KOMPETENSI
UJI KOMPETENSI
PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG
TINGKAT LANJUTAN
OLEH
LAUSA ISABERNA
i
Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan
Palembang, 2020
Kata Pengantar
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas keberkahan dan
perkenanNya Proposal Program Pengembangan Kompetensi melalui Pelatihan
Pengelolaan Kelompok Kegiatan Tribina (BKB, BKR, BKL) bagi Penyuluh KB
berbasis E Learning dapat disusun tepat waktu. Proposal Program pengembangan
kompetensi ini merupakan salah satu wujud dari proses pembelajaran penulis pada
pelatihan kewidyaiswaraan berjenjang Tingkat Lanjutan di Lembaga Administrasi
Negara.
Penulis
Lausa Isaberna
ii
Daftar Isi
Table of Contents
Kata Pengantar ..................................................................................................... ii
B. Latar Belakang....................................................................................... 5
2. Tujuan ..................................................................................................... 16
3. Sasaran Peserta................................................................................. 17
6. Silabus ............................................................................................. 18
7. Pengajar ........................................................................................... 19
8. Metode ............................................................................................. 19
iii
2. Jangka Menengah ................................................................................... 21
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Fokus kompetensi yang akan dituju adalah dalam pelatihan ini adalah
pengetahuan, sikap dan keterampilan Penyuluh KB dalam melakukan pengelolaan
Kelompok kegiatan Utamanya Kelompok kegiatan Tribina yaitu Bina Keluarga
Balita, Bina Keluarga Remaja dan Bina Keluarga Lansia
B. Latar Belakang
Sesuai dengan RPJPN 2005-2025, sasaran pembangunan jangka menengah 2020-
2024 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan
makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan
menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan
keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh sumber daya
manusia yang berkualitas dan berdaya saing. (BKKBN, 2020)
5
3. struktur ekonomi yang semakin maju dan kokoh
6
1. Perlindungan Sosial dan Tata Kelola Kependudukan, dengan Kegiatan
prioritas (a) Integrasi Sistem Administrasi Kependudukan, dan (b)
Pemaduan dan Sinkronisasi Kebijakan Pengendalian Penduduk.
2. Penguatan Pelaksanaan Perlindungan Sosial, dengan Kegiatan Prioritas
Kesejahteraan Sosial.
3. Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan, dengan Kegiatan
Prioritas (a.) Peningkatan Kesehatan Ibu Anak, Keluarga Berencana (KB)
dan Kesehatan Reproduksi, dan (b) Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
Salah satu program BKKBN yang sangat penting dalam mewujudkan tema RKP
2020 adalah Program Pembangunan Keluarga. Program Pembangunan Keluarga
yaitu upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang
7
sehat. BKKBN memiliki lingkup Misi Peningkatan Kualitas Manusia
Indonesia, dengan mendukung sepenuhnya upaya pencapaian Janji Presiden
terkait “Meningkatkan keterlibatan perempuan/ibu dalam menjaga
tumbuh kembang anak serta pendidikan karakter dalam keluarga”
dan “Revolusi Mental dalam sistem sosial dengan pembudayaan nilainilai luhur
bangsa dalam institusi keluarga dan interaksi antar warga”.
Terutama dalam pengembangan kegiatan prioritas dalam penguatan
peran keluarga dan masyarakat dalam pembentukan karakter sejak
usia dini, serta pengembangan kegiatan terkait Revolusi Mental dalam
sistem sosial untuk penguatan ketahanan keluarga dan masyarakat melalui
program Pembangunan Keluarga (BKKBN, 2020)
Sebagai sebuah institusi atau organisasi, BKKBN dalam mencapai target program
yaitu Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana,
BKKBN memiliki tenaga program yang berada di tingkat lini lapangan dan
langsung berhadapan dengan masyarakat sebagai sasaran program. Tenaga
program yang berada di tingkat lini lapangan tersebut adalah Penyuluh KB.
