, PAYAU • Membangun Konektivitas dan
DAN LAUT BERBASIS • Peningkatan Nilai Tambah transportasi/ Logistik yang efisien
KEARIFAN LOKAL • Penerapan dan Sertifikasi GMP (GMP • Perluasan Akses Pasar dalam negeri
Certified) • Penanganan Hambatan Ekspor,
• Implementasi Sistem Telusur (STELINA) Penurunan Tarif dan penciptaan pasar
• Penyiapan Paket Investasi Hulu Hilir baru diluar negeri
berbasis wilayah (Klaster Daya Saing) • Penyediaan Sarpras Pasca panen dan
PENGEMBANGAN PERIKANAN
• Digitalisasi Usaha dan Pemasaran Sistem Rantai Dingin
BUDIDAYA UNTUK
PENINGKATAN EKSPOR YANG
DIDUKUNG RISET KELAUTAN
DAN PERIKANAN.

Pengelolaan Ruang Laut Pengawasan SDKP

Riset dan SDM Karantina


DASAR HUKUM SKPT KRITERIA PENETAPAN DAERAH TERTINGGAL :
(Perpres Nomor 131 Tahun 2015)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2OI4 tentang Percepatan
Pembangunan Daerah Tertinggal
1 Perekonomian Masyarakat
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Rencana Aksi
Percepatan Pembangunan Industri Perikanan Nasional 2 Sumber Daya Manusia
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 51 Tahun 2016 Tentang Penetapan
Lokasi Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu di Pulau-pulau Kecil dan 3 Sarana dan Prasarana
Kawasan Perbatasan
4 Kemampuan Keuangan Daerah
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 48 Tahun 2015 Tentang Pedoman
Umum Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu di Pulau-pulau Kecil dan
Kawasan Perbatasan
5 Aksesbilitas
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2020 Tentang Penetapan Daerah 6 Karakteristik Daerah
Tertinggal Tahun 2020-2024 (Perubahan Perpres 131 Tahun 2015 Tentang Penetapan
Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019)

KRITERIA LOKASI SKPT (Permen KP Nomor


SENTRA KELAUTAN DAN PERIKANAN Nomor 48 Tahun 2015) :
TERPADU (SKPT) merupakan PPKT atau Kabupaten/Kota 3 dukungan dan komitmen
“ merupakan pusat bisnis kelautan dan perikanan terpadu mulai 1 yang memiliki PPKT dan/atau daerah pemerintah daerah
dari hulu sampai ke hilir berbasis Kawasan “ perbatasan atau Kawasan Strategis
memiliki SDM di bidang
Nasional 4 kelautan dan perikanan
Fokus Pembangunan SKPT berada pada bagian dari Wilayah
mempunyai komoditas unggulan sektor
Negara yang terletak pada sisi dalam sepanjang batas wilayah 2 kelautan dan perikanan yang berpeluang tersedia sarana dan
Indonesia, dalam hal Batas Wilayah Negara di darat yang 5 prasarana di bidang
untuk dikembangkan
merupakan Pulau-Pulau Kecil Terluar dan Kawasan Perbatasan kelautan dan perikanan
01 Pengelolaaan Sumber
TUJUAN SKPT :
membangun dan mengintregasikan proses pembangunan industri baru berbasis Daya Kelautan dan
kawasan di pulau-pulau terluar Perikanan Berkelanjutan
bisnis kelautan dan perikanan berbasis masyarakat
melalui optimalisasi pemanfaatan sumber daya kelautan Mempertimbangkan potensi lestari dengan tingkat

12 LOKASI SKPT
dan perikanan di pulau-pulau kecil dan/atau kawasan pemanfaatannya agar tidak menimbulkan over
perbatasan secara berkelanjutan expoited atau over fishing di lokasi SKPT

02 Pembangunan dan
Pengembangan
PEMBANGUNAN SKPT Sarana dan Prasarana
MEMBANGUN INDUSTRI BARU BERBASIS KAWASAN DI PULAU-PULAU
TERLUAR, MENDEKATKAN DENGAN GATEWAY EKSPOR Hongkong Davao / Cebu
Palau Pembangunan dan Revitalisasi sarana prasarana
utama dan penunjang bisnis kelautan & perikanan
Phuket Malaysia 800 km 936 km

