Anda di halaman 1dari 45

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan Hidayah-Nya, sehingga Bidang Pembinaan Pendidikan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dapat menyelesaikan Pedoman
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan dokumen perencanaan
pembelajaran yang wajib disusun oleh sekolah sebagai acuan bagi proses pembelajaran.
Penyusunan dan pengesahan Kurikulum Tingkat Sekolah melibatkan sekolah, pengawas
sekolah, serta Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur secara berjenjang. Diharapkan
melalui proses tersebut pembinaan dan pengembangan kualitas pembelajaran di SMK
dapat terlaksana dan terpantau secara optimal.
Pedoman Penyusunan Dokumen KTSP SMK Provinsi Jawa Timur ini dimaksudkan
sebagai acuan bagi lembaga pendidikan SMK dalam menyusun dan merencanakan
pembelajaran sesuai dengan kaidah normatif secara nasional. Harapannya agar kualitas
pembelajaran di SMK dapat terencana dengan baik sebagai bagian dari manajemen
kurikulum yang berkesinambungan.
Kepada semua pihak yang telah berkontribusi positif dengan cara memberikan
sumbangsih terhadap penyusunan pedoman ini kami sampaikan terima kasih. Semoga
pedoman ini bisa memberikan manfaat positif dalam meningkatkan kualitas pengelolaan
kurikulum di tingkat satuan pendidikan maupun Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

KEPALA DINAS PENDIDIKAN


PROVINSI JAWA TIMUR

Dr. Ir. WAHID WAHYUDI, MT


Pembina Utama Madya
NIP. 19630127 198903 1 005

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................i


DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................1
B. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan .................................................2
C. Landasan Yuridis ................................................................................................3
D. Tujuan Penyusunan Pedoman KTSP SMK .............................................................3
E. Ruang Lingkup Penyusunan KTSP SMK ................................................................3
F. Sasaran Pedoman Penyusunan KTSP SMK ...........................................................4

BAB II. PENYUSUNAN KTSP SMK (DOKUMEN I)


A. Konseptual .........................................................................................................5
B. Prinsip-prinsip Pengembangan KTSP ...................................................................7
C. Prosedur Operasional Pengembangan KTSP .........................................................8
D. Tata Kelola KTSP ...............................................................................................10
E. Pihak-pihak yang Terlibat dalam Pengembangan KTSP .........................................10
F. Mekanisme Pengembangan KTSP ........................................................................11
G. Sistematika Dokumen 1 KTSP .............................................................................12
H. Penjelasan Isi dan Penulisan ...............................................................................13

BAB III. PENGEMBANGAN SILABUS (DOKUMEN II)


A. Pengertian Silabus .............................................................................................24
B. Diagram Alur Pengembangan Silabus ..................................................................24
C. Komponen Silabus .............................................................................................25

BAB IV. PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


A. Pengertian RPP ..................................................................................................26
B. Komponen RPP ..................................................................................................26

BAB V. PROSEDUR PENETAPAN DAN PENGESAHAN DOKUMEN KTSP


A. Penetapan .........................................................................................................28
B. Pengesahan .......................................................................................................28

BAB VI. PENUTUP ..................................................................................................29

Lampiran-lampiran :
1. Contoh proses pembuatan RPP versi baru ............................................................30
2. Contoh RPP versi baru yang sudah jadi ...............................................................32
3. Instrumen Verifikasi dan Validasi KTSP ................................................................34
4. Contoh format lembar penetapan dan pengesahan ..............................................40
5. Contoh Cover KTSP ............................................................................................41

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah adalah garda terdepan penyelenggaraan sistem pendidikan. Agar
semua program yang ada di sekolah berjalan dengan baik, maka harus direncanakan
dengan baik pula. Salah satu dokumen yang harus ada dalam sistem perencanaan
sekolah adalah dokumen kurikulum, yang dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). KTSP adalah dokumen yang menggambarkan legalitas sebuah
proses pembelajaran di sekolah, karena itu KTSP harus disahkan dan disetujui oleh
pihak-pihak yang berwenang. KTSP menggambarkan tujuan sekolah yang akan
dicapai, apa saja yang harus diajarkan kepada peserta didik dan bagaimana proses
serta pengaturan waktunya, serta bagaimana melakukan penilaian hasil pembelajaran
dan evaluasinya. Di dalamnya juga diatur bagaimana peserta didik difasilitasi untuk
mengembangkan kepribadian, minat dan bakatnya. Hal Ini memberi gambaran bahwa
KTSP adalah dokumen yang harus dipersiapkan, disusun, dikembangkan, dievaluasi,
dan direvisi dengan prosedur yang benar. Dengan demikian proses pengembangannya
menuntut pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman yang cukup dari para
pelakunya.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah kedua kali
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015, mengamanatkan tersusunnya
kurikulum pada tingkat sekolah jenjang pendidikan dasar dan menengah, mengacu
kepada Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar
Penilaian. Terkait dengan pembangunan Pendidikan Menengah Kejuruan, masing-
masing daerah dan masing-masing SMK memerlukan kurikulum yang sesuai dengan
karakteristik dan potensi daerah atau potensi SMK. Kurikulum tersebut adalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK. KTSP SMK perlu dikembangkan dan
diimplementasikan secara dinamis kontekstual dan otentik untuk merespon kebutuhan
peserta didik, masyarakat, pemerintah daerah, sekolah, dan Dunia Usaha, Dunia
Industri dan dunia Kerja (DUDIKA). Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:
1. Pasal 36 ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan sekolah,
potensi daerah, dan peserta didik.
2. Pasal 36 ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai de ngan jenjang

1
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c)
peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi
daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan
dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama;
(i) dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan.
3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau sekolah dan
komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau
kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi
untuk pendidikan menengah.
KTSP adalah dokumen sekolah yang khas, sesuai dengan karakteristik serta
kebutuhan masing-masing sekolah tanpa mengurangi bobot minimal muatan
kurikulum secara nasional. KTSP disusun oleh tim pengembang yang disebut dengan
Tim Pengembang Kurikulum atau TPK, yang harus ada di masing-masing sekolah.
Mengingat pentingnya fungsi KTSP dalam pengelolaan pembelajaran, maka dalam
pelaksanaannya perlu dilakukan pengembangan kurikulum yang terus-menerus sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
Buku Pedoman penyusunan KTSP ini disusun sebagai pedoman seluruh pihak
yang berkepentingan dengan kurikulum dan pembelajaran di SMK, sebagai salah satu
upaya menjaga dan meningkatkan mutu SMK Jawa Timur.

B. Pengertian KTSP
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing sekolah. KTSP SMK adalah keseluruhan program aktivitas
pembelajaran baik terstruktur maupun tidak-terstruktur yang terdokumentasi dengan
rapi, digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran di SMK untuk memberikan
berbagai pengalaman belajar bermakna dan berdampak besar bagi peserta didik dalam
bekerja, melanjutkan pendidikan atau berwirausaha dan diatur oleh sekolah. KTSP
SMK merupakan kurikulum implementatif yang disusun dan dilaksanakan oleh
sekolah yang bersangkutan.
KTSP SMK sebagiai pedoman pembelajaran adalah merupakan sekumpulan
program pemberian pengalaman belajar yang berdaya-guna bagi semua perserta
didik, sedangkan KTSP sebagai dokumen terdiri atas; visi, misi, tujuan, strategi
pencapaian visi-misi, Profil Lulusan, SKL, Struktur kurikulum, kalender pendidikan,

2
Silabus, dan RPP yang dilengkapi dengan perangkat penilaian.

C. Landasan Yuridis
Landasan yuridis pedoman pengembangan KTSP SMK :
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61
tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Sekolah pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 50 tahun
2020 tentang Praktek Kerja Lapangan Bagi Peserta Didik.
4. Peraturan Presiden No. 68 tahun 2022 tentang Pendidikan Vokasi dan Pelatihan
Vokasi.
5. Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 83 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Anti Korupsi.
6. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur No. 420/3250/101.1/2022
tentang Kalender Pendidikan Bagi Satuan Pendidikan di Provinsi Jawa Timur Tahun
Pelajaran 2022/2023.

D. Tujuan Penyusunan Pedoman KTSP SMK


Tujuan disusunnya pedoman KTSP SMK adalah :
1. Menjadi acuan bagi Kepala Sekolah dan tenaga pendidik dalam menyusun dan
mengelola KTSP secara optimal di satuan pendidikan;
2. Menjadi acuan Dinas Pendidikan dan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah
Kaipaten/Kota sesuai kewenangannya dalam melakukan koordinasi dan supervisi
penyusunan dan pengelolaan kurikulum di setiap satuan pendidikan;
3. Menjadi acuan bagi pemangku kepentingan bidang pendidikan dalam membantu
penyusunan kurikulum di satuan pendidikan.

E. Ruang Lingkup Pedoman Penyusunan KTSP SMK


Ruang lingkup pedoman Penyusunan KTSP SMK ini mencakup dua kegiatan yaitu:
1. Prosedur Pengembangan Dokumen KTSP oleh Satuan Pendidikan yang terdiri dari
pengembangan dokumen I, dokumen II (Silabus) dan dokumen III (RPP).
2. Prosedur Pengesahan Dokumen I KTSP oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur.

