Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL PROGRAM PENGEMBANGAN

KOMPETENSI

PELATIHAN TEKNIS PENGELOLAAN KELOMPOK


KEGIATAN TRIBINA BAGI PENYULUH KB
BERBASIS E-LEARNING

UJI KOMPETENSI
PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG
TINGKAT LANJUTAN

OLEH
LAUSA ISABERNA

i
Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan
Palembang, 2020
Kata Pengantar

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas keberkahan dan
perkenanNya Proposal Program Pengembangan Kompetensi melalui Pelatihan
Pengelolaan Kelompok Kegiatan Tribina (BKB, BKR, BKL) bagi Penyuluh KB
berbasis E Learning dapat disusun tepat waktu. Proposal Program pengembangan
kompetensi ini merupakan salah satu wujud dari proses pembelajaran penulis pada
pelatihan kewidyaiswaraan berjenjang Tingkat Lanjutan di Lembaga Administrasi
Negara.

Tersusunnya proposal program pengembangan kompetensi ini dengan baik, tidak


lain karena bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya, penulis sampaikan kepada Bpk. Drs. Dharma
Wijaya, MM selaku atasan langsung penulis dan Sdr. Muhamad Jumliadi, S.IP
selaku mentor, dan Sdr. Ninis Syarifah Selaku coach yang telah memberikan
masukan, saran, kritikan dan meluangkan waktu serta tenaga sampai dapat
terselesaikannya proposal program pengembangan kompetensi ini.

Penulis juga sampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada para


stakeholders internal Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan maupun
eksternal yang telah banyak menyumbangkan ide dan dukungan bagi penulis
dalam proposal program pengembangan potensi ini.

Penulis menyadari dalam penulisan program proposal pengembangan kompetensi


ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran
yang membangun. Semoga proposal program pengembangan kompetensi ini
memberikan manfaat bagi kita semua.

Penulis

Lausa Isaberna

ii
Daftar Isi

Table of Contents
Kata Pengantar ..................................................................................................... ii

Daftar Isi............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 5

A. Deskripsi Ulasan Program Pengembangan Komptensi ........................... 5

B. Latar Belakang....................................................................................... 5

C. Tujuan Proposal Program Pengembangan Kompetensi .............................. 10

D. Manfaat Proposal Program Pengembangan Kompetensi ............................ 10

E. Kompetensi yang di Harapkan ................................................................... 11

BAB II RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI ...... 12

A. Rancangan Program Pelatihan ................................................................... 12

1. Identifikasi Kebutuhan Program Pelatihan ........................................ 12

2. Tujuan ..................................................................................................... 16

3. Sasaran Peserta................................................................................. 17

4. Waktu Pelaksanaan .......................................................................... 17

5. Mata Pelatihan ................................................................................. 17

6. Silabus ............................................................................................. 18

7. Pengajar ........................................................................................... 19

8. Metode ............................................................................................. 19

9. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan ................................................ 19

10. Evaluasi ........................................................................................... 19

B. Tahapan Program Pengembangan Kompetensi .......................................... 20

1. Jangka Pendek ......................................................................................... 20

iii
2. Jangka Menengah ................................................................................... 21

C. Stakeholders Program Pengembangan Kompetensi .................................... 24

1. Identifikasi,Peta Interpersonal Style dan Strategi Komunikasi Stakeholders


................................................................................................................... 24

2. Analisis Peta Stakeholders ...................................................................... 28

D. Antisipasi Potensi Kendala dan Solusi ....................................................... 29

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi Ulasan Program Pengembangan Komptensi


Salah satu kompetensi teknis yang harus dimiliki oleh penyuluh KB adalah
menginisiasi dan memfasilitassi pembentukan kelompok Bina-bina dan
melaksanakan pembinaan kelompok bina-bina. Hal ini dibutuhkan untuk
melakukan penggerakan masyarakat dalam pembangunan keluarga dan sebagai
pembinaan kesertaan KB di dalam masyarakat, sehingga dapat mendorong
masyarakat untuk menjadi keluarga yang mandiri dan dapat menjalankan fungsi
keluarga sehingga dapat berperan mewujudkan program nasional membentuk
manusia indonesia yang berkualitas, mandiri dan berdaya saing

Fokus kompetensi yang akan dituju adalah dalam pelatihan ini adalah
pengetahuan, sikap dan keterampilan Penyuluh KB dalam melakukan pengelolaan
Kelompok kegiatan Utamanya Kelompok kegiatan Tribina yaitu Bina Keluarga
Balita, Bina Keluarga Remaja dan Bina Keluarga Lansia

B. Latar Belakang
Sesuai dengan RPJPN 2005-2025, sasaran pembangunan jangka menengah 2020-
2024 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan
makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan
menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan
keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh sumber daya
manusia yang berkualitas dan berdaya saing. (BKKBN, 2020)

Terdapat 4 (empat) pilar dari RPJMN ke IV tahun 2020-2024 yang merupakan


amanat RPJPN 2005- 2025 untuk mencapai tujuan utama dari rencana
pembangunan nasional periode terakhir, antara lain :

1. Kelembagaan politik dan hukum yang mantap

2. Kesejahteraan masyarakat yang terus meningkat

5
3. struktur ekonomi yang semakin maju dan kokoh

4. terwujudnya keanekaragaman hayati yang terjaga

Keempat pilar tersebut diterjemahkan ke dalam 7 agenda pembangunan yang


didalamnya terdapat Program Prioritas, Kegiatan Prioritas, dan Proyek Prioritas.
Tujuan RPJMN IV tahun 2020 – 2024 telah sejalan dengan Sustainable
Development Goals (SDGs). Target-target dari 17 tujuan (goals) dalam Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) beserta indikatornya telah ditampung dalam
7 agenda pembangunan. 7 agenda pembangunan tersebut yaitu:

1. Memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan


2. Mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan
3. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing
4. Membangun kebudayaan dan karakter bangsa
5. Memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan
pelayanan dasar
6. Membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan berencana dan
perubahan iklim
7. Memperkuat stabilitas Polhukhankam dan transformasi pelayanan publik

Merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024,
BKKBN diberi mandat untuk berkontribusi secara langsung terhadap 2
(dua) dari 7 (tujuh) agenda Pembangunan/Prioritas Nasional (PN) pada
RPJMN IV 2020-2024, yaitu untuk “Meningkatkan Sumber Daya Manusia
(SDM) Berkualitas dan Berdaya Saing”, serta mendukung “Revolusi Mental
dan Pembangunan Kebudayaan”. Dalam PN Meningkatkan Sumber Daya
Manusia (SDM) Berkualitas dan Berdaya Saing, BKKBN berperan dalam
3 Program Prioritas (PP) yang masing-masing memiliki Kegiatan Prioritas
(KP) sebagai berikut:

6
1. Perlindungan Sosial dan Tata Kelola Kependudukan, dengan Kegiatan
prioritas (a) Integrasi Sistem Administrasi Kependudukan, dan (b)
Pemaduan dan Sinkronisasi Kebijakan Pengendalian Penduduk.
2. Penguatan Pelaksanaan Perlindungan Sosial, dengan Kegiatan Prioritas
Kesejahteraan Sosial.
3. Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan, dengan Kegiatan
Prioritas (a.) Peningkatan Kesehatan Ibu Anak, Keluarga Berencana (KB)
dan Kesehatan Reproduksi, dan (b) Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat

Sedangkan pada PN Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan,


BKKBN memiliki peran pada PP Revolusi Mental dan Pembinaan Ideologi
Pancasila untuk Memperkukuh Ketahanan Budaya Bangsa dan Membentuk
Mentalitas Bangsa yang Maju, Modern, dan Berkarakter, dengan KP pada
Revolusi mental dalam sistem sosial untuk memperkuat ketahanan, kualitas
dan peran keluarga serta masyarakat dalam pembentukan karakter (Bappenas,
2019)

Dalam mewujudkan agenda-agenda pembangunan RPJMN lembaga kementrian


maupun non kementrian termasuk BKKBN menyususun Rencana Kerja
Pemerintah (RKP). Tema RKP 2020 adalah “peningkatan Sumber Daya Manusia
(SDM) untuk pertumbuhan yang berkualitas” dengan penitikberatan pada isu
pembangunan kualitas manusia. Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo SP.OG(K)
menyatakan jika dalam RKP 2020 telah diformulasikan 3 kebijakan program
KKBPK, yaitu;a) meningkatkan akses dan kualitas pelayanan Keluarga Berencana
dan Kesehatan Reproduksi, b) menguatkan tata kelola Program KKBPK, c)
meningkatkan akses terhadap layanan dan data kependudukan, dengan strategi
pemanfaatan data dan informasi kependudukan serta pendataan keluarga
(BKKBN, 2019)

Salah satu program BKKBN yang sangat penting dalam mewujudkan tema RKP
2020 adalah Program Pembangunan Keluarga. Program Pembangunan Keluarga
yaitu upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang

7
sehat. BKKBN memiliki lingkup Misi Peningkatan Kualitas Manusia
Indonesia, dengan mendukung sepenuhnya upaya pencapaian Janji Presiden
terkait “Meningkatkan keterlibatan perempuan/ibu dalam menjaga
tumbuh kembang anak serta pendidikan karakter dalam keluarga”
dan “Revolusi Mental dalam sistem sosial dengan pembudayaan nilainilai luhur
bangsa dalam institusi keluarga dan interaksi antar warga”.
Terutama dalam pengembangan kegiatan prioritas dalam penguatan
peran keluarga dan masyarakat dalam pembentukan karakter sejak
usia dini, serta pengembangan kegiatan terkait Revolusi Mental dalam
sistem sosial untuk penguatan ketahanan keluarga dan masyarakat melalui
program Pembangunan Keluarga (BKKBN, 2020)

Pada tataran masyarakat, Program pembangunan keluarga diwujudkan dengan


membentuk dan mengelolah kelompok-kelompok kegiatan dalam masyarakat
seperti kelompok Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga
Lansia, Pusat Informasi Konseling Remaja, dan kelompok Usaha peningkatan
perekonomian keluarga sejahtera.

Sebagai sebuah institusi atau organisasi, BKKBN dalam mencapai target program
yaitu Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana,
BKKBN memiliki tenaga program yang berada di tingkat lini lapangan dan
langsung berhadapan dengan masyarakat sebagai sasaran program. Tenaga
program yang berada di tingkat lini lapangan tersebut adalah Penyuluh KB.
Penyuluh KB merupakan tenaga lini lapangan yang menjadi ujung tombak dalam
menjalankan program KKBPK dan sangat mempengaruhi capaian program karena
Penyuluh KB merupakan pegawai BKKBN yang berperan dan bertugas
memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang program KKBPK. Salah satu
sumber kesuksesan program Bangga kencana adalah dengan adanya Penyuluh
Keluarga Berencana, Petugas Lapangan KB dan tenaga penggerak
desa/keluarahan (BKKBN, 2018)

8
Sebagai ujung tombak program, BKKBN melakukan berbagai langkah penguatan
program untuk mencapai target dan sasaran prioritas dengan melakukan
pengelolaan dan pendayagunaan Penyuluh KB. Berdasarkan undang-undang
Nomor 12 Tahun 2017 tentang pendayagunaan Tenaga penyuluh Kependudukan,
Keluarga berencana dan Pembangunan Keluarga. Adapun yang menjadi lingkup
tugas Penyuluh KB adalah Program Kependudukan yaitu upaya sistimatis,
terencana dan berkesinambungan dari pemerintah untuk mempengaruhi jumlah,
struktur, pertumbuhan, persebaran, mobilitas dan kondisi kesejahteraan yang
menyangkut aspek politik, ekonomi, sosial budaya, agama serta lingkungan
penduduk. Program Keluarga Berencana yang selanjutnya disebut Program KB
yaitu upaya sistimatis, terencana dan berkesinambungan dalam mengatur
kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui
promosi perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk
mewujudkan keluarga berkualitas, dan Program Pembangunan Keluarga yaitu
upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat.

