Anda di halaman 1dari 40

Sinergisitas Program dan Kebijakan

Pemerintah Daerah Provinsi Riau dengan


Kukerta
Oleh:
HERI YANTO, S.Hut., M.T.
Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia
Bappedalitbang Provinsi Riau

Disampaikan pada:
Pelatihan Bagi Dosen Pembimbing Lapangan Kuliah Kerja Nyata Universitas Riau
Tahun 2021

Pekanbaru, 23 Februari 2021


ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Provinsi riau
2021-2022
VISI PROVINSI RIAU
2019-2024
“Terwujudnya Riau Yang Berdaya Saing, Sejahtera, Bemartabat dan Unggul di Indonesia
(RIAU BERSATU)”

MISI PROVINSI RIAU


1. Mewujudkan Sumberdaya Manusia yang Beriman,
Berkualitas dan Berdaya Saing melalui Pembangunan
Manusia Seutuhnya
2. Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Daerah yang
Merata dan Berwawasan Lingkungan
3. Mewujudkan Pembangunan Ekonomi yang inklusif,
Mandiri dan Berdaya Saing
4. Mewujudkan Budaya Melayu sebagai Payung Negeri dan
Mengembangkan Pariwisata yang Berdaya Saing
Drs. H. SYAMSUAR, M.Si 5. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan
Gubernur Riau
H. EDY NATAR NASUTION, S.I.P Pelayanan Publik Yang Prima Berbasis Teknologi
Wakil Gubernur Riau
Informasi
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN PROVINSI RIAU
TAHUN 2021
PENANGANAN DAN PEMULIHAN SOSIAL PERCEPATAN PERTUMBUHAN DAN
EKONOMI AKIBAT PANDEMI COVID-19 TRANSFORMASI EKONOMI
DAERAH

• Kecepatan kita menangani pandemi Transformasi dari perekonomian berbasis


menentukan potensi pemulihan kondisi komoditas mentah ke arah hilirisasi
sosial ekonomi masyarakat setelahnya industri untuk mengolah SDA perkebunan
dan pertambangan
• Saat ini perlu diantisipasi para perantau
yang mudik dari dan ke Riau, juga di wilayah Riau salah satu penghasil utama sawit, karet,
perbatasan antar negara. kelapa, migas, dan batubara tapi baru
sebagian kecil diolah menjadi produk
• Pasca pandemi roda perekonomian dan bernilai tinggi
aktivitas masyarakat diharapkan kembali Hilirisasi juga punya nilai strategis untuk
normal: pembatasan sosial berakhir, usaha membuka lapangan kerja yang
masyarakat dan pasar beroperasi lagi berkualitas: menurunkan setengah
• Namun terdapat risiko kerusakan pengangguran dan menyerap angkat kerja
infrastruktur dan faktor produksi lainnya terdidik.
ketika durasi pandemi lama, neraca Apalagi Riau termasuk tujuan utama migran
keuangan perusahaan memburuk, kapasitas domestik.
pendanaan infrastruktur pemerintah
melemah. Konsekuensinya, masa pemulihan
membutuhkan waktu lebih lama.
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN RIAU TAHUN 2021

SASARAN PEMBANGUNAN PROVINSI


ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN RIAU:
RIAU 2021*):

1. Mendorong transformasi ekonomi ke arah hilirisasi industri yang


mengolah hasil-hasil pertanian, perkebunan, dan pertambangan 1. Memacu pertumbuhan dan transformasi ekonomi → laju
pertumbuhan ekonomi rebound 2,55 – 3,12 persen
2. Meningkatkan produktivitas budidaya pertanian khususnya 2. Mempercepat laju penurunan angka kemiskinan →
perkebunan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan persentase penduduk miskin 6,9 persen
3. Meningkatkan kualitas dan kesiapan Sumber Daya Manusia 3. Menekan tingkat pengangguran → tingkat pengangguran
(SDM) untuk mendukung industrialisasi terbuka 8,0 persen
4. Meningkatkan laju pertumbuhan indeks pembangunan
4. Memperkuat ketahanan dan kesiapan sistem kesehatan daerah manusia → IPM 73,90
5. Memperkuat kapasitas pemerintah daerah dan desa dalam 5. Memperbaiki pemerataan pembangunan → Rasio Gini
pengembangan ekonomi lokal dan pengelolaan dana desa 0,337

*) Sasaran hasil proyeksi Bappenas, pasca Pandemi Covid-19


PENYESUAIAN TEMA
RKPD PROVINSI RIAU TAHUN 2021

SEMULA MENJADI

Mepercepat Pemulihan Ekonomi


Memantapkan Pengembangan dan Reformasi Sosial melalui
Industri, Pertanian, Pariwisata Pemantapkan Pengembangan
yang Mendorong Perdagangan Dan Industri, Pertanian, Pariwisata
Jasa Untuk Meningkatkan Daya yang mendorong Perdagangan
Saing Ekonomi dan Jasa
REFORMASI SOSIAL
DALAM RKPD PROVINSI RIAU TAHUN 2021

meliputi :
1. Reformasi Sistem Kesehatan Nasional
2. Reformasi Sistem Jaring Pengaman Sosial
3. Reformasi Sistem Ketahanan Bencana

Dalam rangka melaksanakan Reformasi Sosial, maka Pemerintah Provinsi Riau melakukan
langkah-langkah:

Meningkatkan kesiapsiagaan
bencana dengan memperhatikan Meningkatkan ketahanan
Memperkuat Basis
segala aspek mitigasi Bencana, baik pangan, baik peningkatan
Data Profil Masyarakat
bencana alam maupun non alam produksi dalam rangka
swasembada dan
memperlancar akses pasar
terhadap pangan, demi
Peningkatan Pelayanan Tetap menerapkan Perilaku Hidup menjaga kebutuhan
Sarana Prasarana Bersih dan Sehat (PHBS) dan masyarakat.
Kesehatan Protokol Kesehatan
8 Area Reformasi Sistem Kesehatan Nasional

