Anda di halaman 1dari 131

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

1
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.................................................................................4
B. LANDASAN HUKUM................................................................................6
C. TUJUAN PENYUSUNAN KURIKULUM.............................................11
D. PRINSIP PENYUSUNAN KURIKULUM.............................................12
E. ACUAN OPERASIONAL PENYUSUNAN KURIKULUM.................24
F. PROFIL SMP IT AL-JAUHARIYYAH.................................................26
BAB II...................................................................................................................33
A. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL JENJANG DASAR.................33
B. VISI SMP IT DAN INDIKATOR VISI..................................................33
C. MISI SMP IT.............................................................................................34
D. TUJUAN PENDIDIKAN SMP IT...........................................................34
E. RENCANA STRATEGIS SMP IT..........................................................35
BAB III..................................................................................................................37
A. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM.......................................37
B. MUATAN KURIKULUM........................................................................61
BAB IV.................................................................................................................88
PENGATURAN BEBAN BELAJAR........................................................88
A. BEBAN BELAJAR DIATUR DALAM SISTEM PAKET ATAU
SISTEM KREDIT SEMESTER.....................................................................88
B. BEBAN BELAJAR MENURUT KURIKULUM 2013...............89
C. BEBAN BELAJAR TAMBAHAN.......................................................92
BAB V....................................................................................................................92
PERMULAAN TAHUN AJARAN...................................................................92
A. MINGGU EFEKTIF BELAJAR.............................................................93
PENGATURAN WAKTU BELAJAR EFEKTIF.............................................95
PENGATURAN WAKTU LIBUR......................................................................1
RENCANA PROGRAM/KEGIATAN PENDIDIKAN......................................2

2
C. KALENDER PENDIDIKAN SMP IT.......................................................7
I. BAB VI............................................................................................................8

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang selanjutnya disingkat KTSP
adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan. Seiring dengan perkembangan pendidikan di Indonesia
dengan lahirnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun
2014 dan Nomor 161 Tahun 2014 dan Keputusan Menteri Agama Nomor 207
tahun 2014, maka berimplikasi bahwa SMP IT harus memprsiapkan diri untuk
melaksanakan kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013, maka diperlukan
suatu pedoman bagi SMP IT dalam rangka penyusunan dan pengembangan
dokumen KTSP pada setiap tahun pelajaran.
Penataan kurikulum pendidikan yang akan diterapkan merupakan salah
satu target yang harus diselesaikan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) pada sektor pendidikan. Perubahan kurikulum
dilakukan untuk menjawab tantangan zaman yang terus berubah agar peserta didik
mampu bersaing di masa depan. Alasan lain dilakukannya perubahan kurikulum
adalah kurikulum sebelumnya dianggap memberatkan peserta didik. Terlalu
banyak materi pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik, sehingga malah
membuat para peserta didik terbebani. Masalah kurikulum pendidikan yang
diubah melihat kondisi yang ada selama beberapa tahun ini. KTSP yang memberi
keleluasaan terhadap guru membuat kurikulum secara mandiri untuk masing-
masing sekolah ternyata tak berjalan mulus. Karena tidak semua guru memiliki
dan dibekali profesionalisme untuk membuat kurikulum. Yang terjadi guru hanya
bisa mengadopsi kurikulum yang sudah ada. Untuk itu, kurikulum yang baru ini
dibuat dan dirancang oleh pemerintah terutama untuk bagian yang sangat inti. 
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015
Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

4
tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah disusun oleh
satuan pendidikan dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) dan Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa
Barat, sedangkan Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara
yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati Kabupaten Cianjur sebagai satuan
pendidikan menengah di lingkungan Kementerian Agama perlu menyusun dan
mengembangkan Kurikulum SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati yang mengacu pada
Standar Nasional Pendidikan (standar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan).
Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati
dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional dan tujuan
SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati.
Pengembangan Kurikulum SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati melibatkan
seluruh warga SMP IT (Kepala, Guru, dan Staff) dan pemangku kepentingan lain
(Yayasan, Komite SMP IT/Orang Tua Murid dan Konselor). Melalui Kurikulum
SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati ini diharapkan pelaksanaan program-program
pendidikan di SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati sesuai dengan potensi daerah dan
lingkungan SMP IT, karakteristik dan kebutuhan peserta didik dalam mewujudkan
peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab, sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional.
SMP IT merupakan pusat pengembangan budaya. SMP IT Al-Jauhariyyah
Cijati mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai satu
kesatuan kegiatan pendidikan yang terjadi di SMP IT. Nilai-nilai yang dimaksud

5
di antaranya religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan,
serta tanggung jawab. Nilai-nilai melingkupi dan terintegrasi dalam seluruh
kegiatan pendidikan sebagai budaya SMP IT.

B. LANDASAN HUKUM
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa
Arab di SMP IT dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar
bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan
secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan
manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013
dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:
a. Pendidikan SMP IT (MI, MTs dan MA) di Jawa Barat memiliki akar
budaya keberagamaan dan kekhasan masyarakat Jawa Barat dalam
menentukan masa depan bangsa. Demikian pula kurikulum yang
dikembangkan di SMP IT perlu memberikan kesempatan luas bagi peserta
didik untuk menjadi pewaris budaya bangsa dan dibarengi dengan
penguasaan kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan
masa depan. Oleh karena itu Kurikulum SMP IT harus merupakan
kerangka pembudayaan keberagamaan nasional dan daerah sebagai ciri
khas pendidikan SMP IT;
b. Kurikulum sebagai komponen pendidikan yang dapat mewariskan budaya
melalui penguasaan berbagai disiplin ilmu pengetahuan dalam bentuk

6
mata pelajaran. Penyusunan KTSP perlu memberikan rambu-rambu
perencanaan dan pengaturan pendidikan di SMP IT dalam penguasaan
disiplin ilmu, baik ilmu umum maupun ilmu agama secara integratif;
c. Kurikulum disusun dan dikembangkan untuk pendidikan yang
menyiapkan generasi mendatang yang mampu menyelesaikan masalah
sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat yang
lebih baik. KTSP di SMP IT perlu menyiapkan perencanaan dan
pengaturan pendidikan SMP IT dalam menyiapkan generasi mendatang
yang berkontribusi terhadap perbaikan situasi dan kondisi kehidupan
social budaya.
d. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia
yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan
untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa
depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu
menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa
kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan
generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi
muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk
mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris
budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat
dan bangsa masa kini.
e. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi anak bangsa di berbagai bidang kehidupan
di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum
untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang

7
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi
dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan
akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar,
dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan
oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis
serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan
berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan
rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi,
dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan
berbangsa masa kini.
f. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran
adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan
kurikulum memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin
ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kecemerlangan akademik.
g. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi
untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini,
Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik
menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah
sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat
demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di
atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama,
seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang

8
sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan
umat manusia.
2. Landasan Teoritis Kurikulum
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi
(competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan
adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warga negara yang dirinci
menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis
kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi
peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,
berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan
pembelajaran di SMP IT, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar
langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang,
karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung
individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar
seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a. Permendikbud No.20 Th 2016 tentang Standar Kopetensi Lulusan
b. Permendikbud No.21 Th 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
Dan Menengah
c. Permendikbud No.22 Th 2016 tentang Standar Pendidikan Dasar Dan
Menengah
d. Permendikbud No.23 Th 2016 tentang Standar Penilaian
e. Permendikbud No.24 Th 2016 Tentang Kopetensi Inti Dan Kopetensi
Dasar

9
f. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
g. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Pendidikan Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005;
i. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
j. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
k. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah;
l. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian;
m. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007
tentang Standar Proses;
n. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama;
o. Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan SMP IT;
p. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013
tentang Standar Kompetensi Lulusan;

10
q. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013
tentang Standar Isi;
r. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013
tentang Standar Proses;
s. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian;
t. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah;
u. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014
tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
v. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler
Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
w. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun
2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
x. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun
2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
y. Peraturan Menteri Agama Nomor 207 Tahun 2014 tentang
Kurikulum SMP IT;
z. Keputusan Menteri Agama Nomor 165 Tahun 2014 tentang Pedoman
Kurikulum SMP IT 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Bahasa Arab;

C. TUJUAN PENYUSUNAN KURIKULUM


Penyusunan Kurikulum SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati Kabupaten Cianjur
ini bertujuan untuk mewujudkan kurikulum implementatif sebagai :

11
1. Acuan pelaksanaan proses pendidikan untuk mencapai visi SMP IT Al-
Jauhariyyah Cijati Kabupaten Cianjur ;
2. Acuan pelaksanaan proses pembelajaran untuk menghasilkan mutu lulusan
yang berwawasan lingkungan, cerdas dan santun berbahasa berdasarkan
keimanan, ketaqwaan serta membentuk generasi muslim yang beriman,
bertaqwa, religius, terampil, kreatif, dan inovatif sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
3. Acuan bagi guru dalam mengembangkan silabus dan rencana pembelajaran;
4. Pedoman pelaksanaan proses penilaian peserta didik di SMP IT Al-
Jauhariyyah Cijati Kabupaten Cianjur;
5. Dasar pelaksanaann evaluasi dan program tindak lanjut dalam mewujudkan
pendidikan yang lebih berkualitas di SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati
Kabupaten Cianjur.

D. PRINSIP PENYUSUNAN KURIKULUM


Kurikulum SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati terdiri dari dua kurikulum yang
dikembangkan yaitu Kurikulum 2013 untuk kelas VII dan VIII dan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk kelas IX. Prinsip pengembangan
kurikulum dikembangkan sesuai dengan relevansi setiap kelompok atau satuan
pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Cianjur.
Pengembangan Kurikulum SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati mengacu pada
Standar Isi (SI) dan Standar Kelulusan (SKL), serta berpedoman pada penyusunan
kurikulum yang disusun oleh BSNP, dan petunjuk teknis dari Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, serta memperhatikan pertimbangan
Komite SMP IT.
Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya
mencakup:perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah
langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat
keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan
digunakan oleh guru dan peserta didik.Penerapan Kurikulum atau biasa disebut

12
juga implementasi kurikulum berusaha mentransfer perencanaan kurikulum ke
dalam tindakan operasional. Evaluasi kurikulummerupakan tahap akhir dari
pengembangan kurikulum untuk menentukan seberapa besar hasil-hasil
pembelajaran, tingkat ketercapaian program-program yang telah direncanakan,
dan hasil-hasil kurikulum itu sendiri. Dalam pengembangan kurikulum, tidak
hanya melibatkan orang yang terkait langsung dengan dunia pendidikan saja,
namun di dalamnya melibatkan banyak orang, seperti : politikus, pengusaha,
orang tua peserta didik, serta unsur – unsur masyarakat lainnya yang merasa
berkepentingan dengan pendidikan.
Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan
kurikulum pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan
menjiwai suatu kurikulum. Dalampengembangan kurikulum, dapat menggunakan
prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru
menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi
kurikulum di suatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan
prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di lembaga
pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip yang
digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum.
Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengetengahkan prinsip-
prinsip pengembangan kurikulum yang dibagi ke dalam dua kelompok :
(1) prinsip – prinsip umum: relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan
efektivitas; (2) prinsip-prinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan
pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan
dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan
media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan
penilaian. Sedangkan Asep Herry Hernawan dkk (2002) mengemukakan lima
prinsip dalam pengembangan kurikulum, yaitu :
1. Prinsip relevansi;
Secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-
komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi).
Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebutmemiliki

13
relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi
epistomologis), tuntutan dan potensi peserta didik (relevansi psikologis) serta
tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis).
2. Prinsip fleksibilitas;
Dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan
memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya,
memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan
kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan
latar bekang peserta didik.
3. Prinsip kontinuitas;
Adanya kesinambungandalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun
secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan
kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat
kelas, antar jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan
jenis pekerjaan.
4. Prinsip efisiensi;
Mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat
mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara
optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.
5. Prinsip efektivitas;
Mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan
tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Terkait dengan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, terdapat
sejumlah prinsip-prinsip yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung

14
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan.
2. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa
membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial
ekonomi dan gender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan
lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan
dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat
dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan
pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik,
dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat.
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum

15
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal
dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang
selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional
dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus
saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal
Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
Kurikulum SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati untuk kelas 7 dan kelas 8
(Kurikulum Nasional) sedangkan kelas 9 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa
membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial
ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta
disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar
substansi.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

16
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat
dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan
pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik,
dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal
dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang
selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan global, nasional dan lokal
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan global,
nasional dan lokal untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling
mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kurikulum SMP IT Al-Jauhariyyah untuk kelas VII dan VIII (Kurikulum
2013) memiliki latang belakang yang kemudian dijadikan prinsip pengembangan
kurikulum sebagai berikut:

17
a. Pengertian Kurikulum
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama
adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran.
Sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran.
b. Rasional Pengembangan
1) Tantangan Pengembangan
Pendidikan Agama Islam sangat dibutuhkan bagi umat Islam, agar
dapat memahami secara benar ajaran Islam sebagai agama yang sempurna
(kamil), kesempurnaan ajaran Islam yang dipelajari secara integral
(kaffah) diharapkan dapat meningkatkan kualitas umat Islam dalam
keseluruhan aspek kehidupanya. Agar ajaran Islam dapat dipelajari secara
efektif dan efisien, maka perlu dikembangkan kurikulum pendidikan
agama Islam sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Demikian
pula dengan mata pelajaran Bahasa Arab yang sangat diperlukan sebagai
alat untuk mempelajari dan mendalami sumber-sumber primer dari
Pendidikan Agama Islam yang menggunakan Bahasa Arab terutama Mata
Pelajaran Al-Qur’an dan Hadis.
Selain adanya ketentuan legal-formal yang mengharuskan adanya
perubahan dan penyempurnaan kurikulum, masyarakat Indonesia dan
masyarakat dunia mengalami perubahan yang sangat cepat dan dalam
dimensi yang beragam terkait dengan kehidupan individual, masyarakat,
bangsa, dan umat manusia. Fenomena globalisasi yang membuka batas-
batas fisik (teritorial) negara dan bangsa dipertajam dan dipercepat oleh
kemajuan teknologi, terutama teknologi informasi dan komunikasi.

18
Kemajuan ilmu pengetahuan memperkuat dampak globalisasi dan
kemajuan teknologi tersebut. Perubahan yang terjadi dalam dua dasawarsa
terakhir mengalahkan kecepatan dan dimensi perubahan yang terjadi
dalam kehidupan manusia di abad-abad sebelumnya. Perubahan tersebut
telah menjangkau kehidupan manusia dari tingkat global, nasional, dan
regional serta dari kehidupan sebagai umat manusia, warga negara,
anggota masyarakat dan pribadi.
Perubahan dan penyempurnaan tersebut menjadi penting seiring
dengan kontinuitas segala kemungkinan yang terjadi berkaitan dengan
perkembangan masyarakat, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya
pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan. Jenlink
(1995) mengungkapkan bahwa masa depan akan berbeda secara dramatis
dari masa sekarang, dan itu akan menuntut untuk dipersiapkan antisipasi
terjadinya perubahan penting pada kehidupan. Dengan terjadinya
perubahan tersebut diperlukan usaha untuk mengalihkan pola pikir dalam
menatap tentang dunia yang begitu cepat mengalami perubahan hingga
saat ini dan yang akan datang.
Pendidikan yang dalam hal ini kurikulum SMP IT sebagai the heart of
education (Klein, 1992) harus mempersiapkan generasi bangsa yang
mampu hidup dan berperan aktif dalam kehidupan lokal, nasional, dan
lokal yang mengalami perubahan dengan cepat tersebut. Sebagaimana
diungkapkan oleh Oliva (1982), kurikulum perlu memperhatikan
perubahan yang terjadi di masyarakat, ilmu pengetahuan, kepemimpinan,
dan politik. Perubahan yang dikemukakan di atas memberikan landasan
kuat bagi perubahan suatu kurikulum di lingkungan SMP IT.
Kenyataan adanya amanat legal dan kehidupan manusia yang berubah
cepat yang menyebabkan perubahan dan penyempurnaan kurikulum SMP
IT merupakan suatu keniscayaan yang tak dapat dihindari. Atas dasar itu,
rancangan konseptual dan kontekstual penyempurnaan kurikulum menjadi
suatu keniscayaan yang harus disiapkan secara matang.

19
Dengan adanya dokumen kurikulum Pendidikan Agama Islam dan
Bahasa Arab ini, Kementerian Agama telah berupaya untuk
mentransformasikan pemikiran yang menjembatani segala sesuatu yang
telah ada saat ini (what it is) dengan segala sesuatu yang seharusnya ada di
masa yang akan datang (what should be next) dalam suatu rancangan
kurikulum yang fungsional dan aktual dalam kehidupan.
Sesuai dengan arah kebijakan dan penugasan secara khusus,
selanjutnya Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menjabarkan aspek yang
berkenaan dengan pengembangan kurikulum dan penguatan pelaksanaan
kurikulum satuan pendidikan dengan melakukan rekonseptualisasi ide
kurikulum, desain kurikulum, implementasi kurikulum, dan evaluasi
kurikulum.
Rekonseptualisasi ide kurikulum merupakan penataan ulang
pemikiran teoritik kurikulum berbasis kompetensi. Teori mengenai
kompetensi dan kurikulum berbasis kompetensi diarahkan kepada pikiran
pokok bahwa konten kurikulum adalah kompetensi, dan kompetensi
diartikan sebagai kemampuan melakukan sesuatu (ability to perform)
berdasarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Hal tersebut
terumuskan dalam Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).
Ketetapan yang tercantum dalam Rencana Strategis Kementerian
Agama memperlihatkan arah yang jelas bahwa kurikulum baru yang
dikembangkan perlu mempedulikan aspek-aspek potensi manusia yang
terkait dengan domain sikap untuk pengembangan soft-skills yang
seimbang dengan hard-skills, seiring dengan ruh Pendidikan Agama Islam
itu sendiri.
Desain pengembangan kurikulum baru harus didasarkan pada
pengertian bahwa kurikulum adalah suatu pola pendidikan yang utuh
untuk jenjang pendidikan tertentu. Desain ini menempatkan mata pelajaran
sebagai organisasi konten kurikulum yang terbuka dan saling
mempengaruhi. Desain kurikulum yang akan digunakan untuk

20
mengembangkan kurikulum baru harus mampu mengaitkan antar konten
kurikulum baik yang bersifat horizontal maupun vertikal.
Selanjutnya dalam pengembangan kurikulum keseluruhan dimensi
kurikulum, yaitu ide, desain, implementasi dan evaluasi kurikulum,
direncanakan dalam satu kesatuan. Hal inilah sebenarnya yang menjadi inti
dari pengembangan kurikulum (curriculum development).
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai
tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan
eksternal. Di samping itu, dalam menghadapi tuntutan perkembangan
zaman, perlu adanya penyempurnaan pola pikir dan penguatan tata kelola
kurikulum serta pendalaman dan perluasan materi. Selain itu yang tidak
kalah pentingnya adalah perlunya penguatan proses pembelajaran dan
penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa
yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan.
2) Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan
dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8
(delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan
penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif.
Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15 - 64 tahun)
lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0 - 14 tahun
dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia
produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020 - 2035 pada
saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang
dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia
usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi

21
sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan
melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.
3) Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi
dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan
teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi
akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan
tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern
seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO),
Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-
Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area
(AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan
ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi,
dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam
studi International Trends in International Mathematics and Science
Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment
(PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak
Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang
dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain
banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak
terdapat dalam kurikulum Indonesia.
4) Penyempurnaan Pola Pikir
Untuk memenuhi pengembangan kerangka berpikir yang sesuai
dengan kebutuhan, maka kurikulum 2013 dikembangkan dengan
penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:
a) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi
pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus
memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk
memiliki kompetensi yang sama;

22
b) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik)
menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-
masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
c) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara
jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan
dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui
internet);
d) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari
(pembelajaran peserta didik aktif mencari semakin diperkuat
dengan model pembelajaran pendekatan sains);
e) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
f) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis
alat multimedia;
g) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan
pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi
khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
h) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline)
menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak
(multidisciplines); dan
i) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
5) Penguatan Tata Kelola
Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan
kurikulum sebagai daftar mata pelajaran. Pendekatan Kurikulum
2013 diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh
karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola
sebagai berikut:
a) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata
kerja yang bersifat kolaboratif;
b) penguatan manajeman SMP IT melalui penguatan
kemampuan manajemen kepala SMP IT sebagai pimpinan
kependidikan (educational leader); dan

23
c) penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen
dan proses pembelajaran.
6) Penguatan Materi
Penguatan materi sebagai proses tersistem dalam pembelajaran
untuk memberikan bobot penguasaan materi esensial ataupun non
esensial. Penguatan materi dimaksudkan untuk memperdalam dan
memperluas tingkat penguasaan sesuai kompetensi dasar. Secara
operasional penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman
dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.

