Anda di halaman 1dari 32

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Penyelenggaraan PTSP
Pasca UU Cipta Kerja dan PP Turunannya
Dalam Rangka Perencanaan Pembangunan Nasional

Alen Ermanita
Direktorat Pembangunan Daerah
Kementerian PPN/BAPPENAS
Jakarta, 25 Februari 2021
1.
Arahan
Pembangunan
Nasional

2
5 Arahan Utama Presiden RI
1 Pembangunan SDM
Membangun SDM pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi didukung dengan kerjasama industri dan talenta global.

2 Pembangunan Infrastruktur
Melanjutkan pembangunan infrastruktur untuk menghubungkan kawasan produksi dengan
kawasan distribusi, mempermudah akses ke kawasan wisata, mendongkrak lapangan kerja baru,
dan mempercepat peningkatan nilai tambah perekonomian rakyat.

Pencapaian visi 2045 3 Penyederhanaan Regulasi


melalui transformasi Segala bentuk kendala regulasi, terutama menerbitkan 2 undang-undang dengan pendekatan
ekonomi yang harus omnibus law. Pertama, UU Cipta Lapangan Kerja. Kedua, UU Pemberdayaan UMKM.
didukung oleh
industrialisasi dengan 4 Penyederhanaan Birokrasi
memanfaatkan Memprioritaskan investasi untuk penciptaan lapangan kerja, memangkas prosedur dan birokrasi
sumber daya manusia, yang panjang, dan menyederhanakan eselonisasi.
infrastruktur,
penyederhanaan 5 Transformasi Ekonomi
regulasi dan birokrasi Melakukan transformasi ekonomi dari ketergantungan SDA menjadi daya saing manufaktur dan
jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa demi keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. 3
Sasaran Pembangunan 2020-2024:
Pembangunan yang Berkualitas

Tingkat Kemiskinan Pertumbuhan Ekonomi Gini Rasio


(persen) (persen) (indeks)

6,0 – 7,0 6,0 0,360 – 0,374


Mar 2019: 9,41 2015-2018: 5,0 Mar 2019: 0,382

Penurunan Emisi Gas Rumah


Tingkat Pengangguran Indeks Pembangunan Kaca (GRK) menuju target 29%
Terbuka (TPT) (persen) Manusia (IPM) (nilai) di 2030

75,54
(Paris Agreement)

3,6 – 4,3 27,3%


Agt 2019: 5,28 2018: 71,39 2018: 22,5%

Meningkatnya kesejahteraan rakyat dan kualitas manusia, menurunnya tingkat


kemiskinan dan pengangguran, berkurangnya kesenjangan pendapatan dan wilayah,
serta terjaganya keberlanjutan lingkungan dan stabilitas ekonomi
ARAH PEMBANGUNAN WILAYAH RPJMN 2020-2024

-5-
2.
PTSP Dalam
Kebijakan
Pembangunan
Nasional

6
PTSP dalam RPJMN 2020 - 2024
1. KP
Prioritas Nasional Pengembangan
Kawasan
1 Memperkuat ketahanan ekonomi untuk
Strategis
pertumbuhan yang berkualitas
2. KP 6. KP
Mengembangkan wilayah untuk mengurangi Pengembangan
2
kesenjangan dan menjamin pemerataan
Kelembagaan
Sektor dan Keuangan
Meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya Unggulan PN 2 Daerah
3 saing Mengembangkan
Wilayah untuk
4 Membangun kebudayaan dan karakter bangsa
Mengurangi
Kesenjangan dan
Menjamin
5. KP
5
Memperkuat infrastruktur untuk mendukung 3. KP Pemerataan
Pembangunan
pengembangan ekonomi & pelayanan dasar Pengembangan Daerah Tertinggal,
Kawasan Kawasan Perbatasan,
Membangun lingkungan hidup, meningkatkan Pedesaan, dan
6 ketahanan bencana, dan perubahan iklim Perkotaan
Transmigrasi

