PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BUMDes merupakan kegiatan prioritas Kementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi. Oleh karena itu dibutuhkan adanya sosialisasi dan pelatihan
terhadap masyarakat desa mengenai pengelolaan BUMDes. Balilatfo sebagai unit
kerja eselon I di Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi memiliki tugas dan
fungsi untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat.
Peningkatan Kapasitas Pengelola BUMDes dianggap perlu untuk
menjadikan BUMDes sebagai program yang berdaya guna. Kondisi saat ini
BUMDes masih belum optimal dikarenakan SDM nya. Peningkatan Kapasitas
Pengelola BUMDes oleh Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi dijadikan
sebagai dasar pelaksanaan kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengelola
BUMDes . Dalam proses pelaksanaannya, pengadaan Peningkatan Kapasitas
Pengelola BUMDes harus dilakukan secara transparan, objektif, kompetitif, bebas
dari unsur korupsi, kolusi dan nepotisme, tidak diskriminatif dan tidak dipungut
biaya. Hal ini sebagai wujud implementasi program reformasi birokrasi yang
dirancangkan oleh Pemerintah.
Reformasi birokrasi dijadikan penunjuk arah dalam menentukan kebijakan
internal pemerintah yang mencakup berbagai aspek yang salah satu diantaranya
aspek pengelolaan sumber daya manusia aparatur. Penting untuk diketahui
bahwa aparatur merupakan unsur vital sebagai pelaku organisasi pemerintah
yang sekaligus merupakan asset organisasi yang harus dikelola dengan tepat.
Sistem rekruitmen Peningkatan Kapasitas Pengelola BUMDes yang tidak
transparan hendaknya segera dibenahi secara komprehensif dalam lingkup tata
kelola pengelolaan sumber daya manusia aparatur yang berbasis kompetensi.
Tata kelola kepegawaian saat ini diharapkan sudah mulai menerapkan sistem
rekruitmen dengan mendapatkan sumber daya manusia aparatur terbaik dengan
ditandai munculnya regulasi pemerintah untuk penyelenggaraan manajemen
sumber daya aparatur yang berbasis pada kompetensi.
Landasan yuridis formal dalam pengelolaan manajemen kepegawaian
secara nasional telah diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1977 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang
Nomor 43 Tahun 1999 dan sebagai implementasi undang-undang tersebut telah
B. Tujuan
Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengelola BUMDes dilakukan di
Kabupaten Bogor, bertujuan untuk:
1) Menjadikan BUMDes sebagai organisasi usaha Desa yang meningkatkan
ekonomi masyarakat desa;
2) Mewujudkan pengelolaan BUMDes yang akuntabel, transparan, bermanfaat
dan profesional;
3) Menjadikan BUMDes yang bermutu.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan ini meliputi proses perencanaan sampai dengan
pelaporan kegiatan pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengelola BUMDes dengan
durasi waktu tiga bulan, yang diadakan untuk optimalisasi peran BUMDes.
Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengelola BUMDes dilaksanakan di Highland
Park Resort, Kabupaten Bogor. Pelatihan dilakukan kepada 30 pengelola
BUMDes. Kegiatan dilaksanakan dari tanggal 3 s.d. 5 April 2019.
Sesuai hasil kesepakatan para peserta pelatihan maka rencana tindak lanjut
yang akan dilakukan dirumuskan sebagai berikut :
Persiapan
- Koordinasi dengan pemerintah desa terkait dengan hasil pelatihan
- Sosialisasi Peningkatan Kapasitas Pengelola BUMDes di tingkat
Kelompok Tani dan Dusun
- Identifikasi kelompok tani dan pembentukan/refitalisasi kelompok tani.
- Pemetaan kelompok tani berdasarkan peta kemiskinan di tingkat dusun
(kelompok tani laki-laki dan kelompok tani perempuan)
- Identifikasi calon-calon pengurus Peningkatan Kapasitas Pengelola
BUMDES dari kelompok tani, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda dan
pemudi.
- Bersama SLK dan aparat desa menginisiasi pembentukan Peningkatan
Kapasitas Pengelola BUMDES.
- Pembentukan Peningkatan Kapasitas Pengelola BUMDES dengan segala
perlengkapannya melalui musyawarah desa.
Perencanaan
- Sosialisasi ditingkat kelompok tani terkait dengan RID dan berdasarkan
hasil kajian sosial desa bersama SLK
- Mendampingi proses RID yang bermanfaat untuk meningkatkan
pendapatan petani.
- Mendampingi Peningkatan Kapasitas Pengelola BUMDES dan Kelompok
tani untuk penentuan skala prioritas usulan dengan berpedoman pada
dampak sosial, ekonomi, lingkungan dan gender.
- Mendampingi keluarga tani dan kelompok tani 2 mingguan dan
penilaian kemiskinan, kegiatannya dan keterlibatannya dalam investasi.
- Mendampingi Peningkatan Kapasitas Pengelola BUMDES dalam
penyusunan proposal RID.
- Bersama Peningkatan Kapasitas Pengelola BUMDES untuk mengundang
tim teknis di tingkat Kabupaten untuk melihat kelayakan teknis RID.
- Bersama Peningkatan Kapasitas Pengelola BUMDES menyampaikan
proposal Investasi Desa ke Komite Koordinasi Daerah (KKD) melalui
PIU Kabupaten.
- Mendampingi Peningkatan Kapasitas Pengelola BUMDES dalam
pengusulan dana RID.
Pelaksanaan Pendampingan
Waktu/Tahun 2019
No Nama Kegiatan
Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan :
a. Membentuk Tim Panitia
b. Mengirim undangan
c. Menghubungi narasumber
d. Menyiapkan materi
e. Menyiapkan rundown, daftar
kehadiran peserta
f. Menyiapkan seminar kit
g. Menyiapkan konsumsi
2 Pelaksanaan :
a. Pelaksanaan kegiatan
Pelatihan
b. Dokumentasi
Monitoring dan Evaluasi :
3 a. Penyebaran Kuesioner
b. Pengolahan Data Kuesioner
4 Penyusunan Laporan :
a. Pengumpulan Data
Pendudkung
A. Kesimpulan
B. Saran
Beberapa saran yang disampaikan baik bagi anggotan tim, yaitu Survey
pendahuluan yang dilakukan sebaiknya dilakukan lebih komperhensif, terutama
terkaitdengan karakter anggota kelompok sebenarnya. Penggunaan waktu yang
disediakan lebih baik, sehingga beberapa kegiatan penting tidakter abaikan
Foto Kegiatan
Absensi Peserta
Laporan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengelola BUMDES 10
Laporan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengelola BUMDES 11