Anda di halaman 1dari 49

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH

RAPAT KOORDINASI PEMBANGUNAN PUSAT (RAKORBANGPUS) TAHUN 2023

Dr. Ir. Himawan Hariyoga, MSc


Deputi Bidang Pengembangan Regional
Kamis, 6 April 2023
1 Pendahuluan

Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Tahun


2 2024

Outline Prioritas Nasional Mengembangkan Wilayah


Paparan 3 untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin
Pemerataan

4
Arah Kebijakan Pengembangan
Wilayah 7 Pulau Tahun 2024

5 Penutup
01
Pendahuluan
(Isu dan Tantangan di Tahun 2024)
Identifikasi Isu- Isu Global, Nasional dan Lokal

Isu Global Isu Nasional Isu Lokal

● Efek Resesi global ● Bencana dan Daya


● Stabilitas politik dukung Lingkungan
● Inflasi
global (perang ● Pemantapan Pemulihan
Ukraina - Rusia)
● Daya Beli
Ekonomi
● Pasokan Pangan dan ● Tahun politik ● Daya beli
Energi ● Pengangguran
● Resesi ● Pemerataan
● Inflasi ● Kemiskinan
● Investasi melambat ● Stunting
● Perubahan iklim ● Kualitas Sumber Daya
Manusia
Tantangan di Tahun 2024
Safe-guarding penuntasan target prioritas
nasional RPJMN 2020-2024.

Tahun 2024 Tahun 2024 menjadi


merupakan landasan awal
tahun politik, untuk penyusunan
agenda Pemilu
dan masa RPJMN 2025-2029
transisi
02
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Tahun
2024
Arah Kebijakan Pembangunan Wilayah Berdasarkan
RPJMN 2020 -2024
Pembangunan kewilayahan diarahkan untuk menyelesaikan isu ketimpangan antarwilayah

Sasaran Strategi dan Pendekatan Pengembangan Wilayah


Mendorong transformasi dan akselerasi pembangunan Koridor Pertumbuhan Koridor Pemerataan
wilayah KTI yaitu Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi,
Maluku, dan Papua, dan tetap menjaga momentum Memacu pertumbuhan ekonomi Meningkatkan pelayanan dasar
pertumbuhan di wilayah Jawa Bali dan Sumatera nasional melalui percepatan yang lebih merata melalui
pengembangan kawasan- pengembangan Pusat Kegiatan
kawasan pertumbuhan, meliputi Wilayah dan Pusat Kegiatan Lokal
Arah Kebijakan PKN, PKW, KEK, KI, dan KSPN, sehingga terbentuk pusat-pusat
serta kawasan aglomerasi pelayanan dasar baru yang
1. Meningkatnya pemerataan antarwilayah (KBI-KTI,
perkotaan pada kabupaten/kota menjangkau daerah pelayanan
Jawa-luar Jawa)
yang terletak pada koridor yang lebih luas terutama
2. Meningkatnya keunggulan kompetitif pusat-pusat
pertumbuhan kabupaten/kota dalam koridor
pertumbuhan wilayah
pemerataan
3. Meningkatnya kualitas dan akses pelayanan dasar,
daya saing serta kemandirian daerah
4. Meningkatnya sinergi pemanfaatan ruang wilayah

Target, Major Project, dan Proyek Prioritas di


7 Wilayah Pembangunan
Rancangan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah
pada Ranwal RKP 2024
Percepatan pemulihan transformasi
sosial dan ekonomi Memperkuat integrasi perekonomian domestik
dan Meningkatkan kualitas pelayanan dasar untuk
mengurangi ketimpangan pembangunan
antarwilayah
Penguatan rantai produksi dan
rantai nilai di tingkat wilayah untuk
meningkatkan keunggulan kompetitif Meningkatkan sinergi pemanfaatan ruang
perekonomian wilayah wilayah

STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH SASARAN PENGEMBANGAN WILAYAH


1. Mempercepat transformasi sosial ekonomi yang inklusif 1. Rata-rata pertumbuhan ekonomi 2020-
dan berkelanjutan di masing-masing wilayah.
2. Meningkatkan keunggulan kompetitif perekonomian 2024 untuk setiap wilayah.
wilayah. 2. Peningkatan kontribusi (share) ekonomi
3. Meningkatkan pemerataan pembangunan antarwilayah.
4. Meningkatkan sinergi pemanfaatan ruang wilayah. masing-masing wilayah.
5. Mendorong percepatan pertumbuhan dan peningkatan 3. Peningkatan kesempatan kerja.
peran wilayah di luar Jawa-Bali dengan tetap menjaga
prospek pertumbuhan di wilayah Jawa-Bali.
Melanjutkan Pelaksanaan
45 Proyek Prioritas Strategis/Major Project

PN 1 PN 2 PN 3
1. Industri 4.0 Pada 7 Subsektor Industri Prioritas 10. Pembangunan Wilayah Batam-Bintan 18. Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Stunting
2. Kawasan Industri Prioritas dan Smelter 11. Pengembangan Wilayah Metropolitan (WM): Palembang, 19. Pembangunan Science Techno Park (Optimalisasi Triple Helix di 4
3. Destinasi Pariwisata Prioritas Denpasar, Banjarmasin, Makassar Major Universitas)
4. Penguatan Jaminan Usaha Serta 350 Korporasi Petani dan Nelayan 12. Pembangunan Ibukota Nusantara 20. Pendidikan dan Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.0
5. Akselerasi Pengembangan Energi Terbarukan dan Konservasi 13. Pembangunan Kota Baru: Maja, Tanjung Selor, Sofifi, dan Sorong 21. Reformasi Sistem Perlindungan Sosial
Energi 14. Wilayah Adat Papua: Wilayah Adat Laa Pago dan Wilayah Adat 22. Reformasi Sistem Kesehatan Nasional
6. Revitalisasi Tambak di Kawasan Sentra Produksi Udang dan Domberay
Bandeng 15. Pemulihan Pascabencana: Kota Palu dan Sekitarnya, Pulau
7. Integrasi Pelabuhan Perikanan dan Fish Market bertaraf Lombok dan Sekitarnya, serta Kawasan Pesisir Selat Sunda PN 4
Internasional 16. PKSN Kawasan Perbatasan Negara
8. Food Estate (Kawasan Sentra Produksi Pangan) 17. Manajemen Aset Lahan dalam Pemberdayaan Masyarakat
Mendukung Pelaksanaan MP di PN Lainnya
9. Pengelolaan Terpadu UMKM (Reforma Agraria)