3
F. Sasaran Pengguna Pedoman Penyusunan KTSP SMK.
Pedoman ini disusun untuk digunakan sebagai pedoman pengembangan, pelaksanaan
dan evaluasi KTSP SMK di lingkungan Provinsi Jawa Timur, dengan sasaran pengguna:
1. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
2. Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten/Kota ;
3. Pengawas SMK;
4. Kepala sekolah;
5. Wakil kepala sekolah;
6. Tim Pengembang Kurikulum Sekolah
7. Guru, Ketua program/kompetensi keahlian;
8. Stakeholder terkait (Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja).

4
BAB II
PENYUSUNAN KTSP SMK
(DOKUMEN I)

A. Konseptual
KTSP adalah dokumen yang menggambarkan rancangan seluruh proses
pembelajaran di sebuah sekolah, yang disebut juga dengan desain kurikulum di
sekolah. KTSP juga menggambarkan apa saja yang harus diajarkan kepada peserta
didik dan bagaimana proses serta pengaturan waktunya. Selain itu KTSP juga harus
memberi gambaran pengalaman belajar seperti apa yang harus dialami oleh peserta
didik melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler serta budaya sekolah.
Komponen KTSP meliputi 3 dokumen. Dokumen 1 yang disebut dengan Buku I
KTSP berisi sekurang-kurangnya visi, misi, tujuan, muatan, pengaturan beban belajar,
dan kalender pendidikan. Dokumen 2 yang disebut dengan Buku II KTSP berisi silabus
dan dokumen 3 yang disebut dengan Buku III KTSP berisi rencana pelaksanaan
pembelajaran yang disusun sesuai potensi, minat, bakat, dan kemampuan peserta
didik di lingkungan belajar. Penyusunan Buku I KTSP menjadi tanggung jawab kepala
sekolah. Buku II KTSP sudah disusun oleh Pemerintah, sedangkan penyusunan Buku
III KTSP menjadi tanggung jawab masing-masing tenaga pendidik.
Untuk menghasilkan Dokumen 1 KTSP yang berkualitas harus
memperhatikan (1) acuan konseptual, (2) prinsip pengembangan dan (3) prosedur
operasional.
1. Acuan Konseptual meliputi
Acuan konseptual adalah kerangka pikir yang terkait dengan cakupan muatan yang
harus dijadikan pedoman dalam proses penyusunan kurikulum. Adapun acuan
konseptual pengembangan kurikulum meliputi :
1.1 Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia;
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian
peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat
meningkatkan iman, takwa dan akhlak mulia.
1.2 Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama;
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan
kerukunan inter umat dan antar umat beragama.
1.3 Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan;
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara

5
persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu,
kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan
serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah
NKRI.
1.4 Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik;
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk
meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri
(sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan
dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat,
serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial,
spritual, dan kinestetik peserta didik.
1.5 Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu;
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan
warga negara memperoleh pendidikan bermutu.
1.6 Kebutuhan Kompetensi Masa Depan;
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan
membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas
bidang keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan
berkolaborasi, menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif,
mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga negara.
1.7 Tuntutan Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA),
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup.
Oleh sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan
kecakapan hidup untuk membekali peserta didik dalam didik pada sekolah
kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi. Pembelajaran harus mengacu kepada Demand Driven, bukan Supply
Driven.
1.8 Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK);
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai penggerak
utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian
terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual
dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara

6
berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Iptek.
1.9 Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan;
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan Pendidikan yang sesuai
dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari- hari. Oleh karena
itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan
yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan.
1.10 Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional;
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong
partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.
Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan
lokal, daerah dan nasional.
1.11 Dinamika Perkembangan Global;
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada individu
maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang
mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan bangsa lain.
1.12 Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat;
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuh kembangkan
terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
1.13 Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri Satuan Pendidikan.

B. Prinsip-prinsip Pengembangan KTSP


Tantangan eksternal SMK kedepan sangat banyak dan kompleks. Adanya
globalisasi industri, perdagangan modern, Revolusi Industri 4.0., era disrupsi, era
globalisasi, era media sosial, menjadi tantangan sekaligus peluan yang harus disikapi
dengan bijak oleh SMK. Tantangan eksternal yang lain juga terkait dengan pergeseran
kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas tekno sains serta mutu, investasi, dan
transformasi bidang pendidikan.
Trend dunia saat ini cenderung kepada Gig Economy , yaitu pasar tenaga kerja
yang identik dengan karyawan kontrak jangka pendek atau pekerja lepas (freelancer).
Hal ini akan mengakibatkan terjadinya pergeseran status pekerja perusahaan, yang

7
umumnya merupakan tenaga kerja permanen menjadi karyawan kontrak sementara
(Short-term Contract), independent workers maupun karyawan tidak tetap
(temporary workers). Adanya fenomena Gig Economy juga turut memunculkan
adanya on demand worker freelance atau pekerja lepas yang bekerja hanya saat
dibutuhkan saja.
Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) ditantang untuk turut memberi andil
menyiapkan modal manusia kompeten untuk mampu memenangkan persaingan di pasar
tenaga kerja global, melalui pengembangan kurikulum/KTSP yang digunakan di SMK
Agar KTSP dapat digunakan sebagai pegangan bagi seluruh pihak yang
berkepentingangan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di SMK, maka KTSP
dikembangkan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, Demand Driven dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan
datang.
2. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,
nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan
yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
3. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap,
pengetahuan, dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar jenjang pend
4. KTSP SMK dikembangkan dengan prinsip diversifikasi dengan maksud agar
memungkinkan adanya kesesuaian program-program pendidikan pada SMK
dengan situasi, kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah (terutama dunia
usaha /dunia industri) dan potensi SMK serta potensi peserta didik.

C. Prosedur Operasional Pengembangan KTSP


Prosedur operasional pengembangan KTSP sekurang-kurangnya meliputi :
1. Analisis
Ada tiga macam analisis yang harus dilakukan oleh Tim Pengembang Kurikululum
Sekolah sebelum mengembangkan kurikulum, yaitu:
1) Analisis ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sebelum merancang, mengembangkan atau mereview KTSP, setiap personal

8
yang terlibat di dalamnya harus menganalis berbagai peraturan perundangan
yang berlaku. Peraturan-peraturan berupa undang- undang, peraturan
pemerintah, peraturan menteri pendidikan, peraturan daerah dan peraturan-
peraturan lain yang berkaitan dengan kurikulum dan pembelajaran di SMK
dibaca, dikaji, dan digunakan sebagai landasan dalam menysusn KTSP.
2) Analisis kebutuhan peserta didik, sekolah dan lingkungan.
KTSP disusun sebagai acuan bagi penyelenggara pendidikan di sekolah untuk
menfasilitasi peserta didik berkembang sesuai dengan potensinya melalui
berbagai kegiatan di sekolah. Oleh karena itu peserta didik menjadi fokus utama
pengembangan KTSP. Agar KTSP sesuai dengan kebutuhan peserta didik, perlu
dianalisis kebutuhan peserta didik sesuai dengan minat, bakat, dan berbagai
potensi yang dimiliki, sehingga sekolah dapat mengakomodasi potensi dan
kebutuhan peserta didik di dalam KTSP antara lain untuk kegiatan
pengembangan diri, penguatan pendidikan karakter, penentuan KKM, dan
sebagainya. Agar KTSP berkesesuaian dengan lingkungan setempat, maka perlu
dilakukan analisis lingkungan. Dengan analisis ini sekolah dapat menentukan
muatan lokal atau global yang sesuai, atau potensi lingkungan sebagai sumber
belajar peserta didik.
3) Analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
Analisis ketersediaan sumber daya dilakukan agar KTSP yang disusun sekolah
dapat diimplementasikan dengan baik. Dengan analisis ini SMK dapat
mengetahui sumber daya yang ada sekaligus untuk memperhitungkan
kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan. Analisis sumber daya meliputi
analisis pendidik dan tenaga kependidikan, analisis ketercukupan sarana dan
prasarana, analisis sumber dana, dan analisis sumber daya lainnya.

2. Diagram Alur Penyusunan KTSP

Pembentukan TPK menyusun Mengadakan Analisis


TPK Rencana Kerja workshop KTSP

Draf
Penetapan Finalisasi Reviu/revisi dokumen
draf KTSP draf KTSP KTSP

9
Keterangan :
TPK : Tim Pengembang Kurikulum
a. Penetapan dilakukan kepala sekolah berdasarkan hasil rapat dewan pendidik
sekolah dengan melibatkan komite sekolah.
b. Pengesahan dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

D. Tata Kelola KTSP SMK


Penyempurnaan tata kelola KTSP SMK diarahkan pada peningkatan hal-
hal sebagai berikut
1. Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang
bersifat kolaboratif;
2. Penguatan manajemen sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen
kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader);
3. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses
pembelajaran;
4. Penguatan kerjasama dengan dunia kerja melalui sharing sumberdaya;
5. Pengelolaan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus
memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki
kompetensi yang sama;
6. Pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat- lingkungan
alam, sumber/media lainnya);
7. Pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja
dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);
8. Pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin
diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);
9. Belajar kelompok berbasis tim;
10. Pembelajaran berbasis alat nyata dan multimedia;
11. Pembelajaran memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki
setiap peserta didik, dan
12. Pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidiscipline).
13. Pelaksanaan pendidikan anti korupsi di satuan pendidikan.

E. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Pengembangan KTSP.


1. Pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan KTSP terdiri atas:
a. Tenaga pendidik,
b. Kepala Sekolah,

10
c. Komite Sekolah,
d. Nara sumber,
e. Pengawas Pembina Satuan Pendidikan,
f. Cabang Dinas Pendidikan Wilayah
g. Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja (DUDIKA)
2. Dinas pendidikan Provinsi Jawa Timur sesuai dengan kewenangannya melakukan
koordinasi dan supervisi, serta pengesahan dokumen KTSP.

F. Mekanisme Pengembangan KTSP


1. Pengembangan
Pengembangan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah.
Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja sekolah dan/atau kelompok divisi
sekolah yang diselenggarakan sebelum tahun ajaran baru.
Tahap kegiatan pengembangan KTSP secara garis besar meliputi: (1)
penyusunan draf berdasarkan analisis konteks; (2) review, revisi, dan finalisasi;
serta (3) pengesahan oleh pejabat yang berwenang. Langkah yang lebih rinci dari
masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh tim pengembang
kurikulum sekolah.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan KTSP merupakan tanggung jawab bersama seluruh unsur sekolah
yakni kepala sekolah/madrasah, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
3. Daya Dukung
Daya dukung pengembangan dan pelaksanaan KTSP meliputi:
a. Kebijakan Sekolah
Pengembangan dan pelaksanaan KTSP merupakan kewenangan dan
tanggung jawab penuh dari sekolah. Oleh karena itu untuk dapat me-
ngembangkan dan melaksanakan KTSP diperlukan kebijakan sekolah yang
ditetapkan dalam rapat sekolah dengan melibatkan komite sekolah/ madrasah
baik langsung maupun tidak langsung.
b. Ketersediaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pengembangan dan pelaksanaan KTSP merupakan proses perwujudan
kurikulum yang sesungguhnya. Oleh karena itu tenaga pendidik merupa kan
unsur yang mutlak diperlukan dalam kuantitas dan kualitas yang memadai.
Selain itu tenaga kependidikan pada masing-masing sekolah juga sangat
diperlukan untuk mendukung pelaksanaan KTSP.

11
c. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Sekolah
Pengembangan dan pelaksanaan KTSP memerlukan dukungan berupa
ketersediaan sarana dan prasarana sekolah. Sarana sekolah adalah segala
kebutuhan fisik, sosial, dan kultural serta prasarana seperti lahan, gedung,
serta sangat diperlukan sebagai unsur penunjang yang pelaksanaan KTSP
pada sekolah.
d. Pelibatan Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja (DUDIKA) dan
Instansi Terkait.
Pengembangan dan pelaksanaan KTSP memerlukan dukungan dari DUDIKA
dan instansi terkait, sebagai pihak yang ikut terlibat didalam kolaborasi dan
sinergi Kegiatan Belajar Mengajar serta merupakan pihak yang akan
menggunakan lulusan yang dihasilkan oleh SMK.

G. Sistematika Dokumen 1 KTSP


Sistematika dokumen I KTSP terdiri dari tiga (3) bagian yaitu bagian awal,
bagian inti dan bagian akhir. Sistematika selengkapnya adalah sebagai berikut:
Bagian awal
1. Halaman Sampul
2. Lembar Pengesahan
3. Kata Pengantar
4. Daftar Isi
Bagian isi
Bab I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Dasar Hukum
1.3. Tujuan
1.4. Pengembangan Kurikulum
Bab II. Visi, Misi dan Tujuan Satuan Pendidikan
2.1 Visi Satuan Pendidikan
2.2 Misi Satuan Pendidikan
2.3 Tujuan Satuan Pendidikan
Bab III. Struktur dan muatan Kurikulum SMK.
3.1 Kerangka Dasar Kurikulum SMK
3.2 Standar Kompetensi lulusan SMK
3.3 Profil lulusan SMK
3.4 Beban belajar di SMK

12
3.5 Penguatan pendidikan karakter
3.6 Gerakan literasi sekolah
3.7 Program muatan local
3.8 Program penguatan kompetensi
3.9 Kegiatan pengembangan diri (ekstrakurikuler)
3.10 Pelaksanaan bombingan konseling
3.11 Mekanisme penilaian
3.12 Kriteria ketuntasan belajar
3.13 Praktek kerja lapangan (PKL)
3.14 Kenaikan kelas
3.15 Kelulusan
3.16 Mutasi peserta didik
Bab IV. Kalender pendidikan
Bab V. Supervisi pembelajaran
Bab VI. Penutup
Bagian Akhir

H. Penjelasan Isi dan Penulisan


Bagian Awal
Bagian awal Dokumen I KTSP terdiri dari sampul, lembar pengesahan, pengantar
dan daftar isi.
1. Sampul
Sampul luar Dokumen I berisi logo sekolah, judul, nama sekolah, tahun
pelajaran, Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), alamat sekolah lengkap
dengan nomor telepon, email, web dan tahun penyusunan.
2. Lembar Pengesahan
Lembar ini memuat rumusan kalimat penetapan oleh Kepala Sekolah dan Komite
Sekolah serta pengesahan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
3. Kata Pengantar
Kata pengantar ditulis untuk mengantarkan pembaca memahami naskah
dokumen KTSP dilengkapi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang
berkontribusi dalam penyelesaian dokumen KTSP. Ucapan terimakasih disusun
berdasarkan tingkat kontribusi dalam pengembangan KTSP.
4. Daftar Isi
Daftar isi berisi judul-judul yang terdapat pada bagian awal dokumen mulai
pengesahan sampai daftar tabel (jika ada), daftar gambar (jika ada), daftar

13
lampiran, bagian isi mulai bab pertama sampai terakhir beserta sub babnya.

Bagian isi
Bab I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Bagian ini minimal memuat kondisi nyata sekolah dalam pencapaian 8 Standar
Nasional Pendidikan (SNP), kondisi yang diinginkan (ideal) dalam pencapaian
SNP dan deskripsi potensi karakteristik satuan pendidikan. Paparan ini
didasarkan pada hasil analisis baik analisis peraturan perundangan yang
mengatur kurikulum, analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan dan
lingkungan.
1.2. Dasar Hukum
Dasar hukum pengembangan Dokumen I minimal memuat perundangan yang
terkait langsung dengan kurikulum. Cara penulisan disusun secara sistematis
dengan urutan produk hukum dari yang tertinggi ditempatkan pada urutan
pertama sampai yang terendah pada urutan terakhir.
1.3. Tujuan
Menjabarkan pencapaian tujuan pengembangan KTSP secara terukur dan
spesifik menghasilkan dokumen KTSP baik Dokumen I, Dokumen II, dan
Dokumen III.
1.4. Pengembangan Kurikulum
Menjabarkan acuan konseptual kurikulum, prinsip pengembangan kurikulum,
dan prosedur operasional kurikulum sesuai Permendikbud Nomor 61 Tahun
2014.

Bab II. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan


2.1. Visi Satuan Pendidikan:
a) Dijadikan sebagai cita-cita bersama warga satuan pendidikan dan segenap
pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang;
b) Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga satuan
pendidikan dan segenap pihak yang berkepentingan;
c) Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga satuan pendidikan dan
pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya
serta visi pendidikan nasional;
d) Diputuskan oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala
sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite

14
sekolah/madrasah;
e) Disosialisasikan kepada warga satuan pendidikan dan segenap pihak yang
berkepentingan;
f) Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan tantangan di masyarakat.
g) Rumusan Visi ditulis dengan kalimat yang ringkas, mudah dipahami, dan
bermakna luas.
2.2. Misi Satuan Pendidikan
a) Memberikan arah dalam mewujudkan visi satuan pendidikan sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional;
b) Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu;
c) Menjadi dasar program pokok satuan pendidikan;
d) Menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang
diharapkan oleh satuan pendidikan;
e) program satuan pendidikan;
f) Memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatansatuan-
satuan unit satuan pendidikan yang terlibat;
g) Dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan
termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan guru
yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;
h) Disosialisasikan kepada warga satuan pendidikan dan segenap pihak yang
berkepentingan;
i) Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan
j) perkembangan dan tantangan di masyarakat.
2.3. Tujuan Satuan Pendidikan
a) Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka
menengah (empat tahunan);
b) Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan
dengan kebutuhan masyarakat;
c) Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh
satuan pendidikan dan Pemerintah;
d) Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan
termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan guru
yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;
e) Disosialisasikan kepada warga satuan pendidikan dan
f) segenap pihak yang berkepentingan.

