Anda di halaman 1dari 38

ANALISIS SILABUS DAN IDENTIFIKASI KKM

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Bina Fadhilla
(06111282126039)
Devi Ariska Setiyowati (06111282126052)
Melly Junita (06111382126058)
Peni (06111182126010)
Raski Juhita (06111282126024)
Salsabila Bilqisti (06111282126045)
Tara Paulin (06111282126018)

Dosen Pengampu :

Dr. Ketang Wiyono, M.Pd.


Evelina A Patriot, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN 2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena segala nikmat dan
karunianya, sehingga kami dapat menyusun makalah dengan judul “Analisis Silabus dan

i
Penentuan KKM” ini dengan baik. Makalah ini ditulis agar baik penulis dan pembaca dapat
mengetahui tentang hal ini dan memenuhi tugas kelompok mata Perencanaan Pembelajaran
Fisika.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ketang Wiyono, M.Pd dan Ibu
Evelina Astra Patriot, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Perencanaan Pembelajaran
Fisika, karena berkat bimbingan dan pengarahan dari beliau sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan dukungan, baik ide maupun materi.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bisa menjadi
referensi bagi para pembaca. Selain itu, besar harapan kami agar makalah ini dapat berguna
dalam bidang pendidikan. Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, tentu masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.

Indralaya, 29 Januari 2023

Penulis

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
2.1 Silabus...............................................................................................................................3
2.1.1 Pengertian Silabus.....................................................................................................3
2.1.2 Komponen Silabus.....................................................................................................3
2.1.3 Manfaat Silabus.........................................................................................................6
2.1.4 Perbandingan Silabus Kurikulum 2013 dan kurikulum Merdeka.............................6
3.1 Kriteria Ketentuan Minimal (KKM)...............................................................................22
2.2.1 Pengertian Kriteria Ketentuan Minimal (KKM)......................................................22
2.2.2 Fungsi Kriteria Ketentuan Minimal (KKM)............................................................22
2.2.3 Komponen Kriteria Ketentuan Minimal (KKM).....................................................23
2.2.4 Rambu-Rambu Dalam Menetapkan Komponen Kriteria Ketentuan Minimal
(KKM).....................................................................................................................25
2.2.5 Penetapan Kriteria Ketentuan Minimal (KKM)......................................................26
2.2.6 Analisi Pencapaian KKM Peserta Didik..................................................................29
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................32
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................34

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia pendidikan merupakan sarana dan wahana yang sangat penting untuk
menentukan kelangsungan hidup suatu negara, karena dengan pendidikan akan terbentuklah
sumber daya manusia yang berkualitas. Perwujudan masyarakat Indonesia yang berkualitas
dalam rangka menghadapi tantangan zaman yang semakin pesat adalah menjadi tanggung
jawab pendidikan. Salah satu upaya untuk pemerataan kesempatan pendidikan, berporos
pada pembaharuan kurikulum pendidikan. Sebagai usaha terencana, pembaharuan kurikulum
tentu didasari oleh alasan yang jelas dan substantif serta mengarah pada pembaharuan
kurikulum selayaknya diabadikan pada terwujudnya sosok kurikulum yang lebih baik, dalam
arti yang seluas-luasnya, bukan sekedar demi perubahan itu sendiri. Silabus yang merupakan
komponen dalam kurikulum adalah penjabaran dari standar kompetensi dan kompetensi
dasar kedalam materi pokok, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi
untuk penilaian. Berdasarkan silabus inilah guru bisa mengembangkannya menjadi
rangcangan pelaksanaan pembelajaran yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar
mengajar. Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 19 tentang Standar Nasional
Pendidikan, daerah atau sekolah memiliki ruang gerak yang luas untuk melakukan
modifikasi dan pengembangan variasi- variasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan
keadaan, potensi, dan kebutuhan daerah, serta kondisi siswa. Untuk keperluan diatas, perlu
adanya panduan pengembangan silabus untuk setiap mata pelajaran, agar daerah atau
sekolah tidak mengalami kesulitan. Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam
pengembangan pembelajaran lebih lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran,
pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pengembangan sistem penilaian.

Ketuntasan belajar merupakan pencapaian taraf penguasaan minimal yang telah


ditetapkan guru dalam tujuan pembelajaran setiap satuan pelajaran. Tuntas tidak tuntasnya
suatu penilaian hasil belajar ditentukan oleh standar ukuran pencapaian nilai minimal yang
harus dicapai oleh seorang siswa. Ukuran pencapaian nilai minimal dikenal dengan KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Namun, dalam kenyataannya tidak jarang ditemui KKM
yang ditetapkan itu tidak dapat dipenuhi karena penyusunan dan penerapannya kurang tepat

1
dan kurang berpedoman pada ketentuan yang ada. Dengan demikian proses serta hasil
belajar dan membelajarkan di sekolah tidak mencapai mutu seperti yang direncanakan. Oleh
karena itu, diperlukan panduan yang dapat memberikan informasi tentang penetapan kriteria
ketuntasan minimal yang dilakukan di satuan pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja komponen dan manfaat dari silabus?
2. Bagaimana perbandingan silabus K13 dengan silabus kurikulum merdeka?
3. Bagaimana identifikasi KKM pada mata pelajaran Fisika SMA?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui komponen dan manfaat dari silabus.
2. Mengetahui perbandingan silabus K13 dengan silabus kurikulum merdeka.
3. Mengetahui identifikasi KKM pada mata pelajaran Fisika SMA.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Silabus
2.1.1 Pengertian Silabus
Silabus merupakan produk utama dari pengembangan kurikulum sebagai suatu
rencana tertulis pada suatu satuan pendidikan yang harus memiliki keterkaitan dengan
produk pengembangan kurikulum lainnya, yaitu proses pembelajaran. Silabus dapat
dikatakan sebagai kurikulum ideal (ideal/potential curriculum), sedangkan proses
pembelajaran merupakan kurikulum aktual (actual/real curriculum).
Silabus pada dasarnya merupakan program yang bersifat makro yang harus
dijabarkan lagi ke dalam program-program pembelajaran yang lebih rinci, yaitu
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Silabus merupakan program yang
dilaksanakan untuk jangka waktu yang cukup panjang (satu semester), menjadi acuan
dalam mengembangkan RPP yang merupakan program untuk jangka waktu yang lebih
singkat.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru.
Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan
masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran), dan
evaluasi rencana pembelajaran(Ardi Kismawan, Muftiatun Azizah, Widya
Suci, Yeni. 2016).

2.1.2 Komponen Silabus

3
Dalam buku Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang sering disebut dengan
singkatannya yaitu KTSP, dikatakan bahwa format silabus paling tidak memuat
sembilan komponen yaitu :
1. Identifikasi
Pada komponen identifikasi adalah nama sekolah, nama mata pelajaran, kelas,
dan semester.
2. Standar Kompetensi
Pada Komponen standar kompetensi, yang perlu dikaji adalah standar kompetensi
mata pelajaran yang bersangkutan dengan memperhatikan hal-hal berikut:
 Urutan berdasar hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan
materi,
 Keterikatan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran,
 Keterikatan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.
3. Kompetensi Dasar
Pada komponen kompetensi dasar, yang perlu dikaji adalah kompetensi dasar
mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut.
 Urutan berdasar hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan
materi,
 Keterikatan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran,
 Keterikatan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.
4. Materi Pokok
Pada komponen materi pokok, yang dilakukan adalah mengdidintifikasi materi
pokok dengan mempertimbangkan:
 Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spriritual
peserta didik;
 Kebermanfaatan bagi peserta didik,
 Struktur keilmuan,
 Kedalaman dan keluasan materi,
 Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan.

4
5. Pengalaman Belajar
Pada komponen pengalaman belajar, yang perlu diperhatikan adalah rambu-rambu
berikut.
 Pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan mengaktifkan peserta didik,
 Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta
didik,
 Rumusannya mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik.
6. Indikator
Pada komponen indikator, yang perlu diperhatikan adalah rambu-rambu berikut.
 Indikator merupakan pembelajaran dari KD yang menunjukkan tanda-tanda,
perbuatan dan/atau respons yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta
didik,
 Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan,
potensi daerah dan peserta didik,
 Rumusan indikator menggunakan rumusan kerja operasional yang terukur
dan /atau dapat diobservasi,
 Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
7. Jenis Penilaian
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis
maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya berupa proyek stsu
produk, penggunaan portofolio, penilaian diri, dan lain-lain. Jenis penilaian yang
dipilih bergantung pada rumusan indikatornya.
8. Alokasi Waktu
Pada komponen alokasi waktu, hal-hal berikut perlu dipertimbangkan adalah
sebagai berikut.
 Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu waktu mata pelajaran perminggu
dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman,
tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.
 Alokasi waktu yang dicantumkandalam silabus merupakan perkiraan waktu
yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk menguasai kompetensi dasar.

5
9. Sumber belajar
Pada komponen sumber belajar, hal-hal berikut yang perlu dipertimbangkan
adalah.
 Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran,
 Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta
lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya,
 Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar serta materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi. (Fikar. 2015).

2.1.3 Manfaat Silabus


Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih
lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran
dan pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam
penyusunan rencana pembelajaran, kaib rencana pembelajaran untuk satu Standar
Kompetensi maupun satu Kompetensi Dasar.
Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan
kegiatan pembelajaran, misalnya kegiatan belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau
pembelajaran secara individual. Demikian pula, silabus sangat bermanfaat untuk
mengembangkan sistem penilaian. Berikut ini merupakan manfaat silabus di
antaranya, ialah:
1. Sebagai pedoman/acuan bagi pengembangan pembelajaran lebih lanjut,
2. Memberikan gambaran mengenai pokok-pokok program yang akan dicapai
dalam suatu mata pelajaran.
3. Sebagai ukuran dalam melakukan penilaian keberhasilan suatu program
pembelajaran.
4. Dokumentasi tertulis (witten document) sebagai akuntabilitas suatu program
pembelajaran. (Kismawan, DKK. 2016).