Dalam program Pembangunan Keluarga, Penyuluh KB berperan sebagai tenaga


yang memfasilitasi pembentukan, pelaksanaan hingga pelaporan kegiatan-kegitan
untuk mewujudkan program tersebut.

Peran Penyuluh KB yang sangat strategis dan hak nya sebagai ASN untuk
mendapatkan pengembangan kompetensi sesuai Undang-undang Nomor 5 Tahun
2014 Maka BKKBN berupaya melakukan pengembangan Kompetensi Penyuluh
KB

Berdasarkan Peraturan Kepala Nomor 82/Per/B5/2011 Tentang Organisasi Dan


Tata Kerja Badan Kependudukan dan keluarga Berencana Provinsi. Pada pasal 26
dan 27 disebutkan Bidang Pelatihan dan Pengembangan mempunyai tugas
melaksanakan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan. Bidang
Pelatihan dan Pengembangan menyelenggarakan fungsi :

a. Pemberian fasilitasi dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, serta


penelitian, dan pengembangan pengendalian penduduk, keluarga

9
berencana, dan kesehatan reproduksi, serta keluarga sejahtera dan
pemberdayaan keluarga di provinsi
b. Pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang pendidikan dan
pelatihan, serta penelitian dan pengembangan pengendalian penduduk,
keluarga berencana, dan kesehatan reproduksi, serta keluarga sejahtera dan
pemberdayaan keluarga di provinsi
c. Pelaksanaan urusan tata operasional penyelenggaraan pendidikan,
pelatihan, penelitian dan pengembangan
d. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang pendidikan dan pelatihan,
serta penelitian dan pengembangan.

C. Tujuan Proposal Program Pengembangan Kompetensi


Tujuan proposal program pengembangan kompetensi ini terbagi 3 tahapan sebagai
berikut:

1. Tujuan Jangka Pendek


Implementasi pengembangan kompetensi penyuluh KB melalui Pelatihan
Pengelolaan Kelompok Kegiatan Tribina
2. Tujuan Jangka Menengah
Meningkatnya Presentase Pembentukan dan Pembinaan kelompok kegiatan
pada laporan SIGA
3. Tujuan Jangka Panjang
Tercapainya Indeks Pembangunan Keluarga sebesar 50,30

D. Manfaat Proposal Program Pengembangan Kompetensi


1. Bagi Widyaiswara
- Mampu menyusun sebuah program pengembangan kompetensi ASN dalam
bentuk pelatihan.
- Mampu mengimplementasikan pelatihan berdasarkan kebutuhan
pengembangan kompetensi ASN

10
2. Organisasi
- Tersedianya desain pelatihan teknis yang sesuai dengan kebutuhan
pengembangan kompetensi ASN (Penyuluh KB)
- Terintervensinya kebutuhan pengembangan karier ASN (Penyuluh KB)
melalui pelatihan

E. Kompetensi yang di Harapkan


Kompetensi yang diharapkan dalam program pelatihan ini adalah kompetensi
teknis Penyuluh KB yaitu kompetensi menginisiasi dan memfasilitasi
pembentukan kelompok kegiatan, dan kompetensi melaksanakan pembinaan
kelompok kegiatan. Fokus Kompetensi yang akan dicapai dalam pelatihan adalah
ketrampilan Penyuluh KB dalam pengelolaan kelompok kegiatan Tribina (Bina
Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja dan Bina Keluarga Lansia). Dengan
pencapaian kompetensi ini, maka dapat mewujudkan pencapaian program-
program pembangunan keluarga yang menjadi tujuan jangka menengah dan
tujuan jangka panjang program pelatihan.

11
BAB II
RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI

A. Rancangan Program Pelatihan


1. Identifikasi Kebutuhan Program Pelatihan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2018 Tentang
Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana, maka Penyuluh Keluarga
Berencana yang Selanjutnya disebut Penyuluh KB adalah jabatan yang
memunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, wewenang untuk melakukan
pelaksanaan kegiatan terkait program kependudukan.

Penyuluh KB adalah Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi kulifikasi dan


standar kompetensi dan diberikan tugas dan tanggung jawab untuk melakukan
kegiatan penyuluhan, penggerakan, pelayanan dan pengembangan program
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga. Dalam
kualifikasinya, Penyuluh KB dikualifikasikan menjadi dua jenjang jabatan
fungsional yaitu Penyuluh KB terampil dan Penyuluh KB ahli. Penyuluh KB
Termapil dan Ahli memiliki tugas yang berbeda. Penyuluh KB terampil
mensyaratkan penguasaan pengetahuan teknis dan prosedur kerja di bidang
penyuluhan, sedangkan penyuluh KB Ahli adalah penyuluh KB yang
memiliki kualifikasi profesional dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
dengan menysyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan metodelogu dan teknik
analisis sesuai dengan bidang penyuluhan keluarga berencana.

Peran Penyuluh KB adalah sebagai berikut :


1. Pengelola pelaksanaan kegiatan Program KB Nasional di
desa/kelurahan
2. Penggerak partisipasi masyarakat dalam program KB Nasional di
desa/kelurahan

12
3. Pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam pelaksanaan program
KB Nasional di desa/kelurahan,
4. Menggalang dan mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak
dalam pelaksanaan program KB Nasional di desa/kelurahan

Dalam menjalankan tugas, fungsi dan perannya sebagai ujung tombak Program,
penyuluh KB harus memiliki kompetensi Teknis, Managerial dan sosiokultural.
Dalam kompetensi teknis, ada beberapa kompetensi yang harus dikuasai dalam
yaitu
1. Melakukan Pendataan Keluarga
2. Membuat peta keluarga
3. Melakukan pendataan IMP
4. Melakukan pendataan dokter bidan mandiri dan fasilitasi kesehatan KB
5. Melakukan fasilitasi dan koordinasi kemitraan KKBPK
6. Menyusun rencana penyuluhan
7. Menyiapkan materi penyuluhan
8. Melaksanakan advokasi, KIE dan penggerakan program KKBPK
9. Melaksanakan konseling KB
10. Melaksanakan pembinaan kader IMP
11. Mengembangkan media advokasi, KIE dan Konseling
12. Melaksanakan pembinaan peserta KB
13. Menyusun rencana pelayanan KB
14. Melakukan Pendampingan calon akseptor KB
15. Melakukan pendampingan komplikasi peserta
16. Menginisiasi dan memfasilitasi pembentukan kelompok Bina-bina (BKB,
BKR, BKL, PIK Remaja dan UPPKS)
17. Melaksanakan pembinaan kelompok bina-bina (BKBN, BKR, BKL, PIK
Remaja dan UPPKS
18. Melakukan monitoring dan evaluasi program KKBPK
19. Menyusun laporan Kegiatan KKBPK

13
Keragaman pengelolaan dan pendayagunaan Penyuluh KB di era otonomi daerah,
berdampak pada kondisi kuantitas dan kualitas Penyuluh KB ditambah dengan
banyaknya kompetensi teknis yang harus dikuasai guna menjalankan tugas dan
fungsi serta Perannya sebagai Penyuluh KB membuat Penyuluh KB memiliki
gambaran umum sebagai berikut :(1) tidak tercapainya rasio ideal 1 (satu)
Penyuluh KB membina 1-2 desa/kelurahan; (2) menurunkan frekuensi kunjungan
rumah ke rumah; (3) menurunkan kualitas data dan pemetaan keluarga; (4)
menurunnya kualitas informasi, fasilitasi dan pelayanan tentang Program KKBPK
untuk masyarakat; (5) tidak tersistemnya pola pengembangan karir Penyuluh KB
serta lainnya (Pusdiklat BKKBN, 2018).

Dalam meningkatkan kualitas penyuluh KB melalui pengembangan kompetensi


salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pelatihan. hal ini sejalan
dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
dimana salah satu Hak ASN adalah mendapatkan pengembangan Kompetensi.

Berdasarkan hal tersebut, agar pelatihan yang dilaksanakan tepat sasaran dan
dapat menunjang tercapainya program nasional, beberapa waktu yang lalu
dilakukan Identifikasi Kebutuhan Pelatihan. Teknik analisis kebutuhan pelatihan
yang digunakan adalah teknik DIF (Diffuculties, Importancy, Frequency). Dari 17
kompetensi teknis Penyuluh KB tersebut dilakukan analisis Kebutuhan Pelatihan
dengan menggunakan Teknik DIF yaitu teknik yang analisis kebutuhan Pelatihan
yang dilakukan dengan melihat kompetensi/tugas apa yang paling sulit, paling
penting dan paling sering dilakukan. Dari hasil identifikasi kebutuhan diklat yang
dilakukan dengan beberapa responden perwakilan Penyuluh KB di 17 kabupaten
kota dan FGD melalui media Daring Whatsapp Group didapatkan bahwa
peningkatan kompetensi yang dibutuhkan oleh penyuluh KB sebagai berikut :
1. Melalukan Pembentukan Kelompok Kegiatan
2. Melakukan Pengembangan Media KIE
3. Melakukan Pembinaan Kelompok Kegiatan
4. Melakukan KIE

14
5. Membuat Peta keluarga
Selain hasil analisis kebutuhan diklat tersebut, berdasarkan data pencatatan dan
pelaporan pada aplikasi SIGA (Sistem Informasi Keluarga) cakupan pelaporan
progres Kartu Registrasi Kelompok Kegiatan (K/0/BKB/2015, K/0/BKR/2015
dan K/0/BKL/2015) menunjukan hasil yang kurang memuaskan. Data pada bulan
April tahun 2020 cakupan laporan belum memenuhi target padahal pelaporan
registrasi kelompok kegiatan dilakukan mulai awal tahun, namun hingga bulan ke
4 masih menunjukan hasil yang kurang memuasakan sebagai berikut :

Tabel 2.1 : Progres K/0/15 kelompok kegiatan pada Aplikasi SIGA dan
Pelaporan Statistik Rutin sampai bulan April 2020

Sumber : (Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan, 2020)

Melihat capaian pelaporan Kartu Registrasi pada Aplikasi SIGA jika


dibandingkan dengan Statistik Rutin menunjukan data yang timpang. Padahal
Capaian pada aplikasi SIGA lebih real time dan Update. Hal ini menunjukan
bahwa banyak kelompok kegiatan yang berada dalam keadaan tidak terlapor.
Beberapa asumsi kelompok kegiatan yang tidak terlapor menurut kasubbid data
dan informasi ditambah keterangan dari operator data tingkat kabupaten kota
merupakan akibat dari kelompok kegiatan yang sudah tidak aktif bahkan sudah
tidak ada lagi atau mati suri. Kelompok kegiatan BKB, BKR, BKL yang tidak

15
aktif bahkan mati suri merupakan akibat dari kurangnya pembinaan Penyuluh KB
dalam melakukan pengelolaan kelompok kegiatan.

