“
▸ Terdapat lembaga khusus pengelola geowisata yaitu Sekretariat
Geopark
▸ Beberapa objek wisata dapat mengakomodasi kegiatan wisata aktif
Kawasan Puspasari memiliki potensi dan pasif, serta wisata budaya
▸ Terdapat kebijakan dan perizinan investasi yang mendukung
pengembangan geowisata yang belum pengembangan sektor pariwisata
“
mengembangkan perekonomian
lokal yang mandiri
Mewujudkan integrasi geowisata
2
dengan perekonomian lokal Terwujudnya sinergi antar sektor
ekonomi untuk menciptakan
untuk mengembangkan kawasan perekonomian lokal yang unggul
Puspasari yang berdaya saing dan bernilai tambah
dan berkelanjutan
3
Terwujudnya pengembangan
geowisata dengan menjaga
kelestarian lingkungan dan konservasi
warisan geologi
EKONOMI
PDRB per Lapangan Usaha ADHB 2017 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010
Menurut Lapangan Usaha 2010-2017
30,00
KETERCAPAIAN
Teridentifikasinya Struktur Kontribusi Sektor Kontribusi sektor Analisis statistik PDRB Provinsi DIY 2012-2017 v x x
karakteristik Ekonomi deskriptif PDRB Kabupaten Gunungkidul 2009-2017 v x x
perekonomian Regional
PDRB Kecamatan 2009-2013 v x x
kawasan pesisir
selatan Kabupaten Daya Saing Sektor Daya Saing Sektor Analisis statistik PDRB Provinsi DIY 2012-2017 v x x
DATA DAN
Gunungkidul deskriptif PDRB Kabupaten Gunungkidul 2009-2017 v x x
PDRB Kecamatan 2009-2013 v x x
Komoditas Sektor Basis dan Non- Sektor Basis dan Non- Analisis statistik PDRB Provinsi DIY 2012-2017 v x x
Unggulan basis basis deskriptif PDRB Kabupaten Gunungkidul 2009-2017 v x x
SASARAN
PDRB Kecamatan 2009-2013 v x x
Sektor Unggul dan Sektor Unggul dan Analisis statistik PDRB Provinsi DIY 2012-2017 v x x
Potensial Potensial deskriptif PDRB Kabupaten Gunungkidul 2009-2017 v x x
PDRB Kecamatan 2009-2013 v x x
Karakteristik
Ekonomi
Lokal
Karakteristik Subsektor
Pertanian Pangan
Daya Saing (Potensi
Prestasi dan Prospek)
Analisis konten Produktivitas
Hasil Produksi
Luas Tanam
Frekuensi Tanam
2013-2017
2013-2017
2017 v
v
v
Wawancara
Wawancara
Wawancara
-
-
v
ANALISIS:
Penggunaan Teknologi
Skala Produksi (Pemasaran)
Keuntungan
Terbaru -
-
-
Wawancara
Wawancara
Wawancara
v
v
x
SASARAN 1
Investasi x Wawancara v
Segmentasi Pasar Analisis konten Geografi konsumen - Wawancara v
Psikografi Konsumen - Wawancara v
Karakteristik Subsektor Daya Saing (Potensi Analisis konten Produktivitas
Peternakan Prestasi dan Prospek) Populasi 2013-2017 v Wawancara -
Hasil Produksi 2015-2017 v Wawancara -
Penggunaan Teknologi Terbaru - Wawancara v
Skala Produksi (Pemasaran) - Wawancara v
Keuntungan - Wawancara x
Investasi v Wawancara v
Segmentasi Pasar Analisis konten Geografi konsumen - Wawancara v
Psikografi Konsumen - Wawancara v
Karakteristik Subsektor Daya Saing (Potensi Analisis konten Produktivitas
Perikanan (Tangkap dan Prestasi dan Prospek) Hasil Produksi v Wawancara v
Budidaya)
Luas Lahan (untuk budidaya) - Wawancara -
Frekuensi Panen dan Melaut - Wawancara v
Mekanisme Produksi (budidaya) - Wawancara v
Penggunaan Teknologi - Wawancara v
Segmentasi Pasar Analisis konten Geografi konsumen - Wawancara v
Psikografi Konsumen - Wawancara v
Karakteristik Umum UMKM Karakteristik Umum Analisis konten Bidang usaha pokok - -
Sebaran - -
Produk hasil - -
Jenis bahan baku - -
Kapasitas produksi - -
EKONOMI WILAYAH
Sekunder Primer
Sub Metode
Sasaran Komponen Analisis Variabel Rentang Tahun
Sasaran Analisis Jenis Data Tersedia Metode Tersedia
Tersedia
KETERCAPAIAN
Teridentifikasinya Komponen Produk UMKM Lokal Daya saing produk Analisis konten Produktivitas/ kapasitas produksi v Wawancara v
karakteristik Industri Penunjang Pariwisata ekonomi lokal penunjang Keuntungan - Wawancara v
pengembangan Pariwisata pariwisata (Potensi
Skala Produksi (Pemasaran) - Wawancara v
geowisata kawasan (Indirect) Prestasi dan Prospek)
pesisir selatan Investasi v Wawancara v
DATA DAN
Kabupaten Segmentasi Pasar Produk Analisis konten Geografi - Wawancara v
Gunungkidul Ekonomi Lokal Penunjang
Pariwisata Psikografi Konsumen UMKM - Wawancara v
Komponen Pengembangan Destinasi Daya saing destinasi Analisis konten Kualitas Objek Wisata - Observasi v
Industri (Potensi Prestasi dan Kondisi Objek Wisata - Observasi v
SASARAN
Pariwisata Prospek)
Dukungan pengembangan objek v Observasi v
(Direct)
Aksesibilitas v Observasi v
Amenitas - Observasi v
Keuntungan Tiap pos wisata v Wawancara v
Keragaman jenis kegiatan
Jumlah wisatawan
Investasi Destinasi
Prospek Objek
Regional
-