PN 5 PN 6
23. Rumah Susun Perkotaan (1 juta) 35. Jembatan Udara 37 Rute di Papua 42. Pembangunan Fasilitas Pengolahan Limbah B3
24. Akses Air Minum Perpipaan (10 Juta Sambungan Rumah) 36. Sistem Angkutan Umum Massal Perkotaan di 6 WM: Jakarta, 43. Penguatan Sistem Peringatan Dini bencana
25. Akses Sanitasi (Air Limbah Domestik) Layak dan Aman (90 Persen Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, dan Makassar
Rumah Tangga) 37. Penyediaan Tenaga Listrik: Pembangkit Listrik 27.000 MW,
26. Pemulihan 4 DAS Kritis
38.
Transmisi 19.000 kms, dan Gardu Induk 38.000 MVA
Infrastruktur Jaringan Gas Kota untuk 4 Juta Sambungan Rumah
PN 7
27. 18 Waduk Multiguna
28. Pengamanan Pesisir 5 Perkotaan Pantura Jawa 39. Pipa Gas Bumi Trans Kalimantan (2.219 Km)
40. Pembangunan dan Pengembangan Kilang Minyak 44. Penguatan NSOC-SOC dan Pembentukan 121 CSIRT
29. Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu
41. Transformasi Digital 45. Penguatan Keamanan Laut di Natuna
30. Kereta Api Makassar-Pare Pare
31. KA Kecepatan Tinggi Pulau Jawa (Jakarta-Semarang dan Jakarta-
Bandung)
32. Jalan Tol Trans Sumatera Aceh-Lampung Keterangan:
33. Jalan Trans pada 18 Pulau Tertinggal, Terluar, dan Terdepan 14 highlight MP
34. Jalan Trans Papua Merauke-Sorong
03
Prioritas Nasional Mengembangkan Wilayah untuk
Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan
Sasaran Pembangunan Wilayah Tahun 2024
Sumatera Kalimantan Sulawesi
LPE = 4,6 - 5,0 % LPE = 5,2 - 5,6 % LPE = 7,7 - 8,6 %
IPM = 71,23 - 77,23 IPM = 69,19 - 78,80 IPM = 67,84 - 74,71
Tingkat Kemiskinan = 7,50 - 8,30 % Tingkat Kemiskinan = 4,00 - 4,50 % Tingkat Kemiskinan = 7,80 - 8,50 %

Maluku
LPE = 12,6 - 16,8 %
IPM = 70,06 - 70,97
Tingkat Kemiskinan = 9,50-10,00 %

Jawa Bali Papua


LPE = 5,2 - 5,5 % LPE = 5,8 - 7,2 %
IPM = 73,56 - 82,57 IPM = 62,46 - 67,04
Tingkat Kemiskinan = Tingkat Kemiskinan =
7,00 - 7,50 % 22,50 - 23,00 %

Nusa Tenggara
Sumber: Exercise terbaru Kementerian PPN/Bappenas LPE = 5,7 - 6,1 %
a) Sasaran LPE 2024 merupakan hasil exercise Dit. PMAS per 13 Februari 2023
IPM = 66,58 - 70,56
b) Sasaran IPM 2024 merupakan hasil exercise Dit. KGM per 16 Februari 2023
Tingkat Kemiskinan = 14,50 - 15,00 %
c) Sasaran tingkat kemiskinan 2024 merupakan hasil exercise Dit. PKPM per 22
Februari 2023
04
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah 7
Pulau Tahun 2024
Arah Kebijakan Pengembangan
Wilayah Sumatera
Arah Kebijakan Pembangunan Wilayah Sumatera pada
Ranwal RKP Tahun 2024 (1/5)
ARAH KEBIJAKAN
No Klasifikasi Lokasi
Memperkuat peran Sumatera sebagai lumbung
energi nasional dan lumbung pangan nasional, 1 Kawasan Aceh Timur, Toba Samosir, Samosir, Agam, Bintan,
dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan Perdesaan Karimun, Bengkulu Tengah, Banyuasin, Belitung,
dan mitigasi serta adaptasi bencana Prioritas Belitung Timur, Bangka Selatan, Muaro Jambi,
Nasional Mesuji, dan Tulang Bawang
(KPPN)
Strategi Pertumbuhan:
• Merevitalisasi usaha-usaha pertanian, perkebunan, dan 2 Pengentasan 3.097 desa tertinggal menjadi desa berkembang
perikanan khususnya skala usaha rakyat. Desa dan peningkatan 1.156 desa berkembang menjadi
desa mandiri
• Meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah melalui
pemberian sertipikat hak atas tanah. 3 Kawasan 3 di Provinsi Aceh, 1 di Provinsi Sumatera Barat, 3
Transmigrasi Provinsi Sumatera Selatan, 1 Provinsi Jambi, 1
• Mempercepat proses penyusunan dan penetapan rencana Provinsi Bengkulu, 1 Provinsi Kepulauan Bangka
tata ruang, baik Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Belitung dan 2 Provinsi Lampung
maupun RDTR. 4 Status RTRW Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu,
Provinsi yang Kepulauan Riau, Jambi, Kepulauan Bangka
memasuki Belitung, Sumatera Selatan, dan Lampung.
Strategi Pemerataan: Meningkatkan upaya pelestarian tahap revisi
lingkungan untuk menjaga keseimbangan daya dukung
wilayah serta ketangguhan terhadap ancaman bencana
alam.
Arah Kebijakan Pembangunan Wilayah Sumatera pada
Ranwal RKP Tahun 2024 (2/5)

ARAH KEBIJAKAN
Mendorong pertumbuhan sektor industri, khususnya Fokus Lokasi
hilirisasi industri berbasis komoditas unggulan, dan
pemantapan sektor pariwisata yang berdaya saing No Klasifikasi Lokasi
Internasional melalui pengembangan kawasan strategis 1 Kawasan KI Ladong, KI Bintan Aerospace, KI Sadai,
di Pulau Sumatera. Industri KI Tenayan, KI Tanjung Buton, KI Tanjung
Enim, KI Kemingking, KI Tanggamus, KI
Strategi Pertumbuhan: Pesawaran, KI Way Pisang dan KI
• Mempercepat pengembangan kawasan pariwisata Katibung
unggulan berbasis rencana induk pengembangan kawasan
pariwisata. 2 Kawasan KEK Arun Lhoukseumawe, KI/KEK Sei
• Mengembangkan komoditas unggulan wilayah. Ekonomi Mangkei, KI/KEK Galang Batang, KEK
Khusus Nongsa, KEK Batam Aero Technic, dan
• Meningkatkan kualitas dan ketersediaan SDM untuk
(KEK) KEK Tanjung Kelayang
mendukung pengembangan kawasan pertumbuhan.
3 Kawasan DPP Danau Toba dskt, Destinasi
Strategi Pemerataan: Strategis Pariwisata Pengembangan Batam –
• Memperkuat ekonomi lokal melalui pengembangan Pariwisata Bintan, DPP Bangka Belitung/KEK
koperasi dan UMKM yang berbasis sektor unggulan wilayah. Tanjung Kelayang, Destinasi Pariwisata
Pengembangan Padang -Bukittinggi
Arah Kebijakan Pembangunan Wilayah Sumatera pada
Ranwal RKP Tahun 2024 (3/5)
ARAH KEBIJAKAN