E. ACUAN OPERASIONAL PENYUSUNAN KURIKULUM


Kurikulum SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati disusun dengan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut;
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang
memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman
dan takwa serta akhlak mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat
manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif,
psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum
disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat,
kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta
didik.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan
sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh

24
karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan
lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang
otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong
partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.
5. Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya
pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan
hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting
terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai
penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan
adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan
kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus
dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
7. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan
taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan
umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran
harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
8. Dinamika perkembangan global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun
bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang

25
mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh
karena itu, kurikulum harus mendorong berkembangnya wawasan dan sikap
kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa
dalam wilayah NKRI.
10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman
budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih
dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa
lain.
11. Kesetaraan Jender
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang
berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender.
12. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi,
dan ciri khas satuan pendidikan.

F. PROFIL SMP IT AL-JAUHARIYYAH


1. Sejarah SMP IT
Pada tahun 1974 salah satu tokoh masyarakat Cijati mendirikan sekolah
yang terletak di kampung Panglayungan Cijati, pada awal permulaan berdirinya
lembaga pendidikan ini adalah PGA. Pada awal tahun 1997 sekolah mengalami
kemajuan yang pesat sehingga memerlukan tempat yang lebih luas dibandingkan
tempat yang sebelumnya, sekolah kemudian dipindahkan ke kampung Cibarusah.
Awal berdirinya SMP IT ini diberi nama SMP IT Al Ma’arif. SMP IT ini
berdiri di bawah naungan Yayasan. Pada tahun 1997 SMP IT berubah nama

26
menjadi SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati hal ini tersebut dikarenakan SMP IT
tersebut dikelola oleh Yayasan Pendidikan dan Sosial Islam (YAPSI) Al Huda.
YAPSI Al Huda adalah yayasan yang dimiliki oleh keluarga besar yaitu Mualim
Ganda Al Huda (Alm).

2. Identitas SMP IT
a. Nama SMP IT : SMP IT AL-JAUHARIYYAH
b. NSM : 202020728080
b. NPSN : 69957064
c. Alamat : Kampung : Surade
RT/RW : 03/02
Desa : Sukaluyu
Kecamatan : Cijati
Kabupaten : Cianjur
Provonsi : Jawa Barat
Kode POS : 43284
No. Telp :
E-mail :
d. Yayasan : YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL-JAUHARIYYAH
Alamat : Kampung : Surade
RT/RW : 03/02
Kelurahan : Sukaluyu
Kecamatan : Cijati
Kabupaten : Cianjur
Provonsi : Jawa Barat
Kode POS : 43284
E-mail :

27
3. Daftar Kepala SMP IT Setiap Periode
Tabel 1.1 Tabel Daftar Kepala SMP IT Setiap Periode
Sumber Arsip SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati, 2022

No Nama Kepala SMP IT Periode


.
1. Neng Iyang 2015-2022
2. HASANUDIN S.Pd., 2022-2020
3. Hasanudin S.Pd. 2020-sekarang

4. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan


a. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP IT Al-Jauhariyyah
Tabel 1.2. Tabel Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Sumber Arsip SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati, 2020

Status Fungsional
No Nama L/P Jabatan
Pendidikan Sertifikasi
1. Dewi Endah Riskarahayu
2. Cucu Mardian
3. Nuri Nur Aidah
4. Asmi Sapitri
5. Ai Rismawati
6. Barkah
7. Agus Koswara
8. Bisma Dedien Alhaki
9. Neng Iyang Hidayah
10. mulyati

b. Tenaga Pendidik Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan


Jumlah tenaga pendidik SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati Kabupaten
Cianjur dan kualifikasinya pada tahun pelajaran 2022/2023 adalah sebagai
berikut :

Tabel 1.3. Tabel Tenaga Pendidik Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan

28
Sumber Arsip SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati, 2022

Jumlah dan Status Guru


Tingkat
No PNS / GTY GTT Jumlah
Pendidikan
L P L P
1 S1 3 7 0 0 0
2 S2 0 0 0 0 0
3 D3 0 0 0 0 0
4 D1 0 0 0 0 0
4 SMA 0 0 0 0 0
Jumlah 3 7 0 0 10

c. Tenaga Kependidikan Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan


Jumlah tenaga kependidikan SMP IT Al-Jauhariyyah Kabupaten
Cianjur dan kualifikasinya pada tahun pelajaran 2022/2023 adalah sebagai
berikut :
Tabel 1.4. Tabel Tenaga Kependidikan Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan
Sumber Arsip SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati, 2022

No Tingkat Jumlah Staf Tata Usaha Jumlah


Pendidikan PNS / GTY GTT
L P L P
1 S1 3 7 0 0 10
2 D3 0 0 0 0 0
3 D2 0 0 0 0 0
4 D1 0 0 0 0 0
5 SMA/Sederajat 0 0 0 0 0
Jumlah 3 7 0 0 10
Pada tahun 2019 diharapkan tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan
SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati Kabupaten Cianjur memiliki jumlah dan
kualifikasi akademik sebagai berikut :
a. sebanyak 100 % tenaga pendidik memiliki kualifikasi pendidikan S1;
b. sebanyak 30 % tenaga kependidikan memiliki kualifikasi pendidikan
S1;
c. jumlah guru sebanyak 12 orang.

5. Data Peserta Didik


a. Data Peserta Didik dari Tahun ke Tahun
Data Peserta Didik SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati 5 Tahun Terakhir

29
Tabel 1.5. Tabel Data Peserta Didik dari Tahun ke Tahun
Sumber Arsip SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati, 2022

KELAS VII KELAS VIII KELAS IX JUMLAH


Tahun
Jml Jml Jml Jml Jml Jml Jml Jml
Pelajaran
Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel
2015/201
6
2019/202 70 3 60 2 64 3 194 8
0
2021/202 70 3 75 3 63 3 208 9
2
2022/202 46 2 74 3 75 3 195 8
3

6. Sarana dan Prasarana


a. Profil Ruang Kelas
Tabel 1.6. Tabel Profil Ruangan Kelas
Sumber Arsip SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati, 2022

Jumlah dan ukuran Jumlah


Ruang Jumlah
Ukura lainnya Ruang
Kondisi Ukura Ukura
n Jumlah yang Seluruhnya
Ruang n n
<63 (d) = digunakan yang
Kelas 7x9 >63
m² (a+b+c) untuk dipergunaka
m² (a) m² (b) ruang n
(c)
kelas
Baik 7 - - 7 - 7
Rusak 2 - - 2 - 2
Ringan
Rusak - - - - - -
Sedang
Rusak - - - - - 2
Berat
Rusak - - - - - -
Total
Jumlah 9 - - 9 - 9

b. Profil Ruang Laboratorium , Keterampilan, Kesenian dan multimedia


Tabel 1.7. Profil Ruang Laboratorium , Keterampilan, Kesenian dan multimedia

30
Sumber Arsip SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati, 2022

Jumlah keadaan, kualitas, dan kondisi alat/bahan*)


Jumlah keadaan Kualitas Kondisi
Kura 25% 50% 75%
No Ruang ng s/d s/d s/d
S R R
dari 50% 75% 100% K C B B
B B R
25% dari dari dari
keb keb keb keb
1 Lab. IPA - - - - - - - - - - -

2 Lab. - - - - - - - - - - -
Bahasa
3 Lab. - - - 1 √ - - - - √
Komputer
4 Keterampil - - - - - - - - - -
an
5 Kesenian - - - - - - - - - - -

6. Multimedi - - - - - - - - - - -
a

c. Kondisi Sarana Prasarana Ideal


Pada tahun pelajaran 2022/2023 SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati
Kabupaten Cianjur diharapkan telah memiliki standar sarana prasarana yang
ideal untuk memenuhi standar pelayanan pendidikan minimal bagi SMP IT
standar nasional sebagai berikut :

Tabel 1.8. Kondisi Sarana Prasarana Ideal


Sumber Arsip SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati, 2022

Jumlah
No. Jenis Kebutuhan Satuan Keterangan
Kebutuhan
1 Ruang Kelas 9 Ruang
2 Ruang Serba Guna 1 Ruang
3 Ruang UKS 1 Ruang
4 Ruang Lab. Media 1 Ruang
5 Ruang Lab. Bahasa 1 Ruang
6 Ruang Lab. IPA 1 Ruang

31
7 Ruang Kesenian 1 Ruang
8 Ruang Pramuka 1 Ruang
9 Ruang PMR 1 Ruang
10 Ruang BP/BK 1 Ruang
11 Ruang Perpustakaan 1 Ruang
12 Ruang Toilet / WC 4 Ruang
13 Ruang Lab. Matematika 1 Ruang
14 Ruang Kantin SMP IT 2 Ruang
15 Ruang OSIS 1 Ruang
16 Ruang Wakasek / PKS 6 Ruang
17 Pemagaran 200 m
18 Kolam Relief 15 m2
19 Ruang Komite SMP IT 1 Ruang
20 Rumah Dinas 1 Ruang
21 Lahan Parkir 50 m2
22 Taman Bermain 25 m2
23 Lapang Olahraga 50 m2
24 Ruang Keterampilan 1 Ruang

d. Prestasi Akademik dan Non Akademik


Tabel 1.8 Tabel Prestasi Akademik dan Non Akademik
Sumber Arsip SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati, 2022

No Tahun Prestasi Akademik dan Non Akademik Keterangan


.
1 2017 Juara 1 Volley Ball MAN Surade
Juara 1 Volley Ball MA Al Bisriyah
Juara Umum 2 Hut Pramuka
2 2018 Juara 1 Marawis Darul Amal
3 2019 Juara 2 Hut Pramuka
4 2020 Juara Umum 2 LT Pramuka
Juara 2 Qasidah Rebana MA Nida Bahari
Juara 1 Volley Ball Putra MA Al Bisriyah
Juara 1 Pidato Bahasa Inggris KSM/Aksioma
5 2021 Juara 3 Lomba Singing Kontes
6 2022 Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Inggris
Juara 1 Singing Kontes
Juara 1 MTQ
Juara 1 Volley Ball Putra

32
BAB II
VISI, MISI, MOTTO DAN TUJUAN SMP IT

A. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL JENJANG DASAR


Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. "Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab."

B. VISI SMP IT DAN INDIKATOR VISI


Profil SMP IT yang diinginkan di masa datang, tertuang melalui tujuan
yang ingin dicapai oleh SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati Kabupaten Cianjur, dengan
rumusan visi SMP IT sebagai berikut :

33
“Mewujudkan kualitas pendidikan yang mampu mengantarkan pesrta didik ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mampu meanata diri hidup
bermasyarakat yang islami”
Indikator Visi SMP IT :
1. Terbentuk sikap dan perilaku yang baik antar warga SMP IT
2. Terlaksananya interaksi social antar warga SMP IT dan masyarakat sekitar
3. Terlaksananya pengembangan Standar Isi/Kurikulum
4. Terpenuhinya standar pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki
kualitas sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP)
5. Terlaksananya standar proses pembelajaran secara optimal dan
professional
6. Tersedianya fasilitas pendidikan yang memadai sesuai standar pelayanan
minimal (SPM)
7. Menciptakan generasi muda yang mampu bersaing dalam bidang
akademik maupun non akademik.

C. MISI SMP IT
Untuk mewujudkan visi, SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati Kabupaten Cianjur
merumuskan beberapa misi SMP IT sebagai berikut :
1. Melaksanakan proses belajar mengajar secara profesional
2. Mendorong peserta didik untuk mampu bersaing dalam kebaikan
3. Memberdayakan umat dalam lingkungan pendidikan
4. Mengembangkan budaya islami dalam kehidupan sehari-hari

D. TUJUAN PENDIDIKAN SMP IT


Tujuan yang diharapkan dari penyelenggaraan pendidikan di SMP IT Al-
Jauhariyyah Cijati adalah:
1. Meningkatkan Iman dan Taqwa seluruh warga SMP IT;
2. Menyusun dan mengembangkan RPP kelas 7, 8, dan 9 untuk semua mata
pelajaran;

34
3. Mengembangkan profesionalisme dan kopetensi tenaga pendidik dan
kependidikan;
4. Mengembangkan strategi pembelajaran;
5. Mengembangkan bahan dan sumber pelajaran;
6. Mengembangkan strategi penilaian;
7. Mengembangkan pola pembelajaran;
8. Mengembangkan media pembelajaran;
9. Menerapkan implementasi model evaluasi pembelajaran;
10. Mengembangkan instrumen atau perangkat-perangkat soal-soal untuk
berbagai model evaluasi;
11. Menerapkan model-model pembelajaran bagi siswa berprestasi,
bermasalah, dan kelompok siswa lainnya;
12. Mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan;
13. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif;
14. Mengembangkan standar pencapaian ketuntasan belajar;
15. Meningkatkan KKM secara optimal;
16. Meningkatkan prestasi siswa dalam bidang akademik dan non akdemik;
17. Mengembangkan perangkat administrasi SMP IT;
18. Melaksanakan supervisi dan monitoring oleh kepala SMP IT;
19. Mengembangkan SMP IT menuju tercapainya Standar Pelayanan Minimal
(SPM);
20. Menggalang partisipasi masyarakat;
21. Mengembangkan jaringan informasi akdemik di internal SMP IT;
22. Memberdayakan potensi SMP IT dan lingkungan;
23. Melaksanakan jaringan kerja secara vertikal dan horizontal;
24. Mengembangkan jalinan kerja dengan penyandang dana;
25. Menciptakan usaha-usaha di lingkungan SMP IT dan sekitarnya.

E. RENCANA STRATEGIS SMP IT


Rencana strategis SMP IT yang diharapkan oleh SMP IT Al-Jauhariyyah
Cijati adalah sebagai berikut:

35
1. Nilai Ujian Nasional (UN) mencapai rata-rata lebih dari 7,70
2. Nilai KKM semua mata pelajaran mencapai rata-rata 75,00
3. 80% lulusan melanjutkan sekolah
4. 90% siswa hafal Juz’amma
5. 100% siswa bisa Baca Tulis Al Qur’an
6. 100% siswa santun berbahasa dalam pergaulan
7. 30% siswa bisa berbahasa inggris
8. 100% siswa menguasai komputer dan menggunakan internet
9. 100% siswa mentaati peraturan SMP IT
10. 100% siswa menerapkan pola hidup bersih
11. 100% siswa memiliki wawasan lingkungan yang baik
12. PBM 100 % terlaksana sesuai kalender pendidikan.
13. Penilaian harian, ujian semester, ujian akhir SMP IT, ujian nasional
terlaksana 100 % sesuai kalender pendidikan.
14. KKM tersusun dan tersosialisasi kepada siswa dan orang tua siswa.
15. Laporan hasil belajar dan pembagian rapor terlaksana sesuai ketentuan.
16. Dokumen prestasi akademik terdokumentasikan 100 % dengan tertib.
17. Pengembangan silabus oleh guru terlaksana 100 %.
18. Kinerja Guru dalam Penyusunan Administrasi KBM dan perangkat
Kurikulum K13 100 % baik.
19. Sikap positif guru untuk memajukan SMP IT dan prestasi SMP IT baik
akademis maupun non-akademis 100 % baik.
20. Minat memanfaatkan laboratorium sebagai sumber belajar 100% baik.
21. Pemanfaatan perpustakaan SMP IT sebagai media dan sumber belajar
mencapai 100%.
22. Pemanfaatan masjid SMP IT sebagai media pembelajaran mencapai 100%.
23. Mengembangkan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar oleh pendidik secara berkesinambungan untuk memantau proses,
kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.

36
24. Mengembangkan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar oleh satuan pendidikan bertujuan menilai pencapaian standar
kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran.

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum
dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum,
dostribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk
mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa. Struktur
kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam
sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran.
Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum
yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban
belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.
Struktur kurikulum juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum
mengenai posisi seorang siswa dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan
atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide

37
kurikulum mengenai posisi belajar seorang siswa yaitu apakah mereka harus
menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah
kurikulum memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan berbagai
pilihan.
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur
kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SMP/MTs antara lain
Pramuka (Wajib), Organisasi Siswa Intrasekolah, Usaha Kesehatan Sekolah, dan
Palang Merah Remaja.
Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri
atas mata pelajaran Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,
dan Prakarya adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan
oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh
pemerintah daerah.
Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai
dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut. Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial dikembangkan sebagai mata
pelajaran integrative science dan integrative social studies, bukan sebagai
pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif,
pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan
pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial
dan alam. Disamping itu, tujuan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial menekankan
pada pengetahuan tentang bangsanya, semangat kebangsaan, patriotisme, serta
aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Ilmu Pengetahuan Alam juga ditujukan untuk
pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya, serta pengenalan berbagai
keunggulan wilayah nusantara.
Seni Budaya terdiri atas empat aspek, yakni seni rupa, seni musik, seni tari, dan
seni teater. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan
pendidikan dapat memilih aspek yang diajarkan sesuai dengan kemampuan (guru
dan fasilitas) pada satuan pendidikan itu. 

38
Prakarya terdiri atas empat aspek, yakni kerajinan, rekayasa, budidaya, dan
pengolahan. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan
pendidikan menyelenggarakan pembelajaran prakarya paling sedikit dua aspek
prakarya sesuai dengan kemampuan dan potensi daerah pada satuan pendidikan
itu.
Muatan kurikulum merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/SMP IT, dan Surat Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2676 Tahun 2013 Tentang Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di SMP IT. Kerangka
dasar muatan kurikulum ditujukan seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.1 Kerangka Struktur Kurikulum


Sumber: (http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/depan)

39
1. Struktur Kurikulum Mata Pelajaran Umum
a) Kompetensi Inti
Table 3.1. Tabel Kompetensi Inti
Sumber: (http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/depan)

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS VII KELAS VIII KELAS IX
1. Menghargai dan 1. Menghargai dan 1. Menghargai dan
menghayati ajaran menghayati ajaran menghayati ajaran
agama yang agama yang agama yang
dianutnya. dianutnya. dianutnya.
2. Menghargai dan 2. Menghargai dan 2. Menghargai dan
menghayati perilaku menghayati perilaku menghayati perilaku
jujur, jujur, jujur,
disiplin, tanggungja disiplin, tanggungja disiplin, tanggungja
wab, peduli wab, peduli wab, peduli
(toleransi, gotong (toleransi, gotong (toleransi, gotong
royong), santun, royong), santun, royong), santun,
percaya diri, dalam percaya diri, dalam percaya diri, dalam
berinteraksi secara berinteraksi secara berinteraksi secara
efektif dengan efektif dengan efektif dengan
lingkungan sosial lingkungan sosial lingkungan sosial
dan alam dalam dan alam dalam dan alam dalam
jangkauan pergaulan jangkauan pergaulan jangkauan pergaulan
dan keberadaannya. dan keberadaannya. dan keberadaannya.
3. Memahami 3. Memahami dan 3. Memahami dan
pengetahuan menerapkan menerapkan
(faktual, konseptual, pengetahuan pengetahuan
dan prosedural) (faktual, konseptual, (faktual, konseptual,
berdasarkan rasa dan prosedural) dan prosedural)
ingin tahunya berdasarkan rasa berdasarkan rasa
tentang ilmu ingin tahunya ingin tahunya
pengetahuan, tentang ilmu tentang ilmu

40
teknologi, seni, pengetahuan, pengetahuan,
budaya terkait teknologi, seni, teknologi, seni,
fenomena dan budaya terkait budaya terkait
kejadian tampak fenomena dan fenomena dan
mata. kejadian tampak kejadian tampak
mata. mata.
4. Mencoba, mengolah, 4. Mengolah,  menyaji 4. Mengolah,  menyaji
dan menyaji dalam dan menalar  dalam dan menalar dalam
ranah konkret ranah konkret ranah konkret
(menggunakan, (menggunakan, (menggunakan,
mengurai, mengurai, mengurai,
merangkai, merangkai, merangkai,
memodifikasi, dan memodifikasi, dan memodifikasi, dan
membuat) dan ranah membuat) dan ranah membuat) dan ranah
abstrak (menulis, abstrak (menulis, abstrak (menulis,
membaca, membaca, membaca,
menghitung, menghitung, menghitung,
menggambar, dan menggambar, dan menggambar, dan
mengarang) sesuai mengarang) sesuai mengarang) sesuai
dengan yang dengan yang dengan yang
dipelajari di sekolah dipelajari di sekolah dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang dan sumber lain yang dan sumber lain yang
sama dalam sudut sama dalam sudut sama dalam sudut
pandang/teori. pandang/teori. pandang/teori.

b) Mata Pelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu
yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata
pelajaran dan alokasi waktu untuk kelas VII dan VIII SMP IT sebagai
berikut:
Table 3.2 Tabel Muatan Kurikulum Mata Pelajaran K13
Sumber Arsip SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati, 2022

Mata Pelajaran Alokasi Waktu Per Minggu


Kelompok A Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al Qur’an Hadits 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2. PPKn 3 3 3

41
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 3 3 3
Kesehatan
3. Bahasa Sunda 2 2 2
4. Prakarya 2 2 2
5. BTQ 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 50 50 50

c) Beban Belajar Mata Pelajaran Umum


Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti
peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun
pembelajaran.
1) Beban belajar di SMP IT dinyatakan dalam jam pembelajaran per
minggu. Beban belajar satu minggu Kelas VII dan VIII yaitu 50,
dan IX adalah 50 jam pembelajaran. Durasi setiap satu jam
pembelajaran adalah 40 menit.
2) Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester
paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 21 minggu.
3) Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 21 minggu.
4) Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14
minggu dan paling banyak 16 minggu.
5) Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu
dan paling banyak 40 minggu.
d) Kompetensi Dasar

42
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti.
Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai
dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
1) kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam
rangka menjabarkan KI-1;
2) kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;
3) kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam
rangka menjabarkan KI-3; dan
4) kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam
rangka menjabarkan KI-4.
2. Struktur Kurikulum Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab
a) Kompetensi Inti Kurikulum
Sejalan dengan filosofi progresivisme dalam pendidikan,
Kompetensi Inti ibaratnya adalah anak tangga yang harus ditapaki
peserta didik untuk sampai pada kompetensi lulusan jenjang SMP IT
Ibtidaiyah sampai pada jenjang SMP IT Aliyah. Kompetensi Inti (KI)
meningkat seiring dengan meningkatnya usia peserta didik yang
dinyatakan dengan meningkatnya kelas. Melalui Kompetensi Inti,
integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar (KD) pada kelas yang
berbeda dapat dijaga.
Sebagai anak tangga menuju ke kompetensi lulusan
multidimensi, Kompetensi Inti juga memiliki multidimensi. Untuk
kemudahan operasionalnya, kompetensi lulusan pada ranah sikap
dipecah menjadi dua. Pertama, sikap spiritual yang terkait dengan
tujuan pendidikan nasional membentuk peserta didik yang beriman
dan bertakwa. Kedua, sikap sosial yang terkait dengan tujuan
pendidikan nasional membentuk peserta didik yang berakhlak mulia,
mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.

43
Kompetensi Inti bukan untuk diajarkan melainkan untuk dibentuk
melalui pembelajaran berbagai kompetensi dasar dari sejumlah mata
pelajaran yang relevan. Dalam hal ini mata pelajaran diposisikan
sebagai sumber kompetensi. Apapun yang diajarkan pada mata
pelajaran tertentu pada suatu jenjang kelas tertentu hasil akhirnya
adalah Kompetensi Inti yang harus dimiliki oleh peserta didik pada
jenjang kelas tersebut. Tiap mata pelajaran harus mengacu pada
Kompetensi Inti yang telah dirumuskan. Karena itu, semua mata
pelajaran yang diajarkan dan dipelajari pada kelas tersebut harus
berkontribusi terhadap pembentukan Kompetensi Inti.
Kompetensi Inti akan menagih kepada tiap mata pelajaran apa yang
dapat dikontribusikannya dalam membentuk kompetensi yang
diharapkan dimiliki oleh peserta didik. Ibaratnya, Kompetensi Inti
adalah pengikat berbagai kompetensi dasar yang harus dihasilkan
dengan mempelajari tiap mata pelajaran serta berfungsi sebagai
integrator horizontal antar mata pelajaran.
Dalam konteks ini, kompetensi inti adalah bebas dari mata
pelajaran karena tidak mewakili mata pelajaran tertentu.
Kompetensi Inti menyatakan kebutuhan kompetensi peserta didik,
sedangkan mata pelajaran adalah pasokan kompetensi. Dengan
demikian, kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi
(organising element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi,
Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan
organisasi horizontal kompetensi dasar.
Organisasi vertikal kompetensi dasar adalah keterkaitan
kompetensi dasar satu kelas dengan kelas di atasnya sehingga
memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang
berkesinambungan antar kompetensi yang dipelajari peserta didik.
Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara kompetensi dasar satu
mata pelajaran dengan kompetensi dasar dari mata pelajaran yang

44
berbeda dalam satu kelas yang sama sehingga terjadi proses saling
memperkuat.
Rumusan Kompetensi Inti dalam buku ini menggunakan
notasi: 1) KI-1 untuk Kompetensi Inti sikap spiritual, 2) KI-2 untuk
Kompetensi Inti sikap sosial, 3) KI-3 untuk Kompetensi Inti
pengetahuan (pemahaman konsep), 4) KI-4 untuk kompetensi inti
keterampilan. Urutan tersebut mengacu pada urutan yang
disebutkan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.
20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa kompetensi terdiri dari
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Selanjutnya Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah
dirumuskan SMP IT dipergunakan untuk merumuskan kompetensi
dasar (KD) yang diperlukan untuk mencapainya. Mengingat standar
kompetensi lulusan harus dicapai pada akhir jenjang. Sebagai usaha
untuk memudahkan operasional perumusan kompetensi dasar,
diperlukan tujuan antara yang menyatakan capaian kompetensi pada
tiap akhir jenjang kelas pada setiap jenjang SMP IT. Capaian
kompetensi pada tiap akhir jenjang kelas dari Kelas VII sampai dengan
IX, disebut dengan Kompetensi Inti. Adapun kompetensi inti SMP IT
(MTs) untuk kelas VII sebagai berikut:
1) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya;
2) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya;
3) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata; dan
4) Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan

45
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
b) Mata Pelajaran SMP IT
Kompetensi Dasar dibutuhkan untuk mendukung pencapaian
kompetensi lulusan melalui Kompetensi Inti. Selain itu, Kompetensi
Dasar diorganisir ke dalam berbagai mata pelajaran yang pada
gilirannya berfungsi sebagai sumber kompetensi. Mata pelajaran
yang dipergunakan sebagai sumber kompetensi tersebut harus
mengacu pada ketentuan yang tercantum pada Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, khususnya ketentuan
pada Pasal 37.
Selain jenis mata pelajaran yang diperlukan untuk membentuk
kompetensi, juga diperlukan beban belajar per minggu dan per
semester atau per tahun. Beban belajar ini kemudian didistribusikan
ke berbagai mata pelajaran sesuai dengan tuntutan kompetensi yang
diharapkan dapat dihasilkan oleh tiap mata pelajaran. Mata Pelajaran
dan beban belajar sesuai dengan point b) pada struktur muatan
kurikulum mata pelajaran umum.
c) Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 di SMP IT
Sebagai rangkaian untuk mendukung Kompetensi Inti, capaian
pembelajaran mata pelajaran diuraikan menjadi kompetensi-
kompetensi dasar. Pencapaian Kompetensi Inti adalah melalui
pembelajaran kompetensi dasar yang disampaikan melalui mata
pelajaran. Rumusannya dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran sebagai pendukung pencapaian.
Kompetensi Inti, kompetensi dasar dikelompokkan menjadi
empat esuai dengan rumusan Kompetensi Inti yang didukungnya,
yaitu: 1). Kelompok kompetensi dasar sikap spiritual (mendukung
KI-1) atau kelompok 1, 2). Kelompok kompetensi dasar sikap sosial

46
(mendukung KI-2) tau kelompok 2, 3). Kelompok kompetensi
dasar pengetahuan (mendukung KI-3) atau kelompok 3, dan 4).
Kelompok kompetensi dasar keterampilan (mendukung KI-4) atau
kelompok 4. Uraian kompetensi dasar yang rinci ini adalah untuk
memastikan bahwa capaian pembelajaran tidak berhenti sampai
pengetahuan saja, melainkan harus berlanjut ke keterampilan, dan
bermuara pada sikap. Melalui Kompetensi Inti, tiap mata pelajaran
ditekankan bukan hanya memuat kandungan pengetahuan saja, tetapi
juga memuat kandungan proses yang berguna bagi pembentukan
keterampilannya. Selain itu juga memuat pesan tentang pentingnya
memahami mata pelajaran tersebut sebagai bagian dari pembentukan
sikap. Hal ini penting mengingat kompetensi pengetahuan sifatnya
dinamis karena pengetahuan masih selalu berkembang.
Kemampuan keterampilan akan bertahan lebih lama dari
kompetensi pengetahuan, sedangkan yang akan terus melekat pada
dan akan dibutuhkan oleh peserta didik adalah sikap. Kompetensi
dasar dalam kelompok Kompetensi Inti sikap (KI-1 dan KI-2)
bukanlah untuk peserta didik karena kompetensi ini tidak diajarkan,
tidak dihafalkan, dan tidak diujikan, tetapi sebagai pegangan bagi
pendidik bahwa dalam mengajarkan mata pelajaran tersebut ada pesan-
pesan sosial dan spiritual sangat penting yang terkandung dalam
materinya.
Dengan kata lain, kompetensi dasar yang berkenaan dengan sikap
spiritual (mendukung KI-1) dan individual-sosial (mendukung KI-2)
dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada
waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (mendukung KI-3)
dan keterampilan (mendukung KI-4).
Untuk memastikan keberlanjutan penguasaan kompetensi, proses
pembelajaran dimulai dari kompetensi pengetahuan, kemudian
dilanjutkan menjadi kompetensi keterampilan, dan berakhir pada
pembentukan sikap. Dengan demikian, proses penyusunan maupun

47
pemahamannya (dan bagaimana membacanya) dimulai dari Kompetensi
Dasar kelompok Hasil rumusan Kompetensi Dasar kelompok 3
dipergunakan untuk merumuskan Kompetensi Dasar kelompok 4.
Hasil rumusan Kompetensi Dasar kelompok 3 dan 4 dipergunakan
untuk merumuskan Kompetensi Dasar kelompok 1 dan 2. Proses
berkesinambungan ini untuk memastikan bahwa pengetahuan berlanjut
ke keterampilan dan bermuara ke sikap sehingga ada keterkaitan
erat yang mendekati linier antara kompetensi dasar pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
3. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan
utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian
pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara Standar
Kompetensi Lulusan dan lulusan dari masing-masing satuan pendidikan
dan kurikulum yang digunakan pada satuan pendidikan tertentu perlu
dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan
dalam setiap periode. Hasil yang diperoleh dari monitoring dan
evaluasi digunakan sebagai bahan masukan bagi penyempurnaan
Standar Kompetensi Lulusan di masa yang akan datang.
Lulusan SMP IT diharapkan memiliki sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagai berikut:
Tabel 3.2 Tabel Kompetensi Lulusan
Sumber Arsip SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati, 2022

SMP IT
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. Berimandan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Berkarakter, jujur dan peduli

48
3. Bertanggung jawab
4. Pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. Sehat jasmani dan rohani
Sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara dan kawasan regional.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
dalam ilmu pengetahuan, metakognitif pada tingkat tekhnis
dan spesifik sederhana berkenaan dengan:
1. Ilmu pengetahuan
2. Teknologi
3. Seni, dan
4. Budaya
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam kontek diri
sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara dan kawasan regional
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak:
1. Kreatif
2. Produktif
3. Kritis
4. Mandiri
5. Kolaboratif
6. Komunikatif
Melalui pendekatan ilmiah sesui dengan yang
dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain
secara mandiri.
Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang
pendidikan memperhatikan:
a. Perkembang psikologis anak
b. Lingkup dan kedalaman
c. Kesinambungan
d. Fungsi satuan pendidikan
e. Lingkungan.
4. Standar Penilaian Pendidikan (Menurut Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2016)
a. Pengertian
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 Standar Penilaian Pendidikan adalah

49
kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil
belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup:
penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan,
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,
ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian
nasional, dan ujian sekolah/SMP IT, yang diuraikan sebagai berikut.
1) Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input),
proses,dan keluaran (output) pembelajaran.
2) Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh
peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi
relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan.
3) Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang
dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar
peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok
di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan
keterampilan.
4) Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam
proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan
hasil belajar peserta didik.
5) Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara
periodik untuk menilai kompetensi peserta didik setelah
menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
6) Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah
melaksanakan 8 - 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan

50
ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
7) Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di
akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
8) Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK
merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan
pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi.
Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang
merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
9) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK
merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah
untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan
UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang
merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
10) Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan
pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam
rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang
dilaksanakan secara nasional.
11) Ujian Sekolah/SMP IT merupakan kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan
oleh satuan pendidikan
b. Tujuan Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah didasarkan pada tujuan sebagai berikut:
1) Penilain hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan
mengevaluasi proses, kemajuan belajara, dan perbaikan hasil belajar
peserta didik secara kesinambungan

51
2) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai
penncapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata
pelajaran.
3) Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran
tertentu.
c. Prinsip dan Pendekatan Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
1) Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak
dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.
2) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara
terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan
berkesinambungan.
3) Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.
4) Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan
dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
5) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan
kepadapihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek
teknik, prosedur, dan hasilnya.
6) Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria
(PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang
didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan
kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan
pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar
yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.
d. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian
1) Ruang Lingkup Penilaian

52
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang
sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap
peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan
penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata
pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses
2) Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.
a) Penilaian kompetensi sikap
a. Penilaian Sikap adalah penilaian terhadap perilaku peserta
didik dalam proses pembelajaran, di dalam kelas, dan di luar
kelas untuk menumbuhkembangkan sikap, perilaku dan
karakter setiap peserta didik.
b. Penilaian sikap Spiritual dilakukan dalam rangka membentuk
sikap siswa agar mampu menghargai, menghayati, dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
c. Penilaian sikap Sosial dilakukan  utk membentuk sikap sosial
siswa yang mampu menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, dan percaya diri dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
lingkungan alam dimana mereka berada

Gambar 3.2 Kerangka Penilaian Kompetensi Sikap


Sumber: (http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/depan)

53
Langkah-langkah membuat rekapitulasi penilaian kompetensi sikap selama
satu semester:
a. Guru MP, wali kls, dan BK melakukan penilaian sikap selama
pembelajaran melalui pengamatan dengan mencatat setiap kejadian
yang menonjol
b. Catatan hasil pengamatan sikap yang dilakukan oleh guru  MP , wali
kls, dan BK serta hasil catatan penilaian diri dan antar teman
dikelompokkan ke dalam kompetensi sikap spiritual dan kompetensi
sikap sosial.
c. Buat deskripsi pada kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap
sosial yang sesuai dengan pencapaian peserta didik berdasarkan catatan
observasi.
d. Deskripsi pada kompetensi sikap ditulis dengan kalimat positif
berdasarkan kumpulan hasil observasi (catatan) aspek yang menonjol.
e. Deskripsi kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial yang belum
mencapai kriteria (indikator) dideskripsikan sebagai aspek yang perlu
pembimbingan.
f. Deskripsi sikap setiap siswa  oleh guru MP diserahkan ke wali kelas
g. Wali kelas mengolah deskripsi setiap siswa asuhnya untuk menjadi
deskripsi sikap akhir
h. Wali kelas menulis deskrispsi sikap setiap siwa pada rapor

54
Gambar 3.3 Kerangka Penilaian Kompetensi Sikap
Sumber: (http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/depan)
b) Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes
lisan, dan penugasan.
1. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian,
jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.
2. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
3. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau
projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok
sesuai dengan karakteristik tugas.
c) Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian
kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik
mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan
menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.
Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian
(rating scale) yang dilengkapi rubrik.
1. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai
dengan tuntutan kompetensi.
2. Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang
meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan
secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.
3. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan
dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik
dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk
mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau
kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya

55
tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang
mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap
lingkungannya.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:
1. substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;
2. konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai
dengan bentuk instrumen yang digunakan; dan
3. penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif
sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.
e. Mekanisme dan Prosedur Penilaian
1) Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,
Pemerintah dan/atau lembaga mandiri.
2) Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian
otentik, penilaian diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat
kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan
ujian nasional.
a) Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
b) Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali
sebelum ulangan harian.
c) Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab
atau tema pelajaran.
d) Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi
dengan proses pembelajaran dalam bentuk ulangan atau
penugasan.
e) Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester,
dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan
pendidikan.
f) Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan
pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas

56
VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5), dengan
menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh Pemerintah. Ujian
tingkat kompetensi pada akhir kelas VI (tingkat 3), kelas IX
(tingkat 4A), dan kelas XII (tingkat 6) dilakukan melalui
UN.
g) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode
survei oleh Pemerintah pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV
(tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5).
h) Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
i) Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
3) Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh
pendidik sesuai dengan silabus dan dijabarkan dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).
4) Kegiatan ujian sekolah/SMP IT dilakukan dengan langkah-langkah:
a) menyusun kisi-kisi ujian;
b) mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi)
instrumen;
c) melaksanakan ujian;
d) mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan
kelulusan peserta didik; dan
e) melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
5) Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur
dalam Prosedur Operasi Standar (POS).
6) Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik
sebelum diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik
yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran
remedial.

57
7) Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan
dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian
kompetensi kepada orangtua dan pemerintah.
f. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian
1) Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara
berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan
belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas
pembelajaran.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memperhatikan hal-hal
sebagai berikut.
a) Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai
acuan dalam membuat rancangan dan kriteria penilaian pada
awal semester. Setelah menetapkan kriteria penilaian, pendidik
memilih teknik penilaian sesuai dengan indikator dan
mengembangkan instrumen serta pedoman penyekoran sesuai
dengan teknik penilaian yang dipilih.
b) Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali
dengan penelusuran dan diakhiri dengan tes dan/atau nontes.
Penelusurandilakukan dengan menggunakan teknik bertanya
untuk mengeksplorasi pengalaman belajar sesuai dengan
kondisi dan tingkat kemampuan peserta didik.
c) Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan
mengacu pada indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata
pelajaran yang diintegrasikan dalam tema tersebut.
d) Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk
mengetahui kmajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan
kepada peserta didik disertai balikan (feedback) berupa
komentar yang mendidik (penguatan) yang dilaporkan kepada
pihak terkait dandimanfaatkan untuk perbaikan pembelajaran.
e) Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:

58
1. nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil
penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan
termasuk penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu.
2. deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual
dan sikap sosial.
f) Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada
kepala sekolah/SMP IT dan pihak lain yang terkait (misal: wali
kelas, guru Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali)
pada periode yang ditentukan.
g) Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh
semua pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi
dan dinyatakan dalam bentuk deskripsi kompetensi oleh wali
kelas/guru kelas.
2) Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Satuan Pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk
menilai pencapaian kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi
kegiatan sebagai berikut:
a) menentukan kriteria minimal pencapaian Tingkat Kompetensi
dengan mengacu pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata
pelajaran;
b) mengoordinasikan ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian tingkat
kompetensi, dan ujian akhir sekolah/SMP IT;
c) menyelenggarakan ujian sekolah/SMP IT dan menentukan
kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/SMP IT sesuai dengan
POS Ujian Sekolah/SMP IT;
d) menentukan kriteria kenaikan kelas;
e) melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat
kompetensi kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku
rapor;

59
f) melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan
kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yang
terkait;
g) melaporkan hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada
orangtua/wali peserta didik dan dinas pendidikan.
h) menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui
rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:
1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2. mencapai tingkat Kompetensi yang dipersyaratkan, dengan
ketentuan kompetensi sikap (spiritual dan sosial) termasuk
kategori baik dan kompetensi pengetahuan dan
keterampilan minimal sama dengan KKM yang telah
ditetapkan;
3. lulus ujian akhir sekolah/SMP IT; dan
4. lulus Ujian Nasional.
i) menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN)
setiap peserta didik bagi satuan pendidikan penyelenggara Ujian
Nasional; dan
j) menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan
pendidikan bagi satuan pendidikan yang telah terakreditasi.
3) Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pemerintah
Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan melalui
Ujian Nasional dan ujian mutu Tingkat Kompetensi, dengan
memperhatikan hal-hal berikut.
a) Ujian Nasional
1. Penilaian hasil belajar dalam bentuk UN didukung oleh
suatu sistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal
serta pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil.
2. Hasil UN digunakan untuk:
a. salah satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan;

60
b. salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk ke
jenjang pendidikan berikutnya;
c. pemetaan mutu; dan
d. pembinaan dan pemberian bantuan untuk peningkatan
mutu.
3. Dalam rangka standarisasi UN diperlukan acuan berupa kisi-
kisi bersifat nasional yang dikembangkan oleh Pemerintah,
sedangkan soalnya disusun oleh Pemerintah Pusat dan/atau
Pemerintah Daerah dengan komposisi tertentu yang
ditentukan oleh Pemerintah.
4. Sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan, kriteria kelulusan UN ditetapkan setiap tahun
oleh Pemerintah.
5. Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu
program dan/atau satuan pendidikan, Pemerintah
menganalisis dan membuat peta daya serap UN dan
menyampaikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan.
b) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi
1. Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan oleh Pemerintah
pada seluruh satuan pendidikan yang bertujuan untuk
pemetaan dan penjaminan mutu pendidikan di suatu satuan
pendidikan.
2. Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan sebelum peserta
didik menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu,
sehingga hasilnya dapat dimanfaatkan untuk perbaikan
proses pembelajaran.
3. Instrumen, pelaksanaan, dan pelaporan ujian mutu Tingkat
Kompetensi mampu memberikan hasil yang komprehensif
sebagaimana hasil studi lain dalam skala internasional.