15
Bab III. Struktur dan Muatan Kurikulum SMK
3.1. Kerangka Dasar Kurikulum SMK
Berisi landasan yuridis Kurikulum SMK, berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 07/D.D5/KK/2018 tanggal 7 Juni
2018 tentang Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) /
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), dan Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor
464/D.D5/KR/2018 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang
Keahlian (C1),
3.2. Standar Kompetensi Lulusan SMK
Berisi uraian tentang standar kompetensi lulusan, mengacu kepada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 34 tahun 2018
tentang Standar Nasional Pendidikan SMK/MAK.
3.3. Profil Lulusan SMK
Berisi uraian dan penjelasan tentang profil lulusan, sehingga setiap pihak yang
berkentingan dengan penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan fokus
pada mutu lulusan. Profil lulusan adalah gambaran konkrit kompetensi dan
karakteristik lulusan dari masing- masing satuan pendidikan. Acuan dalam
menyusun profil lulusan masing-masing satuan pendidikan dijabarkan dari:
1) Standar Kompetensi Lulusan
2) Visi, misi, dan tujuan sekolah,
3) Ciri khusus atau branding sekolah.
3.4. Beban Belajar di SMK
Berisi uraian dan penjelasan tentang beban belajar di SMK. Yang merupakan
keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu,
satu semester dan satu tahun pelajaran.
a) Beban belajar di Sekolah Menengah Kejuruan dinyatakan dalam jam
pelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas X, XI, XII, dan XIII
disesuaikan dengan struktur kurikulumnya, misalnya 48 jam pelajaran.
Durasi setiap satu jam pelajaran adalah 45 menit.
b) Beban belajar di Kelas X dan XI dalam satu semester 18 minggu.
c) Beban belajar di kelas XII dan XIII pada semester ganjil 18minggu.
d) Beban belajar di kelas XII dan XIII pada semester genap paling sedikit 14
minggu dan paling banyak 16 minggu.
Setiap sekolah SMK boleh menambah jam belajar per minggu berdasarkan
pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik,

16
sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.
Beban belajar harus mengacu kepada struktur kurikulum Satuan dan Muatan
Peminatan Kejuruan. Muatan Kewilayahan juga harus memperhatikan
adanya muatan lokal sesuai kondisi daerah.
Beban belajar dalam satu minggu didistribusikan dalam bentuk Jadwal
Pelajaran dan harus sama jumlah jam pelajarannya seperti yang tercantum
dalam struktur kurikulum.
Khusus pada kondisi pandemi covid-19 saat ini, dalam mengatur jam belajar
sekolah menyesuaikan dengan kondisi di masing-masing daerahnya dengan
selalu memperhatikan peraturan yang berlaku.

3.5. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Pada KTSP


Berisi penjelasan tentang Gerakan PPK, yang menempatkan nilai karakter
sebagai dimensi terdalam pendidikan yang berbudaya dan beradap.
Agar gerakan PPK di SMK berjalan secara terarah dan terukur, maka desain
PPK harus secara eksplisit digariskan di dalam KTSP. Mengintegrasikan PPK di
sekolah dimulai dengan mengkaji nilai-nilai yang akan dikembangkan di
sekolah, merumuskan kembali visi, misi, dan tujuan sekolah, melakukan kajian
kegiatan intrakurikuer, kokurikuler, ekstrakurikuler, dan budaya sekolah,
mengatur strategi bagaimana nilai-nilai PPK tersebut dibelajarkan kepada
peserta didik secara langsung maupun tidak langsung, serta bagaimana
melakukan penilaiannya. Semua hal tersebut dimasukkan ke dalam KTSP
agar menjadi pedoman dan pegangan seluruh warga sekolah dalam
menfasilitasi peserta didik menjadi manusia Indonesia seutuhnya. Sebagai
gambaran, PPK di sekolah dapat dilakukan dengan berbagai strategi, antara
lain:
a. Implementasi PPK berbasis kelas
Pengintegrasian PPK dalam kurikulum mengandung arti bahwa pendidik
mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK ke dalam proses pembelajaran
dalam setiap mata pelajaran. Pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-
nilai utama karakter dimaksudkan untuk menumbuhkan dan menguatkan
pengetahuan, menanamkan kesadaran, dan mempraktikkan nilai-nilai
utama PPK. Pendidik dapat memanfaatkan secara optimal materi yang
sudah tersedia di dalam kurikulum secara kontekstual dengan penguatan
nilai-nilai utama PPK.

17
b. Implentasi PPK berbasis budaya sekolah
Penguatan Pendidikan Karakter berbasis budaya sekolah merupakan sebuah
kegiatan untuk menciptakan iklim dan lingkungan sekolah yang mendukung
praksis Pendidikan Karakter mengatasi ruang- ruang kelas dan melibatkan
seluruh sistem, struktur, dan pelaku pendidikan di sekolah.
Penguatan Pendidikan Karakter berbasis budaya sekolah berfokus pada
pembiasaan dan pembentukan budaya yang merepresentasikan nilainilai
utama Pendidikan Karakter yang menjadi prioritas sekolah. Pembiasaan ini
diintegrasikan dalam keseluruhan kegiatan di sekolah yang tercermin dari
suasana dan lingkungan sekolah yang kondusif.
Salah satu budaya penting yang harus dibangun di sekolah budaya literasi,
melalui Gerakan Literasi Sekolah. Mengingat pentingnya literasi dalam
peningkatan kualitas kemanusiaan, gerakan literasi sekolah wajib dilakukan di
SMK, dengan berbagai tahapannya.
c. Implemenasti PPK berbasis Kegiatan Ekstrakkurikuler
Penguatan nilai-nilai utama PPK sangat dimungkinkan dilaksanakan melalui
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini tersebut bertujuan untuk
mengembangkan kepribadian dan bakat peserta didik, sesuai dengan minat
dan kemampuannya masing-masing.
Ada dua jenis kegiatan ekstrakurikuler, yakni ekstrakurikuler wajib (pendidikan
kepramukaan) dan pilihan (sesuai dengan kegiatan yang dikembangkan oleh
masing-masing sekolah).
Semua kegiatan ekstrakurikuler harus memuat dan menegaskan nilai-nilai
karakter yang dikembangan dalam setiap bentuk kegiatan yang dilakukan.
Meskipun secara implisit kegiatan ekstra kuirkuler sudah mengandung nilai-
nilai karakter, namun tetap harus diungkap secara eksplisit serta direfleksikan
dan ditegaskan kembali di akhir kegiatan.

3.6. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) :


Berisi penjelasan tentang Gerakan litersi sekolah sebagai upaya yang terencana,
sistematis, dan berkelanjutan yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk
membiasakan semua warga sekolah melakukan kegiatan literasi. Dalam konteks
Indonesia, literasi dini diperlukan sebagai dasar pemerolehan berliterasi tahap
selanjutnya.
Sebagai gambaran, Komponen literasi dapat dijelaskan sebagai berikut:

18
a. Literasi Dini [Early Literacy (Clay, 2001)], yaitu kemampuan untuk menyimak,
memahami bahasa lisan, dan berkomunikasi melalui gambar dan lisan yang
dibentuk oleh pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan sosialnya di
rumah. Pengalaman peserta didik dalam berkomunikasi dengan bahasa ibu
menjadi pondasi perkembangan literasi dasar.
b. Literasi Dasar (Basic Literacy), yaitu kemampuan untuk mendengarkan,
berbicara, membaca, menulis, dan menghitung (counting) berkaitan dengan
kemampuan analisis untuk memperhitungkan (calculating),
mempersepsikan informasi (perceiving), mengomunikasikan, serta
menggambarkan informasi (drawing) berdasarkan pemahaman dan
pengambilan kesimpulan pribadi.
c. Literasi Perpustakaan (Library Literacy), antara lain, memberikan
pemahaman cara membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan
koleksi referensi dan periodikal, memahami Dewey Decimal System sebagai
klasifikasi pengetahuan yang memudahkan dalam menggunakan
perpustakaan, memahami penggunaan katalog dan pengindeksan, hingga
memiliki pengetahuan dalam memahami informasi ketika sedang
menyelesaikan sebuah tulisan, penelitian, pekerjaan, atau mengatasi
masalah.
d. Literasi Media (Media Literacy), yaitu kemampuan untuk mengetahui
berbagai bentuk media yang berbeda, seperti media cetak, media elektronik
(media radio, media televisi), media digital (media internet), dan memahami
tujuan penggunaannya.
e. Literasi Teknologi (Technology Literacy), yaitu kemampuan memahami
kelengkapan yang mengikuti teknologi seperti peranti keras (hardware),
peranti lunak (software), serta etika dan etiket dalam memanfaatkan
teknologi. Literasi Visual (Visual Literacy), adalah pemahaman tingkat lanjut
antara literasi media dan literasi teknologi, yang mengembangkan
kemampuan dan kebutuhan belajar dengan memanfaatkan materi visual dan
audiovisual secara kritis dan bermartabat. Komponen literasi yang
dilaksanakan dan teknis pelaksanannya dijelaskan dan diuraikan secara runtut
sesuai situasi dan kondisi satuan pendidikan.

3.7. Program Muatan Lokal


Berisi penjelasan dan uraian tentang muatan lokal dan teknis pelaksanaannya di
satuan pendidikan. Muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran

19
pada sekolah yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan
keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik
terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempat tinggalnya.
Muatan lokal diajarkan dengan tujuan membekali peserta didik dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk:
a. mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di
daerahnya; dan
b. melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang
berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang pembangunan
nasional.
Muatan lokal yang dipilih dan diajarkan harus terdokumentasikan dalam bentuk
kompetensi dasar, silabus dan RPP. Kompetesi dasar muatan lokal dicantumkan
di dalam dokumen 1 (satu) KTSP, sedangkan silabus di dokumen 2 (dua) dan
RPP di dokumen 3 (tiga). Penyelenggaraan muatan lokal harus mengacu
kepada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 79 tahun 2014 Tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013 dan Peraturan
Gubernur Jawa Timur Nomor 19 tahun 2014 tentang mata Pelajaran Bahasa
Daerah sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah dan Madrasah.

