Oleh :
KELOMPOK 10
Wahyu Nurjaman (18510109)
Salsabila Fitria Khoerunnisa (18510130)
Mira Giwianti (18510122)
Febriani Dwi Maharani (18510101)
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebagai pencipta
atas segala kehidupan yang senantiasa memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “KONSEP DASAR KURIKULUM
SECARA UMUM DAN KONSEP DASAR KURIKULUM SMP”
Dalam kesempatan ini, kami juga ingin mengucapkan terima kasih dengan hati yang
tulus kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini semoga
Tuhan senantiasa membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
guna perbaikan dan kelengkapan penyusunan makalah ini. Harapan kami semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua .
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. KONSEP DASAR KURIKULUM SECARA UMUM..............................................................3
1. Fungsi Kurikulum..................................................................................................................3
2. Peranan Kurikulum................................................................................................................4
3. Komponen Kurikulum...........................................................................................................5
B. PEMBELAJARAN MATEMATIKA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013...6
1. Model Pembeljaran proses Saintifik......................................................................................6
C. ALGORITMA..........................................................................................................................8
1. Pengertian..............................................................................................................................8
2. Ciri-ciri, Sifat, Struktur Dasar dan Cara Penulisan Algoritma...............................................9
BAB III...............................................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................................12
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................12
Daftar Pustaka...................................................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertia dari kurikulum secara umum ?
2. Apa peran dan fungsi dari kurikulum ?
3. Apa saja komponen – komponen kurikulum ?
4. Bagaimana pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013 ?
5. Apa itu algoritma matematika ?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep kurikulum secara umum.
2. Untuk mengetahui peranan kurikulum 2013 dalam pembelajaran matematika
di smp.
3. Untuk mengetahui algoritma dengan baik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Fungsi Kurikulum
Apa sebenarnya fungsi kurikulum bagi guru, siswa, kepala sekolah/ pengawas, orang
tua, dan masyarakat? Pada dasarnya kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman atau
acuan. Bagi guru, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan
proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum itu berfungsi
sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi orang tua,
kurikulurn itu berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar di
rumah. Bagi masyarakat, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman untuk
memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Bagi siswa
itu sendiri, kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.
Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat enam
fungsi kurikulum, yaitu:
a. Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function):
Kurikulum berfungsi sebagai penyesuain adalah kemampuan untuk menyesuaikan
diri dengan perubahan yang terjadi dilingkungannya karena lingkungan bersifat
dinamis artinya dapat berubah-ubah.
b. Fungsi Integrasi (the integrating function):
Kurikulum berfungsi sebagai penyesuain mengandung makna bahwa kurikulum
merupakan alat pendidikan yang mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utut
yang dapat dibutuhkan dan berintegrasi di masyarakat.
c. Fungsi Diferensiasi (the diferentiating function):
Kurikulum berfungsi sebagai diferensiansi adalah sebagai alat yang memberikan
pelayanan dari berbagai perbedaan disetiap siswa yang harus dihargai dan
dilayani.
2. Peranan Kurikulum
Terdapat tiga peranan yang dinilai sangat penting, yaitu peranan konservatif, peranan
kreatif, dan peranan kritis/evaluatif (Oemar Hamalik, 1990).
4
a. Peranan Konservatif
Peranan konservatif menekankan bahwa kurikulum itu dapat dijadikan sebagai
sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap
masih relevan dengan masa kini kepada generasi muda, dalam hal ini para siswa.
Peranan konservatif ini pada hakikatnya menempatkan kurikulum yang
berorientasi ke masa lampau. Peranan ini sifatnya menjadi sangat mendasar,
disesuaikan dengan kenyataan bahwa pendidikan pada hakikatnya merupakan
proses sosial. Salah satu tugas pendidikan yaitu mempengaruhi dan membina
perilaku siswa sesuai dengan nilai-nilai sosial yang hidup di lingkungan
masyarakatnya.
b. Peranan Kreatif
Perkembangan ilmu pengetahuan dan aspek-aspek lainnya senantiasa terjadi setiap
saat. Peranan kreatif menekankan bahwa kurikulum harus mampu
mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan
kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan masa mendatang.