B. MUATAN KURIKULUM

61
1. Muatan Kurikulum Mata Pelajaran
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1), maka muatan kurikulum SMP IT Al-
Jauhariyyah Cijati memuat 5 (lima) kelompok mata pelajaran, yaitu:
1. Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia;
2. Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian;
3. Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
4. Kelompok Mata Pelajaran Estetika;
5. Kelompok Mata Pelajaran Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan.
Kelompok mata pelajaran tersebut:
a. Pendidikan Agama Islam:
a) Al Qur’an Hadits
b) Akidah Akhlak
c) Fikih
d) Sejarah Kebudayaan Islam
b. Pendidikan Kewarganegaraan
c. Bahasa Indonesia
d. Bahasa Arab
e. Bahasa Inggris
f. Matematika
g. Ilmu Pengetahuan Alam
h. Ilmu Pengetahuan Sosial
i. Seni Budaya dan Keterampilan
j. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
k. Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dengan rincian alokasi waktu beban mengajar untuk setiap mata pelajaran
sebagai berikut:
Table 3.3 Tabel Muatan Kurikulum Mata Pelajaran
Sumber: Arsip SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati, 2022

Komponen Kelas dan


Alokasi Waktu

62
Kelas IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al - Qur’an Hadits 2
b. Akidah Akhlak 2
c. Fikih 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 3
3. Bahasa Indonesia 6
4. Bahasa Arab 3
5. Bahasa Inggris 4
6. Matematika 5
7. Ilmu Pengetahuan Alam 5
8. Ilmu Pengetahuan Sosial 4
9. Seni Budaya dan Keterampilan 3
10. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3
11. Prakarya 2
B. Muatan Lokal
1. Bahasa Sunda 2
2. BTQ 2
Jumlah 50

2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata
pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran
tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak
terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata
pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang
diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran
muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satua tahun satuan
pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal.

63
a. Muatan Lokal Bahasa Sunda
Khusus di SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati Kabupaten Cianjur dalam satu
tahun pelajaran muatan lokal disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah
yaitu mata pelajaran Bahasa Sunda. Muatan lokal Bahasa Sunda merupakan
muatan lokal wajib yang diberikan di kelas.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran
Bahasa Sunda:
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/SMP IT Ibtidaiyah SD/MI,
SMP/MTs, SMA/SMK/MA dinyatakan bahwa Bahasa Daerah sebagai muatan
lokal dapat diajarkan terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya.
Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan
kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
Pendidikan Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa Daerah merupakan
kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan
ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak
dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal
ditentukan oleh satuan pendidikan melalui pemerintah daerah, dalam hal ini
Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat.
Kewenangan pemerintah daerah untuk mengembangkan bahasa daerah
diperkuat oleh UU nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang
Negara serta Lagu Kebangsaan.  Pasal 42 Ayat (1) dan Ayat (2) berbunyi sebagai
berikut.
Pemerintah daerah wajib mengembangkan, membina, dan melindungi
bahasa dan sastra daerah agar tetap memenuhi kedudukan dan fungsinya dalam
kehidupan bermasyarakat sesuai dengan perkembangan zaman dan agar tetap
menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia.

64
Pengembangan, pembinaan, dan pelindungan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan oleh pemerintah
daerah di bawah koordinasi lembaga kebahasaan.
Mengingat kewenangan pemerintah daerah dalam mengembangkan dan
membina bahasa daerah, adanya kebijakan kurikulum tingkat daerah, dan
keberagaman pemerintah daerah dalam menetapkan konten muatan lokal maka
untuk Kurikulum 2013 ditetapkan pendidikan bahasa daerah tetap menjadi
wewenang pemerintah daerah. Kurikulum 2013 menyediakan muatan lokal untuk
pendidikan bahasa daerah dan pendidikan seni budaya.   
Berkaitan dengan bunyi undang-undang tersebut, maka Mata Pelajaran
Bahasa dan Sastra Sunda termasuk mata pelajaran muatan lokal di wilayah
Provinsi Jawa Barat. Kedudukannya dalam proses pendidikan sama dengan
kelompok mata pelajaran inti dan pengembangan diri. Oleh karena itu, mata
pelajaran Bahasa Sunda juga diujikan dan nilainya wajib dicantumkan dalam buku
rapor.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengeluarkan Surat Keputusan No.
423/2372/Set-disdik tanggal 26 Maret 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal
Bahasa Daerah pada Jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA). Kedudukan
Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah dalam Struktur Kurikulum adalah
sebagai berikut.
Kedudukan muatan lokal dalam struktur kurikulum satuan pendidikan
SMP/MTs, tampak pada tabel berikut.
1) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa
Sunda
a) Pengertian
Kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Sunda adalah
program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap
positif terhadap bahasa dan sastra Sunda.
b) Fungsi
Standar kompetensi dan kompetensi dasar berfungsi sebagai acuan bagi
guru-guru di sekolah dalam menyusun kurikulum mata pelajaran Bahasa dan

65
Sastra Sunda sehingga segi-segi pengembangan pengetahuan, keterampilan, serta
sikap berbahasa dan bersastra Sunda dapat terprogram secara terpadu.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar ini disusun dengan mempertimbangkan
kedudukan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah dan sastra Sunda sebagai sastra
Nusantara. Pertimbangan itu berkonsekuensi pada fungsi mata pelajaran Bahasa
Sunda sebagai (1) sarana pembinaan sosial budaya regional Jawa Barat, (2) sarana
peningkatan pengetahuan,  keterampilan, dan sikap dalam rangka pelestarian  dan
pengembangan budaya, (3) sarana peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,
(4) sarana pembakuan dan penyebarluasan pemakaian bahasa Sunda untuk
berbagai keperluan, (5) sarana pengembangan penalaran, serta (6) sarana
pemahaman aneka ragam budaya daerah (Sunda).
c) Tujuan
Pertimbangan itu berkonsekuensi pula pada tujuan pembelajaran bahasa dan
sastra Sunda yang secara umum agar murid mencapai tujuan-tujuan berikut.
a) Murid beroleh pengalaman berbahasa dan bersastra Sunda.
b) Murid menghargai dan membanggakan bahasa Sunda sebagai bahasa
daerah di Jawa Barat, yang juga merupakan bahasa ibu bagi sebagian
besar masyarakatnya.
c) Murid memahami bahasa Sunda dari segi bentuk, makna, dan fungsi,
serta mampu menggunakannya secara tepat dan kreatif untuk berbagai
konteks (tujuan, keperluan, dan keadaan).
d) Murid mampu menggunakan bahasa Sunda untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan kematangan sosial.
e) Murid memiliki kemampuan dan kedisiplinan dalam berbahasa Sunda
(berbicara, menulis, dan berpikir).
f) Murid mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra Sunda untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa Sunda,
mengembangkan kepribadian, dan memperluas wawasan kehidupan.
g) Murid menghargai dan membanggakan sastra Sunda sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Sunda.

66
 
3. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar
a. Mata Pelajaran Bahasa Dan Sastra Sunda SMP/MTs
Tabel 3.4 Tabel KI / KD Mata Pelajaran Mulok
Sumber: Arsip SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati, 2022
 Kelas VII
KI KD (HASIL REVIU)
7.1     menghayati dan 7.1.1    menghargai dan mensyukuri keberadaan
mengamalkan  ajaran bahasa sunda sebagai anugerah tuhan yang maha
agama yang dianutnya esa sebagai sarana  komunikasi dalam  
percakapan,  iklan layanan masyarakat, karangan
bahasan, pengalaman pribadi, kaulinan barudak,
dongeng, sajak, dan pupujian.

7.2     menghargai dan 7.2.1    menunjukkan perilaku jujur, tanggung


menghayati perilaku jujur, jawab, dan santun dalam menggunakan bahasa
disiplin, tanggung jawab, sunda untuk  percakapan sehari-hari,
peduli (toleransi, gotong 7.2.2    menunjukkan prilaku jujur,  tanggung
royong), santun, percaya jawab, percaya diri, peduli, dan santun dalam
diri, dalam berinteraksi menggunakan bahasa sunda untuk kaulinan
secara efektif dengan barudak.
lingkungan sosial dan 7.2.3    menunjukkan perilaku jujur, tanggung
alam dalam jangkauan jawab, dan santun dalam menggunakan bahasa
pergaulan dan sunda untuk membuat wawaran dan  karangan
keberadaannya bahasan pengalaman pribadi
7.2.4    menunjukkan perilaku jujur, tanggung
jawab, dan santun dalam menggunakan bahasa
sunda untuk mengapresiasi dan mengekspresikan
dongeng, sajak, dan pupujian
7.3     memahami 7.3.1    menelaah, mengidentifikasi, dan
pengetahuan (faktual, memahami teks percakapan tentang kehidupan
konseptual, dan sehari-hari  sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
prosedural) berdasarkan 7.3.2    menelaah, mengidentifikasi, dan
rasa ingin tahunya tentang memahami teks  kaulinan barudak sesuai dengan
ilmu pengetahuan, kaidah-kaidahnya.
teknologi, seni, budaya 7.3.3    menelaah, mengidentifikasi, dan
terkait fenomena dan memahami   teks wawaran sesuai dengan kaidah-
kejadian tampak mata kaidahnya.
7.3.4    menelaah, mengidentifikasi, dan
memahami   teks bahasan pengalaman pribadi 
sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
7.3.5    menelaah, mengidentifikasi, dan
memahami   dongeng sesuai dengan kaidah-
kaidahnya.

67
7.3.6    menelaah, mengidentifikasi, dan
memahami   sajak sesuai dengan kaidah-
kaidahnya.
7.3.7    menelaah, mengidentifikasi, dan
memahami   pupujian sesuai dengan kaidah-
kaidahnya.

7.4     mencoba, mengolah, 7.4.1    menyusun dan memperagakan percakapan


dan menyaji dalam ranah tentang kegiatan sehari-hari sesuai dengan kaidah-
konkret (menggunakan, kaidahnya.
mengurai, merangkai, 7.4.2    mengekspresikan dan menanggapi jenis
memodifikasi, dan kaulinan barudak
membuat) dan ranah 7.4.3    menyusun dan menggapi wawaran sesuai
abstrak (menulis, dengan kaidah-kaidahnya secara lisan dan tulisan.
membaca, menghitung, 7.4.4    menyusun dan menanggapi teks
menggambar, dan pengalaman pribadi sesuai dengan kaidah-
mengarang) sesuai dengan kaidahnya.
yang dipelajari di sekolah 7.4.5    menanggapi dan menyajikan isi serta nilai-
dan sumber lain yang sama nilai yang terkandung dalam dongeng sesuai
dalam sudut pandang/teori dengan kaidah-kaidahnya secara lisan dan tulisan.
7.4.6    menafsirkan, menanggapi, dan
mengekspresikan sajak sesuai dengan kaidah-
kaidahnya.
7.4.7    menafsirkan, menanggapi, dan
mengekspresikan pupujian sesuai dengan kaidah-
kaidahnya.

 
 Kelas VIII
 KI KD (HASIL REVIU)
8.1   menghayati dan 8.1.1    menghargai, menghayati, dan mensyukuri
mengamalkan  ajaran agama bahasa sunda sebagai anugrah tuhan yang maha
yang dianutnya esa, melalui kegiatan  memahami rumpaka kawih, 
wacana kampung adat, mantra, dan surat.
8.1.2    menghargai, menghayati, dan mensyukuri
bahasa sunda sebagai anugrah tuhan yang maha
esa,  sebagai sarana kegiatan paguneman (dialog),
memandu acara.
8.1.3    menghargai, menghayati, dan mensyukuri
bahasa sunda sebagai anugrah tuhan yang maha
esa,  sebagai sarana dalam menulis narasi
pengalaman pribadi, dan aksara sunda
8.2   menghargai dan 8.2.1    menunjukkan prilaku jujur,  tanggung
menghayati perilaku jujur, jawab, percaya diri, peduli, dan santun dalam
disiplin, tanggung jawab, menggunakan bahasa sunda untuk memahami

68
peduli (toleransi, gotong rumpaka kawih,  wacana kampung adat, mantra,
royong), santun, percaya dan surat.
diri, dalam berinteraksi 8.2.2    menunjukkan prilaku jujur,  tanggung
secara efektif dengan jawab, percaya diri, peduli, proaktif dan santun
lingkungan sosial dan alam dalam menggunakan bahasa sunda untuk
dalam jangkauan pergaulan melakukan kegiatan paguneman (dialog) dan
dan keberadaannya memandu acara
8.2.3    menunjukkan prilaku jujur,  tanggung
jawab, percaya diri, peduli, proaktif dan santun
dalam menggunakan bahasa sunda untuk
menyusun bahasan pengalaman pribadi, dan
menulis aksara sunda
8.3   memahami 8.3.1    menelaah, mengidentifikasi, dan
pengetahuan (faktual, memahami   rumpaka kawih sesuai dengan kaidah-
konseptual, dan prosedural) kaidahnya.
berdasarkan rasa ingin 8.3.2    menelaah, mengidentifikasi, dan
tahunya tentang ilmu memahami   wacana kampung adat sesuai dengan
pengetahuan, teknologi, kaidah-kaidahnya.
seni, budaya terkait 8.3.3    menelaah, mengidentifikasi, dan
fenomena dan kejadian memahami    mantra sesuai dengan kaidah-
tampak mata kaidahnya.
8.3.4    menelaah, mengidentifikasi, dan
memahami   teks surat sesuai dengan kaidah-
kaidahnya.
8.3.5    menelaah, mengidentifikasi, dan
memahami   teks guguritan sesuai dengan kaidah-
kaidahnya.
8.3.6    menelaah, mengidentifikasi, dan
memahami   teks sisindiran sesuai dengan kaidah-
kaidahnya.
8.3.7    menelaah, mengidentifikasi, dan
memahami    paguneman (dialog) dan memandu
acara sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
8.3.8    menelaah, mengidentifikasi, dan
memahami   teks pengalaman pribadi sesuai
dengan kaidah-kaidahnya.
8.3.9    menelaah, mengidentifikasi, dan
memahami   aksara sunda sesuai dengan kaidah-
kaidahnya.

8.4   mencoba, mengolah, 8.4.1    menafsirkan, menanggapi, dan


dan menyaji dalam ranah mengekspresikan rumpaka kawih  secara lisan dan
konkret (menggunakan, tulisan.
mengurai, merangkai, 8.4.2    menjelaskan informasi yang terdapat dalam
memodifikasi, dan wacana kampung adat secara lisan dan tulisan
membuat) dan ranah abstrak 8.4.3    menafsirkan, menanggapi, dan

69
(menulis, membaca, mengekspresikan mantra dengan memperhatikan
menghitung, menggambar, kaidah-kaidahnya.
dan mengarang) sesuai 8.4.4    menyusun teks surat dengan
dengan yang dipelajari di memperhatikan kaidah-kaidahnya.
sekolah dan sumber lain 8.4.5    menafsirkan, menanggapi, dan
yang sama dalam sudut mengekspresikan guguritan dengan
pandang/teori memperhatikan kaidah-kaidahnya.
8.4.6    menafsirkan, menanggapi, dan menyusun
sisindiran dengan memperhatikan kaidah-
kaidahnya.
8.4.7    menyusun, menanggapi, dan
memperagakan teks paguneman (dialog) dan
memandu acara dengan memperhatikan kaidah-
kaidahnya.
8.4.8    menaggapi dan menyusun pengalaman
pribadi dengan memperhatikan kaidah-kaidahnya
secara lisan dan tulisan.
8.4.9    membaca dan menulis kalimat sederhana
dengan menggunakan aksara sunda.
  
Kelas IX
 KI KD (HASIL REVIU)
9.1   menghargai dan 9.1.1    menghargai dan mensyukuri keberadaan
menghayati ajaran agama bahasa sunda sebagai anugrah tuhan yang maha esa
yang dianutnya dalam memahami dan menyajikan pidato, berita,
bahasan, diskusi, wacana, carpon, puisi, novel,
wawacan, dan drama.
9.2   menghargai dan 9.2.1    menunjukkan prilaku jujur,  tanggung
menghayati perilaku jujur, jawab, percaya diri, peduli, proaktif dan santun
disiplin, tanggung jawab, dalam menggunakan bahasa sunda untuk
peduli (toleransi, gotong memahami,  menyusun dan menyampaikan teks
royong), santun, percaya pidato.
diri, dalam berinteraksi 9.2.2    menunjukkan prilaku jujur,  tanggung
secara efektif dengan jawab, percaya diri, peduli, proaktif dan santun
lingkungan sosial dan alam dalam menggunakan bahasa sunda untuk
dalam jangkauan pergaulan memahami berita ilmu pengetahuan dan budaya
dan keberadaannya serta bahasan teknologi dan seni,
9.2.3    menunjukkan prilaku jujur,  tanggung
jawab, percaya diri, peduli, proaktif dan santun
dalam menggunakan bahasa sunda untuk
memahami teks diskusi budaya sunda,
9.2.4    menunjukkan prilaku jujur,  tanggung
jawab, percaya diri, peduli, proaktif dan santun
dalam menggunakan bahasa sunda untuk
memahami bahasan yang mengandung idiom.

70
9.2.5    menunjukkan prilaku jujur, dan percaya diri
dalam menggunakan bahasa sunda untuk
memahami dan menulis carpon.
9.2.6    menunjukkan prilaku jujur, percaya diri,
peduli, proaktif dan santun dalam menggunakan
bahasa sunda untuk  mengekspresikan drama dan
puisi.
9.2.7    menunjukkan prilaku jujur, tanggung jawab,
percaya diri dalam menggunakan bahasa sunda
untuk  meringkas novel.
9.2.8    menunjukkan  perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab dalam berbahasa sunda untuk
memahami wawacan.

9.3     memahami dan 9.3.1    menelaah, mengidentifikasi, dan


menerapkan pengetahuan memahami   teks pidato sesuai dengan kaidah-
(faktual, konseptual, dan kaidahnya.
prosedural) berdasarkan 9.3.2    menelaah, mengidentifikasi, dan memahami
rasa ingin tahunya tentang berita ilmu pengetahuan dan budaya serta bahasan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, sesuai dengan kaidah-
teknologi, seni, budaya kaidahnya.
terkait fenomena dan 9.3.3    menelaah, mengidentifikasi, dan
kejadian tampak mata memahami   diskusi tentang budaya sunda sesuai
dengan kaidah-kaidahnya.
9.3.4    menelaah, mengidentifikasi, dan
memahami   bahasan yang mengandung idiom
sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
9.3.5    menelaah, mengidentifikasi, dan memahami
carpon sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
9.3.6    menelaah, mengidentifikasi, dan memahami
teks drama dan puisi sesuai dengan kaidah-
kaidahnya.
9.3.7    menelaah, mengidentifikasi, dan
memahami  novel sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
9.3.8    menelaah, mengidentifikasi,  dan
memahami teks wawacan sesuai dengan kaidah-
kaidahnya.

9.4     mengolah, menyaji, 9.4.1    menyusun, menanggapi, dan menyajikan


dan menalar dalam ranah teks pidato sesuai dengan kaidah-kaidahnya secara
konkret (menggunakan, lisan dan tulisan.
mengurai, merangkai, 9.4.2    menelaah, menanggapi, dan meringkas teks
memodifikasi, dan berita ilmu pengetahuan serta bahasan teknologi
membuat) dan ranah abstrak dan seni sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
(menulis, membaca, 9.4.3    menelaah, menanggapi, dan membicarakan
menghitung, menggambar, budaya sunda dengan memperhatikan kaidah-

71
dan mengarang) sesuai kaidah bahasa sunda yang baik dan benar.
dengan yang dipelajari di 9.4.4    menelaah, menanggapi, dan merangkum isi
sekolah dan sumber lain bahasan yang mengandung idiom.
yang sama dalam sudut 9.4.5    menanggapi dan menulis carpon sesuai
pandang/teori dengan kaidah-kaidahnya.
9.4.6    menanggapi dan memperagakan teks drama
dan puisi dengan memperhatikan kaidah-kaidah
bahasa sunda yang baik dan benar.
9.4.7    meringkas dan menanggapi novel dengan
memperhatikan kaidah-kaidahnya penulisannya.
9.4.8    menanggapi dan mengkonversi teks
wawacan ke dalam bentuk teks lainnya.

 
b. Muatan Lokal Baca Tulis Qur’an
Substansi muatan lokal yang ditentukan oleh SMP IT Al-Jauhariyyah
Cijati, bentuk kegiatannya kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan ciri
khas SMP IT dan kompetensi yang disesuaikan potensi lingkungan SMP IT,
termasuk keunggulan daerah yang materinya dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran.
Bahasa Sunda termasuk muatan lokal keunggulan daerah yang wajib
diadopsi oleh SMP IT. Penyusunan dan pengembangan SK dan KD Bahasa Sunda
berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan Bahasa Sunda dari Provinsi Jawa Barat.
Untuk mengembangkan ciri khas SMP IT, SMP IT menetapkan muatan lokal
Baca Tulis Qur’an (BTQ) dimana Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
disusun berdasarkan hasil musyawarah SMP IT dengan komite SMP IT.
Kurikulum Baca Tulis Qur’an (BTQ) SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati Cijati
merupakan kokurikuler atau kurikulum muatan lokal. Penyusunannya diadopsi
dari Peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 Tahun 2008 khususnya Standar
Kompetensi mata pelajaran Al Qur’an Hadits. Selanjutnya dikembangkan dengan
pendekatan sebagai berikut:
1) menitik beratkan target kompetensi dari pada penguasaan materi;
2) mengakomodasi keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang
tersedia di SMP IT;
3) disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi kondisi lingkungan SMP IT.

72
Kurikulum BTQ pada Standar Kompetensi terbagi menjadi standar
kompetensi yang menyangkut teori dan standar kompetensi yang menyangkut
praktek. Sasarannya peserta didik dapat benar-benar menguasai dan menerapkan
Al Qur’an dalam kehidupoan sehari-hari (terinternalisasinya teori dan praktek
dalam diri peserta didik).
Kurikulum ini diharapkan dapat membantu guru sebagai pelaksana
pendidikan karena dilengkapi dengan Standar Kompetensi, dan Kompetensi Dasar
sebagai acuan untuk mengembangkan peranan proses pembelajaran dan evaluasi
proses pembelajaran sesuai kebutuhan SMP IT. Nilai karakter yang diharapkan
dari muatan lokal BTQ adalah sebagai berikut:
1) Religius artinya pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan
selalu berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan/atau ajaran agamanya.
2) Jujur artinya perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.
3) Bertanggung jawab yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap
diri sendiri, masyarakat, lingkungan, Negara dan Alloh SWT.
4) Cinta Al Qur’an cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap Al Qur’an.
5) Sadar akan hak dan kewajiban sebagai muslim yaitu fasih membaca Al
Qur’an.
6) Santun yaitu sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun
tata perilakunya ke semua orang.
Secara fungsional pelajaran BTQ memiliki fungsi sebagai berikut:
1) Pengajaran, yaitu penyampaian ilmu pengetahuan yang merupakan informasi
cara membaca Al Qur’an dengan baik dan benar.
2) Sumber nilai, pengajaran BTQ dapat melandasi nilai sikap, nilai keyakinan
dan akhlak untuk terbentuknya insan yang utuh dalam rangka mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat kelak.

73
3) Sumber motivasi, memberikan dorongan dan semangat yang kuat dalam
beramal dan lebih meyakini akan makna perbuatan yang dilakukannya.
4) Pengembangan, yaitu pengembangan daya pikir dan nalar peserta didik
melalui proses pendidikannya (membaca, menghafal Al Qur’an dan Hadits),
sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut daya nalar dan kemampuan sesuai
dengan tingkat perkembangannya.
5) Perbaikan, yaitu dapat memberikan kesadaran dan kecerdasan dalam
memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam keyakinan, pemahaman dan
pengalaman ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
6) Pencegahan, yaitu dapat memberikan kekuatan dan kemantapan diri dalam
mencegah segala hal yang dating dari berbagai sisi kehidupannya yang dapat
membahayakan dan menghambat peserta didik dalam perkembangannya
menuju keimanan dan ketaqwaan.
7) Pembiasaan, yaitu pemahaman ilmu pengetahuan, penanaman dan
pengembangan nilai-nilai Al Qur’an dalam konteks lingkungan fisik dan
sosial.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) untuk muatan lokal
disesuaikan dengan mata pelajaran Al Qur’an Hadits:
Standar Isi BTQ Kelas 8
Standar Kompetensi:
1. Fasih Membaca Ayat-Ayat Suci Al-Qur’an
2. Hafal Surat Al Insyirah, Al lail, Al Balad dan Asy Syams
3. Mengamalkan Ayat-ayat al-qur’an dalam kehidupan Sehari-hari
Table 3.5 Tabel Standar Isi BTQ
Sumber: Arsip SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati

Kompetensi Materi Pokok Indikator Hasil Belajar


Dasar
Membaca, Surat Al  Membaca dan Hafal Membaca,
Menghafal, Insyirah Surat Al Insyirah Hafal,
mengartikan dan  Mengartikan Surat Mengartikan
Menyalin Surat Al Insyirah Dan Menyalin
Al Insyirah  Menyalin Surat Al Surat Al
Insyirah Insyirah

74
Membaca, Surat Al lail  Membaca dan Hafal Membaca,
Menghafal, Surat Al Hafal,
mengartikan dan lailMengartikan Mengartikan
Menyalin Surat Surat Al lail Dan Menyalin
Al lail  Menyalin Surat Al Surat Al lail
lail
Membaca, Surat Al Balad  Membaca dan Hafal Membaca,
Menghafal, Surat Al Balad Hafal,
mengartikan dan  Mengartikan Surat Mengartikan
Menyalin Surat Al Balad Dan Menyalin
Al Balad  Menyalin Surat Al Surat Al Balad
Balad
Membaca, SuratAsy Syams  Membaca dan Hafal Membaca,
Menghafal, Surat Asy Syams Hafal,
mengartikan dan  Mengartikan Surat Mengartikan
Menyalin Surat Asy Syams Dan Menyalin
Asy Syams  Menyalin Surat Asy Surat Asy
Syams Syams
Menerapkan Qalqalah, lam,  Mendefiniskan Menerapkan
Hukum Bacaan dan ra pengertian hukum bacaan
Qalqalah, lam, Qalqalah, lam, dan Qalqalah, lam,
dan ra ra dan ra
 Mempraktikan
bacaan Qalqalah,
lam, dan ra
Mempraktikan Mad  Mendefiniskan Menjelaskan
hukum bacaan pengertian Mad dan
Mad  Mempraktikan Mempraktikan
bacaan Mad dalam hukum bacaan
ayat-ayat pilihan Mad
 Mempraktikan
bacaan Mim Mati
dalam ayat-ayat
pilihan

Standar Isi BTQ Kelas 9


Standar Kompetensi:
1. Fasih Membaca Ayat-Ayat Suci Al-Qur’an
2. Hafal Surat Al Ghosyiyah dan Al ‘Ala
3. Mengamalkan Ayat-ayat al-qur’an dalam kehidupan Sehari-hari

Table 3.6 Tabel Standar Kompetensi BTQ

75
Sumber: Arsip SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati, 2022

Kompetensi Materi Pokok Indikator Hasil Belajar


Dasar
Membaca, Surat Al  Membaca dan Hafal Membaca,
Menghafal, Ghosyiyah Surat Al Ghosyiyah Hafal,
mengartikan dan  Mengartikan Surat Al Mengartikan
Menyalin Surat Ghosyiyah Dan Menyalin
Al Ghosyiyah  Menyalin Surat Al Surat Al
Ghosyiyah Ghosyiyah
Membaca, Surat Al ‘Ala  Membaca dan Hafal Membaca,
Menghafal, Surat Al ‘Ala Hafal,
mengartikan dan  Mengartikan Surat Al Mengartikan
Menyalin Surat ‘Ala Dan Menyalin
Al ‘Ala  Menyalin Surat Al Surat Al ‘Al
‘Ala
Mempraktikan Mad  Mendefiniskan Menerapkan
hukum mad silah pengertian mad silah hukum mad
 Mempraktikan silah
bacaan pengertian
mad silah

4. Kegiatan Pengembangan Diri


Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan
diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan
kondisi SMP IT. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh
konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi, kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik.
Sedangkan untuk kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan antara lain melalui
kegiatan kepramukaan, kepemimpinan, olah raga, dan kelompok ilmiah remaja.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam
pelajaran (equivalen 2 jam pelajaran). untuk megembangkan kompetensi siswa
berkaitan dengan materi yang diperoleh dalam kegiatan intra kurikuler dan
pengembangan minat dan bakat siswa. Pemilihan jenis kegiatan ekstrakurikuler

76
didasarkan atas minat dan bakat siswa yang dikoordinir oleh Urusan Kesiswaan
bekerja sama dengan Wali Kelas. Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di
SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati Cijati Kabupaten Cianjur antara lain: kepramukaan,
palang merah remaja, UKS, keolahragaan, kesenian, keagamaan, peningkatan
kemampuan MIPA (kelompok ilmiah remaja).
Layanan bimbingan adalah merupakan tugas wajib guru-guru
pembimbing/Wali Kelas yang meliputi 4 (empat) bidang garapan yakni
bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan bakat siswa. Pelaksanaan layanan
bimbingan dilakukan dengan cara layanan individual atau klasikal/kelompok.
Pengendalian kegiatan pembiasaan adalah salah satu upaya untuk
pengembangan disiplin dan pembentukan karakter siswa. Pengendalian dilakukan
terhadap kegiatan rutin, spontan, dan terprogram. Kegiatan rutin adalah kegiatan
yang dilakukan secara regular baik di kelas maupun di lingkungan SMP IT.
Bertujuan untuk membiasakan peserta didik mengerjakan sesuatu dengan baik.
Misalnya upacara pada hari Senin, sholat Dhuha, sholat Dzuhur, pergi ke
perpustakaan, kehadiran dalam kegiatan pembelajaran, berdo’a sebelum dan
sesudah belajar, infaq dan lain-lain.
Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,
dimana saja, tanpa dibatasi ruang. Bertujuan untuk memberikan pendidikan pada
saat itu juga terutama dalam disiplin dan sopan santun dan kebiasaan baik lainnya.
Misalnya memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, membiasakan
antri, membiasakan mengatasi silang pendapat dan lain-lain. Kegiatan terprogram
adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan oleh SMP IT yang
bertujuan untuk memberikan wawasan tambahan pada siswa dan
mengembangkan bakat serta minat siswa.
Dengan demikian kegiatan pengembangan diri dapat dikelompokan
sebagai berikut:
a. Kegiatan Pelayanan Konseling
1) Struktur Layanan Konseling
Pelayanan konseling di sekolah/SMP IT merupakan usaha membantu
peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial,

77
kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan
konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individual,
kelompok dan atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat,
perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini
juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang
dihadapi peserta didik.
a) Pengertian Konseling
Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang
secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi,
kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma
yang berlaku.
b) Paradigma, Visi dan Misi
Paradigma konseling adalah pelayanan bantuan psiko-pendidikan
dalam bingkai budaya. Artinya, pelayanan konseling berdasarkan kaidah-
kaidah keilmuan dan teknologi pendidikan serta psikologi yang dikemas
dalam kaji-terapan pelayanan konseling yang diwarnai oleh budaya
lingkungan peserta didik.
Visi pelayanan konseling adalah terwujudnya kehidupan
kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan
dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar
peserta didik berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.
Misi pelayanan Konseling pada SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati
sebagai berikut:
1. Misi pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik
melalui pembentukan perilaku efektif-normatif dalam kehidupan
keseharian dan masa depan.
2. Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan
kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah/ SMP IT,
keluarga dan masyarakat.

78
3. Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah
peserta didik mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari.
c) Pelayanan Konseling
Bidang pelayanan Konseling meliputi:
i. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan
yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan
mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat,
serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan
kebutuhan dirinya secara realistik.
ii. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta
mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan
efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga
lingkungan sosial yang lebih luas.
iii. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan
yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan
belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/SMP IT
dan belajar secara mandiri.
iv. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta
memilih dan mengambil keputusan karir.
d) Fungsi Konseling
Fungsi bimbingan konseling sebagai:
i. Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
memahami diri dan lingkungannya.
ii. Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
mampu mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai
permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya.
iii. Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
mengatasi masalah yang dialaminya.

79
iv. Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk
membantu peserta didik memelihara dan menumbuh-
kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang
dimilikinya.
v. Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya
yang kurang mendapat perhatian.
e) Jenis Layanan Konseling
i. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik
memahami lingkungan baru, terutama lingkungan
sekolah/SMP IT dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk
menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar
peran peserta didik di lingkungan yang baru.
ii. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik
menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial,
belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
iii. Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu
peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang
tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi,
program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
iv. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta
didik menguasai konten tertentu, terumata kompetensi dan atau
kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga,
dan masyarakat.
v. Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta
didik dalam mengentaskan masalah pribadinya.
vi. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta
didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan
sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan
keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika
kelompok.

80
vii. Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta
didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi
melalui dinamika kelompok.
viii. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan
atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan
cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi
dan atau masalah peserta didik.
ix. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik
menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan
antarmereka.
2) Program Pelayanan Konseling
i. Program Tahunan, yaitu program pelayanan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas di
sekolah/SMP IT.
ii. Program Semesteran, yaitu program pelayanan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran
program tahunan.
iii. Program Bulanan, yaitu program pelayanan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran
program semesteran.
iv. Program Mingguan, yaitu program pelayanan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran
program bulanan.
v. Program Harian,yaitu program pelayanan konseling yang
dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program
harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk
satuan layanan (SATLAN) dan atau satuan kegiatan
pendukung (SATKUNG) konseling.
3) Perencanaan Kegiatan

81
i. Perencanaan kegiatan pelayanan konseling mengacu pada program
tahunan yang telah dijabarkan ke dalam program semesteran,
bulanan serta mingguan.
ii. Perencanaan kegiatan pelayanan konseling harian yang merupakan
jabaran dari program mingguan disusun dalam bentuk SATLAN
dan SATKUNG yang masing-masing memuat: (a) sasaran
layanan/kegiatan pendukung; (b) substansi layanan/kegiatan
pendukung; (c) jenis layanan/kegiatan pendukung, serta alat bantu
yang digunakan; (d) pelaksana layanan/kegiatan pendukung dan
pihak-pihak yang terlibat; dan (d) waktu dan tempat.
iii. Rencana kegiatan pelayanan konseling mingguan meliputi kegiatan
di dalam kelas dan di luar kelas untuk masing-masing kelas peserta
didik yang menjadi tanggung jawab konselor.
iv. Satu kali kegiatan layanan atau kegiatan pendukung konseling
berbobot ekuivalen 2 (dua) jam pembelajaran.
v. Volume keseluruhan kegiatan pelayanan konseling dalam satu
minggu minimal ekuivalen dengan beban tugas wajib konselor di
sekolah/ SMP IT.

b. Kegiatan Ekstrakurikuler
Setiap sekolah tentunya melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler. Salah
satu kegiatan ekstrakurikuler di dalam Kurikulum 2013 adalah pramuka, dan
ini adalah contoh kegiatan ekstrakurikuler yang diwajibkan oleh pemerintah.
Ada beragam lagi kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan di sekolah-
sekolah, seperti kegiatan ekstrakurikuler seni musik, seni lukis, paskibra,
peraturan baris-berbaris (PBB), olahraga basket atau futsal, kelompok ilmiah
remaja (KIR), dan sebagainya. Nah, tulisan kali ini akan mencoba
menguraikan perihal mendasar mengenai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah,
baik jenjang pendidikan dasar maupun menengah.
c. Kegiatan Pembiasaan

82
Pengembangan karakter peserta didik dapat dilakukan dengan
membiasakan perilaku positif tertentu dalam kehidupan sehari-hari.
Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif
menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-
ulang, baik dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Hal
tersebut juga akan menghasilkan suatu kompetensi. Pengembangan karakter
melalui pembiasaan ini dapat dilakukan secara terjadwal atau tidak terjadwal
baik di dalam maupun di luar kelas. Kegiatan pembiasaan di sekolah terdiri
atas Kegiatan Rutin, Spontan, Terprogram dan Keteladanan.
1) Kegiatan Rutin
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler dan
terus menerus di sekolah. Tujuannya untuk membiasakan siswa melakukan
sesuatu dengan baik. Kegiatan pembiasaan yang termasuk kegiatan rutin
adalah sebagai berikut :
a. Berdoa sebelum memulai kegiatan.
b. Hormat Bendera Merah Putih.
c. Sholat Dhuhur Berjamaah
d. Berdoa di akhir pelajaran
e. Infaq Siswa
f. Kebersihan Kelas
2) Kegiatan Spontan
Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dapat dilakukan tanpa dibatasi
oleh waktu, tempat dan ruang. Hal ini bertujuan memberikan pendidikan
secara spontan, terutama dalam membiasakan bersikap sopan santun, dan
sikap terpuji lainnya. Contoh:
a) Membiasakan mengucapkan salam dan bersalaman kepada guru,
karyawan dan sesama siswa
b) Membiasakan bersikap sopan santun
c) Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
d) Membiasakan antre
e) Membiasakan menghargai pendapat orang lain

83
f) Membiasakan minta izin masuk/keluar kelas atau ruangan
g) Membiasakan menolong atau membantu orang lain
h) Membiasakan menyalurkan aspirasi melalui media yang ada di
sekolah, seperti Majalah Dinding dan Kotak Curhat BK.
i) Membiasakan konsultasi kepada guru pembimbing dan atau guru lain
sesuai kebutuhan.
3) Kegiatan Terprogram
Kegiatan Terprogram ialah kegiatan yang dilaksanakan secara
bertahap disesuaikan dengan kalender pendidikan atau jadwal yang telah
ditetapkan. Membiasakan kegiatan ini artinya membiasakan siswa dan
personil sekolah aktif dalam melaksanakan kegiatan sekolah sesuai dengan
kemampuan dan bidang masing-masing. Contoh :
a) Kegiatan Class Meeting   
b) Kegiatan memperingati hari-hari besar nasional  
c) Kegiatan Karyawisata    
d) Kegiatan Kemah Akhir Tahun Pelajaran (KATP)
e) Kegiatan rutin pembiasaan
f) Kegiatan ini dilakukan setiap hari sekolah sebelum pembelajaran
dimulai.Tujuannya adalah untuk membiasakan diri dan meningkatkan
kedisiplinan siswa.
4) Kegiatan Keteladanan
Kegiatan Keteladanan, yaitu kegiatan dalam bentuk perilaku
sehari-hari yang dapat dijadikan contoh. Contoh:
a) Membiasakan berpakaian rapi
b) Mebiasakan datang tepat waktu
c) Membiasakan berbahasa dengan baik
d) Membiasakan rajin membaca

5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan kompleksitas
(tingkat kesukaran), Daya Dukung (guru dan sarana prasarana), intake siswa

84
sesuai dengan indikator dan rentang nilai komponen Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM):
Table 3.7 Tabel Indikator dan Rentang Nilai KKM
Sumber: Arsip SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati, 2022

No Komponen Katagori Rentang Rentang


Penilaian Kasar Halus
1 Kompleksitas (Tingkat Kesukaran) Rendah 1 54 – 64
Sedang 2 65 – 80
Tinggi 3 81 – 90
2 Daya Dukung (Guru dan Sarpras) Tinggi 3 81 – 100
Sedang 2 65 – 80
Rendah 1 54 – 64
3 Tingkat Kemampuan Rata-rata Tinggi 3 81 – 100
(intake) Sedang 2 65 – 80
Rendah 1 54 – 64

Nilai KKM masing-masing mata pelajaran adalah sebagaiberikut:


Table 3.8 Rentang Nilai KKM
Sumber: Arsip SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati, 2022

Kelas
Mata Pelajaran
1 2 3
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al - Qur’an Hadits 75 76 77
b. Akidah Akhlak 76 78 80
c. Fikih 75 76 77
d. Sejarah Kebudayaan Islam 75 76 77
2. Pendidikan Kewarganegaraan 75 76 78
3. Bahasa Indonesia 76 78 80
4. Bahasa Arab 75 77 80
5. Bahasa Inggris 75 77 79
6. Matematika 75 78 80
7. Ilmu Pengetahuan Alam 75 76 78
8. Ilmu Pengetahuan Sosial 75 77 80
9. Seni Budaya dan Keterampilan 76 78 80
10. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 75 78 80
11. Prakarya 75 75 80
12. Bahasa Sunda 78 79 80
13. BTQ 75 78 80

85
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
a. Kriteria kenaikan kelas
Siswa dinyatakan naik kelas apabila :
1) Berkelakuan baik sesuai dengan standar penilaian SMP IT, yaitu : tidak
merokok, tidak pernah terlibat/menggunakan narkoba dan obat-obat
psikotropika, tidak terlibat tindak kriminal, tidak melakukan aksi vandalis,
tidak melakukan ”pergaulan bebas”;
2) Prosentase kehadiran dalam kegiatan belajar sekurang-kurangnya 90% dari
jumlah hari efektif dalam satu tahun pelajaran, dengan jumlah
ketidakhadiran tanpa keterangan maksimal 6 hari dan ketidakhadiran
dengan keterangan izin maksimal 15 hari. Kehadiran kurang dari 90%
harus dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan seperti sakit
dibuktikan dengan surat keterangan Dokter;
3) Telah mencapai nilai ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh SMP IT
pada semua mata pelajaran dengan mencakup seluruh standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pada masing- masing mata
pelajaran;
4) Memiliki nilai rapor semua aspek pada semua mata pelajaran sampai
dengan semester 2 pada kelas yang bersangkutan;
5) Siswa yang belum mencapai nilai standar ketuntasan belajar minimal, baik
seluruh maupun sebagian aspek pada masing-masing mata pelajaran
terkait, harus mengikuti pembelajaran dan penilaian remedial
(perbaikan). Pembelajaran dan penilaian remedial dilakukan oleh guru
mata pelajaran yang bersangkutan dan harus selesai sebelum pelaksanaan
sidang verifikasi kenaikan kelas.
b. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19 tahun 2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta
didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan
menengah setelah:
1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

86
2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran jasmani,
olah raga dan kesehatan;
3) lulus ujian SMP IT untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi; dan
4) lulus Ujian Nasional.

c. Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi,
kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional dapat
merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran, jenis kegiatan
pengembangan diri, dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara
khusus pada jenis pengembangan diri tertentu atau pada mata pelajaran mulok
(mulok kerajinan) tertentu.
Di SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati pelaksanaan life skill (kecakapan hidup)
mencakup :
1. Kecakapan hidup personal meliputi :
a. terampil membaca dan menulis Al Qur’an;
b. rajin beribadah (terintegrasi pada mata pelajaran agama);
c. jujur disiplin kerja keras (terintegrasi pada semua mata pelajaran).
2. Kecakapan Sosial meliputi:
a. terampil memecahkan masalah di lingkungannya;
b. memiliki sikap sportif;
c. membiasakan hidup sehat;
d. sanggup bekerjasama (terintegrasi pada semua mata pelajaran);
e. sanggup berkomunikasi lisan dan tertulis;
f. terampil menjadi pewara (MC) (terintegrasi pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia, Bahasa Arab, Bahasa Sunda, dan Bahasa Inggris).
3. Kecakapan Akademik meliputi:

87
a. terampil dalam penelitian ilmiah seperti merencanakan dan melakukan
penelitian dengan merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, dan
membuktikan variable;
b. terampil menerapkan teknologi sederhana (terintegrasi pada kelompok
mata pelajaran iptek) Kecakapan berpikir rasional (terintegrasi pada semua
mata pelajaran).
4. Kecakapan vokasional:
a. terampil berkomunikasi dalam bahasa Inggris;
b. terampil membawakan acara;
c. terampil menulis karangan ilmiah/popular;
d. kecakapan vokasional diintegrasikan dengan mata pelajaran;
e. Bahasa Inggris, TIK, dan Bahasa Indonesia.

d. Pendidikan Keunggulan Berbasis Global dan Lokal


Perkembangan dunia pendidikan tidak terlepas dari perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi, maka banyak negara maju dan sekolah maju
menerapkan pendidikan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Hal
ini yang menjadikan SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati berupaya untuk
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sumber pembelajaran
di SMP IT dengan cara fasilitas TIK (khususnya layanan internet) yang tersedia
dimanfaatkan sepenuhnya sebagai sumber belajar bagi peserta didik.
Selain dari pada itu, Bahasa inggris yang merupakan bahasa internasional
dan bahasa pengetahuan maka SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati berupaya
mengembangan bahasa inggris sebagai bahasa pergaulan pendidikan di SMP IT
dengan konsep “English Community”, serta Bahasa Arab yang digunakan
dilingkungan sekitar peserta didik.

BAB IV
PENGATURAN BEBAN BELAJAR

88
A. BEBAN BELAJAR DIATUR DALAM SISTEM PAKET ATAU
SISTEM KREDIT SEMESTER.

1. Sistem Paket
Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur
kurikulum setiap satuan pendidikan merupakan pengaturan alokasi waktu untuk
setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap dalam satu
tahun ajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap
muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri. Beban belajar penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40% untuk SD/MI, maksimal 50%
untuk SMP/MTs, dan maksimal 60% untuk SMA/MA/SMK/MAK dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
2. Sistem Kredit Semester
Sistem Kredit Semester (SKS) dapat diselenggarakan pada SMP/MTs,
SMA/MA, dan SMK/MAK yang terakreditasi A dari BAN S/M. Beban belajar
setiap mata pelajaran pada SKS dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks).
Beban belajar kegiatan tatap muka, kegiatan terstruktur, dan kegiatan mandiri
pada satuan pendidikan yang menggunakan SKS mengikuti aturan sebagai
berikut:
a. Pada SMP/MTs 1 (satu) sks terdiri atas: 40 menit kegiatan tatap muka, 40
menit kegiatan terstruktur, dan 40 menit kegiatan mandiri.
b. Pada SMA/MA/SMK/MAK 1 (satu) sks terdiri atas: 45 menit kegiatan
tatap muka, 45 menit kegiatan terstruktur, dan 45 menit kegiatan mandiri.

B. BEBAN BELAJAR MENURUT KURIKULUM 2013


Di dalam Kurikulum 2013, beban belajar setiap mata pelajaran pada SKS
dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Beban belajar 1 sks terdiri dari 1
jam pembelajaran tatap muka, 1 jam penugasan terstruktur, dan 1 jam kegiatan
mandiri.
1. Unsur-unsur Beban Belajar Menurut Kurikulum 2013

89
a. Adapun untuk unsur-unsur beban belajar yang sudah disebutkan di
atas definisinya adalah sebagai berikut :
b. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
proses interaksi antara siswa dengan guru.
c. Kegiatan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh guru
untuk mencapai kompetensi dasar. Waktu penyelesaian penugasan
terstruktur ditentukan oleh guru. 
d. Kegiatan mandiri adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh
pendidik untuk mencapai kompetensi dasar. Waktu penyelesaiannya
diatur oleh siswa atas dasar kesepakatan dengan guru.
2. Cara Menetapkan Beban Belajar pada Kurikulum 2013
Adapun cara menetapkan  beban  belajar  dengan sistem kredit
semester (sks)  untuk  SMP/MTs adalah sebagai berikut:
a. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada
SMP/MTs  berlangsung selama 40 menit;
b. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri bagi siswa
pada SMP/MTs maksimum 50% dari jumlah waktu kegiatan tatap
muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
3. Beban Belajar Minimal Menurut Kurikulum 2013
Agar proses pembelajaran di setiap satuan pendidikan yang
menggunakan SKS dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien maka
harus ditentukan suatu batas minimal beban belajar sks yaitu sebagai
berikut:
Beban belajar yang harus ditempuh oleh siswa SMP/MTs yaitu
minimal 114 sks, yang dapat ditempuh paling cepat 2 tahun (4 semester) dan
paling lama 5 tahun (10 semester).
4. Kriteria Pengambilan Beban Belajar Menurut Kurikulum
2013

90
Kriteria yang digunakan dalam pengambilan beban belajar adalah
sebagai berikut: 
a. Fleksibilitas dalam SKS yaitu siswa diberi keleluasaan untuk
menentukan beban belajar pada setiap semester.
b. Pengambilan beban belajar oleh siswa didampingi oleh Pembimbing
Akademik.Kriteria yang digunakan untuk menentukan beban belajar
bagi siswa yaitu: (a) pengambilan beban belajar (jumlah sks)
semester berikutnya ditentukan berdasarkan Indeks Prestasi (IP)
yang diperoleh pada semester sebelumnya; (b)Siswa wajib
menyelesaikan mata pelajaran yang tertuang dalam Struktur
Kurikulum; (c)Satuan pendidikan dapat mengatur penyajian mata
pelajaran secara tuntas dengan prinsip ”on and off”, yaitu suatu mata
pelajaran bisa diberikan hanya pada semester tertentu dengan
mempertimbangkan ketuntasan kompetensi pada setiap semester.
5. Penilaian, Penentuan Indeks Prestasi, dan Kelulusan Menurut
Kurikulum 2013
Pengaturan mengenai penilaian, penentuan indeks prestasi, dan
kelulusan adalah sebagaimana diuraikan di bawah ini. Penilaian setiap
mata pelajaran meliputi kompetensi pengetahuan, kompetensi
keterampilan dan kompetensi sikap. Kompetensi pengetahuan dan
kompetensi keterampilan menggunakan skala 1–4 (kelipatan 0.33),
sedangkan kompetensi ikap menggunakan skala Sangat Baik (SB), Baik
(B), Cukup (C) dan Kurang (K) yang dapat dikonversi ke dalam Predikat
A–D Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada
kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yaitu 2.66 (B-).
Pencapaian minimal untuk kompetensi sikap adalah B.
Untuk kompetensi yang belum tuntas, kompetensi tersebut dituntaskan
melalui pembelajaran remedial sebelum melanjutkan pada kompetensi
berikutnya. Untuk mata pelajaran yang belum tuntas pada semester
berjalan, dituntaskan melalui pembelajaran remedial sebelum memasuki
semester berikutnya.

91
6. Kelulusan Siswa SMP/MTs Menurut Kurikulum 2013
Siswa dapat memanfaatkan semester pendek hanya untuk mengulang
mata pelajaran yang belum tuntas. Bagi yang sudah tuntas (mencapai
ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh sekolah) tidak diperbolehkan
untuk mengikuti semester pendek. Kelulusan siswa dari satuan pendidikan
yang menyelenggarakan SKS dapat dilakukan pada setiap akhir semester. 
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan di SMP/MTs setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran;
c. lulus ujian sekolah/SMP IT; dan
d. lulus Ujian Nasional.

C. BEBAN BELAJAR TAMBAHAN


Satuan pendidikan boleh menambah beban belajar berdasarkan
pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik,
sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan
dan/atau daerah, atas beban pemerintah daerah atau satuan pendidikan yang
menetapkannya.

BAB V
KALENDER PENDIDIKAN

92
Kalender Pendidikan SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati Tahun Pelajaran
2022/2019 disusun dengan berpedoman Keputusan Kepala Kantor Wilayah
Kementrian Agama Provinsi Jawa Barat Nomor 157 Tahun 2022 tentang
Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan SMP IT di Provinsi Jawa Barat Tahun
Pelajaran 2022/2022. Kalender pendidikan merupakan pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan
hari libur.

PERMULAAN TAHUN AJARAN


Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan. Tahun Pelajaran 2022/2022
pada SMP IT dimulai pada hari senin tanggal 17 Juli 2022.
Tabel 5.1. Tabel Kegiatan Awal Tahun Pelajaran 2022/2023
Sumber: Arsip SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati, 2022

No Tanggal Keterangan
1 2 juni – 31 juni 2022 Sosialisasi dan Pendaftaran Peserta Didik Baru
(PPDB)
2 12 april – 11 mei Cinta Ramadhan 1444 H
2022
3 12 mei – 27 mei2022 Liburan Idul Fitri 1444 H
4 15 Juni –18 Juni 2022 Pendaftaran Ulang Peserta Didik Baru
5 17 Juli 2022 Hari Pertama Masuk SMP IT
6 19 Juli – 21 Juli 2022 Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)

A. MINGGU EFEKTIF BELAJAR


Menentukan jumlah minggu efektif setiap Tahun Ajaran baru adalah sesuatu
hal yang wajib dilakukan oleh guru. Rincian Minggu Efekti digunakan untuk
menghitung berapa jumlah jam tatap muka dalam satu semester, rincian minggu
efektif dibuat dalan dua kali yakni pada semester gasal dan juga pada semester
genap dalam satu tahun ajaran.

93
Rincian Minggu Efektif Tahun Ajaran 2022/2023 ini terhitung memiliki
jumlah minggu efektif dalam semester gasal sebanyak 24 Minggu efektif. Cara
penghitungan atau cara menentukan berapa banyak jumlah minggu efektif dalam
satu semester adalah dengan menghitung banyaknya jumlah minggu yang tersedia
dalam satu semester Tahun Ajaran 2022/2023 dikurangi dengan jumlah minggu
yang tidak efektif.
Setelah menentukan jumlah banyaknya minggu efektif daam satu semester,
maka yang dilakukan selanjutnya adalah mengalikan dengan jumlah jam tatap
muka pada mata pelajaran yang guru ampu, misalnya anda mengajar bahasa jawa
dan memiliki tatap muka sebanyak 2 Jam Pelajaran, hitungannya adalah sebagai
berikut Jumlah Minggu Efektif x Jumlah Jam Tatap muka.
Pada Rincian Minggu Efekti Tahun Ajaran 2022/2023, semester Gasal ini
memiliki jumlah minggu 24 Minggu, dan memiliki jumlah minggu yang tidak
efektif 2 Minggu.
Tabel 5.3 Tabel Perincian Minggu Efektif
Sumber: Arsip SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati, 2022

No Bulan HK MTE ME HL HE
SEMESTER I
1 JULI 2022 31 2 2 16 15
2 AGUSTUS 2022 31 0 4 5 26
3 SEPTEMBER 2022 30 0 4 6 24
4 OKTOBER 2022 31 0 4 5 26
5 NOPEMBER 2022 30 0 4 4 26
6 DESEMBER 2022 31 2 2 18 13
Jumlah 184 4 20 54 130
SEMESTER II
7 JANUARI 2022 31 1 3 5 26
8 PEBRUARI 2022 28 0 4 5 23
9 MARET 2022 31 0 4 6 25
10 APRIL 2022 30 0 4 6 24
11 MEI 2022 31 1 3 10 21
12 JUNI 2022 30 3 1 24 6
Jumlah 181 5 19 56 125
Jumlah Total 365 9 39 110 255

94
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun
pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua). Kegiatan pembelajaran
dilaksanakan selama 6 (enam) hari, yaitu :
Tabel 5.4 Tabel Perincian Waktu Belajar Jam Efektif Tiap Minggu
Sumber: Arsip SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati, 2022

N
HARI WAKTU BELAJAR
O
1 Senin 07.00 – 14.00
2 Selasa 07.00 - 13.50
3 Rabu 07.00 - 13.50
4 Kamis 07.00 - 13.50
5 Jum’at 07.00 - 11.50
6 Sabtu 07.0 - 13.50

PENGATURAN WAKTU BELAJAR EFEKTIF


1. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran
untuk setiap tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan,
2. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan
lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan, yang pengaturannya
disesuaikan dengan keadaan dan kondisi daerah.

95
96
Tabel 5.4 Tabel Alokasi Waktu Kegiatan Belajar Mengajar
Sumber Arsip SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati, 2022

HARI JAM KE WAKTU JADWAL HARI JAM KE WAKTU JADWAL


07.00 - 07.30 Sholat Dhuha 07.00 - 07.30 Sholat Dhuha

SELASA, RABU, KAMIS


07.30 - 08.00 Upacara 1 07.30 - 08.10 KBM
1 08.00 - 08.40 KBM 2 08.10 - 08.50 KBM
2 08.40 - 09.20 KBM 3 08.50 - 09.30 KBM
09.20 - 09.40 Istirahat Dhuha 4 09.30 - 10.10 KBM
SENIN

3 09.40 - 10.20 KBM 10.10 - 10.30 Istirahat Dhuha


4 10.20 - 11.00 KBM 5 10.30 - 11.10 KBM
5 11.00 - 11.40 KBM 6 11.10 - 11.50 KBM
6 11.40 - 12.00 KBM 11.50 - 12.30 Sholat Dhuhur
12.00 - 13.20 Sholat Dhuhur 7 12.30 - 13.10 KBM
7 13.20 - 14.00 Kitab Kuning 8 13.10 - 13.50 KBM
HARI JAM KE WAKTU JADWAL HARI JAM KE WAKTU JADWAL
07.00 - 07.30 Sholat Dhuha 07.00 - 07.30 Sholat Dhuha
1 07.30 - 08.10 KBM 1 07.30 - 08.10 KBM
2 08.10 - 08.50 KBM 2 08.10 - 08.50 KBM
3 08.50 - 09.30 KBM 3 08.50 - 09.30 KBM
JUM’AT

4 09.30 - 10.10 KBM 4 09.30 - 10.10 KBM

SABTU
10.10 - 10.30 Istirahat Dhuha 10.10 - 10.30 Istirahat Dhuha
5 10.30 - 11.10 KBM
KBM
5 10.30 - 11.50 6 11.10 - 11.50 KBM
11.50 - 12.30 Sholat Dhuhur
7 12.30 - 13.10 KBM
6 11.50 - 12.30 Shalat Jum’at
8 13.10 - 13.50 KBM
7 13.00 – 15.00 Pengembangan Diri

64
PENGATURAN WAKTU LIBUR
Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang
berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun ajaran, hari
libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari
libur khusus.
Tabel 5. 5 Tabel Waktu Libur Keagamaan dan Libur Nasional
Sumber Arsip SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati, 2022

No. Bulan Tanggal Keterangan


1 Mei 2022 12 – 27 Libur Khusus sesudah Idul Fitri 1444 H
18 Lomba Peringatan HUT RI
2 Agustus 2022
17 Hari Proklamasi Kemerdekaan RI
3 Juli 2022 9 Hari Raya Idul Adha 1438 H
4 juli 2022 29 Tahun Baru Hijriyah (1 Muharram1444 H)
25 Natal
5 oktober 2022
1 Peringatan Maulid Nabi Muhammad
1 Tahun Baru 2022 M
6 Januari 2022
3 HAB Kemenag RI ke-77
7 Februari 2022 1 Tahun Baru Imlek
8 Maret 2022 22 Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka 1940)
April 2022 15 Wafat Isa Al Masih
9 Pebruari 2022 28 Isro Mi’raj Nabi Muhammad SAW
17 Hari Buruh Internasional
10 Mei 2022
26 Kenaikan Isa Al Masih
16 Hari Raya Waisak 2022
11 Juni 2022 1 Hari Lahir Pancasila

1. Ujian
Waktu ujian adalah waktu yang telah ditentukan sesuai dengan Kalender
Pendidikan RA dan SMP IT Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat
meliputi Ulangan Tengah Semester (UTS), Ulangan Akhir Semester (UAS),
Ulangan Akhir SMP IT Berstandar Nasional (UAMBN), Ulangan Akhir SMP IT
(UAM), Ujian Nasional (UN), dan Ulangan Kenaikkan Kelas (UKK).