Mendorong akselerasi pemerataan pembangunan


Fokus Lokasi
wilayah Pesisir Barat Sumatera. No Klasifikasi Lokasi

Strategi Pertumbuhan: 1 Wilayah WM Medan dan WM Palembang


Metropolitan
• Mengembangkan kawasan perkotaan termasuk WM Mebidangro
2 Kota Besar Padang, Pekanbaru, Batam, Jambi dan
dan WM Patungraya Agung sebagai pusat pelayanan wilayah dan
Bandar Lampung
pendukung kawasan strategis di sekitarnya.
3 Kota Sedang Banda Aceh, Lhokseumawe, Langsa,
Strategi Pemerataan: Pematangsiantar, Gunungsitoli, Dumai,
Bukittinggi, Tanjungpinang, Bengkulu,
• Mempercepat penuntasan jaringan transportasi pengumpan Lubuklinggau, Prabumulih dan
(feeder) yang menghubungkan kawasan tengah dan barat Pulau Pangkalpinang
Sumatera dengan jaringan infrastruktur utama Tol Trans
Sumatera di pesisir timur. 4 Kota Kecil Sabang, Sibolga, dan Solok

• Mengoptimalkan pemanfaatan dana otonomi khusus Aceh


berbasis kinerja dan mempersiapkan exit strategi yang terukur Fokus Lokasi
dari dana otonomi khusus. No Klasifikasi Lokasi
• Mendorong percepatan pembangunan pada kawasan daerah
1 Daerah • 7 kabupaten daerah tertinggal:
tertinggal, perbatasan, dan pulau-pulau terluar.
Tertinggal Pesisir Barat, Musi Rawas Utara,
• Meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintah daerah Nias Barat, dan Nias Selatan.
dan desa. • Fokus intervensi tahun 2024:
Nias, Nias Utara, dan Kepulauan
• Meningkatkan pendapatan dan kualitas belanja daerah. Mentawai
• Mengoptimalkan fungsi dan peran Gubernur sebagai Wakil
Pemerintah Pusat (GWPP).
Arah Kebijakan Pembangunan Wilayah Sumatera pada
Ranwal RKP Tahun 2024 (4/5)
ARAH KEBIJAKAN

Mewujudkan wilayah Sumatera menjadi pintu gerbang


Indonesia dalam perdagangan internasional Fokus Lokasi
No Klasifikasi Lokasi
Strategi Pertumbuhan: 1 PKSN PKSN Sabang, PKSN Bengkalis, dan PKSN
• Memperbaiki kinerja logistik dan kepelabuhan di wilayah Ranai
Sumatera sebagai upaya mendukung hilirisasi industri yang efisien
dan berdaya saing
• Memperkuat integrasi sistem transportasi wilayah multimoda
(tol, kereta api, pelabuhan, dan bandara) dengan pengembangan
kawasan strategis.
• Mempercepat realisasi investasi dan beroperasinya secara penuh KI
dan KEK melalui optimalisasi paket-paket insentif fiskal dan non
fiskal sesuai dengan potensi/tema pengembangan kawasan.
Strategi Pemerataan:
• Meningkatkan akses dan mutu layanan pendidikan (difokuskan Fokus Lokasi
pada pendidikan menengah, kejuruan, dan pendidikan tinggi
No Klasifikasi Lokasi
vokasi) serta layanan kesehatan (difokuskan pada puskesmas dan
klinik yang menjangkau langsung masyarakat). 1 Kawasan 3 di Provinsi Aceh, 1 di Provinsi Sumatera
Transmigrasi Barat, 3 Provinsi Sumatera Selatan, 1
• Mengembangkan ekonomi Kawasan perbatasan khususnya PKSN
Provinsi Jambi, 1 Provinsi Bengkulu, 1
Sabang, PKSN Bengkalis, dan PKSN Ranai untuk memperkuat
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan 2
kedaulatan nasional dan mengembangkan pusat pertumbuhan baru
Provinsi Lampung
di Kawasan perbatasan.
Arah Kebijakan Pembangunan Wilayah Sumatera pada
Ranwal RKP Tahun 2024 (5/5)
ARAH KEBIJAKAN

Mempercepat pengembangan hilirisasi industri


berbasis komoditas unggulan khususnya di koridor
wilayah pesisir timur Sumatera
Fokus Komoditas Unggulan
Strategi Pertumbuhan:
• Mengembangkan komoditas unggulan wilayah dengan berorientasi No Klasifikasi Keterangan
pada peningkatan produktivitas dan/atau penguatan rantai nilai.
• Meningkatkan kemudahan pelayanan perizinan investasi, 1 Pengembangan karet, kakao, kopi, kelapa, pala, lada, tebu,
memperluas kerja sama dalam upaya peningkatan daya saing Komoditas cengkeh, kelapa sawit, perikanan budidaya,
antardaerah antara lain melalui forum kerja sama regional Wilayah Unggulan di perikanan tangkap
Sumatera dan kerja sama regional antarnegara Indonesia-Malaysia- Sumatera
Thailand Growth Triangle (IMT-GT).
• Pengembangan sumber pembiayaan alternatif dan investasi di daerah,
penataan regulasi daerah dan harmonisasi regulasi pusat-daerah
regional Wilayah Sumatera.

No Klasifikasi Lokasi
Strategi Pemerataan:
1 Kawasan 3 di Provinsi Aceh, 1 di Provinsi Sumatera Barat, 3
• Memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas penerapan SPM di Transmigrasi Provinsi Sumatera Selatan, 1 Provinsi Jambi, 1
daerah, khususnya pada bidang Perumahan Rakyat, Kesehatan, Provinsi Bengkulu, 1 Provinsi Kepulauan Bangka
Trantibumlinmas, Pekerjaan Umum, dan Pendidikan. Belitung dan 2 Provinsi Lampung
Arah Kebijakan Pengembangan
Wilayah Jawa-Bali
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Jawa-Bali pada
Ranwal RKP Tahun 2024 (1/4)
ARAH KEBIJAKAN