Kurikulum harus mengandung hal-hal yang dapat membantu setiap siswa
mengembangkan semua potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh
pengetahuan-pengetahuan baru, kemampuan-kemampuan baru, serta cara berpikir
baru yang dibutuhkan dalam kehidupannya.
c. Peranan Kritis dan Evaluatif
Peranan ini dilator belakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-nilai dan budaya
yang hidup dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan, sehingga
pewarisan nilai-nilai dan budaya masa lalu kepada siswa perlu disesuaikan dengan
kondisi yang terjadi pada masa sekarang. Selain itu, perkernbangan yang terjadi
pada masa sekarang dan masa mendatang belum tentu sesuai dengan apa yang
dibutuhkan. Oleh karena itu, peranan kurikulum tidak hanya mewariskan nilai dan
budaya yang ada atau menerapkan hasil perkembangan baru yang terjadi,
melainkan juga memiliki peranan untuk menilai dan memilih nilai dan budaya
serta pengetahuan baru yang akan diwariskan tersebut. Dalam hal ini, kurikulum
harus turut aktif berpartisipasi dalam kontrol atau filter sosial. Nilai-nilai sosial
yang tidak sesuai lagi dengan keadaan dan tuntutan masa kini dihilangkan dan
diadakan modifikasi atau penyempurnaan-penyempurnaan.
3. Komponen Kurikulum
Kurikulum mempunyai 4 unsur komponen yang membentuk/penyusun kurikulum. 4
Unsur komponen kurikulum adalah sebagai berikut, yaitu :
1. Komponen Tujuan
Kurikulum merupakan suatu sistem pembelajaran yang digunakan untuk mencapai
tujuan karna berhasil atau tidaknya sistem pembelajaran diukur dari banyaknya
tujuan-tujuan yang tercapai. Tujuan pendidikan menurut permendiknas No. 22
Tahun 2007 pada tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah adalah sebagai
berikut :
a. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar
kecerdasan,pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, dan
keterampilan hidup mandiri serta mengikuti pendidikan
selanjutnya.
5
b. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan
kecerdasan,pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan
keterampilan hidup mandiri serta mengikuti pendidikan
selanjutnya.
c. Tujuan pendidikan menengah kejurusan adalah meningkatkan
kecerdasan,pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan
keterampilan hidup mandiri serta mengikuti pendidikan selanjutnya
sesuai kejurusan.
d. Tujuan pendidikan institusional adalah tujuan pendidikan yang
dikembangkan di kurikuler dalam setiap mata pelajaran disekolah.
2. Komponen Isi ( Bahan Pengajaran )
Kurikulum dalam komponen isi adalah suatu yang diberikan kepada anak didik
untuk bahan belajar mengajar guna mencapaitujuan. Kurikulum memiliki kriteria
yang membantu perencanaan pada kurikulum.
Kriteria kurikulum adalah sebagai berikut :
a. Sesuai, tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa
b. Mencerminkan kenyataan social
c. Mengandung pengetahuan ilmiah yang tahan uji
d. Menunjang tercapainya tujuan pendidikan
3. Komponen Strategi
Kurikulum sebagai komponen strategi yang merujuk pada pendekatan dan metode
serta peralatan dalam proses belajar mengajar. Strategi dalampembelajaran
tergambar dari cara yang ditempuh dalam pembelajaran,mengadakan penilaian,
pelaksanaan bimbingan dan mengatur kegiatan baik umum maupun yang sifatnya
khusus. Strategi Pelaksanaan adalah pengajaran, penilaian,bimbingan, dan
penyeluhan kegiatan sekolah. Tercapainya tujuan, ini diperlukan pelaksanaan
yang baik dalam menghantarkan peserta didik ke tujuan tersebut yang merupakan
tolak ukur dari program pembelajaran (kurikulum).
4. Komponen Evaluasi
Komponen evaluasi dalam kurikulum adalah memeriksa tingkat ketercapaian
tujuan suatu kurikulum dalam proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki
peranan penting dalam memberikan keputusan dari hasil evaluasi guna dalam
pengembangan model kurikulum sehingga mampu mengetahui tingkat
keberhasilan suatu siswa dalam mencapai tujuannya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan sejumlah
kegiatan yang berisi tujuan, isi dan mata pelajaran yang harus dicapai oleh peserta
didik baik didalam maupun diluar sekolah.
6
B. PEMBELAJARAN MATEMATIKA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM
2013
Hakikat manusia yang merupakan ilmu yang akhirnya bersifat abstrak, bagi kebanyakan
siswa matematika merupakan momok. Bagi para guru tidak mudah umtuk memilih strategi,
model, pendekatan, metode teknik pembelajaraan yang tepat sehingga materi matematika
mudah di pahami siswa, siswa bisa terampil serta siswa tertarik untuk mempelajarinya.
