Anda di halaman 1dari 11

KEMENTERIAN NEGARA

PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

STRATEGI DAN KEBIJAKAN


PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
Disampaikan Oleh :
Drs. Supriadi, M.Si
Asisten Deputi Urusan Pendanaan
Selaku Penanggungjawab P2KP-DT

Pada Acara :
Rapat Koordinasi Dewan Kelapa Indonesia (DEKINDO)
Hotel Ririn-Bogor, 10 November 2009
TUPOKSI KEMENTERIAN NEGARA PDT
PERPRES NO. 9 TAHUN 2005
1. Merumuskan kebijakan nasional di bidang pembangunan daerah tertinggal
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan daerah
tertinggal
3. Mengelola barang/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya
4. Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya
5. Menyampaikan laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan dibidang tugas
dan fungsinya kepada Presiden

PERPRES NO. 90 TAHUN 2006

(1) Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi kebijakan di bidang bantuan


infrastruktur perdesaan, pengembangan ekonomi lokal dan pemberdayaan
masyarakat, yang pelaksanaannya dilakukan secara berkoordinasi dengan
instansi terkait serta memperhatikan ketentuan peraturan perundang-
undangan. "
(2) Dalam menyelenggarakan fungsi operasionalisasi kebijakan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), pelaksanaannya dapat dilakukan oleh unit kerja yang
berbentuk Pusat."
Fokus Pembangunan dalam RPJPN 2005-2025

RPJM 4
RPJM 3 (2020-2024)
RPJM 2 (2015-2019) Mewujudkan masyarakat
Indonesia Indonesia yang
(2010-2014) Memantakan mandiri, maju, adil dan
pembangunan secara makmur melalui
RPJM I Memantapkan penataan menyeluruh dengan percepatan pembangunan

(2005-2009) Kembali NKRI, menekankan di segala bidang dengan


meningkatkan kualitas pembangunan keunggulan struktur perekonomian
SDM, membangun kompetitif perekonomian yang kokoh berandaskan
Menata Kembali NKRI, kemampuan daya saing yang berbasis SDA yang keunggulan kompetitif
membangun Indonesia perekonomian, tersedia, SDM yang
yang aman dan damai, Membangun kemampuan berkualitas, serta
yang adil dan demokratis, Iptek. kemampuan iptek
dengan tingkat
kesejahteraan yang lebih
baik
SASARAN POKOK KABINET BERSATU II
Kabinet Bersatu Jilid II menfokuskan sasaran program pada:
1. peningkatan kesejahteraan rakyat,
2. penguatan demokrasi,
3. penegakan keadilan.

Secara keruangan (spatial), ketiga sasaran tersebut


merefleksikan pentingnya tindakan pemerataan
kesejahteraan rakyat antar wilayah atau pengurangan
kesenjangan perkembangan antar wilayah.
Pembangunan daerah tertinggal merupakan tindakan
pemihakan (affirmative action) terhadap daerah yang tingkat
kemajuannya dibawah rata-rata nasional.
SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL
Sasaran (outcomes) pembangunan daerah tertinggal (2014)
adalah:
1. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat di
daerah tertinggal,
2. Meningkatnya taraf kehidupan masyarakat di daerah terpencil, terluar,
dan terdepan (perbatasan),
3. Menguatnya keterkaitan ekonomi antara daerah tertinggal dan daerah
maju,
4. Tertanganinya daerah pasca bencana dan konflik di daerah tertinggal.

Dengan sasaran hasil (impact) berkurangnya jumlah daerah


tertinggal.

Pada akhir tahun 2014 telah ditetapkan sasaran hasil (impact)


berkurangnya jumlah daerah tertinggal, dengan indikator
terentaskannya paling sedikit 50 kabupaten tertinggal dari 183
kabupaten tertinggal.
INSTRUMEN PELAKSANAAN
KEBIJAKAN
1. Penyediaan bantuan pembangunan daerah tertinggal dan
khusus; dilakukan melalui langkah tindakan (intervention): penyediaan
bantuan ’block grant’ untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal,
pemberdayaan masyarakat, penyediaan infrstruktur kawasan, dan
penguatan kapasitas organisasi pemerintah daerah, dunia usaha, dan
masyarakat (dengan sasaran lokasi pada daerah terpencil, terluar, dan
terdepan, serta pasca bencana/konflik);
2. Penyediaan infrastruktur perdesaan; dilakukan melalui langkah
tindakan: penyediaan bantuan utilitas (air bersih, listrik, telekomunikasi)
dan penyediaan infrastruktur perdesaan (jalan, embung, irigasi, pasar,
terminal, airstrip, dermaga sungai/laut, berikut penyediaan alat
angkutan darat/sungai/laut/udara);
3. Pengembangan kawasan produksi; dilakukan melalui langkah
tindakan: penyediaan bantuan pengembangan kawasan produksi dalam
kegiatan usaha: pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan,
kehutanan, pertambangan rakyat, pariwisata, berikut pengembangan
industri pengolahan dan pendukung, yang dikelola secara kemitraan
4. Penguatan forum kerjasama antar daerah; dilakukan
melalui langkah tindakan: (1) penyediaan bantuan pengelolaan
forum kerjasama antar daerah dalam pemanfaatan potensi
sumberdaya wilayah, (2) fasilitasi promosi pemanfaatan potensi
sumberdaya wilayah, dan (3) fasilitasi penyiapan paket investasi
dalam pemanfaatan potensi sumberdaya wilayah dan
pembangunan infrastruktur antar daerah.
5. Pemberdayaan masyarakat; dilakukan melalui langkah
tindakan: (1) fasilitasi penguatan kapasitas organisasi dunia usaha
dan masyarakat dan (2) penyediaan bantuan pemberdayaan
masyarakat di perdesaan;
6. Pembangunan perdesaan; dilakukan melalui langkah tindakan: (1)
fasilitasi penguatan kapasitas pemerintah daerah dalam
pengelolaan pembangunan perdesaan secara terpadu, (2)
penyediaan dana bantuan khusus pembangunan perdesaan, dan (3)
penyediaan bantuan teknis pengelolaan pembangunan perdesaan
pada lokus ’kecamatan’ potensial/strategis di daerah tertinggal.
Siklus Pelaksanaan Tupoksi
Berkurangnya
Kesenjangan
Kebijakan Prioritas: Perkembangan Antar
Wilayah
- Pemanfaatan Potensi
Sumberdaya Wilayah Perumusan Kebijakan & Meningkatnya
- Peningkatan Infrastruktur Koordinasi Pelaksanaan Perkembangan
- Pembinaan Perekonomian & Kebijakan & Program Kawasan di Daerah
Investasi Tertinggal
KL/Pemda, & Monitoring
- Penguatan Lembaga Daerah Evaluasi BerkurangnyaJumlah
- Pengembangan Daerah Khusus Daerah Tertinggal

Strategi Nasional Pengelolaan Efektivitas


Percepatan Pembangunan Pelaksanaan Pelaksanaan
Daerah Tertinggal Tupoksi Tupoksi

Meningkatnya
Instrumen Pelaksanaan
pertumbuhan ekonomi &
Kebijakan: kesejahteraan rakyat
- Bantuan Daerah Tertinggal & di daerah tertinggal
Khusus
- Penguatan Kerjasama Operasionalisasi Meningkatnya taraf
Antar Daerah Instrumen Pelaksanaan kehidupan masyarakat
Kebijakan di daerah terpencil,
- Penyediaan Infrastruktur
terluar, dan terdepan
Perdesaan
- Pengembangan Kawasan Menguatnya integrasi
Produksi ekonomi antara daerah
- Pemberdayaan Masyarakat tertinggal & maju
- Pembangunan Perdesaan
PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
Prioritas diarahkan untuk mengembangkan ekonomi daerah tertinggal
melalui optimalisasi pendayagunaan
KPD potensi sumberdaya lokal
(SDM, SDA, INFRASTRUKTUR,
T INVESTASI, INSTITUSI)
2 ‘S’ dan 3 ‘I’:

PEL

P2KPDT

Optimalisai pengelolaan potensi unggulan daerah di bidang


pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan
melalui pendekatan kawasan (kluster)
Percepatan Pembangunan Kawasan Produksi
Daerah Tertinggal (P2KP-DT)
1. TUJUAN
1. Meningkatkan kegiatan usaha produktif berbasis komoditi
unggulan daerah;
2. Memperluas lapangan usaha dan kapasitas produksi serta
kesempatan kerja baru dalam bidang pertanian, perikanan,
peternakan dan perkebunan;
3. Meningkatkan pendapatan masyarakat pelaku usaha produktif.

2. SASARAN
Terfasilitasinya pembangunan Kawasan Produksi berbasis
komoditas unggulan bernilai ekonomi tinggi dan dibutuhkan pasar.
Serta diikuti diversifikasi usaha produktif oleh masyarakat,
sehingga dapat mengakselerasi percepatan pembangunan daerah
tertinggal.
Pelaksanaan kegiatan P2KP-DT

Kegiatan sudah dilakukan sejak 2006 meliputi 20


Kabupaten sasaran pengembangan dan telah
mengembangkan komoditas di bidang pertanian,
perkebunan, peternakan dan juga kelautan perikanan

TAHUN Kelompok Masyarakat Kecamatan Desa

2006 233 58 108

2007 332 88 167

2008 465 153 262

 TOTAL 1.030 299 537

Anda mungkin juga menyukai