Memperkuat stabilitas Polhukam dan


4. KP
7 transformasi pelayanan publik Pemenuhan
Pelayanan
Dasar
Sumber: RPJMN 2020 – 2024
Urgensi PTSP Dalam Penyelenggaraan
RPJMN 2020-2024
Identifikasi Major Projects yang Membutuhkan Kontribusi PTSP
No Major Project No Major Project
Industri 4.0 di 5 Sub Sektor Prioritas: Makanan dan Minuman, 1. Jalan Tol Trans Sumatera Aceh- Lampung
1 Tekstil dan Pakaian Jadi, Otomotif, Elektronik, Kimia dan Farmasi 2. Jembatan Udara 37 Rute di Papua
9 3. Jalan Trans pada 18 Pulau Tertinggal, Terluar, dan Terdepan
2 9 Kawasan Industri di luar Jawa dan 31 smelter 4. Jalan Trans Papua Merauke - Sorong
Penguatan Jaminan Usaha Serta 350 Korporasi Petani dan 10 Pembangunan dan Pengembangan Kilang Minyak
3 Nelayan
Pembangkit Listrik 27.000 MW, Transmisi 19.000 KMS dan Gardu
4
Pembangunan Energi Terbarukan Green Fuel Berbasis Kelapa 11 Induk 38.000 MVA
Sawit

5 Pembangunan Wilayah Batam – Bintan 12 18 Waduk Multiguna

Pengembangan Wilayah Metropolitan: Palembang, Banjarmasin, 13 Rumah Susun Perkotaan (1 Juta)


6 Makassar, Denpasar
14 Infrastruktur Jaringan Gas Kota untuk 4 Juta Sambungan Rumah
Wilayah Adat Papua:
7 Wilayah Adat Laa Pago dan Wilayah Adat Domberay 15 Pipa Gas Bumi Trans Kalimantan (2.219 km)
Pusat Kegiatan Strategis Nasional: PKSN Paloh-Aruk, PKSN
8 Nunukan, PKSN Atambua, PKSN Kefamenanu, PKSN Jayapura, & 16 Pembangunan Fasilitas Pengolahan Limbah B3
PKSN Merauke
Pembangunan Science Techno Park (Optimalisasi Triple Helix di 4
17 Major Universitas)

Penyelesaian Major Projects ke depannya akan membutuhkan kontribusi


dari PTSP khususnya dalam hal kemudahan perizinan dan investasi.
Peran PTSP dalam RKP 2021
PTSP: Pemberian pelayanan
prima kepada masyarakat yang Dalam pelaksanaannya
lebih efisien, dengan prosedur Output:
membutuhkan:
yang sederhana dan transparan, • Meningkatkan iklim ekonomi
• Kepastian hukum
standar waktu, dan biaya, serta dan iklim usaha
• Penyederhanaan prosedur
mudah diakses.
RKP 2021: Kebutuhan investasi yang dibutuhkan
untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi di
PTSP PRIMA tahun 2021 berkisar antara Rp 5.817,3 triliun
hingga Rp 5.912,1 triliun.

Kelembagaan yang Pelimpahan kewenangan Indikator Pembangunan Kewilayahan


1 efektif-efisien 2 perizinan

PROGRAM/ Indikasi Target


KEGIATAN/ INDIKATOR
PROYEK 2020 2021 2022 2023 2024
Ada SOP dan simplifikasi
3 SDM yang berkualitas 4 perizinan
KP Kelembagaan dan Keuangan Daerah
Jumlah daerah
Penerapan PTSP
yang memiliki
Data dan informasi Prima berbasis 34 75 74 76 76
PTSP Prima
5 investasi (potensi dan
realisasi)
elektronik
berbasis elektronik
Sumber: Matriks Pembangunan RPJMN 2020 - 2024
Kerangka Regulasi Pelaksanaan PTSP

PerPres Nomor 97/2014 tentang Penyelenggaraan


Pelayanan Terpadu Satu Pintu Ruang lingkup PTSP meliputi seluruh pelayanan
Perizinan dan Nonperizinan yang menjadi
kewenangan Pemerintah dan pemerintah daerah.
Permendagri Nomor 100/2016 tentang Pedoman
Nomenklatur Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi dan Penyelenggara PTSP:
Kabupaten/Kota • BKPM: pelayanan Perizinan dan Nonperizinan
di bidang penanaman modal.
• Pemerintah Daerah (Prov/ Kab/ Kot):
pelayanan Perizinan dan Nonperizinan dari
Perpres Nomor 91/2017 tentang Percepatan
Pelaksanaan Berusaha
urusan wajib dan urusan pilihan .