Selama ini beberapa pelatihan telah diinisiasi namun sepertinya kurang tepat
sasaran karena pelatihan pengelolaan kelompok kegiatan langsung diarahkan pada
kader penggerak kelompok kegiatan sehingga jangkauan kader yang menerima
pelatihan sangat kecil. Selain itu, kader penggerak bukan merupakan
Pegawai/karyawan yang memiliki tugas dan tanggungjawab menjalankan
pengelolaan kelompok kegiatan, tetapi tenaga sukarela yang bersedia membantu
jalannya program. Atas dasar hal tersebut, dinamika pergantian kader sangat
sering terjadi.

Berdasarkan hal tersebut ditambah kaitan antara kelompok kegiatan sebagai


wujud upaya pencapaian program Pembangunan Keluarga dan upaya mencapai
program nasional membentuk manusia yang berkualitas, maka dirasa perlu
dirancang sebuah pengembangan kompetensi melalui pelatihan teknis terkait
dengan Pengelolaan Kelompok Kegiatan (Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga
Remaja, Bina Keluarga Lansia) sebagai bentuk intervensi pengembangan
kompetensi Penyuluh KB sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan capaian
program Pembangunan Keluarga.

2. Tujuan
a. Umum
Mengembangkan kompetensi penyuluh KB dalam Pengelolaan Kelompok
Kegiatan Tribina (BKB. BKR, BKL)
b. Khusus
Peserta diharapkan mampu:
- Menjelaskan Konsep Kelompok kegiatan Tribina
- Menerapkan Pembentukan Kelompok Kegiatan Tribina (BKB, BKR, BKL)
- Menerapkan Pengelolaan Kelompok Kegiatan Tribina (BKB, BKR, BKL)
- Memfasilitasi pencatatan dan Pelaporan Kelompok Kegiatan Tribina

16
- Mempraktekkan penggunaan Aplikasi Tribina Pada Perises pengelolaan
Kelompok Kegiatan Tribina (BKB, BKR, BKL)

3. Sasaran Peserta
Sasaran program pengembangan kompetensi ini adalah penyuluh KB di
Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan

4. Waktu Pelaksanaan
Program pengembangan kompetensi penyuluh KB melalui Pelatihan Teknis
Penyusunan DUPAK ini akan dilaksanakan selama 30 jam pelajaran atau 5 hari
dilaksanakan melalui daring (e-learning) dengan memenuhi kaidah-kaidah dalam
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2018 Tentang pedoman Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi Pegawai
Negeri Sipil Melalui E-Learning.

5. Mata Pelatihan
No Mata Pelatihan Jam Pelatihan Pengampu

A. Materi Dasar
Kepala Balai
1. Pengarahan Program Pelatihan 1 JP
Diklat
Kepala Perwakilan
Kebijakan dan strategi Pembangunan
2 2 JP BKKBN Provinsi
Keluarga melalui Kelompok Kegiatan
Sumatera Selatan
B. Materi Inti
Kepala Bidang
3. Konsep Kelompok Kegiatan Tribina 2 JP
KS-PK
Pembentukan Kelompok Kegiatan
4. 5 JP Team Teaching
Tribina
Pengelolaan Kelompok Kegiatan
5. 8 JP Team Teaching
Tribana
Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan
6. 5 JP Team Teaching
Tribina
Petunjukan penggunaan Aplikasi
7. 4 JP Team Teaching
Tribina
C. Materi Penunjang
Rencana Tindak Lanjut 1 JP Team Teaching

17
No Mata Pelatihan Jam Pelatihan Pengampu

Jumlah 28 JP
 1 Jam pelajaran = 45 menit
 Pretest dan Postest = 2 JP
 Total = 28 JP + 2 JP = 30 JP

6. Silabus
1. Konsep Kelompok Kegiatan Tribina (BKB, BKR, BKL)
a. Pengertian Kelompok Kegiatan Tribina (BKB, BKR, BKL)
b. Tujuan Kelompok Kegiatan Tribina (BKB, BKR, BKL)
c. Manfaat Kelompok Kegiatan Tribina (BKB, BKR, BKL)
d. Sasaran Kelompok Kegiatan Tribina (BKB, BKR, BKL)

2. Pembentukan Kelompok Kegiatan Tribina (BKB, BKR, BKL)


a. Identifikasi Potensi
b. Penggalangan Kesepakatan dengan tokoh penting
c. Pengorganisasi Kelompok
d. Penggerakan partisipasi masyarakat

3. Pengelolaan Kelompok Tribina (BKB, BKR, BKL)


a. Mekanisme Pertemuan kelompok Kegiatan
b. Mengenal Materi Pertemuam
c. Mengenal Jenis Alat Permaianan Edukatif

4. Pencatatan dan Pelaporan Kelompok Kegitan


a. Administrasi Kelompok Kegiatan (BKB, BKR, BKL)
b. K/0/15 Poktan BKB, BKR, BKL
c. R/1/15 Poktan BKB, BKR, BKL
d. C/1/15 Poktan BKB, BKR, BKL
e. Kartu Kembang Anak
f. Input Pelaporan pada aplikasi SIGA

18
5. Petunjuk Penggunaan Aplikasi Tribina pada Proses pertemuan kelompok
a. Tata cara penggunaan Aplikasi Tribina Modul BKB
b. Tata cara Penggunaan Aplikasi Tribina Modul BKR
c. Tata Cara Penggunaan Aplikasi Tribina Modul BKL

7. Pengajar
Pengajar yang akan mengampu pada Pelatihan Pengelolaan Kelompok Kegiatan
Tribina adalah, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan, Kepala
Bidang Pelatihan dan Pengembangan, Kepala Bidang Kesejahteraan keluara dan
Pembangunan Keluarga dan Widyaiswara

8. Metode
Metode yang akan diterapkan dalam Pelatihan ini adalah
1. Ceramah dan Tanya jawab;
2. Praktek

9. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan


Program pengembangan kompetensi penyuluh KB melalui Pelatihan Teknis
Pengelolaan Kelompok Kegiatan Tribina ini dilaksanakan selama 5 (hari) hari
efektif melalui e-learning, dengan penyelenggara Bidang Latbang Perwakilan
BKKBN Provinsi Sumatera Selatan

10. Evaluasi
Evaluasi dalam Pelatihan terbagi menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan selama proses belajar melalui
pretest dan posttest
2. Evaluasi Penyelenggaraan yang dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana
pelayanan Diklat dapat memuaskan peserta Diklat.