2.1.4 Perbandingan Silabus Kurikulum 2013 dan kurikulum Merdeka

6
Pada implementasi kurikulum merdeka tidak disebutkan sebagai silabus namun
menggunakan istilah alur tujuan pembelajaran (ATP). Fungsi alur tujuan pembelajaran
ini sama dengan silabus. Silabus digunakan sebagai acuan dalam perencanaan
pembelajaran (RPP). Salah satu prinsip yang membedakan secara signifikan ialah
merdeka belajar. Penerapan kurikulum merdeka yang adaptif dan fleksibel bagi siswa
ini harus digunakan pula dalam menyusun ATP. Berdasarkan modul tentang perangkat
ajar yang dirilis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi
(Kemendikbudristek), alur pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang
disusun secara logis menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase.
Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dari hari ke hari. Alur tujuan pembelajaran ditetapkan seiring dengan
adanya Profil Pelajar Pancasila. Pelajar Indonesia diharapkan menjadi pelajar
sepanjang hayat, yang bisa kompeten dan memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila. Melalui profil pelajar Pancasila, siswa diharapkan memiliki budi pekerti
luhur sesuai dengan tujuan dan cita-cita Pancasila.

Lebih lanjut dijelaskan, Alur Pembelajaran disusun sebagai panduan atau


rangkaian tujuan pembelajaran bagi guru dan siswa sejak awal hingga akhir setiap fase
dari suatu Capaian Pembelajaran (CP). Perlu diperhatikan bahwa ada dua poin utama
dari alur pembelajaran ini, diantaranya: Alur ini menjadi panduan guru dan siswa
untuk melaksanakan capaian pembelajaran di akhir fase tersebut. Tujuan pembelajaran
disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.
Catatan penting lainnya, pada saat guru menyusun alur tujuan pembelajaran mereka
berhak untuk menyusun alur pembelajaran masing-masing yang terdiri dari rangkaian
tujuan pembelajaran. Namun, guru tetap perlu memperhatikan beberapa set alur yang
telah digunakan pemerintah sebagai contoh pengembangan kurikulum yang siap
digunakan satuan pendidikan dan panduan untuk penyusunan perangkat ajar.

Meskipun ATP dianggap sama dengan silabus, namun perlu diperhatikan


beberapa hal yang berbeda. Misalnya, KI dan KD pada K-13 diganti menjadi capaian
pembelajaran pada kurikulum merdeka. Berikut beberapa perbedaan silabus K-13
dengan silabus (ATP) kurikulum merdeka:

7
1. Komponen silabus, pada kurikulum 2013 terdapat kompetensi inti sedangkan
peda kurikulum merdeka terdapat capaian pembelajaran (CP) sesuai dengan
Fasenya.
2. Silabus kurikulum merdeka lebih sederhana dari silabus K-13.

Sedangkan persamaan dari silabus K-13 dengan kurikulum merdeka diantaranya


adalah sebagai berikut:
1. Dibuat dan dirancang oleh pemerintah tepatnya oleh Dinas Pendidikan
Nasional,
2. Beberapa mata pelajaran masih sama, terdapat kesamaan sensi kurikulum,
Misalnya pada pendekatan ilmiah pada hakikatnya berpusat pada siswa,
dimana siswa yang mencari pengetahuan bukan menerima pengetahuan.
3. Terdapat beberapa komponen yang sama walau penjabarannya yang sedikit
berbeda. Diantaranya: materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian,
alokasi waktu dan sumber belajar. (Putu Lia Rusita Dewi, 2022).

8
Contoh Silabus K-13

SILABUS

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Padamara


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI(Sebelas)/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2020/2021
No Kompetensi Inti
KI-1 Menghargai danmenghayatiajaran agama yang dianutnya
Menghargai danmenghayatiperilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri dalamberinteraksi secaraefektif dengan
KI-2
lingkungan sosial dan alamdalamjangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)berdasarkan rasaingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
KI-3
kejadian tampakmata.
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalamranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) danranah abstrak(menulis, membaca,
KI-4
menghitung,menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajaridi sekolah dan sumberlain yangsama dalamsudut pandang/teori.

Materi Alokasi
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar Penilaian
Pembelajaran Waktu
3.1 Menerapkan Keseimbangan 3.1.1 Menganalisis gerak translasi dan Mengamati demonstrasi 14 JP  Buku  Lisan
konsep torsi, dan dinamika gerak rotasi dirumuskan secara mendorong benda dengan pegangan  Tulisan
momen inersia, rotasi: kuantitatif posisi gaya yang berbeda- fisika kelas  Penugasan
titik berat, dan  Momen gaya 3.1.2 Mendeskrifsikan pengaruh torsi beda untuk SMA  Portofolio
momentum  Momen diformulasikan pada kasus pengaruh mendefinisikanmomen gaya.  Internet
sudut pada inersia torsi pada benda dalam kaitannya Mendiskusikan penerapan
benda tegar  Keseimbanga dengan gerak rotasi benda tersebut keseimbangan benda titik,
(statis dan n benda tegar 3.1.3 Menganalisis perbandingan benda tegar dengan
dinamis) dalam  Titik berat dinamika translasi dan rotasi menggunakan resultan gaya
kehidupan  Hukum 3.1.4 Menjelaskan momen Inersia dan momen gaya, penerapan
sehari-hari kekekalan Benda Tegar konsep momen inersia,
misalnya dalam momentum 3.1.5 Menganalisis dinamika Rotasi dinamika rotasi, dan
olahraga sudut pada dan Keseimbangan Benda Tegar penerapan hukum kekekalan
4.1 Membuat karya gerak rotasi 3.1.6 Menentukan koordinat titik berat momentum pada gerak rotasi.
yang suatu benda. Mengolah data hasil
menerapkan 4.1.1 Membuat karya yang menerapkan percobaan ke dalam grafik,
konsep titik konsep titik berat dan keseimbangan menentukan persamaan

9
berat dan benda tegar grafik, menginterpretasi data
keseimbangan 4.1.2 Menghitung GerakTrans lasi dan dan grafik untuk menentukan
benda tegar Rotasi karakteristik keseimbangan
4.1.3 Menyelesaikan masalah t entang benda tegar
momen gaya, momen inersia , Mempresentasikan hasil
keseimbangan benda tegar dan titik percobaan tentang titik berat
berat benda
4.1.4 Mengolah data percobaan kedalam
grafik, menentukan persamaan grafik,
dan menginterpretasi data dan grafik
untuk menenukan karakteristik
keseimbangan benda tegar
3.2 Menganalisis sifat Elastisitas dan 3.2.1 Menganalisisgayapegas yang Mengamati dan menanya sifat 12 JP  Buku  Lisan
elastisitas bahan Hukum Hooke: dapatmenimbulkanelasti sitas, elastisitas bahan dalam pegangan  Tulisan
dalam kehidupan  Hukum 3.2.2 Menganalisishubungana ntaragaya, kehidupan sehari-hari fisika kelas  Penugasan
sehari-hari Hooke gerak, dangetaransertamengen Mendiskusikan pengaruh SMA  Portofolio
 Susunan alinyapadagejalagejalaalam. gaya terhadap perubahan  Internet
4.2 Melakukan pegas seri- 3.2.3 Memahamisifatsifatelastisbahan, panjang pegas/karet dan
percobaan tentang parale 3.2.4 Menerapkanhukum Hooke melakukan percobaan hukum
sifat elastisitas padaelastisitasbahansep ertipegas, Hooke dengan menggunakan
suatu bahan 4.2.1 Mengolah data dan menganalisis pegas/karet, mistar, beban
berikut presentasi hasil percobaan kedalam grafik, gantung, dan statif secara
hasil menentukanpersamaan, berkelompok
percobaandanpem membandingkanhasilpe Mengolah data dan
anfa atannya rcobaandenganbahanpe gas/karet menganalisis hasil percobaan
yang berbeda, ke dalam grafik, menentukan
perumusantetapanpegas susunanseri- persamaan, membandingkan
paralel hasil percobaan dengan bahan
4.2.2 Membuat laporanhasilpe pegas/karet yang berbeda,
rcobaandanmempresent asikannya perumusan tetapan pegas
susunan seri-paralel
Membuat laporan hasil
percobaan dan
mempresentasikannya
3.3 Menerapkan Fluida statik: 3.3.1 Memahami pengertian Fluida  Mengamati tayangan 10 JP  Buku  Lisan
hukum-hukum  Hukum utama 3.3.2 MenggunakanHukum utama video/animasi tentang pegangan  Tulisan
fluida statik hidrostati hidrostatis penerapan fluida dalam fisika kelas  Penugasan
dalam kehidupan  Tekanan 3.3.3 MenggunakanHukum pascal kehidupan sehari-hari, misal SMA  Portofolio
sehari-hari. Hidrostati 3.3.4 MenggunakanHukum Archimedes dongkrak hidrolik, rem  Internet
 Hukum 3.3.5 Mengaplikasikan percobaan yang hidrolik
Pascal memanfaatkan sifat-sifat fluida  Melakukan percobaan yang
 Hukum 4.3.1 Menyimpulkan konsep tekanan memanfaatkan sifat-sifat
4.3 Merencanakan
Archimedes hidrostatis, prinsip hukum fluida untuk mempermudah
dan melakukan
 Meniskus Archimedes dan hukum Pascal suatu pekerjaan.
percobaan yang

