Anda di halaman 1dari 11

Mini Riset Perbandingan dan Telaah Kurikulum

“PERBANDINGAN KTSP DAN KURIKULUM 2013”


Dosen Pengampu: Septian Prawijaya S.Pd, M.Pd.

Disusun Oleh:
Hermawan Telaumbanua (1183311036)
Fauziah Ahmad Zain Hasibuan (1183311043)
Paulus Ryan Habeaan (1183311047)
Farhan Ardian Ritonga (1183311060)

Kelas:
PGSD Ekstensi H 2018

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN, 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mini riset yang berjudul
”PERBANDINGAN KTSP DAN KURIKULUM 2013” makalah ini disusun
guna memberikan informasi tambahan. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih ada kekurangan baik dari segi penulisan dan tata bahasanya dan makalah
tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari beberapa pihak sehingga
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini. Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat berguna dan
menambah pengetahuan.

Medan, 17 Mei 2020

penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................4

1.1 Latar Belakang...................................................................................4


1.2 Tujuan Penelitian...............................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................5

2.1 Pokok Pembahasan .............................................................................5

2.2 Perbedaan KTSP dengan Kurikulum 2013..........................................6

2.3 Ruang Lingkup SKL Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013............8

BAB III PENUTUP.........................................................................................10

3.1 Kesimpulan..........................................................................................10

3.2 Saran....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,


isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta
didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada di daerah. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik tahun 2010, penduduk
Indonesia berjumlah 237.641.326 jiwa dengan berbagai keragaman. Keragaman
tersebut selanjutnya melahirkan pula tingkatan kebutuhan dan tantangan
pengembangan yang berbeda antardaerah dalam rangka meningkatkan mutu dan
mencerdaskan kehidupan masyarakat di setiap daerah. Terkait dengan
pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang
sesuai dengan karakteristik daerah. Kurikulum sebagai jantung pendidikan perlu
dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon
kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik di masa kini dan masa
mendatang.

1.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana tingkat kemajuan pendidikan dalam penerapan
kurikulum dalam satuan pendidikan.
2. Untuk mnegetahui perbedaan dalam pelaksanaan KTSP dan KURIKULUM
2013.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 POKOK PEMBAHASAN

Pendidikan merupakan suatu hal terpenting bagi pembangunan dalam


rangka untuk meningkatkan martabat suatu bangsa. dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: Pasal 36 ayat (2)
menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah, dan peserta didik. Pendidikan sebagai sebuah usaha
mempersiapkan manusia yang siap pakai dalam berbagai bidang pekerjaan dan
keahlian guna menjawab tantangan kehidupan. Pendidikan nantinya harus mampu
membina generasi mendatang menjadi manusia dengan karakter yang kuat,
dengan jati diri yang jelas dan dengan berbagai kemampuan yang sesuai dengan
masalah yang dihadapi bangsa, baik masalah-masalah masa kini maupun di masa
akan datang. Untuk itu diperlukan keprofesionalan dalam pendidikan yang bebasis
siap untuk menantang pendidikan sehingga diperlukan setiap satuan pendidikan
yang dinamakan kurikulum.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu
ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi
dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum
disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Dulu dan sekarang,
kita sudah mengenal dengan yang namanya KTSP atau Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan yang mulai diberlakukan sejak tahun ajaran 2007/2008.

5
2.2 PERBEDAAN KTSP DAN KURIKULUM 2013
 KTSP
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat
satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
kalender pendidikan, dan silabus. Pada KTSP Standar Isi ditentukan terlebih
dahulu melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu ditentukan SKL
(Standar Kompetensi Lulusan) melalui Permendiknas No 23 Tahun 2006 KTSP
lebih menekankan pada aspek pengetahuan. Di jenjang SD Tematik Terpadu
untuk kelas I-III kemudian Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata
pelajaran lebih banyak dibanding Kurikulum 2013. Standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi, pada KTSP TIK
merupakan sebagai mata pelajaran, pramuka bukan ekstrakurikuler wajib.
Penilaiannya lebih dominan pada aspek pengetahuan, pada KTSP penjurusan di
mulai pada kelas XI. Pengembangan KTSP merupakan bagian dari kegiatan
perencanaan satuan pendidikan. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja satuan
pendidikan dan/atau kelompok satuan pendidikan yang diselenggarakan sebelum
tahun ajaran baru. Tahap kegiatan pengembangan KTSP secara garis besar
meliputi: (1) penyusunan draf berdasarkan analisis konteks; (2) reviu, revisi, dan
finalisasi; serta (3) pengesahan oleh pejabat yang berwenang. Langkah yang lebih
rinci dari masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim
pengembang kurikulum satuan pendidikan. Pelaksanaan KTSP merupakan
tanggung jawab bersama seluruh unsur satuan pendidikan yakni kepala
sekolah/madrasah, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Komponen KTSP
meliputi 3 dokumen. Dokumen 1 yang disebut dengan Buku I KTSP berisi
sekurang-kurangnya visi, misi, tujuan, muatan, pengaturan beban belajar, dan
kalender pendidikan. Dokumen 2 yang disebut dengan Buku II KTSP berisi
silabus dan dokumen 3 yang disebut dengan Buku III KTSP berisi rencana
pelaksanaan pembelajaran yang disusun sesuai potensi, minat, bakat, dan
kemampuan peserta didik di lingkungan belajar. Penyusunan Buku I KTSP
menjadi tanggung jawab kepala sekolah/madrasah, sedangkan penyusunan Buku