SKPT Sabang
Hawaii
7500 km
03
Pengembangan
SKPT Natuna
SKPT Talau Kelembagaan
SKPT Morotai

SKPT Sebatik
SKPT Biak Numfor Membangun sistem pengelolaan SKPT yang
SKPT Mentawai bertumpu pada peran pelaku usaha perikanan/
stakeholder terkait
SKPT Mimika

SKPT Moa
SKPT Saumlaki
04
SKPT Merauke Pengembangan Bisnis
1000 km
SKPT Sumba Timur SKPT Srote Ndao Kelautan dan Perikanan
529 km Cairns
Christmas 2400 km
Island Pengembangan bisnis kelautan dan perikanan
Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu Darwin Brisbane/Perth
Di Kawasan Perbatasan dan Pulau Terluar untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing
PENDAPATAN NELAYAN

CONTOH KASUS : Pendapatan nelayan penerima bantuan


kapal & API mengalami peningkatan
PENGELOLAAN SKPT MIMIKA 2017 - 2021 sebesar 1-2 juta rupiah/bulan

PERMODALAN
PRODUKSI PERIKANAN KUR Perbankan (BRI & Mandiri) 91 Debitur total
Rp. 6,57 miliar
Produksi tahun 2021 = 40.432 Ton, periode tahun 2017 – 2021 mengalami
peningkatan sebesar 76% LPMUKP usulan 6 proposal dengan nilai Rp.1,35 miliar,
tahun 2021 terealisasi 1 proposal Rp. 80 juta
Komoditas utama Ikan beku : layang, kembung, lemuru, ikan demersal,
udang (banana & tiger)
Komoditas ikan hidup : kepiting bakau & ikan hias INVESTASI
Investasi Baru senilai Rp 5 Miliar (contact plate, pasar ikan
mama, sentra kuliner, dan wisata mangrove
EKSPOR PERIKANAN
Total nilai ekspor 16,5 Milyar SERTIKASI KELAYAKAN PRODUK
(SKP/GMP)
Ekspor Kepiting Bakau Hidup: Malaysia & Singapura nilai Rp. 14 Milyar
ü PT. Bartuh Langgeng Abadi
Ekspor Udang : Jepang nilai Rp. 2,4 Milyar ü PT. Perikanan Nusantara Unit Timika
ü UD. Utama Sentosa
ü CV. Seafood Sejahtera Papua
KETERLIBATAN MASYARAKAT LOKAL
24 orang (Tenaga Kerja di PPI Paumako)

69 Nelayan penerima bantuan kapal SKPT

TOTAL : 460 anggota penerima KUR & LPMUKP


793 orang 240 anggota koperasi & Pokklahsar
ISU & PERMASALAHAN
LOGISTIK HASIL PERIKANAN DI WILAYAH
TERTINGGAL, TERPENCIL, TERLUAR DAN
PERBATASAN (3TP)

7
MUATAN
§ Kontinuitas muatan hasil perikanan di daerah
tertentu (tergantung musim) à diperlukan pusat
pengumpulan/distribusi untuk konsolidasi muatan
§ Sinergitas lokasi pelabuhan perikanan dengan
pelabuhan niaga
§ Kurangnya Sosialisasi Program TOL LAUT kepada
pelaku usaha perikanan

RUTE & JADWAL ANGKUTAN


Masih terbatasnya Rute & Frekuensi Jadwal
Angkutan (TOL LAUT) yang memiliki fasilitas plugging
pada lokasi SKPT dan Sentra Produksi/Pengumpulan
hasil perikanan lainnya di lokasi 3 TP