10
memanfaatkan  Gejala melalui percobaan  Menyimpulkan konsep
sifat-sifat fluida kapilaritas 4.3.2 Membuat laporan hasil percobaan tekanan hidrostatis, prinsip
statis, berikut  Viskositas dan mempresentasikan penerapan hukum Archimedes dan
presentasi hasil dan Hukum hukum-hukum fluida statik hukum Pascal melalui
percobaandanpem Stokes percobaan
anfa atannya  Membuat laporan hasil
percobaan dan
mempresentasikan penerapan
hukum-hukum fluida statik
3.4 Menerapkan Fluida Dinamik: 3.4.1 Menganalisis hukum-hukum fluida  Mengamati informasi dari 12 JP  Buku  Lisan
prinsip fluida  Fluida ideal bergerak, dan berbagai sumber tentang pegangan  Tulisan
dinamik dalam  Azas 3.4.2 Mengaplikasikan azas Bernoulli persamaan kontinuitas dan fisika kelas  Penugasa
teknologi kontinuitas dalam kehidupan sehari-hari. hukum Bernoulli melalui SMA  Portofolio
4.4 Membuat dan  Azas Bernoulli 3.4.3 Mengaplikasikan Azas kontinuitas berbagai sumber, tayangan  Internet
menguji proyek  Penerapan Azas dalam kehidupan sehari-hari video/animasi, penerapan
sederhana yang Kontinuitas dan 4.4.1 Membuat ilustrasi tiruan aplikasi hukum Bernoulli misal gaya
menerapkan Bernouli dalam Azas Bernoulli (alat venturi, angkat pesawat
prinsip dinamika Kehidupan kebocoran air, atau sayap pesawat)  Mengeksplorasi kaitan antara
fluida secara berkelompo kecepatan aliran dengan luas
4.4.2 Membuat laporan dan penampang, hubungan antara
mempresentasikan hasil produk kecepatan aliran dengan
tiruan aplikasi azas Bernoull tekanan fluida, penyelesaian
masalah terkait penerapan
azas kontinuitas dan azas
Bernoulli
 Membuat ilustrasi tiruan
aplikasi Azas Bernoulli (alat
venturi, kebocoran air, atau
sayap pesawat) secara
berkelompok
 Membuat laporan dan
mempresentasikan hasil
produk tiruan aplikasi azas
Bernoulli
3.5 Menganalisis Suhu, Kalor dan 3.5.1 Memahami pengertian kalor  Mengamati peragaan tentang 12 JP  Buku  Lisan
pengaruh kalor Perpindahan 3.5.2 Mengidentifikasi Suhu da n simulasi pemuaian rel kereta pegangan  Tulisan
dan perpindahan Kalor: pemuaian api, pemanasan es menjadi fisika kelas  Penugasa
kalor yang  Suhu dan 3.5.3 Mengidentifikasi Hubun gan air, konduktivitas logam SMA  Portofolio
meliputi pemuaian kalor dengan suhu benda dan wujudnya (almunium, besi, tembaga,  Internet
karakteristik  Hubungan kalor 3.5.4 Memahami Azas Black dan timah), tayangan hasil
termal suatu dengan suhu 3.5.5 Mengidentifikasi Perpind ahan studi pustaka tentang
bahan, kapasitas, benda dan kalor secara konduksi, konveksi, dan pengaruh kalor terhadap
dan konduktivitas wujudnya radiasi perubahan suhu benda,
kalor pada  Azas Black 4.5.1 Melakukan percobaan tentang pengaruh perubahan suhu

11
kehidupan sehari-  Perpindahan pengaruh kalor terhad ap suhu, benda terhadap ukuran benda
hari kalor secara wujud, dan ukuran benda, (pemuaian), dan perpindahan
4.5 Merencanakan konduksi, menentukankalor jenis atau kapasitas kalor secara konduksi,
dan melakukan konveksi, dan kalor logam konveksi dan radiasi
percobaan tentang radiasi 4.5.2 Mengolah data dan menganalisishasil  Melakukan percobaan tentang
karakteristik percobaan tentang kalor jenis atau pengaruh kalor terhadap
termal suatu kapasitas kalor logam suhu, wujud, dan ukuran
bahan, terutama 4.5.3 Membuat laporan hasil percobaan benda, menentukan kalor
terkait dengan dan mempresentasikannya jenis atau kapasitas kalor
kapasitas dan logam dan mengeksplorasi
konduktivitas tentang azas Black dan
kalor, beserta perpindahan kalor
presentasi hasil  Mengolah data dan
percobaandanpem menganalisis hasil percobaan
anfa atannya tentang kalor jenis atau
kapasitas kalor logam dengan
menggunakan kalorimeter
 Membuat laporan hasil
percobaan dan
mempresentasikannya
3.6 Menjelaskan teori Teori Kinetik 3.6.1 MenganalisisPersamaan keadaan gas  Mengamati proses pemanasan 12 JP  Buku  Lisan
kinetik gas dan Gas: ideal air misalnya pada ketel uap pegangan  Tulisan
karakteristik gas  Persamaan 3.6.2 MenganalisisHukum Boyle-Gay atau melalui tayangan video fisika kelas  Penugasan
pada ruang keadaan gas Lussac dan animasi tentang perilaku SMA  Portofolio
tertutup ideal 3.6.3 Mengidentifikasi Teori kinetik gas gas  Internet
4.6 Menyajikan karya  Hukum Boyle- ideal  Mendiskusikan dan
yang berkaitan Gay Lussac 3.6.4 Memahami teori kinetik gas dan menganalisis tentang
dengan teori  Teori kinetik karakteristik gas pada ruang tertutup penerapan persamaan
kinetik gas dan gas ideal 3.6.5 MenganalisisEnergi kinetik rata-rata keadaan gas dan hukum
makna fisisnya  Tinjauan impuls gas MenganalisisKecepatan efektif Boyle-Gay Lussac dalam
tumbukan gas penyelesaian masalah gas di
untuk teori 3.6.6 MenganalisisTeori ekipartisi energi ruang tertutup, ilustrasi
kinetik gas dan Energi dalam hubungan tekanan, suhu,
 Energi kinetik 4.6.1 Menyusun laporan hasil pemikiran volume, energi kinetik rata-
rata-rata gas tentang teori kinetik gas, dan makna rata gas, kecepatan efektif
 Kecepatan fisisnya gas, teori ekipartisi energi,
efektif gas 4.6.2 Mempresentasikan laporan hasil dan energi dalam
pemikiran tentang teori kinetik gas,  Presentasi kelompok hasil
 Teori ekipartisi
dan makna fisisnya eksplorasi menerapkan
energi dan
Energi dalam persamaan keadaan gas dan
hukum Boyle dalam
penyelesaian masalah gas di
ruang tertutu

12
Contoh Silabus (ATP) Kurikum Merdeka

FASE F F F F
CAPAIAN Pada akhir fase F, peserta didik Pada akhir fase F, peserta didik Pada akhir fase F, peserta didik Pada akhir fase F, peserta didik mampu
PEMBELAJARAN mampu menerapkan konsep dan mampu menerapkan konsep dan mampu menerapkan konsep dan menerapkan konsep dan prinsip vektor
prinsip vektor ke dalam kinematika prinsip vektor ke dalam prinsip vektor ke dalam kinematika ke dalam kinematika dan dinamika
dan dinamika gerak, usaha dan kinematika dan dinamika gerak, dan dinamika gerak, usaha dan gerak, usaha dan energi, fluida, getaran
energi, fluida, getaran harmonis, usaha dan energi, fluida, energi, fluida, getaran harmonis, harmonis, gelombang bunyi dan
gelombang bunyi dan gelombang getaran harmonis, gelombang gelombang bunyi dan gelombang gelombang cahaya dalam
cahaya dalam menyelesaikan bunyi dan gelombang cahaya cahaya dalam menyelesaikan menyelesaikan masalah, serta
masalah, serta menerapkan prinsip dalam menyelesaikan masalah, masalah, serta menerapkan prinsip menerapkan prinsip kalor dan
kalor dan termodinamika , dengan serta menerapkan prinsip kalor kalor dan termodinamika , dengan termodinamika , dengan berbagai
berbagai perubahannya dalam dan konsep termodinamika , berbagai perubahannya dalam mesin perubahannya dalam mesin kalor.
mesin kalor. Peserta didik mampu dengan berbagai perubahannya kalor. Peserta didik mampu Peserta didik mampu menerapkan
menerapkan konsep dan prinsip dalam mesin kalor. Peserta menerapkan konsep dan prinsip konsep dan prinsip kelistrikan (baik
kelistrikan (baik statis maupun didik mampu menerapkan kelistrikan (baik statis maupun statis maupun dinamis) dan kemagnetan
dinamis) dan kemagnetan dalam konsep dan prinsip kelistrikan dinamis) dan kemagnetan dalam dalam berbagai penyelesaian masalah
berbagai penyelesaian masalah dan (baik statis maupun dinamis) berbagai penyelesaian masalah dan dan berbagai produk teknologi,
berbagai produk teknologi, dan kemagnetan dalam berbagai berbagai produk teknologi, menerapkan konsep dan prinsip gejala
menerapkan konsep dan prinsip penyelesaian masalah dan menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam
gejala gelombang elektromagnetik berbagai produk teknologi, gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan masalah. Peserta didik
dalam menyelesaikan masalah. menerapkan konsep dan prinsip menyelesaikan masalah. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara
Peserta didik mampu menganalisis gejala gelombang mampu menganalisis keterkaitan berbagai besaran fisis pada teori
keterkaitan antara berbagai besaran elektromagnetik dalam antara berbagai besaran fisis pada relativitas khusus, gejala kuantum dan
fisis pada teori relativitas khusus, menyelesaikan masalah. Peserta teori relativitas khusus, gejala menunjukkan penerapan konsep fisika
gejala kuantum dan menunjukkan didik mampu menganalisis kuantum dan menunjukkan penerapan inti dan radioaktivitas dalam kehidupan
penerapan konsep fisika inti dan keterkaitan antara berbagai konsep fisika inti dan radioaktivitas sehari-hari dan teknologi. Peserta didik
radioaktivitas dalam kehidupan besaran fisis pada teori dalam kehidupan sehari-hari dan mampu memberi penguatan pada aspek
sehari-hari dan teknologi. Peserta relativitas khusus, gejala teknologi. Peserta didik mampu fisika sesuai dengan minat untuk ke
didik mampu memberi penguatan kuantum dan menunjukkan memberi penguatan pada aspek fisika perguruan tinggi yang berhubungan
pada aspek fisika sesuai dengan penerapan konsep fisika inti dan sesuai dengan minat untuk ke dengan bidang fisika.Melalui kerja
minat untuk ke perguruan tinggi radioaktivitas dalam kehidupan perguruan tinggi yang berhubungan ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan
yang berhubungan dengan bidang sehari-hari dan teknologi. dengan bidang fisika.Melalui kerja profil pelajar pancasila khususnya
fisika.Melalui kerja ilmiah juga Peserta didik mampu memberi ilmiah juga dibangun sikap ilmiah mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif
dibangun sikap ilmiah dan profil penguatan pada aspek fisika dan profil pelajar pancasila khususnya dan bergotong royong
pelajar pancasila khususnya sesuai dengan minat untuk ke mandiri, inovatif, bernalar kritis,
mandiri, inovatif, bernalar kritis, perguruan tinggi yang kreatif dan bergotong royong
kreatif dan bergotong royong berhubungan dengan bidang
fisika.Melalui kerja ilmiah juga
dibangun sikap ilmiah dan
profil pelajar pancasila
khususnya mandiri, inovatif,
bernalar kritis, kreatif dan