Memantapkan pertumbuhan ekonomi Wilayah Jawa


bagian utara dan Bali bagian selatan sebagai pusat
ekonomi dan budaya yang berdaya saing di tingkat Fokus Lokasi
nasional dan global.
No Klasifikasi Lokasi
Strategi Pertumbuhan:
1 Kawasan KI Terpadu Batang, KI Brebes, KI Pancapuri, KI
• Mempercepat realisasi investasi dan beroperasinya Industri Subang, KI Bangkalan
Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus melalui
2 Kawasan KEK Kendal, KEK Singhasari, KI Bangkalan, KEK
optimalisasi paket-paket insentif fiskal dan nonfiskal. Ekonomi Tanjung Lesung, KEK Lido, serta KEK Gresik, serta
• Meningkatkan kelayakhunian dan peran Wilayah Khusus (KEK) KEK Sanur
Metropolitan dan beberapa kota lainnya. 3 Wilayah WM Jakarta, WM Bandung, WM Semarang, WM
Metropolitan Surabaya, WM Denpasar
Strategi Pemerataan: 3 Rencana - Jalan Tol Ruas Serang-Panimbang (Seksi 2 & 3)
• Mempercepat pembangunan infrastruktur konektivitas Pembangunan - Jalan Tol Ruas Solo - Yogyakarta - NYIA
antara Jawa bagian utara dengan Jawa bagian selatan, dan Infrastruktur KulonProgo (Seksi 1 & 2)
Bali bagian utara dengan Bali bagian selatan sebagai Konektivitas - Jalan Tol Ruas Yogyakarta – Bawen (Seksi 1 & 6)
akselerator pemerataan ekonomi. - Jalan Tol Ruas Gedebage – Tasikmalaya –
• Mengoptimalkan pelaksanaan Dana Keistimewaan Daerah Cilacap (Seksi 1)
Jalan Tol Gilimanuk – Mengwitani (Seksi 2 & 3)
Istimewa Yogyakarta berbasis kinerja. -
- Pembangunan Jalan & Jembatan Pansela
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Jawa-Bali pada
Ranwal RKP Tahun 2024 (2/4)
ARAH KEBIJAKAN
No Klasifikasi Lokasi
Mengakselerasi pemerataan pembangunan wilayah ke arah Jawa bagian
selatan dan Bali bagian utara sebagai pusat pengembangan ekonomi 1 Kawasan DPP Borobudur dan sekitarnya, DPP
skala lokal dengan pertumpu pada hilirisasi pertanian dan pariwisata Pariwisata Bromo-Tengger-Semeru, Destinasi
inklusif. Unggulan Pariwisata Pengembangan Ujung Kulon –
Halimun – Bandung – Pangandaran,
Strategi Pertumbuhan: Destinasi Pariwisata Pengembangan
Mempercepat pengembangan kawasan-kawasan pariwisata unggulan Banyuwangi, Revitalisasi Destinasi
berdasarkan keuntungan kompetitifnya. Pariwisata Bali
Strategi Pemerataan: 2 Kawasan KPPN Pandeglang, KPPN Sukabumi, KPPN
Meningkatkan hubungan desa-kota di Jawa bagian selatan dan Bali bagian utara
Perdesaan Magelang, KPPN Kendal, KPPN
dengan mengembangkan KPPN.
Prioritas Nasional Pamekasan, KPPN Banyuwangi, KPPN
(KPPN) Buleleng, KPPN Klungkung

ARAH KEBIJAKAN
No Klasifikasi Lokasi
Menjaga daya dukung lingkungan hidup serta menerapkan prinsip
ekonomi hijau melalui Pembangunan Rendah Karbon 1 Pengelolaan Limbah rumah tangga: Rencana Pengembangan
Limbah Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
(SPALD) Terpusat, yang tersebar di beberapa
Strategi Pertumbuhan: lokasi di wilayah Pulau Jawa-Bali
Peningkatan efektivitas pengendalian alih fungsi lahan, dan pengelolaan limbah
untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup.

Strategi Pemerataan:
Peningkatan efektivitas pengendalian alih fungsi lahan, dan pengelolaan limbah
untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Jawa-Bali pada
Ranwal RKP Tahun 2024 (3/4)
ARAH KEBIJAKAN
Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia No Klasifikasi Deskripsi
melalui pemenuhan pelayanan dasar, pengentasan
kemiskinan, serta peningkatan produktivitas dan 1 Layanan • Difokuskan pada pendidikan
daya saing angkatan kerja Pendidikan menengah, kejuruan, dan pendidikan
tinggi vokasi.
Strategi Pertumbuhan: • Lokasi akan ditentukan melalui
• Meningkatkan kualitas dan ketersediaan tenaga kerja pembahasan Bappenas dengan K/L
terkait.
untuk mendukung pengembangan kawasan.
2 Layanan • Difokuskan pada puskesmas dan klinik
Kesehatan yang menjangkau langsung
masyarakat.
• Fokus layanan kesehatan meliputi:
Strategi Pemerataan:
- Pendampingan ibu hamil risiko
• Meningkatkan akses dan mutu layanan pendidikan serta tinggi
layanan kesehatan. - Penyediaan PMT bagi balita gizi
• Meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintah kurang
daerah dan desa (aparatur, kelembagaan, dan - Penyediaan vaksin imunisasi dasar
keuangan). lengkap
• Mengoptimalkan fungsi dan peran GWPP dalam - Penyediaan sarana logistik dan obat

memperkuat sinergi kebijakan pusat–daerah, peningkatan TB


- Penanganan malaria
daya saing, dan inovasi daerah.
• Lokasi akan ditentukan melalui
pembahasan Bappenas dengan K/L
terkait.
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Jawa-Bali pada
Ranwal RKP Tahun 2024 (4/4)

ARAH KEBIJAKAN

Meningkatkan sarana prasarana dan kapasitas


masyarakat dalam upaya penguatan mitigasi
bencana

Strategi Pertumbuhan: Status RTRW Provinsi:


• Mempercepat penyusunan dan penetapan rencana tata DKI Jakarta, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, dan Jawa
ruang baik RTRW maupun RDTR. Timur memasuki tahap revisi sehingga diperlukan
dukungan Pemerintah Daerah untuk memprioritaskan
pelaksanaan revisi tersebut.

Strategi Pemerataan:
• Memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas
penerapan SPM di daerah.
Arah Kebijakan Pengembangan
Wilayah Kalimantan
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kalimantan
pada Ranwal RKP Tahun 2024 (1/3)
ARAH KEBIJAKAN

Mempercepat pertumbuhan wilayah melalui diversifikasi


kegiatan ekonomi Fokus Lokasi
Strategi Pertumbuhan:
No Klasifikasi Lokasi
• Membangun IKN dan infrastruktur pendukungnya.
• Meningkatkan investasi dan optimalisasi pengelolaan kawasan-kawasan 1 Kawasan Perkotaan IKN, WM Banjarmasin, Balikpapan,
strategis. Samarinda, Tanjung Selor, Pontianak,
• Mengembangkan komoditas unggulan wilayah, yaitu karet, kelapa, lada, kopi, Singkawang, Palangkaraya, Tarakan
kakao dan perikanan.
2 Kawasan Industri (KI) KI Ketapang, KI Surya Borneo, KI
• Mengembangkan kawasan perkotaan termasuk WM Banjarmasin.
Batanjung, KI Jorong, KI Batulicin, KI
• Mengembangkan sentra produksi pangan (food estate) dengan didukung Tanah Kuning,
korporasi petani.
• Meningkatkan pelayanan perizinan investasi dan memperkuat forum kerja sama 3 Kawasan Ekonomi KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK)
pengembangan sumber pembiayaan alternatif serta investasi di daerah Khusus (KEK)
• Penataan regulasi daerah dan harmonisasi pusat-daerah pada regional Wilayah 4 Destinasi Pariwisata DPP Derawan-Berau, DPP Sambas-
Kalimantan. Pengembangan (DPP) Singkawang
• Meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah melalui pemberian sertipikat hak
atas tanah. 5 Pelabuhan Utama Pelabuhan Utama Kijing, Kabupaten
Mempawah, Kalimantan Barat, Pelabuhan
Utama Karianggau, Kota Balikpapan,
Strategi Pemerataan:
Kalimantan Timur
• Memperkuat konektivitas wilayah dengan mengintegrasikan infrastruktur
multimoda transportasi dengan jaringan jalan Trans Kalimantan.
• Mengembangkan kota-kota sedang sebagai pusat pelayanan dan basis
pengembangan ekonomi lokal.
• Mengoptimalkan fungsi dan peran GWPP.
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kalimantan
pada Ranwal RKP Tahun 2024 (2/3)
ARAH KEBIJAKAN
Fokus Lokasi
Memantapkan peran sebagai lumbung energi
No Klasifikasi Lokasi
nasional
1 Potensi EBT Solar Seluruh wilayah Kalimantan
Strategi Pertumbuhan:
2 Potensi EBT Hydro Seluruh wilayah Kalimantan, antara lain
• Pengembangan hilirisasi komoditas batu bara dan Kalimantan Utara (Potensi PLTA 9 MW Sungai
kelapa sawit. Kayan)
• Pengembangan energi baru terbarukan berbasis 3 Potensi EBT Bio Energy Seluruh wilayah Kalimantan, antara lain
biomassa, air, dan matahari. Kalimantan Selatan (Pengembangan Biodiesel)