TANTANGAN INFASTRUKTUR SARANA & PRASARANA


§ Keterbatasan sarana prasarana rantai dingin: Air
Blast Freezer (ABF), gudang penyimpanan beku
(coldstorage), pabrik es, Kendaraan Berpendingin
Distribusi & Moda Transportasi § Keterbatasan reefer container untuk komoditas
perikanan
Hasil Perikanan DI LOKASI 3TP § Keterbatasan sarana & prasarana di pelabuhan
(dermaga, crane, plugging dll)
TANTANGAN SINERGITAS PELABUHAN PERIKANAN
DENGAN TRAYEK/RUTE TOL LAUT

SEBARAN PELABUHAN PERIKANAN


Berdasarkan Kepmen KP No. 62 Tahun 2018 tentang RPIN TRAYEK/RUTE TOL LAUT TAHUN 2022

Terdapat 538 Pelabuhan Perikanan (khususnya di Lokasi 3 TP)


yang harus diintegrasikan oleh Pelabuhan Umum dan Trayek/Rute Tol Laut
KETERSEDIAAN RUTE/TRAYEK TOL LAUT
§ Lokasi 12 Sentra Kelautan dan
Perikanan Terpadu ( SKPT) berada DI LOKASI SKPT
di daerah tertinggal, terpencil,
terluar, dan daerah perbatasan.
T4 – KM. Kendhaga Nusantara 6

§ Dari 34 Trayek Tol Laut pada Tahun SABANG T15 – KM. Logistik Nusantara 3
2022, 12 SKPT sudah di lalui T1 – KM. Kendhaga Nusantara 12
NATUNA NUNUKAN
Program Tol Laut. T3 – KM. Kendhaga Nusantara 4
TALAUD MOROTAI
T5 – KM. Kendhaga T20 – KM.
Nusantara 1 Mamberano Koja
§ Tidak semua Kapal Tol laut
memiliki Reefer Container BIAK NUMFOR
MENTAWAI
(Program Tol Laut hanya memiliki 88 T2 – KM. Kendhaga Nusantara 2
Unit Reefer Container untuk T11 – KM. Logistik
memfasilitisasi distribusi hasil Nusantara 6
perikanan) MIMIKA
T17 – Kapal Konter
SAUMLAKI
§ Penyediaan Kebutuhan Reefer SUMBA TIMUR MERAUKE
Container di Lokasi SKPT & Pusat T28 – KM. Kendhaga T19 – KM. Logistik
Perikanan Potensial hendaknya Nusantara 7 ROTE NDAO Nusantara 2

disesuaikan potensi perikanan T13 – KM. Kendhaga


Nusantara 11
pada masing-masing lokasi
SISTEM LOGISTIK
IKAN NASIONAL (SLIN)
(Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 58 Tahun 2021)

11
SISTEM LOGISTIK IKAN NASIONAL
(SLIN)
“ merupakan sistem manajemen rantai pasokan hasil
perikanan, serta informasi mulai dari pengadaan,
penyimpanan, transportasi sampai dengan distribusi
sebagai suatu kesatuan dari kebijakan “

” SLIN dilakukan melalui pendekatan Koridor Logistik ”


PENDEKATAN KORIDOR LOGISTIK

Komoditas Penentu Wilayah atau Kawasan Konektivitas


§ Bahan pangan pokok § Pelabuhan Perikanan § Kemudahan akses
§ Bahan Baku Industri § Sentra nelayan transportasi Ikan dan
Pengolahan § Kawasan Budidaya ketersediaan jasa logistik
§ Sentra Perikanan § Kemudahan akses
Budidaya informasi dan komunikasi
§ Sentra Pengolahan
PELAKSANAAN SLIN
(Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 58 Tahun 2021)

