Anda di halaman 1dari 18

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

REPUBLIK INDONESIA

PETA PELATIHAN MASYARAKAT


PADA DIREKTORAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Disampaikan Oleh : Drs. PRIYONO, M.Sc
DIREKTUR PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Pada Acara : FGD Pemetaan Pelatihan Masyarakat di Wilayah Kerja Balai Latihan Masyarakat Pekanbaru

BATAM, 3 - 5 SEPTEMBER 2015


SISTEMATIKA PENYAJIAN

I. Tupoksi Direktorat PSDM

II. Arah dan Kebijakan

III. Peta Kegiatan Direktorat PSDM Yang Terkait dgn Pelatihan

IV. Konsep Pelaksanaan Pelatihan

V. Penutup
I. Tupoksi Direktorat PSDM
TUPOKSI DIREKTORAT PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA

Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia


mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang
Pendidikan, Kesehatan, Ketrampilan, Tenaga
Kerja serta Inovasi dan Penerapan Teknologi.
TUPOKSI DIREKTORAT PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA

• Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia menyelenggarakan fungsi:


a. Penyiapan perumusan kebijakan dibidang koordinasi pelaksanaan kebijakan pendidikan,
kesehatan, ketrampilan, tenaga kerja serta inovasi dan penerapan teknologi.
b. Penyiapan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan, kesehatan, keter-
ampilan, tenaga kerja serta inovasi dan penerapan teknologi.
c. Pelaksanaan koordinasi penatalaksanaan dan pengusulan alokasi anggaran per-
cepatan pembangunan daerah tertinggal di bidang pengembangan sumber daya manusia.
d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang koordinasi pelaksanaan kebijakan
pendidikan, kesehatan, ketrampilan, tenaga kerja serta inovasi dan penerapan teknologi.
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang koordinasi pelaksanaan kebijakan pendidikan,
kesehatan, ketrampilan, tenaga kerja serta inovasi dan penerpaan teknologi.
f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pengembangan Sumber Daya
Manusia; dan
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
II. Arah Kebijakan Direktorat PSDM
VISI DAN MISI PRESIDEN RI 2014-2019

NAWA CITA (9 AGENDA STRATEGIS


No PRIORITAS), KHUSUSNYA AGENDA KE 3
MISI NOMOR 4 PRESIDEN DAN AGENDA KE 5
MEMBANGUN INDONESIA DARI
4 MEWUJUDKAN KUALITAS PINGGIRAN DENGAN MEMPERKUAT
3
HIDUP MANUSIA DAERAH-DAERAH DAN DESA DALAM
INDONESIA YANG KERANGKA NEGARA KESATUAN;
TINGGI, MAJU DAN MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP
SEJAHTERA; 5 MANUSIA INDONESIA;
TUJUAN DAN SASARAN
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL 2015-2019*

TUJUAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

• Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerataan pembangunan, dan mengurangi kesenjan-


gan pembangunan antara daerah tertinggal dengan daerah maju pada 122 kabupaten

SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

• Rata-rata pertumbuhan ekonomi di DT sebesar 7,35 % pada tahun 2019;


• Persentase penduduk miskin di DT menjadi 12,5 % pada akhir tahun 2019;
• Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di DT sebesar 71,5 pada tahun 2019; dan
• Meningkatnya 75 kabupaten menjadi kategori daerah maju.
*) Sumber: Lampiran Perpres 2/2015 RPJMN 2015-2019 Buku II
ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

Arah Kebijakan :
difokuskan pada: 1) Upaya pemenuhan kebutuhan pelayanan
dasar publik; dan 2) Pengembangan perekonomian masyarakat
yang didukung oleh SDM yang berkualitas dan infrastruktur
penunjang konektivitas antara DT dan pusat pertumbuhan,
melalui strategi :
ARAH KEBIJAKAN 1. Mengembangkan perekonomian masyarakat
2. Meningkatkan aksesibilitas daerah
PEMBANGUNAN 3. Meningkatkan kualitas SDM & Iptek
DAERAH TERTINGGAL 4. Mempercepat pemenuhan SPM
YANG 5. Tunjangan khusus kepada tenaga kesehatan, pendidikan,
TERKAIT DENGAN dan penyuluh pertanian;
6. Penguatan regulasi dan pemberian insentif kepada pihak
PSDM swasta dalam pengembangan iklim usaha;
7. Pembinaan terhadap daerah tertinggal yang sudah
terentaskan;
8. Pengembangan kawasan perdesaan dan transmigrasi
9. Koordinasi dan peran serta lintas sektor;
10. Mempercepat pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat
III. Peta Kegiatan Direktorat PSDM 2015

