Anda di halaman 1dari 64

PEMERINTAH PROVINSI JAWATIMUR

DINAS PEND’IDIXAN

PEDOMA’N
PENVUSU
N
PEDOMAN PENYUSUNAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TIMUR
2021

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK ii


2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan Hidayah-Nya, sehingga Bidang Pembinaan Pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dapat menyelesaikan
Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK).

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan dokumen perencanaan


pembelajaran yang wajib disusun oleh sekolah sebagai acuan bagi proses pembelajaran.
Penyusunan dan pengesahan Kurikulum Tingkat Sekolah melibatkan sekolah, pengawas
sekolah, serta Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur secara berjenjang. Diharapkan
melalui proses tersebut pembinaan dan pengembangan kualitas pembelajaran di SMK
dapat terlaksana dan terpantau secara optimal.

Pedoman Penyusunan Dokumen KTSP SMK Provinsi Jawa Timur ini dimaksudkan
sebagai acuan bagi lembaga pendidikan SMK dalam menyusun dan merencanakan
pembelajaran sesuai dengan kaidah normatif secara nasional. Harapannya agar kualitas
pembelajaran di SMK dapat terencana dengan baik sebagai bagian dari manajemen
kurikulum yang berkesinambungan.

Kepada semua pihak yang telah berkontribusi positif dengan cara memberikan
sumbangsih terhadap penyusunan pedoman ini kami sampaikan terima kasih. Semoga
pedoman ini bisa memberikan manfaat positif dalam meningkatkan kualitas pengelolaan
kurikulum di tingkat satuan pendidikan maupun Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

KEPALA DINAS PENDIDIKAN


PROVINSI JAWA TIMUR

Dr. Ir. WAHID WAHYUDI, MT


Pembina Utama Madya
NIP. 19630127 198903 1 005
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER …………………………………………………………………………………. ii

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………. iii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………. iv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………………………………………….. 1

B. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ……………………………….. 2

C. Landasan Yuridis ………………………………………………………………………………. 3

D. Tujuan Penyusunan Pedoman KTSP SMK ……………………………………………. 3

E. Ruang Lingkup Penyusunan KTSP SMK ………………………………………………… 4

F. Sasaran Pedoman Penyusunan KTSP SMK …………………………………………... 4

BAB II. PENYUSUNAN KTSP SMK (DOKUMEN I)

A. Konseptual ………………………………………………………………………………………. 5

B. Prinsip-prinsip Pengembangan KTSP …………………………………………………… 8

C. Prosedur Operasional Pengembangan KTSP ……………………………………….. 9

D. Tata Kelola KTSP ……………………………………………………………………………… 10

E. Pihak-pihak yang Terlibat dalam Pengembangan KTSP ………………………… 11

F. Mekanisme Pengembangan KTSP ……………………………………………………… 12

G. Sistematika Dokumen 1 KTSP ……………………………………………………………… 13

H. Penjelasan Isi dan Penulisan ………………………………………………………………. 14

BAB III. PENGEMBANGAN SILABUS (DOKUMEN II)

A. Pengertian Silabus ……………………………………………………………………………… 27

B. Diagram Alur Pengembangan Silabus ………………………………………………… 27

C. Komponen Silabus …………………………………………………………………………… 28


BAB IV. PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(DOKUMEN III )

A. Pengertian RPP …………………………………………………………………………….…… 29

B. Komponen RPP …………………………………………………………………………………. 29

BAB V. PROSEDUR PENETAPAN DAN PENGESAHAN DOKUMEN KTSP

A. Penetapan ………………………………………………………………………………………… 32

B. Pengesahan …………………………………….………………………………………………. 32

BAB VI. PENUTUP

Lampiran-lampiran :

1. Contoh proses pembuatan RPP versi baru


2. Contoh RPP versi baru yang sudah jadi
3. Instrumen Verifikasi dan Validasi KTSP
4. Contoh format lembar penetapan dan pengesahan
5. Contoh Cover KTSP
BAB I
PENDAHULUA
N

A. Latar Belakang
Sekolah adalah garda terdepan penyelenggaraan sistem pendidikan. Agar
semua program yang ada di sekolah berjalan dengan baik, maka harus
direncanakan dengan baik pula. Salah satu dokumen yang harus ada dalam
sistem perencanaan sekolah adalah dokumen kurikulum, yang dikenal dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP adalah dokumen yang
menggambarkan legalitas sebuah proses pembelajaran di sekolah, karena itu
KTSP harus disahkan dan disetujui oleh pihak-pihak yang berwenang. KTSP
menggambarkan tujuan sekolah yang akan dicapai, apa saja yang harus
diajarkan kepada peserta didik dan bagaimana proses serta pengaturan
waktunya, serta bagaimana melakukan penilaian hasil pembelajaran dan
evaluasinya. Di dalamnya juga diatur bagaimana peserta didik difasilitasi untuk
mengembangkan kepribadian, minat dan bakatnya. Hal Ini memberi gambaran
bahwa KTSP adalah dokumen yang harus dipersiapkan, disusun, dikembangkan,
dievaluasi, dan direvisi dengan prosedur yang benar. Dengan demikian proses
pengembangannya menuntut pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman
yang cukup dari para pelakunya.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah kedua
kali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015, mengamanatkan
tersusunnya kurikulum pada tingkat sekolah jenjang pendidikan dasar dan
menengah, mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar
Proses, dan Standar Penilaian. Terkait dengan pembangunan Pendidikan Menengah
Kejuruan, masing- masing daerah dan masing-masing SMK memerlukan kurikulum
yang sesuai dengan karakteristik dan potensi daerah atau potensi SMK. Kurikulum
tersebut adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK. KTSP SMK perlu
dikembangkan dan diimplementasikan secara dinamis kontekstual dan otentik
untuk merespon kebutuhan peserta didik, masyarakat, pemerintah daerah,
sekolah, dan Dunia Usaha, Dunia Industri dan dunia Kerja (DUDIKA). Hal tersebut
sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 1


2021
Sistem Pendidikan Nasional:

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 2


2021
1. Pasal 36 ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan sekolah,
potensi daerah, dan peserta didik.

2. Pasal 36 ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan


jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan
akhlak mulia;
(c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman
potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan
nasional;
(f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional
dan nilai-nilai kebangsaan.

3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau sekolah
dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan
dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.

KTSP adalah dokumen sekolah yang khas, sesuai dengan karakteristik serta
kebutuhan masing-masing sekolah tanpa mengurangi bobot minimal muatan
kurikulum secara nasional. KTSP disusun oleh tim pengembang yang disebut
dengan Tim Pengembang Kurikulum atau TPK, yang harus ada di masing-masing
sekolah. Mengingat pentingnya fungsi KTSP dalam pengelolaan pembelajaran,
maka dalam pelaksanaannya perlu dilakukan pengembangan kurikulum yang terus-
menerus sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Buku Pedoman penyusunan KTSP ini disusun sebagai pedoman seluruh


pihak yang berkepentingan dengan kurikulum dan pembelajaran di SMK, sebagai
salah satu upaya menjaga dan meningkatkan mutu SMK Jawa Timur.

B. Pengertian KTSP

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh


masing-masing sekolah. KTSP SMK adalah keseluruhan program aktivitas
pembelajaran baik terstruktur maupun tidak-terstruktur yang terdokumentasi
dengan rapi, digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran di SMK untuk
memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna dan berdampak besar bagi
peserta didik dalam bekerja, melanjutkan pendidikan atau berwirausaha dan diatur
oleh sekolah. KTSP SMK merupakan kurikulum implementatif yang disusun dan
dilaksanakan oleh sekolah yang bersangkutan.

KTSP SMK sebagiai pedoman pembelajaran adalah merupakan sekumpulan


program pemberian pengalaman belajar yang berdaya-guna bagi semua perserta
didik, sedangkan KTSP sebagai dokumen terdiri atas; visi, misi, tujuan, strategi
pencapaian visi-misi, Profil Lulusan, SKL, Struktur kurikulum, kalender pendidikan,
Silabus, dan RPP yang dilengkapi dengan perangkat penilaian.

C. Landasan Yuridis

Landasan yuridis pedoman pengembangan KTSP SMK :

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61
tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Sekolah pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
3. Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
01/KB/2020; Nomor 516 Tahun 2020; Nomor HK.03.01/Menkes/363/2020;
Nomor 440-882 Tahun 2020 Tentang Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021 dan tahun Akademik 2020/2021
di Masa Pandemi Corono Virus Disease 2019 (Covid – 19).
4. Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Nomor 02 Tahun 2020
tentang Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Vokasi dalam Masa Pandemi
Corona Virus Disease (Covid – 19).
5. Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 03/KB/2021, Nomor
384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/8242/2021, Nomor 440-717
Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Masa
Pandemi Corona irus Disease 2109 (Covid-19).
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 50
tahun 2020 tentang Praktek Kerja Lapangan Bagi Peserta Didik.
7. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan
Pendidikan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 3


2021
oleh sekolah. KTSP SMK merupakan kurikulum implementatif yang disusun dan
Dalam Kondisi Khusus.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 4


2021
8. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur No.
420/3319/101.1/2021 tentang Kalender Pendidikan Bagi Satuan Pendidikan
di Provinsi Jawa Timur Tahun Pelajaran 2021/2022.

D. Tujuan Penyusunan Pedoman KTSP SMK


Tujuan disusunnya pedoman KTSP SMK adalah :
1. Menjadi acuan bagi Kepala Sekolah dan tenaga pendidik dalam menyusun
dan mengelola KTSP secara optimal di satuan pendidikan;
2. Menjadi acuan Dinas Pendidikan dan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah
Kaipaten/Kota sesuai kewenangannya dalam melakukan koordinasi dan
supervisi penyusunan dan pengelolaan kurikulum di setiap satuan pendidikan;
3. Menjadi acuan bagi pemangku kepentingan bidang pendidikan dalam
membantu penyusunan kurikulum di satuan pendidikan.