Teknologi informasi & Pendidikan & penempatan


pemberdayaan masyarakat tenaga kesehatan

08 01
Pembiayaan kesehatan Penguatan puskesmas

07 02
Pengendalian penyakit &
imunisasi 06 03 Peningkatan RS & Yankes di
DTPK
05 04
Ketahanan kesehatan Kemandirian farmasi dan alkes
(health security) 7
TEMA
RKPD PROVINSI RIAU
TAHUN 2022
CAPAIAN INDIKATOR MAKRO
Provinsi Riau Tahun 2014-2020
PERTUMBUHAN EKONOMI (%) TINGKAT KEMISKINAN (%)

3,50 10,00
8,82
2,71 2,81 9,00 7,99
3,00 2,66 7,67
2,37 8,00 7,41 7,21
2,50 2,18 6,90 6,82
7,00
2,00

Capaian
6,00
1,50

Capaian
5,00
1,00 4,00
0,50 0,22 3,00

- 2,00
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 1,00
(0,50)
-
(1,00) 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
(1,50) (1,12) Tahun
Tahun

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (%) INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (Poin) GINI RATIO (Poin)

9,00 73,50 0,380


73,00 0,370
7,83
8,00 7,43 73,00 72,70 0,370
72,40 0,360
7,00 6,56 72,50 0,360
6,22 6,32
5,98 5,76 71,70
72,00
6,00 0,350
71,20 0,340 0,340
71,50

Capaian
Capaian

Capaian

5,00 0,340
70,80 0,330
71,00
4,00 70,30 0,330
70,50 0,320 0,320
3,00 0,320
70,00
2,00 69,50 0,310

1,00 69,00 0,300

- 68,50 0,290
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Tahun Tahun Tahun
RUMUSAN PERMASALAHAN / ISU STRATEGIS
PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN 2022

INDUSTRI INFRASTRUKTUR
1. Beberapa kawasan Industri masih kurang 1. Rendahnya jalan dalam kondisi mantap;
kelengkapan perizinan. 2. Menurunnya panjang jalan dalam kondisi aspal;
2. Keterbatasan infrastruktur dan sarana PARIWISATA 3. menurunnya angkutan orang dan barang melalui
prasana pendukung terminal/pelabuhan/bandara;
3. Kuantitas produk IKM belum mampu 4. belum beroperasinya pelabuhan penyeberangan
1. Masih banyak destinasi wisata di Provinsi Riau
mencukupi kebutuhan pasar, terutama Mengkapan dan Kampung Balak;
yang belum memenuhi standar pariwisata
pasar modern. 5. masih terdapatnya kasus pelanggaran angkutan dan
berkelanjutan
4. Perizinan dan sertifikasi produk IKM serta kendaraan
2. Belum optimalnya kualitas promosi pariwisata 6. belum tersedianya layanan air minum curah lintas
HAKKI 3. Atraksi wisata belum beragam kab/kota;
5. Konsistensi produk IKM 4. SDM pariwisata banyak yang belum 7. belum optimalnya layanan sanitasi
6. Perlu strategi pemasaran produk IKM tersertifikasi 8. belum tersedianya layanan penanganan sampah lintas
melalui pasar tradisional, pasar modern dan 5. Pengembangan ekonomi kreatif belum kab/kota;
pasar online optimal dalam memberikan kontribusi 9. masih besarnya luasan kawasan kumuh permukiman
terhadap peningkatan kesejahteraan 10. belum optimalnya penanganan bangunan dan lingkungan
masyarakat kawasan strategis provinsi
11. belum optimalnya sistem irigasi di 8 DI dan 34 DIR
PERTANIAN 12. masih panjangnya abrasi pantai yang belum tertangani
13. masih rendahnya akses listrik rumah tangga, terdapat 6
kab dibawah rata-rata provinsi (Rohil, Bengkalis, Rohul,
1. Luas Tanam dan Luas Panen semakin menurun Pelalawan, Meranti, Inhil;
2. Sarana dan Prasarana belum merata sesuai 14. masih terdapat 28 desa belum berlistrik, 16 Desa di Inhil, 5
kebutuhan usaha tani Desa di Pelalawan, 4 desa di Kep. Meranti, 3 desa di Rokan
3. Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura Hilir
masih Rendah 15. belum optimalnya integrasi aplikasi dalam SPBE;
4. Penerapan teknologi pertanian belum optimal 16. Kebijakan tata kelola masih bersifat sektoral (disusun
perangkat daerah)
RUMUSAN PERMASALAHAN / ISU STRATEGIS
PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN 2022

SUMBER DAYA MANUSIA TATA KELOLA PEMERINTAHAN DAN


PELAYANAN PUBLIK YANG PRIMA
1. Masih Rendahnya Aksesibilitas terhadap Pelayanan Pendidikan 1. Belum optimalnya implementasi nilai RB di perangkat daerah terkait
Menengah dan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus unit
2. Masih rendahnya kualitas tenaga pendidik dan kependidikan 2. Budaya Kerja di masing masing Perangkat Daerah di Pemerintah
3. Masih rendahnya mutu dan Relevansi Pendidikan bagi peserta didik Kabupaten/ Kota Provinsi Riau belum berjalan dengan baik
4. Masih tingginya kejadian mortalitas dan morbiditas 3. Belum teridentifikasinya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
5. Belum optimalnya pengembangan layanan menuju rumah sakit publik yang dilakukan oleh pemerintah
umum dan khusus 4. Penyusunan Standar Operasional Prosedur pada setiap Perangkat
6. Belum Optimalnya pemanfaatan Teknologi Informasi Daerah Belum bisa dilaksanankan
7. Melakukan koordinasi pengelolaan data dan percepatan perbaikan 5. Belum optimalnya kualitas penerapan akuntabilitas kinerja Instansi
data serta integrasi DTKS dengan kabupaten/kota dan instansi Pemerintah Provinsi Riau
terkait melalui TKPK Provinsi RIAU 6. Belum optimalnya pengendalian produk hukum
8. Peningkatan perekaman identitas administrasi kependudukan 7. Pengembangan pegawai berbasis kompetensi belum optimal
terhadap penduduk miskin 8. Masih rendahnya kinerja dan disiplin PNS
9. Perbaikan sarana dan prasarana serta pemenuhan kebutuhan panti 9. Belum Optimalnya Peningkatan Kualitas Kediklatan
sesuai standar yang ada 10. Pemantauan dan evaluasi Sistem pengendalian intern Pemerintah (SPIP)
10. Pemberdayaan melalui peningkatan peran dan fungsi serta atas risiko perangkat daerah belum berjalan maksimal
pembinaan terhadap PSKS 11. Belum terdapatnya perangkat daerah yang ditetapkan sebagai "menuju
11. Integrasi pelayanan sosial melalui pembentukan layanan sosial WBK/WBBM"
terpadu satu pintu (SLRT) serta pembinaan unsur sosial pemberi 12. Masih rendahnya dukungan SDM yang berkompeten dalam bidang
layanan pengawasan
12. Tingginya Tingkat Pengangguran 13. Belum optimalnya penanganan gratifikasi
13. Belum Optimalnya Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan dan
Pembinaan Budaya Melayu
14. Menurunnya indeks nilai kerukunan umat beragama
DATA PENDIDIKAN 2020 / 2021
PENDIDIKAN MENENGAH
JUMLAH SISWA
JUMLAH SISWA RUANG KELAS ROMBONGAN
NO PROVINSI/KAB/KOTA SMP YANG AKAN APK APM APS SMA
BARU SMA SMA BELAJAR SMA
LULUS SMP

1 Kab. Bengkalis 9,565 7,011 87.73 69.24 242 717 479


2 Kab. Indragiri Hilir 6,908 4,473 66.68 49.72 304 426 426
3 Kab. Indragiri Hulu 6,274 3,152 91.74 69.39 200 333 330
4 Kab. Kampar 10,458 7,084 75.53 57.50 270 722 669
5 Kab Kepulauan Meranti 1,975 1,756 86.59 67.16 150 220 346
6 Kab. Kuantan Singingi 4,299 2,821 94.62 73.01 18 299 308
7 Kab. Pelalawan 5,204 3,109 88.32 66.53 46 319 315
8 Kab.Rokan Hilir 8,515 7,223 76.43 59.85 606 662 551
9 Kab. Rokan Hulu 7,546 4,164 91.70 65.41 124 388 328
10 Kab. Siak 7,288 4,831 93.81 73.05 76 464 575
11 Kota Dumai 4,442 2,119 102.78 81.53 44 196 108
12 Kota Pekanbaru 14,861 8,165 98.78 80.67 350 944 509
13 Provinsi Riau 87,335 55,908 86.65 66.86 2,430 5,690 4,944
DATA PENDIDIKAN 2020
IPM BIDANG PENDIDIKAN
NO PROVINSI/KAB/KOTA IPM HLS RLS
1 Kab. Bengkalis 73.46 12.87 9.69
2 Kab. Indragiri Hilir 66.54 11.91 7.23
3 Kab. Indragiri Hulu 69.83 12.36 8.38
4 Kab. Kampar 72.83 13.46 9.26
5 Kab Kepulauan Meranti 65.50 12.82 7.7
6 Kab. Kuantan Singingi 70.31 13.33 8.59
7 Kab. Pelalawan 71.56 12.24 8.5
8 Kab.Rokan Hilir 69.15 12.68 8.25
9 Kab. Rokan Hulu 69.38 12.84 8.39
10 Kab. Siak 73.68 12.76 9.66
11 Kota Dumai 74.40 13.12 10.07
12 Kota Pekanbaru 81.32 15.54 11.68
13 Provinsi Riau 72.71 13.20 9.14
DATA PENDIDIKAN 2020/ 2021 DATA PENDIDIKAN 2020/ 2021
PENDIDIKAN SD PENDIDIKAN SMP
NO PROVINSI/KAB/KOTA APK APM APS NO PROVINSI/KAB/KOTA APK APM APS
1 Kab. Bengkalis 108.27 98.85 145 1 Kab. Bengkalis 96.69 74.96 272
2 Kab. Indragiri Hilir 108.87 95.29 214 2 Kab. Indragiri Hilir 96.31 66.25 318
3 Kab. Indragiri Hulu 110.23 98.26 172 3 Kab. Indragiri Hulu 98.87 74.08 90
4 Kab. Kampar 109.05 97.20 156 4 Kab. Kampar 95.37 69.8 174
5 Kab Kepulauan Meranti 101.44 91.08 66 5 Kab Kepulauan Meranti 90.22 64.23 104
6 Kab. Kuantan Singingi 106.99 95.71 35 6 Kab. Kuantan Singingi 92.95 68.39 42
7 Kab. Pelalawan 104.18 92.56 114 7 Kab. Pelalawan 97.16 72.25 58
8 Kab.Rokan Hilir 109.80 99.12 239 8 Kab.Rokan Hilir 96.92 74.45 266
9 Kab. Rokan Hulu 103.62 91.47 184 9 Kab. Rokan Hulu 98.7 71.33 132
10 Kab. Siak 106.88 95.70 123 10 Kab. Siak 92.59 71.41 90
11 Kota Dumai 104.08 94.77 68 11 Kota Dumai 100.23 78.75 24
12 Kota Pekanbaru 109.74 98.25 160 12 Kota Pekanbaru 100.45 78.64 166
13 Provinsi Riau 107.68 96.27 1,676 13 Provinsi Riau 96.87 72.63 1736

DATA PENDIDIKAN 2020/ 2021


PENDIDIKAN SMA
NO PROVINSI/KAB/KOTA APK APM APS
1 Kab. Bengkalis 87.73 69.24 242
2 Kab. Indragiri Hilir 66.68 49.72 304
3 Kab. Indragiri Hulu 91.74 69.39 200