3.8. Program Penguatan Kompetensi


Berisi penjelasan dan uraian tentang penguatan kompetensi yang dilakukan oleh
satuan pendidikan. Penguatan kompetensi adalah sebuah langkah untuk
melakukan penyesuaian kompetensi antara yang ada di dalam kurikulum dengan
yang dibutuhkan oleh Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja (DUDIKA).
Langkah ini merupakan kolaborasi dan sinergi dalam melakukan proses
sinkronisasi KTSP. Sehingga KTSP tidak lagi berorientasi kepada Supply Driven,
tetapi berorientasi kepada Demand Driven. Penguatan kompetensi bisa dilakukan
melalui beberapa kegiatan , antara Magang Guru di Industri, Guru Tamu dari
Industri, Teaching Factory, Kelas Industri dan kegiatan yang sejenis.
Pelaksanaan penguatan kompetensi di satuan pendidikan dijelaskan dan diuraikan,
yang meliputi jenis kegiatannya beserta teknis pelaksanannya.

3.9. Kegiatan Pengembangan Diri (Ekstrakurikuler)


Berisi penjelasan dan uraian tentang kegiatan pengembangan diri di satuan
pendidikan. Secara umum, pengembangan diri di satuan pendidikan mempunyai
tujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan

20
dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat,
kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan kondisi
sekolah.
Secara khusus, pengembangan diri bertujuan menunjang menfasilitasi peserta
didik dalam mengembangkan (1) bakat, (2) minat, (3) kreativitas, (4) kompetensi
dan kebiasaan dalam kehidupan, (5) kemampuan kehidupan keagamaan, (6)
kemampuan sosial, (7) kemampuan belajar, (8) wawasan dan perencanaan karir,
(9) Kemampuan pemecahan masalah, dan ( 10) kemandirian.
Pelaksanaan kegiatan pengembangan diri (ekstrakurikuler) i di satuan pendidikan
dijelaskan dan diuraikan, yang meliputi jenis kegiatannya beserta teknis
pelaksanannya.

3.10. Pelaksanaan Bimbingan Konseling


Berisi penjelasan dan uraian pelaksanaan bimbingan dan konseling di satuan
pendidikan. Bimbingan dan konseling sebagai layanan profesional pada satuan
pendidikan dilakukan oleh tenaga pendidik profesional yaitu Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor. Konselor adalah seseorang yang berkualifikasi akademik
Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan konseling dan telah lulus
Pendidikan Profesi Guru Bimbingan dan Konseling. Sarjana Pendidikan (S-1)
dalam bidang bimbingan dan konseling yang dihasilkan Lembaga Pendidikan
Tinggi Kependidikan (LPTK) dapat ditugasi sebagai Guru Bimbingan dan
Konseling untuk menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling pada
satuan pendidikan.

3.11. Program Pendidikan Anti Korupsi.


Berisi uraian Penyelenggaraan Pendidikan Anti Korupsi di Satuan Pendidikan.
Penyelenggaraan Pendidikan Anti Korupsi adalah kegiatan pendidikan yang
menjadi tanggung jawab Satuan Pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai anti
korupsi kepada Peserta Didik melalui kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler,
penyisipan atau integrasi nilai-nilai anti korupsi dalam kegiatan pembelajaran
pada mata pelajaran yang relevan dan pengembangan kegiatan pendidikan
lain yang terkait dengan pengembangan karakter.

3.12. Mekanisme Penilaian


Berisi penjelasan dan uraian tentang mekanisme penilaian di satuan pendidikan.
Sebagai sebuah tahapan penting dalam proses pembelajaran, penilaian yang

21
dilakukan di sekolah harus direncanakan dengan baik. Oleh karena itu untuk
menjamin agar mekanisme penilaian di SMK berjalan dengan baik, seyogyanya
hal tersebut dicantumkan di KTSP. Mekanisme penilaian yang perlu di atur dalam
KTSP antara lain jenis-jenis ulangan, tes, atau ujian yang akan dilakukan di
satuan pendidikan, mekanisme penjaminan kualitas intrumen penilaian,
mekanisme pengolahan dan pemanfaatan hasil penilaian serta sistem pelaporan
penilaian.

3.13. Kriteria Ketuntasan Belajar


Berisi penjelasan dan uraian tentang Kriteria ketuntasan belajar. Sistem penilaian
yang digunakan dan standar minimal ketuntasan belajar dijelaskan dan diuraikan,
bagaimana cara menentukan kriteria ketuntasan belajar, standar minimalnya .

3.14. Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Berisi penjelasan dan uraian tentang Praktek Kerja Lapangan (PKL). Pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia No. 50 tahun 2020 tentang Praktek Kerja
Lapangan Bagi Peserta Didik.

3.15. Kenaikan Kelas


Berisi penjelasan dan uraian syarat kenaikan kelas yang mengacu pada ketentuan
penilaian yang berlaku di satuan pendidikan.
Kriteria kenaikan kelas harus dicantumkan dengan jelas di dalam KTSP sebagai
dasar pengambilan keputusan kenaikan kelas.

3.16. Kelulusan
Berisi penjelasan dan uraian tentang kriteria kelulusan dari satuan pendidikan.
Kriteria Kelulusan menyesuaikan ketentuan yang berlaku dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Badan Standar Nasional
Pendidikan dan satuan pendidikan, misalnya Surat Edaran Mendikbud No. 1 tahun
2021.

3.17. Mutasi Peserta Didik


Berisi uraian atau ketentuan yang mengatur mekanisme, prosedur mutasi masuk
dan/atau keluar bagi peserta didik.

22
Bab IV. Kalender Pendidikan
Berisi penjelasan dan ketentuan yang mengatur tentang kegiatan-kegiatan berikut:
1. Permulaan awal tahun pelajaran
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
2. Pengaturan waktu pembelajaran efektif
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan
lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan ekstrakurikuler.
3. Pengaturan waktu libur
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan. Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur
keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur
khusus.
4. Pengaturan waktu penilaian
Waktu penilaian adalah waktu yang ditetapkan untuk proses penilaian, baik
penilaian oleh guru, oleh satuan pendidikan maupun oleh pemerintah.
5. Tabel jadwal kegiatan sekolah

Bab V. Supervisi pembelajaran


Berisi penjelasan dan uraian tentang :
1. Perencanaan supervisi pembelajaran
2. Pelaksanaan kegiatan supervisi
3. Laporan kegiatan supervisi individual

Bab VI. Penutup


Bagian Akhir
Bagian akhir dokumen I KTSP adalah lampiran dokumen-dokumen pendukung seperti:
1. SK. Kepala Sekolah tentang Pembetukan Tim Pengembang Kurikulum
2. SK Kepala Sekolah tentang Kalender Akademik Sekolah
3. SK.Kepala Sekolah tentang Pembetukan Tim pelaksana Supervisi pembelajaran
4. Rapor mutu tahun terakhir
5. Instrumen hasil verifikasi dan validasi Pengawas Pembina
6. Dokumen lain yang relevan (dokumen penunjang).

23
BAB III
PENGEMBANGAN SILABUS
( DOKUMEN II )

A. Pengertian Silabus
Silabus merupakan acuan pengembangan kerangka pembelajaran untuk setiap mata
pelajaran. Silabus dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar
isi untuk pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada
setiap tahun pelajaran. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada
tingkat satuan pendidikan. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus
secara mandiri sebaiknya bergabung dengan sekolah lain melalui forum MGMP
kabupaten/kota.
Cabang Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi pengembangan silabus dengan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya
masing-masing.

B. Diagram Alur Pengembangan Silabus

ANALISIS RPE - RHE- ANALISIS IPK, TP & MP


KALDIK RJE SKL-KI-KD

PROTA & METH/MODEL


SILABUS RPP PROMES & PENILAIAN

Keterangan :
RPE : Rencana Pekan Efektif IPK : Indikator Pencapaian Kompetensi
RHE : Rencana Hari Efektif TP : Tujuan Pembelajaran

RJE : Rencana Jam Efektif MP : Materi Pembelajaran

24
C. Komponen Silabus
Berikut contoh komponen-komponen pada Silabus :
No Komponen Keterangan
1. Identitas • Nama Sekolah, Mata Pelajaran, Kelas/Semester
Tahun Pelajaran, dan Alokasi Waktu.
2. Kompetensi Inti • Sesuai dengan Perdirjen nomor: 464/D.D5/KR/2018
• Untuk mapel selain Pendidikan Agama dan PKn, cukup
mencantumkan KI-3 dan KI-4.
3. Kompetensi Dasar • Kemampuan spesifik yang mencakup sikap, penge
tahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata
pelajaran.
• Sesuai dengan Perdirjen nomor: 464/D.D5/KR/2018
4. Indikator • Merupakan tahapan kompetensi yang harus dilalui siswa
Pencapaian untuk mencapai kompetensi KD
Kompetensi (IPK) • Setiap 1 (satu) KD minimal diturunkan menjadi 3 (tiga)
IPK, dengan rincian; 2 IPK sebagai tahapan, dan 1 IPK
target (kunci)
• Satu IPK hanya untuk satu kompetensi
Contoh : Menjelaskan persamaan kuadrat
5. Materi Pelajaran • Disesuaikan dengan IPK yang diturunkan dari KD
6. Kegiatan • Terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti dan penutup
Pembelajaran • Kegiatan pendahuluan terdiri atas ; persiapan,
apersepsi, informasi dan motivasi
• Pada kegiatan inti, langkah pembelajaran mengacu
pada sintaks dari model pembelajaran yang digunakan
• Kegiatan penutup terdiri dari ; refleksi, resume dan
penugasan
7. Penilaian • Teknik penilaian yang dilakukan untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran, misalnya ; tes tulis
bentuk Pilihan Ganda (PG), Essay, dan lain-lain
8. Sumber belajar • Mencantumkan semua referensi yang digunakan
sebagai sumber belajar.
• Jika berupa buku, maka harus dituliskan secara lengkap
judul, tahun terbit, dan pengarang/ penerbitnya, begitu
juga jika berupa web atau blog
9. Alokasi Waktu • Disesuaikan dengan waktu yang sudah direncana kan
dalam program semester.