E. Ruang Lingkup Pedoman Penyusunan KTSP SMK


Ruang lingkup pedoman Penyusunan KTSP SMK ini mencakup dua kegiatan yaitu:
1. Prosedur Pengembangan Dokumen KTSP oleh Satuan Pendidikan yang
terdiri dari pengembangan dokumen I, dokumen II (Silabus) dan dokumen
III (RPP).
2. Prosedur Pengesahan Dokumen I KTSP oleh Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur.

F. Sasaran Pengguna Pedoman Penyusunan KTSP SMK.

Pedoman ini disusun untuk digunakan sebagai pedoman pengembangan,


pelaksanaan dan evaluasi KTSP SMK di lingkungan Provinsi Jawa Timur, dengan
sasaran pengguna :

1. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

2. Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten/Kota ;

3. Pengawas SMK;

4. Kepala sekolah;

5. Wakil kepala sekolah;

6. Tim Pengembang Kurikulum Sekolah

7. Guru, Ketua program/kompetensi keahlian;

8. Stakeholder terkait (Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja).

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 4


2021
BAB II

PENYUSUNAN KTSP SMK

(DOKUMEN I)

A. Konseptual

KTSP adalah dokumen yang menggambarkan rancangan seluruh proses


pembelajaran di sebuah sekolah, yang disebut juga dengan desain kurikulum di
sekolah. KTSP juga menggambarkan apa saja yang harus diajarkan kepada
peserta didik dan bagaimana proses serta pengaturan waktunya. Selain itu KTSP
juga harus memberi gambaran pengalaman belajar seperti apa yang harus dialami
oleh peserta didik melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler serta
budaya sekolah.

Komponen KTSP meliputi 3 dokumen. Dokumen 1 yang disebut dengan


Buku I KTSP berisi sekurang-kurangnya visi, misi, tujuan, muatan, pengaturan
beban belajar, dan kalender pendidikan. Dokumen 2 yang disebut dengan Buku II
KTSP berisi silabus dan dokumen 3 yang disebut dengan Buku III KTSP berisi
rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun sesuai potensi, minat, bakat,
dan kemampuan peserta didik di lingkungan belajar. Penyusunan Buku I KTSP
menjadi tanggung jawab kepala sekolah. Buku II KTSP sudah disusun oleh
Pemerintah, sedangkan penyusunan Buku III KTSP menjadi tanggung jawab
masing-masing tenaga pendidik.
Untuk menghasilkan Dokumen 1 KTSP yang berkualitas harus memperhatikan (1)
acuan konseptual, (2) prinsip pengembangan dan (3) prosedur operasional.
1. Acuan Konseptual meliputi
Acuan konseptual adalah kerangka pikir yang terkait dengan cakupan muatan
yang harus dijadikan pedoman dalam proses penyusunan kurikulum. Adapun
acuan konseptual pengembangan kurikulum meliputi :
1.1 Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia;

Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan


kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata
pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa dan akhlak mulia.

1.2 Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama;

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 5


2021
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi
dan kerukunan inter umat dan antar umat beragama.

1.3 Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan;

Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan


kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh
karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap
kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan
bangsa dalam wilayah NKRI.

1.4 Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan


Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik;

Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk


meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi
diri (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal.
Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi,
bakat, minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual,
emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

1.5 Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu;

Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan


keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan
kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu.

1.6 Kebutuhan Kompetensi Masa Depan;

Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan
membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas
bidang keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan
berkolaborasi, menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif,
mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga negara.

1.7 Tuntutan Industri, Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA),

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya


pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa
kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali peserta didik
dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja. Terlebih bagi
peserta
didik pada sekolah kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi. Pembelajaran harus mengacu kepada Demand
Driven, bukan Supply Driven.

1.8 Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK);

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa


masyarakat berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan
sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus
melakukan penyesuaian terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap
relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum
harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan
dengan perkembangan Iptek.

1.9 Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan;

Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan


karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan Pendidikan
yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-
hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan
daerah dan lingkungan.

1.10 Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional;

Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong
partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.
Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara
kepentingan lokal, daerah dan nasional.

1.11 Dinamika Perkembangan Global;

Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada


individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan
oleh pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat
memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan bangsa lain.

1.12 Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat;

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial


budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 7


2021
budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuh
kembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah
dan
bangsa lain.

1.13 Karakteristik Satuan Pendidikan

Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khassayuan


Pendidikan.

B. Prinsip-prinsip Pengembangan KTSP


Tantangan eksternal SMK adalah adanya globalisasi industri dan
perdagangan modern seperti World Trade Organization (WTO), Association
of Southeast Asian Nations (ASEAN) Economic Community (AEC), Asia-Pacific
Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN FreeTrade Area (AFTA) serta
Revolusi Industri 4.0. Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran
kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi,
dan transformasi bidang pendidikan serta pandemi Corona Virus Disease
(Covid-19).
Trend dunia saat ini cenderung kepada Gig Economy, yaitu pasar
tenaga kerja yang identik dengan karyawan kontrak jangka pendek atau
pekerja lepas (freelancer). Hal ini akan mengakibatkan terjadinya pergeseran
status pekerja perusahaan, yang umumnya merupakan tenaga kerja permanen
menjadi karyawan kontrak sementara (Short-term Contract), independent
workers maupun karyawan tidak tetap (temporary workers). Adanya
fenomena Gig Economy juga turut memunculkan adanya on demand worker
freelance atau pekerja lepas yang bekerja hanya saat dibutuhkan saja.
Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) ditantang untuk turut memberi
andil menyiapkan modal manusia kompeten untuk bersaing di pasar tenaga
kerja global, melalui pengembangan kurikulum/KTSP yang digunakan di SMK

Agar KTSP dapat digunakan sebagai pegangan bagi seluruh pihak yang
berkepentingangan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di SMK, maka
KTSP dikembangkan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1 Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, Demand Driven dan


kepentingan peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan
datang.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 8


2021
2 Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,
nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
3 Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap,
pengetahuan, dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran
yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar jenjang pend
4. KTSP SMK dikembangkan dengan prinsip diversifikasi dengan maksud agar
memungkinkan adanya kesesuaian program-program pendidikan pada SMK
dengan situasi, kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah (terutama
dunia usaha /dunia industri) dan potensi SMK serta potensi peserta didik.

C. Prosedur Operasional Pengembangan KTSP


Prosedur operasional pengembangan KTSP sekurang-kurangnya meliputi :
1. Analisis
Ada tiga macam analisis yang harus dilakukan oleh Tim Pengembang
Kurikululum Sekolah sebelum mengembangkan kurikulum, yaitu:
1) Analisis ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sebelum merancang, mengembangkan atau mereview KTSP, setiap
personal yang terlibat di dalamnya harus menganalis berbagai
peraturan perundangan yang berlaku. Peraturan-peraturan berupa
undang- undang, peraturan pemerintah, peraturan menteri
pendidikan, peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain yang
berkaitan dengan kurikulum dan pembelajaran di SMK dibaca, dikaji,
dan digunakan sebagai landasan dalam menysusn KTSP.
2) Analisis kebutuhan peserta didik, sekolah dan lingkungan.

KTSP disusun sebagai acuan bagi penyelenggara pendidikan di


sekolah untuk menfasilitasi peserta didik berkembang sesuai dengan
potensinya melalui berbagai kegiatan di sekolah. Oleh karena itu
peserta didik menjadi fokus utama pengembangan KTSP. Agar KTSP
sesuai dengan kebutuhan peserta didik, perlu dianalisis kebutuhan
peserta didik sesuai dengan minat, bakat, dan berbagai potensi
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 9
2021
2 Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan
yang dimiliki, sehingga

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 1


2021 0
sekolah dapat mengakomodasi potensi dan kebutuhan peserta didik di
dalam KTSP antara lain untuk kegiatan pengembangan diri, penguatan
pendidikan karakter, penentuan KKM, dan sebagainya.

Agar KTSP berkesesuaian dengan lingkungan setempat, maka perlu


dilakukan analisis lingkungan. Dengan analisis ini sekolah dapat
menentukan muatan lokal atau global yang sesuai, atau potensi
lingkungan sebagai sumber belajar peserta didik.

3) Analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.

Analisis ketersediaan sumber daya dilakukan agar KTSP yang disusun


sekolah dapat diimplementasikan dengan baik. Dengan analisis ini SMK
dapat mengetahui sumber daya yang ada sekaligus untuk
memperhitungkan kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan. Analisis
sumber daya meliputi analisis pendidik dan tenaga kependidikan,
analisis ketercukupan sarana dan prasarana, analisis sumber dana, dan
analisis sumber daya lainnya.

2. Diagram Alur Penyusunan KTSP

Pembentukan TPK
TPK menyusun Mengadakan Analisis
Rencana Kerja workshop KTSP

Reviu/revisi draf KTSP Draf dokumen KTSP


Penetapan Finalisasi
draf KTSP

Keterangan :

TPK : Tim Pengembang Kurikulum

a. Penetapan dilakukan kepala sekolah berdasarkan hasil rapat dewan


pendidik sekolah dengan melibatkan komite sekolah.
b. Pengesahan dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

D. Tata Kelola KTSP SMK

Penyempurnaan tata kelola KTSP SMK diarahkan pada peningkatan hal-


hal sebagai berikut.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 10


2021
1. Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang
bersifat kolaboratif;

2. Penguatan manajemen sekolah melalui penguatan kemampuan


manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan ( educational
leader);

3. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan


proses pembelajaran;

4. Penguatan kerjasama dengan dunia kerja melalui sharing sumberdaya;

5. Pengelolaan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus


memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki
kompetensi yang sama;

6. Pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-


lingkungan alam, sumber/media lainnya);

7. Pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa
saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui
internet);

8. Pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin


diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);

9. Belajar kelompok berbasis tim;

10. Pembelajaran berbasis alat nyata dan multimedia;

11. Pembelajaran memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki


setiap peserta didik, dan

12. Pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidiscipline).

E. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Pengembangan KTSP.


1. Pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan KTSP terdiri atas:
a. Tenaga pendidik,

b. Kepala Sekolah

c. Komite Sekolah

d. Nara sumber

e. Pengawas Pembina Satuan pendidikan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 11


2021
1. Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang

f. Cabang Dinas Pendidikan Wilayah

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 12


2021
g. Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja (DUDIKA)

2. Dinas pendidikan Provinsi Jawa Timur sesuai dengan kewenangannya


melakukan koordinasi dan supervisi, serta pengesahan dokumen KTSP.

F. Mekanisme Pengembangan KTSP


1. Pengembangan

Pengembangan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan


sekolah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja sekolah dan/atau
kelompok divisi sekolah yang diselenggarakan sebelum tahun ajaran baru.

Tahap kegiatan pengembangan KTSP secara garis besar meliputi: (1)


penyusunan draf berdasarkan analisis konteks; (2) review, revisi, dan
finalisasi; serta (3) pengesahan oleh pejabat yang berwenang. Langkah
yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan
oleh tim pengembang kurikulum sekolah.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan KTSP merupakan tanggung jawab bersama seluruh unsur


sekolah yakni kepala sekolah/madrasah, tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan.

3. Daya Dukung

Daya dukung pengembangan dan pelaksanaan KTSP meliputi:

a. Kebijakan Sekolah

Pengembangan dan pelaksanaan KTSP merupakan kewenangan dan


tanggung jawab penuh dari sekolah. Oleh karena itu untuk dapat me-
ngembangkan dan melaksanakan KTSP diperlukan kebijakan sekolah
yang ditetapkan dalam rapat sekolah dengan melibatkan komite
sekolah/ madrasah baik langsung maupun tidak langsung.

b. Ketersediaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pengembangan dan pelaksanaan KTSP merupakan proses perwujudan


kurikulum yang sesungguhnya. Oleh karena itu tenaga pendidik merupa
kan unsur yang mutlak diperlukan dalam kuantitas dan kualitas yang

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 12


2021
memadai. Selain itu tenaga kependidikan pada masing-masing sekolah
juga sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan KTSP.

c. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Sekolah

Pengembangan dan pelaksanaan KTSP memerlukan dukungan berupa


ketersediaan sarana dan prasarana sekolah. Sarana sekolah adalah
segala kebutuhan fisik, sosial, dan kultural serta prasarana seperti
lahan, gedung, serta sangat diperlukan sebagai unsur penunjang yang
pelaksanaan KTSP pada sekolah.

d. Pelibatan Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja (DUDIKA) dan
Instansi Terkait.
Pengembangan dan pelaksanaan KTSP memerlukan dukungan dari
DUDIKA dan instansi terkait, sebagai pihak yang ikut terlibat didalam
kolaborasi dan sinergi Kegiatan Belajar Mengajar serta merupakan pihak
yang akan menggunakan lulusan yang dihasilkan oleh SMK.

G. Sistematika Dokumen 1 KTSP


Sistematika dokumen I KTSP terdiri dari tiga (3) bagian yaitu bagian
awal, bagian inti dan bagian akhir. Sistematika selengkapnya adalah sebagai
berikut:
Bagian awal
1. Halaman Sampul

2. Lembar Pengesahan

3. Kata Pengantar

4. Daftar Isi

Bagian isi

Bab I. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


1.2. Dasar Hukum
1.3. Tujuan
1.4. Pengembangan Kurikulum

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 13


2021
Bab II. Visi, Misi dan Tujuan Satuan Pendidikan

2.1 Visi Satuan Pendidikan


2.2 Misi Satuan Pendidikan
2.3 Tujuan Satuan Pendidikan

Bab III. Struktur dan muatan Kurikulum SMK.

3.1 Kerangka Dasar Kurikulum SMK


3.2 Standar Kompetensi lulusan SMK
3.3 Profil lulusan SMK
3.4 Beban belajar di SMK
3.5 Penguatan pendidikan karakter
3.6 Gerakan literasi sekolah
3.7 Program muatan local
3.8 Program penguatan kompetensi
3.9 Kegiatan pengembangan diri (ekstrakurikuler)
3.10 Pelaksanaan bombingan konseling
3.11 Mekanisme penilaian
3.12 Kriteria ketuntasan belajar
3.13 Praktek kerja lapangan (PKL)
3.14 Kenaikan kelas
3.15 Kelulusan
3.16 Mutasi peserta didik

Bab IV. Kalender pendidikan

Bab V. Supervisi pembelajaran

Bab VI. Penutup

Bagian Akhir

H. Penjelasan Isi dan Penulisan


Bagian Awal
Bagian awal Dokumen I KTSP terdiri dari sampul, lembar pengesahan,
pengantar dan daftar isi.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 14


2021
1. Sampul
Sampul luar Dokumen I berisi logo sekolah, judul, nama sekolah, tahun
pelajaran, Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), alamat sekolah lengkap
dengan nomor telepon, email, web dan tahun penyusunan.
2. Lembar Pengesahan
Lembar ini memuat rumusan kalimat penetapan oleh Kepala Sekolah dan
Komite Sekolah serta pengesahan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur.
3. Kata Pengantar
Kata pengantar ditulis untuk mengantarkan pembaca memahami naskah
dokumen KTSP dilengkapi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak
yang berkontribusi dalam penyelesaian dokumen KTSP. Ucapan
terimakasih disusun berdasarkan tingkat kontribusi dalam pengembangan
KTSP.
4. Daftar Isi
Daftar isi berisi judul-judul yang terdapat pada bagian awal dokumen mulai
pengesahan sampai daftar tabel (jika ada), daftar gambar (jika ada), daftar
lampiran, bagian isi mulai bab pertama sampai terakhir beserta sub babnya.

Bagian isi
Bab I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Bagian ini minimal memuat kondisi nyata sekolah dalam pencapaian 8
Standar Nasional Pendidikan (SNP), kondisi yang diinginkan (ideal)
dalam pencapaian SNP dan deskripsi potensi karakteristik satuan
pendidikan. Paparan ini didasarkan pada hasil analisis baik analisis
peraturan perundangan yang mengatur kurikulum, analisis kebutuhan
peserta didik, satuan pendidikan dan lingkungan.
1.2. Dasar Hukum
Dasar hukum pengembangan Dokumen I minimal memuat
perundangan yang terkait langsung dengan kurikulum. Cara penulisan
disusun secara sistematis dengan urutan produk hukum dari yang
tertinggi ditempatkan pada urutan pertama sampai yang terendah pada
urutan terakhir.
1.3. Tujuan
dan spesifik menghasilkan dokumen KTSP baik Dokumen I, Dokumen
II,
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 15
2021
Menjabarkan pencapaian tujuan pengembangan KTSP secara terukur

dan spesifik menghasilkan dokumen KTSP baik Dokumen I, Dokumen


II,
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 16
2021
dan Dokumen III.
1.4. Pengembangan Kurikulum
Menjabarkan acuan konseptual kurikulum, prinsip pengembangan
kurikulum, dan prosedur operasional kurikulum sesuai Permendikbud
Nomor 61 Tahun 2014.

Bab II. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan


2.1. Visi Satuan Pendidikan:
a) Dijadikan sebagai cita-cita bersama warga satuan
pendidikan dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa
yang akan datang;
b) Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada
warga satuan pendidikan dan segenap pihak yang
berkepentingan;
c) Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga satuan
pendidikan dan pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan
visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional;
d) Diputuskan oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala
sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite
sekolah/madrasah;
e) Disosialisasikan kepada warga satuan pendidikan dan
segenap pihak yang berkepentingan;
f) Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan tantangan di masyarakat.
g) Rumusan Visi ditulis dengan kalimat yang ringkas, mudah
dipahami, dan bermakna luas.

2.2. Misi Satuan Pendidikan


a) Memberikan arah dalam mewujudkan visi satuan
pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional;
b) Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu
tertentu;
c) Menjadi dasar program pokok satuan pendidikan;
d) Menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu
lulusan yang diharapkan oleh satuan pendidikan;
e) Memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 16


2021
program satuan pendidikan;
f) Memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan
kegiatansatuan-satuan unit satuan pendidikan yang terlibat;
g) Dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang
berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan
diputuskan oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala
sekolah/madrasah;
h) Disosialisasikan kepada warga satuan pendidikan dan segenap
pihak yang berkepentingan;
i) Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan tantangan di masyarakat.

2.3. Tujuan Satuan Pendidikan


a) Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka
menengah (empat tahunan);
b) Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta
relevan dengan kebutuhan masyarakat;
c) Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah
ditetapkan oleh satuan pendidikan dan Pemerintah;
d) Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang
berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan
diputuskan oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala
sekolah/madrasah;
e) Disosialisasikan kepada warga satuan pendidikan dan
segenap pihak yang berkepentingan.

Bab III. Struktur dan Muatan Kurikulum SMK


3.1. Kerangka Dasar Kurikulum SMK
Berisi landasan yuridis Kurikulum SMK, berdasarkan Peraturan
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
07/D.D5/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) / Madrasah Aliyah Kejuruan
(MAK), dan Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 464/D.D5/KR/2018
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang
Dasar Program Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian (C3).

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 17


2021
Keahlian (C1),

Dasar Program Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian (C3).

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 18


2021
3.2. Standar Kompetensi Lulusan SMK

Berisi uraian tentang standar kompetensi lulusan, mengacu kepada


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
No. 34 tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan SMK/MAK.

3.3. Profil Lulusan SMK


Berisi uraian dan penjelasan tentang profil lulusan, sehingga setiap
pihak yang berkentingan dengan penyelenggaraan pendidikan di
satuan pendidikan fokus pada mutu lulusan. Profil lulusan adalah
gambaran konkrit kompetensi dan karakteristik lulusan dari masing-
masing satuan pendidikan. Acuan dalam menyusun profil lulusan
masing-masing satuan pendidikan dijabarkan dari:
1) Standar Kompetensi Lulusan
2) Visi, misi, dan tujuan sekolah,
3) Ciri khusus atau branding sekolah.

3.4. Beban Belajar di SMK


Berisi uraian dan penjelasan tentang beban belajar di SMK. Yang
merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester dan satu tahun pelajaran.
a. Beban belajar di Sekolah Menengah Kejuruan dinyatakan dalam
jam pelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas X,
XI, XII, dan XIII disesuaikan dengan struktur kurikulumnya,
misalnya
48 jam pelajaran. Durasi setiap satu jam pelajaran adalah 45
menit.
b. Beban belajar di Kelas X dan XI dalam satu semester 18 minggu.
c. Beban belajar di kelas XII dan XIII pada semester ganjil 18
minggu.
d. Beban belajar di kelas XII dan XIII pada semester genap paling
sedikit 14 minggu dan paling banyak 16 minggu.
Setiap sekolah SMK boleh menambah jam belajar per minggu
berdasarkan pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau
kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap
penting.
Pendidikan, yang terdiri dari Muatan Nasional, Muatan Kewilayahan
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 18
2021
Beban belajar harus mengacu kepada struktur kurikulum Satuan

Pendidikan, yang terdiri dari Muatan Nasional, Muatan Kewilayahan


KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 19
2021
dan Muatan Peminatan Kejuruan. Muatan Kewilayahan juga harus
memperhatikan adanya muatan lokal sesuai kondisi daerah.
Beban belajar dalam satu minggu didistribusikan dalam bentuk
Jadwal Pelajaran dan harus sama jumlah jam pelajarannya seperti
yang tercantum dalam struktur kurikulum.
Khusus pada kondisi pandemi covid-19 saat ini, dalam mengatur jam
belajar sekolah menyesuaikan dengan kondisi di masing-masing
daerahnya dengan selalu memperhatikan peraturan yang berlaku.

3.5. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Pada KTSP


Berisi penjelasan tentang Gerakan PPK, yang menempatkan nilai
karakter sebagai dimensi terdalam pendidikan yang berbudaya dan
beradap.
Agar gerakan PPK di SMK berjalan secara terarah dan terukur, maka
desain PPK harus secara eksplisit digariskan di dalam KTSP.
Mengintegrasikan PPK di sekolah dimulai dengan mengkaji nilai-nilai
yang akan dikembangkan di sekolah, merumuskan kembali visi, misi,
dan tujuan sekolah, melakukan kajian kegiatan intrakurikuer,
kokurikuler, ekstrakurikuler, dan budaya sekolah, mengatur strategi
bagaimana nilai-nilai PPK tersebut dibelajarkan kepada peserta didik
secara langsung maupun tidak langsung, serta bagaimana melakukan
penilaiannya. Semua hal tersebut dimasukkan ke dalam KTSP agar
menjadi pedoman dan pegangan seluruh warga sekolah dalam
menfasilitasi peserta didik menjadi manusia Indonesia seutuhnya.
Sebagai gambaran, PPK di sekolah dapat dilakukan dengan berbagai
strategi, antara lain:
a. Implementasi PPK berbasis kelas
Pengintegrasian PPK dalam kurikulum mengandung arti bahwa
pendidik mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK ke dalam proses
pembelajaran dalam setiap mata pelajaran. Pembelajaran yang
mengintegrasikan nilai-nilai utama karakter dimaksudkan untuk
menumbuhkan dan menguatkan pengetahuan, menanamkan
kesadaran, dan mempraktikkan nilai-nilai utama PPK. Pendidik
dapat memanfaatkan secara optimal materi yang sudah tersedia di
dalam kurikulum secara kontekstual dengan penguatan nilai-nilai
utama PPK.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 19


2021
b. Implentasi PPK berbasis budaya sekolah
Penguatan Pendidikan Karakter berbasis budaya sekolah
merupakan sebuah kegiatan untuk menciptakan iklim dan
lingkungan sekolah yang mendukung praksis Pendidikan Karakter
mengatasi ruang- ruang kelas dan melibatkan seluruh sistem,
struktur, dan pelaku pendidikan di sekolah.
Penguatan Pendidikan Karakter berbasis budaya sekolah berfokus
pada pembiasaan dan pembentukan budaya yang
merepresentasikan nilainilai utama Pendidikan Karakter yang
menjadi prioritas sekolah. Pembiasaan ini diintegrasikan dalam
keseluruhan kegiatan di sekolah yang tercermin dari suasana dan
lingkungan sekolah yang kondusif.
Salah satu budaya penting yang harus dibangun di sekolah budaya
literasi, melalui Gerakan Literasi Sekolah. Mengingat pentingnya
literasi dalam peningkatan kualitas kemanusiaan, gerakan literasi
sekolah wajib dilakukan di SMK, dengan berbagai tahapannya.
c. Implemenasti PPK berbasis Kegiatan Ekstrakkurikuler
Penguatan nilai-nilai utama PPK sangat dimungkinkan dilaksanakan
melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini tersebut bertujuan
untuk mengembangkan kepribadian dan bakat peserta didik,
sesuai dengan minat dan kemampuannya masing-masing.
Ada dua jenis kegiatan ekstrakurikuler, yakni ekstrakurikuler wajib
(pendidikan kepramukaan) dan pilihan (sesuai dengan kegiatan
yang dikembangkan oleh masing-masing sekolah).
Semua kegiatan ekstrakurikuler harus memuat dan menegaskan
nilai-nilai karakter yang dikembangan dalam setiap bentuk
kegiatan yang dilakukan. Meskipun secara implisit kegiatan ekstra
kuirkuler sudah mengandung nilai-nilai karakter, namun tetap
harus diungkap secara eksplisit serta direfleksikan dan ditegaskan
kembali di akhir kegiatan.

3.6. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) :


Berisi penjelasan tentang Gerakan litersi sekolah sebagai upaya yang
terencana, sistematis, dan berkelanjutan yang dilakukan oleh kepala
sekolah untuk membiasakan semua warga sekolah melakukan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 20


2021
kegiatan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 21


2021
literasi. Dalam konteks Indonesia, literasi dini diperlukan sebagai dasar pemerolehan berli

Sebagai gambaran, Komponen literasi dapat dijelaskan sebagai berikut:


a Literasi Dini [Early Literacy (Clay, 2001)], yaitu kemampuan
untuk menyimak, memahami bahasa lisan, dan berkomunikasi
melalui gambar dan lisan yang dibentuk oleh pengalamannya
berinteraksi dengan lingkungan sosialnya di rumah. Pengalaman
peserta didik dalam berkomunikasi dengan bahasa ibu menjadi
pondasi perkembangan literasi dasar.
b Literasi Dasar (Basic Literacy), yaitu kemampuan untuk
mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung
(counting) berkaitan dengan kemampuan analisis untuk
memperhitungkan (calculating), mempersepsikan informasi
(perceiving), mengomunikasikan, serta menggambarkan
informasi (drawing) berdasarkan pemahaman dan pengambilan
kesimpulan pribadi.
c Literasi Perpustakaan (Library Literacy), antara lain, memberikan
pemahaman cara membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi,
memanfaatkan koleksi referensi dan periodikal, memahami
Dewey Decimal System sebagai klasifikasi pengetahuan yang
memudahkan dalam menggunakan perpustakaan, memahami
penggunaan katalog dan pengindeksan, hingga memiliki
pengetahuan dalam memahami informasi ketika sedang
menyelesaikan sebuah tulisan, penelitian, pekerjaan, atau
mengatasi masalah.
d Literasi Media (Media Literacy), yaitu kemampuan untuk
mengetahui berbagai bentuk media yang berbeda, seperti media
cetak, media elektronik (media radio, media televisi), media
digital (media internet), dan memahami tujuan penggunaannya.
e Literasi Teknologi (Technology Literacy), yaitu kemampuan
memahami kelengkapan yang mengikuti teknologi seperti peranti
keras (hardware), peranti lunak (software), serta etika dan etiket
dalam memanfaatkan teknologi. Literasi Visual ( Visual Literacy),
adalah pemahaman tingkat lanjut antara literasi media dan literasi
teknologi, yang mengembangkan kemampuan dan kebutuhan

belajar dengan memanfaatkan materi visual dan audiovisual


secara
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 21
2021
kritis dan bermartabat. Komponen literasi yang dilaksanakan dan
teknis pelaksanannya dijelaskan dan diuraikan secara runtut
sesuai
situasi dan kondisi satuan pendidikan.

3.7. Program Muatan Lokal


Berisi penjelasan dan uraian tentang muatan lokal dan teknis
pelaksanaannya di satuan pendidikan. Muatan lokal merupakan
bahan kajian atau mata pelajaran pada sekolah yang berisi muatan
dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang
dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap
keunggulan dan kearifan di daerah tempat tinggalnya.
Muatan lokal diajarkan dengan tujuan membekali peserta didik
dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan
untuk:
a. mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan
spiritual di daerahnya; dan
b. melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan
daerah yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka
menunjang pembangunan nasional.
Muatan lokal yang dipilih dan diajarkan harus terdokumentasikan
dalam bentuk kompetensi dasar, silabus dan RPP. Kompetesi dasar
muatan lokal dicantumkan di dalam dokumen 1 (satu) KTSP,
sedangkan silabus di dokumen 2 (dua) dan RPP di dokumen 3 (tiga).
Penyelenggaraan muatan lokal harus mengacu kepada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79
tahun 2014 Tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013 dan Peraturan
Gubernur Jawa Timur Nomor 19 tahun 2014 tentang mata Pelajaran
Bahasa Daerah sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah dan
Madrasah.

3.8. Program Penguatan Kompetensi


Berisi penjelasan dan uraian tentang penguatan kompetensi yang
dilakukan oleh satuan pendidikan. Penguatan kompetensi adalah
sebuah langkah untuk melakukan penyesuaian kompetensi antara
yang ada di dalam kurikulum dengan yang dibutuhkan oleh Dunia
Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja (DUDIKA). Langkah ini
merupakankolaborasidansinergidalammelakukanproses

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 22


2021
sinkronisasi KTSP. Sehingga KTSP tidak lagi berorientasi kepada
Supply Driven, tetapi berorientasi kepada Demand Driven.
Penguatan kompetensi bisa dilakukan melalui beberapa kegiatan ,
antara Magang Guru di Industri, Guru Tamu dari Industri, Teaching
Factory, Kelas Industri dan kegiatan yang sejenis.
Pelaksanaan penguatan kompetensi di satuan pendidikan dijelaskan
dan diuraikan, yang meliputi jenis kegiatannya beserta teknis
pelaksanannya.

3.9. Kegiatan Pengembangan Diri (Ekstrakurikuler)


Berisi penjelasan dan uraian tentang kegiatan pengembangan diri di
satuan pendidikan. Secara umum, pengembangan diri di satuan
pendidikan mempunyai tujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan
perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan kondisi
sekolah.
Secara khusus, pengembangan diri bertujuan menunjang
menfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan (1) bakat, (2)
minat, (3) kreativitas, (4) kompetensi dan kebiasaan dalam
kehidupan, (5) kemampuan kehidupan keagamaan, (6) kemampuan
sosial, (7) kemampuan belajar, (8) wawasan dan perencanaan karir,
(9) Kemampuan pemecahan masalah, dan ( 10) kemandirian.
Pelaksanaan kegiatan pengembangan diri (ekstrakurikuler) i di satuan
pendidikan dijelaskan dan diuraikan, yang meliputi jenis kegiatannya
beserta teknis pelaksanannya.

3.10. Pelaksanaan Bimbingan Konseling


Berisi penjelasan dan uraian pelaksanaan bimbingan dan konseling di
satuan pendidikan. Bimbingan dan konseling sebagai layanan
profesional pada satuan pendidikan dilakukan oleh tenaga pendidik
profesional yaitu Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor.
Konselor adalah seseorang yang berkualifikasi akademik Sarjana
Pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan konseling dan telah
lulus Pendidikan Profesi Guru Bimbingan dan Konseling. Sarjana
Pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan konseling yang

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 23


2021
dihasilkan Lembaga Pendidikan Tinggi Kependidikan (LPTK) dapat

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 24


2021
ditugasi sebagai Guru Bimbingan dan Konseling untuk
menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling pada satuan
pendidikan.

3.11. Mekanisme Penilaian


Berisi penjelasan dan uraian tentang mekanisme penilaian di satuan
pendidikan. Sebagai sebuah tahapan penting dalam proses
pembelajaran, penilaian yang dilakukan di sekolah harus
direncanakan dengan baik. Oleh karena itu untuk menjamin agar
mekanisme penilaian di SMK berjalan dengan baik, seyogyanya hal
tersebut dicantumkan di KTSP. Mekanisme penilaian yang perlu di
atur dalam KTSP antara lain jenis-jenis ulangan, tes, atau ujian yang
akan dilakukan di satuan pendidikan, mekanisme penjaminan kualitas
intrumen penilaian, mekanisme pengolahan dan pemanfaatan hasil
penilaian serta sistem pelaporan penilaian.

3.12. Kriteria Ketuntasan Belajar


Berisi penjelasan dan uraian tentang Kriteria ketuntasan belajar.
Sistem penilaian yang digunakan dan standar minimal ketuntasan
belajar dijelaskan dan diuraikan, bagaimana cara menentukan kriteria
ketuntasan belajar, standar minimalnya .

3.13. Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Berisi penjelasan dan uraian tentang Praktek Kerja Lapangan (PKL).
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan mengacu kepada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 50
tahun 2020 tentang Praktek Kerja Lapangan Bagi Peserta Didik.

3.14. Kenaikan Kelas


Berisi penjelasan dan uraian syarat kenaikan kelas yang mengacu
pada ketentuan penilaian yang berlaku di satuan pendidikan.
Kriteria kenaikan kelas harus dicantumkan dengan jelas di dalam KTSP
sebagai dasar pengambilan keputusan kenaikan kelas.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 24


2021
3.15. Kelulusan
Berisi penjelasan dan uraian tentang kriteria kelulusan dari satuan
pendidikan. Kriteria Kelulusan menyesuaikan ketentuan yang berlaku
dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi,
Badan Standar Nasional Pendidikan dan satuan pendidikan, misalnya
Surat Edaran Mendikbud No. 1 tahun 2021.

3.16. Mutasi Peserta Didik


Berisi uraian atau ketentuan yang mengatur mekanisme,
prosedur mutasi masuk dan/atau keluar bagi peserta didik.

Bab IV. Kalender Pendidikan


Berisi penjelasan dan ketentuan yang mengatur tentang kegiatan-kegiatan
berikut:
1. Permulaan awal tahun pelajaran
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
2. Pengaturan waktu pembelajaran efektif
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran
termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan
ekstrakurikuler.
3. Pengaturan waktu libur
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari
besar nasional, dan hari libur khusus.
4. Pengaturan waktu penilaian
Waktu penilaian adalah waktu yang ditetapkan untuk proses penilaian,
baik penilaian oleh guru, oleh satuan pendidikan maupun oleh
pemerintah.
5. Tabel jadwal kegiatan sekolah
Bab V. Supervisi pembelajaran
Berisi penjelasan dan uraian tentang :
1. Perencanaan supervisi pembelajaran
2. Pelaksanaan kegiatan supervisi
3. Laporan kegiatan supervisi individual

Bab VI. Penutup

I. Bagian Akhir
Bagian akhir dokumen I KTSP adalah lampiran dokumen-dokumen pendukung
seperti:
1. SK. Kepala Sekolah tentang Pembetukan Tim Pengembang Kurikulum
2. SK Kepala Sekolah tentang Kalender Akademik Sekolah
3. SK.Kepala Sekolah tentang Pembetukan Tim pelaksana Supervisi
pembelajaran
4. Rapor mutu tahun terakhir
5. Instrumen hasil verifikasi dan validasi Pengawas Pembina
6. Dokumen lain yang relevan (dokumen penunjang).
BAB III
PENGEMBANGAN SILABUS
( DOKUMEN II )

A. Pengertian Silabus
Silabus merupakan acuan pengembangan kerangka pembelajaran untuk
setiap mata pelajaran. Silabus dikembangkan berdasarkan standar kompetensi
lulusan dan standar isi untuk pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola
pembelajaran pada setiap tahun pelajaran. Silabus digunakan sebagai acuan dalam
pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada
tingkat satuan pendidikan. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus
secara mandiri sebaiknya bergabung dengan sekolah lain melalui forum MGMP
kabupaten/kota.
Cabang Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi pengembangan
silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di
bidangnya masing-masing.

B. Diagram Alur Pengembangan Silabus

ANALISIS KALDIK RPE - RHE- RJE ANALISIS SKL-KI-KD IPK, TP & MP

SILABUS RPP PROTA & PROMESMETH/MODEL & PENILAIAN

Keterangan :

RPE : Rencana Pekan Efektif IPK : Indikator Pencapaian Kompetensi


RHE : Rencana Hari Efektif TP : Tujuan Pembelajaran
RJE : Rencana Jam Efektif MP : Materi Pembelajaran
C. Komponen Silabus

No Komponen Keterangan
1. Identitas  Nama Sekolah, Mata Pelajaran, Kelas/Semester
Tahun Pelajaran, dan Alokasi Waktu.
2. Kompetensi Inti  Sesuai dengan Perdirjen nomor: 464/D.D5/KR/2018
 Untuk mapel selain Pendidikan Agama dan PKn,
cukup mencantumkan KI-3 dan KI-4.
3. Kompetensi Dasar  Kemampuan spesifik yang mencakup sikap, penge
tahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau
mata pelajaran.
 Sesuai dengan Perdirjen nomor: 464/D.D5/KR/2018
4. Indikator  Merupakan tahapan kompetensi yang harus dilalui
Pencapaian siswa untuk mencapai kompetensi KD (ditunjukkan
Kompetensi (IPK) oleh KKO KD)
 Setiap 1 (satu) KD minimal diturunkan menjadi 3 (tiga)
IPK, dengan rincian; 2 IPK sebagai tahapan, dan 1
IPK target (kunci)
 Struktur kalimat IPK harus diawali dengan KKO yang
mengacu pada taksonomi Bloom.
 Satu IPK hanya untuk satu kompetensi
Contoh : Menjelaskan persamaan kuadrat
5. Materi Pelajaran  Disesuaikan dengan IPK yang diturunkan dari KD

6. Kegiatan  Terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti dan penutup


Pembelajaran  Kegiatan pendahuluan terdiri atas ; persiapan,
apersepsi, informasi dan motivasi
 Pada kegiatan inti, langkah pembelajaran mengacu
pada sintaks dari model pembelajaran yang
digunakan
 Kegiatan penutup terdiri dari ; refleksi, resume dan
penugasan
7. Penilaian  Teknik penilaian yang dilakukan untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran, misalnya ; tes tulis
bentuk Pilihan Ganda (PG), Essay, dan lain-lain
8. Sumber belajar  Mencantumkan semua referensi yang digunakan
sebagai sumber belajar.
 Jika berupa buku, maka harus dituliskan secara
lengkap judul, tahun terbit, dan pengarang/
penerbitnya, begitu juga jika berupa web atau blog
9. Alokasi Waktu  Disesuaikan dengan waktu yang sudah direncana kan
dalam program semester.
BAB IV

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

( DOKUMEN III)

A. Pengertian RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran


tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih, yang dilengkapi dengan instrument
penilaian dari 3 (tiga) ranah KD, yaitu ranah pengetahuan, sikap dan keterampilan.
RPP dikembangkan dari silabus dan bertujuan untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi. Pengembangan RPP
dilaksanakan bersamaan dengan pengembangan silabus saat melakukan analisis
SKL, KI, dan KD.

B. Komponen RPP

No Komponen Keterangan
1. Identitas  Nama Sekolah, Mata Pelajaran, Kelas/ Semester :
Tahun Pelajaran, dan Alokasi Waktu.
 Format penulisan Alokasi waktu harus menunjukkan
jumlah JP.
Contoh : Alokasi Waktu = 2 JP (2 x 45 menit)

 Alokasi waktu (AW) untuk satu kali pertemuan minimal 2


JP, jika sebuah mapel memiliki AW = 3 JP maka harus
dilaksanakan dalam satu pertemuan.
 Jika pembelajaran sebuah mapel membutuhkan lebih dari
1 (satu) pertemuan, maka pada RPP harus dituliskan
identitas pertemuannya (pertemuan ke 1, pertemuan ke
2, dan seterusnya)
2. Kompetensi Inti  Sesuai dengan Perdirjen nomor: 464/D.D5/KR/2018
 Untuk mapel selain Pendidikan Agama dan PKn, cukup
mencantumkan KI-3 dan KI-4.
3. Kompetensi Dasar  Kemampuan spesifik yang mencakup sikap, penge
tahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata
pelajaran.
 Sesuai dengan Perdirjen nomor: 464/D.D5/KR/2018
4. Indikator  Merupakan tahapan kompetensi yang harus dilalui siswa
Pencapaian untuk mencapai kompetensi KD (ditunjukkan oleh KKO
Kompetensi (IPK) KD)
 Setiap 1 (satu) KD minimal diturunkan menjadi 3 (tiga)
IPK, dengan rincian; 2 IPK sebagai tahapan, dan 1 IPK
target (kunci)
 Satu IPK hanya untuk satu kompetensi
Contoh : Menjelaskan persamaan kuadrat

5. Tujuan  Diturunkan dari setiap IPK, dengan demikian jumlah


Pembelajaran (TP) indicator sama dengan jumlah TP.
 Komponen kalimatnya terdiri atas Audience (A), Behavior
(B), Condition (C), dan Degree (D).
 Kompenen behavior (B) diambilkan dari IPK

Contoh : melalui diskusi (C) siswa (A) dapat menjelaskan


persamaan kuadrat (B) dengan benar (D)
6. Materi Pelajaran  Disesuaikan dengan IPK yang diturunkan dari KD
7. Metode dan/atau  Nama metode dan/atau model pembelajaran yang
Model digunakan
Pembelajaran  Metode dan/atau model pembelajaran disesuaikan
dengan karakteristik materi pelajaran.
8. Kegiatan  Terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti dan penutup
Pembelajaran  Kegiatan pendahuluan terdiri atas ; persiapan, apersepsi,
informasi dan motivasi
 Pada kegiatan inti, langkah pembelajaran mengacu pada
sintaks dari model pembelajaran yang digunakan
 Kegiatan penutup terdiri dari ; refleksi, resume dan
penugasan
9. Penilaian  Meliputi 3 (ranah), yaitu ; pengetahuan, keterampilan dan
sikap.
 Menyebutkan teknik/instrument yang digunakan untuk
menilai pada masing-masing ranah.
 Khusus pada penilaian pengetahuan, maka jumlah soal
dalam instrument penilaian minimal sama dengan
jumlah item tujuan pembelajaran.
10. Alokasi Waktu  Disesuaikan dengan waktu yang sudah direncanakan
dalam program semester.
11. Sumber belajar  Mencantumkan semua referensi yang digunakan sebagai
sumber belajar.
 Jika berupa buku, maka harus dituliskan secara lengkap
judul, tahun terbit, dan pengarang/ penerbitnya, begitu
juga jika berupa web atau blog
Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud nomor 14 tahun 2019 tentang
Penyederhanaan RPP, maka komponen utama RPP menjadi 3 (tiga) komponen yaitu:
1. Tujuan Pembelajaran
2. Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran
3. Penilaian Pembelajaran
Dari komponen-komponen diatas, guru boleh menambahkan komponen pendukung
agar RPP lebih aplikatif, misalnya : Identitas sekolah, dan KD.
BAB V

PROSEDUR PENETAPAN DAN PENGESAHAN

DOKUMEN 1 KTSP

A. Penetapan
1. Sekolah harus membuat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
sesuai kurikulum yang berlaku untuk setiap Kompetensi Keahlian.
2. KTSP harus divalidasi oleh Pengawas Pembina dengan mengacu kepada
instrumen validasi yang tersedia dengan cara memberi tanda √ pada
kolom ada/tidak.
Apabila terdapat kekurangan diberikan catatan pada kolom keterangan
kemudian pada kolom tersebut ditandatangani.
Kolom catatan harus diisi sebagai rekomendasi pengawas kepada sekolah,
utamanya terkait perbaikan yang harus dilakukan.
3. Penetapan KTSP dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Ketua Komite Sekolah
dengan menandatangani dokumen final setelah mendapatkan masukan
dari warga sekolah dan rekomendasi dari pengawas.

B. Pengesahan
1. Dokumen KTSP selanjutnya diserahkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur untuk mendapatkan pengesahan, dengan melampirkan :
a. Lembar instrumen validasi KTSP yang sudah ditandatangani Pengawas
Pembina dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten/Kota
dan dibubuhi stempel dinas.
b. Lembar Penetapan yang telah diparaf Kepala Cabang Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota.
c. Softcopy KTSP lengkap (Buku 1, Buku 2 dan Buku 3) dalam 1 (satu) CD.
2. Pengesahan KTSP oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
BAB VI
PENUTUP

Pedoman Penyusunan Dokumen KTSP SMK Provinsi Jawa Timur ini disusun
sebagai acuan satuan pendidikan SMK dalam menyusun dan merencanakan
pembelajaran sesuai dengan regulasi yang berlaku. Dengan adanya pedoman ini
diharapkan penyusunan KTSP dapat dilakukan dengan baik dan dalam waktu yang
singkat, yang pada akhirnya kualitas pembelajaran di SMK dapat terencana dan
terlaksana dengan baik.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 33


2021
LAMPIRAN :

LAMPIRAN 1 :
Contoh proses pembuatan RPP versi baru ;

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

 Sekolah : SMK JUJUR


 Kelas/Semester : X / 1 (ganjil)
 Mapel : Teknologi Dasar Otomotif
 Materi Pokok : Rangkaian Kelistrikan Sederhana
 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Dasar :
3.11. Memahami rangkaian kelistrikan sederhana
4.11. Membuat rangkaian listrik sederhana

Indikator : Indikator cukup ditulis di silabus saja


3.11.1 Mengidentifikasi komponen rangkaian listrik sederhana
3.11.2 Menjelaskan prinsip kerja rangkaian listrik sederhana
3.11.3 Menjelaskan sifat-sifat rangkaian seri dan parallel
4.11.1 Merancang rangkaian kelistrikan lampu rem
4.11.2 Membuat rangkaian kelistrikan lampu rem
4.11.2 Menguji rangkaian kelistrikan lampu rem

B. Tujuan Pembelajaran :
Melalui diskusi dan kerja praktik, siswa dapat :
1. Mengidentifikasi komponen rangkaian listrik sederhana
2. Menjelaskan prinsip kerja rangkaian listrik sederhana
3. Menjelaskan sifat-sifat rangkaian seri dan parallel
4. Merancang rangkaian kelistrikan lampu rem
5. Membuat rangkaian kelistrikan lampu rem
6. Menguji rangkaian kelistrikan lampu rem

Catatan :
Jika memungkinkan, maka Tujuan Pembelajaran dapat dibuat dalam bentuk satu
kalimat dengan lebih dari satu KKO.
1. Melalui diskusi siswa dapat mengindentifikasi dan menjelaskan rangkaian
listrik sederhana (untuk ranah pengetahuan)
2. Menjelaskan sifat-sifat rangkaian seri dan parallel
3. Dengan kerja praktik siswa dapat merancang, membuat dan menguji
rangkaian kelistrikan lampu rem

C. Kegiatan Pembelajaran :
Pendahuluan :
1. Persiapan (salam, doa bersama, presensi)
2. Apersepsi (mengingatkan kembali materi yang sudah dipelajarai)
3. Informasi (menyampaikan KD dari materi yang akan dipelajari)
4. Motivasi (menyampaikan TP dari materi yang akan dipelajari, cara menilainya,
dan lain-lain)

Kegiatan Inti : menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning


1. Siswa memperhatikan gambar rangkaian kelistrikan sederhana
2. Siswa mendiskusikan rangkaian kelistrikan sederhana
3. Siswa mencari tahu, jenis, tujuan, fungsi rangkaian
4. Siswa mengolah data/informasi yang terkumpul
5. Siswa membuat kesimpulan dari materi dalam pokok bahasan
6. Siswa menyampaikan hasil diskusi tentang pokok bahasan

Penutup :
1. Refleksi (mengingat kembali materi yang baru dipelajari)
2. Resume (siswa diajak membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari)
3. Tugas (memberi tugas yang bersifat motivatif)

Catatan : Karena isi dari langkah Pendahuluan dan Penutup untuk semua mapel sama,
maka boleh tidak ditulis tetapi harus tetap dilaksanakan.

D. Penilaian Hasil Pembelajaran

Pengetahuan Keterampilan Sikap


Soal tertulis : 1. Buatlah rancangan 1. Komunikatif :
1. Jelaskan jelaskan rangkaian listrik Penggunaan Bahasa
prinsip rangkaian listrik sederhana dengan yang baik dan benar
sederhana prinsip kerja seri 2. Kolaboratif :
2. Jelaskan sifat-sifat 2. Buatlah rancangan Kerjasama dalam diskusi
rangkaian seri dan rangkaian listrik 3. Tanggung jawab :
parallel sederhana dengan Integritas sebagai
prinsip kerja seri anggota diskusi saat
melaksanakan tugas

Surabaya,........................2021
Mengetahui Guru Mapel,
Kepala Sekolah

………………………… ……………………………

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 34


2021
LAMPIRAN 2 :

Contoh RPP versi baru yang


sudah jadi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

 Sekolah : SMK JUJUR


 Kelas/Semester : X / 1 (ganjil)
 Mapel : Teknologi Dasar Otomotif
 Materi Pokok : Rangkaian Kelistrikan sederhana
 Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 45 menit)

A. Kompetensi Dasar :
3.11. Memahami rangkaian kelistrikan sederhana
4.11. Membuat rangkaian listrik sederhana

B. Tujuan Pembelajaran :
Melalui diskusi dan kerja praktik, siswa dapat :
1. Mengidentifikasi komponen rangkaian listrik sederhana
2. Menjelaskan prinsip kerja rangkaian listrik sederhana
3. Menjelaskan sifat-sifat rangkaian seri dan parallel
4. Merancang rangkaian kelistrikan lampu rem
5. Membuat rangkaian kelistrikan lampu rem
6. Menguji rangkaian kelistrikan lampu rem

C. Kegiatan Pembelajaran : Model Pembelajaran Discovery Learning


1. Siswa memperhatikan gambar rangkaian kelistrikan sederhana
2. Siswa mendiskusikan rangkaian kelistrikan sederhana
3. Siswa mencari tahu, jenis, tujuan, fungsi rangkaian
4. Siswa mengolah data/informasi yang terkumpul
5. Siswa membuat kesimpulan dari materi dalam pokok bahasan
6. Siswa menyampaikan hasil diskusi tentang pokok bahasan

D. Penilaian Hasil Pembelajaran


Pengetahuan Keterampilan Sikap
Soal tertulis : 1. Buatlah rancangan 1. Komunikatif :
1. Jelaskan jelaskan rangkaian listrik Penggunaan Bahasa
prinsip rangkaian listrik sederhana dengan yang baik dan benar
sederhana prinsip kerja seri 2. Kolaboratif :
2. Jelaskan sifat-sifat 2. Buatlah rancangan Kerjasama dalam diskusi
rangkaian seri dan rangkaian listrik 3. Tanggung jawab :
parallel sederhana dengan Integritas sebagai
prinsip kerja seri anggota diskusi saat
melaksanakan tugas
Surabaya,........................2021
Mengetahui Guru Mapel,
Kepala Sekolah

………………………… ……………………………
Lampiran 3:
Lampiran 3

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
Jl. Gentengkali 33, Tlp (031) 5344028, 5463836, 5342706, 5342708
Fax. 5346707 Kode Pos 60275
SURABAYA

INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN I KTSP


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
Tahun Pelajaran 2020/2021

A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah : ……………………………………………………
2. NPSN : ……………………………………………………
3. Alamat Sekolah
a. Jalan : ........................................................................
b. Desa/Kelurahan : ........................................................................
c. Kecamatan : ........................................................................
d. Kota : ........................................................................
e. Telepon : ........................................................................
f. e-mail : ........................................................................
g. Website : ........................................................................
4. Kepala Sekolah
a. Nama : .........................................................................
b. NIP : .........................................................................
c. Telp./HP : .........................................................................
d. e-mail : .........................................................................
5. Bidang Keahlian : ........................................................................
Program Keahlian : .........................................................................
Kompetensi Keahlian : .........................................................................
: .........................................................................
: .........................................................................
: .........................................................................
: .........................................................................
: .........................................................................
: .........................................................................

B. PETUGAS VALIDASI
Nama : ........................................................................
Jabatan : Pengawas Sekolah
Tanggal Validasi : ........................................................................

PETUNJUK PENGISIAN
1. Perhatikan/Cermati dokumen KTSP yang akan divalidasi/diverifikasi
2. Tuliskan identitas sekolah, alamat, nama kepala sekolah, nama dan
jabatan petugas validasi/verifikasi
3. Bubuhkan tanda cek (√) sesuai keberadaan butir-butir pernyataan.
4. Catatan petugas validasi/verifikasi diisi dengan temuan, komentar dan
saran berdasarkan hasil validasi/verifikasi. Ditulis dengan singkat namun
jelas.
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 37
2021
INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI
DOKUMEN I KTSP SMK

KEBERADAAN
NO KOMPONEN KTSP / INDIKATOR KETERANGAN
ADA TIDAK
COVER / HALAMAN JUDUL
 Judul : Kurikulum SMK
 Program Keahlian/Kompetensi Keahlian :
 Tahun Pelajaran :
 Alamat sekolah :.
 Terdapat logo sekolah dan atau daerah
LEMBAR PENGESAHAN
 Rumusan kalimat penetapan
 Terdapat tanda tangan kepala sekolah sebagai pihak yang
menetapkan beserta stempel sekolah
 Tanda tangan ketua komite sekolah sebagai pihak yang
menyetujui beserta stempel komite sekolah
 Terdapat tempat tanda tangan Kepala Dinas/ Kepala Bidang
Pembinaan Pendidikan SMK sebagai pihak yang
mengesahkan beserta stempelnya.
KATA PENGANTAR
 Berisi pernyataan rasa syukur, dan suka cita dapat
menyajikan buku kepada khalayak, serta terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu
DAFTAR ISI
 Kesesuaian dengan halaman
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar Belakang memuat :
7. Kondisi nyata berdasarkan hasil Pemetaan Mutu
Pendidikan (PMP)
J. 2. Kondisi ideal sesuai Permendikbud
No.34/2018
K. 3. Potensi dan karakteristik satuan
pendidikan
B. Dasar Hukum

Mencantumkan dasar hukum yang relevan, yaitu :


KEBERADAAN
NO KOMPONEN KTSP / INDIKATOR KETERANGAN
ADA TIDAK
1. Udang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional

2. ...

3. ....

4. .....

5. Dst.

C. Prinsip Pengembangan kurikulum


Menjabarkan acuan konseptual kurikulum, prinsip
pengembangan kurikulum dan prosedur operasional kurikulum
sesuai permendikbud Nomor 61 tahun 2014
BAB II. VISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN
1. Visi Satuan Pendidikan
a. dijadikan sebagai cita-cita bersama warga
satuan pendidikan dan segenap pihak yang
berkepentingan pada masa yang akan datang
b. mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan
pada warga satuan pendidikan dan segenap
pihak yang berkepentingan
c. dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga
satuan pendidikan dan pihak-pihak yang
berkepentingan, selaras dengan visi institusi di
atasnya serta visi pendidikan nasional
d. Rumusan Visi ditulis dengan kalimat yang ringkas,
mudah dipahami, dan bermakna luas.

2. Misi Satuan Pendidikan


a. memberikan arah dalam mewujudkan visi
satuan pendidikan sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional
b. merupakan tujuan yang akan dicapai dalam

kurun waktu tertentu


c. menjadi dasar program pokok satuan pendidikan

d. memuat pernyataan umum dan khusus yang


berkaitan dengan program satuan pendidikan
KEBERADAAN
NO KOMPONEN KTSP / INDIKATOR KETERANGAN
ADA TIDAK
e. memberikan keluwesan dan ruang gerak
pengembangan kegiatansatuan-satuan unit
satuan pendidikan yang terlibat
3. Tujuan Satuan Pendidikan
a. menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai

o l e h sa tu a n pe n d id i k a n
b. mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan
nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat
c. mengacu pada standar kompetensi lulusan yang

sudah ditetapkan oleh satuan pendidikan dan


Pemerintah
BAB III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMK

1. Kerangka Dasar Kurikulum SMK :

1. Menguraikan landasan yuridis kurikulum SMK berdasarkan


Perdirjen Dikdasmen Nomor 07/D.D5/KK/2018 tentang
Struktur Kurikulm SMK /MAK dan Perdirjen Dikdasmen No.
464/D.D5/KR/2018 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar.
2. Daftar mata pelajaran wajib yang meliputi Muatan Nasional,
Muatan Kewilayahan, dan Peminatan Kejuruan
3. Pengaturan alokasi waktu per-mata pelajaran disesuaikan
dengan standar isi, kebutuhan peserta didik dan sekolah
dengan total waktu sesuai dengan standar proses.
2. Standar Kompetensi Lulusan SMK :

Menguraikan standar kompetensi lulusan, mengacu kepada


peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 34
tahun 2018 tentang SNP SMK/MAK.
3. Profil Lulusan SMK :

1) Menggambarkan profil lulusan yang akan dihasilkan


sekolah tersebut.
2) Mencerminkan tujuan pendidikan nasional dan Standar
Kompetensi Lulusan.