Penyelenggaraan Perizinan dan Nonperizinan oleh


PTSP wajib menggunakan PSE (Pelayanan Secara
Permendagri Nomor 138/ 2017 Penyelenggaraan Elektronik).
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah
3.
Kondisi Strategis
PTSP

11
Capaian Strategis mengenai PTSP di Daerah
Berdasarkan Hasil Evaluasi RKP 2019 Lingkup Kemendagri

Capaian Pelimpahan Kewenangan dan Pelaksanaan PTSP di Daerah


412
PN 3 RPJMN 2015-2019: 305
Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi dan Penciptaan 98 111 98
Lapangan Kerja melalui Pertanian, Industri, Pariwisata dan 34 0 0 34 0 2 0
Jasa Produktif Lainnya
Sudah Mendelegasikan Belum Sudah Membentuk Belum Membentuk
Kewenangan ke PTSP Mendelegasikan PTSP PTSP
Kewenangan ke PTSP

Output: Prov Kab Kota


Output: Provinsi yang menerapkan Capaian PTSP yang Telah SOP dan SPIPISE/Website
PTSP Prima di Daerah Sistem E-Monev PTSP yang 271
terintegrasi. 183
80 72
34
6
Realisasi Realisasi SOP Telah SPIPISE/Website
Realisasi Volume: Realisasi
Volume:
Keuangan: Keuangan: Prov Kab Kota
100% 100%
90,76% 95,82%
(75 kab/kot) (34 Prov)
Badan: 0 Kantor: 1
Bentuk
Lembaga Dinas: 537 Unit: 6
Capaian Strategis mengenai PTSP di Daerah
Berdasarkan data yang didapatkan dari daerah sampel tahun 2020

70,7% responden 76,8% responden


PTSP di daerah sampel telah Telah dilaksanakan
berstatus prima asistensi/sosialisasi PTSP Faktor pendukung:
berbasis elektronik
• Diterapkannya sistem One Single Submission (OSS)
• Diterapkannya Si Cantik (Aplikasi Cerdas Layanan
89% responden 84,1% responden •
Perizinan Terpadu Untuk Publik)
Aplikasi E-Monev sudah terintegrasi dan diterapkan
Kemendagri telah melaksanakan Kemendagri telah memfasilitasi • Dukungan kegiatan dekonsentrasi asistensi
revieu terhadap RanPerda dan penerapan system E-Monev penyelenggaraan PTSP Prima di daerah.
RanPerkada (salah satunya PTSP yang terintegrasi • Pembinaan pemanfaatan pinjaman daerah dan
terkait investasi daerah) kemudahan investasi untuk membiayai infrastruktur,
investasi prasarana dll
84,1% responden • Kesempatan kemudahaan proses pinjaman untuk
kegiatan yang mendukung penanganan Covid-19 dan
Deregulasi/harmonisasi dan membuka lapangan pekerjaan
penyesuaian perda PDRD dalam rangka
memberikan kemudahan investasi telah
dilaksanakan di daerah sampel

Sumber: Laporan Akhir Monitoring RKP 2020 Lingkup Desentralisasi dan Otonomi Daerah, Kementerian PPN/ Bappenas
Isu Strategis Utama mengenai PTSP
Berdasarkan data yang didapatkan dari daerah sampel tahun 2020

Sumber Daya Manusia Bidang Sarana Prasara Kelembagaan


- Terkait kewenangan, kepala
- Di beberapa daerah masih
- Minimnya jumlah dan kapasitas SDM daerah belum berkomitmen
terkendala oleh terbatasnya
yang mengurus PTSP di daerah. penuh dalam mendelegasikan
ketersediaan sarpras pendukung
- SDM yang mengurusi PTSP perlu diberi seluruh perizinan kepada kepala
seperti komputer dan jaringan,
perlindungan hukum mengingat rawan PTSP.
sehingga membuat pelayanan PTSP
terkena kasus hukum. - Meskipun pelayanan satu pintu,
secara online masih belum optimal.
tapi masih banyak ‘jendela’

Sumber: Laporan Akhir Monitoring RKP 2020 Lingkup Desentralisasi dan Otonomi Daerah, Kementerian PPN/ Bappenas
Global Competitiveness Report: Indonesia