DATA PENDIDIKAN 2020/2021


4 Kab. Kampar 75.53 57.50 270
5 Kab Kepulauan Meranti 86.59 67.16 150
6 Kab. Kuantan Singingi 94.62 73.01 18
7 Kab. Pelalawan 88.32 66.53 46
8 Kab.Rokan Hilir 76.43 59.85 606
9 Kab. Rokan Hulu 91.70 65.41 124
10 Kab. Siak 93.81 73.05 76
11 Kota Dumai 102.78 81.53 44
12 Kota Pekanbaru 98.78 80.67 350
13 Provinsi Riau 86.65 66.86 2,430
TARGET TARGET
INDIKATOR INDIKATOR
TUJUAN/SASARAN SATUAN KINERJA TUJUAN/SASARAN
TUJUAN/SASARAN
SATUAN KINERJA
TUJUAN/SASARAN 2022 2022
Misi 2: Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Daerah Yang Merata, Berwawasan
Misi 1 : Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Beriman,
Lingkungan dan Berkelanjutan
Berkualitas dan Berdaya Saing Global Melalui
Pembangunan Manusia Seutuhnya 2,1 Meningkatkan kualitas Rata-rata capaian pelayanan infrastuktur dasar persen 55,53
infrastruktur (%)
1,1 Meningkatkan kualitas Indeks Pembangunan poin 73,29 2.1.1 Meningkatnya pelayanan Persentase peningkatan pergerakan persen 0,65
SDM yang berdaya saing Manusia (IPM) transportasi orang/barang melalui terminal/dermaga/
bandara pertahun
2.1.2 Meningkatnya cakupan pelayanan Persentase rumah tangga yang memiliki akses persen 75,31
1.1.1 Meningkatnya derajat Rata-Rata Lama Sekolah tahun 9,11
infrastruktur permukiman terhadap layanan sumber air minum (SPM)
pendidikan masyarakat penduduk umur ≥15
tahun (tahun). (4.1.1(g)) Persentase rumah tangga yang memiliki akses persen 79,25
terhadap layanan sanitasi layak (6.2.1.(b))
2.1.3 Meningkatnya cakupan layanan Rasio Elektrifikasi persen 95,14
Harapan Lama Sekolah tahun 13,92 listrik bagi rumah tangga
1.1.2 Meningkatnya derajat Angka Harapan Hidup tahun 71,79 2.1.4 Meningkatnya infrastruktur Persentase lahan pertanian yang teririgasi persen 27,30
kesehatan masyarakat pengelolaan dan konservasi dengan baik
sumber daya air
1.1.3 Meningkatnya IPG (indeks Indeks 89,39
kesetaraan gender pembangunan gender) 2.2 Mewujudkan pembangunan yang Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indeks 68,35
berwawasan lingkungan (RIAU
1.2 Mewujudkan Indeks kerukunan umat Indeks 75,11 HIJAU)
sumberdaya manusia beragama 2.2.1 Meningkatnya kualitas lingkungan Indeks Kualitas Air Indeks 58,8
yang beriman hidup Indeks Kualitas Udara Indeks 90,9
1.2.1 Meningkatnya Indeks kerukunan umat Indeks 75,11 Indeks Kualitas Tutupan Lahan Indeks 58,59
kerukunan hidup beragama
2.2.2 Menurunnya emisi gas rumah Emisi gas rumah kaca GgCO2-e 297,332
beragama
kaca
INDIKATOR TARGET INDIKATOR TARGET INDIKATOR TARGET
TUJUAN/ TUJUAN/ TUJUAN/
TUJUAN/ SATUAN KINERJA TUJUAN/ SATUAN KINERJA TUJUAN/ SATUAN KINERJA
SASARAN SASARAN SASARAN
SASARAN 2022 SASARAN SASARAN 2022
2022
Misi 3: Mewujudkan Pembangunan Ekonomi Yang Inklusif, Misi 5: Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang
Mandiri dan Berdaya Saing Misi 4: Mewujudkan Budaya Melayu Sebagai Payung Negeri dan Baik dan Pelayanan Publik Yang Prima Berbasis
Mengembangkan Pariwisata Yang Berdaya Saing Teknologi Informasi
3.1 Mewujudkan Laju persen 3,06
perekonomi pertumbuhan 4.1 Meningkatkan Persentase Pemajuan persen 27,27 5.1 Meningkatkan Indeks Indeks 66,63
an yang ekonomi Pemajuan Budaya Melayu Riau penyelengga reformasi
mandiri dan Budaya Melayu raan birokrasi
berdaya 4.1.1 Meningkatnya Persentase Objek persen 82,00 pemerintahan
saing Kebudayaan Pemajuan Kebudayaan daerah yang
3.1.1 Meningkat Nilai PDRB milyar 520.328,45 Melayu Riau Melayu Riau yang bersih,
nya ADHK rupiah yang Mendapatkan transparan,
kemandirian Koefisien Gini mendapatkan Perlindungan dan akuntabel
Indeks 0,272 perlindungan,
ekonomi dan (10.1.1) Persentase Objek persen 15
menurunnya pengembangan, Pemajuan Kebudayaan
kesenjangan pemanfaatan Melayu Riau yang 5.1.1 Meningkatnya Indeks Indeks 66,63
pendapatan dan pembinaan Mendapatkan penerapan reformasi
Pengembangan reformasi birokrasi
3.1.2 Meningkatny Nilai Juta 167.919,66
Persentase Pemajuan persen 15 birokrasi
a investasi Pembentukan Rupiah
daerah Modal Tetap Kebudayaan Melayu Riau
Bruto (PMTB) yang Mendapatkan 5.1.2 Meningkatnya Sistem poin 3,33
Pemanfaatan penerapan e- Pemerintah
3.1.3 Meningkat Indeks Indeks 56,00
government Berbasis
nya Ketahanan 4.2 Meningkatkan Jumlah Pengeluaran Milyar 2329,36
Elektronik
ketahanan Pangan Nilai Tambah wisatawan mancanegara rupiah
(SPBE)
pangan Pariwisata
daerah 4.2.1 Meningkatnya Jumlah kunjungan Jiwa 227.748
3.1.4 Menurunnya Persentase persen 6,50 kunjungan wisatawan Mancanegara
angka penduduk wisatawan (Wisman)
kemiskinan miskin Mancanegara
dan Tingkat persen 5,89 4.2.1 Meningkatnya Rata-rata lama tinggal Hari 3,63
penganggur pengangguran kenyamanan wisatawan mancanegara
an terbuka wisatawan
Mancanegara
ARAH KEBIJAKAN