Yang Terkait Dengan Pelatihan


1. Kegiatan Sub Direktorat Pendidikan

NO JENIS KEGIATAN PAGU JUMLAH

1 Pengadaan Alat Penunjang dan Pelatihan 1.750.000.000 5 Kabupaten


Kejar Paket A, B, C
2 Pelatihan Guru Pendidikan Dasar 1.800.000.000 10 Kabupaten

2. Kegiatan Sub Direktorat Keterampilan

NO JENIS KEGIATAN PAGU JUMLAH

1 Pelatihan Pengolahan Komoditas Unggulan 2.000.000.000 20 kab


Pertanian, Perikanan dan Perkebunan
2 Bantuan pengembangan keterampilan 2.775.000.000 15 kab.
Kursus menjahit dan perbengkelan
3. Kegiatan Sub Direktorat Ketenaga Kerjaan
NO JENIS KEGIATAN PAGU JUMLAH KAB.

1 Pelatihan alat/mesin industri rumah tangga 1.870.000.000 15 Kab.


dalam rangka membuka lapangan kerja
2 Pelatihan alat/mesin dalam rangka penyiapan 1.500.000.000 15 Kab.
skill tenaga kerja muda di daerah tertinggal

4. Kegiatan Sub Direktorat Inovasi dan Pengembangan Teknologi

NO JENIS KEGIATAN PAGU JUMLAH

Pelatihan Alat/Mesin Pemanfaatan 1.175.000.000 5 Kab


1 Teknologi
Pelatihan Penggunaan Alat/Mesin 1.200.000.000 5 Kab
2 Pengembangan Inovasi Teknologi
IV. Konsep Pelaksanaan Pelatihan
PELATIHAN UNTUK PEMBERDAYAAN
• Pelatihan bertujuan untuk :
– Membentuk kemampuan dasar utama (membaca, menulis, berhitung)
– Membentuk/meningkatkan kompetensi
– Kompetensi yg diperoleh sesuai dgn kebutuhan lapangan kerja berbasis
sumber daya alam lokal
– Kompetensi terpakai untuk bekerja guna peningkatan pendapatan

• Model dan jenis Pelatihan :


– Pendidikan non-formal
– Kursus dan pelatihan untuk pemberdayaan
– Pendidikan lanjutan untuk menyiapkan kader jangka menengah dan
jangka panjang
LANGKAH-LANGKAH PEMBINAAN
• Pemetaan potensi SDA lokal
• Pemetaan potensi SDM lokal berdasarkan pendidikan menurut usia,
keterampilan dan jenis pekerjaan, serta pendapatan.
• Penetapan strategi pembinaan:
– Pendidikan untuk penguasaan kemampuan dasar utama melalui Kejar
Paket A, Paket B dan Paket C
– Pelatihan keterampilan sesuai dgn kebutuhan lapangan yg berbasis
potensi SDA lokal
• Penyiapan pendidik dan Tenaga Kependidikan serta sarana dan prasarana
• Pelaksanaan pembinaan
PELAKSANAAN PELATIHAN
• Penempatan pendidik dan instruktur yg tepat melalui evaluasi
penempatan yg akurat
• Supervisi melekat melalui pemantauan dan evaluasi yg terus menerus:
– Keterlaksanaan proses pelatihan
– Kualitas pelaksanaan pelatihan agar efektif membentuk kompetensi
– Pencapaian kompetensi
– Antisipasi keterserapan lulusan ke dalam lapangan kerja lokal
– Antisipasi kelayakan pendapatan dalam lapangan kerja lokal
• Evaluasi efektivitas pelatihan, baik evaluasi output maupun evaluasi
out come.
INDIKATOR KEBERHASILAN
• Meningkatnya kuantitas dan kompetensi lulusan pelatihan
• Meningkatnya kuantitas dan kompetensi lulusan pelatihan keterampilan
• Meningkatnya keterserapan lulusan di lapangan kerja lokal
• Meningkatnya pendapatan dan kesempatan berusaha
• Semakin membaiknya iklim kehidupan masyarakat
– Meningkatnya kegiatan/aktivitas pemuda (kesenian, olah raga, bakti
sosial, dan aktivitas kepedulian lain)
– Terbangunya gotong royong dan kolaborasi antara sesama
– peningkatan pendapatan untuk pemenuhan kebutuhan minimal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai