Oleh
PEMATANG SIANTAR
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah “Evaluasi Pendidikan” pada program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar.
Penulis
1
DAFTAR ISI
BAB I .......................................................................................................................... 3
BAB II ......................................................................................................................... 5
2
BAB I
PENDAHULUAN
Tahun 2006 adalah sebuah babak baru dalam perjalanan Panjang pendidikan
negeri Indonesia, di mana dunia pendidikan mengalami reformasi besar-besaran dengan
lahirnya kurikulum yang baru yang disebut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Satu prinsip utama dalam KTSP adalah wujud reformasi pendidikan yang
memberikan otonomi secara penuh kepada instansi sekolah dan satuan pendidikan
untuk merancang, merencanakan sendiri pembelajaran sesuai dengan kondisi dan
tingkat kemampuan sekolah. KTSP ingin memusatkan diri pada pengembangan seluruh
kompetensi peserta didik. Peserta didik dibantu agar kompetensinya muncul dan
berkembang secara maksimal.
3
8. Apa Kelebihan dan Kekurangan KTSP ?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1. Untuk menambah wawasan kita tentang analisis Kurikulum 2006 serta untuk
memberikan kesadaran terhadap masyarat tentang pentingnya mengetahui
tentang Analisis Kurikulum 2006 tersebut.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
c. KTSP untuk setiap program studi diperguruan tinggi dikembangkan dan
ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu pada standar
nasional pendidikan.
6
KTSP memberikan otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan, disertai
seperangkat tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kondisi
setempat.
7
Dalam garis besarnya, ada 6 komponen penting KTSP yaitu:
Dalam menetapkan visi dan misi satuan pendidikan, kepala sekolah harus terlebih
dahulu memahami visi itu sendiri. Oleh karena itu, tugas utama kepala sekolah adalah
menyisihkan waktunya agar dapat mengkomunikasikan visi tersebut ke seluruh jajaran
dan tingkat manajemen. Dalam mengembangkan visinya, kepala sekolah harus mampu
mendayagunakan kekuatankekuatan yang relevan bagi kegiatan internal sekolah.
8
3. Kegiatan pengembangan diri Kegiatan pengembangan diri bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
4. Pengaturan beban belajar Beban belajar dalam system paket digunakan oleh
tingkat satuan pendidikan, SD, SMP, SMA sederajat yang masih dalam
tingkat kategori standar. Beban belajar Sistem Kredit Semester (SKS) dapat
juga digunakan oleh SD, SMP, SMA sederajat yang berkategori mandiri dan
juga standar.
5. Kenaikan kelas, penjurusan, dan kelulusan Kenaikan kelas, penjurusan, dan
kelulusan mengacu kepada standar penilaian yang dikembangkan oleh
BNSP.
6. Pendidikan kecakapan hidup Kurikulum untuk SD, SMP, dan SMA sederajat
dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan
pribadi, kecakapan social, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasional.
7. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global Kurikulum untuk semua
satuan tingkat pendidikan dapat memasukkan pendidikan berbasis
keunggulan local dan global. Pendidikan ini merupakan bagian dari semua
mata pelajaran yang dapat diperoleh oleh peserta didik selama menempuh
jenjang pendidikannya.
e. Silabus
KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan
komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta
9
panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP dikembangkan berdasarkan
prinsip-prinsip berikut :
10
memberikan daya dan kekuatan, ditengah membangun semangat, di depan
memberikan contoh dan teladan).
5. KTSP dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan
multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai dan memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang
jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan
lingkungan sekitarserta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar,
contoh dan teladan).
6. KTSP dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan
budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan
seluruh bahan kajian secara optimal.
7. KTSP yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan
lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan,
keterkaitan dan kesinambungan yang cocok dan memadai anatar kelas dan
jenis serta jenjang pendidikan.
a. Pembentukan tim kerja Tim pengembang KTSP terdiri dari guru, kepala
sekolah, guru pembimbing, komite sekolah, orang tua serta peserta didik.
b. Penyusunan draft Setelah tim terbentuk, selanjutnya mengembangkan draft
KTSP yang lengkap mulai dari perumusan visi dan misi sampai dengan RPP.
c. Revisi dan finalisasi Penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan
perencanaan sekolah. Dan kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja yang
dilaksanakan sebelum tahun ajaran baru.
d. Pengesahan KTSP Dokumen KTSP SD, SMP, SMA dinyatakan berlaku oleh
kepala sekolah serta diketahui oleh komite sekolah dan dinas kabupaten atau
kota yang bertanggungjawab di bidang pendidikan. Dokumen KTSP MI, MTs,
MA dinyatakan berlaku oleh kepala madrasah serta diketahui oleh komite
madrasah dan oleh departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang
agama. Dokumen KTSP SDLB, SMPLB, dan SMALB dinyatakan berlaku oleh
kepala sekolah serta diketahui oleh komite sekolah dan dinas provinsi yang
bertanggungjawab di bidang pendidikan.