JARINGAN MUTU DAN SARANA KELEMBAGAAN PASOKAN & SISTEM PERAN


DISTRIBUSI KEAMANAN HASIL PRASARANA DISTRIBUSI PERMINTAAN INFORMASI PEMERINTAH
PERIKANAN DISTRIBUSI IKAN

§ Pengembangan § Penyusunan cara § Pemetaan kondisi § Pembentukan § Penyusunan § Penyediaan informasi § Peningkatan Peran
jaringan Distribusi Distribusi Ikan sarpras Distribusi kelompok kerja rencana pasokan & ketersediaan Ikan Pemerintah Daerah
Ikan yang yang baik Ikan terkini SLIN (Pusat & permintaan Ikan secara waktu nyata Provinsi dalam
menjangkau § Penerapan cara § Penyusunan Daerah) § Pengembangan § Interkoneksi penyediaan dan
seluruh wilayah Distribusi Ikan standar, jenis, dan § Penguatan peran akses pasokan dan informasi antara penyaluran Bahan
secara efisien yang baik klasifikasi sarpras Pelaku Usaha akses permintaan ketersediaan Ikan Baku
§ Penguatan § Penilaian cara Distribusi Ikan dari rantai pasok dengan kebutuhan § Peningkatan Peran
jaringan Pelaku Distribusi Ikan § Penyediaan atau perikanan Ikan Pemerintah Daerah
Usaha dari rantai yang baik rehabilitasi sarpras § Penyediaan § Perluasan akses Kab/Kota dalam
pasok hulu ke hilir Distribusi Ikan cadangan informasi penyediaan dan
penyangga ketersediaan Ikan. penyaluran Bahan
Baku
FASILITASI SARANA & PRASARANA
DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI LOGISTIK IKAN NASIONAL

PEMBANGUNAN PENGADAAN PEMBANGUNAN PENGADAAN


GUDANG BEKU GUDANG BEKU PABRIK ES KENDARAAN
Pengembangan sarana dan PORTABEL BERPENDINGIN
prasarana Logistik Ikan
dalam pelaksanaannya
dilakukan oleh Pemerintah
Pusat dan dapat dibantu
oleh Pemerintah Daerah

“ Fasilitasi penyediaan sarana prasarana dilakukan dalam mendukung Program Prioritas KKP :
Penangakapan Ikan Terukur, Pembangunan Kampung Nelayan Maju, Pengembangan Perikanan
Budidaya yang Berorientasi Ekspor, Pembangunan Kampung Perikanan Budidaya“
Sistem Ketertelusuran dan Logistik Ikan
Nasional adalah sistem untuk memastikan
ketertelusuran ikan, rantai pasok, dan PELAKSANAAN SISTEM KETERTELUSURAN
DAN LOGISTIK IKAN NASIONAL
PERMEN KP
NO 29 TAHUN 2021
TENTANG STELINA
produk perikanan secara elektronik dengan
mengintegrasikan sistem informasi mulai
dari penangkapan, pembudidayaan,
distribusi, pengolahan, dan pemasaran
DATA INPUT :
Penangkapan Ikan
INTEGRASI SISTEM DATA
Pembudiayaan Ikan
DALAM STELINA Nelayan/Pembudidaya

DATA TRANSAKSI : LAPORAN


Pembelian STELINA
Penjualan & Distribusi PEMASAR
Perizinan Kapal Log Book Pendaratan Ikan Pemasar
Penangkap Ikan Penangkapan Ikan di Pelabuhan Perikanan

INPUT DATA TRANSAKSI :


Pembelian dari pemasar LAPORAN
Proses produksi STELINA
Penanganan Ikan Pembudidayaan Ikan Importasi Ikan Penyimpanan Produk PENGOLAH
yang baik di atas Pengolah
kapal penangkap Penjualan & Distribusi
& pengangkut
Ikan LAPORAN
INPUT DATA TRANSAKSI :
Pembelian (dari UPI/ data STELINA
Karantina Ikan Kelayakan Pengolahan importasi) EKSPORTIR/
Eksportir Penjualan & Distribusi
IMPORTIR
IMPLEMENTASI
SISTEM KETERTELUSURAN DAN LOGISTIK IKAN NASIONAL

TPI/PPDI

Data dan Informasi Data dan Informasi Data dan Informasi Data dan Informasi Data dan Informasi Data dan Informasi
Pra Produksi Data dan Informasi Pemasar 1 Pemasar 2 Pengolah 1 Pengolah 2 Eksportir
Nelayan dan
Pembudidaya