13
bergotong royong
ELEMEN Elemen Pemahaman Sains Elemen Pemahaman Sains Elemen Pemahaman Sains (Science Elemen Pemahaman Sains (Science
CAPAIAN (Science Understanding) (Science Understanding) Understanding) Understanding)
PEMBELAJARAN Peserta didik mampu menerapkan Peserta didik mampu Peserta didik mampu menerapkan Peserta didik mampu menerapkan
konsep dan prinsip vektor, menerapkan konsep dan prinsip konsep dan prinsip vektor, kinematika konsep dan prinsip vektor, kinematika
kinematika dan dinamika vektor, kinematika dan dan dinamika gerak,fluida, gejala dan dinamika gerak,fluida, gejala
gerak,fluida, gejala gelombang dinamika gerak,fluida, gejala gelombang bunyi dan gelombang gelombang bunyi dan gelombang
bunyi dan gelombang cahaya gelombang bunyi dan cahaya dalam menyelesaikan cahaya dalam menyelesaikan masalah,
dalam menyelesaikan masalah, gelombang cahaya dalam masalah, serta menerapkan prinsip serta menerapkan prinsip kalor dan
serta menerapkan prinsip kalor dan menyelesaikan masalah, serta kalor dan termodinamika, dengan termodinamika, dengan berbagai
termodinamika, dengan berbagai menerapkan prinsip kalor dan berbagai perubahannya dalam mesin perubahannya dalam mesin kalor.
perubahannya dalam mesin kalor. konsep termodinamika, dengan kalor. Peserta didik mampu Peserta didik mampu menerapkan
Peserta didik mampu menerapkan berbagai perubahannya dalam menerapkan konsep dan prinsip konsep dan prinsip kelistrikan (baik
konsep dan prinsip kelistrikan mesin kalor. Peserta didik kelistrikan (baik statis maupun statis maupun dinamis) dan kemagnetan
(baik statis maupun dinamis) dan mampu menerapkan konsep dan dinamis) dan kemagnetan dalam dalam berbagai penyelesaian masalah
kemagnetan dalam berbagai prinsip kelistrikan (baik statis berbagai penyelesaian masalah dan dan berbagai produk teknologi,
penyelesaian masalah dan berbagai maupun dinamis) dan berbagai produk teknologi, menerapkan konsep dan prinsip gejala
produk teknologi, menerapkan kemagnetan dalam berbagai menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam
konsep dan prinsip gejala penyelesaian masalah dan gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan masalah. Peserta didik
gelombang elektromagnetik dalam berbagai produk teknologi, menyelesaikan masalah. Peserta didik mampu memahami prinsip-prinsip
menyelesaikan masalah. Peserta menerapkan konsep dan prinsip mampu memahami prinsip-prinsip gerbang logika dan pemanafaatannya
didik mampu memahami prinsip- gejala gelombang gerbang logika dan pemanafaatannya dalam sistem komputer dan perhitungan
prinsip gerbang logika dan elektromagnetik dalam dalam sistem komputer dan digital lainnya. Peserta didik mampu
pemanafaatannya dalam sistem menyelesaikan masalah. Peserta perhitungan digital lainnya. Peserta menganalisis keterkaitan antara
komputer dan perhitungan digital didik mampu memahami didik mampu menganalisis berbagai besaran fisis pada teori
lainnya. Peserta didik mampu prinsip-prinsip gerbang logika keterkaitan antara berbagai besaran relativitas khusus, gejala kuantum dan
menganalisis keterkaitan antara dan pemanafaatannya dalam fisis pada teori relativitas khusus, menunjukkan penerapan konsep fisika
berbagai besaran fisis pada teori sistem komputer dan gejala kuantum dan menunjukkan inti dan radioaktivitas dalam kehidupan
relativitas khusus, gejala kuantum perhitungan digital lainnya. penerapan konsep fisika inti dan sehari-hari dan teknologi
dan menunjukkan penerapan Peserta didik mampu radioaktivitas dalam kehidupan
konsep fisika inti dan radioaktivitas menganalisis keterkaitan antara sehari-hari dan teknologi
dalam kehidupan sehari-hari dan berbagai besaran fisis pada teori
teknologi relativitas khusus, gejala
kuantum dan menunjukkan
penerapan konsep fisika inti dan
radioaktivitas dalam kehidupan
sehari-hari dan teknologi
Elemen Keterampilan Elemen Keterampilan Elemen Keterampilan Elemen Keterampilan Proses(Process
Proses(Process Skills) Proses(Process Skills) Proses(Process Skills) Skills)

Mengamati Mengamati Mengamati Mengamati

14
Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu mengoptimalkan
mengoptimalkan potensi mengoptimalkan potensi mengoptimalkan potensi potensi menggunakan ragam alat bantu
menggunakan ragam alat bantu menggunakan ragam alat bantu menggunakan ragam alat bantu untuk untuk melakukan pengamatan.
untuk melakukan pengamatan. untuk melakukan pengamatan. melakukan pengamatan.
Mempertanyakan dan Mempertanyakan dan Mempertanyakan dan Mempertanyakan dan memprediksi
memprediksi memprediksi memprediksi
Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu mempertanyakan
mempertanyakan dan memprediksi mempertanyakan dan mempertanyakan dan memprediksi dan memprediksi berdasarkan hasil
berdasarkan hasil observasi, memprediksi berdasarkan hasil berdasarkan hasil observasi, mampu observasi, mampu merumuskan
mampu merumuskan permasalahan observasi, mampu merumuskan merumuskan permasalahan yang ada permasalahan yang ada dan mampu
yang ada dan mampu mengajukan permasalahan yang ada dan dan mampu mengajukan pertanyaan mengajukan pertanyaan kunci untuk
pertanyaan kunci untuk mampu mengajukan pertanyaan kunci untuk menyelesaikan masalah. menyelesaikan masalah.
menyelesaikan masalah. kunci untuk menyelesaikan
masalah.

Merencanakan dan melakukan Merencanakan dan Merencanakan dan melakukan Merencanakan dan melakukan
penyelidikan melakukan penyelidikan penyelidikan penyelidikan
Peserta didik mengidentifikasi latar Peserta didik mengidentifikasi Peserta didik mengidentifikasi latar Peserta didik mengidentifikasi latar
belakang masalah, merumuskan latar belakang masalah, belakang masalah, merumuskan belakang masalah, merumuskan tujuan,
tujuan, dan menggunakan referensi merumuskan tujuan, dan tujuan, dan menggunakan referensi dan menggunakan referensi dalam
dalam perencanaan penelitian. menggunakan referensi dalam dalam perencanaan penelitian. Peserta perencanaan penelitian. Peserta didik
Peserta didik membedakan perencanaan penelitian. Peserta didik membedakan variabel, termasuk membedakan variabel, termasuk yang
variabel, termasuk yang didik membedakan variabel, yang dikendalikan dan variabel bebas, dikendalikan dan variabel bebas,
dikendalikan dan variabel bebas, termasuk yang dikendalikan dan menggunakan instrumen yang sesuai menggunakan instrumen yang sesuai
menggunakan instrumen yang variabel bebas, menggunakan dengan tujuan penelitian. Peserta dengan tujuan penelitian. Peserta didik
sesuai dengan tujuan penelitian. instrumen yang sesuai dengan didik menentukan langkah langkah menentukan langkah langkah kerja dan
Peserta didik menentukan langkah tujuan penelitian. Peserta didik kerja dan cara pengumpulan data cara pengumpulan data
langkah kerja dan cara menentukan langkah langkah
pengumpulan data kerja dan cara pengumpulan
data
Memproses dan Menganalisis Memproses dan Menganalisis Memproses dan Menganalisis data Memproses dan Menganalisis data
data dan informasi data dan informasi dan informasi dan informasi
Peserta didik menyiapkan Peserta didik menyiapkan Peserta didik menyiapkan Peserta didik menyiapkan
peralatan/instrumen yang sesuai peralatan/instrumen yang sesuai peralatan/instrumen yang sesuai peralatan/instrumen yang sesuai untuk
untuk penelitian ilmiah, untuk penelitian ilmiah, untuk penelitian ilmiah, penelitian ilmiah, menggunakan alat
menggunakan alat ukur secara teliti menggunakan alat ukur secara menggunakan alat ukur secara teliti ukur secara teliti dan benar, mengenal
dan benar, mengenal keterbatasan teliti dan benar, mengenal dan benar, mengenal keterbatasan dan keterbatasan dan kelebihan alat ukur
dan kelebihan alat ukur yang keterbatasan dan kelebihan alat kelebihan alat ukur yang dipakai. yang dipakai. Peserta didik menerapkan
dipakai. Peserta didik menerapkan ukur yang dipakai. Peserta didik Peserta didik menerapkan teknis/ teknis/ proses pengumpulan data,
teknis/ proses pengumpulan data, menerapkan teknis/ proses proses pengumpulan data, mengolah mengolah data sesuai jenisnya/sesuai
mengolah data sesuai pengumpulan data, mengolah data sesuai jenisnya/sesuai keperluan, keperluan, menganalisis data dan
jenisnya/sesuai keperluan, data sesuai jenisnya/sesuai menganalisis data dan menyimpulkan menyimpulkan hasil penelitian serta
menganalisis data dan keperluan, menganalisis data hasil penelitian serta memberikan memberikan rekomendasi tindak

15
menyimpulkan hasil penelitian dan menyimpulkan hasil rekomendasi tindak lanjut/saran dari lanjut/saran dari hasil penelitian
serta memberikan rekomendasi penelitian serta memberikan hasil penelitian
tindak lanjut/saran dari hasil rekomendasi tindak lanjut/saran
penelitian dari hasil penelitian

Mengevaluasi dan refleksi Mengevaluasi dan refleksi Mengevaluasi dan refleksi Mengevaluasi dan refleksi
Peserta didik berani dan santun Peserta didik berani dan santun Peserta didik berani dan santun dalam Peserta didik berani dan santun dalam
dalam mengajukan pertanyaan dan dalam mengajukan pertanyaan mengajukan pertanyaan dan mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, mengembangkan dan berargumentasi, berargumentasi, mengembangkan berargumentasi, mengembangkan
keingintahuan, dan memiliki mengembangkan keingintahuan, dan memiliki keingintahuan, dan memiliki kepedulian
kepedulian terhadap lingkungan. keingintahuan, dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan. terhadap lingkungan. Peserta didik
Peserta didik mengajukan kepedulian terhadap Peserta didik mengajukan mengajukan argumentasi ilmiah dan
argumentasi ilmiah dan kritis lingkungan. Peserta didik argumentasi ilmiah dan kritis berani kritis berani mengusulkan perbaikan
berani mengusulkan perbaikan atas mengajukan argumentasi ilmiah mengusulkan perbaikan atas suatu atas suatu kondisi dan
suatu kondisi dan dan kritis berani mengusulkan kondisi dan bertanggungjawab bertanggungjawab terhadap usulannya.
bertanggungjawab terhadap perbaikan atas suatu kondisi terhadap usulannya. Peserta didik Peserta didik bersikap jujur terhadap
usulannya. Peserta didik bersikap dan bertanggungjawab terhadap bersikap jujur terhadap temuan temuan data/fakta.
jujur terhadap temuan data/fakta. usulannya. Peserta didik data/fakta.
bersikap jujur terhadap temuan
data/fakta.
Mengkomunikasikan hasil Mengkomunikasikan hasil Mengkomunikasikan hasil Mengkomunikasikan hasil