v
x
-
Wawancara
Wawancara
Wawancara
Wawancara
v
v
v
v
ANALISIS:
Segmentasi Pasar
Destinasi Wisata
Pola kunjungan wisatawan
Analisis konten
Analisis konten
Geografi Pengunjung
Psikografi Pengunjung
Travel Path
v
-
-
Kuesioner
Kuesioner
Kuesioner
v
v
v
SASARAN 2
Kegiatan penunjang Daya saing kegiatan Analisis konten Perdagangan
pariwisata perdagangan penunjang Skala pelayanan usaha - Wawancara v
pariwisata (Potensi
jenis layanan usaha - Wawancara v
Prestasi dan Prospek)
Keuntungan - Wawancara v
Investasi Terbaru x Wawancara v
Segmentasi Pasar kegiatan Analisis konten Geografi Pengunjung - Wawancara v
perdagangan Demografi Pengunjung - Wawancara v
Daya saing kegiatan jasa Analisis konten Jasa
penunjang pariwisata Skala pelayanan usaha - Wawancara v
(Potensi Prestasi dan
jenis layanan usaha - Wawancara v
Prospek)
Keuntungan - Wawancara v
Investasi Terbaru, regional v Wawancara v
Segmentasi Pasar kegiatan Analisis konten Geografi Pengunjung - Wawancara v
perdagangan Demografi Pengunjung - Wawancara v
Teridentifikasinya Multiplier Forward Linkage Elemen Forward Analisis konten Forward Linkage UMKM Kerajinan - Wawancara v
keterkaitan antara Effect Industri Pariwisata Forward Linkage UMKM Makanan - Wawancara v
perekonomian Olahan
lokal dan Forward Linkage Hasil Pertanian - Wawancara v
pengembangan
Forward Linkage Hasil Peternakan - Wawancara v
geowisata pesisir
selatan Kabupaten Forward Linkage Hasil Perikanan - Wawancara v
Gunungkidul Backward Linkage Elemen Backward Analisis konten Backward Linkage Hotel - Wawancara v
Industri Pariwisata Backward Linkage Restoran - Wawancara v
Backward Linkage Souvenir Shop - Wawancara v
Backward Linkage UMKM - Wawancara v
Kerajinan
Backward Linkage UMKM - Wawancara v
Makanan Olahan EKONOMI WILAYAH
STRUKTUR EKONOMI REGIONAL
KONTRIBUSI SEKTOR DAYA SAING SEKTOR
Proportional Shiftshare Differential Shiftshare
Jasa lainnya Jasa lainnya
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Jasa Pendidikan Jasa Pendidikan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan… Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan…
Jasa Perusahaan Jasa Perusahaan
Real Estate Real Estate
Jasa Keuangan dan Asuransi Jasa Keuangan dan Asuransi
Informasi dan Komunikasi Informasi dan Komunikasi
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Transportasi dan Pergudangan Transportasi dan Pergudangan
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil… Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan…
Konstruksi Konstruksi
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah… Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan…
Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Listrik dan Gas
Industri Pengolahan Industri Pengolahan
Pertambangan dan Penggalian Pertambangan dan Penggalian
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
-0,25 -0,2 -0,15 -0,1 -0,05 0 0,05 0,1 0,15 0,2 -0,05 -0,04 -0,03 -0,02 -0,01 0 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06
Sektor yang paling berpengaruh terhadap sektor di Provinsi DIY Sektor yang paling kompetitif adalah jasa lainnya dan yang paling
adalah Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi tidak kompetitif adalah transportasi dan pergudangan.
EKONOMI WILAYAH
KOMODITAS UNGGULAN REGIONAL
SEKTOR BASIS DAN NON BASIS
Sektor Basis Sektor Non Basis
Sektor
• Pertanian Kehutanan dan • Administrasi Pemerintahan, Berkembang Sektor Maju
Tetapi Tertekan - Pertanian
Perikanan Pertahanan dan Jaminan Sosial - Jasa
• Pertambangan dan Penggalian Wajib Adm - Perdagangan
• Pengadaan Air, Pengelolaan • Industri Pengolahan Pemerintahan
Sampah, Limbah dan Daur Ulang • Pengadaan Listrik dan Gas
• Perdagangan Besar dan Eceran; • Konstruksi
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor • Transportasi dan Pergudangan
• Jasa lainnya • Penyediaan Akomodasi dan Makan Sektor Potensial
Minum - Industri
Sektor Terbelakang
• Informasi dan Komunikasi Pengolahan
• Jasa Keuangan dan Asuransi Konstruksi dan
- Penyediaan
Transportasi
• Real Estate Akomodasi
Terdapat subsektor Hotel dan - Makan Minum
• Jasa Perusahaan
Restoran yang dapat mendukung • Jasa Pendidikan
Terdapat
kegiatan Pariwisata Subsektor •Rekreasi
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
dan Hiburan
Sumber: Hasil Analisis, 2019
EKONOMI WILAYAH
PERTANIAN, KEHUTANAN,
DAN PERIKANAN
SEKTOR TANAMAN PANGAN
EKONOMI WILAYAH
KOMODITAS UNGGULAN REGIONAL
1 Terdapat 2x masa tanam
Lahan Pertanian