) -8 . 2 . 4 .0
. 48 . 2 2 4. -2 - 2 - 2
.0 0 -24 2 - 5 21
5B9B9D5 5 .5 B 85.1 85
0 3 93 C 1
. 2 04 - 2 1 (

) -8 . 2 . . - - 42 . 2 04
- 5 2 -.4 1 5 9 7 C 9 5
.- 4 4 2 1 C 91
- 1 -
Global Competitiveness Report: Indonesia
FAKTOR UTAMA PENGHAMBAT INVESTASI
(World Economic Forum, Executive Opinion Survey 2017)

Faktor penghambat investasi di Indonesia cenderung repetitif setiap tahunnya (merujuk hasil survei tahun
2016), oleh sebab itu dibutuhkan regulasi baru untuk menanggapi kondisi tersebut.
4.
UU Cipta Kerja

17
UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
ü Perwujudan dari pendekatan Omnibus Law dalam
pelaksanaan arahan Penyederhanaan Regulasi.
ü UU Cipta Kerja ditetapkan pada 2 November 2020.
ü 21 Februari 2021: Pemerintah telah merampungkan
51 peraturan pelaksana dari UU Cipta Kerja (47 PP
dan 4 Perpres).
ü 11 Klaster pengaturan terdiri dari:
1. Perizinan dan Kegiatan Usaha Sektor: 15 PP
2. Koperasi dan UMKM serta Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes): 4 PP
3. Investasi: 5 PP dan 1 Perpres
4. Ketenagakerjaan: 4 PP
5. Fasilitas Fiskal: 3 PP
6. Penataan Ruang: 3 PP dan 1 Perpres
7. Lahan dan Hak Atas Tanah: 5 PP
8. Lingkungan Hidup: 1 PP
9. Konstruksi dan Perumahan: 5 PP dan 1 Perpres
10. Kawasan Ekonomi: 2 PP
11. Barang dan Jasa Pemerintah: 1 Perpres Kerangka Penyederhanaan Regulasi dengan Pendekatan Omnibus Law
Sumber: RPJMN 2020 - 2024
UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Cipta Kerja adalah upaya penciptaan kerja melalui usaha

1
kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan koperasi dan Menciptakan dan meningkatkan lapangan kerja dengan
memberikan kemudahan, pelindungan, dan pemberdayaan terhadap
UMKM, peningkatan ekosistem investasi dan kemudahan koperasi dan UMK-M serta industri dan perdagangan nasional
berusaha, dan investasi Pemerintah Pusat dan percepatan sebagai upaya untuk dapat menyerap tenaga kerja Indonesia

proyek strategis nasional.


T
u
2
Menjamin setiap warga negara memperoleh pekerjaan,
Pemerataan serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan
Hak layak dalam hubungan kerja;

Kepastian
u
3
Kemandirian Melakukan penyesuaian berbagai aspek pengaturan yang
Hukum berkaitan dengan keberpihakan, penguatan, dan
Asas a perlindungan bagi koperasi dan UMK-M serta industri
nasional; dan
Cipta Kerja
n
Melakukan penyesuaian berbagai aspek pengaturan yang berkaitan

4
dengan peningkatan ekosistem investasi, kemudahan dan
percepatan proyek strategis nasional yang berorientasi pada
kepentingan nasional yang berlandaskan pada ilmu pengetahuan dan
Kemudahan teknologi nasional dengan berpedoman pada haluan ideologi
Kebersamaan Pancasila.
Berusaha
Ruang Lingkup dalam UU Cipta Kerja

Peningkatan Ekosistem Ketenagakerjaan Kemudahan, perlindungan, Kemudahan berusaha Dukungan Riset dan
Investasi dan Kegiatan &pemberdayaan koperasi Inovasi
Berusaha dan UMKM

Pengadaan Tanah Kawasan Ekonomi Investasi Pemerintah Pusat Pelaksanaan administrasi Pengenaan sanksi
dan percepatan proyek pemerintahan
strategis nasional

*Berkaitan dengan PTSP


Ruang Lingkup Peningkatan Ekosistem
Investasi dan Kegiatan Berusaha (bab III)

• Dilakukan berdasarkan Meliputi:


penetapan tingkat risiko • Kesesuaian kegiatan
dan peringkat skala usaha Penerapan Penyederhanaan pemanfaatan ruang
kegiatan usaha. Perizinan Persyaratan • Persetujuan lingkungan
• Kegiatan usaha berisiko: Berusaha Dasar Perizinan • Persetujuan Bangunan
Rendah/Menengah/ Gedung dan sertifikat laik
Berbasis Risiko Berusaha
Tinggi fungsi