Peserta didik mengomunikasikan Peserta didik Peserta didik mengomunikasikan Peserta didik mengomunikasikan
masalah penelitian, prosedur mengomunikasikan masalah masalah penelitian, prosedur masalah penelitian, prosedur perolehan
perolehan data, cara mengolah dan penelitian, prosedur perolehan perolehan data, cara mengolah dan data, cara mengolah dan menganalisis
menganalisis data serta data, cara mengolah dan menganalisis data serta data serta engomunikasikan kesimpulan
engomunikasikan kesimpulan yang menganalisis data serta engomunikasikan kesimpulan yang yang sesuai untuk menjawab masalah
sesuai untuk menjawab masalah engomunikasikan kesimpulan sesuai untuk menjawab masalah penelitian. Peserta didik menyajikan
penelitian. Peserta didik yang sesuai untuk menjawab penelitian. Peserta didik menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk
menyajikan hasil pengolahan data masalah penelitian. Peserta hasil pengolahan data dalam bentuk tabel, grafik, iagram alur/ flowchart
dalam bentuk tabel, grafik, iagram didik menyajikan hasil tabel, grafik, iagram alur/ flowchart dan/atau peta konsep, menyajikan data
alur/ flowchart dan/atau peta pengolahan data dalam bentuk dan/atau peta konsep, menyajikan dengan simbol dan standar internasional
konsep, menyajikan data dengan tabel, grafik, iagram alur/ data dengan simbol dan standar dengan benar, dan menggunakan media
simbol dan standar internasional flowchart dan/atau peta konsep, internasional dengan benar, dan yang sesuai dalam penyajian hasil
dengan benar, dan menggunakan menyajikan data dengan simbol menggunakan media yang sesuai pengolahan data. Peserta didik
media yang sesuai dalam penyajian dan standar internasional dalam penyajian hasil pengolahan mendeskripsikan kecenderungan
hasil pengolahan data. Peserta dengan benar, dan data. Peserta didik mendeskripsikan hubungan, pola, dan keterkaitan
didik mendeskripsikan menggunakan media yang kecenderungan hubungan, pola, dan variabel dan menggunakan bahasa,
kecenderungan hubungan, pola, sesuai dalam penyajian hasil keterkaitan variabel dan simbol dan peristilahan yang sesuai
dan keterkaitan variabel dan pengolahan data. Peserta didik menggunakan bahasa, simbol dan untuk bidang fisika.
menggunakan bahasa, simbol dan mendeskripsikan peristilahan yang sesuai untuk bidang
peristilahan yang sesuai untuk kecenderungan hubungan, pola, fisika.
bidang fisika. dan keterkaitan variabel dan
menggunakan bahasa, simbol

16
dan peristilahan yang sesuai
untuk bidang fisika.
KELAS KELAS XI KELAS XI KELAS XII KELAS XII
ALUR CAPAIAN Pada akhir kelas XI, peserta didik Pada akhir kelas XI, peserta Pada akhir kelas XII, peserta didik Pada akhir kelas XII, peserta didik
PEMBELAJARAN memiliki kemampuan menerapkan didik memiliki kemampuan memiliki kemampuan menerapkan memiliki kemampuan menerapkan
PER TAHUN vektor pada kinematika dan menerapkan vektor pada listrik dan magnet pada manusia, serta listrik dan magnet pada manusia, serta
dinamika gerak lurus dan rotasi, kinematika dan dinamika gerak mengevaluasi dampak radiasi kalor mengevaluasi dampak radiasi kalor dan
usaha dan energi, momentum dan lurus dan rotasi, usaha dan dan radioaktivitas. Peserta didik radioaktivitas. Peserta didik melakukan
impuls, kalor, termodinamika, energi, momentum dan impuls, melakukan percobaan mandiri percobaan mandiri melalui
getaran dan gelombang. Peserta kalor, termodinamika, getaran melalui keterampilan proses untuk keterampilan proses untuk memecahkan
didik melakukan percobaan dan gelombang. Peserta didik memecahkan masalah kelistrikan masalah kelistrikan yang sesuai minat
mandiri melalui ketrampilan proses melakukan percobaan mandiri yang sesuai minat peserta didik atau peserta didik atau karakteristik daerah
untuk menyimpulkan permasalahan melalui ketrampilan proses karakteristik daerah setempat hingga setempat hingga menciptakan ide atau
yang diajukan pada dinamika gerak untuk menyimpulkan menciptakan ide atau produk untuk produk untuk mengatasi permasalahan
lurus dan rotasi, sehingga permasalahan yang diajukan mengatasi permasalahan tersebut. tersebut. Melalui percobaan mandiri
menemukan hubungan gerak lurus pada dinamika gerak lurus dan Melalui percobaan mandiri tersebut, tersebut, dibangun sikap ilmiah dan
dan rotasi. Melalui percobaan rotasi, sehingga menemukan dibangun sikap ilmiah dan profil profil pelajar pancasila khusunya
mandiri tersebut, dibangun sikap hubungan gerak lurus dan pelajar pancasila khusunya bernalar bernalar kritis, mandiri,inovatif, kreatif
ilmiah dan profil pelajar pancasila rotasi. Melalui percobaan kritis, mandiri,inovatif, kreatif dan dan bergotong royong.
khusunya bernalar kritis, mandiri tersebut, dibangun bergotong royong.
mandiri,kreatif,inovatif dan sikap ilmiah dan profil pelajar
bergotong royong. pancasila khusunya bernalar
kritis, mandiri,kreatif,inovatif
dan bergotong royong.

ELEMEN Elemen Pemahaman Sains Elemen Pemahaman Sains Elemen Pemahaman Sains (Science Elemen Pemahaman Sains (Science
CAPAIAN (Science Understanding) (Science Understanding) Understanding) Understanding)
PEMBELAJARAN
PER TAHUN Pada akhir fase ini peserta didik Pada akhir fase ini peserta didik Pada akhir fase ini peserta didik Pada akhir fase ini peserta didik
memiliki kemampuan memiliki kemampuan memiliki kemampuan menerapkan memiliki kemampuan menerapkan
mendeskripsikan vektor pada mendeskripsikan vektor pada konsep dan prinsip listrik dan megnet, konsep dan prinsip listrik dan megnet,
kenematika dan dinamika gerak kenematika dan dinamika gerak gelombang elektromagnetik, teori gelombang elektromagnetik, teori
lurus dan rotasi, usaha dan energi, lurus dan rotasi, usaha dan relativitas khusus,gejala kuantum dan relativitas khusus,gejala kuantum dan
momentum dan impuls, getaran energi, momentum dan impuls, radio aktivitas radio aktivitas
dan gelombang, kalor dan getaran dan gelombang, kalor
termodinamika. dan termodinamika.
Elemen Keterampilan Elemen Keterampilan Elemen Keterampilan Elemen Keterampilan Proses(Process
Proses(Process Skills) Proses(Process Skills) Proses(Process Skills) Skills)

17
Pada akhir kelas XI, peserta didik Pada akhir kelas XI, peserta Pada akhir kelas XII, peserta didik Pada akhir kelas XII, peserta didik
memiliki kemampuan melakukan didik memiliki kemampuan menciptakan ide atau produk dari menciptakan ide atau produk dari hasil
percobaan secara mandiri untuk melakukan percobaan secara hasil mengerjakan projek berdasarkan mengerjakan projek berdasarkan
memecahkan masalah kehidupan. mandiri untuk memecahkan permasalahan kehidupan sesuai minat permasalahan kehidupan sesuai minat
Peserta didik melakukan masalah kehidupan. Peserta atau karakteristik daerah setempat. atau karakteristik daerah setempat.
keterampilan proses secara mandiri didik melakukan keterampilan Peserta didik melakukan keterampilan Peserta didik melakukan keterampilan
melalui tahapan mengamati, proses secara mandiri melalui proses secara mandiri melalui tahapan proses secara mandiri melalui tahapan
mempertanyakan dan tahapan mengamati, mengamati, mempertanyakan dan mengamati, mempertanyakan dan
memprediksi, merencanakan dan mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan memprediksi, merencanakan dan
melakukan penyelidikan, memprediksi, merencanakan melakukan penyelidikan, memproses melakukan penyelidikan, memproses
memproses dan menganalisis data dan melakukan penyelidikan, dan menganalisis data dan informasi , dan menganalisis data dan informasi ,
dan informasi , mengevaluasi dan memproses dan menganalisis mengevaluasi dan refleksi, mengevaluasi dan refleksi,
refleksi, mengkomunikasikan hasil. data dan informasi , mengkomunikasikan hasil. mengkomunikasikan hasil.
mengevaluasi dan refleksi,
mengkomunikasikan hasil.
SUB ELEMEN Kinematika dan Dinamika Getaran dan Listrik dan magnet Lingkungan dan Pelestariannya,
CAPAIAN Gerak Lurus dan Rotasi gelombang,termodinamika teknologi dan rekayasa
PEMBELAJARAN
PER TAHUN
Pada akhir kelas XI, peserta didik Siwa mampu menerapkan Pada akhir kelas XII, peserta didik Pada akhir kelas XII, Peserta didik
memiliki kemampuan konsep dan prinsip gejala memiliki kemampuan menerapkan memiliki kemampuan menerapkan
mendeskripsikan vektor pada gelombang bunyi dan gelomban konsep dan prinsip kelistrikan (baik konsep dan prinsip gejala gelombang
kinematika dan dinamika gerak cahaya dalam menyelesaikan statis maupun dinamis) dan elektromagnetik dalam menyelesaikan
lurus dan rotasi, usaha dan energi, masalah, serta menerapkan kemagnetan dalam berbagai masalah. Peserta didik mampu
momentum dan impuls. prinsip energi kalor dan konsep penyelesaian masalah dan berbagai menganalisis keterkaitan antara
Selanjutnya peserta didik termodinamika, dengan produk teknologi berbagai besaran fisis pada teori
menganalisis hubungan gerak lurus berbagai perubahannya dalam relativitas khusus, gejala kuantum dan
dan gerak rotasi, momentum dan mesin kalor menunjukkan penerapan konsep fisika
impuls inti dan radioaktivitas dalam kehidupan
sehari-hari dan teknologi
ALUR TUJUAN 11.1 menerapkan prinsip 11.9 menganalisis hukum 12.1 menerapkan konsep dan prinsip 12.8 mengidentifikasi jenis-jenis dan
PEMBELAJARAN penjumlahan vektor serta hukum fluida statis untuk listrik statis meliputi interaksi karakteristik gelombang
melakukan penyelidikan untuk menyelesaikan masalah muatan, gaya listrik, medan listrik, elektromagnetik serta mengevaluasi
menemukan resultan vektor kehidupan sehari hari melalui energi potensial listrik dan potensial manfaat dan dampaknya dalam
sebidang dan penyelidikan terkait gaya listrik untuk menganalisis berbagai kehidupan sehari hari dan
mengkomunikasikannya dalam apung, tekanan hidrostatis dan fenomena listrik statis dan mempresentasikannya secara lisan
bentuk lisan atau tulisan hukum pascal, menganalisis menyelesaikan berbagai masalah
hasi penyelidikan serta
membuat laporan hasil
penyelidikan dan
mempresentasikannya
10 JP 10 JP 15 JP 10 JP
11.2 menganalisis konsep 11.10 menganalisis hukum 12.2 menerapkan konsep kapasitas 12.9 menerapkan konsep dan prinsip