Penyuluh KB merupakan tenaga lini lapangan yang menjadi ujung tombak dalam
menjalankan program KKBPK dan sangat mempengaruhi capaian program karena
Penyuluh KB merupakan pegawai BKKBN yang berperan dan bertugas
memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang program KKBPK. Salah satu
sumber kesuksesan program Bangga kencana adalah dengan adanya Penyuluh
Keluarga Berencana, Petugas Lapangan KB dan tenaga penggerak
desa/keluarahan (BKKBN, 2018)
8
Sebagai ujung tombak program, BKKBN melakukan berbagai langkah penguatan
program untuk mencapai target dan sasaran prioritas dengan melakukan
pengelolaan dan pendayagunaan Penyuluh KB. Berdasarkan undang-undang
Nomor 12 Tahun 2017 tentang pendayagunaan Tenaga penyuluh Kependudukan,
Keluarga berencana dan Pembangunan Keluarga. Adapun yang menjadi lingkup
tugas Penyuluh KB adalah Program Kependudukan yaitu upaya sistimatis,
terencana dan berkesinambungan dari pemerintah untuk mempengaruhi jumlah,
struktur, pertumbuhan, persebaran, mobilitas dan kondisi kesejahteraan yang
menyangkut aspek politik, ekonomi, sosial budaya, agama serta lingkungan
penduduk. Program Keluarga Berencana yang selanjutnya disebut Program KB
yaitu upaya sistimatis, terencana dan berkesinambungan dalam mengatur
kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui
promosi perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk
mewujudkan keluarga berkualitas, dan Program Pembangunan Keluarga yaitu
upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat.
Peran Penyuluh KB yang sangat strategis dan hak nya sebagai ASN untuk
mendapatkan pengembangan kompetensi sesuai Undang-undang Nomor 5 Tahun
2014 Maka BKKBN berupaya melakukan pengembangan Kompetensi Penyuluh
KB
9
berencana, dan kesehatan reproduksi, serta keluarga sejahtera dan
pemberdayaan keluarga di provinsi
b. Pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang pendidikan dan
pelatihan, serta penelitian dan pengembangan pengendalian penduduk,
keluarga berencana, dan kesehatan reproduksi, serta keluarga sejahtera dan
pemberdayaan keluarga di provinsi
c. Pelaksanaan urusan tata operasional penyelenggaraan pendidikan,
pelatihan, penelitian dan pengembangan
d. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang pendidikan dan pelatihan,
serta penelitian dan pengembangan.
10
2. Organisasi
- Tersedianya desain pelatihan teknis yang sesuai dengan kebutuhan
pengembangan kompetensi ASN (Penyuluh KB)
- Terintervensinya kebutuhan pengembangan karier ASN (Penyuluh KB)
melalui pelatihan
11
BAB II
RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI
12
3. Pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam pelaksanaan program
KB Nasional di desa/kelurahan,
4. Menggalang dan mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak
dalam pelaksanaan program KB Nasional di desa/kelurahan
Dalam menjalankan tugas, fungsi dan perannya sebagai ujung tombak Program,
penyuluh KB harus memiliki kompetensi Teknis, Managerial dan sosiokultural.
Dalam kompetensi teknis, ada beberapa kompetensi yang harus dikuasai dalam
yaitu
1. Melakukan Pendataan Keluarga
2. Membuat peta keluarga
3. Melakukan pendataan IMP
4. Melakukan pendataan dokter bidan mandiri dan fasilitasi kesehatan KB
5. Melakukan fasilitasi dan koordinasi kemitraan KKBPK
6. Menyusun rencana penyuluhan
7. Menyiapkan materi penyuluhan
8. Melaksanakan advokasi, KIE dan penggerakan program KKBPK
9. Melaksanakan konseling KB
10. Melaksanakan pembinaan kader IMP
11. Mengembangkan media advokasi, KIE dan Konseling
12. Melaksanakan pembinaan peserta KB
13. Menyusun rencana pelayanan KB
14. Melakukan Pendampingan calon akseptor KB
15. Melakukan pendampingan komplikasi peserta
16. Menginisiasi dan memfasilitasi pembentukan kelompok Bina-bina (BKB,
BKR, BKL, PIK Remaja dan UPPKS)
17. Melaksanakan pembinaan kelompok bina-bina (BKBN, BKR, BKL, PIK
Remaja dan UPPKS
18. Melakukan monitoring dan evaluasi program KKBPK
19. Menyusun laporan Kegiatan KKBPK
13
Keragaman pengelolaan dan pendayagunaan Penyuluh KB di era otonomi daerah,
berdampak pada kondisi kuantitas dan kualitas Penyuluh KB ditambah dengan
banyaknya kompetensi teknis yang harus dikuasai guna menjalankan tugas dan
fungsi serta Perannya sebagai Penyuluh KB membuat Penyuluh KB memiliki
gambaran umum sebagai berikut :(1) tidak tercapainya rasio ideal 1 (satu)
Penyuluh KB membina 1-2 desa/kelurahan; (2) menurunkan frekuensi kunjungan
rumah ke rumah; (3) menurunkan kualitas data dan pemetaan keluarga; (4)
menurunnya kualitas informasi, fasilitasi dan pelayanan tentang Program KKBPK
untuk masyarakat; (5) tidak tersistemnya pola pengembangan karir Penyuluh KB
serta lainnya (Pusdiklat BKKBN, 2018).