25
BAB IV
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
( DOKUMEN III)

A. Pengertian RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran
tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih, yang dilengkapi dengan instrument
penilaian dari 3 (tiga) ranah KD, yaitu ranah pengetahuan, sikap dan keterampilan.
RPP dikembangkan dari silabus dan bertujuan untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi. Pengembangan RPP
dilaksanakan bersamaan dengan pengembangan silabus saat melakukan analisis SKL,
KI, dan KD.

B. Komponen RPP
No Komponen Keterangan
1. Identitas • Nama Sekolah, Mata Pelajaran, Kelas/ Semester : Tahun
Pelajaran, dan Alokasi Waktu.
• Format penulisan Alokasi waktu harus menunjukkan jumlah
JP.
Contoh : Alokasi Waktu = 2 JP (2 x 45 menit)
• Alokasi waktu (AW) untuk satu kali pertemuan minimal 2
JP, jika sebuah mapel memiliki AW = 3 JP maka harus
dilaksanakan dalam satu pertemuan.
• Jika pembelajaran sebuah mapel membutuhkan lebih dari
1 (satu) pertemuan, maka pada RPP harus dituliskan identitas
pertemuannya (pertemuan ke 1, pertemuan ke 2, dan
seterusnya)
2. Kompetensi Inti • Sesuai dengan Perdirjen nomor: 464/D.D5/KR/2018
• Untuk mapel selain Pendidikan Agama dan PKn, cukup
mencantumkan KI-3 dan KI-4.
3. Kompetensi Dasar • Kemampuan spesifik yang mencakup sikap, penge tahuan,
dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran.
• Sesuai dengan Perdirjen nomor: 464/D.D5/KR/2018
4. Indikator Pencapaian • Merupakan tahapan kompetensi yang harus dilalui siswa
Kompetensi (IPK) untuk mencapai kompetensi KD (ditunjukkan oleh KKO KD)
• Setiap 1 (satu) KD minimal diturunkan menjadi 3 (tiga)
IPK, dengan rincian; 2 IPK sebagai tahapan, dan 1 IPK target
(kunci)
• Satu IPK hanya untuk satu kompetensi
Contoh : Menjelaskan persamaan kuadrat

26
5. Tujuan • Diturunkan dari setiap IPK, dengan demikian jumlah
Pembelajaran (TP) indicator sama dengan jumlah TP.
• Komponen kalimatnya terdiri atas Audience (A), Behavior
(B), Condition (C), dan Degree (D).
• Kompenen behavior (B) diambilkan dari IPK

Contoh : melalui diskusi (C) siswa (A) dapat


menjelaskan persamaan kuadrat (B) dengan benar (D)
6. Materi Pelajaran • Disesuaikan dengan IPK yang diturunkan dari KD
7. Metode dan/atau • Nama metode dan/atau model pembelajaran yang
Model Pembelajaran digunakan
• Metode dan/atau model pembelajaran disesuaikan
dengan karakteristik materi pelajaran.
8. Kegiatan • Terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti dan penutup
Pembelajaran • Kegiatan pendahuluan terdiri atas ; persiapan, apersepsi,
informasi dan motivasi
• Pada kegiatan inti, langkah pembelajaran mengacu pada
sintaks dari model pembelajaran yang digunakan
• Kegiatan penutup terdiri dari ; refleksi, resume dan
penugasan
9. Penilaian • Meliputi 3 (ranah), yaitu ; pengetahuan, keterampilan dan
sikap.
• Menyebutkan teknik/instrument yang digunakan untuk
menilai pada masing-masing ranah.
• Khusus pada penilaian pengetahuan, maka jumlah soal
dalam instrument penilaian minimal sama dengan
jumlah item tujuan pembelajaran.
10. Alokasi Waktu • Disesuaikan dengan waktu yang sudah direncanakan
dalam program semester.
11. Sumber belajar • Mencantumkan semua referensi yang digunakan sebagai
sumber belajar.
• Jika berupa buku, maka harus dituliskan secara lengkap
judul, tahun terbit, dan pengarang/ penerbitnya, begitu
juga jika berupa web atau blog

Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud nomor 14 tahun 2019 tentang Penyederhanaan
RPP, maka komponen utama RPP menjadi 3 (tiga) komponen yaitu:
1. Tujuan Pembelajaran
2. Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran
3. Penilaian Pembelajaran
Dari komponen-komponen diatas, guru boleh menambahkan komponen pendukung agar
RPP lebih aplikatif, misalnya : Identitas sekolah, dan KD.

27
BAB V
PROSEDUR PENETAPAN DAN PENGESAHAN DOKUMEN 1 KTSP

A. Penetapan
1. Sekolah harus membuat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai
kurikulum yang berlaku untuk setiap Kompetensi Keahlian.
2. KTSP harus divalidasi oleh Pengawas Pembina dengan mengacu kepada
instrumen validasi yang tersedia dengan cara memberi tanda √ pada kolom
ada/tidak.
Apabila terdapat kekurangan diberikan catatan pada kolom keterangankemudian
pada kolom tersebut ditandatangani.
Kolom catatan harus diisi sebagai rekomendasi pengawas kepada sekolah,
utamanya terkait perbaikan yang harus dilakukan.
3. Penetapan KTSP dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Ketua Komite Sekolah dengan
menandatangani dokumen final setelah mendapatkan masukan dari warga sekolah
dan rekomendasi dari pengawas.

B. Pengesahan
1. Dokumen KTSP selanjutnya diserahkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
untuk mendapatkan pengesahan, dengan melampirkan :
a. Lembar instrumen validasi KTSP yang sudah ditandatangani Pengawas Pembina
SMK dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten/Kota dan dibubuhi
stempel dinas.
b. Lembar Penetapan yang telah diparaf Kepala Cabang Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota.
c. Softcopy KTSP lengkap (Buku 1, Buku 2 dan Buku 3) dalam 1 (satu) CD.
2. Pengesahan KTSP oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

28
BAB VI PENUTUP

Pedoman Penyusunan Dokumen KTSP SMK Provinsi Jawa Timur ini disusun
sebagai acuan satuan pendidikan SMK dalam menyusun dan merencanakan
pembelajaran sesuai dengan regulasi yang berlaku. Dengan adanya pedoman ini
diharapkan penyusunan KTSP dapat dilakukan dengan baik dan dalam waktu yang
singkat, yang pada akhirnya kualitas pembelajaran di SMK dapat terencana dan
terlaksana dengan baik.

29
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 :
Contoh proses pembuatan RPP versi baru ;

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


▪ Sekolah : SMK JUJUR
▪ Kelas/Semester : X / 1 (ganjil)
▪ Mapel : Teknologi Dasar Otomotif
▪ Materi Pokok : Rangkaian Kelistrikan Sederhana
▪ Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Dasar :
3.11. Memahami rangkaian kelistrikan sederhana
4.11. Membuat rangkaian listrik sederhana

Indikator :
3.11.1 Mengidentifikasi komponen rangkaian listrik sederhana Indikator
3.11.2 Menjelaskan prinsip kerja rangkaian listrik sederhana cukup ditulis
di silabus saja
3.11.3 Menjelaskan sifat-sifat rangkaian seri dan parallel
4.11.1 Merancang rangkaian kelistrikan lampu rem
4.11.2 Membuat rangkaian kelistrikan lampu rem
4.11.2 Menguji rangkaian kelistrikan lampu rem

B. Tujuan Pembelajaran :
Melalui diskusi dan kerja praktik, siswa dapat :
1. Mengidentifikasi komponen rangkaian listrik sederhana
2. Menjelaskan prinsip kerja rangkaian listrik sederhana
3. Menjelaskan sifat-sifat rangkaian seri dan parallel
4. Merancang rangkaian kelistrikan lampu rem
5. Membuat rangkaian kelistrikan lampu rem
6. Menguji rangkaian kelistrikan lampu rem

Catatan :
Jika memungkinkan, maka Tujuan Pembelajaran dapat dibuat dalam bentuk satu
kalimat dengan lebih dari satu KKO.
1. Melalui diskusi siswa dapat mengindentifikasi dan menjelaskan rangkaian listrik
sederhana (untuk ranah pengetahuan)
2. Menjelaskan sifat-sifat rangkaian seri dan parallel
3. Dengan kerja praktik siswa dapat merancang, membuat dan menguji rangkaian
kelistrikan lampu rem

C. Kegiatan Pembelajaran :
Pendahuluan :
1. Persiapan (salam, doa bersama, presensi)
2. Apersepsi (mengingatkan kembali materi yang sudah dipelajarai)
3. Informasi (menyampaikan KD dari materi yang akan dipelajari)
4. Motivasi (menyampaikan TP dari materi yang akan dipelajari, cara menilainya, dan lain-lain)

30
Kegiatan Inti : menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning
1. Siswa memperhatikan gambar rangkaian kelistrikan sederhana
2. Siswa mendiskusikan rangkaian kelistrikan sederhana
3. Siswa mencari tahu, jenis, tujuan, fungsi rangkaian
4. Siswa mengolah data/informasi yang terkumpul
5. Siswa membuat kesimpulan dari materi dalam pokok bahasan
6. Siswa menyampaikan hasil diskusi tentang pokok bahasan

Penutup :
1. Refleksi (mengingat kembali materi yang baru dipelajari)
2. Resume (siswa diajak membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari)
3. Tugas (memberi tugas yang bersifat motivatif)

Catatan : Karena isi dari langkah Pendahuluan dan Penutup untuk semua mapel sama,
maka boleh tidak ditulis tetapi harus tetap dilaksanakan.

