Anda di halaman 1dari 4

Khutbah Pertama

ِ ‫ُور أَ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيِّئَا‬


‫ت‬ ِ ‫إِ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِعينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُرهُ َونَعُو ُذ ِباهَّلل ِ ِم ْن ُشر‬
ُ‫ى لَه‬
َ ‫ض َّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد‬ ِ ‫ َم ْن يَ ْه ِد ِه هَّللا ُ فَالَ ُم‬. ‫أَ ْع َمالِنَا‬.
ُ‫يك لَهُ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُولُه‬
َ ‫ َوأَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هَّللا ُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر‬.

ٍ ‫ار ْك َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى أَلِ ِه َوأَصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم ِبإِحْ َس‬
‫ان إِلَى يَ ْو ِم‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬
ِ َ‫ص ِّل َو َسلِّ ْ@م َوب‬
‫ال ِّد ْي ِن‬

َ ‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن إِاَّل َوأَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم‬


‫ون‬ َ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذ‬
َّ ‫ين آَ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح‬
َّ َ‫ق ِم ْنهَا َز ْو َجهَا َوب‬
‫ث ِم ْنهُ َما ِر َجااًل‬ َ َ‫س َوا ِح َد ٍة َو َخل‬ ٍ ‫يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي@ َخلَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف‬
َ ‫ون بِ ِه َواأْل َرْ َحا َ@م إِ َّن هَّللا َ َك‬
‫ان َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬ َ ُ‫َكثِيرًا َونِ َسا ًء َواتَّقُوا هَّللا َ الَّ ِذي@ تَ َسا َءل‬
‫ين آَ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوقُولُوا@ قَ ْواًل َس ِديدًا يُصْ لِحْ لَ ُك ْم أَ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم َو َم ْن‬
َ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذ‬
‫يُ ِط ِع هَّللا َ َو َرسُولَهُ@ فَقَ ْد فَا َز فَ ْو ًزا َع ِظي ًما‬

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memanjangkan usia dan
memberikan kita kesehatan sehingga bisa menunaikan sholat Jumat yang
bertepatan dengan hari raya Idul Adha 1441 H, serta ditengah kondisi dan situasi
wabah penyakit atau covid-19 yang ntah sampai kapan akan berakhir. Sungguh
merupakan nikmat paling besar ketika Allah menjaga iman kita. Maka marilah kita
terus bersyukur kepada-Nya dengan senantiasa berusaha meningkatkan taqwa.

Sholawat dan salam atas Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang
telah memberikan keteladanan kepada kita semua. Tak ada satu pun petunjuk yang
kita butuhkan untuk mengarungi kehidupan ini kecuali beliau memberikan
keteladanan terbaik untuk umatnya.
Jamaah Jum’at rahimakumullah,

Ma’asyir al-muslimīn rahīmanī wa rahīmakumullāh,

Hari ini, kenangan kisah Nabi Ibrahim a.s. kembali mendobrak alam bawah sadar
kita, sudahkah kita bergantung hanya kepada Allah SWT

Hari ini, kenangan kehidupan Nabi Ibrahim a.s. kembali mengingatkan kita sudahkah
kita berkorban jiwa dan raga hanya untuk Allah SWT.

Hari ini, kenangan perjuangan Nabi Ibrahim a.s. kembali mengisi kekosongan
motivasi dan semangat kita untuk tidak pernah surut membela dan menegakkan
agama Allah SWT.

Pagi tadiilah puncak tahunan dari kumandang Shalawat Ibrahimiyah yang sentiasa
kita lantunkan dalam shalat-shalat kita untuk meraih fadhilahnya:

Ma’asyir al-muslimīn rahīmanī wa rahīmakumullāh,

Satu persatu do’a yang dipanjatkan Nabi Ibrahim a.s. telah dikabulkan Allah SWT,
meski tidak dikabulkan dalam waktu segera, mengingatkan bahwa tugas manusia
hanya berdo’a, mengangkat kedua tangan, bukan menjadi Tuhan yang memaksa
segala sesuatu sesuai keinginan manusia.

Do’a beliau dalam Surat Al-Baqarah [2] ayat 126: Rabbij’al hadza baladan aminan
warzuq ahlahu minatsamarati man amana minhum billahi wal yauwmil akhiri ("Ya
Rabb jadikanlah negeri Mekkah ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa
buah-buahan kepada penduduknya yaitu di antara mereka yang beriman kepada
Allah dan hari kemudian."), telah dikabulkan atas Makkah al-Mukarramah.

Do’a beliau dalam Surat Al-Baqarah [2] ayat 129: Rabbana wab’ats fihim rasulam
minum yatlu ‘alaihim ayatika wa yu’allimuhumul kitaba wal hikmata wa yuzakkihim,
innaka antassami’ul ‘alim ("Ya Rabb kami, utuslah di tengah mereka seorang Rasul
dari kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu
dan mengajarkan Kitab dan Hikmah kepada mereka dan menyucikan mereka.
Sungguh Engkaulah yang Maha Perkasa Maha Bijaksana."), telah dikabulkan atas
diutusnya Nabi Muhammad SAW.

Ma’asyir al-muslimīn rahīmanī wa rahīmakumullāh,

Bacalah Do’a Nabi Ibrahim a.s. dalam Surat Ash-Shaffat [37] ayat 100 agar
dikaruniai anak yang shalih: Rabbi hablii minashshaalihiin (Yaa Rabb,
anugerahkanlah kepadaku seorang anak yang termasuk orang-orang yang shalih)
Bacalah Do’a Nabi Ibrahim a.s. dalam Surat Ibrahim [14] ayat 40 agar kita dan
keturunan kita mencintai ibadah Shalat: Rabbij’alnii muqiimashshalaati wa min
dzurriyyatii rabbanaa wa taqabbal du’a (Ya Tuhanku, jadikanlah aku orang yang
tetap mendirikan salat, dan begitupun anak cucuku,Ya Rabb, kabulkanlah do’aku.)

Bacalah Do’a Nabi Ibrahim a.s. dalam Surat Ibrahim [14] ayat 41 agar khususnya
kedua orang tua dan begitupun seluruh kaum mukminin mendapatkan ampunan
Allah SWT: Rabbanaghfirlii waliwaalidayya wa lil mukminiina yauma yaquumul
hisaab (Ya Rabb kami, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan juga seluruh
orang-orang beriman hingga hari perhitungan kelak)

Bacalah Do’a Nabi Ibrahim a.s. dalam Surat Al-Baqarah [2] ayat 127 setiap kali
selesai melakukan amal kebaikan agar Allah SWT menerima keringat dan
keikhlasan kita: Rabbanaa taqabbal minnaa innaka antassamii’ul ‘aliim (Yaa Rabb
kami, terimalah amal kami, sungguh Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui)

Ma’asyir al-muslimīn rahīmanī wa rahīmakumullāh,

Wahai Pemuda: Jadilah sebagaimana Nabi Ibrahim a.s. di saat muda, yang
memegang teguh kebenaran meski sendirian, yang menemukan hakikat Tuhan
dengan penuh kecerdasan, meski di saat itu tak seorang pun memandunya, tak satu
kitab suci pun dibacanya. Dialah sosok pemuda penuh harapan, dengan kecerdasan
dan kekuatan, mengisi masa mudanya dengan penuh pengorbanan dan perjuangan,
dikenang berlimpah kebaikan, sejak dulu hingga kelak di masa depan.

Wahai Ayah: Jadilah sebagaimana Nabi Ibrahim a.s. di saat menjadi Ayah, yang
senang menyempatkan waktu berdialog dengan seluruh anak-anaknya, meski
kesibukan dan beban perjuangannya jauh melampaui manusia kebanyakan. Ia
terlibat menanamkan iman pada relung jiwa anak-anaknya, memberikan narasi
kehidupan untuk melanjutkan perjuangan, mewasiatkan agar anak-anaknya tidak
mati kecuali dalam kondisi ber-Islam, senantiasa memasrahkan diri kepada Allah
SWT, tak pernah putus tahlil dari lisannya, dan selalu berprasangka baik kepada-
Nya. Di antara pesan yang berkesan:

Ma’asyir al-muslimīn rahīmanī wa rahīmakumullāh,

Demikianlah Nabi Ibrahim a.s., seluruh hidupnya berada dalam ketundukan pada
aturan Allah SWT, meski diperintahkan untuk menyembelih anaknya, Isma’il a.s. Dia
tidak tumbuh menjadi sosok agnostik-teisme apalagi atheis. Baginya, kebenaran itu
ada dan bisa diraih melalui Kitab Suci. Kebenaran itu tidaklah relatif. Ia tidak pernah
takut menyatakan kebenaran di hadapan siapa pun, di hadapan komunitas
penyembah berhala maupun di hadapan Raja Namrud. Kepada para penyembah
berhala, dengan cerdas khas pemuda, ia balik logika orang-orang musyrik.

Ma’asyir al-muslimīn rahīmanī wa rahīmakumullāh,

Demikianlah Nabi Ibrahim a.s., seluruh hidupnya kita ulang kaji hari ini, karena ia
terus bekerja melayani umat, bukan minta dilayani. Memberi manfaat untuk umat,
bukan mengambil manfaat. Memudahkan umat bukan mempersulit umat. Ia sadar,
tidak akan tumbuh pohon tanpa dirawat dan disiram. Tidak akan teraih Jannah,
tanpa pengorbanan di dunia. Tidak akan teraih kemenangan tanpa persatuan dalam
pengorbanan. Di kala jiwa merasa berat melaksanakan, di saat itulah semangat
berkorban menemukan ujian.Tanpa persatuan, hanya akan lahir kelemahan,
hadirlah kehinaan.

Demikianlah Nabi Ibrahim a.s., seluruh inspirasi kehidupannya mengingatkan umat


untuk tidak berlama-lama tertidur lelap. Bangunlah. Tegakkan semangatmu sebagai
umat mayoritas di negeri ini. Warnailah negeri ini dengan pengorbanan demi
pengorbanan untuk menjadikan nilai-nilai Islami mewarnai Rancangan Undang-
Undang yang dibuat oleh para anggota DPR, mewarnai seluruh Peraturan
Pemerintah yang dibuat oleh para pemimpin negeri dan wilayah.

Di negeri manapun hari ini di dunia, umat mayoritas lebih didengar suaranya, bukan
menjadi umat yang terasing. Jika kita menghendaki baldatun thayyibatun wa rabbun
ghafur, perjuangkanlah secara konstitusi. Jika umat terlambat bangkit, jangan
salahkan para perusak negeri, 24x7 jam berjuang memenangkan nilai-nilai yang
mereka yakini: komunisme, sekularisme, liberalisme, feminisme, pluralisme,
kapitalisme, gender, & LGBT. Kita awali berkurban kambing atau sapi Hari ini, kita
lanjutkan dengan berkurban waktu, tenaga, harta demi tegaknya kewibawaan kaum
muslimin di Indonesia. Semoga Allah SWT menerima seluruh pengorbanan kita,
dengan menjaga keikhlasan menuju ridha Allah semata.

ِ ‫أَقُ ْو ُل قَ ْو ِل هَ َذا َوا ْستَ ْغفِر ُْوهَّللا َ ْال َع ِظي ِْم إِنَّهُ هُ َو ْال َغفُو ُر الر‬
‫َّحيم‬

Anda mungkin juga menyukai