PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintahan berfokus pada peningkatan kualitas sumberdaya
manusia (SDM) Indonesia unggul dan maju yang toleran, berahlak mulia
dan setia pada ideologi Pancasila, sebagai salah satu program prioritas
pembangunan selama lima tahun ke depan. Dalam hal ini, pemerintah
juga telah menegaskan prototipe manusia Indonesia unggul dan maju,
yaitu generasi terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,
berakhlaq, serta berdedikasi. Upaya telah dicanangkan pemerintah untuk
mewujudkan agenda tersebut, adalah dengan bersinergi dengan semua
stakeholder salah satunya upaya yang kami tempuh yaitu sinerginya
perguruan tinggi UNWIM bersama lembaga pondok pesantren DARUL
HIKMAH dan TELKOMSEL.
Kami berupaya mewujudkan visi-misi pemerintah dengan
melakukan serangkaian inovasi dalam mempersiapkan SDM yang
kompeten dan berdaya saing global. Upaya itu dilakukan untuk merespon
bonus demografi dan era disrupsi yang menjadi tantangan tersendiri bagi
pemerintah dan masyarakat Indonesia. Bonus demografi yang menjadi
tantangan pemerintah dan masyarakat Indonesia, berkaitan dengan jumlah
angkatan kerja yang menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), akan terus
meningkat secara tajam.
Pada 2019 lalu, BPS merilis jumlah populasi Indonesia mencapai
267 juta jiwa dan berpotensi meningkat menjadi 271 juta jiwa di tahun
2020, dan akan terus meningkat hingga 282 juta pada tahun 2024. Dari
populasi tersebut, jumlah angkatan kerja pada periode yang sama hanya
mencapai 133,56 juta jiwa. Sementara penduduk yang bekerja, terdata
sebanyak 126, 51 juta jiwa dan jumlah pengangguran mencapai 7,05 juta
jiwa.
Bonus demografi ini harus diiringi dengan peningkatan mutu
sumber daya manusianya. Agar kualitas masyarakat di Indonesia pun
semakin meningkat. Dengan meningkatnya kualitas masyarakat Indonesia
maka kesempatan untuk mendapatkan kehidupan lebih baik semakin
terbuka lebar sehingga dapat mengurangi angka pengangguran dan angka
kemiskinan.
1
Dinamika perkembangan struktur ekonomi dan industri yang sangat
cepat di era disrupsi, juga memengaruhi jumlah kebutuhan sumber daya
manusianya. Di sisi lain, pemerintah juga melihat peluang terciptanya
lapangan kerja baru pada era Revolusi Industri 4.0. Kompetensi dan
kualifikasi masyarakat yang dibutuhkan pun semakin kompleks dan
beragam. Standar kualitas yang ditetapkan pun semakin meningkat, agar
mampu bersaing di pasar nasional, regional, maupun internasional.
Berkaitan dengan hal tersebut, kami berkomitmen untuk terus
mempersiapkan masyarakat Indonesia agar mampu beradaptasi, bertahan
di tengah perubahan dunia dan mampu menghadapi persaingan global
yang semakin ketat. Oleh karena itu, kami telah mengeluarkan berbagai
kebijakan dan program untuk meningkatkan akses dan mutu SDM melalui
pelatihan vokasi guna menyiapkan SDM kompeten dan berdaya saing.
Hal ini sesuai harapan dalam mewujudkan sinergitas pemerintah dan
masyarakat dalam pengembangan kompetensi SDM.
C. Sasaran
1. Santri dan santriyah pondok pesantren Darul Hikmah
2. Alumni pondok pesantren Darul Hikmah
3. Masyarakat lingkungan terdekat dengan pondok pesantren
3
II. PROFIL LEMBAGA PEMOHON
a. Nama Lembaga
PONDOK PESANTREN DARUL HIKMAH
b. Struktur Organisasi
Susunan pengurus adalah sebagai berikut :
Ketua yayasan : KH. HUSEN MAMUN
Penanggung Jawab : ENDANG TAUFIQ FATHURRAHMAN
Ketua penyelenggara :
Sekretaris :
Personalia rekruitmen :
Instruktur/Narasumber : Utusan UNWIM
d. Instruktur
Instruktur dan narasumber adalah tenaga profesional utusan UNWIM
yang telah memiliki sertifikat dan telah memiliki pengalaman dibidangnya.
4
III. RENCANA PENYELENGGARAAN PELATIHAN KETERAMPILAN
a. Tujuan Pelatihan
Tujuan utama pelatihan sebagai berikut:
a. Menambah keterampilan dan meningkatkan kompetensi,
memperbaiki kinerja peserta;
b. Untuk memutakhirkan keahlian para peserta sejalan dengan
perubahan teknologi;
c. Membantu memecahkan masalah operasional;
d. Mempersiapkan peserta untuk promosi;
e. Mengorientasikan peserta terhadap organisasi;
f. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan pribadi.
Selanjutnya tujuan pelatihan adalah untuk memperoleh
penambahan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Selanjutnya tujuan
pelatihan secara lebih spesifik yaitu untuk membangun atau
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan individu guna
mencapai tingkat yang diinginkan. Maka dapat disimpulkan bahwa
tujuan dari pelatihan adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan
pengetahuan, sikap, keterampilan tertentu bagi individu atau santri
dengan efektif dan efesien sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan
perkembangan ilmu dan teknologi.
5
IV. RENCANA PENGGUNAAN DANA BANTUAN (RPDB) (Terlampir)
Adapun rencana anggaran biaya untuk pelatihan keterampilan dan
bantuan sarana penunjang pondok pesantren ini adalah sebagai berikut :
6
V. PENUTUP
7
Lampiran 1 :
Inti
No Kode Standar Kompetensi Waktu
TAN.SY02.004.01 Menyediakan prasarana persemaian
1 tanaman Memasang 8ystem 10 jam
hidroponik
2 TAN.SY03.008.01 Mendesain 8ystem irigasi 20 jam
TAN.SY02.002.01 Menanam bahan tanam
3 4 jam
TAN.BH03.004.01 Memasang 8ystem hidroponik
4 6 jam
TAN.SY03.003.01 Memonitor 8ystem hidroponik
5 4 jam
TAN.SY03.002.01 Memelihara 8ystem hidroponik
6 4 jam
TAN.SY02.022.01 Memanen hasil tanaman
7 4 jam
Total jam pelajaran Hidroponik : 58 jam (@ 55 menit)
8
a. Daftar Rencana Pelaksanaan Kegiatan
b. Jadwal Pelatihan
JADUAL PELATIHAN HIDROPONIK
HARI KE-1
WAKTU MATERI KET
07. 00 – 07. 55 Menerapkan ketentuan keselamatan,
kesehatan kerja dan lingkungan di tempat kerja
HARI KE-3
WAKTU MATERI KET
07. 00 – 07. 55 Mendesain sistem irigasi
HARI KE-4
WAKTU MATERI KETERANGAN
07. 00 – 07. 55 Mendesain sistem irigasi
07. 55 – 09. 50 Mendesain sistem irigasi
10
11. 00 - 11. 55 Mendesain sistem irigasi
HARI KE-5
WAKTU MATERI KETERANGAN
07. 00 – 07. 55 Menanam bahan tanam
11
15. 05 - 15. 20 ISOLAT
15. 20 – 16. 05 Memelihara sistem hidroponik
HARI KE-7
WAKTU MATERI KETERANGAN
07. 00 – 07. 55 Memanen hasil tanaman
12
2. PELATIHAN BUDIDAYA AYAM PELUR
a. Latar Belakang
Telur ayam merupakan salah satu komoditas peternakan yang
sangat diminati masyarakat sebagai sumber protein hewani. Telur ayam
merupakan sumber protein yang memiliki harga yang relative lebih murah
dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya. Sementara itu,
produksi telur di Jawa Barat hanya dapat memenuhi kebutuhan telur
sebesar 37% atau 188 ribu ton dari 489 ribu ton. Oleh karena itu, perlu
peningkatan populasi ayam ras petelur untuk memenuhi kebutuhan telur di
Jawa Barat.
