Dalam Acara :
“Rembuk Stunting Kabupaten Penajam Paser Utara
17 April 2024
RUMUSAN AWAL PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH
NASIONA
2. Penurunan emisi GRK dan 2. Operasionalisasi IKN 2. Percepatan transformasi
DAERA
INTERNASIONA
H
3. Kejadian bencana akibat 4. Pengembangan Superhub
inklusif
L
perubahan iklim Ekonomi Nusantara
4. Ancaman kesehatan akibat 3. Peningkatan aksesibilitas dan
5. Hilirisasi industri
munculnya varian virus baru konektivitas infrastruktur
L
PP 1 PP 2 PP 3 PP 4
Peningkatan daya saing sumber Peningkatan derajat kesehatan Akselerasi pertumbuhan sektor Penguatan infrastruktur
daya manusia yang mendorong masyarakat terutama pada upaya ekonomi non-migas dan batubara, wilayah untuk mendukung
penyerapan tenaga kerja promotif dan preventif terutama yang mendukung pengembangan ekonomi dan
hilirisasi industri dan ketahanan pemenuhan layanan dasar
pangan
PP 5 PP 6 PP 7 PP 8
Peningkatan kualitas hidup Peningkatan kualitas lingkungan Peningkatan tata kelola Peningkatan kesiapan
masyarakat miskin terutama hidup secara berkelanjutan pemerintahan daerah yang daerah sebagai mitra IKN
dalam upaya pengentasan profesional dan akuntabel untuk dengan mengoptimalkan
kemiskinan ekstrem mendukung transformasi kerja sama
pelayanan publik
RUMUSAN AWAL TARGET TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2025
Kondisi Target
Tujuan dan Sasaran Indikator Kinerja Satuan
2023 Tahun 2025
Tujuan 1: Mewujudkan Sumber Daya Manusia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks 78,02 78,60
Berdaya Saing
Sasaran 1: Meningkatnya Pemerataan Taraf Pendidikan Harapan Lama Sekolah Tahun 9,99 10,21
Masyarakat Rata-rata lama sekolah Tahun 14,02 14,05
Sasaran 2: Meningkatnya Derajat Kesehatan Usia Harapan Hidup Tahun 74,72 74,89
Masyarakat Prevalensi Stunting Persen 22,9 11
Sasaran 3: Menurunnya Tingkat Pengangguran Tingkat Pengangguran Terbuka Persen 5,31 5,00***
Sasaran 4: Meningkatnya Daya Saing Perempuan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Indeks 66,97 67,64
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Persen 6,34 6,00-6,50***
Tujuan 2 : Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi
Tingkat Kemiskinan Persen 6,11 5,67
yang Berkualitas
Indeks Gini Indeks 0,322 0,310
Sasaran 5: Terwujudnya Diversifikasi Ekonomi LPE Non Migas dan Batubara Persen 9,02 6,20-7,00
Indeks Kedalaman Kemiskinan Indeks 0,771 0,60***
Sasaran 6: Meningkatnya Keberdayaan Masyarakat
Indeks Keparahan Kemiskinan Indeks 0,140 0,12
Miskin
Tingkat inflasi Persen 3,46 3,00***
Sasaran 7: Meningkatnya Kualitas dan Ketersediaan
Infrastruktur untuk Mendukung Perekonomian dan Indeks Kualitas Layanan Infrastruktur (IKLI) Indeks 6,74** 8,38
Pemenuhan Infrastruktur Dasar
Ket *): Prognosis P-RKPD 2023. **): Realisasi Tahun 2022. ***):target lebih optimis dari RPD
SEBARAN PREVALENSI STUNTING
PER PROVINSI TAHUN 2023
KALTIM
22,9
Beban Ganda Permasalahan Gizi di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban ganda permasalahan gizi:
undernutrition, overweight, obesitas, dan defisiensi mikronutrien
Stunting
Stunting (pendek/sangat pendek)
• Prevalensi stunting balita terus menurun, tetapi angkanya masih
5,33 juta balita**
tinggi. Target 2024: 14 %.
• Stunting terjadi hampir di seluruh wilayah & di seluruh kelompok
sosial ekonomi. Wasting (kurus/sangat kurus)
• Penyebab stunting bersifat multidimensional (kemiskinan, akses 1,55 juta balita**
pangan, pola asuh & pemberian makan pada balita).
• Stunting berdampak pada SDM, ekonomi, & kemiskinan
Anemia ibu hamil
Obesitas 48,9 %*
• Prevalensi obesitas pada usia dewasa (>18 tahun) semakin
meningkat & target 2024 diharapkan tidak meningkat dari 21,8 %. Ibu hamil kurang energi kronik (KEK)
• Faktor risiko obesitas: kurangnya aktivitas fisik & konsumsi buah 17,3 %*
sayur, & tingginya konsumsi gula, garam, lemak (GGL).
• Obesitas dapat dicegah melalui upaya promotif & preventif Obesitas (> 18 tahun)
dengan pembudayaan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) 21,8 %*
Sumber: *Riskesdas 2018, **diolah dari data SUPAS 2015 dan SSGI 2021
Kerangka Pikir Penyebab Terjadinya Stunting
Sebagai Dasar Integrasi Intervensi
• Prioritas nasional dalam RPJMN dan Tagging Tematik & Prioritas Nasional
RKP
Penajaman Kegiatan sesuai dengan Lampiran Perpres
• Money follow program
Master Ansit AKSI 1 AKSI 2 AKSI 3 AKSI 4 AKSI 5 AKSI 6 AKSI 7 AKSI 8 LAPORAN TPPS
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA
F1. F1. F1. F2. F2.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 F2.3 F2.4 F3.1 F3.2 F3.3 JADWAL RS F4.1 F4.2 F4.3 F5.1 F5.2 F6.1A F6.1B F6.2 F6.3 7.1 7.2 7.3 7.4 7.5 8.1 8.2 8.3 8.4 8.5 SMT 1 SMT 2
1 2 3 1 2
Jumlah 10 9 9 10 8 10 9 10 10 10 9 9 8 10 9 9 9 9 8 7 8 8 7 7 7 9 5 2 3 3 3 5 4 3 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0
1. Waktu pelaksanaan Rembuk Stunting tahun 2024 adalah setelah pelaksanaan Musrenbang Kab/Kota/Provinsi.
2. Segera menyusun dan menetapkan Peraturan Bupati/Walikota tentang PPS.
3. Pemerintah Provinsi/Kab/Kota melakukan tagging anggaran PPS tahun 2023 dan melaporkan kepada TPPS Prov secara
berjenjang.
4. TPPS Provinsi dan TPPS Kab/Kota segera menyusun rencana kerja tahun 2024.
5. Mengalokasikan anggaran pada APBD tahun 2024 untuk pelaksanaan 8 aksi konvergensi dan menetapkan lokus prioritas PPS
berjenjang.
6. TPPS Provinsi melakukan Monitoring, Binwas, dan Pemberian Reward terhadap pelaksanaan 8 aksi konvergensi di Kab/Kota.
7. Melaksanakan Penilaian Kinerja TPPS Kab/Kota dengan Juknis PK.
8. Target Penurunan stunting berdasarkan RPD sebesar 12,83% tahun 2024 dan Kab/Kota mengikuti target di tingkat Provinsi.
9. Mengaktifkan Posyandu, Pokjanal Posyandu dan Kader Posyandu di Kab/kota
10. Meningkatkan peran ASN, Swasta & Filantropi untuk orang tua asuh balita beresiko stunting
11. TPPS Provinsi dan Kab/Kota memastikan analisis situasi berbasis data valid.