Pasar Ikan

Data dan Informasi MODUL PEMASAR MODUL PENGOLAH


Importir
Horekapasmod

SISTEM KETERTELUSURAN DAN LOGISTIK IKAN NASIONAL (STELINA)


DASAR HUKUM DAN NSPK PKS Ditjen PDSPKP dengan Bappebti,
SISTEM RESI GUDANG (SRG) dan Lingkup Perjanjian Kerjasama
IKAN

Peraturan Menteri Perdagangan


Nomor 14 Tahun 2021 tentang Pengembangan
Perubahan atas peraturan menteri implementasi sistem resi
Peningkatan pemahaman
Perdagangan Nomor 33 tahun 2020 gudang hasil kelautan
dan perikanan secara sistem resi gudang bagi
tentang barang dan persyaratan pelaku utama kelautan
lebih luas, cepat dan
barang yang dapat disimpan dalam sinergis serta terintegrasi dan perikanan
sistem resi Gudang: hulu sampai hilir
Barang Yang Dapat Disimpan di
Gudang Dalam Rangka Sistem
1 2
Resi Gudang adalah : Gabah,
Beras, Jagung, Kopi, Kakao, Lada,
Karet, Rumput Laut, Rotan, Garam,
Gambir, Teh, Kopra, Timah, Pala,
Ikan, Bawang Merah, Pala dan Optimalisasi pemanfaatan
Ayam beku karkas, gula kristal Penguatan kelembagaan
sarana dan prasarana yang
putih dan kedelai dimiliki, dibangun dan/atau
sistem resi gudang hasil
dikelola dalam mendukung
kelautan dan perikanan
pelaksanaan sistem resi
gudang

3 4
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM RESI GUDANG (SRG)
KELAUTAN DAN PERIKANAN
01 02 03 04 05 06 07
Meningkatkan Mendorong Peran Mendorong pemanfaat Mendukung Reviu kebijakan dan Pengembangan SRG Meningkatkan
kerjasama dengan K/L, Pemda untuk gudang beku dan peningkatan PNBP dari penyerdahanaan yang terintegrasi pengetahuan
BUMN, Pemda dan mendukung gudang kering baik sumber daya alam prosedur untuk dengan pasar dan stakeholder kelautan
Stakeholder lainnya pelaksanaan SRG di yang dibangun KKP perikanan tangkap meberikan kemudahan industri dan perikanan tentang
daerah maupun swasta untuk untuk kesejahteraan bagi pelaku usaha SRG komoditas
pemanfaatan SRG nelayan melalui dalam memanfatkan Kelutan dan Perikanan
utamanya pada koridor Implementasi SRG SRG
logistik komoditas perikanan

3 KOMODITAS SRG LOKASI PENGEMBANGAN SRG PERIKANAN TAHUN 2022


KELAUTAN DAN PERIKANAN
RUMPUT
LAUT

GARAM

KOMODITAS
IKAN
Lokasi Quick Win Triwulan I
PENGELOLAAN LOGISTIK
HASIL PERIKANAN
DI WILAYAH TERTINGGAL, TERPENCIL, TERLUAR
DAN PERBATASAN (3TP)