Untuk mempermudah Penyederhanaan Terdiri atas 15 sektor usaha,


Penyederhanaan
masyarakat terutama Pelaku di antaranya yaitu: kelautan
Persyaratan Perizinan
Usaha dalam melakukan & perikanan; perindustrian;
investasi pada sektor Investasi Berusaha Sektor kesehatan, obat dan
tertentu yaitu penanaman makanan; serta pertahanan
modal, perbankan, dan dan keamanan dsb
perbankan syariah
Ruang Lingkup Kemudahan, Perlindungan, dan
Pemberdayaan Koperasi dan UMKM

“menyederhanakan tata cara dan


Menyederhanakan tata cara dan jenis perizinan" adalah
jenis Perizinan Berusaha dengan memberikan kemudahan
sistem Pelayanan Terpadu Satu persyaratan dan tata cara
Pintu (PTSP) perizinan serta informasi yang
seluas-luasnya Prinsip pelayanan:
ü kesederhanaan dalam proses;
Perizinan Usaha ü kejelasan dalam pelayanan;

bagi UMKM ü kepastian waktu penyelesaian;


“sistem PTSP” adalah proses ü kepastian biaya;
pengelolaan perizinan usaha yang ü keamanan tempat pelayanan;
dimulai dari tahap permohonan
Membebaskan biaya Perizinan ü tanggung jawab petugas
sampai dengan tahap terbitnya pelayanan;
Berusaha bagi Usaha Mikro dan
dokumen, dilakukan dalam satu
memberikan keringanan biaya ü kelengkapan sarana dan
tempat prasarana pelayanan;
Perizinan Berusaha bagi Usaha
Kecil ü kemudahan akses pelayanan; dan
ü kedisiplinan, kesopanan, dan
keramahan pelayanan.
Ruang Lingkup Kemudahan Berusaha

Imigrasi Dan Perseroan


Paten Merek
Keimigrasian Terbatas

Impor
Kebijakan Fiskal Komoditas
(Pajak Dan Perikanan Dan BUM-Des
Retribusi) Komoditas
Pergaraman
Ruang Lingkup Pengadaan Tanah

Pengadaan Tanah adalah elemen esensial dalam mendorong akselerasi pembangunan untuk kepentingan umum

Terdapat 25
Objek Pengadaan Tanah kepentingan umum
dalam pengadaan
q Kawasan hutan tanah untuk
q Tanah kas desa pembangunan
q Tanah wakaf di antaranya:
q Tanah ulayat/tanah adat
q Tanah asset (Pemerintah Pusat, Pemerintah Jalan umum, jalan tol, Fasilitas sosial, fasilitas Kawasan Ekonomi Khusus
Daerah, Badan Usaha Milik Negara, atau Badan terowongan, jalur kereta umum, dan ruang terbuka yang diprakarsai dan/atau
api, stasiun kereta api dan hijau publik dikuasai oleh Pemerintah
Usaha Milik Daerah) fasilitas operasi kereta api Pusat/Daerah, BUMN/D

Waduk, bendungan, Penataan permukiman Kawasan Industri Hulu dan


bendung, irigasi, saluran kumuh perkotaan, Hilir Minyak dan Gas yang
air dan sanitasi dan konsolidasi tanah, diprakarsai danlatau
bangunan pengairan perumahan untuk dikuasai oleh Pemerintah
lainnya masyarakat Pusat/ Daerah, BUMN/D
berpenghasilan rendah
Ruang Lingkup Kawasan Ekonomi
produksi dan
pengolahan

Kawasan Ekonomi logistik dan


distribusi

Kawasan Ekonomi Khusus pengembangan


(KEK) teknologi

Kawasan Perdagangan pariwisata


Bebas dan Pelabuhan Bebas

pendidikan

Kawasan Perdagangan Kawasan Perdagangan kesehatan


Bebas dan Pelabuhan Bebas dan Pelabuhan
Bebas Bebas Sabang

energi

Batam Bintan Karimun


ekonomi lain
Ruang Lingkup Investasi Pemerintah Pusat Dan
Percepatan Proyek Strategis Nasional
Memperoleh manfaat sesuai yang ditetapkan
Investasi Pemerintah Pusat
Sumbangan terhadap perkembangan
dilakukan dalam rangka meningkatkan investasi dan perekonomian nasional dan pemasukan negara
penguatan perekonomian untuk mendukung Memperoleh keuntungan
kebijakan strategis penciptaan kerja.
Menyelenggarakan kemanfaatan umum, tetapi
tidak terbatas pada penciptaan lapangan kerja.