3) Mencerminkan visi dan misi sekolah.

4) Menggambarkan ciri khusus satuan pendidikan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 202140


KEBERADAAN
NO KOMPONEN KTSP / INDIKATOR KETERANGAN
ADA TIDAK
4. Beban Belajar di SMK :

1. Uraian tentang rasionalisasi pemanfaatan tambahan jam


pelajaran per minggu berdasarkan pertimbangan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan
akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap
penting.
2. Uraian tentang pengaturan alokasi waktu pembelajaran
per jam tatap muka, jumlah jam pelajaran per minggu,
jumlah minggu efektif per tahun pelajaran, jumlah jam
pelajaran per tahun

3. Uraian tentang beban belajar penugasan terstruktur (PT)


dan kegiatan mandiri (KMTT), maksimal 60% dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.

5. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

1. Terdapat Uraian tentang Rasional dari Penumbuhan


karakter
8. Terdapat uraian dari Lima Nilai Utama Penumbuhan
Karakter, yaitu ; religius, nasionalis, mandiri, gotong-
royong, dan integritas, dan strategi pelaksanaan
Program Penguatan Pendidikan karakter di sekolah.

9. Terdapat uraian tentang Sembilan Penumbuhan Karakter


(nilai moral, holistik, terintegrasi, partisipasi, kearifan
lokal, kecakapan abad 21, adil, selaras, dan terukur)
6. Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

1. Terdapat uraian tentang Pengertian dan tujuan Gerakan


Literasi Sekolah

2. Terdapat uraian tentang Model program literasi

3. Terdapat uraian tentang Pentahapan kegiatan dan


penilaian gerakan literasi.
7. Program Muatan Lokal

1. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang


dilaksanakan sesuai dengan kebijakan daerah

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 202141


KEBERADAAN
NO KOMPONEN KTSP / INDIKATOR KETERANGAN
ADA TIDAK
2. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan
karakteristik sekolah.
3. Daftar KD Muatan Lokal yang dikembangkan oleh
sekolah
8. Program Penguatan Kompetensi

1. Terdapat uraian tentang jenis program penguatan


kompetensi
2. Terdapat uraian tentang strategi pelaksanaan program
penguatan kompetensi
3. Terdapat uraian tentang Industri, Dunia Usaha dan
Dunia Kerja yang bermitra dengan sekolah
9. Kegiatan Pengembangan Diri (Ekstrakurikuler)

1. Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan program


layanan konseling dan atau layanan akademik/belajar,
sosial dan pengembangan karier peserta didik
2. Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan program
pengembangan bakat, minat dan prestasi peserta didik.
3. Terdapat Uraian tentang Ekstrakurikuler Wajib, jenis,
tujuan dan ruang lingkupnya serta strategi
pelaksanaannya

4. Terdapat Uraian tentang Ekstrakurikuler Pilihan, jenis,


tujuan dan ruang lingkupnya serta pelaksanaan program
pengembangan bakat, minat dan prestasi peserta didik

10. Pelaksanaan Bimbingan Konseling

1. Terdapat uraian tentang program Bimbingan Konseling


dilandasi pola 17 BK
2, Terdapat uraian materi tatap muka dengan siswa
sebanyak minimal 1 jam pelajaran per-minggu
4. Terdapat uraian tentang jenis-jenis masalah dan
rekapitulasi siswa
5. Terdapat uraian tentang layanan penyelesaian masalah
siswa.
6. Terdapat uraian tentang pola analisis hasil kerja guru
BK yang akan dirumuskan pada akhir tahun pelajaran
11. Mekanisme Penilaian

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 202142


KEBERADAAN
NO KOMPONEN KTSP / INDIKATOR KETERANGAN
ADA TIDAK
1. Mencantumkan prosedure penilaian

2. Mencantumkan bentuk dan instrumen penilaian, yaitu :


a. Bentuk Penilaian : Ujian Sekolah/Madrasah, UPK,
RPL, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan
kelas, dan/atau bentuk lain yang sesuai)
b. Instrument Penilaian : tes tertulis, tes lisan, dan tes
praktik.
3. Mencantumkan mekanisme Rekognisi Pengalaman
Lampau (RPL) Kompetensi Keahlian dalam upaya
memperkuat kemampuan metakognitif siswa.
12. Kriteria Ketuntasan Belajar

Terdapat uraian tentang kriteria ketuntasan belajar, sistem


penilaian yang digunakan, cara menentukan kriteria
ketuntasan belajar.
13. Praktek Kerja Lapangan (PKL)

1. Terdapat ketentuan tentang praktik kerja lapangan (PKL)

2. Terdapat penetapan durasi waktu praktik kerja lapangan

3. Uraian tentang strategi dan upaya peningkatan pelaksanaan


praktik kerja lapangan.
14. Kenaikan Kelas

1. Kriteria kenaikan kelas sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Uraian tentang pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa


(ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas),
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Standar
Penilaian Pendidikan.
3. Uraian tentang mekanisme dan prosedur pelaporan hasil
belajar peserta didik
4. Uraian tentang pelaksanaan program remedial dan
pengayaan
15. Kelulusan

1. Kriteria kelulusan dari satuan pendidikan

2. Uraian tentang pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan

3. Target kelulusan yang ingin dicapai olehsatuan pendidikan

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 202143


KEBERADAAN
NO KOMPONEN KTSP / INDIKATOR KETERANGAN
ADA TIDAK
4. Uraian tentang program-program satuan pendidikan dalam
meningkatkan kualitas lulusan.
16. Mutasi Peserta Didik
Menguraikan ketentuan yang mengatur mekanisme dan
prosedur mutasi peserta didik.
BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN
Berisi penjelasan dan ketentuan yang mengatur tentang
kegiatan-kegiatan permulaan tahun ajaran, pengaturan
waktu pembelajaran efektif, pengaturan waktu libur,
pengaturan waktu penilaian, jadwal kegiatan sekolah
BAB V. SUPERVISI PEMBELAJARAN
1. Uraian tentang rencana pelaksanaan supervisi
pembelajaran
2. Uraian tentang pelaksanaan supervisi pembelajaran

3. Uraian tentang pelaporan supervisi pembelajaran

DAFTAR LAMPIRAN, antara lain memuat :


. Instrumen Validasi KTSP SMK Tahun 2021/2022

SK. Kepala Sekolah tentang Pembetukan Tim Penjaminan


Mutu Sekolah
SK. Kepala Sekolah tentang Pembetukan Tim pelaksana
Supervisi dan penilaian kinerja Tendik
SK. Kepala Sekolah tentang Pembetukan Tim Pengembang
Kurikulum
SK Kepala Sekolah tentang Kalender Akademik Sekolah
Dan lain-lain yang relevan (dokumen penunjang)

Keterangan :
1. Semua kekurangan pada dokumen yang divalidasi, harus dicatat/ditulis dalam kolom
Keterangan, sesuai dengan konteks kekurangannya.
2. Catatan Hasil Validasi adalah kesimpulan, karena itu harus diisi.

Catatan Hasil Validasi :


...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
………………….,…………………

Mengetahui
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Pengawas Pembina/
Kota/Kab……………….... Validator,

................................................... ………………………………..
NIP. NIP.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMK 44


2021
Lampiran 4 :

Contoh Lembar Penetapan KTSP

LEMBAR PENETAPAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dan masukan dari Komite Sekolah, maka


dengan ini Kurikulum :

Sekolah : ………………………………………………………………….

Kabupaten/Kota : ………………………………………………………………….

Bidang Keahlian : ………………………………………………………………….

Program Keahlian : ………………………………………………………………….

Kompetensi Keahlian : ………………………………………………………………….

ditetapkan untuk diberlakukan pada tahun pelajaran 2021/2022.

………………………..,……………

Menetapkan

Ketua Komite Sekolah, Kepala Sekolah,

Mengesahkan,
a.n Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan

DR. KURNIAWAN HARY P, ST., MM


Pembina Tingkat I
NIP. 19710807 199703 1 005
Lampiran 5.
Contoh Cover
KTSP

KURIKULUM
SMK NEGERI 7 SURABAYA

BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN

REKAYASA PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK

OTOMOTIF

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF

Tahun Pelajaran : 2021/2022

PEMERINTAH PROVINSI JAWA


TIMUR DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


SMK NEGERI 7 SURABAYA
Jl. Pawiyatan No. 2 Telp. (031) 5342407, Fax (031) 5451047, Surabaya
60272
Email: smknegeri7sby@yahoo.com, Website: www.smkn7-sbysch.id
DINAS PENDIDIKAN PBOVINSI JAWA
NDANG PEââBlNAAN PENDIDIKAN $
JI. Centengkali No. 33 Suraboya

Anda mungkin juga menyukai