19
B. Tahapan Program Pengembangan Kompetensi
Pelaksanaan program pengembangan kompetensi ini, dirancang dalam tahapan
pelaksanaan yang diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Jangka Pendek
Durasi Waktu 2 Bulan

No Milestone Tahapan Output Waktu

1. Persiapan 1. Melakukan Analisis hasil Proposal Prog. Minggu Ke


Pengembangan AKP Pengembangan 4 Juni
Konsep 2. Melakukan Konsultasi dengan Kompetensi (22 Juni
mentor terkait hasil analisis 2020)
3. Melakukan Penyusunan
konsep pengembangan
kompetensi Penyuluh KB
4. Melakukan Pembentukan
kesepakatan dengan mentor

2. Penyusunan 1. Diskusi dan Komunikasi Draft awal Juli Minggu


Draft Pedoman dengan Mentor Pedoman pertama
Penyelenggara 2. Diskusi dengan Kepala Pelatihan
an Pelatihan Bidang Latbang Catatan
masukan dan
perbaikan

3. Pengecekan 1. Rapat Verifikasi dan Revisi Hasil akhir Juli Minggu


pedoman Draft Pedoman pedoman kedua
Pelatihan Oleh Penyelenggaraan Pelatihan pelatihan
Bidang KS-PK Berbasis E Learning
2. Finalisasi naskah pedoman
4. Sosialisasi 1. Mensosialisasikan konsep SK Juli Minggu
Konsep kepada manajemen dan ke tiga
Program pegawai di lingkungan
Pengemban Bidang Latbang sebagai
gan upaya untuk membangun
Kompetens persamaan persepsi terkait
i pengembangan kompetensi
Penyuluh KB yang akan
dilakukan
2. Koordinasi dengan bidang
ADPIN terkait Program
Bangkom
3. Membentuk Tim sebagai

20
upaya untuk memenuhi
Sumber Daya yang
mendukung dalam
operasionalisasi kegiatan
pengembangan kompetensi
Penyuluh KB

5. Persiapan 1. Melalukan koordinasi Notulen Rapat Minggu ke


platfrom e dengan operator e satu agustus
learning learning bidang Latbang

6 Pengenalan 1. Melakukan konsultasi Catatan Mentor Minggu ke


panduan dengan Mentor tiga Agustus
pembelajar 2. Melakukan konsultasi Catatan Kabid
an melalui dengan kepala Bidang
e-learning 3. Berkoordinasi dengan Catatan
subid penyelenggara dan
kerjasama
4. Berkoordinasi dengan Surat Undangan
kasubid Tata Operasional
Pelatihan
5. Melakukan sosialisasi List peserta,
pengenalan panduan video
pembelajaran melalui e pembelajaran
learning

2. Jangka Menengah
Durasi Waktu 6 Bulan

No Milestone Tahapan Output Waktu

1. Persiapan 1. Rapat Koordinasi dengan Notulen, SK, minggu ke


penyusunan Tim Teaching empat agustus
Perangkat 2. Pembagian Tugas
Pelatihan Penyusunan perangkat
(Kurikulum, pelatihan
Bahan
Ajar,bahan
evaluasi
pembelajaran
pelatihan)

21
2. Penyusunan 1. Penyusunan perangkat Draf awal Minggu
perangkat diklat sesuai dengan Kurikulum, pertama
pelatihan pembagian tugas Bahan Ajar, september-
(kurikulum, RBPMD, RP, minggu ke
bahan Ajar, Alat evalusi dua
RBPMD, RP, pembelajaran November
bahan evaluasi
pembelajaran)
3. Pengecekan 1. Rapat Verifikasi dan Revisi Notelen dan Minggu
perangkat catatan ketiga
Pelatihan oleh masukan November
Tim teaching,
Kabid KS PK,
Kaie bina
ketahanan
remaja dan kasi
bina ketahanan
Balita, anak
dan lansia
4. Perbaikan 1. Melakukan perbaikan sesuai Kurikulum, Bahan Minggu ke
Perangkat dengan cacatan Ajar, RBPMD, empat
Pelatihan RP, Alat evalusi November
oleh Team pembelajaran
5. Persiapan 1. Melalukan koordinasi Notulen Rapat Minggu
Uji coba dengan operator e pertama
Implementas learning bidang Latbang desember
i Pelatihan 2. Koordinasi dengan
penyelenggara
3. Persiapan bahan
Pelatihan
6 Pelaksanaa 1. Koordinasi dengan Team Chat History, Minggu ke
n Uji coba teaching untuk video dua
implement memberikan materi sesuai rekaman, desember
asi jadwal screen
Pelatihan 2. Melakukan uji coba kegiatan.
implementasi pelatihan
pengelolaan Kelompok
Kegiatan Tribina bagi
Penyuluh KB berbasis E
learning
3. Melakukan evaluasi
pembelajaran
7 Analisis 1. Mengumpulkan data hasil Laporan Desember
Hasil Uji evaluasi
Coba 2. Melakukan wawancara
implement dengan bidang KS-PK
asi
Pelatihan