19
MODELING PENGELOLAAN LOGISTIK
PADA WILAYAH TERTINGGAL, TERPENCIL, TERLUAR DAN PERBATASAN (3TP) UNTUK NELAYAN LOKAL

PRODUKSI PENGADAAN PENYIMPANAN TRANSPORTASI DISTRIBUSI

Pengelolaan model Pengelolaan Pola Operasional Pendampingan & Fasilitasi


Pemetaan data & Informasi Pengelolaan model pengadaan
Penyimpanan Ikan Transportasi Ikan Akses Pasar
Kampung Nelayan : Nelayan, Ikan dari nelayan
Vol Produksi, Kelembagaan Implementasi Sistem Resi Bimtek Penanganan Ikan pada
Penentuan Pusat Fasilitasi Kerjasama dengan
Usaha Gudang supplier/distributor
Pengumpulan Ikan (Pelabuhan ekspedisi/Penyedia Jasa
Integrasi data dengan Hub & Spoke) Logistik Bimtek Kemitraan
penerapan STELINA Bimtek Penanganan Ikan Kelembagaan Pelaku Usaha
Fasilitasi Kemitraan antara (sortir, pengemasan, dll) Bimtek Penanganan Ikan pada
Distribusi
Pengembangan Kelembagaan nelayan dengan supplier ekspedisi/Penyedia Jasa
Nelayan Penyediaan Gudang Beku Logistik Penyediaan Sarana Distribusi
Bimtek Penanganan Ikan pada
Portable, Pabrik Es, dll Ikan
nelayan & supplier
PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN USAHA : MODEL BISNIS & KEMITRAAN
(PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN NELAYAN MELALUI KOPERASI DI WILAYAH 3 TP)

Unit Pengolahan Ikan (UPI)


Koperasi dengan model KORPORATISASI pada
prinsipnya melakukan agregasi dan konsolidasi bisnis
untuk efektivitas rantai pasok perikanan hulu dan hilir

Pasar Ikan

HOREKA
Integrasi usaha hulu-hilir dengan pelibatan kemitraan para pihak dalam rantai pasok

FUNGSI KOPERASI :
Penyediaan Layanan Berperan menjadi Agregator
Penyimpanan & Tranportasi Ikan & Offtaker bagi Nelayan/
pengumpul
Eksportir
Penyediaan Layanan Melakukan pendampingan
Permodalan bagi anggota Usaha/bisnis bagi anggota
Koperasi Koperasi
KOORDINASI & SINERGI PROGRAM/KEGIATAN
DENGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TERKAIT (GERAI MARITIM & TOL LAUT) DALAM MENDUKUNG
LOGISTIK HASIL PERIKANAN DI WILAYAH TERTINGGAL, TERPENCIL, TERLUAR DAN PERBATASAN (3TP)

Gerai Maritim adalah kegiatan untuk mendistribusikan barang TUJUAN SINKRONISASI:


COLDSTORAGE

khususnya Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting


ke/dari daerah terpencil, terluar, tertinggal dan perbatasan, 01 Pengembangan sistem konektivitas
dengan tujuan menurunkan atau mengurangi disparitas harga. rantai pasok perikanan melalui gerai
maritim untuk nelayan kecil di lokasi
SKPT dan 3TP

02 Bumdes sebagai penentuan pusat


TOL LAUT ANGKUTAN BARANG PERINTIS TOL UDARA pengumpulan/ distribusi hasil
“Program Pemerintah untuk mewujudkan “Menghubungkan angkutan barang di laut “Pelaksanaan angkutan udara kargo dari perikanan (fungsi dan layanan)
Konektivitas laut secara efektif melalui kapal (Tol Laut) dengan angkutan barang di bandar udara ke bandar udara lainnya
yang berlayar secara rutin dan terjadwal udara (Jembatan Udara) melalui simpul dan/atau dari bandar udara ke bandar
dengan tujuan meningkatkan kelancaran transportasi darat, guna menjamin udara di daerah tertinggal, terpencil, 03 Meningkatkan kesejahteraan nelayan di
distribusi dan mengurangi disparitas harga di ketersediaan barang dan menurunkan terluar, dan perbatasan”
Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, Dan disparitas harga barang kebutuhan pokok daerah 3TP melalui pemanfaatan Tol
Perbatasan” dan barang penting” Laut, Angkutan Barang Perintis dan
LOGISTIK INTERMODA Jembatan Udara yang lebih optimal

KEMENHUB KEMENDAG KKP PEMERINTAH DAERAH OPERATOR

Menyiapkan anggaran subsidi ongkos “Pendataan jenis barang kebutuhan “Menyiapkan Muatan Hasil Perikanan “Pendataan, Pemantauan Jenis Barang & “Menyiapkan alat angkutan (kapal,
angkut dan menetapkan trayek Tol Laut, daerah, pemantauan dan laporan serta pembinaan kepada Pelaku Usaha Perkembangan Harga serta pembinaan pesawat dan truck) serta pelayanan
rute Jembatan Udara dan lintasan perkembangan harga serta evaluasi ” Perikanan di Daerah.” kepada Pelaku Usaha di Daerah” sesuai jadwal dan teratur.“
Angkutan Darat.”
USULAN REKOMENDASI
OPTIMALISASI PROGRAM TOL LAUT DI LOKASI 3TP
DALAM MENDUKUNG DISTRIBUSI HASIL PERIKANAN