ARAH KEBIJAKAN
Fokus Lokasi
Mempertahankan peran Kalimantan sebagai
paru-paru dunia No Klasifikasi Lokasi
1 Kawasan Geopark Kawasan Geopark Meratus, Kalimantan Selatan
Strategi Pertumbuhan:
• Mempercepat proses penyusunan dan penetapan 2 Taman Nasional Antara lain Kayan Mentarang (Kalimantan Utara),
Tanjung Putting dan Sebangau (Kalimantan
rencana tata ruang baik RTRW maupun RDTR. Tengah), Danau Sentarum (Kalimantan Barat),
Kutai (Kalimantan Timur)
Strategi Pemerataan:
• Meningkatkan upaya pengendalian pencemaran dan 3 RTRW Provinsi yang Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan,
memasuki masa Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah
kerusakan lingkungan serta ketangguhan terhadap
PK/revisi
ancaman bencana alam
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kalimantan
pada Ranwal RKP Tahun 2024 (3/3)
ARAH KEBIJAKAN

Mendorong pemerataan pembangunan, terutama di


Kalimantan Bagian Utara
Fokus Lokasi
Strategi Pemerataan:
• Mengembangkan ekonomi kawasan perbatasan untuk No Klasifikasi Lokasi
memperkuat kedaulatan nasional dan memfasilitasi 1 Pusat Kegiatan Strategis PKSN Paloh Aruk, PKSN Jagoi Babang, PKSN
perdagangan lintas negara. Nasional (PKSN) Tou Lumbis, PKSN Long Midang, PKSN
• Memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas Nunukan, PKSN Long Nawang
penerapan SPM terutama di wilayah 3T khususnya pada
2 Kecamatan lokasi 37 kecamatan lokasi prioritas (Contoh:
bidang pekerjaan umum, perumahan rakyat, dan
prioritas (lokpri) Kecamatan Sebatik, Kalimantan Utara)
trantibumlinmas.
• Meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintah 3 Kawasan Perdesaan 11 lokasi KPPN (Contoh: KPPN Barito Kuala,
daerah dan desa dalam hal kualitas belanja dan Prioritas Nasional Kalimantan Selatan)
pengelolaan keuangan daerah yang efisien, produktif, dan (KPPN)
akuntabel. 4 Kawasan Transmigrasi 9 Kawasan transmigrasi (Contoh : Kawasan
• Meningkatkan akses masyarakat khususnya di daerah 3T Transmigrasi Dadahup, Kalimantan Tengah)
terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan, dan balai- 5 Desa Tertinggal 1460 desa tertinggal
balai latihan kerja.
6 Desa Berkembang 232 desa berkembang

Status RTRW Provinsi:


Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah memasuki tahap revisi sehingga
diperlukan dukungan Pemerintah Daerah untuk memprioritaskan pelaksanaan revisi tersebut.
Arah Kebijakan Pengembangan
Wilayah Sulawesi
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Sulawesi pada
Ranwal RKP Tahun 2024 (1/4)
ARAH KEBIJAKAN

Fokus Lokasi
Mempertahankan momentum pertumbuhan yang
No Klasifikasi Lokasi
relatif tinggi melalui diversifikasi kegiatan ekonomi
dan hilirisasi komoditas unggulan wilayah
1 Kawasan Industri KI Takalar

2 Kawasan Ekonomi KEK/KI Palu, KEK Bitung


Strategi Pertumbuhan: Khusus (KEK)
• Memperkuat pusat-pusat pertumbuhan wilayah melalui
3 Wilayah WM Makassar, WM Manado
percepatan realisasi investasi serta optimalisasi peran Metropolitan (WM)
kawasan.
• Meningkatkan pengembangan kawasan perkotaan untuk 4 Destinasi DPP Manado-Likupang/KEK Likupang, DPP Wakatobi,
Pariwisata Destinasi Pariwisata Pengembangan Toraja-
mendukung pengembangan sektor industri dan pariwisata,
Prioritas (DPP) Makassar-Selayar
termasuk WM Makassar dan WM Manado.
• Memperkuat forum kerja sama regional Wilayah Sulawesi,
meningkatkan investasi melalui perbaikan pelayanan
perizinan untuk meningkatkan daya saing wilayah.
• Meningkatkan pengembangan sumber pembiayaan alternatif
dan investasi di daerah.
• Penataan regulasi daerah dan harmonisasi regulasi pusat-
daerah regional Wilayah Sulawesi.
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Sulawesi pada
Ranwal RKP Tahun 2024 (2/4)

ARAH KEBIJAKAN Fokus Lokasi

Mendorong perannya sebagai salah satu No Klasifikasi Lokasi


lumbung pangan nasional 1 Kawasan KPPN Minahasa Utara, KPPN Morowali, KPPN Buol,
Perdesaan KPPN Poso, KPPN Gorontalo, KPPN Boalemo, KPPN
Prioritas Nasional Gorontalo Utara, KPPN Mamuju Tengah, KPPN
Strategi Pertumbuhan: (KPPN) Mamuju, KPPN Barru, KPPN Pinrang, KPPN Bone,
• Meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah melalui KPPN Luwu Timur, KPPN Konawe Selatan, KPPN
pemberian sertifikat hak atas tanah. Wakatobi, dan KPPN Muna
2 Kawasan 18 kawasan transmigrasi (Contoh: Transmigrasi
Strategi Pemerataan: Transmigrasi Tinanggea, Sulawesi Tenggara)
• Meningkatkan pengembangan produk unggulan di kawasan 3 Kawasan 18 kecamatan lokasi prioritas perbatasan negara
perdesaan, kawasan transmigrasi, kawasan perbatasan dan Perbatasan dan (Contoh : Kecamatan Wori, Sulawesi Utara)
pulau-pulau terluar, serta daerah tertinggal pulau-pulau
• Mempercepat penyambungan jaringan transportasi terluar
pengumpan (feeder) yang menghubungkan kota-kota kecil
dan kawasan perdesaan dengan jaringan transportasi 4 Daerah Tertinggal 1043 desa tertinggal
utama Trans Sulawesi.
5 Desa Berkembang 507 desa berkembang
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Sulawesi pada
Ranwal RKP Tahun 2024 (3/4)
ARAH KEBIJAKAN
Memantapkan perannya sebagai hub dan pintu gerbang
perdagangan internasional di kawasan timur
Strategi Pertumbuhan:
• Mempercepat pengembangan infrastruktur penghubung antarwilayah untuk
meningkatkan keterkaitan kawasan strategis dengan kawasan penyangganya.
• Mempercepat pengembangan infrastruktur laut dan udara yang dapat Fokus Lokasi
menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan di Wilayah Sulawesi dengan wilayah
lainnya. No Klasifikasi Lokasi
Strategi Pemerataan:
1 Hub Internasional Bitung, Makassar
• Mengembangkan ekonomi kawasan perbatasan untuk memperkuat kedaulatan
nasional dan mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan 2 PKSN PKSN Melonguane, PKSN Tahuna
perbatasan.