18
kinematika gerak lurus dan hukum fluida dinamis untuk kapasitor keping sejajar dan teori relativitas khusus melalui
mengidentifikasi karakteristik menyelesaikan masalah rangkaian seri paralel kapasitor pengamatan gerak relatif serta
benda bergerak lurus dengan kehidupan sehari hari melalui melalui penyelidikan, mengumpulkan penyelidikan kelemahan teori yang ada
kecepatan konstan, percepatan penyelidikan serta merancang data, analisis dan menyajikannya menyebabkan perkembangan teori
konstan melalui penyelidikan, produl sederhana yang secara tertulis sesuai dengan peralatan relativitas khusus.
mengumpulkan data, menganalisis menerapkan prinsip fluida yang tersedia
dan menyajikan data hasil dinamis, merangkai produk,
penyelidikannya dalam berbagai mengevaluasi serta
representasi seperti tabel atau mempresentasikannya
grafik serta
mengkomunikasikannya
(JJM PER ATP) 15 JP 10 JP 15 JP 10 JP
11.3 mendeskripsikan konsep 11.11 menerapkan konsep kalor 12.3 menerapkan konsep arus listrik 12.10 menerapkan konsep radiasi benda
vektor serta melakukan dan perpindahan kalor serta dinamis, hukum ohm dan hukum hitam, dualitas gelombang / partikel,
pengamatan untuk menganalisis penerapannya dalam kehidupan kirchoff untuk menganalisis berbagai dan teori kuantum, untuk menjelaskan
gerak lurus dua dimensi (gerak sehari-hari, melakukan analisis produk teknologi melalui pengamatan berbagai fenomena seperti
parabola) dan melalui penyelidikan tentang penyelidikan mulai dari pergeseran wien, emisi atom, efek
mengkomunikasikannya dalam kapasitas kalor dan merencanakan penyelidikan, fotolistrik, laser dan efek compton
bentuk lisan atau tulisan mempresentasikan hasil melakukan penyelidikan, melalui berbagai aktivitas untuk
analisisnya. menganalisis hasil penyelidikan dan mengembangkan keterampilan dalam
menyajikan laporannya secara lisan merencanakan, melaksanakan, dan
dan tulisan menafsirkan hasil penyelidikan, dalam
mensintesis bukti untuk mendukung
kesimpulan.
10 JP 10 JP 15 JP 10 JP
11.4 menganalisis hubungan gaya, 11.12 menganalisis konsep dan 12.4 menerapkan konsep rangkaian 12.11 menerapkan konsep fisika inti,
massa dan percepatan pada konsep prinsip termodinamika dengan resistor dan daya listrik untuk menganalisis bagaimana reaksi inti
dinamika gerak dan penerapannya berbagai perubahannya dalam menganalisis masalah kelistrikan mengubah massa menjadi energi serta
untuk memecahkan masalah dalam mesin kalor serta menyajikan dalam kehidupan sehari hari, melalui meenganalisis penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari hasil analisisnya dalam bentuk penyelidikan mulai dari berbagai reaksi nuklir seperti reaksi fisi
makalah ilmiah atau pemodelan merencanakan penyelidikan, dan reaksi fusi serta penerapannya
melakukan penyelidikan, dalam kehidupan sehari-hari melalui
menganalisis hasil penyelidikan dan penyelidikan mulai dari mengumpulkan
mengkomunikasikannya berikut data dari berbagai sumber, menganalisis
menyajikan laporannya secara lisan serta menyajikannya baik secara lisan
dan tulisan maupun tulisan
15 JP 10 JP 10 JP 10 JP
11.5 menerapkan konsep impuls, 11.13 menerapkan konsep dan 12.5 menganalisis konsep medan 12.12 menerapkan konsep radioaktifitas
momentum dan hukum kekekalan prinsip gerak harmonik magnet induksi pada kawat berarus untuk menganalisis berbagai fenomena
momentum dalam persitiwa sehari- sederhana serta merancang listrik, menggunakan garis gaya untuk dan pemecahan masalah berkaitan
hari serta melakukan percobaan percobaan ayunan sederhana mewakili bidang vektor, dengan kehidupan sehari-hari seperti
penerapan hukum kekekalan untuk menentukan faktor yang merencanakan, melaksanakan menentukan usia fosil, radioaktifitas
momentum seperti bola jatuh atau mempengaruhi periode ayunan penyelidikan fenomena medan dalam pengobatan, industri dan

19
roket sederhana, menganalisis hasil serta perkiraan pecepatan magnet induksi seperti motor listrik, pertanian.
percobaan serta gravitasi bumi, melakukan menafsirkan hasil penyelidikan serta
mempresentasikannya percobaan, menganalis serta mengevaluasi validitas data serta
membuat laporan hasil mempresentasikannya.
percobaan dan
mempresentasikannya.

10 JP 10 JP 15 JP 10 JP
11.6 menerapkan hubungan usaha 11.14 menerapkan konsep 12.6 menerapkan konsep 12.13 menjelaskan konsep gerbang
dan energi untuk memecahkan gelombang mekanik dalam elektromagnetik (gaya gerak listrik) logika dan transmisi data teknologi
masalah berkaitan dengan benda kehidupan sehari-hari, induksi untuk menganalisis berbagai digital dalam proyek penyelidikan
bergerak dalam kehidupan sehari- melakukan penyelidikan produk teknologi seperti sederhana mulai dari merancang
hari tentang karakteristik gelombang transformator, generator dan proyek, merangkai, menganalisis,
mekanik, termasuk gelombang merancang proyek sederhana untuk mengevaluasi dan mempresentasikan
pada air, gelombang suara dan menciptakan ide produk hasil penyelidikannya.
gempa bumi, dan elektromagnetik dalam meyelesaikan
membandingkan perilaku permasalahan kehidupan sehari-hari,
gelombang tersebut dengan merangkai, mengevaluasi dan
perilaku cahaya. serta mempresentasikan hasil proyeknya.
menyajikannya dalam bentuk
lisan dan tulisan
10 JP 10 JP 15 JP 15 JP
11.7 menerapkan konsep momen 11.15 menganalisis konsep 12.7 menganalisis konsep arus listrik
gaya, momen inersia dan gelombang bunyi, intensitas bolak balik, rangkaian resistor,
momentum sudut pada gerak gelombang bunyi, taraf induktor dan kapasitor, impedansi,
rotasi, menganalisis hubungan intensitas gelombang dan efek daya disipasi dan diagram fasornya
gerak lurus dan gerak rotasi untuk doppler melalui penyelidikan serta penerapannya dalam berbagai
memecahkan masalah dalam menggunakan alat yang penyelesaian masalah berbagai
peristiwa sehari-hari dengan tersedia, menganalisis hasil produk teknologi
melakukan pengamatan secara penyelidikan dan
mandiri, menganalisis hasil mempresentasikkannya.
pengamatan dan
mempresentasikannya
10 JP 15 JP 10 JP
11.8 menganalisis konsep 11.16 menganalisis konsep dan
kesetimbangan benda tegar dan prinsip gelombang cahaya
titik berat untuk mebuat produk dalam kehidupan sehari-hari
atau proyek secara mandiri mulai serta melakukan percobaan
dari merancang produk, merangkai, untuk mengidentifikasi sifat
menguji coba, memperbaiki serta sifat gelombang cahaya
mempresentasikannya. termasuk interferensi, polarisasi
dan difraksi dalam kaitannya
dengan model gelombang

20
15 JP 10 JP
JUMLAH JAM
PELAJARAN PER 180 Jam Pelajaran 160 Jam Pelajaran
TAHUN
Kata Kunci penjumlahan vektor, penyelidikan, analisis data, gerak penyelidikan kelitrikan dan penyelidikan, sintesis pengetahuan,
penyelidikan, harmonik, konsep gelombang, kalor dan kemagnetan, proyek sederhana fisika modern dan teknologi digital
pemecahan masalah, prinsip termodinamika
mekanika
Profil Pelajar Melalui pengembangan Melalui pengembangan sejumlah Melalui pengembangan sejumlah Melalui pengembangan sejumlah
Pancasila sejumlah pengetahuan pengetahuan dan keterampilan, pelajar pengetahuan dan keterampilan, pengetahuan dan keterampilan, pelajar
dan keterampilan, menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan pelajar menjadi pribadi yang menjadi pribadi yang berakhlak mulia
pelajar menjadi pribadi sikap ilmiah seperti jujur, objektif dan berakhlak mulia dan sikap ilmiah dan sikap ilmiah seperti jujur, objektif
yang berakhlak mulia mandiri saat mengumpulkan, mengolah, seperti jujur, objektif dan mandiri saat dan mandiri saat mengumpulkan,
dan sikap ilmiah seperti menganalisis data penyelidikan. Pelajar mengumpulkan, mengolah, mengolah, menganalisis data
jujur, objektif dan juga memiliki profil bernalar kritis dalam menganalisis data penyelidikan. penyelidikan. Pelajar juga memiliki
mandiri saat menyikapi berbagai permasalahan yang Pelajar juga memiliki profil bernalar profil bernalar kritis dalam menyikapi
mengumpulkan, timbul di lingkungan sekitar atau global kritis dalam menyikapi berbagai berbagai permasalahan yang timbul di
mengolah, menganalisis serta kreatif, inovatif dan senantiasa permasalahan yang timbul di lingkungan sekitar atau global serta
data penyelidikan. bergotong royong dalam membuat produk lingkungan sekitar atau global serta kreatif, inovatif dan senantiasa
Pelajar juga memiliki atau menyelesaikan proyeknya. kreatif, inovatif dan senantiasa bergotong royong dalam membuat
profil bernalar kritis bergotong royong dalam membuat produk atau menyelesaikan proyeknya.
dalam menyikapi produk atau menyelesaikan
berbagai permasalahan proyeknya.
yang timbul di
lingkungan sekitar atau
global serta kreatif,
inovatif dan senantiasa
bergotong royong
dalam membuat produk
atau menyelesaikan
proyeknya.