Berdasarkan hal tersebut, agar pelatihan yang dilaksanakan tepat sasaran dan
dapat menunjang tercapainya program nasional, beberapa waktu yang lalu
dilakukan Identifikasi Kebutuhan Pelatihan. Teknik analisis kebutuhan pelatihan
yang digunakan adalah teknik DIF (Diffuculties, Importancy, Frequency). Dari 17
kompetensi teknis Penyuluh KB tersebut dilakukan analisis Kebutuhan Pelatihan
dengan menggunakan Teknik DIF yaitu teknik yang analisis kebutuhan Pelatihan
yang dilakukan dengan melihat kompetensi/tugas apa yang paling sulit, paling
penting dan paling sering dilakukan. Dari hasil identifikasi kebutuhan diklat yang
dilakukan dengan beberapa responden perwakilan Penyuluh KB di 17 kabupaten
kota dan FGD melalui media Daring Whatsapp Group didapatkan bahwa
peningkatan kompetensi yang dibutuhkan oleh penyuluh KB sebagai berikut :
1. Melalukan Pembentukan Kelompok Kegiatan
2. Melakukan Pengembangan Media KIE
3. Melakukan Pembinaan Kelompok Kegiatan
4. Melakukan KIE
14
5. Membuat Peta keluarga
Selain hasil analisis kebutuhan diklat tersebut, berdasarkan data pencatatan dan
pelaporan pada aplikasi SIGA (Sistem Informasi Keluarga) cakupan pelaporan
progres Kartu Registrasi Kelompok Kegiatan (K/0/BKB/2015, K/0/BKR/2015
dan K/0/BKL/2015) menunjukan hasil yang kurang memuaskan. Data pada bulan
April tahun 2020 cakupan laporan belum memenuhi target padahal pelaporan
registrasi kelompok kegiatan dilakukan mulai awal tahun, namun hingga bulan ke
4 masih menunjukan hasil yang kurang memuasakan sebagai berikut :
Tabel 2.1 : Progres K/0/15 kelompok kegiatan pada Aplikasi SIGA dan
Pelaporan Statistik Rutin sampai bulan April 2020
15
aktif bahkan mati suri merupakan akibat dari kurangnya pembinaan Penyuluh KB
dalam melakukan pengelolaan kelompok kegiatan.
Selama ini beberapa pelatihan telah diinisiasi namun sepertinya kurang tepat
sasaran karena pelatihan pengelolaan kelompok kegiatan langsung diarahkan pada
kader penggerak kelompok kegiatan sehingga jangkauan kader yang menerima
pelatihan sangat kecil. Selain itu, kader penggerak bukan merupakan
Pegawai/karyawan yang memiliki tugas dan tanggungjawab menjalankan
pengelolaan kelompok kegiatan, tetapi tenaga sukarela yang bersedia membantu
jalannya program. Atas dasar hal tersebut, dinamika pergantian kader sangat
sering terjadi.
2. Tujuan
a. Umum
Mengembangkan kompetensi penyuluh KB dalam Pengelolaan Kelompok
Kegiatan Tribina (BKB. BKR, BKL)
b. Khusus
Peserta diharapkan mampu:
- Menjelaskan Konsep Kelompok kegiatan Tribina
- Menerapkan Pembentukan Kelompok Kegiatan Tribina (BKB, BKR, BKL)
- Menerapkan Pengelolaan Kelompok Kegiatan Tribina (BKB, BKR, BKL)
- Memfasilitasi pencatatan dan Pelaporan Kelompok Kegiatan Tribina
16
- Mempraktekkan penggunaan Aplikasi Tribina Pada Perises pengelolaan
Kelompok Kegiatan Tribina (BKB, BKR, BKL)
3. Sasaran Peserta
Sasaran program pengembangan kompetensi ini adalah penyuluh KB di
Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan
4. Waktu Pelaksanaan
Program pengembangan kompetensi penyuluh KB melalui Pelatihan Teknis
Penyusunan DUPAK ini akan dilaksanakan selama 30 jam pelajaran atau 5 hari
dilaksanakan melalui daring (e-learning) dengan memenuhi kaidah-kaidah dalam
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2018 Tentang pedoman Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi Pegawai
Negeri Sipil Melalui E-Learning.