2 Sistem tanam tumpangsari
EKONOMI WILAYAH
KARAKTERISTIK PERTANIAN TANAMAN PANGAN
KABUPATEN GUNUNG KIDUL
Produksi Padi 2017 Produksi Palawija 2017
250.000,00 1.000.000,00 924751,0
210.387,05 900.000,00
200.000,00 800.000,00
700.000,00
150.000,00 600.000,00
500.000,00
400.000,00
100.000,00 88.067,31
300.000,00 206.280,00
200.000,00
50.000,00 71496,0
100.000,00 683,0 3947,0
-
- Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Kedelai
Padi Sawah Padi Ladang (Gogo) Tanah
Produksi Padi (Ton) Produksi (Ton)
Produksi padi terbesar Kabupaten Gunung Kidul sebesar 210.387,05 Produksi palawija terbesar Kabupaten Gunung Kidul sebesar 924.751
Ton merupakan padi ladang atau sebesar 70,49% dari total produksi Ton merupakan komoditas ubi kayu dengan luas panen 49.487 Ha dan
padi dengan produktivitas sebesar 59 Kw/ Ha. produktivitas 186,9 Kw/Ha
EKONOMI WILAYAH
KARAKTERISTIK PERTANIAN TANAMAN PANGAN
KABUPATEN GUNUNG KIDUL
Produksi Padi Sawah DIY 2017
Daya Saing Komoditas Padi Kabupaten Gunung Kidul Terhadap
350.000,00
Provinsi DIY 300.000,00
289.070,00
250.000,00
182.980,00
200.000,00
Proporsi Produksi Padi DIY 150.000,00 113.107,00
88.067,31
100.000,00
40,00%
50.000,00 751,00
35,00% 33,67% 32,79% -
30,00% Kulon Progo Bantul Gunung Kidul Sleman Kota
Yogyakarta
25,00%
20,67% Kulon Progo Bantul Gunung Kidul Sleman Kota Yogyakarta
20,00%
15,00% 12,79%
Produksi Padi Ladang DIY 2017
10,00%
250.000,00 210.387,05
5,00%
0,08% 200.000,00
0,00% 150.000,00
Kulon Progo Bantul Gunung Kidul Sleman Kota Yogyakarta 100.000,00
Kulon Progo Bantul Gunung Kidul Sleman Kota Yogyakarta 50.000,00 252,00 231,00 1.557,00 -
-
Kulon Progo Bantul Gunung Kidul Sleman Kota
Total produksi komoditas padi (sawah dan ladang) Kabupaten Gunung
Yogyakarta
Kidul tertinggi di Provinsi DI Yogyakarta atau sebesar 33,67% dengan total
produksi sebesar 298.454,36 Ton dan produktivitas 5,03 Ton/ Ha Kulon Progo Bantul Gunung Kidul Sleman Kota Yogyakarta
EKONOMI WILAYAH
KARAKTERISTIK PERTANIAN TANAMAN PANGAN
KABUPATEN GUNUNG KIDUL
Daya Saing Palawija Kabupaten Gunung Kidul Terhadap Provinsi DIY
Produksi Palawija DIY 2017
1.000.000,00 924.751,00
900.000,00
800.000,00
700.000,00
600.000,00
500.000,00
400.000,00
300.000,00
206.280,00
200.000,00
100.000,00 71.496,00
3.947,00
-
Jagung Ubi Kayu Kacang Tanah Kedelai
Kulon Progo Bantul Gunung Kidul Sleman Kota Yogyakarta
Total produksi palawija Kabupaten Gunung Kidul tertinggi di Provinsi DI Yogyakarta, terutama
komoditas ubi kayu, walaupun produktivitas tiap hektarnya paling rendah.
EKONOMI WILAYAH
KARAKTERISTIK EKONOMI
LOKAL
SUBSEKTOR TANAMAN PANGAN
EKONOMI WILAYAH
KARAKTERISTIK EKONOMI LOKAL:
DAYA SAING PERTANIAN
Daya Saing Komoditas Padi Lokus Penelitian Terhadap Kabupaten Gunung Kidul
30.000,00
25.000,00
20.000,00
14.351,57
15.000,00
10.144,92 10.410,40
10.000,00 8.270,09 8.829,41
6.432,47
5.000,00
Produksi padi (sawah dan ladang) lokus penelitan cenderung Daya saing produksi padi antar wilayah lokus penelitian:
lebih rendah dibandingkan dengan kecamatan lain di Kecamatan Saptosari memiliki hasil produksi tertinggi sebesar
Kabupaten Gunungkidul dan berada di bawah rata-rata 14.351,57 Ton dengan produktivitas lahan 3,88 Ton/ Ha, lebih rendah
produksi padi kabupaten. dibanding produktivitas lahan Kecamatan Purwosari 5,11 Ton/Ha.
KARAKTERISTIK EKONOMI LOKAL:
DAYA SAING PERTANIAN
Daya Saing Palawija Komoditas Jagung Lokus Penelitian Terhadap Kabupaten Gunung Kidul
20.000,00
Produksi jagung lokus penelitan cenderung sama Daya saing jagung antar wilayah lokus penelitian:
dibandingkan dengan kecamatan lain di Kabupaten Kecamatan Panggang memiliki hasil produksi tertinggi sebesar
Gunungkidul namun secara agregat berada di atas rata-rata 14.202,53 Ton dengan produktivitas lahan 4,79 Ton/ Ha dan tertinggi
produksi jagung kabupaten. se-kabupaten.
KARAKTERISTIK EKONOMI LOKAL:
DAYA SAING PERTANIAN
Daya Saing Palawija Komoditas Ubi Kayu Lokus Penelitian Terhadap Kabupaten Gunung Kidul
80.000,00
65.726,69
60.000,00 48325,44
47552,34
40.000,00 34125,39
24.055,50
20.000,00
Produksi ubi kayu lokus penelitan cenderung sama Produksi ubi kayu Kecamatan Saptosari tertinggi di Kabupaten Gunung
dibandingkan dengan kecamatan lain di Kabupaten Kidul sebesar 104.794,61 Ton dengan produktivitas lahan 18,27 Ton/
Gunungkidul dan secara agregat berada di atas rata-rata Ha, lebih rendah dibanding produktivitas lahan Kecamatan Panggang
produksi ubi kayu kabupaten. 18,93 Ton/Ha.