21
3.1 Kriteria Ketentuan Minimal (KKM)
2.2.1 Pengertian Kriteria Ketentuan Minimal (KKM)
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah
menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan
kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik
mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Istilah kriteria dalam penilaian sering disebut sebagai tolak ukur atau standar
kriteria, standar adalah sesuatu yang digunakan sebagai patokan atau batas minimal
untuk sesuatu yang diukur. Kriteria Ketuntasan Minimal merupakan salah satu prinsip
penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi, yang artinya, mereka menggunakan
kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria yang digunakan
adalah nilai minimal untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. Kriteria
Ketuntasan Minimal biasanya menggunakan 10 tingkat penilaian yaitu dari 1 sampai 10
atau dari 1 sampai 100.
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk
menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan, apakah peserta didik dapat melanjutkan
pembelajaran selanjutnya atau Kompetensi Dasar (KD) berikutnya. Manfaat dari
analisis ini adalah sebagai dasar untuk menetapkan KKM pada tahun berikutnya.

2.2.2 Fungsi Kriteria Ketentuan Minimal (KKM)


Adapun fungsi dari Kriteria Ketentuan Minimal (KKM) antara lain:
a. Sebagai acuan bagi tenaga pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik
sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti. Setiap kompetensi dasar
dapat diketahui keberhasilannya berdasarkan KKM yang ditetapkan. Tenaga
pendidik harus memberikan tanggapan yang sesuai terhadap pencapaian
kompetensi dasar dalam bentuk pemberian layanan remedial atau layanan
pengayaan.
b. Sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian
mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar (KD) dan indikator ditetapkan KKM
yang harus dicapai dan dikuasai oleh peserta didik. Peserta didik diharapkan
dapat mempersiapkan diri dalam mengikuti penilaian agar mencapai nilai

22
melebihi KKM. Apabila hal tersebut tidak tercapai, peserta didik harus
mengetahui kompetesi dasar yang belum tuntas dan perlu perbaikan.
c. Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi
program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Evaluasi keterlaksanaan
dan hasil program kurikulum dapat dilihat dari keberhasilan pencapaian KKM
sebagai tolok ukur. Oleh karena itu hasil pencapaian KD berdasarkan KKM yang
ditetapkan perlu dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang peta KD-KD
tiap mata pelajaran yang mudah atau sulit,dan cara perbaikan dalam proses
pembelajaran maupun pemenuhan sarana-prasarana belajar di sekolah.
d. Merupakan kontrak pedagogik antara tenaga pendidik dengan peserta didik dan
antara satuan pendidikan dengan masyarakat. Keberhasilan pencapaian KKM
merupakan upaya yang harus dilakukan bersama antara tenaga pendidik, peserta
didik, pimpinan satuan pendidikan, dan orang tua. Tenaga pendidik melakukan
upaya pencapaian KKM dengan memaksimalkan proses pembelajaran dan
penilaian. Peserta didik melakukan upaya pencapaian KKM dengan proaktif
mengikuti kegiatan pembelajaran serta mengerjakan tugas-tugas yang
telahdidesain pendidik. Orang tua dapat membantu dengan memberikan motivasi
dandukungan penuh bagi putra-putrinya dalam mengikuti pembelajaran.
Sedangkan pimpinan satuan pendidikan berupaya memaksimalkan pemenuhan
kebutuhan untukmendukung terlaksananya proses pembelajaran dan penilaian di
sekolah.
e. Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata
pelajaran. Satuan pendidikan harus berupaya semaksimal mungkin untuk
melampaui KKM yang ditetapkan. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan
salah satu tolok ukur kinerja satuan pendidikan dalam menyelenggarakan
program pendidikan. Satuan pendidikan dengan KKM yang tinggi dan
dilaksanakan secara bertanggung jawab dapat menjadi tolok ukur kualitas mutu
pendidikan bagi masyarakat.

2.2.3 Komponen Kriteria Ketentuan Minimal (KKM)


a. Kompleksitas

23
Kompleksitas juga menunjukan kesesuaian suatu kompetensi dengan tahap
kematangansiswa. Semakin komplek suatu materi semakin rendah pula relevansi
tingkat kematangan siswa.
Indikator Tingkat Kompleksitas suatu kompetensi diantaranya
mempertimbangkan hal-halsebagai berikut:
 SDM
o Memahami Kompetensi yang harus dicapai siswa
o Kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran
o SDM guru yang kreatif dan inovatif dengan metode yang
bervariasi
o SDM guru yang baik dalam pengetahuan dan kemampuan sesuai
bidang yang diajarkan
o SDM siswa dengan kemampuan penalaran tinggi
o Dibutuhkan kecermatan siswa untuk mempraktikan
o SDM siswa yang cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian
tugas/pekerjaan
o Latihan khusus dengan bantuan orang lain/teman bicara
 WAKTU
o Cukup lama karena perlu pengulangan-
o Penalaran dan Kecermatan siswa yang tinggi
b. Kemampuan rata-rata peserta didik (intek)
 KKM Kelas X didasarkan pada hasil seleksi PSB (Pusat Sumber Belajar),
NUN (Nilai Ujian Nasional), Rapor kelas 3 SMP, testseleksi masuk atau
psikotes.
 KKM Kelas XI dan XII didasarkan pada tingkat pencapaian KKM siswa
padasemester atau kelas sebelumnya.
c. Daya Dukung Sarana
D alam PP 19/2005 disebutkan, “Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana
yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber
belajarlainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk

24
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan”. Beberapa
indikator ketersediaandaya dukung sarana, diantaranya adalah sebagai berikut:
o Sarana dan prasarana seperti VCD,Kaset, dan lCD
o Sumber bahan/referensi yang cukup memadai
o Alat pembelajaran seperti: karton, spidol, gambar, kertas, lem, gunting
o Latihan khusus dengan bantuan orang lain atau teman bicara

2.2.4 Rambu-Rambu Dalam Menetapkan Komponen Kriteria Ketentuan Minimal


(KKM)
Terdapat rambu-rambu yang harus diperhatikan dalam menetapkan Kriteria
Ketentuan Minimal (KKM) ialah sebagai berikut:
a. Kriteria Ketuntasan Minimal adalah tingkat pencapaian kompetensi dasar mata
pelajaran oleh siswa per mata pelajaran.
b. Nilai KKM (kognitif dan psikomotor) dinyatakan dalam bentuk bilangan
bulatdengan rentang 0-100.
c. Nilai KKM maksimum 100.
d. Sekolah dapat menetapkan standar ketuntasan belajar minimum dibawah
nilaiketuntasan belajar maksimum (100), namun sekolah harus merencanakan
targetdalam waktu tertentu untuk mencapai nilai ketuntasan belajar maksimum.
e. Nilai KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran untuk setiap mata
pelajaranmulai dari kelas X, XI,XII, dan dievaluasi ketercapaiannya pada setiap
semester.
f. Penetapan KKM dilakukan oleh forum guru baik yang berada
dilingkungansekolah yang bersangkutan maupun dengan sekolah lain yang
terdekat (yang telahmelaksanakan Kurikulum 2004) atau forum MGMP
setempat.
g. Penetapan nilai KKM dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimum
pada setiap Kompetensi Dasar (KD).
h. Penetapan nilai KKM setiap KD dimaksud, dilakukan melalui analisis
IndikatorPencapaian (IP) pada KD yang terkait.
i. Nilai KKM setiap KD merupakan rata-rata nilai setiap indicator.

25
2.2.5 Penetapan Kriteria Ketentuan Minimal (KKM)
Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran. Langkah
penetapan KKM adalah sebagai berikut :
1. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas daya dukung, dan
intake peserta didik dengan skema sebagai berikut :

Hasil penetapan KKM indicator berlanjut pada KD, SK hingga KKM mata
pelajaran.
2. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan
olehkepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian;
3. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan.
4. KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada
orangtua/wali peserta didik.

Pedoman yang selanjutnya dikenal dengan istilah Kriteria Ketuntasan


Minimal atausering disingkat dengan KKM ini, dikonstruk dari berbagai hal yang
mana hal tersebut berkaitanerat dengan faktor yang harus dilibatkan dalam
mencapai kompetensi di setiap mata pelajaran.Hal tersebut antara lain: tingkat
kesukaran materi, sarana yang tersedia dan kemampuan siswa.Berikut adalah
langkah-langkah dalam menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM):
1. Hitunglah jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran setiap kelas.
2. Tentukan kekuatan/ nilai untuk setiap aspek / komponen sesuai dengan
kemampuanmasing-masing aspek.

26
3. Aspek kompleksitas. Semakin komplek (sukar) KD maka nilainya semakin
rendah,dan semakin mudah KD maka nilainya semakin tinggi.
4. Aspek sumber daya pendukung (sarana). Semakin tinggi sumber daya
pendukungmaka nilainya semakin tinggi.
5. Aspek intake. Semakin tinggi kemampuan awal siswa (intake) maka nilainya
semakintinggi pula.
6. Jumlah nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi tiga untuk menentukan
KKM setiapKD.
7. Jumlahkan seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD
untukmenentukan KKM mata pelajaran.
8. KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama, tergantung
padakompleksitas KD, daya dukung, dan potensi siswa.