5. Mata Pelatihan
No Mata Pelatihan Jam Pelatihan Pengampu
A. Materi Dasar
Kepala Balai
1. Pengarahan Program Pelatihan 1 JP
Diklat
Kepala Perwakilan
Kebijakan dan strategi Pembangunan
2 2 JP BKKBN Provinsi
Keluarga melalui Kelompok Kegiatan
Sumatera Selatan
B. Materi Inti
Kepala Bidang
3. Konsep Kelompok Kegiatan Tribina 2 JP
KS-PK
Pembentukan Kelompok Kegiatan
4. 5 JP Team Teaching
Tribina
Pengelolaan Kelompok Kegiatan
5. 8 JP Team Teaching
Tribana
Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan
6. 5 JP Team Teaching
Tribina
Petunjukan penggunaan Aplikasi
7. 4 JP Team Teaching
Tribina
C. Materi Penunjang
Rencana Tindak Lanjut 1 JP Team Teaching
17
No Mata Pelatihan Jam Pelatihan Pengampu
Jumlah 28 JP
1 Jam pelajaran = 45 menit
Pretest dan Postest = 2 JP
Total = 28 JP + 2 JP = 30 JP
6. Silabus
1. Konsep Kelompok Kegiatan Tribina (BKB, BKR, BKL)
a. Pengertian Kelompok Kegiatan Tribina (BKB, BKR, BKL)
b. Tujuan Kelompok Kegiatan Tribina (BKB, BKR, BKL)
c. Manfaat Kelompok Kegiatan Tribina (BKB, BKR, BKL)
d. Sasaran Kelompok Kegiatan Tribina (BKB, BKR, BKL)
18
5. Petunjuk Penggunaan Aplikasi Tribina pada Proses pertemuan kelompok
a. Tata cara penggunaan Aplikasi Tribina Modul BKB
b. Tata cara Penggunaan Aplikasi Tribina Modul BKR
c. Tata Cara Penggunaan Aplikasi Tribina Modul BKL
7. Pengajar
Pengajar yang akan mengampu pada Pelatihan Pengelolaan Kelompok Kegiatan
Tribina adalah, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan, Kepala
Bidang Pelatihan dan Pengembangan, Kepala Bidang Kesejahteraan keluara dan
Pembangunan Keluarga dan Widyaiswara
8. Metode
Metode yang akan diterapkan dalam Pelatihan ini adalah
1. Ceramah dan Tanya jawab;
2. Praktek
10. Evaluasi
Evaluasi dalam Pelatihan terbagi menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan selama proses belajar melalui
pretest dan posttest
2. Evaluasi Penyelenggaraan yang dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
pelayanan Diklat dapat memuaskan peserta Diklat.
19
B. Tahapan Program Pengembangan Kompetensi
Pelaksanaan program pengembangan kompetensi ini, dirancang dalam tahapan
pelaksanaan yang diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Jangka Pendek
Durasi Waktu 2 Bulan
20
upaya untuk memenuhi
Sumber Daya yang
mendukung dalam
operasionalisasi kegiatan
pengembangan kompetensi
Penyuluh KB
2. Jangka Menengah
Durasi Waktu 6 Bulan
21
2. Penyusunan 1. Penyusunan perangkat Draf awal Minggu
perangkat diklat sesuai dengan Kurikulum, pertama
pelatihan pembagian tugas Bahan Ajar, september-
(kurikulum, RBPMD, RP, minggu ke
bahan Ajar, Alat evalusi dua
RBPMD, RP, pembelajaran November
bahan evaluasi
pembelajaran)
3. Pengecekan 1. Rapat Verifikasi dan Revisi Notelen dan Minggu
perangkat catatan ketiga
Pelatihan oleh masukan November
Tim teaching,
Kabid KS PK,
Kaie bina
ketahanan
remaja dan kasi
bina ketahanan
Balita, anak
dan lansia
4. Perbaikan 1. Melakukan perbaikan sesuai Kurikulum, Bahan Minggu ke
Perangkat dengan cacatan Ajar, RBPMD, empat
Pelatihan RP, Alat evalusi November
oleh Team pembelajaran
5. Persiapan 1. Melalukan koordinasi Notulen Rapat Minggu
Uji coba dengan operator e pertama
Implementas learning bidang Latbang desember
i Pelatihan 2. Koordinasi dengan
penyelenggara
3. Persiapan bahan
Pelatihan
6 Pelaksanaa 1. Koordinasi dengan Team Chat History, Minggu ke
n Uji coba teaching untuk video dua
implement memberikan materi sesuai rekaman, desember
asi jadwal screen
Pelatihan 2. Melakukan uji coba kegiatan.