KARAKTERISTIK EKONOMI LOKAL:
DAYA SAING PERTANIAN
Daya Saing Palawija Komoditas Ubi Jalar Lokus Penelitian Terhadap Kabupaten Gunung Kidul
100,00 91,71
80,00
60,00
36,00
40,00
19,60
20,00 9,82
-
-
Produksi kacang tanah lokus penelitan cenderung lebih Produksi kacang tanah Kecamatan Saptosari tertinggi di Kabupaten
rendah dibandingkan dengan kecamatan lain di Kabupaten Gunung Kidul sebesar 8.315,62 Ton dengan produktivitas lahan 0,83
Gunungkidul namun secara agregat berada di atas rata-rata Ton/ Ha berada di bawah produktivitas tertinggi di Girisubo 1,13
produksi kacang tanah kabupaten. Ton/Ha
KARAKTERISTIK EKONOMI LOKAL:
DAYA SAING PERTANIAN
Daya Saing Palawija Komoditas Kedelai Lokus Penelitian Terhadap Kabupaten Gunung Kidul
5.000,00
4.000,00
3.000,00
2.000,00
1.000,00 544,80
266,17 332,76
17,76 61,52 96,38
-
Produksi kedelai lokus penelitan lebih rendah dibandingkan Daya saing produksi kedelai antar wilayah lokus penelitian:
dengan kecamatan lain di Kabupaten Gunungkidul dan Kecamatan Saptosari memiliki hasil produksi dan produktiivtas
berada di bawah rata-rata produksi padi kabupaten. tertinggi sebesar 544,80 Ton dengan produktivitas lahan 1,38 Ton/ Ha.
KARAKTERISTIK EKONOMI LOKAL:
DAYA SAING PERTANIAN LOKUS TERHADAP
KABUPATEN GUNUNG KIDUL
Produktivitas:
Ubi Kayu
Kacang Tanah
Ubi Jalar
Wilayah Studi
KARAKTERISTIK EKONOMI LOKAL:
DAYA SAING PERTANIAN INTRA LOKUS
Terdapat 2 jenis padi, padi sawah dan
padi gogo, 6 komoditas palawija dengan
komoditas unggulan adalah jagung,
kacang tanah dan ubi kayu
Keuntungan:
Ubi Jalar Fluktuatif dan bergantung hasil produksi
Jagung
Kacang Tanah saat panen
Harga Gabah Rp. 4.000 – 5.000/ Kg
Ubi Kayu
Kedelai
Padi Ladang (Beras Merah kualitas baik)
Wilayah Studi
KARAKTERISTIK EKONOMI LOKAL:
DAYA SAING PERTANIAN LOKUS
Minat Investasi Sektor Pertanian Kabupaten Gunung Kidul Penggunaan Teknologi
• Petani masih menggunakan
Minat investasi pada sektor pertanian masih rendah, hasil padi untuk dikonsumsi sendiri. Untuk komoditas
teknologi sederhana
jagung, ada minat investasi dari PT. Bisi.
• Penentuan waktu tanam dan panen
masih menggunakan ilmu titen
• Kecamatan Saptosari sudah
NO KOMODITAS NAMA LEMBAGA LOKASI (Kecamatan) BENTUK KERJASAMA
menggunakan mesin perontok padi,
1 Tembakau PT Sadhana Arif Nusa Semin, Ngawen, Ponjong, Kerjasama dari tahap budidaya diindikasikan hal ini mengurangi
Karangmojo, Semanu, Wonosari, sampai dengan pemasaran resiko terbuangnya gabah.
Paliyan, Playen, Panggang
2 Kakao PT Pagilaran, Coklat Patuk, Ponjong, Gedangsari, Kerjasama pembelian biji kakao
Ndalem, Coklat Monggo Playen, Karangmojo
Pemasaran
Pengolahan produk industri tepung cassava dan tepung mocaf Luas Lahan Ubi Kayu (Ha)
Pergudangan
Sumber: Profil Investasi Kabupaten Gunungkidul, DPMPT 2018
KARAKTERISTIK EKONOMI LOKAL:
DAYA SAING PERTANIAN LOKUS
EKONOMI WILAYAH
DISTRIBUSI KOMODITAS PERTANIAN PADI
& PALAWIJA
SEGMENTASI PASAR
KLATEN
PT. INDOFOOD
GUDANG
DI SEMANU Psikografi
-Tujuan Membeli: Sebagian besar hasil
palawija dijual kembali (pengepul)
-Ketertarikan Produk: Kualitas produk
Ubi Kayu baik, kandungan pati dari gabah lebih
Cantil
Padi Putih
Jagung tinggi (untuk beras merah dari
Kecamatan Tepus dan Girisubo)
EKONOMI WILAYAH
KARAKTERISTIK PETERNAKAN
KABUPATEN GUNUNG KIDUL
Perkembangan Populasi Ternak 2015-2017 Populasi Ternak Kabupaten Gunung Kidul 2017
1800000,0 1.400.000,00
1.169.676,00
1.200.000,00
1600000,0 1.006.247,00
1.000.000,00
1400000,0 800.000,00
1200000,0 600.000,00
400.000,00 299.452,00
1000000,0 151.573,00182.854,00
200.000,00
11.989,00
800000,0 -