ARAH KEBIJAKAN
Fokus Lokasi
Menguatkan mitigasi bencana dan pemulihan
No Lokasi
pascabencana
Strategi Pertumbuhan: 1 Seluruh wilayah Sulawesi
• Mempercepat proses penyusunan dan penetapan rencana tata ruang baik RTRW
maupun RDTR.
Status RTRW Provinsi:
Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan
Strategi Pemerataan:
Gorontalo sehingga diperlukan dukungan Pemerintah Daerah untuk
• Menguatkan upaya pengurangan risiko bencana dan memantapkan pemulihan memprioritaskan pelaksanaan revisi tersebut.
kondisi sosial ekonomi akibat dampak bencana di berbagai wilayah di
Sulawesi, khususnya di Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Sulawesi pada
Ranwal RKP Tahun 2024 (4/4)
ARAH KEBIJAKAN

No Lokasi
Mendorong pemerataan pembangunan dan
peningkatan tata kelola wilayah 1 Seluruh wilayah Sulawesi

Strategi Pemerataan:
• Memperluas cakupan dan kualitas pelayanan dasar,
khususnya di bidang perumahan rakyat, air minum dan
sanitasi, sosial, dan trantibumlimnas.
• Fokus peningkatan bidang pendidikan diselaraskan
dengan kebutuhan input industrialisasi Wilayah
Sulawesi, yaitu pendidikan menengah, pendidikan
kejuruan/vokasional, dan pendidikan tinggi terapan.
• Meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintah
daerah dan desa (aparatur, kelembagaan, dan
keuangan).
• Mengoptimalkan fungsi dan peran GWPP dalam rangka
sinergi pusat-daerah, peningkatan daya saing, dan
inovasi daerah.
Arah Kebijakan Pengembangan
Wilayah Nusa Tenggara
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Nusa Tenggara pada
Ranwal RKP Tahun 2024 (1/4)
ARAH KEBIJAKAN
Fokus Lokasi
Mengoptimalkan keunggulan wilayah khususnya sektor
perikanan, perkebunan, peternakan, pertambangan dan No Klasifikasi Komoditas Unggulan
pariwisata dengan mengutamakan pendekatan gugus pulau.
Komoditas Unggulan kopi, kakao, kelapa, tebu, cengkeh,
garam, perikanan tangkap dan
Strategi Pertumbuhan: 1
perikanan budi daya, pengembangan
• Meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk konektivitas komoditas cengkeh
intra dan antarwilayah kepulauan serta memperkuat jaringan 2 SKPT SKPT Sumba Timur dan SKPT Rote Ndao
transportasi dengan pusat pariwisata internasional utama Bali.
3 Food Estate FE Sumba Tengah dan FE Belu
• Mengembangkan pendidikan keterampilan dan vokasi untuk
meningkatkan daya saing SDM yang berkualitas dan
professional. Status RTRW Provinsi:
• Mendorong pemenuhan energi melalui pengembangan Energi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur sedang memasuki masa
Baru Terbarukan. revisi sehingga diperlukan dukungan Pemerintah Daerah untuk
• Meningkatkan pembangunan kawasan perkotaan pendukung memprioritaskan pelaksanaan revisi tersebut.
sektor industri dan pariwisata.
• Meningkatkan pelayanan perizinan investasi dan memperkuat
forum kerja sama, pengembangan sumber pembiayaan
alternatif serta investasi di daerah.
• Penataan regulasi daerah dan harmonisasi regulasi pusat-daerah
regional Wilayah Nusa Tenggara.
• Meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah melalui
pemberian sertipikat hak atas tanah.
• Mempercepat proses penyusunan dan penetapan RTRW
maupun RDTR.
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Nusa Tenggara pada
Ranwal RKP Tahun 2024 (2/4)
ARAH KEBIJAKAN
Fokus Lokasi
Mengoptimalkan keunggulan wilayah khususnya sektor
perikanan, perkebunan, peternakan, pertambangan dan
pariwisata dengan mengutamakan pendekatan gugus pulau. No Klasifikasi Lokasi
1 Pusat Kegiatan PKSN Atambua dan PKSN Kefamenanu
Strategi Pemerataan: Strategis Nasional
• Mengembangkan ekonomi kawasan perbatasan untuk memperkuat (PKSN)
kedaulatan nasional dan memfasilitasi perdagangan lintas negara. 2 Kawasan Perkotaan Kota Besar (Mataram) dan Kota Sedang
• Mempercepat pembangunan perdesaan, daerah tertinggal, (Kupang)
kawasan transmigrasi, kawasan perbatasan, dan pulau-pulau 3 Kawasan Perdesaan KPPN Lombok Tengah, KPPN Lombok
terluar. Prioritas Nasional Timur, KPPN Sumbawa, KPPN Dompu,
• Meningkatkan akses dan mutu pelayanan dasar pendidikan dan (KPPN) KPPN Ngada, KPPN Manggarai Barat,
kesehatan terutama pendidikan dasar dan menengah yang dan KPPN Sumba Timur
berkualitas.
• Memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas penerapan SPM 4 Kawasan 5 Kawasan transmigrasi (Contoh:
khususnya pada bidang perumahan rakyat, sosial dan pekerjaan Transmigrasi Kawasan Transmigrasi Tambora,
umum. Provinsi Nusa Tenggara Barat)
• Meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintah daerah dan 5 Desa Tertinggal 1.079 desa tertinggal
desa (aparatur, kelembagaan, dan keuangan).
6 Desa Berkembang 143 desa berkembang
• Mengoptimalkan fungsi dan peran GWPP.
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Nusa Tenggara pada
Ranwal RKP Tahun 2024 (3/4)

ARAH KEBIJAKAN
Fokus Lokasi
Memperkuat peran wilayah sebagai gerbang wisata alam No Klasifikasi Lokasi
dan budaya melalui pengembangan industri Meeting,
Incentive, Convetion, Exhibition (MICE); Kawasan Industri KI Sumbawa Barat
1

DPP (Daerah DPP Lombok-Mandalika/KEK


Strategi Pertumbuhan: Pariwisata Mandalika dan DPP Labuan Bajo
• Mengembangakan pengembangan industri Meeting, Incentive, 2 Prioritas) /
Convetion, Exhibition (MICE) yang didukung perhelatan nasional Kawasan Ekonomi
dan internasional dalam rangka pengembangan pariwisata di Nusa Khusus (KEK)
Tenggara.
• Mendorong pengembangan ekonomi kreatif bernilai tinggi
meliputi industri kerajinan mutiara, tenun tradisional dan
industri kerajinan lainnya.
• Meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk konektivitas
intra dan antarwilayah kepulauan serta memperkuat jaringan
transportasi dengan pusat pariwisata internasional utama Bali.

Strategi Pemerataan:
• Memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas penerapan SPM.
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Nusa Tenggara pada
Ranwal RKP Tahun 2024 (4/4)
ARAH KEBIJAKAN ARAH KEBIJAKAN
Mendorong pengembangan industri kreatif berbasis budaya,
industri pengolahan produk pertanian, perikanan dan Menuntaskan pemulihan pascabencana di Nusa Tenggara
pertambangan
Strategi Pertumbuhan:
Strategi Pertumbuhan:
• Mempercepat peningkatan produksi dan investasi pada pusat-pusat
• Mendorong pemenuhan energi melalui pengembangan Energi Baru
industri pengolahan emas, tembaga dan bahan tambang lainnya di KI
Terbarukan
Sumbawa Barat dan industri pengolahan potensial lainnya.
Strategi Pemerataan:
• Meningkatkan produktivitas dan daya saing komoditas unggulan melalui
• Menuntaskan pemulihan sosial ekonomi dampak bencana di Nusa
penguatan pasar dan manajemen rantai pasok dari hulu ke hilir yang
Tenggara
difokuskan pada SKPT Sumba Timur dan Rote Ndao, peternakan,
perkebunan, pertambangan, dan budidaya tanaman pangan termasuk
pengembangan sentra produksi pangan. Nusa Tenggara Nusa Tenggara
No Indikator
Barat Timur
• Mengembangkan pusat ekonomi berbasis komoditas unggulan dengan
berfokus pada peningkatan produksi dan produktivitas yang berorientasi 1 Indeks Risiko Bencana (IRBI) 122,33 (sedang) 142,52 (sedang)
ekspor.
Indeks Ketahanan Pangan
2 75,67 67,35
(2021)
Strategi Pemerataan:
• Mengembangkan ekonomi kawasan perbatasan khususnya PKSN Atambua, Prevalensi Ketidakcukupan
3 2,24 13,74
PKSN Kefamenanu untuk memperkuat kedaulatan nasional dan Pangan
memfasilitasi perdagangan lintas negara.
4 Potensi EBT (GW) 9,93 7,27
Arah Kebijakan Pengembangan
Wilayah Maluku
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Maluku pada
Ranwal RKP Tahun 2024 (1/2)
ARAH KEBIJAKAN
Fokus Lokasi
Mempercepat pengembangan sektor pariwisata berbasis gugus
pulau No Klasifikasi Lokasi

1 Kawasan KEK Morotai


Strategi Pertumbuhan: Ekonomi
• Mempercepat pengembangan kawasan pariwisata unggulan wilayah. Khusus (KEK)
• Mengembangkan pendidikan vokasi dan keterampilan kerja untuk
menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. 2 Kawasan Maluku (KT Kobisonta); Maluku Utara
Transmigrasi (KT Mangole, KT Morotai)
• Mengembangkan simpul transportasi dan aksesibilitasnya dalam
menghubungkan pusat pertumbuhan wilayah. 3 Kawasan KPPN Maluku Tengah, KPPN Pulau
• Meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah melalui pemberian Perdesaan Morotai
sertipikat hak atas tanah. Prioritas
Nasional
• Mempercepat proses penyusunan dan penetapan RTRW maupun
(KPPN)
RDTR.
Strategi Pemerataan: 4 Fokus Maluku: Seram Bagian Timur, Kep. Aru,
• Memperkuat konektivitas antarpulau dan intrapulau. Intervensi Seram Bagian Barat, Buru Selatan
Daerah Maluku Utara: Pulau Taliabu
• Memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas penerapan SPM. Tertinggal
• Meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintah daerah dan desa Tahun 2024
(aparatur, kelembagaan, dan keuangan).
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Maluku pada
Ranwal RKP Tahun 2024 (2/2)
ARAH KEBIJAKAN
Memperkuat konektivitas antarpulau dan intrapulau untuk
mendukung transformasi ekonomi
Strategi Pertumbuhan:
• Mengembangkan simpul transportasi dan aksesibilitasnya dalam
menghubungkan pusat pertumbuhan wilayah.
• Meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah melalui pemberian
sertipikat hak atas tanah.
• Mempercepat proses penyusunan dan penetapan RTRW maupun RDTR.

Strategi Pemerataan: Fokus Lokasi


• Mempercepat pembangunan perdesaan, daerah tertinggal, kawasan No Klasifikasi Lokasi
transmigrasi, pulau-pulau terluar, dan kawasan perbatasan yang
dilakukan simultan dengan meningkatkan peran kota-kota kecil sebagai 1 Lokpri Perbatasan yang 29 Kecamatan
pusat kegiatan ekonomi lokal. dikelola
• Memperkuat konektivitas antarpulau dan intrapulau.
2 Desa Tertinggal 675 Desa
• Meningkatkan aksesibilitas dan mutu pelayanan dasar kesehatan dan
pendidikan secara merata di wilayah kepulauan. 3 Desa Berkembang 39 Desa
• Meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintah daerah dan desa
(aparatur, kelembagaan, dan keuangan).
Arah Kebijakan Pengembangan
Wilayah Papua
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Papua pada
Ranwal RKP Tahun 2024 (1/5)
ARAH KEBIJAKAN
Mempercepat pembangunan kesejahteraan dengan
pendekatan berbasis tujuh wilayah adat yaitu Laa Pago, Fokus Lokasi
Saireri, Tabi, Mee Pago, Anim Ha, Bomberay, dan Domberay
melalui penyediaan pelayanan dasar serta perluasan akses di Kawasan
bidang pendidikan, kesehatan, dan peningkatan kesempatan
No Perkotaan di Lokasi
kerja bagi Orang Asli Papua
Wilayah Papua
1 Kota Baru Kota Baru Sorong
Strategi Pertumbuhan: 2 Kota Sedang Jayapura
• Mempercepat pengembangan kawasan perkotaan pada kawasan
yang potensial untuk dikembangkan. No Indikator Papua* Papua Barat*