implementasi pelatihan
pengelolaan Kelompok
Kegiatan Tribina bagi
Penyuluh KB berbasis E
learning
3. Melakukan evaluasi
pembelajaran
7 Analisis 1. Mengumpulkan data hasil Laporan Desember
Hasil Uji evaluasi
Coba 2. Melakukan wawancara
implement dengan bidang KS-PK
asi
Pelatihan
22
3. Jangka Panjang
Durasi 1-2 Tahun
23
C. Stakeholders Program Pengembangan Kompetensi
1. Identifikasi,Peta Interpersonal Style dan Strategi Komunikasi Stakeholders
No Nama Jabatan Potensi Interper- Strategi Komunikasi
Pihak Dukungan sonal
Terkait yang ingin Style
didapatkan
Intern
1 Nopian Kepala - Dukungan Result - Menyampaikan
Andusti, Perwakilan Persetujuan Focused kondisi Kelompok
SE,.MT BKKBN Pelatihan Kegiatan
Provinsi - Menyampaikan
Sumatera Maksud Pelatihan
- Meyampaikan
Selatan
output, outcome dan
impact program
pelatiahan
2 Drs. H. Kepala - Dukungan Friendly - Melakukan obrolan
Dharma Bidang persetujuan Focused ringan terkait
Wijaya, Pelatihan pelatihan pengalaman, kinerja
MM dan dan dan kondisi penyuluh
Pengemba KB saat ini serta
dukungan
pengalamannya ketika
ngan penggunaan
menjadi Penyuluh KB
dana dalam dalam pembinaan
pelaksanaan kelompok Kegiatan
Kegiatan - Menyampaikan
- Ijin maksud kedatangan
penyelengga dengan menjelaskan
raan rancangan program
kegiatan pelatihan
- Menyampikan
maksud kedatangan
untuk meminta
dukungan
pelaksanaan pelatihan
- Menyampikan
maksud kedatangan
untuk meminta
dukungan
pelaksanaan
pelatihan dan
pendanaan
- Menyampikan
pentingnya program
pelatihan
3 Hj. Kepala - Dukungan Friendly - Memulai
Dheslian Bidang sebagai Focused pembicaraan dengan
a, SE, Keluarga narasumber tema ringan seperti
24
No Nama Jabatan Potensi Interper- Strategi Komunikasi
Pihak Dukungan sonal
Terkait yang ingin Style
didapatkan
MM Sejahtera dalam tentang keluarga
dan pelaksanaan - Melanjutkan
Pembangu kegiatan pembicaraan
nan tentang
Keluarga pembangunan
keluarga
- Melanjutkan
pembicaraan
tentang kelompok
kegiatan
- Menyampaikan
masud tujuan
rancangan program
pelatihan
- Menyampaikan
output, outcome dan
impact rancangan
program
4 Eva Sury Dukungan Dukungan Detail- - Menjelaskan
Nopianty Penyeleng Penyelengga Focused maksud dan tujuan
, SH garaan raan program pelatihan,
Pelatihan Pelatihan hasil yang
diharapkan
- Memaparkan
secara rinci
rancangan program
pelatihan
- Meminta
dukungan terkait
penyelenggaraan
pelatihan
5 Yuhanis, Kasie tata Dukungan Result- - Menjelaskan
S.IP Operasiona Pelaksanaan Focused maksud dan tujuan
l kegiatan dan program pelatihan
penyediaan - Menyampaikan
Sarana dan secara ringkas
prasarana rancangan kegiatan
pelatihan - Menginveritarisir
sarana dan
prasarana yang
dibutuhkan terkait
pelaksanaan
25
No Nama Jabatan Potensi Interper- Strategi Komunikasi
Pihak Dukungan sonal
Terkait yang ingin Style
didapatkan
kegiatan
- Meminta dukungan
dalam penyiapan
sarana dan prasarana
tersebut
6 Maharani Kasubbid - Penyusun Result- - Menjelaskan
, M.Ed PK rencana Focused maksud dan tujuan
Latbang program dan program pelatihan
(Perencana kerjasama - Menyampaikan
Bidang) pendidikan secara ringkas
dan rancangan kegiatan
pelatihan - Menyampikan
- Dukungan kebutuhan
Penganggara penganggaran
n - Meminta dukungan
dalam penyiapan
penganggaran dalam
kegiatan pelatihan
7 Heri, Kasie Bina - Dukungan Partying - Menyampaikan
S.Sos Ketahanan pelaksanaan Focused cerita- cerita
Balita, Pelatihan ringan dan humoris
anak dan - Kontribusi - Membahas secara
Lansia pemetaan ringan seputar
bahan ajar pembinaan
kelompok kegiatan
oleh Penyuluh KB
- Menjelaskan secara
singkat rancangan
- Meminta dukungan
pelaksanaan dan
pemetaan bahan ajar/
materi yang akan
diberikan kepada
sasaran
8 Iskandar, Kasie Bina - Dukungan Result - Menjelaskan
SH Ketahanan pelaksanaan Focused maksud dan tujuan
Remaja Pelatihan program pelatihan
- Kontribusi - Menyampaikan
pemetaan secara ringkas
bahan ajar rancangan kegiatan
- Meminta dukungan
dalam pelaksanaan
pelatihan dan
26
No Nama Jabatan Potensi Interper- Strategi Komunikasi
Pihak Dukungan sonal
Terkait yang ingin Style
didapatkan
pemetaan bahan
ajar/materi yang
akan diberikan
9 Hapni, Kasie - Dukungan Partying - Menyampaikan
SH Hubungan Penggerakan Focused cerita- cerita
antar Penyuluh ringan dan humoris
lembaga KB sebagai - Membahas secara
dan bina sasaran ringan seputar
lini program Kinerja penyuluh
lapangan KB
- Menjelaskan secara
singkat rancangan
Pelatihan
- Meminta dukungan
penggerakan
Penyuluh KB
sebagai sasaran
10 Team - - Pendampinga Friendly - Sharing ide pola
Teaching n peserta Focused pengembangan
ketika Kompetensi melalui
pelatihan pelatihan
secara daring - Menyampaikan
bentuk kegiatan yang
dilaksanakan
akan dilaksanakan
- Narasumber - Menyampaikan
kegiatan output yang ingin
Pelatihan dicapai
- Menyampaikan
dampak positif yang
akan didadaptkan
ketika kegiatan ini
berjalan dengan baik.
-
Ekstern
1 OPD KB Kab/Kota - Ijin utk PKB Result - Menyampaikan tujuan
ikut Focused kegiatan dan draft
berpartisipas rencana kegiatannya
i sebagai - Menyampaikan
dampak positif yang
peserta aktif akan diperoleh OPD
dalam KB ketika
penyelengga mengijinkan PKB
raan mengikuti kegiatan ini
kegiatan
2 Ketua IpeKB (Ikatan Memberikan Result - Menyampaikan
27
No Nama Jabatan Potensi Interper- Strategi Komunikasi
Pihak Dukungan sonal
Terkait yang ingin Style
didapatkan
Penyuluh KB) informasi ke Focused bentuk kegiatan yang
Penyuluh KB akan dilaksanakan
- Menyampaikan
dampak positif yang
akan didadaptkan
ketika kegiatan ini
berjalan dengan baik.
28
D. Antisipasi Potensi Kendala dan Solusi
No Kendala Solusi
(Rahmat, 2016)
(Republik In donesia, 201 4)(Republik Indones ia, 2018)(Repub lik Indo nesia, 2019)(Perwakilan BKK BN Provins i Sumatera Selatan, 202 0)(BKKBN, 2011)
29
DAFTAR PUSTAKA
30