D. Penilaian Hasil Pembelajaran


Pengetahuan Keterampilan Sikap
Soal tertulis : 1. Buatlah rancangan 1. Komunikatif :
1. Jelaskan jelaskan prinsip rangkaian listrik Penggunaan Bahasa yang
rangkaian listrik sederhana sederhana dengan baik dan benar
2. Jelaskan sifat-sifat rangkaian seriprinsip kerja seri 2. Kolaboratif :
dan parallel 2. Buatlah rancangan Kerjasama dalam diskusi
rangkaian listrik 3. Tanggung jawab :
sederhana dengan Integritas sebagai anggota
prinsip kerja seri diskusi saat melaksanakan
tugas

Surabaya, . 2022
Mengetahui Guru Mapel, Kepala Sekolah

31
LAMPIRAN 2 :

Contoh RPP versi baru yang sudah jadi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


▪ Sekolah : SMK JUJUR
▪ Kelas/Semester : X / 1 (ganjil)
▪ Mapel : Teknologi Dasar Otomotif
▪ Materi Pokok : Rangkaian Kelistrikan sederhana
▪ Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 45 menit)

A. Kompetensi Dasar :
3.11. Memahami rangkaian kelistrikan sederhana
4.11. Membuat rangkaian listrik sederhana

B. Tujuan Pembelajaran :
Melalui diskusi dan kerja praktik, siswa dapat :
1. Mengidentifikasi komponen rangkaian listrik sederhana
2. Menjelaskan prinsip kerja rangkaian listrik sederhana
3. Menjelaskan sifat-sifat rangkaian seri dan parallel
4. Merancang rangkaian kelistrikan lampu rem
5. Membuat rangkaian kelistrikan lampu rem
6. Menguji rangkaian kelistrikan lampu rem

C. Kegiatan Pembelajaran : Model Pembelajaran Discovery Learning


1. Siswa memperhatikan gambar rangkaian kelistrikan sederhana
2. Siswa mendiskusikan rangkaian kelistrikan sederhana
3. Siswa mencari tahu, jenis, tujuan, fungsi rangkaian
4. Siswa mengolah data/informasi yang terkumpul
5. Siswa membuat kesimpulan dari materi dalam pokok bahasan
6. Siswa menyampaikan hasil diskusi tentang pokok bahasan

D. Penilaian Hasil Pembelajaran


Pengetahuan Keterampilan Sikap
Soal tertulis : 1. Buatlah rancangan 1. Komunikatif : Penggunaan
1. Jelaskan jelaskan prinsip rangkaian listrik sederhana Bahasa yang baik dan benar
rangkaian listrik sederhana dengan prinsip kerja seri 2. Kolaboratif :
2. Jelaskan sifat-sifat 2. Buatlah rancangan Kerjasama dalam diskusi
rangkaian seri dan parallel rangkaian listrik sederhana 3. Tanggung jawab : Integritas
dengan prinsip kerja seri sebagai anggota diskusi saat
melaksanakan tugas

Surabaya, . 2022
Mengetahui Guru Mapel, Kepala Sekolah

…………………………………………. ………………………………………….

32
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
Jl. Gentengkali 33, Tlp (031) 5344028, 5463836, 5342706, 5342708
Fax. 5346707 Kode Pos 60275
SURABAYA

INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN I KTSP


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
Tahun Pelajaran 2022/2023

A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah : ......................................................................................
2. NPSN : .....................................................................................
3. Alamat Sekolah
a. Jalan : ......................................................................................
b. Desa/Kelurahan : ......................................................................................
c. Kecamatan : ......................................................................................
d. Kota : .....................................................................................
e. Telepon : ......................................................................................
f. e-mail : .....................................................................................
g. Website : .....................................................................................
4. Kepala Sekolah
a. Nama : ......................................................................................
b. NIP : .....................................................................................
c. Telp./HP : .....................................................................................
d. e-mail : ......................................................................................
5. Bidang Keahlian : ......................................................................................
Program Keahlian : ......................................................................................
Kompetensi Keahlian : ......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
B. PETUGAS VALIDASI
Nama : ......................................................................................
Jabatan : Pengawas Sekolah
Tanggal Validasi : ......................................................................................

PETUNJUK PENGISIAN
1. Perhatikan/Cermati dokumen KTSP yang akan divalidasi/diverifikasi
2. Tuliskan identitas sekolah, alamat, nama kepala sekolah, nama dan jabatan petugas
validasi/verifikasi
3. Bubuhkan tanda cek (√) sesuai keberadaan butir-butir pernyataan.
4. Catatan petugas validasi/verifikasi diisi dengan temuan, komentar dan saran

33
LAMPIRAN 3 :
CONTOH
INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN I KTSP SMK

KEBERADAAN KETERA
NO KOMPONEN KTSP / INDIKATOR
ADA TIDAK NGAN
COVER / HALAMAN JUDUL
• Judul : Kurikulum SMK
• Program Keahlian/Kompetensi Keahlian :
• Tahun Pelajaran :
• Alamat sekolah :.
• Terdapat logo sekolah dan atau daerah
LEMBAR PENGESAHAN
• Rumusan kalimat penetapan
• Terdapat tanda tangan kepala sekolah sebagai pihak
yang menetapkan beserta stempel sekolah
• Tanda tangan ketua komite sekolah sebagai pihak
yang menyetujui beserta stempel komite sekolah
• Terdapat tempat tanda tangan Kepala Dinas/ Kepala
Bidang Pembinaan Pendidikan SMK sebagai pihak yang
mengesahkan beserta stempelnya.
KATA PENGANTAR
• Berisi pernyataan rasa syukur, dan suka cita dapat
menyajikan buku kepada khalayak, serta terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu
DAFTAR ISI
• Kesesuaian dengan halaman
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar Belakang memuat :
1. Kondisi nyata berdasarkan hasil Pemetaan Mutu
Pendidikan (PMP)
2. Kondisi ideal sesuai Permendikbud
No.34/2018
3. Potensi dan karakteristik satuan pendidikan
B. Dasar Hukum
Mencantumkan dasar hukum yang relevan, yaitu :
1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. .
3. .
4. .
5. . Dst.
C. Prinsip Pengembangan kurikulum
Menjabarkan acuan konseptual kurikulum, prinsip
pengembangan kurikulum dan prosedur operasional
kurikulum sesuai permendikbud Nomor 61 tahun 2014
BAB II. VISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN
1. Visi Satuan Pendidikan
1) dijadikan sebagai cita-cita bersama warga satuan
pendidikan dan segenap pihak yang berkepentingan
pada masa yang akan datang
2) mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan

34
kekuatan pada warga satuan pendidikan dan
segenap pihak yang berkepentingan
3) dirumuskan berdasar masukan dari berbagai
warga satuan pendidikan dan pihak-pihak yang
berkepentingan, selaras dengan visi institusi di
atasnya serta visi pendidikan nasional
4) Rumusan Visi ditulis dengan kalimat yang ringkas,
mudah dipahami, dan bermakna luas.
2. Misi Satuan Pendidikan
1) memberikan arah dalam mewujudkan visi satuan
pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional
2) merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun
waktu tertentu
3) menjadi dasar program pokok satuan pendidikan
4) memuat pernyataan umum dan khusus yang
berkaitan dengan program satuan pendidikan
5) memberikan keluwesan dan ruang gerak
pengembangan kegiatansatuan-satuan unit satuan
pendidikan yang terlibat
3. Tujuan Satuan Pendidikan
1) menggambarkan tingkat kualitas yang perlu
dicapai o l e h s a t u a n p e n d i d i k a n
2) mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan
nasional serta relevan dengan kebutuhan
masyarakat
3) mengacu pada standar kompetensi lulusan yang
sudah ditetapkan oleh satuan pendidikan dan
Pemerintah
BAB III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMK
1. Kerangka Dasar Kurikulum SMK :
1) Menguraikan landasan yuridis kurikulum SMK
berdasarkan Perdirjen Dikdasmen Nomor
07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulm SMK
/MAK dan Perdirjen Dikdasmen No.
464/D.D5/KR/2018 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar.
2) Daftar mata pelajaran wajib yang meliputi Muatan
Nasional,Muatan Kewilayahan, dan Peminatan
Kejuruan
3) Pengaturan alokasi waktu per-mata pelajaran
disesuaikan dengan standar isi, kebutuhan peserta
didik dan sekolah dengan total waktu sesuai dengan
standar proses.
2. Standar Kompetensi Lulusan SMK :
Menguraikan standar kompetensi lulusan, mengacu
kepada peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
RI No. 34 tahun 2018 tentang SNP SMK/MAK.
3. Profil Lulusan SMK :
1) Menggambarkan profil lulusan yang akan dihasilkan
sekolah tersebut.
2) Mencerminkan tujuan pendidikan nasional dan
Standar Kompetensi Lulusan.