11
2.9 Penilaian-Penilaian Dalam Kurikulum KTSP
Penilaian hasil belajar dalam KTSP dapat dilakukan dengan penilaian kelas, tes
kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi, dan penilaian
program.
3. Penilaian Akhir Satuan Pendidikan dan Sertifikasi Pada akhir semester dan
tahun pelajran diselenggarakan kegiatan penilaian guna mendapatkan gambaran
secara utuh dan menyeluruh mengenai ketuntasan belajar peserta didik dalam
satuan waktu tertentu.
12
b. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk
semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program
pendidikan.
c. KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan
mengembangkan mata pelajaran tertentu. Sekolah dapat menitikberatkan pada
mata pelajaran tertentu yang dianggap paling dibutuhkan siswanya. Sebagai
contoh daerah kawasan wisata dapat mengembangkan kepariwisataan dan
bahasa inggris, sebagai keterampilan hidup.
d. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat. Karena menurut
ahli beban belajar yang berat dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak.
e. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolahsekolah plus untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
f. Guru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih dan pengembang kurikulum.
g. Kurikulum sangat humanis, yaitu memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengembangkan isi/konten kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah,
kemampuan siswa dan kondisi daerahnya masing-masing.
h. Satuan pendidikan diberikan keleluasaan untyuk menyususn dan
mengembangkan silabus mata pelajaran sehingga dapat mengakomodasikan
potensi sekolah kebutuhan dan kemampuan peserta didik, serta kebutuhan
masyarakat sekitar sekolah.
i. Guru sebagai fasilitator yang bertugas mengkondisikan lingkungan untuk
memberikan kemudahan belajar siswa.
j. Berpusat pada siswa.
k. Menggunakan berbagai sumber belajar. Kekurangan dari Kurikulum Tingkat
Satuan pendidikan (KTSP) yaitu:
Kurangnnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada
kebanyakan satuan pendidikan yang ada. Minimnya kualitas guru dan
sekolah.
Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai
kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.
Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif
baik kosepnya, penyusunannya, maupun prakteknya di lapangan
13
Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan
berdampak berkurangnya pendapatan guru. Sulit untuk memenuhi
kewajiban mengajar 24 jam, sebagai syarat sertifikasi guru untuk
mendapatkan tunjangan profesi.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh
masingmasing satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar
kompetensi dan kompetansi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP). Pengambangan KTSP deserahkan kepada para pelaksana
pendidikan (guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan dewan sekolah)untuk
mengembangkan berbagai kompetensi pendidikan (pengetahuan, keterampilan dan
sikap) pada setiap satuan pendidikan di sekolah dan daerah masing-masing. KTSP
merupakan batu loncatan kemajuan pendidikan. Dengan kebijakan baru mi, sekolah
hisa membuat silabus, kurikulum. dan indikator—indikatornya sendiri. Mesti
menentukan silahusnya sendiri namun standar kompetensi dan isinya harus sesuai
dengan yang telab ditetapkan pemerintah.
3.2 Saran
Penerapari KTSP dalam aktivitas KBM, diperlukan latihan-latihan, bimbingan
dan pengembangan kurikulum sekolah. Jika tidak. malah akan merugikan sekolah. yang
perlu dipahami. selama mi guru tidak disiapkan untuk menjadi pengembang kurikulum.
Karenanya penting sekali diberikan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Tanpa bimbingan
akan muncul musibah, yakni sekolah pada tataran menengah atau pas-pasan. Jangan
sampai sekolah menjadi katak dalam tempurung. Impelementasi KTSP membutuhkan
penciptaan iklim pendidikan yang memungkinkan tumbuhnya semangat intelektual dan
ilmiah bagi setiap guru.
15
Diharapkan guru dapat melakukan inovasi-inovasi kreaitif dalam bentuk
penelitian tindakan terhadap berbagai teknik atau model pengelolaan pembelajaran
yang mampu menghasilkan lulusan yang kompoten. Untuk menjamin mutu KTSP,
perlu adanya strategi operasional penjaminan mutu KTSP. Di masa mendatang perlu
diadakan audit mutu ke sekolah-sekolah pasca diterapkannya KTSP. Dalam
menentukan arah pendidikannya, sekolah perlu melakukan kajian-kajian dan
penyempurnaan sesuai dengan antisipasi berbagai perkembangan dan
perubahan.diharapkan sekolah dan komite sekolah atau forum orang tua murid mampu
mengembangkan KTSP berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi
lulusan yang disusun sendiri berdasarkan kebutuhan sekolah dan murid.
16
DAFTAR PUSTAKA
Astriati, Nuraini. 2006. Implementasi KTSP dan Kendalanya Antara Harapan dan
Kenyataan. Yogyakarta: Badan Standar Nasional
Setiana, Dafid Slamet. 2020. Kajian Kurikulum Sekolah Dasar dan Menengah.
Yogyakarta: Gramasurya
17