13. Meningkatkan kualitas, kapasitas 25. Meningkatkan pengelolaan 33. Menyediakan dan
1. Memperbaiki iklim dan promosi
sarana prasarana dan sistem pra bencana, tanggap meningkatkan mutu sarana dan
investasi
teknologi informasi bencana dan pasca bencana prasarana kesehatan
2. Menjamin distribusi, keamanan
14. Meningkatkan kapasitas 26. Meningkatkan pemeliharaan 34. Meningkatkan kualitas
dan kualitas bahan pangan
penyelenggara pelayanan publik dan pemanfaatan keaneka- pelayanan kesehatan
3. Meningkatkan pemenuhan
15. Meningkatkan kualitas manajemen ragaman hayati (KEHATI) 35. Meningkatan Pembinaan,
kebutuhan dasar masyarakat
kinerja birokrasi secara secara berkelanjutan Pengembangan, dan
miskin
berkelanjutan 27. Meningkatkan kualitas Pengelolaan Keolahragaan
4. Meningkatkan peran BUMDES
16. Meningkatkan pengelolaan pengelolaan sumber daya 36. Meningkatkan kualitas hidup
dalam pengelolaan usaha desa
administrasi pemerintahan pesisir, laut dan DAS dan peran perempuan di
5. Meningkatkan keterampilan dan
17. Memantapkan jalan dan jembatan 28. Menurunkan emisi gas rumah berbagai bidang pembangunan
kompetensi tenaga kerja
18. Memantapkan pelabuhan kaca di Provinsi Riau 37. Meningkatkan perlindungan
6. Meningkatkan kompetensi
19. Mengembangkan sistem jaringan 29. Meningkatkan ketersediaan perempuan dan anak dari
wirausaha muda
transportasi yang terintegrasi akses pendidikan berbagai tindak kekerasan
7. Meningkatkan produksi hasil
20. Meningkatkan ketersediaan air baku 30. Meningkatan kualitas dan 38. Meningkatkan akses semua
industri
dan sanitasi yang berkualitas pemerataan tenaga pendidik anak terhadap pelayanan yang
8. Meningkatkan produksi pertanian
21. Meningkatan akses dan infrastruktur 31. Meningkatkan pendidikan berkualitas dalam rangka
9. Meningkatkan pengelolaan dan
energi keseluruh wilayah inklusif bagi penyandang mendukung tumbuh kembang
pengembangan pemajuan
22. Meningkatkan infrastruktur kawasan disabilitas dan kelangsungan hidup
kebudayaan Melayu Riau
permukiman kumuh 32. Meningkatkan pelayanan 39. Meningkatkan pemahaman dan
10. Meningkatkan aksesibilitas
23. Meningkatkan layanan irigasi dan kesehatan terutama pengamalan agama dalam
menuju destinasi wisata
penanganan abrasi/banjir masyarakat miskin, kurang kehidupan masyarakat
11. Meningkatkan promosi dan
24. Memulihkan kawasan yang sudah mampu dan terdampak krisis 40. Meningkatkan pembangunan
kelembagaan pariwisata
dalam kondisi kritis kesehatan akibat bencana dan pelayanan sarana
12. Mengembangkan ekonomi kreatif
(terdegradasi/tercemar) yang dan kejadian luar biasa keagamaan
secara terpadu
terlantar secara terkoordinasi
Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2015
tentang Rencana Induk Pengembangan Indistri
Nasional (RIPIN) Tahun 2015-2035

Dalam RIPIN disebutkan bahwa Pengembangan Sentra Industri NO.


PROGRAM/
OBJEK
SUBJEK
Kecil dan Industri Menengah (Sentra IKM) dilakukan pada setiap
wilayah Kabupaten/Kota (minimal sebanyak satu Sentra IKM, Kawasan Kel. Tenayan Raya di
1.
terutama di luar Pulau Jawa) yang dapat berada di dalam atau di Industri Tanjung Buton
luar Kawasan Industri.
Sagu dan Kopi Kab. Meranti,
Bagi Kabupaten/Kota yang tidak memungkinkan dibangun 2. SIKIM Pandai Besi dan Ikan Salai
Kab. Kampar
Kawasan Industri karena tidak layak secara teknis dan ekonomis,
maka pembangunan industri dilakukan melalui pengembangan Batik Riau di Semua
Kab/Kota Provinsi Riau,
3. OVOP
Sentra IKM yang perlu diarahkan baik untuk mendukung industri Gula Aren Kab. Rokan Hulu,
besar sehingga perlu dikaitkan dengan pengembangan WPPI, Keripik Bawang Kab. Inhu

maupun Sentra IKM yang mandiri yang menghasilkan nilai


Percepatan Penurunan
stunting
Prevalensi Stunting di Provinsi Riau
EDUCATION
Mention the institution
List your studies here

Mention the institution


2015 - 2019
List your studies here

2015 - 2019
Mention the institution
List your studies here

EXPERIENCES
SKILLS
MY RESUME Mention the company
2015 - 2019
Describe your job here

2015 - 2019 Mention the company


2015 - 2019
Describe your job here

Mention the company


2015 - 2019
Describe your job here

20
5 Pilar Percepatan Pencegahan Stunting

PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5

5 Pilar Komitmen Kampanye Mendorong


Percepatan dan visi nasional dan konvergensi
Pencegahan Ketahanan Pemantauan
kepemimpinan komunikasi program
Stunting pangan dan gizi dan evaluasi
nasional dan perubahan di tingkatpusat
daerah perilaku dan daerah