35
3) Mencerminkan visi dan misi sekolah.
4) Menggambarkan ciri khusus satuan pendidikan
4. Beban Belajar di SMK :
1) Uraian tentang rasionalisasi pemanfaatan tambahan
jam pelajaran per minggu berdasarkan pertimbangan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan
akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang
dianggap penting.
2) Uraian tentang pengaturan alokasi waktu
pembelajaran per jam tatap muka, jumlah jam
pelajaran per minggu, jumlah minggu efektif per
tahun pelajaran, jumlah jam pelajaran per tahun
3) Uraian tentang beban belajar penugasan terstruktur
(PT) dan kegiatan mandiri (KMTT), maksimal 60%
dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan.
5. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
1) Terdapat Uraian tentang Rasional dari Penumbuhan
karakter
2) Terdapat uraian dari Lima Nilai Utama Penumbuhan
Karakter, yaitu ; religius, nasionalis, mandiri, gotong-
royong, dan integritas, dan strategi pelaksanaan
Program Penguatan Pendidikan karakter di sekolah.
3) Terdapat uraian tentang Sembilan Penumbuhan
Karakter (nilai moral, holistik, terintegrasi, partisipasi,
kearifan lokal, kecakapan abad 21, adil, selaras, dan
terukur)
6. Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
1) Terdapat uraian tentang Pengertian dan tujuan
Gerakan Literasi Sekolah
2) Terdapat uraian tentang Model program literasi
3) Terdapat uraian tentang Pentahapan kegiatan dan
penilaian gerakan literasi.
7. Program Muatan Lokal
1) Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan daerah
2) Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
dan karakteristik sekolah.
3) Daftar KD Muatan Lokal yang dikembangkan oleh
sekolah
8. Program Penguatan Kompetensi
1) Terdapat uraian tentang jenis program penguatan
kompetensi
2) Terdapat uraian tentang strategi pelaksanaan
program penguatan kompetensi
3) Terdapat uraian tentang Industri, Dunia Usaha dan
Dunia Kerja yang bermitra dengan sekolah
9. Kegiatan Pengembangan Diri (Ekstrakurikuler)
1) Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan
program layanan konseling dan atau layanan
akademik/belajar, sosial dan pengembangan karier
peserta didik

36
2) Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan
program pengembangan bakat, minat dan prestasi
peserta didik.
3) Terdapat Uraian tentang Ekstrakurikuler Wajib, jenis,
tujuan dan ruang lingkupnya serta strategi
pelaksanaannya
4) Terdapat Uraian tentang Ekstrakurikuler Pilihan,
jenis, tujuan dan ruang lingkupnya serta pelaksanaan
program pengembangan bakat, minat dan prestasi
peserta didik
10. Pelaksanaan Bimbingan Konseling
1) Terdapat uraian tentang program Bimbingan
Konseling dilandasi pola 17 BK
2) Terdapat uraian materi tatap muka dengan siswa
sebanyak minimal 1 jam pelajaran per-minggu
3) Terdapat uraian tentang jenis-jenis masalah dan
rekapitulasi siswa
4) Terdapat uraian tentang layanan penyelesaian
masalah siswa.
5) Terdapat uraian tentang pola analisis hasil kerja
gur BK yang akan dirumuskan pada akhir tahun
pelajaran
11. Pendidikan Anti Korupsi
1) Terdapat uraian pelaksaaan Pendidikan Anti
Korupsi di Satuan Pendidikan.
2) Pelaksanaan Pendidikan Anti Korupasi dapat
berupa:
a. Integrasi dalam mata pelajaran yang relevan
b. Ekstrakurikuler
c. Kegiatan pendidikan lain yang terkait dengan
karakter,
12. Mekanisme Penilaian
1) Mencantumkan prosedure penilaian
2) Mencantumkan bentuk dan instrumen penilaian,
yaitu :
a. Bentuk Penilaian : Ujian Sekolah/Madrasah, UPK,
RPL, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan
kelas, dan/atau bentuk lain yang sesuai
b. Instrument Penilaian : tes tertulis, tes lisan, dan
tes praktik.
13. Kriteria Ketuntasan Belajar
Terdapat uraian tentang kriteria ketuntasan belajar,
system penilaian yang digunakan, cara menentukan
kriteria ketuntasan belajar.
14. Praktek Kerja Lapangan (PKL)
1) Terdapat ketentuan tentang praktik kerja lapangan
(PKL)
2) Terdapat penetapan durasi waktu praktik kerja
lapangan
3) Uraian tentang strategi dan upaya peningkatan
pelaksanaan praktik kerja lapangan.
15. Kenaikan Kelas
1) Kriteria kenaikan kelas sesuai ketentuan yang
berlaku.

37
2) Uraian tentang pelaksanaan penilaian hasil
belajar siswa (ulangan akhir semester dan ulangan
kenaikan kelas), sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam Standar Penilaian Pendidikan.
3) Uraian tentang mekanisme dan prosedur
pelaporan hasil belajar peserta didik
4) Uraian tentang pelaksanaan program remedial dan
pengayaan
16. Kelulusan
1) Kriteria kelulusan dari satuan pendidikan
2) Uraian tentang pelaksanaan Ujian Satuan
Pendidikan
3) Target kelulusan yang ingin dicapai oleh satuan
pendidikan
4) Uraian tentang program-program satuan
pendidikan dalam meningkatkan kualitas lulusan.
16. Mutasi Peserta Didik
Menguraikan ketentuan yang mengatur mekanisme
dan prosedur mutasi peserta didik.
BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN
Berisi penjelasan dan ketentuan yang mengatur tentang
kegiatan-kegiatan permulaan tahun ajaran, pengaturan
waktu pembelajaran efektif, pengaturan waktu libur,
pengaturan waktu penilaian, jadwal kegiatan sekolah
BAB V. SUPERVISI PEMBELAJARAN
1) Uraian tentang rencana pelaksanaan supervise
pembelajaran
2) Uraian tentang pelaksanaan supervisi pembelajaran
3) Uraian tentang pelaporan supervisi pembelajaran
DAFTAR LAMPIRAN, antara lain memuat :
• Instrumen Validasi KTSP SMK Tahun 2022/2023
• SK. Kepala Sekolah tentang Pembetukan Tim
Penjaminan
• Mutu Sekolah
• SK. Kepala Sekolah tentang Pembetukan Tim
pelaksana
• Supervisi dan penilaian kinerja Tendik
• SK. Kepala Sekolah tentang Pembetukan Tim
Pengembang
• Kurikulum
• SK Kepala Sekolah tentang Kalender Akademik Sekolah
• Dan lain-lain yang relevan (dokumen penunjang)

Catatan : Instrumen ini dapat dikembangkan sesuai kebutuhan masing-masing SMK.

38
Keterangan :
1. Semua kekurangan pada dokumen yang divalidasi, harus dicatat/ditulis dalam
kolom Keterangan, sesuai dengan konteks kekurangannya.
2. Catatan Hasil Validasi adalah kesimpulan, karena itu harus diisi.

Catatan Hasil Validasi :


……………………………………..……………………………………………………………………………………..
……………………………………..……………………………………………………………………………………..
……………………………………..……………………………………………………………………………………..
……………………………………..……………………………………………………………………………………..

Mengetahui
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Pengawas Pembina/
Kota/Kab Validator,

…………………………………. ………………………………….
NIP. NIP.

39
LAMPIRAN 4 :
Contoh Lembar Penetapan KTSP

LEMBAR PENETAPAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dan masukan dari Komite Sekolah, maka


dengan ini Kurikulum :

Sekolah : ............................................................................................
Kabupaten/Kota : ............................................................................................
Bidang Keahlian : ............................................................................................
Program Keahlian : ............................................................................................
Kompetensi Keahlian : ............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................

ditetapkan untuk diberlakukan pada tahun pelajaran 2022/2023.

..,
Menetapkan

Ketua Komite Sekolah, Kepala Sekolah,

Mengesahkan,

a.n Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur


Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan

DR. KURNIAWAN HARY P, ST., MM


Pembina Tingkat I
NIP. 19710807 199703 1 005

40
LAMPIRAN 5 :
Contoh Cover KTSP

KURIKULUM

SMK NEGERI 7 SURABAYA

BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA


PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK OTOMOTIF
KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF

Tahun Pelajaran : 2022/2023

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

SMK NEGERI 7 SURABAYA

Jl. Pawiyatan No. 2 Telp. (031) 5342407, Fax (031) 5451047, Surabaya
60272

Email: smknegeri7sby@yahoo.com, Website: www.smkn7-sbysch.id

41
42

Anda mungkin juga menyukai