Sapi Kambing Domba Ayam Ayam Ayam
600000,0 Potong Kampung petelur Pedaging
400000,0 Populasi Ternak (ekor)
200000,0
-
1 Kepemilikan ternak hanya sebagai tabungan, dijual
2015 2016 2017 ketika membutuhkan
Sapi potong Kambing Domba
Ayam buras Ayam ras telur Ayam ras pedaging 2 Pakan ternak merupakan limbah kegiatan pertanian,
ketika musim kering pakan ternak diimport dari
Burung puyuh
Wonosari dan didistribusikan ke petani/ peternak
yang membutuhkan
KARAKTERISTIK PETERNAKAN
KABUPATEN GUNUNG KIDUL
Daya Saing Subsektor Peternakan Kabupaten Gunung Kidul Terhadap Provinsi DIY
Populasi ternak sapi potong dan kambing Kabupaten Gunung Kidul tertinggi di Provinsi DI
Yogyakarta. Untuk ternak lainnya di bawah Kabupaten Sleman yang menjadi wilayah produsen
ternak unggas di DIY
KARAKTERISTIK EKONOMI
LOKAL
SUBSEKTOR PETERNAKAN
EKONOMI WILAYAH
KARAKTERISTIK EKONOMI LOKAL:
DAYA SAING PETERNAKAN
Daya Saing Subsektor Peternakan Lokus Penelitian Terhadap Kabupaten Gunung Kidul
500.000,00
400.000,00
300.000,00
200.000,00
100.000,00
-
Sapi Potong Kambing Domba Ayam Kampung Ayam petelur Ayam Pedaging
Panggang Purwosari Saptosari Tepus Tanjungsari Girisubo
Paliyan Rongkop Semanu Ponjong Karangmojo Wonosari
Playen Patuk Gedangasari Nglipar Ngawen Semin
Populasi ternak lokus penelitan lebih rendah dibandingkan Jumlah populasi ternak intra lokus penelitian:
dengan kecamatan lain di Kabupaten Gunungkidul. Kecamatan Girisubo memiliki populasi ternak sapi potong paling besar.
KARAKTERISTIK EKONOMI LOKAL: DAYA SAING
PETERNAKAN
• Terdapat 3 populasi ternak unggul
yakni Kambing Etawa, Sapi pedaging
dan ayam kampung.
• Kepemilikan hewan ternak di tiap
rumah tangga sebagai bentuk
investasi
• Setiap petani memiliki hewan ternak
Keuntungan:
Meningkat saat hari raya
Wilayah Studi
KARAKTERISTIK EKONOMI LOKAL:
DAYA SAING PERTANIAN LOKUS
Luasan Lahan Panen
Peluang Investasi Sektor Pertanian Kabupaten Gunung Kidul
7000
Pemasaran
Pengolahan produk industri tepung cassava dan tepung mocaf Luas Lahan Ubi Kayu (Ha)
Pergudangan
Sumber: Profil Investasi Kabupaten Gunungkidul, DPMPT 2018
KARAKTERISTIK EKONOMI LOKAL:
DAYA SAING PETERNAKAN LOKUS
EKONOMI WILAYAH
DISTRIBUSI KOMODITAS PETERNAKAN
SEGMENTASI PASAR
Psikografi
-Tujuan Membeli: karena jarak dan
harga jual yang bersaing
-Ketertarikan Produk: kualitas pakan
PETERNAKAN SKALA MENENGAH ternak yang baik sehingga kualitas
DI SEMANU
daging terutama unggas sangat baik
dan harga jual bersaing
EKONOMI WILAYAH
KARAKTERISTIK EKONOMI LOKAL:
DAYA SAING PERIKANAN TANGKAP
Produktivitas Perikanan Tangkap Kabupaten Gunungkidul terhadap Provinsi DIY
Total Produksi Ikan Laut DIY Total Produksi Ikan Laut DIY
90000 50000000
80000 45000000
70000 40000000
60000 35000000
30000000
50000
25000000 Nilai Produksi Ikan Laut
40000 79344 Ton 44762568
20000000 (Rp)
30000 15000000
20000 10000000
10000
11101 9555 5000000 12538217 8241310
0 0
KULON PROGO BANTUL GUNUNGKIDUL KULON PROGOBANTULGUNUNGKIDUL
Sumber: BPS Provinsi DIY, 2018 Sumber: BPS Provinsi DIY, 2018
EKONOMI WILAYAH
KARAKTERISTIK EKONOMI LOKAL:
DAYA SAING PERIKANAN TANGKAP
Produktivitas Perikanan Tangkap Kabupaten Gunungkidul
Produksi Perikanan Tangkap Proporsi Produksi Perikanan Tangkap
5000 Kabupaten Gunungkidul
4500 4480 6% 7%
Sumber: Profil Perikanan Kabupaten Gunungkidul, 2017 Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Gunungkidul, 2018
PENDAPATAN RETRIBUSI
900000000
Tigawaja
Bawal
Bawal
Kakap putih
Kuwemerah
Kakap putih
hitam
Manyung
Kuniran
Kecamatan Pesisir
Jenis Tuna, cakalang, tongkol, cucut, Ikan pelagis, ikan demersal, Ikan pelagis, ikan demersal, lobster,
Produk marlin, lemadang, tenggiri, pari, lobster hiu, pari
Unggul manung
Peluang perusahaan es, storage pembangunan pelabuhan, pembangunan pelabuhan,
Investasi perusahaan es, storage, pabrik perusahaan es, storage, pabrik
garam, perusahaan makanan garam, perusahaan makanan beku
beku
Produksi TPI Sadeng Produksi TPI Ngrenehan Produksi TPI Gesing
4500 400 300
4000 350 250
3500 300
3000 200
250
2500
4142,64 200 150
2000 Ton 374,8 Ton 266,407 Ton
1500
3593,88 3 2967,20 150 100
1000 2071,882196,17 2 100 210,779216,354 158,444 158,244
158,87 50 120,888
500 50 106,96 83,532
0 0 0
2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017
Sumber: Profil Investasi Kabupaten Gunungkidul dan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Gunungkidul, 2018
KARAKTERISTIK EKONOMI LOKAL:
DAYA SAING PERIKANAN TANGKAP
Teknologi Perikanan Tangkap Kabupaten Gunungkidul
Difersivikasi Produk Olahan Perikanan
LOKASI Teknologi Tangkap Kabupaten Gunungkidul
TPI Gesing Menggunakan kapal tradisional, menggunakan HP, rasi bintang
dan ilmu titen
Pengolah dan Pemasar
TPI Menggunakan kapal tradisional, menggunakan HP, dan ilmu 120
Ngrenehan titen 100
TPI Baron 80
60
TPI Drini 40
TPI Ngandong Menggunakan kapal tradisional, menggunakan HP, dan ilmu 20
titen 0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
TPI Tepus Menggunakan kapal tradisional, menggunakan HP, dan ilmu Pengolah dan Pemasar
titen
TPI Nampu Sumber: Profil Perikanan Kabupaten Gunungkidul, 2017
TPI Sadeng Menggunakan kapal besar (> 10gross ton), menggunakan GPS
EKONOMI WILAYAH
DISTRIBUSI KOMODITAS PERIKANAN
TANGKAP
SEGMENTASI PASAR
Geografi
Psikografi
CILACAP
• Tujuan Membeli: Sebagian besar
dijual kembali (pengepul,
wisatawan)
• Ketertarikan Produk: Kualitas
produk baik
TRENGGALEK
Lokasi TPI
Distribusi Komoditas luar kabupaten
Distribusi Komoditas di kabupaten
Sumber: Hasil Analisis, 2018
KARAKTERISTIK
EKONOMI LOKAL
UMKM PESISIR SELATAN KABUPATEN
GUNUNGKIDUL
EKONOMI WILAYAH
KARAKTERISTIK EKONOMI LOKAL: DAYA SAING
SEBARAN UMKM UMKM KERAJINAN
PRODUK UMKM
Tinggi
> 464
Kerajinan:
Sedang
Tas, dompet
288 - 464 Makanan:
Rendah Peyek,
< 288 Keripik, Gatot
Jumlah: 96 unit
TK: 246
Produktivitas: 583790 pcs/thn
Jumlah: 60 unit
TK: 158
Produktivitas: 280000 pcs/thn
UMKM Bambu
8E+09
• UMKM Makanan: Olahan singkong, tempe
• UMKM Kerajinan: Mebeul, Tembaga, Anyaman
7E+09
6E+09
5E+09
Rupiah
8777830005
4E+09 7816033647
3E+09 6412930001 6486150000 6211350000
4705498000
2E+09
1E+09
0
GIRISUBO PANGGANG PURWOSARI SAPTOSARI TANJUNGSARI TEPUS
Lokasi UMKM
Distribusi bahan baku dari luar kabupaten
Distribusi bahan baku dari dalam kabupaten
DISTRIBUSI UMKM MAKANAN OLAHAN
SINGKONG
KARAKTERISTIK
EKONOMI LOKAL:
SUPPLY DAN DEMAND UMKM
SURABA
YA
JAKARTA
Sebagian besar hasil UMKM makanan olahan
singkong didistribusikan ke kota-kota besar
diluar Kabupaten Gunungkidul (Jakarta dan
Surabaya)
Lokasi UMKM
Distribusi Komoditas keluar kabupaten
Distribusi Komoditas di dalam kabupaten
BAHAN BAKU UMKM MAKANAN OLAHAN
KARAKTERISTIK EKONOMI LOKAL:
HASIL LAUT
SUPPLY DAN DEMAND UMKM
BAHAN BAKU UMKM
Lokasi UMKM
Distribusi bahan baku dari luar kabupaten
Distribusi bahan baku dari dalam kabupaten
DISTRIBUSI UMKM MAKANAN OLAHAN
HASIL LAUT
KARAKTERISTIKEKONOMI LOKAL:
SUPPLY DAN DEMAND UMKM
Lokasi UMKM
Distribusi Komoditas keluar kabupaten
Distribusi Komoditas di dalam kabupaten
BAHAN BAKU UMKM KERAJINAN TAS KARAKTERISTIK
EKONOMI LOKAL:
SUPPLY DAN DEMAND UMKM
BAHAN BAKU UMKM
UMKM kerajinan unggulan di Kecamatan
Purwosari adalah kerajinan tas. Bahan baku
UMKM ini diperoleh dari Bantul.