Strategi pembelajaraan merupakan taktik yang di gunakan guru agar pembelajaraan
terlaksana secara tepat sasaran. Strategi pembelajaraan secara aplikatif dapat di bedakan
menjadi dua kelompok yaitu strategi langsung dan tidak langsung. Strategi mana yang di
gunakan sehingga pelaksanaan pembelajaraan dapat tepat sasaran sehimgga tujuan
pembelajaran dapat tercapai sangat tergantung pada keahlian guru. Agar siswa lebih cepat
memahami materi biasanya di gunakan strategi langsung. sedangkan strategi tidak langsung
jenis kegiatannya tidak langsung menyentuh materi pembelajaran
Dalam konteks kurikulm 2013 ada 5 model pembelajaran merupakan model inti.
Pelaksanaan model pembelajran mana yang di pilih di orientasikan agar siswa dapat
mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilannya dalam proses pembelajaran yang
aktiv kreatif, siswa dapat ,mengembangkan kemampuan kritis dan terampil berkomunikasi
maka para guru pegang peranan yang penting.
Kelima Model Pembeljaran tersebut adalah : Model Pembelajran proses Saintifik, Model
Pembelajran Integratif Berdiferensiasi, Model Pembelajaran Multiliterasi, Model
Pembelajaran Multisensori, dan Model Pembelajaran Kooperatif,
1. Model Pembeljaran proses Saintifik
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pendagogi modern dalam model pembelajaran
matematika, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah (scientific appoach)
Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran matematika meliputi menanya, menaati, menalar,
mencoba membentuk jenjaring untuk semua materi ajar.memungkinkan keterbudayakannya
kecakapan berpikir sains, terkembang sense of inquiry, dan kemampuan berpikir kreatif
(Alfred De Vito 1989 )
7
Tujuan pembeljarn dirumuskan secara sederhana dan jelas namun menarik sistem
penyajiannya.
2. Alur pendekatan saintifik
Observing (mengamati)
Questioning (menanya)
Associating (menalar)
Experimenting (mencoba)
Networking (mengkomunikasikan
Kita ambil contoh penerapannya pada pembelajaran matematika materi Bilangan
September
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30
1. Mengamati
Mengumpulkan data /informasi data yang teramatidari fskta penataan bilangan
pada kalender
Melihat karakteristik penataan bilangan pada kalender
Mencari informasi pada buku terkait karakteristik operasi hitung bilangan
bulat, barisan dan deret aritmatika, dan permainan matematika.
Peserta didik terus mengamati bilangan-bilangan pada pojok persegi atau atau
persegi panjang yang mereka amati dan ambil secara acak, kemudian
menjumlahkannya
2. Menanya
Mengajukan pertanyaan/masalah berbasis fakta penataan bilangan pada
kalender
Melihat karakteristik penataan bilangan pada kalender
Mencari informasi pada buku terkait karakteristik operasi hitung bilangan
bulat, barisan dan deret aritmatika, dan permainan matematika.
3. Menalar
Penataan kalender berdasarkan urutan bilangan asli
Misal 1 = n
Berarti 2 = n + 1 2 + 17 = (n + 1) + (n + 16) = 2n + 17
3=n+2 16 + 3 = (n + 15) + (n + 2) = 2n + 17
16 = n +15
17 = n + 16
Andaikan bilangan pojok kiri atas adalah n, maka dapat disusun bilangan-
bilangan persegi/persegi panjang berikut
8
n n+1
n+7 n+8
Sehingga n + (n + 8) =2n + 8 = (n + 7) + (n + 1)
4. Mencoba
Peserta didik mencoba menjumlahkan bilangan-bilangan yang dilalui oleh kedua
diagonal persegi/persegi panjang, yang ternyata memberikan hasil yang sama pula.
5. Mengkomunikasikan
Peserta didik menyajikan dalam bentuk lain
Koneksi istilah xt untuk nilai tengah ataupun rata-rata
Dapat pula 2 + 12,5 + 23 = 37,5 = 11,5 + 12,5 + 13,5
Peserta didik membuat generalisasi “jumlah yang sama disebabkan oleh sifat
bilangan sama yang asli berurutan “
Interpretasi hasil yang diperoleh “bahwa ini berlaku untuk penataan bilangan
pada kalender “
Membuat jejaring dengan materi lain dan konsep lain “nilai tengah, rat-rata,
permainan matematika dan matc magi.
Perluasan materi untuk pola bilangan, barisan dan deret aritmatika,serta KPK
dan FPB bilangan bulat. Untuk hal ini dapat menggunakn proses saintifik
C. ALGORITMA
1. Pengertian
Algoritma berasal dari nama seorang Ilmuwan Arab yang bernama Abu Jafar
Muhammad Ibnu Musa Al Khuwarizmi penulis buku berjudul Al Jabar Wal
Muqabala Kata Al Khuwarizmi dibaca orang barat menjadi Algorism yang
kemudian lambat laun menjadi Algorithm diserap dalam bahasa Indonesia
menjadi Algoritma. Algoritma dapat diartikan urutan penyelesaian masalah yang
disusun secara sistematis menggunakan Bahasa yang logis untuk memecahkan
suatu permasalahan.