22
3. Jangka Panjang
Durasi 1-2 Tahun

No Milestone Tahapan Output Waktu

1. Melakukan 1. Diskusi dengan team teaching Perangkat Minggu


perbaikan terkait perbaikan Pelatihan pertama
perangkat 2. Diskusi dengan bidang KS- Januari 2021
pelatihan sesuai PK
masukan saat
uji coba
implemntasi

2. Melakukan 1. Rapat Persiapan Notulen, 2021


Implemntasi dengan penyelenggara, surat
Pelatihan operator e learning, panggilan,
bidang KS-PK dan surat
Manajemen pelatihan undangan,
2. Melakukan koordinasi Chat
dengan Kasie hubalila History,
dan IpeKB serta OPD video
kab rekaman,
3. Melakukan screen
pemanggilan peserta kegiatan
4. Melaksanakan
Pelatihan pengelolaan
Kelompok Kegiatan
Bagi PKB berbasis e
learning
5. Melalukan evaluasi
Pembelajaran

5 Melakukan 1. Rapat koordinasi Notulen, SK 2021


evaluasi pembagian Tugas Tim,
Pasca 2. Menyusun perangkat Instrumen
Pelatihan evaluasi pasca Evaluasi
pelatihan pasca
3. Pelaksanaan Evalausi Pelatihan,
pasca pelatihan Laporan
Pasca
Pelatihan

23
C. Stakeholders Program Pengembangan Kompetensi
1. Identifikasi,Peta Interpersonal Style dan Strategi Komunikasi Stakeholders
No Nama Jabatan Potensi Interper- Strategi Komunikasi
Pihak Dukungan sonal
Terkait yang ingin Style
didapatkan
Intern
1 Nopian Kepala - Dukungan Result - Menyampaikan
Andusti, Perwakilan Persetujuan Focused kondisi Kelompok
SE,.MT BKKBN Pelatihan Kegiatan
Provinsi - Menyampaikan
Sumatera Maksud Pelatihan
- Meyampaikan
Selatan
output, outcome dan
impact program
pelatiahan
2 Drs. H. Kepala - Dukungan Friendly - Melakukan obrolan
Dharma Bidang persetujuan Focused ringan terkait
Wijaya, Pelatihan pelatihan pengalaman, kinerja
MM dan dan dan kondisi penyuluh
Pengemba KB saat ini serta
dukungan
pengalamannya ketika
ngan penggunaan
menjadi Penyuluh KB
dana dalam dalam pembinaan
pelaksanaan kelompok Kegiatan
Kegiatan - Menyampaikan
- Ijin maksud kedatangan
penyelengga dengan menjelaskan
raan rancangan program
kegiatan pelatihan
- Menyampikan
maksud kedatangan
untuk meminta
dukungan
pelaksanaan pelatihan
- Menyampikan
maksud kedatangan
untuk meminta
dukungan
pelaksanaan
pelatihan dan
pendanaan
- Menyampikan
pentingnya program
pelatihan
3 Hj. Kepala - Dukungan Friendly - Memulai
Dheslian Bidang sebagai Focused pembicaraan dengan
a, SE, Keluarga narasumber tema ringan seperti

24
No Nama Jabatan Potensi Interper- Strategi Komunikasi
Pihak Dukungan sonal
Terkait yang ingin Style
didapatkan
MM Sejahtera dalam tentang keluarga
dan pelaksanaan - Melanjutkan
Pembangu kegiatan pembicaraan
nan tentang
Keluarga pembangunan
keluarga
- Melanjutkan
pembicaraan
tentang kelompok
kegiatan
- Menyampaikan
masud tujuan
rancangan program
pelatihan
- Menyampaikan
output, outcome dan
impact rancangan
program
4 Eva Sury Dukungan Dukungan Detail- - Menjelaskan
Nopianty Penyeleng Penyelengga Focused maksud dan tujuan
, SH garaan raan program pelatihan,
Pelatihan Pelatihan hasil yang
diharapkan
- Memaparkan
secara rinci
rancangan program
pelatihan
- Meminta
dukungan terkait
penyelenggaraan
pelatihan
5 Yuhanis, Kasie tata Dukungan Result- - Menjelaskan
S.IP Operasiona Pelaksanaan Focused maksud dan tujuan
l kegiatan dan program pelatihan
penyediaan - Menyampaikan
Sarana dan secara ringkas
prasarana rancangan kegiatan
pelatihan - Menginveritarisir
sarana dan
prasarana yang
dibutuhkan terkait
pelaksanaan

25
No Nama Jabatan Potensi Interper- Strategi Komunikasi
Pihak Dukungan sonal
Terkait yang ingin Style
didapatkan
kegiatan
- Meminta dukungan
dalam penyiapan
sarana dan prasarana
tersebut
6 Maharani Kasubbid - Penyusun Result- - Menjelaskan
, M.Ed PK rencana Focused maksud dan tujuan
Latbang program dan program pelatihan
(Perencana kerjasama - Menyampaikan
Bidang) pendidikan secara ringkas
dan rancangan kegiatan
pelatihan - Menyampikan
- Dukungan kebutuhan
Penganggara penganggaran
n - Meminta dukungan
dalam penyiapan
penganggaran dalam
kegiatan pelatihan
7 Heri, Kasie Bina - Dukungan Partying - Menyampaikan
S.Sos Ketahanan pelaksanaan Focused cerita- cerita
Balita, Pelatihan ringan dan humoris
anak dan - Kontribusi - Membahas secara
Lansia pemetaan ringan seputar
bahan ajar pembinaan
kelompok kegiatan
oleh Penyuluh KB
- Menjelaskan secara
singkat rancangan
- Meminta dukungan
pelaksanaan dan
pemetaan bahan ajar/
materi yang akan
diberikan kepada
sasaran
8 Iskandar, Kasie Bina - Dukungan Result - Menjelaskan
SH Ketahanan pelaksanaan Focused maksud dan tujuan
Remaja Pelatihan program pelatihan
- Kontribusi - Menyampaikan
pemetaan secara ringkas
bahan ajar rancangan kegiatan
- Meminta dukungan
dalam pelaksanaan
pelatihan dan