Tabel 5.6 Tabel Rincian Ujian


Sumber Arsip SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati, 2022

1
No. Bulan Tanggal Keterangan
1 September 2022 19 – 24 Penilaian Tengah Semester 1
2 Desember 2022 4–9 Penilaian Akhir Semester 1
16 Pembagian Raport Semester Ganjil
3 Maret 2022 19 – 24 Penilaian Tengah Semester 2
4 April 2022 16 – 21 UAMBN dan USBN
23 – 26 UAM
5 Mei 2022 7–9 Prakiraan Ujian Nasional 2022
21 – 31 Penilaian Akhir Tahun(PAT)
6 Juni 2022 7 Pembagian Raport Semester Genap

RENCANA PROGRAM/KEGIATAN PENDIDIKAN


Rencana Kerja SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati disusun dengan
mempertimbangkan keadaan SMP IT, harapan pemangku kepentingan, dan
tantangan dalam lingkungan strategis pendidikan di SMP IT agar sasaran dan
program pengembangan SMP IT dalam 4 tahun ke depan lebih realistis dan
konsisten dengan prinsip-prinsip pengelolaan  pendidikan yang efektif, efisian,
akuntabel, dan demokratis. 
Dalam bab ini dikemukakan hasil pengembangan program SMP IT,  yang
mencakup telaah mengenai: (1) sasaran, (2) program, (3) indikator keberhasilan,
(4) kegiatan, (5) penanggung jawab, dan (6) jadwal kegiatan.
Sasaran digunakan sebagai panduan dalam menyusun program dan
kegiatan yang akan dilakukan dalam waktu 4 tahun  guna merealisasikan alternatif
pemecahan tantangan yang telah dirumuskan pada tahap II (lihat tabel B kolom 2).
Dalam menetapkan sasaran, SMP IT telah melakukan analisis kesiapan SMP IT
untuk mencapai sasaran tersebut, antara lain dengan melihat kesiapan sumber
daya manusia, sarana & prasarana,  keuangan, dan situasi serta kondisi sekolah.
Rumusan sasaran pengembangan SMP IT dalam kurun waktu 4 tahun ke depan
dapat dilihat dalam tabel 5.1 kolom 1. 
Setelah sasaran dirumuskan, sekolah menetapkan program-program yang
perlu dikembangkan di SMP IT. Program merupakan  pernyataan yang berisi
kesimpulan dari beberapa alternatif pemecahan tantangan utama yang memiliki
karakteristik yang saling mendukung, saling tergantung, atau saling berkaitan
untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Berdasarkan hasil identifikasi

2
pemecahan tantangan utama tersebut, maka program-program yang akan
dikembangkan di SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati sebagai berikut.
1. Pengembangan kurikulum dan pembelajaran.
2. Perbaikan Administrasi & Manajemen Sekolah.
3. Pengembangan Organisasi & Kelembagaan.
4. Perbaikan Sarana dan Prasarana.
5. Peningkatan kualitas SDM (ketenagaan).
6. Peningkatan Pembiayaan dan Pendanaan SMP IT.
7. Peningkatan Peran Serta Masyarakat.
8. Peningkatan Prestasi Peserta Didik.
9. Peningkatan kualitas Lingkungan dan Budaya SMP IT.
Untuk mengetahui keberhasilan apakah program/sasaran yang ditetapkan
berhasil atau tidak, maka SMP IT telah merumuskan indikator keberhasilan.
Indikator keberhasilan yang dirumuskan, berkaitan dengan proses dan/atau hasil
akhir. Rumusan indikator keberhasilan dapat dilihat dalam tabel 5.1 kolom 3.
Setelah indikator keberhasilan ditetapkan, langkah berikutnya adalah
merumuskan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan di SMP IT. Kegiatan pada
dasarnya merupakan tindakan-tindakan yang akan dilakukan di dalam program
untuk memecahkan tantangan yang dihadapi SMP IT. Kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan di SMP IT dapat dilihat pada tabel 5.1 kolom 4. Sedangkan
penanggung jawab program dan kegiatan dapat dilihat di kolom 5.

3
TABEL 5.1
PROGRAM PENGEMBANGAN SMP IT
SMP IT AL-JAUHARIYYAH CIJATI
Indikator Penanggun
Sasaran Program Keberhasilan Kegiatan g jawab
Tersedianya Pengembang Sekolah belum Rapat komite Kepala
ruang kelas yang an Sarana memiliki ruang kelas dan dewan SMP IT
presentatif guna prasarana yang sesuai dengan guru dan Waka
kelancaran KBM jumlah siswa (masih Sarpras
pinjam)
Tersedianya alat Pengembang Sekolah sudahmemili Rapat Kepala
praktik an kurikulum ki alat praktik Komite dan SMP
komputer yang dan komputer yang bisa Dewan Guru IT/Komite
bisa menunjang pembelajaran menunjang
pengetahuan pengetahuan
siswa dibidang siswadibidang
TIK TIK namun belum
memenuhi seluruh
siswa
Sosialisasi Kepala
program SMP IT
kepada wali
murid
Menjalin Komite
kerjasama SMP IT
dengan masy
arakat
Tersedianya Pengembang SMP IT  tersedia Pengadaan Kepala
buku BSE Kelas  an kurikulum buku BSE Kelas 7s.d  buku melalui SMP IT
7s.d 9dan buku dan 9 dan buku Agama. : dan
Agama. pembelajaran Kerja sama Bendahara
dengan BOS BOS Buku
Buku
Terciptanya Pengembang Peserta Didik Pembentukan Kepala
keberanian an kurikulum mengaplikasikan study club SMP IT
Speaking English, dan kemampuan dan Guru
kecakapan pembelajaran Speaking English, Bidang
berdiskusi, dan kecakapan Studi
kecakapan berdiskusi, dan Bahasa
memecahkan soal kecakapan Inggris
memecahkan soal
Pengadaan
Tourisme
Pengadaan
kegiatan
dengan nativ
e speaker
(pembicara
asli)
Pengadaan
lomba speak
Contest

4
lokal, tingkat
KKM.
Terbentuknya Pengembang Peserta didik siap Pengadaan Kepala
peserta didik yang an kurikulum dalam kecakapan kerja sama SMP IT
terampil dan hidup dengan MTs dan Kabag
pembelajaran terdekat Humas
Terbentuknya Pengembang Tenaga pendidik Peningkatan Kepala
tenaga pendidik an kurikulum berkualitas kecakapan SMP IT
yang profesional dan pendidik
pembelajaran melalui
pelatihan
PAKEM
Peningkatan
kecakapan
PTK
Terlaksananya Pengembang Tenaga pendidik Pembuatan Kepala
kegiatan studi an kurikulum berwawasan luas rincian / SMP IT
banding dalam dan rancangan
rangka upaya pembelajaran studi banding
peningkatan mutu dalam rangka
upaya
peningkatan
mutu dalam
hal
keadministra
sian,
kelengkapan
sarana
prasarana
Rapat
sosialisasi
studi banding
dalam rangka
upaya
peningkatan
mutu
Pelaksanaan
studi banding
dalam rangka
upaya
peningkatan
mutu
Tersusunnya job Perlengkapan Sekolah memiliki job Penyusunan Kepala
description yang organisasi description yang baru job SMP IT
baru untuk dan untuk Komite SMP description
Komite SMP IT, kelembagaan IT, Kepala SMP IT, yang baru
Kepala SMP IT, Guru dan Staf untuk
Guru dan Staf di Komite SMP
awal semester IT, Kepala
genap tahun SMP IT,
pelajaran Guru dan
2016/2022 Staf
Terbentuknya Sekolah menjalin 1.      Pengadaan1.      Kabag
kerja sama kerja sama dengan kegiatan Kesiswaan

5
dengan lembaga lembaga pendidikan lomba 2.      Kabag
pendidikan lain di lain di luar olahraga Kurikulum
luar kecamatan untuk (bola kaki –
kecamatan  untuk mengembangkan Bola voli)
mengembangkan sekolah dalam hal antar SMP IT
sekolah dalam hal peningkatan kualitas2.      Pengadaan
peningkatan peserta didik kerja sama
kualitas peserta dengan MTs
didik Di wilayah
sekitar untuk
mengadakan
study
banding

1. Kalender Kegiatan SMP IT


Kalender kegiatan SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati Tahun Pelajaran
2022/2023 adalah sebagaimana tertera pada tabel berikut ini.

Tabel 5.2. Tabel Rincian Kalender Kegiatan SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati


Tahun Pelajaran 2022/2022
Sumber: Arsip SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati, 2022

NO Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan


1 PPDB 2 Mei-30 Juni 2022
2 Daftar Ulang Peserta Didik Baru 15-19 Juli 2022
3 Rapat persiapan dan pembagian tugas mengajar 15 Juli 2022
4 Hari Pertama Masuk Madarash 17 Juli 2022
5 Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 19-21 Juli 2022
6 Libur Idul Ftri 1438 H 24-15 Juli 2022
7 HUT RI Ke 72 17 Agustus 2022
8 Lomba Peringatan HUT RI Ke 72 18 Agustus 2022
9 Hari Raya Iedul Adha 1438 H 1 September 2022
10 LPJ OSIS dan Pergantian Pengurus OSIS 4 September 2022
11 Penilaian Tengah Semester 1 25-30 September 2022
12 Gebyar 1 Muharram 1439 H 21- 23 September 2022
13 Tahun Baru Hijriyah (1 Muharram 1439 H) 21 September 2022
14 Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1 Desember 2022
15 Penilaian Akhir Semester 1 4 – 9 Desember 2022
16 Class Meeting 11 – 15 Desember 2022
17 Pembagian Buku Laporan Pendidikan Semester 1 16 Desember 2022

6
18 Libur Semester 1 18 – 30 Desember 2022
19 Natal 25 Desember 2022
20 Libur Semester 1 1-3 Januari 2022
21 Tahun Baru Masehi 2022 M 1 Januari 2022
22 Hari Pertama Masuk SMP IT Semester 2 2 Januari 2022
23 Tahun Baru Imlek 2569 16 Pebruari 2022
24 Penilaian Tengah Semester 2 19 – 24 Maret 2022
25 Class Meeting Semester 2 26 – 29 Maret 2022
26 Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka 1938) 17 Maret 2022
27 Wafat Isa Al Masih 30 Maret 2022
28 UAM Kelas 9 16 – 21 April 2022
29 UAMBN dan USBN Kelas 9 23 – 26 April 2022
30 Prakiraan Ujian Nasional (UN) 7 – 9 Mei 2022
31 Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 13 April 2022
32 Isro Mi’raj Nabi Muhammad SAW 13 Mei 2022
33 Hari Buruh Internasional 1 Mei 2022
34 Kenaikan Isa Al Masih 10 Mei 2022
35 Penilaian Akhir Tahun (PAT) 21 – 26 Mei 2022
36 Perbaikan Nilai 28 – 31 Mei 2022
37 Class Meeting 2 – 6 Juni 2022
38 Kenaikan Kelas dan Pembagian Raport 7 Juni 2022
39 Libur Akhir Tahun Pendidikan 2022/2022 9 – 21 Juni 2022
40 Libur Akhir Tahun Pendidikan 2022/2022 22 - 30 Juni 2022

C. KALENDER PENDIDIKAN SMP IT


1. Penetapan Kalender Pendidikan
Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir
pada bulan Juni tahun berikutnya. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan /atau Keputusan Menteri Agama
dalam hal yang terkait dengan hari raya Keagamaan. Bupati atau Kepala Dinas
Pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

7
Pemerintah Pusat/Propinsi/Kabupaten dapat menetapkan hari libur
serempak untuk satuan - satuan Pendidikan. Kalender Pendidikan untuk setiap
satuan Pendidikan disusun oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan
alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen standart isi dengan
memperhatikan ketentuan dari Pemerintah/ Pemerintah daerah.
Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul – betul digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, sesuai dengan ketentuan kurikulum. Jumlah hari belajar
efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran adalah 301 (tiga ratus satu hari) hari, sesuai
dengan kurikulum yang berlaku. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-
betul digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum.
Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas VII adalah 50 JP, Kelas VIII
adalah 50 JP dan Kelas IX 50 JP.

I. BAB VI
PENUTUP

Pedoman ini disusun dengan harapan pihak terkait dapat menjadikan


pedoman ini dalam kegiatan penyusunan dan pengembangan dokumen 1,2,3
KTSP Kurikulum 2013 di SMP IT di lingkungan Kementerian Provinsi Jawa
Barat. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan diatur kemudian sesuai
dengan perkembangan peraturan dan tuntutan kebutuhan. Semoga dokumen
KTSP pada SMP IT yang tersusun dapat lebih baik dan berkualitas sesuai dengan
tuntutan regulasi dan kebutuhan.

8
Dokumen ini disusun berdasarkan kebutuhun SMP IT dengan merujuk
kepada Visi, Misi dan Tujuan SMP IT dengan harapan bahwa tujuan dan visi
SMP IT tersebut dapat terwujud dalam kurun waktu yang ditentukan.
Dalam implementasinya, dokumen kurikulum ini sangat membutuhkan
dukungan berbagai pihak yang terlibat, oleh karena itu diharapkan semua pihak
yang terlibat di dalam implementasinya dapat bekerja sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya serta pembagian tugas yang telah ditentukan di SMP IT Al-
Jauhariyyah Cijati Kabupaten Cianjur.
Akhirnya semoga segala usaha baik kita mendapat bimbingan dan Ridho
Allah SWT. Amiin..

Cianjur, 10 Juli 2022


Kepala SMP IT
Al-Jauhariyyah Cijati,

Hasanudin , S.Pd.

9
KEPUTUSAN KEPALA SMP IT AL-JAUHARIYYAH CIJATI
KABUPATEN CIANJUR
Nomor : 425/003/SMPIT.AL-JA/VII/2022

TENTANG
TIM PENGEMBANG KURIKULUM SMP IT
SMP IT Al-Jauhariyyah CIJATI KABUPATEN CIANJUR
TAHUN PELAJARAN 2022/2022

KEPALA SMP IT AL-JAUHARIYYAH CIJATI


KABUPATEN CIANJUR

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menentukan arah dan langkah


serta meningkatkan mutu pendidikan di SMP IT Al-
Jauhariyyah Cijati Kabupaten Cianjur, maka perlu
mengembangkan Kurikulum SMP IT ;
b. bahwa dalam rangka pengembangan kurikulum SMP
IT sebagaimana point “a”, maka perlu membentuk
Tim Pengembang Kurikulum SMP IT yang
dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala SMP IT
Al-Jauhariyyah Cijati Kabupaten Cianjur;
c. bahwa nama-nama yang tercantum dalam lampiran
surat keputusan ini dipandang cakap dan mampu
menjadi Tim Pengembang Kurikulum SMP IT Al-
Jauhariyyah Cijati Kabupaten Cianjur Tahun
Pelajaran 2022/2022;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak sebagaimana telah diubah
denganUndang-Undang Nomor 35 Tahun 2014
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen;
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Penyandang Disabilitas;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32

10
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2022 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008 tentang Guru;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 66 Tahun 2010 tentang perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39
Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70
Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif Bagi Peserta
Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi
Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian;
16. Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pendidikan SMP IT,
sebagaimana telah diubah beberapa kali terahir
dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 66 Tahun
2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan SMP IT;
17. Peraturan Bersama antara Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama,
dan Menteri Dalam Negeri Tahun 2014 tentang
Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan
Sekolah/SMP IT;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Sekolah Menengah Pertama/SMP IT ;
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

11
Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan
Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler
Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi
Informasi dan Komunikasi dan Guru Keterampilan
Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam
Implementasi Kurikulum 2013 sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun
2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan
Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan
Pengelolaan Informasi dalam Implementasi
Kurikulum 2013;
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal
Kurikulum 2013;
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan Dan
Konseling Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan
Menengah;
26. Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Nomor 8 Tahun 2014 tentang
Kebijakan Sekolah Ramah Anak;
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
Pekerti;
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil
Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan Pada
pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
29. Keputusan Menteri Agama Nomor 165 Tahun 2014
tentang Pedoman Kurikulum SMP IT 2013 Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa
Arab;
30. Keputusan Menteri Agama Nomor 207 Tahun 2014

12
tentang Kurikulum SMP IT;
31. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam
Nomor 1696 Tahun 2013 tentang Panduan
Penyelenggaraan Pendidikan Anti Korupsi di SMP
IT;
32. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5
Tahun 2003 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra,
dan Aksara Daerah;
33. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7
Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan;
34. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 69 tahun
2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa
dan Sastra Daerah pada jenjang Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
35. Peraturan Bupati Cianjur Nomor 33 Tahun 2008
tentang Standar Isi Pembiasaan Akhlak Mulia di
Sekolah dan SMP IT;
36. Rencana Kerja SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati
Kabupaten Cianjur Tahun 2022

Memperhatikan : Hasil Rapat Dewan Guru, Pengawas SMP IT dan


Komite SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati Kabupaten
Cianjur tanggal 10 Juli 2022 Bertempat di SMP IT Al-
Jauhariyyah Cijati Kabupaten Cianjur;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : TIM PENGEMBANG KURIKULUM SMP IT AL-
JAUHARIYYAH CIJATI KABUPATEN CIANJUR
TAHUN PELAJARAN 2022/2023.

KESATU : Mengangkat nama-nama tersebut dalam lampiran Surat


Keputusan ini sebagai Tim Pengembang Kurikulum
SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati Kabupaten Cianjur Tahun
Pelajaran 2022/2023;
KEDUA : Tugas dan tanggung jawab Tim Pengembang Kurikulum
SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati Kabupaten Cianjur
adalah :
1. Menganalisis potensi SMP IT sebagai bahan
penyusunan dan pengembangan kurikulum untuk
satu tahun ke depan;
2. Menyusun Dokumen 1, 2 dan 3 kurikulum dan
mengembangkannya setiap tahun sesuai dengan
perkembangan pendidikan dan kemajuan SMP IT ;
3. Mensosialisasikan kurikulum yang telah disahkan
pemberlakuannya pada setiap awal tahun pelajaran;
4. Mengevaluasi pelaksanaan kurikulum pada akhir
tahun pelajaran sebagai dasar bagi pengembangan
kurikulum tahun pelajaran berikutnya;
5. Melaporkan seluruh kegiatan pengembangan
kurikulum SMP IT kepada Kepala SMP IT Al-

13
Jauhariyyah Cijati Kabupaten Cianjur;
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini, maka akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di Cianjur
Pada Tanggal Juli 2022

Kepala SMP IT
Al-Jauhariyyah Cijati

Hasanudin , S.Pd.
NIP

14
Lampiran : Surat Keputusan Kepala SMP IT AL-JAUHARIYYAH Cijati
Kabupaten Cianjur
Nomor : 425/004/SMPIT.AL-JA/VII/2022
Tanggal : Juli 2022

SUSUNAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM


SMP IT AL-JAUHARIYYAH CIJATI KABUPATEN CIANJUR
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

JABATAN
JABATAN
NO NAMA DALAM
DALAM TIM
KEDINASAN
1 M. Aziz Yayasan Pembina
2 Odik Sodikin, S.Pd., M.Pd Pengawas SMP IT Pengarah
3 Hasanudin S.Pd., Kepala SMP IT Ketua
4 Deden Darul falah Ketua Komite SMP IT Wakil Ketua
5 M.azis suryana Operator Sekretaris
6 M. sahrul musana Waka. Sarpras Anggota
7 Bisma Dedien al-haky S.H Waka. Kesiswaan Anggota
8 Arisma S.Pd., Waka. Kurikulum Anggota
9 Neng Iyang Hidayah Bendahara Anggota
10 Ahmad Mubarok Kaur TU. Anggota
11 Asmi safitri S.Pd., Guru Anggota
12 Cucu mardian S.Pd., Guru Anggota
13 Mulyati, S.Pd.I Guru Anggota
14 Sandi Dwi D, S.Pi. Guru Anggota
15 Harisman, S.Pd. Guru Anggota
16 Peri Fadli, S.Pd.I Guru Anggota
17 Samsul Aiman, S.Pd.I. Guru Anggota
18 JR. Effendi Mitra Kerja Nara Sumber
19 Asep Sukirman, S.Pd.I Mitra Kerja Nara Sumber

Ditetapkan di Cianjur
Pada Tanggal 18 Juli 2022
Kepala SMP IT Al-Jauhariyyah

Hasanudin , S.Pd.

