|2
1. Isu Logistik Nasional
Belum seimbangannya
Belum perdagangan barang wilayah belum optimalnya kolaborasi-koordinasi
seimbangnya Barat – Timur Indonesia dan kinerja infrastruktur antarpelaku logistik
supply-demand antara daerah yang sudah pendukung aktivitas belum berjalan
barang berkembang dengan daerah logistik (konektivitas efektif
3TP logistik)
Jembatan
Udara
ASDP
Darat
Hinterland
Trayek Tol Laut T3: Tanjung Priok - Jemaja / Letung - Tarempa - Midai – Selat lampa - Tujuan |5
443
426
386 390 379 398
370 361
333 340
270
243 221 252 249
181
191 189 200
158 171 174
114
130 125 119 136 101
78
50 53 58 37
9 00 9 0 4 18 0 1 20 1 1 0 41 8 31 171 0 0 00 00 00
H-1 H-2 H-3 H-5 T-1 T-2 T-3 T-4 T-5 T-6 T-7 T-8 T-9 T-10 T-11 T-12 T-13 T-14 T-15 T-16 T-17 T-18 T-19 T-20 T-21 T-22 T-23 T-24 T-25 T-26
MUATAN BALIK MUATAN BERANGKAT
TOTAL MUATAN BERANGKAT : 6311 TEUS Muatan Berangkat Trayek T3 = 370 (5,9%)
TOTAL MUATAN BALIK : 2113 TEUS Muatan Balik Trayek T3 = 78 (3,7%)
Sumber: Kementrian Perhubungan, Dirjen Perhubungan
Laut, 2021
2. Kebutuhan Pengembangan Sistem Logistik Daerah
2 Amanah Pemerintah
• UU No. 18/2012 tentang Pangan terpenuhinya pangan bagi seluruh
masy yang mencukupi baik dari sisi jumlah maupun mutunya, merata,
dan terjangkau melalui sistem distribusi dengan mengutamakan
pelayanan transportasi yang efektif dan efisien yg memberikan prioritas
pada komoditi pangan pokok.
• PerPres No. 131/2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal 2015-2019:
menetapkan Kep Anambas sbg salah satu dari 43 daerah terluar dan
terdepan (perbatasan) yang menjadi lokus prioritas pembangunan
nasional.
• Pengembangan konektivitas antarpulau dan antarwilayah untuk dukung
kelancaran pasokan dan distribusi komoditi melalui implementasi Tol Laut,
meskipun pengoperasian trayek T-3: Tg Priok – Letung - Tarempa hingga
saat ini belum memberikan perubahan yg berarti thdp harga akhir
komoditi pangan.
Webinar Bulanan Pustral UGM |8
2 Visi & Peranan Pengembangan Sistem Logistik Daerah
Kabupaten Kepulauan Anambas
• Mewujudkan Visi ”Daerah Maritim Terdepan yang Berdaya Saing”:
• Membangun konektivitas (transportasi dan telekomunikasi) wilayah dan
sistem logistik daerah yang handal untuk melayani kebutuhan penduduk di 26
pulau yg berpenghuni dari total 255 pulau yg ada di Kep Anambas.
• Pemanfaatan 6 jenis potensi wilayah yg utama (industri jasa perkapalan,
perikanan, minyak dan gas alam, kepariwisataan, jar telekomunikasi bawah
laut, dan granit) untuk memperkuat daya saing Kep Anambas.
KONSEP MAKRO
efisien
mengintegrasikan, mengkolaborasikan, dan mensinkronkan peran dan fungsi para pihak terkait
SISLOGDA
mengkoordinasikan dan memberdayakan secara optimal sumber daya yang dimiliki dalam rangka
menciptakan dan sekaligus meningkatkan daya saing daerah dan kesejahteraan masyarakat; dan
sebagai instrumen bagi daerah untuk mewujudkan visi dan mengimplementasikan misi yang telah
dicanangkan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas.
KERANGKA OPERASIONAL
MILESTONS
Penguatan kapasitas
KELEMBAGAAN Penyiapan lembaga logistik daerah
kelembagan di daerah
• Perlu tahapan yang sistematis untuk Pengembangan Sislogda Kabupaten Kepulauan Anambas: Tahap Persiapan (3 Tahun),
Tahap Penguatan (5 Tahun) dan Tahap Pemantapan (5 Tahun)