Dinas Peternakan Jawa Barat memiliki program pengembangan
klaster-klaster peternak ayam petelur di Jawa Barat, hal ini untuk
mendukung pemenuhan kebutuhan telur. Peternakan ayam petelur
merupakan peternakan yang dapat menghasilkan atau berproduksi telur
setiap harinya, oleh karena itu peternakan ayam petelur sangat menarik
bagi masyarakat yang baru memulai usaha peternakan karena mereka
dapat menikmati keuntungan lebih cepat dibandingkan dengan usaha
peternakan lainnya.
Budidaya ayam petelur memiliki beberapa aspek manajemen yang
harus diperhatikan sebelum memulai usaha peternakan, mulai dari
manajemen pemeliharaan, manajemen pakan, manajemen pengolahan
limbah sampai dengan pemasaran. Peternakan ayam petelur harus
mempersiapkan aspek manajemen pemeliharaan ayam petelur tersebut
agar tidak mengalami kerugian saat memulai usaha peternakan. Oleh
karena itu perlu dilakukan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan
dalam menjalankan usaha peternakan ayam petelur.
b. Tujuan
Pelatihan ini dilaksanakan untuk meningkatkan wawasan dan ilmu
peternak dalam membudidayakan ayam petelur.
c. Metode Pelatihan
Materi Pelatihan
Pelatihan budidaya ayam petelur ini terdiri dari beberapa materi
yaitu:
13
a. Pembuatan Kandang
b. Manajemen Pemeliharaan
c. Manajemen Pakan
d. Manajemen Kesehatan Ternak
e. Manajemen Pemasaran
f. Manajemen Pengolahan Limbah
g. Manajemen Penanganan, pengawetan dan pengolahan pasca panen
Praktek Lapangan
Praktek lapangan dilakukan untuk mengimplementasikan teori yang
telah dilaksanakan pada saat pelatihan.
Monitoring
14
3. PELATIHAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR (NILA)
Kode
No. Standar Kompetensi Waktu
1 PRK.CF01.001.01 Menerapkan Keselamatan dan 6 jam
Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja
Inti
No Kode Standar Kompetensi Waktu
1 PRK.CF02.001.01 Menyiapkan Kolam Budidaya 19 jam
2 PRK.CF02.010.01 Memilih Benih 4 jam
3 PRK.CF02.005.01 Menebar Benih 5 jam
PRK.CF02.006.01 Memberi Pakan
4 6 jam
PRK.CF02.018.01 Mengidentifikasi Hama dan Penyakit yang
5 Menyerang Ikan 5 jam
PRK.CF02.015.01 Melakukan Monitoring Pertumbuhan Ikan
6 5 jam
PRK.CF02.020.01 Mengobati Penyakit Ikan
7 4 jam
PRK.CF02.011.01 Melakukan transportasi ikan
8 4 jam
Total jam pelajaran budidaya ikan nila : 58 jam (@ 55 menit)
Jadwal Pelatihan
HARI KE-1
WAKTU MATERI KET
HARI KE-2
WAKTU MATERI KET
07. 00 – 07. 55 Menyiapkan kolam budidaya
07. 55 – 09. 50 Menyiapkan kolam budidaya
09. 50 – 10. 05 ISTIRHAT
10. 05 - 11. 00 Menyiapkan kolam budidaya
11. 00 - 11. 55 Menyiapkan kolam budidaya
11. 55 - 12. 55 ISOMA
12. 55 - 13. 55 Menyiapkan kolam budidaya
13. 55 - 14. 50 Menyiapkan kolam budidaya
14. 50 - 15. 05 Menyiapkan kolam budidaya
15. 05 - 15. 20 ISOLAT
15. 20 – 16. 05 Menyiapkan kolam budidaya
16.05 – 17. 00 Menyiapkan kolam budidaya
HARI KE-3
WAKTU MATERI KET
07. 00 – 07. 55 Menyiapkan kolam budidaya
07. 55 – 09. 50 Menyiapkan kolam budidaya
09. 50 – 10. 05 ISTIRHAT
10. 05 - 11. 00 Menyiapkan kolam budidaya
11. 00 - 11. 55 Menyiapkan kolam budidaya
11. 55 - 12. 55 ISOMA
12. 55 - 13. 55 Menyiapkan kolam budidaya
13. 55 - 14. 50 Menyiapkan kolam budidaya
14. 50 - 15. 05 Menyiapkan kolam budidaya
15. 05 - 15. 20 ISOLAT
15. 20 – 16. 05 Memilih Benih
16.05 – 17. 00 Memilih Benih
16
HARI KE-4
WAKTU MATERI KET.
07. 00 – 07. 55 Memilih Benih
07. 55 – 09. 50 Memilih Benih
09. 50 – 10. 05 ISTIRAHAT
10. 05 - 11. 00 Menebar Benih
11. 00 - 11. 55 Menebar Benih
11. 55 - 12. 55 ISOMA
12. 55 - 13. 55 Menebar benih
13. 55 - 14. 50 Menebar benih
14. 50 - 15. 05 Menebar benih
15. 05 - 15. 20 ISOLAT
15. 20 – 16. 05 Memberi pakan
16.05 – 17. 00 Memberi pakan
HARI KE-5
WAKTU MATERI KET
07. 00 – 07. 55 Memberi pakan
07. 55 – 09. 50 Memberi pakan
09. 50 – 10. 05 ISTIRAHAT
10. 05 - 11. 00 Memberi pakan
HARI KE-6
WAKTU MATERI KET.
07. 00 – 07. 55 Melakukan Monitoring Pertumbuhan Ikan
HARI KE-7
18
4. BANTUAN INFRASTRUKTUR PENYALURAN SUMBER MATA AIR
BERSIH
4.1. Bantuan Infrastruktur Penyaluran Sumber Mata Air Bersih
a. Latar Belakang
lokasi proyek.
b. Tujuan Penyelidikan
19
d. Metoda Penyelidikan
Tahap pertama :
Tahap kedua :
4. Kamera digital
6. Kompas
7. GPS (koordinat)
20
8. Palu atau martil dan alat penunjang lainnya.
GL.1 S.
6°46'59.41”
E. 107°54'10.88” Elv. 446 m
GL.2 S. 6°46'58.69"
E. 107°54'10.08” Elv. 431 m
21
f. UMUM
tanah.
23
tersebut pada ketinggian tertentu partikel-partikel ini akan
sedang.
24
Hidrogeologi
l/d).
25
PETA HIDROGEOLOGI DAERAH
CIREBON DAN SEKITARNYA
26
i. PENYELIDIKAN CARA TAHANAN JENIS
Dasar Teori
sebagainya.
dimana :
28
MN = Jarak elektroda potensial MN (meter)
BATUAN BEKU
BATUAN UBAHAN
LEMPUNG
SERPIH LUNAK
SERPIH KERAS
PASIR
BATUPASIR
GAMPING POROS
GAMPING PADAT
29
Untuk mendapat gambaran yang jelas mengenai keadaan lapisan
GL.1 GL.2
0 25
0
37
45 10
10 46
66
20 61 20
27
30 30
36
40 40
50 50
60 82 60
70 75 70
80 80
90 90
26
100 100
110 110
26
120 120
130 130
140 140
10
150 150
:Keterangan
Tanah penutup
tufa
Tufa pasir
Tufa
Tufa breksi
30
Tabel Hasil Penafsiran dan korelasi antara geologi, hidrogeologi dan
pendugaan geolistrik di lokasi penyelidikan.
Hasil Penafsiran
Titik Perkiraan Perkiraan
Lapisan Tahanan
Duga Kedalaman Litologi Hidrogeologi
Jenis
1 0.00 3.40 36.74 Tanah penutup
2 3.40 14.32 45.61 Tufa pasir ATB
3 14.32 19.24 60.64 Tufa pasir
GL.1 4 19.24 41.54 35.61 Pasir tufa Akuifer
5 41.54 90.62 75.46 Tufa breksi
6 90.62 120.34 25.69 Pasir tufa Akuifer
7 120.34 10.34 Lempung tufa
1 0.00 4.10 24.62 Tanah penutup
2 4.10 11.62 45.42 Tufa pasir ATB
3 11.62 14.32 65.62 Tufa pasir
GL.2 4 14.32 38.74 26.60 Pasir tufa Akuifer
5 38.74 80.24 82.46 Tufa breksi
6 80.24 110.55 25.65 Pasir tufa Akuifer
7 110.55 8.42 Lempung tufa
31
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil penafsiran dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan hal-
1. Pendugaan geolistrik telah dapat memberikan gambaran tentang keadaan lapisan batuan
2. Kondisi hidrogeologi di daerah penyelidikan, termasuk dalam sistem akuifer dengan aliran
melalui ruang antar butir dengan keterdapatannya terdapat daerah Akuifer produktif.
3. Dari hasil penyelidikan pendugaan geolistrik, dapat diketahui lapisan akuifer, yaitu :
19.24-41.54 14.32-38.77
Kedalaman (m) 90.62-120.34 80.24-110.55
Saran-saran
1. Penyediaan air bersih di lokasi penyelidikan yang diharapkan bisa diambil dari air tanah dalam
dengan memakai cara pemboran dapat dilaksanakan dan disarankan pada titik duga GL.2
2. Setelah pemboran selesai, disarankan untuk melakukan penyelidikan penampang sumur bor
(well logging) agar dapat menentukan letak saringan pada akuifer yang akan disadap.
32
4.2. Bantuan Sarana Kegiatan Pengadaan Peternakan Ayam Petelur
PENDAHULUAN
DASAR HUKUM
Sebagai kaum beragama dalam hal ini Agama Islam sudah barang tentu
Alqur’an dan As Sunnah menjadi dasar hukum dalam melakukan segala aktivitas
baik, termasuk aktivitas baik adalah mengembangkan pendidikan dan pengajaran
serta menyediakan sarana yang berkaitan dengannya.
Sebagai warga negara Indonesia tentu saja Pancasila, UUD ’45 dan Undang
undang lainya seperti UUNo.5 Tahun 1961 tentang pengumpulan dan atau barang
sudah menjadi dasar hukum pembangunan ini.
33
MAKSUD DAN TUJUAN
NAMA KEGIATAN
Secara keseluruhan biaya yang dibutuhkan mengacu pada Standard Harga yang
dikeluarkan oleh rekanan pembuat bangunan.
RAB terlampir)
2. Pengadaan ayam 1000 ekor a Rp 125,000,- = Rp 125,000.000,-
34
3. Penyediaan pakan ayam untuk 2 bulan
1 ekor ayam membutuhkan pakan 120 gram untuk 1000 ekor dibutuhkan pakan
sebanyak 120 kg. Dalam sehari membutuhkan biaya sebesar 120 kg x Rp 8.000 = Rp
960.000,- untuk 1000 ekor ayam.
Untuk modal awal perlu menyediakan pakan untuk dua bulan karena ayam
petelur yang baru masuk kandang, nggak bakal bisa langsung bertelur. Paling tidak
Kebutuhkan dua bulan biaya pakan untuk 2 bulan adalah 60 hari x Rp 960.000.
= Rp 57.600.000,-
35
Lampiran 2 : RENCANA ANGGARAN BIAYA PELATIHAN DAN PROGRAM BANTUAN
36
25 handsprayer 2 L 4 unit 120000 480,000
JUMLAH 13,968,000
B BIAYA KESEKETARIATAN
JUMLAH 7,500,000
C BIAYA KEPESERTAAN
1 Makan dan minum (20 orang, @Rp. 35.000,00) 7 Hari 700000 4,900,000
JUMLAH 14,080,000
D BIAYA INSTRUKTUR
JUMLAH 14,050,000
38
2. RAB PELATIHAN BUDIDAYA PETERNAKAN AYAM PETELUR
Pemateri
1 Manjemen
2 JP
Pemeliharaan 900000 IDR 1.800.000
2 Pakan 2 JP 900000 IDR 1.800.000
3 Manajemen Penyakit 2 JP 900000 IDR 1.800.000
4 Pemasaran 2 JP 900000 IDR 1.800.000
5 Penanganan,
pengawetan dan
2 JP
pengolahan pasca
panen 900000 IDR 1.800.000
6 Pengolahan Limbah 2 JP 900000 IDR 1.800.000
Monitoring
1 6 ming
2 orang
Transportasi gu 500000 IDR 3.000.000
2 6 ming
2 orang
SPPD gu 430000 IDR 5.160.000
Total IDR 48.160.000
39
3. RAB PELATIHAN BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR
40
41 pompa celup 1 unit Rp 2,500,000 Rp 2,500,000
B. BIAYA KESEKRETARIATAN
1 Tenaga keseketaraiatan 2 orang Rp 750,000 Rp 1,500,000
2 Ketua pelaksana 1 orang Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
3 Beban ATK dan Dokumentasi 1 paket Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
4 Transportasi dan akomodasi 10 Trip Rp 200,000 Rp 2,000,000
5 Biaya rapat 5 kali Rp 300,000 Rp 1,500,000
6 Pelaporan 1 paket Rp 500,000 Rp 500,000
Subtotal (B) Rp 7,500,000
C. BIAYA KEPESERTAAN
Makan dan minum (20 orang, @Rp.
1 35.000,00) 7 Hari Rp 700,000 Rp 4,900,000
2 ATK 20 orang Rp 100,000 Rp 2,000,000
3 Snack (20 orang, @10000 x 2 kali) 7 hari Rp 400,000 Rp 2,800,000
4 modul 20 eks Rp 100,000 Rp 2,000,000
5 sarung tangan kain 20 set Rp 5,000 Rp 100,000
6 sarung tangan karet 1 box Rp 50,000 Rp 50,000
7 masker 1 box Rp 30,000 Rp 30,000
Subtotal (C) Rp 11,880,000
D. BIAYA INSTRUKTUR
Honor Instruktur 58 JPL Rp 200,000 Rp 11,600,000
Akomodasi dan transportasi 7 hari Rp 350,000 Rp 2,450,000
Subtotal (D) Rp 14,050,000
41
4. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) KANDANG AYAM
A PEKERJAAN PERSIAPAN
A.1 PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan Lapangan dan Perataan m2 120.00 A. 2.2.1.9. 28,213.46 3,385,615.20
2 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank m1 47.00 A. 2.2.1.4. 84,832.11 3,987,109.17
3 Papan nama proyek (digital printing) bh 1.00 500,000.00 500,000.00
4 Pek. Pagar sementara seng gelombang tinggi 2 m m1 31.00 A. 2.2.1.2 465,442.01 14,428,702.31
JUMLAH 22,301,426.68
42
Harga Satuan Jumlah
No. Uraian Pekerjaan SAT Volume Kode
( Rp. ) ( Rp. )
1 2 3 4 5 6 7=4X6
6 Pek. Tangga
- Besi Hollow 40x40x2.8 m1 21.60 26,100.00 563,760.00
- Pelat Besi 4mm kg 176.66 A.4.2.1.g. 31,246.27 5,520,057.30
- Pengelasan cm 54.00 A.4.2.1.5. 9,560.10 516,245.64
2 Pek. Rangka Atap Baja Ringan c.75 + Atap Metal m2 222.72 A.4.5.2.e. 230,000.00 51,225,600.00
JUMLAH 130,617,059.21
4 Pek. Pelat
- Pelat 8mm kg 40.27 A.4.2.1.ga. 32,401.27 1,304,760.26
- Pengelasan cm 75.00 A.4.2.1.5. 9,560.10 717,007.83
43
Harga Satuan Jumlah
No. Uraian SAT Volume Kode
Pekerjaan ( Rp. ) ( Rp. )
1 2 3 4 5 6 7=4X6
- Pengecatan Besi m2 1.28 A.4.7.1.a. 44,480.28 56,934.76
JUMLAH 15,816,289.37
JUMLAH Rp 369.900.000,-
44
5. RAB BANTUAN INFRASTRUKTUR PENGEBORAN DAN PENYALURAN
AIR BERSIH
45
46
47
48
Lampiran 3 : ASPEK LEGAL LEMBAGA PEMOHON
1. Akta notaris
49
2. Piagam Kemenkumham
50
3. Izin Operasional
51