Prioritas Percepatan PencegahanStunting

Kabupaten/kota prioritas
Sasaran Prioritas Intervensi Prioritas
• 2018 => 100kabupaten/kota
Ibu hamil dan anak usia 0-2 • Intervensi gizi
• 2019 => 160kabupaten/kota
tahun atau rumah tangga spesifik
• 2020 => 260kabupaten/kota
1.000 HPK • Intervensi gizi
• 2021 => 360kabupaten/kota
sensitif
• 2024 => semua
kabupaten/kota
2
Framework Penurunan Stunting

MY DESIGN
MY DESIGN WORK WORK

22 22
Pentingnya Konvergensi Intervensi pada
Rumah Tangga 1000 HPK

23
Penajaman Intervensi Spesifik dan Sensitif
Intervensi Spesifik Intervensi Sensitif
Bantuan Pangan
Non Tunai • PENAMBAHAN VARIASI BANTUAN PANGAN (BERAS,
TELUR, MPASI)
MAKANAN DAN NUTRIEN • JUMLAH SASARAN RUMAH TANGGA 1.000 HPK
TAMBAHAN
PKH
• PENINGKATAN PENGETAHUAN PENDAMPING PKH TENTANG
STUNTING
• SESI PERTEMUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN KELUARGA
PAKET INTERVENSI DI (P2K2) DENGAN MODUL KESEHATAN DAN GIZI
PUSKESMAS DAN POSYANDU
PAUD
• PENINGKATAN KAPASITAS GURU PAUD (PELATIHAN
PENCEGAHAN STUNTING)
• KELAS PENGASUHAN DI PAUD
KADER TERLATIH
• STIMULASI DINI ANAK 0-3 TAHUN
Air Minum
& Sanitasi • DESA LOKASI PRIORITAS PENANGANAN STUNTING
• MENYASAR RUMAH TANGGA 1.000 HPK

24
Peran Kecamatan dan Desa
Peran Kecamatan Peran Desa

Melakukan koordinasi di tingkat kecamatan 1 Mengoptimalkan penggunaan dana desa


A dan pertemuan berkala dengan apparat desa
dan masyarakat
2 Memastikan sasaran prioritas menerima intervensi

B Memberikan dukungan dalam pemantauan


dan verifikasi data di tingkat desa 3 Mengoordinasikan pendataan sasaran secara rutin

Meningkatkan kapasitas apparat desa, kader, dan


4 masyarakat
Melakukan pendampingan pelaksanaan
C kegiatan di tingkat desa
5 Memperkuat pemantauan dan evaluasi

25
LOKUS TAHUN 2021
10
KABUPATEN/KOTA
SK Nomor/
Lokus Prioritas Stunting 2021
LOKASI PRIORITAS KECAMATAN DESA
Tanggal
TAHUN 2021
3 4 5 5 LOKUS TAHUN 2021
Tebing Tinggi 1 Selat Panjang Timur 10
Tebing Tinggi Barat 2 Mantiasa KABUPATEN/KOTA
Rangsang 3 Topang LOKASI PRIORITAS KECAMATAN DESA SK Nomor/ Tanggal
Pulau Merbau 4 Kuala Merbau TAHUN 2021
Tebing Tinggi Barat 5 Batang Malas
Pulau Merbau 6 Renak Dungun
Tebing Tinggi Barat 7 Tanjung Peranap Simpang
1
Pulau Merbau 8 Semukut Kateman
Tebing Tinggi Barat 9 Pelangiran 2 Baung R.J
Tanjung Darul Takzim
Tebing Tinggi Barat 10 Alai
Rangsang Pesisir 11 Beting
3 Pelangiran
Tebing Tinggi 12 Banglas Katemen 4 Penjuru
Rangsang Pesisir 13 Tenggayun Raya
Nomor : Bandar Sri
Katemen 5
Merbau 14 270/HK/KPTS/I Gemilang
Tanjung Kulim /2020
Kepulauan Meranti Tanggal 18 Maret
6 Kuala Enok
Tebing Tinggi 15
2021
Tanah Merah
Alah Air
7 Tanjung Pasir
Tebing Tinggi Barat 16 Gogok
Tebing Tinggi 17 Selatpanjang Kota Kab. Indragiri Hilir Enok Simpang Tiga Nomor :
8
Tebing Tinggi Timur 18 Tanjung Gadai Daratan Kpts.484/VI/2020
Rangsang Pesisir 19 Sonde Concong Tanggal 12 Juni
Rangsang 20 Tanjung Gemuk Concong 9
Tengah 2020
Tebing Tinggi Barat 21 Mengkikip
Tebing Tinggi 22
Concong 10 Panglima Raja
Selatpanjang Selatan
Merbau 23 Lukit Gaung 11 Belantaraya
Rangsang 24 Tebun
Rangsang Pesisir 25 Telesung 12 Cahaya Baru
Tasik Putri Puyu 26 Kudap Khairiah Mandah
Merbau 27 Sungai Tengah 13 Bente
Merbau 28 Sunag Anak Kamal
Kuala Indragiri 14 Sapat
Rangsang 29 Sungan Gayung Kiri
Pulau Merbau 30 Teluk Ketapang Teluk Belengkong 15 Gembaran 26
Lokus Prioritas Stunting 2021
10 LOKUS TAHUN 2021
KABUPATEN/KOTA
SK Nomor/
LOKASI PRIORITAS KECAMATAN DESA
Tanggal
TAHUN 2021 10 LOKUS TAHUN 2021
3 4 5 5 KABUPATEN/KOTA
Kerumutan 1 Pangkalan Tampoi SK Nomor/
LOKASI PRIORITAS KECAMATAN DESA
Kerumutan 2 Tanjung Air Hitam Tanggal
TAHUN 2021
Kerumutan 3 Lipai Bulan 3 4 5 5
Kuala Kampar 4 Serapung Nomor Kpts. RANTAU KOPAR 1 BAGAN CEMPEDAK
440/DINKES/2020 RANTAU KOPAR 2 SUNGAI RANGAU
Kuala Kampar 5
Teluk /781 PUJUD 3 SIARANG ARANG
Kab. Pelalawan Tanggal 10 PUJUD 4 SUNGAI PINANG
Kuala Kampar 6
Teluk Dalam November 2020 PUJUD 5 PUJUD SELATAN
Kuala Kampar 7 Sungai Upih PUJUD 6 SUKAJADI
Kuala Kampar 8 Teluk Beringin BAGAN
Kuala Kampar 9 Teluk Bakau 7 SUKAJADI JAYA
SINEMBAH RAYA
Pangkalan Kerinci 10 Kuala Terusan BAGAN HARAPAN MAKMUR
Bunut 11 Keriung 8
SINEMBAH RAYA SELATAN
BAGAN Nomor:…/KPTS/….
9 HARAPAN MAKMUR
10 LOKUS TAHUN 2021 Kab. Rokan Hilir SINEMBAH RAYA /2021,
KABUPATEN/KOTA BAGAN Tanggal….
SK Nomor/ 10 MAKMUR JAYA
LOKASI PRIORITAS KECAMATAN DESA SINEMBAH RAYA
Tanggal
TAHUN 2021 BAGAN AMPAIAN ROTAN
11
3 4 5 5 SINEMBAH RAYA MAKMUR
Rambah Samo 1 Lubuk Bilang BANGKO 12 BAGAN JAWA PESISIR
Tambusai 2 Tambusai Timur BANGKO 13 PARIT AMAN
Rambah Samo 3 Sungai Kuning PASIR LIMAU
14 PULAU JEMUR
Rambah Samo 4 Langkitin Nomor Kpts. KAPAS
Bangun Purba 444/DINKES/468/ TANAH PUTIH 15 SEKELADI HILIR
Bangun Purba 5
Kab. Rokan Hulu Barat 2020 BAGAN
16 MURINI MAKMUR
Rambah Samo 6 Lubuk Kerapat Tanggal 4 Mei 2020 SINEMBAH
Kepenuhan 7 Ulak Patian
Kepenuhan Hulu 8 Pekan Tebih
Pagaran Tapah 9 Sangkir Indah
Rambah Hilir 10 Serombau Indah
27
Lokus Prioritas Stunting 2021-2022
10 LOKUS TAHUN 2021 LOKUS TAHUN 2022
KABUPATEN/KOTA
LOKASI PRIORITAS SK Nomor/
KECAMATAN DESA KECAMATAN DESA SK Nomor/ Tanggal
TAHUN 2021 Tanggal

Hutan Ayu Bandar


Tanjung Medang 1 1 Bukit Kerikil
Laksamana
Tanjung Medang 2 Putri Sembilan Bathin Solapan 2 Boncah Mahang
Tanjung Medang 3 Teluk Rhu Bathin Solapan 3 Bumbung
Tanjung Medang 4 Tanjung Medang Bathin Solapan 4 Sebangar
Mandau 5 Harapan Baru Bathin Solapan 5 Kusumbo Ambai
Mandau 6 Talang Mandi Bathin Solapan 6 Petani
Mandau 7 Air Jamban Bathin Solapan 7 Tambusai Batang Dui
Mandau 8 Balik Alam Talang Mandau 8 Tasik Serai
Mandau 9 Pematang Pudu Talang Mandau 9 Kualo Penaso
Tengganau Nomor: Nomor:
Muara Basung 10 Talang Mandau 10 Koto Pait Beringin
Kab. Bengkalis ../KPTS/…./2021, ../KPTS/…./2021,
Muara Basung 11 Balai Pungut Talang Mandau 11 Melibur
Tanggal ….... Tanggal …....
Muara Basung 12 Muara Basung Talang Mandau 12 Beringin
Muara Basung 13 Pangkalan Libut Talang Mandau 13 Tasik Serai Barat
Bantan 14 Bantan Tengah Talang Mandau 14 Tasik Serai Timur
Bantan 15 Pambang Pesisir Talang Mandau 15 Tasik Tebing Srai
Bengkalis 16 Meskom
Bengkalis 17 Damai
Bengkalis 18 Pra[at Tunggal
Bengkalis 19 Pematang Duku
Bengkalis 20 Penebal
Rupat 21 Terkul
28
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna
mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan
masyarakat Desa (Permendesa No.4 Tahun 2015 & UU No. 6 Tahun 2014)

Misi Sosial

Misi
Keuangan
TUJUAN BUMDES
1.Meningkatkan perekonomian Desa;
2.Mengoptimalkan aset Desa;
3.Meningkatkan usaha masyarakat;
4.Mengembangkan rencana kerja;
5.Menciptakan peluang dan jaringan pasar;
6.Membuka lapangan kerja;
7.Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Desa; dan
8.Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan Pendapatan Asli Desa
PERAN BUMDes
Sebagai instrumen penguatan ekonomi desa

•Mendorong masyarakat desa untuk mengembangkan


potensi desa sesuai dengan kemampuan dan kewenangan
desa

Sebagai instrumen kesejahteraan masyarakat

•Mendorong kesempatan berusaha di desa dan


meningkatkan pendapatan asli desa untuk kesejahteraan
masyarakat desa
BUMDes sebagai usaha sosial terdiri dari empat
elemen utama
• Menciptakan manfaat sosial yang nyata bagi masyarakat
Nilai Sosial dan lingkungan.

• Berasal dari inisiatif dan partisipasi masyarakat sipil


Masyarakat dengan mengoptimalkan modal sosial yang ada di
masyarakat

• memecahkan masalah sosial dengan cara inovatif, antara


Inovasi lain dengan memadukan kearifan lokal dan inovasi sosial

Aktivitas • Kegiatan bisnis / ekonomi dikembangkan untuk


memastikan kemandirian dan keberlanjutan misi sosial
Ekonomi organisasi
Prinsip Pengelolaan BUMDes
• Semua komponen yang terlibat di dalam BUMDes harus mampu melakukan kerjasama yang baik demi pengembangan dan kelangsungan
Kooperatif
usahanya.