Berikut contoh table:


Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian
Kompleksitas Tinggi < 65 Sedang 65-79 Rendah 80-100
Daya dukung Tinggi 80-100 Sedang 65-79 Rendah < 65
Intake siswa Tinggi 80-100 Seeding 65-79 Rendah <65

Atau dengan menggunakan point/skor pada setiap kriteria yang ditetapkan


Aspek yang dianalisis Kriteria Panskoran
Kompleksitas Tinggi (1) Sedang (2) Rendah (3)
Daya dukung Tinggi (3) Sedang (2) Rendah (1)
Intake siswa Tinggi (3) Sedang (2) Rendah (1)

Dalam penetapan KKM paling tidak, ada 2 format yang dapat kita pergunakan secara
teknis.
1. Dengan memberikan bentuk point pada setiap kriteria yang ditetapkan
2. Dengan menggunakan rentang nilai pada setiap kriteria

27
Sekedar mengelompokan indicator kedalan kriteria yang ada, guru menetapkan
skor berdasarkan rentang yang ada.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan kriteria ketuntasan minimal adalah :

1. Tingkat kompleksitas, kesulitan/ kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar,


dan standarkompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Suatu indikator
dikatakan memiliki tingkat kompleksitas tinggi, apabila dalam pencapaiannya
didukung oleh sekurang-kurangnya satudari sejumlah kondisi sebagai berikut:
o Guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan
pada pesertadidik.
o Guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang
bervariasi.
o Guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang
diajarkan.
o Peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi.
o Peserta didik yang cakap/ terampil menerapkan konsep.
o Peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian tugas/
pekerjaan.
o Waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut karena memiliki
tingkatkesulitan dan kerumitan yang tinggi, sehingga dalam proses
pembelajarannyamemerlukan pengulangan/ latihan.
o Tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi agar peserta
didik dapatmencapai ketuntasan belajar.
2. Daya dukung, yaitu kemampuan sumber daya pendukung dalam
menyelenggarakan pembelajaran pada masing-masing sekolah atau madrasah.
Yang dimaksud dengan daya dukung yaitu :
o Tenaga pengajar (guru) yang memenuhi kualifikasi minimal S1/ D4 yang
selalu siapmelaksanakan pembelajaran.
o Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kompetensi
yang harusdicapai peserta didik seperti perpustakaan, laboratorium,
ruangan kelas dan alat/ bahanuntuk proses pembelajaran.

28
o Manajemen sekolah yang mampu mendukung kelancaran Kegiatan
Belajar Mengajar(KBM) dengan baik.
o Kepedulian pemangku kepentingan (stakesholder) sekolah (Pengurus,
Orang tuasiswa, guru, dan karyawan). Keempat jenis daya dukung itu
diharapkan tersedia dalam jumlah, kualitas dan waktu yang tepat.
3. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik di sekolah yang bersangkutan,
yaitutingkat kemampuan rata-rata peserta didik pada sekolah atau madrasah yang
bersangkutan.Intake siswa atau tingkat kemampuan rata-rata siswa dapat
ditentukan sebagai berikut. Untuksiswa kelas 1 SD atau kelas 7 SMP atau kelas
10 SMA/ SMK, penentuan intake siswa berdasarkan rata-rata hasil seleksi
Penerimaan Siswa Baru (PSB), atau menggunakan STTB/Ijazah, atau LHBS/
Rapor tingkat kelas sebelumnya. Bagi SD yang tidak melaksanakanseleksi
Penerimaan Siswa Baru (PSB), penetapan langsung KKM berdasarkan KKM
tahun pelajaran sebelumnya, atau ditetapkan berdasarkan keputusan rapat forum
warga sekolah.Siswa kelas 2-6 SD atau kelas 8-9 SMP atau kelas 11-12 SMA/
SMK, penetapan intake siswa berdasarkan tingkat kemampuan rata-rata siswa
yang dicapai dalam LHBS atau Raporsemester sebelumnya.

2.2.6 Analisi Pencapaian KKM Peserta Didik


Analisis pencapaian KKM dimaksudkan untuk melakukan analisis rata-rata hasil
pencapaian peserta didik terhadap KKM yang telahditetapkan pada setiap mata
pelajaran.
Melalui analisi dimaksud, diharapkan akan diperoleh data antara lain tentang :
a) KD yang dapat dicapai oleh 75%-100% dari jumlah peserta didik.
b) KD yang dapat dicapai oleh 50%-74% dari jumlah peserta didik.
c) KD yang hanya dapat dicapai oleh £49% dari jumlah peserta didik.

Manfaat hasil analisis sebagai dasar untuk meningkatkan KKM pada setiap semester
atau tahun berikutnya dalam rangka mencapai kriteria KKM.

Mekanisme pelaksanaan analisis pencapaian standar ketuntasan belajar :


a) Analisis pencapaian KKM dilakukan berdasarkan hasil pengolahan data
perolehannilai setiap peserta didik per mata pelajaran saat yang bersangkutan
mengikuti pelajaran.
b) Hasil pengkajian yang dimaksud, dianalisis dan direkap.

29
30
Contoh :

Mata pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X/1

Kompetensi Kriteria Ketuntasan Minimal


Kriteria pencapaian ketuntasan belajar siswa (KD/indikator)
Dasar/Indikator

Kompleksitas Daya dukung intake KD Mapel

M 3.1 Menjelaskan
hakikat ilmu Fisika
dan peranannya dalam
kehidupan, metode
ilmiah, dan Rendah (80) Tinggi (80) Sedang (70) 77
keselamatan kerja di
laboratorium

Sedang (70) Tinggi (80) Sedang (70) 73

Tinggi (65) Tinggi (80) Rendah (65) 65

31
Tinggi (65) Tinggi (80) Rendah (65) 70

Langkah penghitungannya:
Untuk mencari KKM per KD
     ∑bobot soal
       3
a.       80+80+70 =76,6
            3
b.      70+80+70=73,3
3
c.       65+80+65 = 70
3
d.      65+80+65 =70
3
Mencari nilai KKM Mapel:
 ∑KKM KD
  ∑KD/indikator
77+73+70+70 =   290      =  72,5
4                4
Nilai KKM Mapel merupakan angka bulat, maka nilai KKM 72,5 dibulatkan menjadi 73

32
BAB III
Penutup

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar.
2. Terdapat 9 komponen silabus yaitu identifikasi, standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok, pengalaman belajar, indicator, jenis penilaian, alokasi waktu, dan sumber
belajar.
3. Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut,
seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan
pengembangan sistem penilaian.
4. Silabus pada K13 dan kurikulum merdeka tentunya memiliki perbedaan seperti pada K13
dikenal dengan nama silabus tapi ketika di kurikulum merdeka dikenal sebagai alur
tujuan pembelajaran (ATP). Tidak hanya itu saja, komponen silabus pada kurikulum
2013 terdapat kompetensi inti sedangkan peda kurikulum merdeka terdapat capaian
pembelajaran (CP) sesuai dengan Fasenya.
5. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) merupakan salah satu prinsip penilaian pada
kurikulum berbasis kompetensi, yang artinya, mereka menggunakan kriteria tertentu
dalam menentukan kelulusan peserta didik.
6. Adapun fungsi dari KKM antara lain sebagai acuan bagi tenaga pendidik dalam menilai
kompetensi peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti dan
sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata
pelajaran.
7. Terdapat 3 komponen KKM ialah kompleksitas, kemampuan rata-rata peserta didik, dan
daya dukung sarana.
8. Ada beberapa rambu-rambu yang harus diperhatikan dalam penentuan KKM, antara lain
Kriteria Ketuntasan Minimal adalah tingkat pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran

33
oleh siswa per mata pelajaran, dan nilai KKM (kognitif dan psikomotor) dinyatakan
dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0-100.
9. Langkah-langkah penetapan KKM ialah mempertimbangkan 3 aspek, hasil penetapan
KKM oleh guru disahkan oleh kepala sekolah, ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan, dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan
kepada orangtua/wali peserta didik.
10. Analisis pencapaian KKM dilakukan berdasarkan hasil pengolahan data perolehannilai
setiap peserta didik per mata pelajaran saat yang bersangkutan mengikuti pelajaran.

34
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2018. Makalah Kriteria Ketuntasan Minimal.

Anonim. 2014. Silabus Pembelajaran. http://makalahpgmi2013.blogspot.com/2014/10/silabus-


pembelajaran.html?m=1. Diakses pada 29 Januari 2023.

Anonim. 2022. Apa itu alur tujuan pembelajaran (ATP) pada kurikulum merdeka.
https://www.kelaspintar.id/blog/inspirasi/apa-itu-alur-tujuan-pembelajaran-atp-pada-
kurikulum-merdeka-18171/.Diakses pada 29 Januari 2023.

Anonim, 2021, Silabus Fisiska. https://drive.google.com/file/d/1-MfqljWURp2y_k-


hgRBx7CnahKwmzUF7/view. Diakses pada 29 Januari 2023.

Dewi, P,L,R.2022. Perbedaan dan Persamaan RPP dan Silabus KTSP, K13, dan Kurukulum
Merdeka. https://youtu.be/K1kDKgBvwJM. Diakses pada 29 Januari 2023.

Fikar. 2015. Silabus .http://fikar0760.blogspot.com/2015/02/silabus.html?m=1. Diakses pada 29


Januari 2023.

Kismawan, DKK. 2016. Silabus. http://ardikismawan.blogspot.com/2016/11/silabus-diajukan-


untuk-memenuhi-tugas.html?m=1.Diakses pada 29 Januari 2023.

Mardiyah, Ainun. Tanpa Tahun. KKM Fisika X K13.

Maslikhah. 2022. KKM pada Kurikulum Merdeka Belajar 2022 SD, SMP, SMA, SMK.

Sarah,L,L.2022.Final_ATP_Fisika.
https://drive.google.com/drive/u/0/mobile/folders/1wzsu3y1SBeCqqRRMxKxLraZap_yR
TQpO?usp=sharing.Diakses pada 29 Januari 2023.

Sudiati, Tatik. 2018. Peningkatan kinerja guru dalam menetapkan kriteria ketuntasan minimal
melalui workshop.

Wuner, Fina. Tanpa tahun.Makalah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

35

Anda mungkin juga menyukai