KONSOLIDASI MUATAN
§ Sosialisasi kepada Pelaku Usaha
Perikanan terkait Program Tol Laut
§ Pembentukan KAWASAN HUB LOGISTIK
Hasil Perikanan (collecting center)
untuk konsolidasi muatan berdasarkan
jenis dan tujuan distribusinya ARMADA PENGANGKUT
§ Menyediakan/menambah trayek dan
jadwal kapal pada lokasi SKPT dengan
kapal yang dilengkapi dengan
plugging reefer container
FASILITASI SARANA § Menyediakan/menambah
penyediaan reefer container dan
PRASARANA teknisinya pada kapal tol laut
§ Revitalisasi sarana prasarana pelabuhan § Memperpendek rute/jarak tempuh
di lokasi SKPT untuk mendukung kapal mengingat ikan termasuk
penanganan dan kecepatan bongkar perishable product
muat yang menjadi pusat konsolidasi
hasil perikanan
§ Penambahan fasilitas plugging pada
container yard Pelabuhan
DUKUNGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA
DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN LOGISTIK HASIL PERIKANAN
DI WILAYAH TERTINGGAL, TERPENCIL, TERLUAR DAN PERBATASAN (3TP)

KEMENKO PEREKONOMIAN RI BAPPENAS


Koordinasi dan sinergi lintas KL mendukung daya saing Dukungan Perencanaan Program dan Pendanaan melalui
produk KP APBN, PHLN dan KPBU

KEMENKO MARVEST KEMENTERIAN INVESTASI/BKPM Penyediaan Listrik untuk Penyediaan Jaringan


Koordinasi dan sinergi lintas KL mendukung daya Dukungan Promosi dan insentif Investasi Sektor sarana prasarana rantai dingin Telekomunikasi & Internet
saing produk KP Kelautan dan Perikanan

KEMENTERIAN KOMUNIKASI &


KEMENTERIAN KEUANGAN
Dukungan pendanaan melalui APBN, PHLN dan INFORMATIKA
KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha) Dukungan Jaringan Internet di daerah bagi pelaku
usaha perikanan dan masyarakat pesisir
Dukungan Moda Transportasi Produk Hasil Perikanan
KEMENTERIAN ESDM KEMENTERIAN BUMN
Dukungan penyediaan energi mendukung rantai dingin Sinergi BUMN mendukung Penguatan Daya Saing Produk
KP, penguatan pembiayaan BUMN Perikanan untuk
pembelian hasil perikanan

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KEMENTERIAN KOPERASI & UKM Penyediaan Pangan, Logistik Ikan &
Penyediaan Infrastruktur Pelabuhan, Bandara dan
Dukungan fasilitasi Pengembangan Usaha & Kemitraan CSR untuk pengembangan usahan kelautan dan perikanan
Jalur lalulintas untuk mendukung Konektivitas,
bagi Pelaku Usaha Perikanan
Logistik dan Distribusi Hasil KP

KEMENTERIAN DESA, PDT &


KEMENTERIAN PERDAGANGAN
Dukungan SRG, Distribusi, Promosi, dan TRANSMIGRASI
Pengembangan Ekspor bagi Pelaku Usaha Perikanan Dukungan percepatan pembangunan wilayah pesisir di
daerah tertinggal, pemberdayaan masyarakat kelautan
dan perikanan
Dukungan
KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN Agregator Start UP
PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF Dukungan Akses Permodalan
Dukungan Pengembangan Pariwisata dan Pemberdayaan Usaha Ekonomi Kreatif bagi
Pelaku Usaha Perikanan UMKM
Jakarta, Maret 2022
Direktorat Jenderal
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan

Anda mungkin juga menyukai