• Semua komponen yang terlibat di dalam BUMDes harus bersedia atau memberikan dukungan dan kontribusi yang dapat mendorong kemajuan
Partisipatif
usaha BUMDes

Emansipatif • Semua komponen yang terlibat di dalam BUMDes harus sama tanpa memandang golongan, suku, dan agama

• Aktivitas yang berpengaruh terhadap kepentingan masyarakat umum harus diketahui oleh segenap lapisan masyarakat dengan mudah dan
Transparansi
terbuka

Akuntabel • Seluruh kegiatan usaha harus dapat dipertanggungjawabkan secara teknis maupun administratif

Sustainabel • Kegiatan usaha harus dapat dikembangkan dan dilestarikan oleh masyarakat dalam wadah BUMDes
Perkembangan Jumlah BUMDes di Indonesia

Jumlah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) men-


anjak tajam dari 1.022 unit pada Tahun 2014 lalu
menjadi 50.199 unit pada 2019
(Kemendesa PDTT, 2020)
Kondisi BUMDes saat ini
Kondisi BUMDes saat ini
93% dalam kondisi yang tidak baik (masih rintisan,
jalan di tempat, mangkrak dan wafat)
BUMDES: 50.199
(Rudy , 2020/Kliksumatera.com)

Dana yg telah dikucurkan dalam 5 Ada 1.670 dari 2.188 BUMDes yang tidak berjalan
tahun terakhir Rp 257,7 Triliun tapi tetap mendapat kucuran anggaran dari
(TribunNews, 2020) APBDesa
(Misbah Hasan, 2020/Kupangtribunnews.com)
Klasifikasi BUMDes

selama pandemi Covid-19 jumlah BUMDes


4,589 di Indonesia turun signifikan dan hanya tersisa
5,488
Pemula 10.026 BUMDes yang masih bertahan
Berkembang
(Mendes PDTT, 2020/ Kemendesa.go.id)
Maju

11,569
ANALISA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDesa)
Provinsi Riau

Cutt Off : 11 Juni 2020

∑ BUMDES
∑ BUMDES ∑ TIDAK ∑ BUMDES ∑ BUMDES
∑ BUMDES ∑ BUMDES ∑ BUMDES ∑ BUMDES ∑ BUMDES ∑ BUMDES BERDIRI
NO KABUPATEN ∑ BUMDES BERKEMBAN ADA BERDIRI MENGHASIL
unit > 1 unit < 2 unit > 2 DASAR TUMBUH TIDAK AKTIV SEBELUM
G BUMDES 2019 KAN PADES
2019

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Kampar 242 95 75 38 129 83 30 34 0 237 5 81


2 Inhu 178 40 121 17 27 134 17 0 0 113 65 24
3 Bengkalis 136 40 4 92 28 104 4 0 0 136 0 82
4 Inhil 198 24 162 12 163 29 6 22 0 94 104 23
5 Pelalawan 104 102 0 2 58 36 10 0 0 104 0 29
6 Rohul 139 69 39 31 32 72 35 0 0 139 0 122
7 Rohil 159 101 49 9 96 56 7 12 0 137 22 27
8 Siak 122 110 9 3 5 32 85 0 0 122 0 115
9 Kuansing 217 132 61 24 184 15 18 0 1 85 132 31
10 Kep. Meranti 96 29 28 39 50 33 13 0 0 37 59 13
Jumlah 1591 742 548 267 772 594 225 68 1 1204 387 547

Klasifikasi Desa di Provinsi Riau Menurut Indeks Desa Membangun (IDM)

Jumlah
No. Klasifikasi Desa
2017 2018 2019 2020
1 Desa Mandiri 0 4 10 61

2 Desa Maju 8 62 161 287

3 Desa Berkembang 227 731 936 944

4 Desa Tertinggal 886 684 439 264


5 Desa Sangat Tertinggal 423 110 45 35
Jumlah 1.544 1.591 1.591 1.591
RIAU
Go green
RIAU HIJAU
Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat Riau Menuju Pembangunan Berkelanjutan
❖ Penyusunan Dokumen Riau berbasis pendekatan sektoral yaitu: Bidang Kehutanan, Lahan, Gambut dan Blue
Carbon, Bidang Pertanian, Bidang energi dan transportasi serta Bidang Pengelolaan Limbah
❖ Implementasi Riau Hijau melibatkan Para Pihak: Pemerintah, Perguruan Tinggi, Swasta, Filantropi dan Media

RENCANA AKSI- RIAU HIJAU

MENINGKATKAN PENGENDALIAN MENINGKATKAN KUALITAS PENGELOLAAN SUMBER MENINGKATKAN BAURAN ENERGI


KERUSAKAN DAN PENCEMARAN DAYA ALAM DARI SUMBER DAYA ALAM
LINGKUNGAN HIDUP TERBARUKAN
- Integrasi Riau Hijau ke dalam peninjauan kembali RTRW Provinsi
- Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Riau - Mendorong pengembangan energi baru
- Pengawasan dan pengendalian - Perubahan orientasi pemanfaatan kawasan hutan ke arah Restorasi terbarukan (EBT) dengan prioritas energi
pengelolaan limbah Ekosistem surya dan limbah industri
- Pembangunan Kawasan Pengumpul - Penerapan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) bagi Pemegang
Limbah B3 Terpadu Izin dan Pemilik Hutan Hak
- Peningkatan pelayanan Tempat - Penerapan sertifikasi ISPO pada perkebunan besar dan perkebunan
Pemrosesan Akhir (TPA) regional dengan rakyat
sistem Sanitary Landfill - Fasilitasi pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan untuk
- Peningkatan Vegetasi Tutupan Lahan masyarakat (PS, TORA dan kerjasama kemitraan)
- Penanganan Abrasi - Pemetaan Hutan Adat
- Gerakan peningkatan pemanfaatan Jerami
- Pengolahaan Limbah Ternak untuk Pupuk dan Biogas
- Peningkatan Produksi Beras Premium/Organik
- Peningkatan kesadaran ekologis sejak usia dini melalui muatan lokal
kurikulum sekolah 39
Terima Kasih

Disusun Oleh:
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
Jl. Gajah Mada No. 200 Pekanbaru
http://bappeda.riau.go.id

Anda mungkin juga menyukai