26
No Nama Jabatan Potensi Interper- Strategi Komunikasi
Pihak Dukungan sonal
Terkait yang ingin Style
didapatkan
pemetaan bahan
ajar/materi yang
akan diberikan
9 Hapni, Kasie - Dukungan Partying - Menyampaikan
SH Hubungan Penggerakan Focused cerita- cerita
antar Penyuluh ringan dan humoris
lembaga KB sebagai - Membahas secara
dan bina sasaran ringan seputar
lini program Kinerja penyuluh
lapangan KB
- Menjelaskan secara
singkat rancangan
Pelatihan
- Meminta dukungan
penggerakan
Penyuluh KB
sebagai sasaran
10 Team - - Pendampinga Friendly - Sharing ide pola
Teaching n peserta Focused pengembangan
ketika Kompetensi melalui
pelatihan pelatihan
secara daring - Menyampaikan
bentuk kegiatan yang
dilaksanakan
akan dilaksanakan
- Narasumber - Menyampaikan
kegiatan output yang ingin
Pelatihan dicapai
- Menyampaikan
dampak positif yang
akan didadaptkan
ketika kegiatan ini
berjalan dengan baik.
-
Ekstern
1 OPD KB Kab/Kota - Ijin utk PKB Result - Menyampaikan tujuan
ikut Focused kegiatan dan draft
berpartisipas rencana kegiatannya
i sebagai - Menyampaikan
dampak positif yang
peserta aktif akan diperoleh OPD
dalam KB ketika
penyelengga mengijinkan PKB
raan mengikuti kegiatan ini
kegiatan
2 Ketua IpeKB (Ikatan Memberikan Result - Menyampaikan

27
No Nama Jabatan Potensi Interper- Strategi Komunikasi
Pihak Dukungan sonal
Terkait yang ingin Style
didapatkan
Penyuluh KB) informasi ke Focused bentuk kegiatan yang
Penyuluh KB akan dilaksanakan
- Menyampaikan
dampak positif yang
akan didadaptkan
ketika kegiatan ini
berjalan dengan baik.

2. Analisis Peta Stakeholders


Untuk mensukseskan tujuan dari rancangan program pengembangan kompetensi
ini, maka diperlukan analisis stakeholders, sehingga project leader dapat
menentukan strategi komunikasi yang dapat dilakukan. Berikut adalah analisis
yang dapat dilakukan :

1. Kepala Perwakilan 1. Kepala Bidang KS-PK


BKKBN Provinsi Jatim 2. Kasie Bina Ketahanan
2. Kepala Bidang Balita anak dan lansia
LATBANG, Perwakilan 3. Kasie Penyelenggara
BKKBN Prov. Sumsel 4. Kasie Program dan
3. Kasie Ketahanan remaja Kerjasama
4. OPD KB 5. Kasie Tata Operasional
6. Kasie Bina Hubungan
dan Lini Lapangan

IPeKB Team Teaching


(Ikatan Penyuluh KB) Balai Diklat KKB Jember

28
D. Antisipasi Potensi Kendala dan Solusi

No Kendala Solusi

1. Keterbatasan waktu dalam penyelesaian Disiplin melaksanakan tahapan dan


setiap tahapan kegiatan jadwal kegiatan

2. Terbaginya fokus antara menyelesaikan Menentukan prioritas


kegiatan pengembangan kompetensi Kegiatan
Penyuluh KB dengan target pelatihan
dari instansi
3. Pelaksanaan pelatihan dengan full e- Memaksimalkan kemampuan Tim
learning membutuhkan waktu dan dalam membangun media
kesiapan media pembelajaran pun Pembelajaran, dan Sosialisasi
kepastian peserta untuk dapat penggunaan e-learning dalam proses
mengikutinya pembelajaran sebelum
pelaksanaan pelatihan

(Rahmat, 2016)

(Republik In donesia, 201 4)(Republik Indones ia, 2018)(Repub lik Indo nesia, 2019)(Perwakilan BKK BN Provins i Sumatera Selatan, 202 0)(BKKBN, 2011)

29
DAFTAR PUSTAKA

Bappenas. (2019). Narasi RPJMN IV 2020-2024_revisi 28 Juni 2019.


https://www.bappenas.go.id/

BKKBN. (2011). Peraturan Kepala BKKBN No.82/PER/B5/2011 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan
dan Keluarga Berencana.
BKKBN. (2018). Penyuluh KB UjungTombak Keberhasilan Program KKBPK.
BKKBN. (2019). Menyongsong Wajah Baru Program KKBPK Menuju Tahapan
Renstra 2020-2024.

BKKBN. (2020). Renstra BKKBN 2020-2024.


Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan. (2020). Radalgram Provinsi
Sumatera Selatan Bulan April.
Pusdiklat BKKBN. (2018). Penguatan Tugas Pokok dan Fungsi Penyuluh
Keluarga Berencana. Pusdiklat BKKBN.
Rahmat. (2016). Analisis Kebutuhan Diklat. LAN RI.
Republik Indonesia. (2014). Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara.
http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2014/5TAHUN2014UU.HTM
Republik Indonesia. (2018). Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2018 Tentang
Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana.
Republik Indonesia. (2019). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2019 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2020.

30

Anda mungkin juga menyukai