BANTUL
Lokasi UMKM
Distribusi bahan baku dari luar kabupaten
Distribusi bahan baku dari dalam kabupaten
DISTRIBUSI UMKM KERAJINAN TAS KARAKTERISTIK EKONOMI LOKAL:
SUPPLY DAN DEMAND UMKM
JAKARTA
Belum ada produk yang dipasarkan di objek wisata
pesisir selatan Kabupaten Gunungkidul
Lokasi UMKM
Distribusi Komoditas keluar kabupaten
Distribusi Komoditas di dalam kabupaten
BAHAN BAKU UMKM KERAJINAN CANTING
DAN BATIK
KARAKTERISTIK
EKONOMI LOKAL:
SUPPLY DAN DEMAND UMKM
WONOSARI
Lokasi UMKM
Distribusi bahan baku dari luar kabupaten
Distribusi bahan baku dari dalam kabupaten
DISTRIBUSI UMKM KERAJINAN CANTING
DAN BATIK
KARAKTERISTIK
EKONOMI LOKAL:
SUPPLY DAN DEMAND UMKM
YOGYAKARTA
Sebagian besar hasil UMKM kerajinan canting
didistribusikan ke kota-kota besar diluar
SOLO Kabupaten Gunungkidul, seperti Yogyakartaa,
SUMATERA Solo dan Sumatera
Lokasi UMKM
Distribusi Komoditas keluar kabupaten
Distribusi Komoditas di dalam kabupaten
BAHAN BAKU UMKM KERAJINAN
KUNINGAN TEMBAGA DAN PERAK
KARAKTERISTIK EKONOMI LOKAL:
SUPPLY DAN DEMAND UMKM
Lokasi UMKM
Distribusi bahan baku dari luar kabupaten
Distribusi bahan baku dari dalam kabupaten
DISTRIBUSI UMKM KERAJINAN KUNINGAN
TEMBAGA DAN PERAK
KARAKTERISTIK EKONOMI LOKAL:
MALAYSIA SUPPLY DAN DEMAND UMKM
PALEMBANG
BATAM
Lokasi UMKM
Distribusi Komoditas keluar kabupaten
Distribusi Komoditas di dalam kabupaten
KARAKTERISTIK
BAHAN BAKU UMKM KERAJINAN KERANG EKONOMI LOKAL:
SUPPLY DAN DEMAND UMKM
SITUBONDO
Lokasi UMKM
Distribusi bahan baku dari luar kabupaten
Distribusi bahan baku dari dalam kabupaten
KARAKTERISTIK
DISTRIBUSI UMKM KERAJINAN KERANG EKONOMI LOKAL:
SUPPLY DAN DEMAND UMKM
SLEMAN
BANDUNG KLATEN
YOGYAKARTA
Lokasi UMKM
Distribusi Komoditas keluar kabupaten
Distribusi Komoditas di dalam kabupaten
KARAKTERISTIK EKONOMI LOKAL:
DAYA SAING UMKM
POTENSI PRESTASI PROSPEK
EKONOMI WILAYAH
DISTRIBUSI UMKM KERAJINAN KARAKTERISTIK
MALAYSIA EKONOMI LOKAL:
PALEMBANG
SEGMENTASI PASAR
BATAM
SLEMAN
GEOGRAFI
BANDUNG TURKI KLATEN
Sebagian besar konsumen
YOGYAKARTA
produk UMKM berasal dari
kota-kota besar seperti
SUMATERA
SOLO Jakarta, Yogyakarta, Solo dan
Surabaya.
JAKARTA
BALI
Sudah ada konsumen yang
berasal dari mancanegara
PSIKOGRAFI
• Tujuan Membeli:
Sebagian besar dijual
kembali
• Ketertarikan Produk:
Kualitas produk baik,
Lokasi UMKM
harga terjangkau
Distribusi Komoditas keluar kabupaten
Distribusi Komoditas di dalam kabupaten
DISTRIBUSI UMKM MAKANAN OLAHAN KARAKTERISTIK
EKONOMI LOKAL:
SEGMENTASI PASAR
SURABA
GEOGRAFI
YA
Sebagian besar konsumen
JAKARTA produk UMKM berasal dari
kota-kota besar seperti
Jakarta, Solo dan Surabaya.
SOLO
BANTUL
PSIKOGRAFI
• Tujuan Membeli:
Sebagian besar dijual
kembali
• Ketertarikan Produk:
produk khas
dibandingkan dengan
tempat lain
Lokasi UMKM
Distribusi Komoditas keluar kabupaten
Distribusi Komoditas di dalam kabupaten
PARIWISATA
KOMPONEN INDIRECT: JASA PENDUKUNG
EKONOMI WILAYAH
KOMPONEN INDUSTRI PARIWISATA (DIRECT)
DAYA SAING JASA PENDUKUNG
Daya Saing Jasa Pendukung pariwisata Kabupaten Gunung Kidul dalam Konteks Provinsi DIY
300 286
251 2 Terdapat pusat informasi pariwisata DIY di Malioboro
250 Yogyakarta sebagai jasa pendukung langsung
206
200 185
161 3 Jumlah agen perjalanan sebagai komponen
144
150 pendukung pariwisata secara langsung di Kabupaten
Gunung Kidul rendah, hanya 3,4% dari seluruh DIY
100 73 82
50
17 24 23 32 4 Jumlah sarana perhotelan di Kabupaten Gunung Kidul
3 0 7 1 2 rendah, hanya 6,36% dari seluruh hotel du DIY
0
Kulon Progo Bantul Gunung Kidul Sleman Kota
Yogyakarta
Agen Perjalanan Restoran Hotel Berbintang Hotel Non-bintang
KOMPONEN INDUSTRI PARIWISATA (DIRECT)
DAYA SAING JASA PENDUKUNG
Daya Saing & Segmentasi Pasar Jasa Hotel dalam Lokus
1 Ketersediaan hotel di tiap kecamatan mengikuti daya
Penelitian
tarik wisata
Jumlah Sarana Hotel Kabupaten Gunung Kidul
2017
2 Hotel di Kecamatan Purwosari diindikasikan melayani
60 56 kegiatan wisata Parangtritis Kabupaten Bantul
50 46 45
3 Akomodasi di pesisir selatan bertipe homestay dan
40 seluruhnya milik masyarakat lokal
Jumlah Sarana Rumah Makan Kabupaten Gunung 1 Restoran yang berada di tiap objek wisata seluruhnya
Kidul 2017 milik masyarakat lokal
300
200
3 Akomodasi di pesisir selatan bertipe homestay dan
150 seluruhnya milik masyarakat lokal
100
62 4 Melayani wisatawan lokal dan mancanegara
47
50 36 32
16 24
13 12
3 0 6 6 0 7 6 3 3 5 Profitabilitas : Musiman mengikuti banyaknya
0 kunjungan wisatawan, dengan keuntungan bersih
weekday -/+ Rp. 100.000.