Kemudahan Proyek Strategis Nasional


Pemerintah Pusat/Daerah sesuai dengan kewenangannya berdasarkan yang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat bertanggung jawab dalam menyediakan lahan
dan Perizinan Berusaha bagi proyek strategis nasional dari Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah.
5.
Rekomendasi
Penguatan PTSP

27
Isu dan Rekomendasi Umum
Penguatan PTSP
Peningkatan kualitas SDM PTSP Penguatan Kelembagaan (2)
1 • Pemetaan komposisi SDM PTSP • Mekanisme koordinasi antar lembaga 3
• Peningkatan kapasitas SDM PTSP daerah dalam pelayanan PTSP (Dinas
(termasuk kepala daerah) melalui PM/PTSP dengan SKPR teknis lainnya
kegiatan pengembangan kompetensi terkait perizinan tertentu)

Penguatan Kelembagaan (1)


Pemenuhan Sarpras Pendukung
2 • Penanaman nilai UU Cipta Kerja dalam
lingkungan kerja PTSP • Pengadaan sarpras yang diprioritaskan 4
• Mekanisme Insentif/Disinsetif terkait (dapat terintegrasi dengan SOP)
• Pemeliharaan sarpras perizinan secara
komitmen pelimpahan kewenangan perizinan
kepada PTSP oleh Kepala Daerah rutin
Rekomendasi
Penguatan PTSP Berdasarkan Ruang Lingkup UU Cipta Kerja (1)

Peningkatan Ekosistem Investasi dan Kegiatan Berusaha


• SOP PTSP harus meliputi perizinan usaha berbasis risiko (rendah,
menengah, tinggi)
• Sistem PTSP harus mendukung kemudahan administrasi perizinan
berusaha
• PTSP harus mendukung kemudahan perizinan 14 sektor usaha UU
Cipta Kerja
• SOP PTSP mendukung kemudahan berinvestasi di bidang penanaman
modal, perbankan, dan perbankan syariah

Kemudahan, perlindungan, &pemberdayaan koperasi dan UMKM


• Melakukan penyederhanaan tata cara dan mekanisme perizinaan
yang dilakukan melalui sistem PTSP
• Menjamin pembebasan biaya perizinan berusaha bagi Usaha Mikro
• Menjamin keringan biaya perizinan berusaha bagi Usaha Kecil
• Menindak tegas pelaku pungutan liar dalam urusan perizinan
Isu dan Rekomendasi
Penguatan PTSP Berdasarkan Ruang Lingkup UU Cipta Kerja (2)

Kemudahan Berusaha
• Menjamin kemudahan perizinan imigrasi, hak paten,
dan pengesahan merek
• Menjamin kemudahan perizinan bagi PT dan impor
komoditas prioritas
• Mendorong kontribusi elemen fiskal (khususnya
retribusi) dalam perolehan perizinan berusaha

Pengadaan Tanah
• PTSP harus memudahkan proses perizinan pengadaan tanah
• Pemantapan SOP PTSP dalam pengadaan tanah untuk
pembangunan
Isu dan Rekomendasi
Penguatan PTSP Berdasarkan Ruang Lingkup UU Cipta Kerja (3)

Kawasan Ekonomi
• PTSP perlu menjamin kemudahan perizinan 8 KEK dan
4 Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas

Investasi Pemerintah Pusat dan percepatan proyek strategis nasional


• Mendorong dilakukannya investasi Pemerintah Pusat melalui penerapan
regulasi secara ketat, strategis dan efektif.
• Membuat pemetaan peranan stakeholders pemerintah dalam menjamin
penyediaan lahan serta perizinan berusaha bagi proyek strategis nasional
agar tidak tumpang tindih
Terima Kasih

Direktorat Pembangunan Daerah


Kementerian PPN/BAPPENAS

Jakarta, 25 Februari 2021

Anda mungkin juga menyukai