1 Tingkat Kemiskinan (%) 26,8 21,43

Strategi Pemerataan: 2
Tingkat Pengangguran
2,83 5,37
• Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata Terbuka (%)
serta membudayakan hidup sehat dan bersih di masyarakat. Umur Harapan Hidup
3 66,23 66,46
• Memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas untuk (tahun)
membentuk pribadi unggul, kreatif, inovatif, berkarakter, dan Rata-rata Lama Sekolah
mampu bekerja sama, dalam rangka menuju Papua Cerdas. 4 7,02 7,84
(tahun)
• Meningkatkan kompetensi, kreativitas, dan inovasi dalam Harapan Lama Sekolah
pengembangan potensi ekonomi lokal yang berdaya saing, dalam 5
(tahun)
11,14 13,21
rangka menuju Papua Produktif.
*Data sebelum pemekaran DOB
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2022
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Papua pada
Ranwal RKP Tahun 2024 (2/5)
Fokus Lokasi
ARAH KEBIJAKAN
Kawasan Strategis
Mendorong transformasi perekonomian wilayah, No Lokasi
di Wilayah Papua
terutama melalui pengembangan komoditas unggulan
pertanian yang terintegrasi hulu-hilir. 1 Kawasan Industri KI Teluk Bintuni

2 Kawasan Ekonomi KEK Sorong


Strategi Pertumbuhan: Khusus
• Mendorong produktivitas komoditas unggulan pertanian,
perkebunan, peternakan, kelautan dan perikanan seperti padi, 3 Kawasan Perdesaan • KPPN Manokwari
sagu, kopi, kakao, kelapa, pala, kenaf, sapi, serta perikanan Prioritas Nasional • KPPN Raja Ampat
(KPPN) • KPPN Kota Jayapura
tangkap, dan perikanan budi daya untuk penyiapan basis
• KPPN Merauke
industri manufaktur dan industri jasa.
4 Destinasi • DPP Raja Ampat
Pariwisata Prioritas • DP Pengembangan Biak Teluk
Strategi Pemerataan:
(DPP) Cenderawasih
• Mengembangkan ekonomi kawasan perbatasan untuk
memperkuat kedaulatan nasional dan mengembangkan pusat 5 Pusat Kegiatan • PKSN Jayapura
pertumbuhan baru di kawasan perbatasan. Strategis Nasional • PKSN Merauke
(PKSN) • PKSN Tanah Merah
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Papua pada
Ranwal RKP Tahun 2024 (3/5)
ARAH KEBIJAKAN
No Indikator Papua* Papua Barat*
Meningkatkan tata kelola pelaksanaan otonomi khusus yang
Indeks Pelayanan Baik (dengan
didasarkan pada pendekatan budaya dan kondisi sosio-ekologis di 1 Baik
Wilayah Papua Publik catatan)

Strategi Pertumbuhan: 2 Indeks Integritas 66,76 56,42


*Data sebelum pemekaran DOB
• Mempercepat pembangunan dan pengembangan Kawasan di Ibu Kota Sumber: Badan Pusat Statistik, 2022
Provinsi di Provinsi Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan
Papua Barat Daya yang merupakan Daerah Otonom Baru (DOB) di Wilayah
Papua. No Provinsi DOB Ibukota
Strategi Pemerataan:
• Mengoptimalkan perencanaan dan pengelolaan Dana Otonomi Khusus 1 Papua Tengah Kab. Nabire
Papua.
2 Papua Selatan Kab. Merauke
ARAH KEBIJAKAN 3 Papua Pegunungan Kab. Jayawijaya
Memperkuat kerja sama dan kemitraan antardaerah melalui 4 Papua Barat Daya Kota Sorong
pendekatan berbasis wilayah adat

Strategi Pertumbuhan:
• Meningkatkan pelayanan perizinan investasi dan memperkuat forum kerja No Indikator Papua* Papua Barat*
sama, pengembangan sumber pembiayaan alternatif serta investasi di
daerah Realisasi Penanaman USD 1.489,1
1 USD 32,5 Juta
Modal Asing Juta
• Penataan regulasi daerah dan harmonisasi regulasi pusat-daerah regional
Wilayah Papua. Realisasi Penanaman
2 910,8 Miliar 635,6 Miliar
Modal Dalam Negeri
Strategi Pemerataan:
*Data sebelum pemekaran DOB
• Mengoptimalkan fungsi dan peran GWPP dalam penguatan sinergi Sumber: Kementerian Investasi/BPKM dalam Badan Pusat Statistik, 2021
kebijakan pusat–daerah serta peningkatan daya saing dan inovasi daerah.
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Papua pada
Ranwal RKP Tahun 2024 (4/5)
ARAH KEBIJAKAN
No Indikator Papua* Papua Barat*
Mengoptimalkan sistem nilai dan norma dalam wilayah
adat untuk memfasilitasi aktivitas sosial ekonomi serta Indeks Kerukunan
1 82,1 81,4
pergerakan penduduk dan barang Umat Beragama
Indeks
Strategi Pertumbuhan: 2 Pembangunan 41,87 46,79
• Mempercepat proses penyusunan dan penetapan rencana Kebudayaan
tata ruang baik RTRW maupun RDTR. *Data sebelum pemekaran DOB
Sumber: Kementerian Agama, 2021 & Kementerian Dikbudristek, 2022

Strategi Pemerataan: Status RTRW Provinsi:


• Memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas penerapan Provinsi Papua sedang memasuki masa revisi sehingga
SPM di bidang Sosial, Perumahan Rakyat, Trantibumlinmas, diperlukan dukungan Pemerintah Daerah untuk
dan Pekerjaan Umum terutama di lokasi afirmatif seperti memprioritaskan pelaksanaan revisi tersebut.
daerah tertinggal dan kawasan perbatasan.
Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Papua pada
Ranwal RKP Tahun 2024 (5/5)

ARAH KEBIJAKAN

Memperkuat peran distrik sebagai pusat data informasi dan No Indikator Papua* Papua Barat*
pengetahuan, pusat pelayanan dasar, pusat pemberdayaan Indeks
masyarakat adat, pusat inovasi dan kewirausahaan, pusat
1 Pembangunan 4,14 5,19
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan, serta pusat
pertumbuhan daerah. Ekonomi Inklusif
*Data sebelum pemekaran DOB
Strategi Pertumbuhan: Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2022
• Meningkatkan kapasitas dan keterampilan hidup pemuda Papua
untuk mendukung pengembangan kegiatan ekonomi lokal.

Strategi Pemerataan:
• Mempercepat pembangunan daerah tertinggal dan kawasan
perbatasan hingga level kampung dengan pendekatan pembangunan
berbasis wilayah adat dan distrik.
05
Penutup
Penutup
1. Perencanaan pembangunan tahun 2024 diperlukan
untuk menyiapkan transformasi sosial, budaya,
sumber daya dan lingkungan, serta ekonomi sebagai
landasan RPJPN 2025 – 2045.
2. Sinkronisasi antara perencanaan pembangunan jangka
panjang, menengah, dan tahunan serta antar rencana
sektor dan daerah, perlu terus dilakukan dalam
rangka menjaga konsistensi program dan kegiatan
mencapai visi pembangunan.
3. Komunikasi antar pihak menjadi kunci dan ownership
perlu dibangun dan dijaga agar kesepakatan-
kesepakatan dalam forum-forum perencanaan dapat
diimplementasikan dengan efektif.
TERIMA KASIH
Deputi Bidang Pengembangan Regional
Kementerian PPN/Bappenas

Anda mungkin juga menyukai