EKONOMI WILAYAH
KOMPONEN INDUSTRI PARIWISATA (DIRECT)
DAYA SAING JASA PENDUKUNG
Daya Saing & Segmentasi Pasar Perdagangan Lokal dalam Lokus Penelitian
Jumlah Pedagang Kecil Kabupaten Gunung Kidul 1 Toko oleh-oleh yang berada di tiap objek wisata
2017 seluruhnya milik masyarakat lokal
800 746
700 2 Produk dagangan mayoritas disupply dari Kota
Yogyakarta
600 541
500 3
392
423 414 Beberapa toko di objek wisata sudah ada yang
380
400
322
bekerjasama untuk memasarkan produk UMKM
300 272
243
198 221
200 140 163 163 4 Melayani wisatawan lokal dan mancanegara
87 71 89
100 55
5 Profitabilitas : Fluktuatif mengikuti jumlah kunjungan
0 wisatawan, dengan keuntungan bersih bulanan
antara Rp. 1.000.000 – 3.000.000
EKONOMI WILAYAH
INDUSTRI PARIWISATA DIRECT: DESTINASI
WISATA
Produktivitas Kegiatan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul terhadap Provinsi DIY
Jika dilihat dalam konteks Provinsi DIY, jumlah pengunjung objek Jika dilihat dalam konteks Provinsi DIY, objek wisata yang tersedia di
wisata di Kabupaten Gunungkidul masih relatif rendah (ketiga Kabupaten Gunungkidul juga terbilang cukup rendah (ketiga
terendah setelah Kulonprogo, Sleman dan Yogyakarta) terendah setelah Bantul, Sleman dan Yogyakarta)
Wisatawan didomonasi oleh wisatawan nusantara Wisatawan didomonasi oleh wisatawan nusantara
INDUSTRI PARIWISATA DIRECT: DESTINASI
WISATA
Produktivitas Kegiatan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul terhadap Provinsi DIY
800000000
600000000
400000000
Peningkatan pendapatan pos wisata
200000000 terjadi pada bulan Januari, Mei, Juli,
November, dan Desember
0
160000
140000
80000
60000
▸ Peluang
investasi
INDUSTRI PARIWISATA DIRECT: DESTINASI
WISATA
Destinasi Wisata Pesisir Selatan Kabupaten Gunungkidul
EKONOMI WILAYAH
INDUSTRI PARIWISATA DIRECT : SEGMENTASI
Karakteristik Geografi dan Demografi Pengunjung Objek Wisata Pesisir Selatan Kabupaten Gunungkidul
Objek Wisata
PASAR
Kecamatan Demografi Wisatwan Wisatawan Wisatawan Asing
Lokal Nusantara
Gua Langse Purwosari 30-40 tahun v v -
Pantai Siung Tepus Seascape, Marine tourism Fasilitas pendukung, akses menuju lokasi
Pantai Pok Tunggal Tepus Seascape, Marine tourism Fasilitas pendukung, akses menuju lokasi
Pantai Sadranan Tepus Seascape, Marine tourism Kebersihan, Fasilitas pendukung
Gunung Batur Girisubo Seascape Fasilitas pendukung
Seascape, Marine tourism, wisata minat
Pantai Wediombo Girisubo khusus (selancar) Akses menuju lokasi
Bengawan Solo Purba Girisubo - -
PARIWISATA
KOMPONEN DIRECT: DESTINASI WISATA
(POLA KUNJUNGAN)
EKONOMI WILAYAH
INDUSTRI PARIWISATA DIRECT : SEGMENTASI
PASAR Karakteristik Geografi Pengunjung
Objek Wisata Pesisir Selatan
Gua Pindul
Pos Baron
Pos Tepus
Pos Siung
Pos
Wediombo Pos Sadeng
INDUSTRI PARIWISATA DIRECT: SEGMENTASI
BANTUL PASAR
YOGYAKARTA
Karakteristik Geografi Pengunjung
Objek Wisata Pesisir Selatan
SLEMAN
Kabupaten Gunungkidul
Pos Baron
YK Sleman GK
Pos Tepus
Pos Siung
Pos
Wediombo Pos Sadeng
YK BANTUL GK
YK GK
INDUSTRI PARIWISATA DIRECT : SEGMENTASI
JAKARTA
Kabupaten Gunungkidul
Kopi Panggang
BANTUL
Wisatawan yang berasal dari Jakarta
umumnya mengunjungi Yogyakarta
terlebih dahulu sebelum mengunjungi
objek wisata Kabupaten Gunungkidul
Pos Siung
Pos
Wediombo Pos Sadeng JKT Yogyakarta GK
Pos Baron
Pos Tepus
Bogor Yogyakarta GK
Pos Siung
Pos
Wediombo Pos Sadeng
Pos Siung
Pos
Wediombo SLEMAN GK
Pos Sadeng
SUKOHARJO GK Yogyakarta
EKONOMI WILAYAH
PRODUK UMKM Terkait industri Pariwisata
INDUSTRI
PARIWISATA
INDIRECT:UMKM
Terkait Pariwisata
Terdapat beberapa UMKM yang
terlibat dalam pengembangan
industri pariwisata:
• UMKM Makanan Olahan
Singkong : Wilayah distribusi :
Pantai Baron, Pantai Kukup,
Pantai Krakal
• UMKM Makanan Olahan Hasil
Laut : Wilayah distribusi : Pantai
Wediombo
• UMKM Kerajinan Kerang:
Wilayah distribusi : Pantai Baron,
Pantai Kukup, Pantai Krakal