6
III KTSP menjadi tanggung jawab masing-masing tenaga pendidik. Buku II KTSP
sudah disusun oleh Pemerintah.

 KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 Juli 2013.
Sedangkan implementasinya telah diterapkan pada tahun pelajaran 2013/2014 di
sekolah-sekolah tertentu atau masih terbatas. dalam Kurikulum 2013 kegiatan
pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan pemerintah, kecuali untuk
mata pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan pendidikan
yang bersangkutan.  SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih
dahulu, melalui Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan
Standar Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam
Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013. Aspek kompetensi lulusan ada
keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI,
kemudian jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata
pelajaran lebih sedikit dibanding KTSP. Proses pembelajaran setiap tema di
jenjang SD dan semua mata pelajaran di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan
dengan pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta. TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bukan
sebagai mata pelajaran, melainkan sebagai media pembelajaran. Standar penilaian
menggunakan penilaian otentik, yaitu mengukur semua kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil. Pramuka menjadi
ekstrakuler wajib dan Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X untuk jenjang
SMA/MA.

2.3 RUANG LINGKUP SKL KURIKULUM KTSP DAN KURIKULUM


2013

7
Perbedaan ruang lingkup antara SKL dalam KTSP dan kurikulum 2013
adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Perbedaan SKL pada KTSP dan Kurikulum 2013

KTSP Kurikulum 2013


SKL terdiri dari setiap mata Hanya ada 1 SKL pada setiap jenjang
pelajaran, setiap mata pelajaran kelas yang menjadi acuan untuk semua
memiliki SK dan KD sendiri, mata pelajaran.
disetiap jenjang kelas
Pembelajaran menitikberatkan pada Pembelajaran lebih menekankan
kemampuan kognitif. Terlihat dari pendidikan karakter. Adanya
esensi SK dan KD yang lebih keseimbangan antara soft skill dan hard
banyak memuat konseptual. skill. Dipaparkan jelas pada tiap-tiap
sehingga beban belajar terlalu berat. Kompetensi Inti,yaitu KI1, KI2, KI3 dan
KI4.
Pembentukan karakter belum secara Pendidikan karakter sudah dimunculkan
jelas diuraikan dalam SKL, hanya dalam SKL dalam ranah KI1 (religious),
dimunculkan dalam silabus dan dan KI2 (sikap sosial individual).
RPP
Pembelajaran yang digunakan Pembelajaran menggunakan pendekatan
bersifat pasif dan abstrak ilmiah yang bersifat interaktif,
menyelidiki konteks dunia nyata.
SKL diuraikan berasal dari standar SKL diuraikan berdasarkan kebutuhan,
isi dimana SKL digunakan sebagai dasar
untuk mengembangkan 7 SNP yang
lainnya.
Terdapat pemisahan antara mata Semua mata pelajaran harus mampu
pelajaran sikap, keterampilan, dan membentuk sikap, keterampilan, dan
pembentukan pengetahuan pengetahuan.
Kompetensi diuraikan dari mata Mata pelajaran diuraikan dari kompetensi
pelajaran. yang ingin dicapai
Mata pelajaran terpisah – terpisah Semua mata pelajaran disatukan oleh KI
sehingga terlihat seperti kumpulan disetiap kelas.
mata pelajaran.
Mata pelajaran belum relevan Sesuai dengan perkembangan anak, mata

8
dengan kompetensi yang pelajarannya esensial, dan sesuai dengan
dibutuhkan, terlalu berat, terlalu yang dibutuhkan.
luas.
Cakupan SKL terdiri dari satuan Cakupan SKL untuk semua satuan
pendidikan, mata pelajaran, dan pendidikan yang meliputi mata pelajaran,
kelompok mata pelajaran. jenjang kelas, maupun kelompok
pelajaran.
Penjurusan dimulai ketika kelas XI Tersedia kelompok peminatan (sebagai
SMA. Tidak tersedia mata pelajaran ganti penjurusan) dan pilihan antar
pilihan antar jurusan. kelompok peminatan dan bebas pada awal
masuk sekolah SMA.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dulu dan sekarang, kita sudah mengenal dengan yang namanya KTSP atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mulai diberlakukan sejak tahun
ajaran 2007/2008. Kalau kita cermati bersama, perbedaan paling mendasar antara
Kurikulum 2013 dengan KTSP. Dalam KTSP, kegiatan pengembangan silabus
merupakan kewenangan satuan pendidikan, namun dalam Kurikulum 2013
kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan pemerintah, kecuali
untuk mata pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan
pendidikan yang bersangkutan. Dibalik perbedaan yang ada, sebenarnya juga
terdapat kesamaan esensi antara Kurikulum 2013 dengan KTSP, misalnya tentang
pendekatan ilmiah (Scientific Approach) yang pada hakekatnya adalah
pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa mencari pengetahuan bukan menerima
pengetahuan. Pendekatan ini mempunyai esensi yang sama dengan Pendekatan
Keterampilan Proses (PKP).  Masalah pendekatan sebenarnya bukan masalah
kurikulum, tetapi masalah implementasi yang tidak jalan di kelas. Bisa jadi
pendekatan ilmiah yang diperkenalkan di Kurikulum 2013 akan bernasib sama
dengan pendekatan-pendekatan kurikulum terdahulu bila guru tidak paham dan
tidak bisa menerapkannya dalam pembelajaran di kelas.

10
DAFTAR PUSTAKA

 Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)


Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah Badan Standar Nasional
Pendidikan 2006.
 Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.

11

Anda mungkin juga menyukai