15
BERITA ACARA
RAPAT WORKSHOP KURIKULUM KTSP/K13
SMP IT AL-JAUHARIYYAH CIJATI
TAHUN PELAJARAN 2022/2019

Pada hari ini Senin tanggal Dua bulan Juli s.d. hari Selasa tanggal Tiga
bulan Juli tahun dua ribu delapan belas, bertempat di Gedung SMP IT Al-
Jauhariyyah Cijati telah dilaksanakan Rapat Penyusunan Kurikulum SMP IT Al-
Jauhariyyah Cijati Semester Tahun Pelajaran 2022/2019 dengan susunan acara sebagai
berikut :
1. Pembukaan : MC
2. Sambutan : Kepala SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati
3. Rapat penyusunan kurikulum : Arisma S.Pd., (Ketua tim pengembang)
4. Do’a : Ketua Yayasan

Demikian berita acara ini kami buat, untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Cijati, Juli 2022


Notulen Rapat, Pimpinan Rapat,

Cucu Mardian Arisma, S.Pd.

Mengetahui;

Komite SMP IT Kepala SMP IT

Deden Darul Falah HASANUDIN S.Pd.,

16
DAFTAR HADIR WORKSHOP KURIKULUM

Hari/Tanggal : Senin, 02 Juli 2022


Tempat : Gedung SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati
NO NAMA JABATAN PARAF
1 M. Azis Ketua Yayasan 1 2

2 Deden Darul Falah Komite


3 Odik Sodikin, S.Pd., M.Pd Pengawas 3 4

4 Hasamudin S.Pd., Kepala SMP IT


5 Agus Koswara Wakil Sarpras 5 6

6 Arisma S.Pd., Waka Kurikulum


7 Bisma Desien Al-Haky Waka Kesiswaan 7 8

8 Neng Mas Hidayah Bendahara


9 M.azis suryana Operator 9 10

10 Ahmad Mubarok KAUR TU


11 Hidayatuloh, S.Pd. GMP 11 12

12 Sandi Dwi D, S.Pi. GMP


13 Idrus Sukiman, S.Pd. GMP 13 14

14 Harisman, S.Pd. GMP


15 Peri Fadli, S.Pd.I GMP 15 16

16 Paldi Hendra T, S.Pd. GMP


17 Samsul Aiman, S.Pd.I. GMP 17 18

18 Asmi Safitri, S.Pd. GMP

Cijati, Juli 2022


Kepala SMP IT Al-Jauhariyah,

HASANUDIN S.Pd.,

17
DAFTAR HADIR WORKSHOP KURIKULUM

Hari/Tanggal : Selasa, 03 Juli 2022


Tempat : Gedung SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati
NO NAMA JABATAN PARAF
1 M. Azis Ketua Yayasan 1 2

2 Deden Darul Falah Komite


3 Odik Sodikin, S.Pd., M.Pd Pengawas 3 4

4 Hasamudin S.Pd., Kepala SMP IT


5 Agus Koswara Wakil Sarpras 5 6

6 Arisma S.Pd., Waka Kurikulum


7 Bisma Desien Al-Haky Waka Kesiswaan 7 8

8 Neng Mas Hidayah Bendahara


9 M.azis suryana Operator 9 10

10 Ahmad Mubarok KAUR TU


11 Hidayatuloh, S.Pd. GMP 11 12

12 Sandi Dwi D, S.Pi. GMP


13 Idrus Sukiman, S.Pd. GMP 13 14

14 Harisman, S.Pd. GMP


15 Peri Fadli, S.Pd.I GMP 15 16

16 Paldi Hendra T, S.Pd. GMP


17 Samsul Aiman, S.Pd.I. GMP 17 18

18 Asmi Safitri, S.Pd. GMP


Cijati, Juli 2022
Kepala SMP IT Al-Jauhariyah,

HASANUDIN S.Pd.,

18
BERITA ACARA
RAPAT REVIEW KURIKULUM KTSP/K13
SMP IT SMP IT Al-Jauhariyyah CIJATI
TAHUN PELAJARAN 2022/2022

Pada hari ini Selasa Tanggal Sebelas Tahun dua ribu dua puluh dua bertempat di
SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati telah dilaksanakan rapat untuk mereview
penetapan kurikulum KTSP yang dilaksanakan pada hari senin tanggal sepuluh
tahun dua ribu tujuh belas yang dihadiri oleh, Ketua Yayasan, Kepala SMP IT,
Dewan Guru dan Komite SMP IT serta narasumber pada tahun ajaran 2022/2022

Dalam rapat kali ini telah dicapai keputusan sesuai dengan hasil rapat pada
tanggal sepuluh bulan juli dua ribu tujuh belas SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati
dalam proses Belajar mengajar menggunakan Kurikulum 2013.

Demikian berita acara ini dibuat sebagai tanda kesepakatan bersama penetapan
Kurikulum 2013 sebagai landasan bagi SMP IT untuk dapat melaksanakan dengan
sebaik – baiknya.

dengan susunan acara sebagai berikut :


1. Pembukaan : MC
2. Sambutan : Kepala SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati
3. Rapat penyusunan kurikulum : Arisma S.Pd., (Ketua tim pengembang)
4. Do’a : Ketua Yayasan

Ditetapkan di Cianjur
Pada Tanggal 8 Juli 2022

Kepala SMP IT
Al-Jauhariyyah Cijati

HASANUDIN, S.Pd.,

19
Lampiran
DAFTAR HADIR
RAPAT REVIEW KURIKULUM KTSP/K13
SMP IT SMP IT Al-Jauhariyyah CIJATI
TAHUN PELAJARAN 2022/2022

NO NAMA JABATAN PARAF


1 M. Azis Ketua Yayasan 1 2

2 Deden Darul Falah Komite


3 Odik Sodikin, S.Pd., M.Pd Pengawas 3 4

4 Hasamudin S.Pd., Kepala SMP IT


5 Agus Koswara Wakil Sarpras 5 6

6 Arisma S.Pd., Waka Kurikulum


7 Bisma Desien Al-Haky Waka Kesiswaan 7 8

8 Neng Mas Hidayah Bendahara


9 M.azis suryana Operator 9 10

10 Ahmad Mubarok KAUR TU


11 Hidayatuloh, S.Pd. GMP 11 12

12 Sandi Dwi D, S.Pi. GMP


13 Idrus Sukiman, S.Pd. GMP 13 14

14 Harisman, S.Pd. GMP


15 Peri Fadli, S.Pd.I GMP 15 16

16 Paldi Hendra T, S.Pd. GMP


17 Samsul Aiman, S.Pd.I. GMP 17 18

18 Asmi Safitri, S.Pd. GMP


Kepala SMP IT
Al-Jauhariyyah Cijati

HASANUDIN S.Pd.,

20
DOKUMENTASI KEGIATAN WORKSHOP K13 2022
TAHUN PELAJARAN 2022/2022

21
KEPUTUSAN KEPALA SMP IT AL-JAUHARIYYAH CIJATI
KABUPATEN CIANJUR
Nomor : 421.3/040/SMPIT-ALJ/VII/2022

TENTANG
PENETAPAN MATA PELAJARAN MULOK
SMP IT Al-JAUHARIYYAH CIJATI KABUPATEN CIANJUR
TAHUN PELAJARAN 2022/2019

KEPALA SMP IT AL-JAUHARIYYAH CIJATI


KABUPATEN CIANJUR

Menimbang : Bahwa untuk memperlancar proses belajar mengajar


di SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati perlu menetapkan
Mata Pelajaran Muatan Lokal.
Mengingat : 1. Permendikbud No.20 Th 2016 tentang Standar
Kopetensi Lulusan
2. Permendikbud No.21 Th 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar Dan Menengah
3. Permendikbud No.22 Th 2016 tentang Standar
Pendidikan Dasar Dan Menengah
4. Permendikbud No.23 Th 2016 tentang Standar
Penilaian
5. Permendikbud No.24 Th 2016 Tentang Kopetensi
Inti Dan Kopetensi Dasar
6. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal

22
Kurikulum 2013;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil
Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan Pada
pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
10. Keputusan Menteri Agama Nomor 207 Tahun 2014
tentang Kurikulum SMP IT;
11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5
Tahun 2003 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra,
dan Aksara Daerah;
12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7
Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan;
13. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 69 tahun
2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa
dan Sastra Daerah pada jenjang Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
14. Rencana Kerja SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati
Kabupaten Cianjur Tahun 2022

Memperhatikan : Hasil Rapat Dewan Guru, Pengawas SMP IT dan


Komite SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati Kabupaten
Cianjur SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati Kabupaten
Cianjur;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : MATA PELAJARAN MUATAN LOKA SMP IT
AL-JAUHARIYYAH CIJATI KABUPATEN
CIANJUR TAHUN PELAJARAN 2022/2022.

KESATU : Mata pelajaran Muatan Lokal yang ada pada Kurikulum


SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati K13 sebagaimana
tercantum pada lampiran keputusan ini;
KEDUA : Kriteria Ketuntasan Belajar dicantumkan pada Mata
Pelajaran Muatan Lokal sepenuhnya diserahkan kepada
Guru Mapel tersebut

23
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini, maka akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di Cianjur
Pada Tanggal Juli 2022

Kepala SMP IT
Al-Jauhariyyah Cijati

HASANUDIN S.Pd.,

24
BERITA ACARA
WORKSHOP PENETAPAN MULOK
SMP IT Al-Jauhariyyah CIJATI
TAHUN PELAJARAN 2022/2022

Pada hari ini Senin Tanggal sembilan Tahun dua ribu delapan belas bertempat di
SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati telah melaksanakan workshop penetapan Mata
Pelajaran Muatan Lokal yang dihadiri oleh, Ketua Yayasan Kepala SMP IT,
Dewan Guru dan Komite SMP IT serta narasumber pada tahun ajaran 2022/2019

Dalam workshop ini telah dicapai kesimpulan sesuai dengan hasil visi, misi
dan tujuan pada RKAS dan KTSP sebagaimana terlampir

Demikian berita acara ini dibuat sebagai tanda kesepakatan bersama workshop
penetapan Mata Pelajaran Muatan Lokal sebagai landasan bagi SMP IT untuk
dapat melaksanakan dengan sebaik – baiknya.

Ditetapkan di Cianjur
Pada Tanggal Juli 2022

Kepala SMP IT
Al-Jauhariyyah Cijati

HASANUDIN S.Pd.,

25
Lampiran
DAFTAR HADIR
WORKSHOP PENETAPAN MULOK
SMP IT Al-Jauhariyyah CIJATI
TAHUN PELAJARAN 2022/2022

NO NAMA JABATAN PARAF


1 M. Azis Ketua Yayasan 1 2

2 Deden Darul Falah Komite


3 H. Atmo, M.Pd. Pengawas 3 4

4 Agus Koswara Kepala SMP IT


5 Hasan Wakil Sarpras 5 6

6 Indra Priatna Waka Kurikulum


7 Alfan Mahbubi Waka Kesiswaan 7 8

8 Neng Mas Hidayah Bendahara


9 Barkah Operator 9 10

10 Aidah, S.Pd. KAUR TU


11 Hidayatuloh, S.Pd. GMP 11 12

12 Sandi Dwi D, S.Pi. GMP


13 Idrus Sukiman, S.Pd. GMP 13 14

14 Harisman, S.Pd. GMP


15 Peri Fadli, S.Pd.I GMP 15 16

16 Paldi Hendra T, S.Pd. GMP


17 Samsul Aiman, S.Pd.I. GMP 17 18

18 Asmi Safitri, S.Pd. GMP

Kepala SMP IT
Al-Jauhariyyah Cijati

HASANUDIN S.Pd.,

26
KEPUTUSAN KEPALA SMP IT AL-JAUHARIYYAH CIJATI
NOMOR : 421.3/040/SMPIT-ALJ/VII/2022

TENTANG
PENETAPAN KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL (KBM)
TAHUN PELAJARAN 2022/2019
SMP IT AL-JAUHARIYYAH CIJATI
KEPALA SMP IT AL-JAUHARIYYAH CIJATI

Menimbang : 1. SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati sebagai sebuah Institusi Penyedia Jasa


Pendidikan perlu menjalin dan menciptakan berbagai peluang yang
akan mendorong organisasi tetap eksis;
2. Langkah yang diambil SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati secara aktif dan
proaktif adalah mencari peluang untuk meningkatkan diri, baik
kualitas maupun kuantitas sumber daya yang ada;
3. Kualitas produk tercermin pada pola bagaimana penetapan kriteria
ketuntasan minimal.

Mengingat : 1. Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,


pasal 31 ayat (1) dan ayat (2);
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1990
tentang Pendidikan Menengah;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
0490/U/1992, tentang Sekolah Menengah Kejuruan;
6. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
129.a/U/2004, tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Pendidikan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian Pendidikan.
8. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2005, tentang
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan TK/RA, SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, SMK, SLB, Pendidikan Non Formal, UKS,
Kepemudaan, Olahraga dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah;
9. Model Penilaian Kelas Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
dikeluarkan Depdiknas dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP) Tahun 2007’
10. Rapat dewan guru dan yayasan Al Huda Cijati Tanggal Juli 2022

Memperhatikan : 1. Program Kerja SMP IT Al-Jauhariyyah Tahun 2022/2022


2. Hasil Rapat Staf Pimpinan SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati Kabupaten
Cianjur

MEMUTUSKAN
Menetapkan :

27
Pertama : Mata Pelajaran/Kompetensi/Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar yang
ada pada Kurikulum SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati (KTSP) sebagaimana
tercantum pada lampiran keputusan ini;
Kedua : Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dicantumkan pada Mata
Pelajaran/Kompetensi/Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar
sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA seperti pada lampiran
keputusan ini:.
Ketiga : Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dibuat berdasarkan hasil
analisis dan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) pada masing –
masing kelompok mata pelajaran/kompetensi produktif.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan;
Kelima : Jika dikemudian hari terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam keputusan
ini akan diadakan perbaikan atau pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Cianjur
Pada tanggal : Juli 2022
KEPALA SMP IT

HASANUDIN S.Pd.,

28
Lampiran 1 : Surat Keputusan Kepala SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati
Nomor : 421.3/040/SMPIT-ALJ/VII/2022
Tentang : Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Tahun Pelajaran 2022/2019
Mata Pelajaran dan Kompetensi Keahlian SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati.

1.1. Kelas VII, VIII dan IX

Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu yang sesuai
dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata pelajaran dan alokasi waktu untuk
kelas VII, VIII dan IX SMP IT sebagai berikut:
Alokasi Waktu Per Minggu
Mata Pelajaran
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
Kelompok A
Pendidikan Agama Islam
a. Al Qur’an Hadits 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
9. PPKn 3 3 3
10. Bahasa Indonesia 6 6 6
11. Bahasa Arab 3 3 3
12. Matematika 5 5 5
13. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
14. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
15. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
6. Seni Budaya 3 3 3
7. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 3
8. Bahasa Sunda 2 2 2
9. Prakarya 2 2 2
10. BTQ 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 50 50 50

Ditetapkan di : Cianjur
Pada tanggal : Juli 2022
KEPALA SMP IT

HASANUDIN S.Pd.,

29
SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP IT AL-JAUHARIYYAH CIJATI
NOMOR: 421.3/040/SMPIT-ALJ/VII/2022

TENTANG
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DAN PENGEMBANGAN DIRI
TAHUN PELAJARAN 2022/2019

Dengan Rahmat Tuhan yang Maha Esa Kepala SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati
Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat
Menimbang a. Bahwa proses belajar Mengajar merupakan inti proses
: penyelenggaraan pendidikan pada satuan Pendidikan.
b. Bahwa untuk Menjamin kelancaran proses Belajar perlu
ditetapkan pembagian tugas tambahan bagi guru
c. bahwa untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
kepada Tuhan yang Maha Esa  bagi peserta didik maka perlu
adanya kegiatan ekstrakurikuler dan Pengembangan Diri.

Mengingat: a. UU Nomor 20 Tahun 2003


b. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 62 Tahun 2014
c. UU No. 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
d. Permendikbud. No. 63 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler
Wajib Pendidikan Kepramukaan
e. Permendiknas No. 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan
f. PP Nomor 55 Tahun 2007 Tentang pendidkan Agama dan
pendidikan keagamaan
g. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006 kita mendapati rumusan tentang pengembangan diri
MEMUTUSKAN
Menetapkan NAMA PEMBINA, JENIS KEGIATAN, TUGAS

30
: KEGIATAN EKSTRAKURIKULER  DAN
PENGEMBANGAN DIRI TAHUN PELAJARAN 2022/2022

Pertama:
Nama Pembina dalam melaksanakan Kegiatan Ekstrakurikuler
tersebut tertuang dalam daftar nama Pembina ekstrakurikuler
terlampir.

Kedua:
Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler dan pengembangan diri tersebut
tertuang dalam jadwal kegiatan terlampir

Ketiga:
Tugas Pembina dalam melaksanakan Kegiatan Ekstrakurikuler
dan pengembangan diri tersebut tertuang dalam jadual kegiatan
terlampir

Keempat:
Keputusan ini mulai berlaku pada saat ditetapkan

Ditetapkan di : Cianjur
Pada Tanggal :  Juli 2022
SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati

HASANUDIN S.Pd.,

31
SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP IT AL-JAUHARIYYAH CIJATI
NOMOR: 421.3/040/SMPIT-ALJ/VII/2022

TENTANG
KEGIATAN PEMBIASAAN DIRI SMP IT AL-JAUHARIYYAH CIJATI
TAHUN PELAJARAN 2022/2019

Dengan Rahmat Tuhan yang Maha Esa Kepala SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati
Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat
Menimbang a. Bahwa proses belajar Mengajar merupakan inti proses
: penyelenggaraan pendidikan pada satuan Pendidikan.
b. bahwa   setiap  sekolah  seharusnya  menjadi  tempat  yang  
nyaman  dan  inspiratif bagi siswa, guru, dan/atau tenaga 
kependidikan;
c. bahwa  pembiasaan  sikap  dan  perilaku  positif  di  sekolah 
adalah  cerminan  dari nilai- nilai Pancasila dan
seharusnya menjadi bagian proses belajar dan budaya
setiap sekolah;
d. bahwa  pendidikan  karakter  seharusnya  menjadi  gerakan  
bersama  yang melibatkan pemerintah, pemerintah daerah, 
masyarakat, dan/atau orangtua;
e. Bahwa untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
kepada Tuhan yang Maha Esa  bagi peserta didik maka
perlu adanya kegiatan Pembiasaa Diri di SMP IT

Mengingat: a. UU Nomor 20 Tahun 2003


b. Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015
Tentang Penumbuhan Budi Pekerti
c. Permendiknas No. 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan
d. PP Nomor 55 Tahun 2007 Tentang pendidkan Agama dan

32
pendidikan keagamaan
e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006 kita mendapati rumusan tentang pengembangan diri
f. Hasil Rapat Dewan Guru, Pengawas SMP IT dan Komite
SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati Kabupaten Cianjur SMP IT
Al-Jauhariyyah Cijati Kabupaten Cianjur;

MEMUTUSKAN
Menetapkan KEGIATAN PEMBIASAAN DI SMP IT AL-
JAUHARIYYAH CIJATI KAB. CIANJUR
:
TAHUN PELAJARAN 2022/2022

Pertama: Penumbuhan Budi Pekerti yang selanjutnya disingkat PBP


adalah kegiatan pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah
yang dimulai sejak dari hari pertama sekolah.
Kedua: Jenis Pembiasaan diri tersebut tertuang dalam jadwal kegiatan
terlampir
Ketiga: Pembiasaan Diri adalah tugas semua tenaga pendidik dan
kependidikan di Lingkungan SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati
Keempat: Keputusan ini mulai berlaku pada saat ditetapkan

Ditetapkan di : Cianjur
Pada Tanggal :  Juli 2022
SMP IT Al-Jauhariyyah Cijati

HASANUDIN S.Pd.,

33
34

Anda mungkin juga menyukai