Meski demikian terdapat beberapa definisi algoritma yang lain. Diantaranya
menurut Rinaldi Munir, algoritma adalah urutan langkah-langkah logis
penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis. Sedang menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, definisi algoritma adalah urutan logis pengambilan
keputusan untuk pemecahan masalah. Menurut tim Gunadarma:1988, algoritma
adalah suatu himpunan berhingga dari instruksi-instruksi yang secara jelas
memperinci langkah-langkah proses pelaksanaan, dalam pemecahan suatu
masalah tertentu, atau suatu kelas masalah tertentu, dengan dituntut pula bahwa
himpunan
instruksi tersebut dapat dilaksanakan secara mekanik
Pertimbangan dalam pemilihan algoritma adalah,
1. algoritma haruslah benar. Artinya algoritma akan memberikan keluaran susuai
seperti yang diharapkan dari sejumlah masukan yang diberikan. Tidak peduli
sebagus apapun algoritma, jika memberikan keluaran yang salah, maka sudah
pasti algoritma tersebut bukanlah algoritma yang baik.
9
2. Mengetahui seberapa baik hasil yang dicapai oleh algoritma tersebut. Hal ini
penting terutama pada algoritma yang memerlukan aproksimasi hasil yaitu
algoritma yang hasilnya hanya berupa pendekatan. Algoritma yangbaik harus
mampu memberikan hasil yang sedekat mungkin dengan nilaiyang
sebenarnya.
3. Efisiensi algoritma. Efisiensi algoritma dapat ditinjau dari dua hal yaitu
efisiensi waktu dan memori. Meskipun algoritma memberikan keluaran yang
benar atau paling mendekati, tetapi jika kita harus menunggu lama untuk
mendapatkan hasil semisal berjam-jam untuk mendapatkan keluarannya maka
biasanya algoritma tersebut biasanya tidak akan menjadi pilihan utama, setiap
orang menginginkan keluaran yang relatif cepat.
Begitujuga dengan memori, semakin besar memori yang terpakai maka
semakin jelek algoritma tersebut.Dalam kenyataannya, setiap orang bisa
membuat algoritma yang berbeda untuk menyelesaikan suatu permasalahan,
walaupun terjadi perbedaan dalam menyusun algoritma, tentunya kita
mengharapkan keluaran yang mirip atau sama. Jika dihadapkan pada
permasalahan seperti ini maka sebaiknya pilih algoritma yang paling efisien
dan cepat.
Tujuan dari belajar logika dan algoritma adalah agar dapat membiasakan diri
melakukan suatu perencanaan apabila menyelesaikan suatu masalah.Karena
suatu permasalahan yang diselesaikan dengan suatu perencanaan yang matang
maka akan mendapatkan solusi yang lebih optimal dibandingkan
menyelesaikan masalah tanpa menggunakan suatu perencanaan.
10
Seperti telah dijelaskan di sub bab sebelumnya bahwa penyusun atau struktur dasar
algoritma adalah langkah-langkah. Suatu Algoritma dapat terdiri dari tiga struktur dasar,
yaitu runtunan, pemilihan dan pengulangan. Ketiga jenis langkah tersebut membentuk
konstruksi suatu algoritma. Berikut adalah penjelasan dari tiga struktur tersebut :
1. Runtunan (sequence)
Sebuah runtunan terdiri dari satu atau lebih instruksi. Tiap instruksi dikerjakan secara
berurutan sesuai dengan urutan penulisannya, yakni sebuah instruksi dilaksanakan
setelah instruksi sebelumnya selesai dikerjakan. Urutan dari instruksi menentukan
hasil akhir dari suatu algoritma. Bila urutan penulisan berubah maka mungkin juga
hasil akhirnya berubah. Sebagai contoh perhatikan operasi aritmatika berikut ini,
(4+3)*7=49, tetapi bila urutan aksinya diubah maka hasil keluaran akan berbeda
menjadi 4+(3*7) =25.
Contoh lain dari runtunan aksi adalah algoritma penukaran dua bilangan bulat,yaitu:
1. Deklarasikan A, B, dan C sebagai bilangan bulat
2. Masukkan nilai A dan B
3. Masukkan nilai A ke dalam C
4. Masukkan nilai B ke dalam A
5. Masukkan nilai C ke dalam B
2. Pemilihan (selection)
Kadangkala terdapat suatu kejadian yang baru akan dikerjakan jika suatu kondisi
tertentu telah terpenuhi. Pemilihan yaitu instruksi yang dikerjakan dengan kondisi
tertentu. Kondisi adalah persyaratan yang dapat bernilai benar atau salah. Satu atau
beberapa instruksi hanya dilaksanakan apabila kondisi bernilai benar, sebaliknya
apabila salah maka instruksi tidak akan dilaksanakan. Contoh kasus pemilihan adalah
dalam penentuan bilangan genap atau ganjil berikut ini:
1. Masukkan bilangan sebagai sebuah bilangan bulat
2. Bagi bilangan dengan angka 2, simpan nilai sisa pembagian dalam variabel sisa
3. Jika nilai sisa sama dengan 0 maka kerjakan langkah 4:
4. Tampilkan ”GENAP” ke layar
5. Jika nilai sisa tidak sama dengan 0 maka kerjakan langkah 6
6. Tampilkan ”GANJIL” ke layar
7. Selesai.
3. Pengulangan (repetition)
Salah satu kelebihan komputer adalah kemampuannya untuk mengerjakan pekerjaan
yang sama berulang kali tanpa mengenal lelah.Kita tidak perlu menulis instruksi yang
sama berulang kali, tetapi cukup melakukan pengulangan dengan instruksi yang
tersedia. Pengulangan merupakan kegiatan mengerjakan sebuah atau sejumlah aksi
yang sama sebanyak jumlah yang ditentukan atau sesuai dengan kondisi yang
diinginkan. Beberapa statemen pengulangan di bahasa pemrograman yaitu for…,
while()..., do...while(), repeat....until, for...downto...do, for...to...do dan lain-lain.
Sebagai contoh adalah menampilkan huruf tertentu sebanyak n kali ke layar sebagai
berikut:
1. Deklarasikan variabel huruf untuk menyimpan karakter yang akan ditampilkan.
2. Deklarasikan variabel n untuk menyimpan banyaknya perulangan
11
3. Deklarasikan variabel counter yang digunakan sebagai counter perulangan yang
sudah dilakukan.
4. Masukkan sebuah karakter dan simpan dalam variabel huruf
5. Masukkan banyaknya perulangan yang diinginkan dan simpan dalam variabel n
6. Set nilai counter dengan 0
7. Tampilkan huruf ke layar
8. Lakukan penambahan counter dengan 1
9. Jika nilai counter<n, kerjakan langkah 6
10. Jika nilai counter = n selesai
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
1) kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2) Kurikulum memiliki tiga peranan yang dinilai sangat penting, yaitu peranan
konservatif, peranan kreatif, dan peranan kritis/evaluative.
12
3) Kurikulum memiliki 6 fungsi yakni fungsi penyesuaian (the adjustive or
adaptive function) , fungsi integrasi (the integrating function) , fungsi
diferensiasi (the diferentiating function) , fungsi persiapan (the propaeduetic
function), fungsi pemilihan (the selective function), fungsi diagnostik(the
diagnostic function)
4) Kurikulum mempunyai 4 unsur komponen yang membentuk/penyusun
kurikulum yaitu ,komponen tujuan,komponen isi ( Bahan Pengajaran ),
komponen strategi dan komponen evaluasi.
5) Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pendagogi modern dalam model
pembelajaran matematika, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah (scientific
appoach)Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran matematika meliputi
menanya, menaati, menalar, mencoba membentuk jenjaring untuk semua
materi ajar.memungkinkan keterbudayakannya kecakapan berpikir sains,
terkembang sense of inquiry, dan kemampuan berpikir kreatif
6) Algoritma dapat diartikan urutan penyelesaian masalah yang disusun secara
sistematis menggunakan Bahasa yang logis untuk memecahkan suatu
permasalahan.
7) Tujuan dari belajar logika dan algoritma adalah agar dapat membiasakan diri
melakukan suatu perencanaan apabila menyelesaikan suatu masalah.Karena
suatu permasalahan yang diselesaikan dengan suatu perencanaan yang matang
maka akan mendapatkan solusi yang lebih optimal dibandingkan
menyelesaikan masalah tanpa menggunakan suatu perencanaan.
Daftar Pustaka
http://digilib.iainkendari.ac.id/183/3/BAB%20II.pdf
http://juniarari.blogspot.com/2011/11/konsep-dasar-kurikulum.html
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196209061986011-
AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/Konsep_Dasar_Kurikulum.pdf
https://www.academia.edu/20274407/Logika_dan_Algoritma
13
14