Anda di halaman 1dari 10

Program Studi Politik Indonesia Terapan

IPDN Kampus Papua

Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat


Dr. Dolf Eduard Mitteboga, S.E., M.M.
PERTEMUAN 3 Aleknaek Martua, M.E.
Dampak Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme pada Beberapa Bidang

Dampak Korupsi di Bidang Ekonomi Dampak Korupsi di Bidang Politik


1. Penurunan Produktivitas 1. Pemimpin Koruptor
2. Menurunnya Pendapatan Negara dari Pajak 2. Publik Tidak Lagi Percaya Demokrasi
3. Meningkatkan Utang Negara 3. Menguatnya Plutokrasi
4. Menurunnya Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi 4. Kedaulatan Rakyat Hancur
5. Rendahnya Kualitas Barang dan Jasa
6. Menambah Beban dalam Transaksi Ekonomi
7. Ketimpangan Pendapatan Dampak Korupsi di Bidang Pertahanan dan Keamanan
8. Meningkatkan Kemiskinan 1. Kerawanan Pertahanan dan Keamanan
2. Garis Batas Negara yang Lemah
Dampak Korupsi di Bidang Pemerintahan 3. Kekerasan dalam Masyarakat
1. Etika Sosial yang Mati
2. Birokrasi Tidak Efisien Dampak Korupsi di Bidang Lingkungan
3. Hilangnya Fungsi Pemerintah 1. Kualitas Lingkungan Rendah
2. Kualitas Hidup yang Menurun
Dampak Korupsi di Bidang Hukum
1. Peraturan Perundang-Undangan Tidak Efektif
2. Hilangnya Kepercayaan Masyarakat Terhadap Negara Mahrus Ali & Deni Setya , “Delik-Delik Korupsi”,
Sinar Grafika

Program Studi Politik Indonesia Terapan


IPDN Kampus Papua
Dampak Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme pada Keadilan Sosial, Ekonomi & Pemerintahan

• Ketimpangan Pendapatan
Tindakan korupsi ini menyebabkan perpindahan sumber daya untuk publik ke tangan pelaku. Hal ini membuat uang
pembelanjaan pemerintah menjadi berkurang. Dengan adanya tindakan korupsi ini ketimpangan pendapatan akan
terjadi antara elit koruptor dengan masyarakat karena pindahnya sumber daya untuk publik tadi.

• Meningkatkan Kemiskinan
Alur korupsi ini awalnya memberikan dampak penurunan pertumbuhan perekonomian yang akhirnya menyebabkan
angka kemiskinan yang naik. Korupsi ini menjadi penyebab kemiskinan masyarakat. Selain menimbulkan efek
langsung, korupsi juga menimbulkan efek tidak langsung terhadap kemiskinan.

• Etika Sosial yang Mati


Dengan adanya tindakan korupsi dari satu anggota kelompok maka anggota lain akan menutupi tindakan tersebut
dengan berbagai cara. Hal ini merugikan masyarakat dan negara. Tentunya sangat mengecewakan karena wakil rakyat
malah menutupi kasus tindakan korupsi yang dapat merugikan masyarakat.

Banyak pejabat negara yang tidak merasa malu dan salah ketika ia melakukan tindakan korupsi. Inilah arti etika sosial
yang mati. Orang yang memiliki kedudukan tinggi tidak merasa salah mengambil hak masyarakat yang lebih
membutuhkan. Tidak ada kejujuran dan keadilan bagi masyarakat.

Program Studi Politik Indonesia Terapan


IPDN Kampus Papua
Dampak Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme pada Keadilan Sosial, Ekonomi & Pemerintahan

• Birokrasi Tidak Efisien


Birokrasi memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan kepada publik. Namun bagaimana jika pelayanannya sangat
sulit dan berbelit-belit. Tentunya masyarakat akan merasa kesulitan jika ingin mengurus dokumen-dokumennya.
Belum lagi jika untuk mempercepat pelayanan masyarakat diharuskan untuk membayar, inilah yang dinamakan
pungli. Birokrasi pemerintahan seharusnya gratis untuk masyarakat dan tidak mempersulit. Seharusnya birokrasi
pemerintahan ini mengedepankan kepentingan masyarakat, bukan kepentingan pribadi dan kelompok saja. Jika
banyak pungli dan suap negara tidak akan maju, korupsi terus akan terjadi di mana-mana.

• Hilangnya Fungsi Pemerintah


Korupsi memiliki dampak kepada pemerintah karena tidak mampu menjalankan fungsi yang sebenarnya. Kondisi ini
sangat mengkhawatirkan karena yang ditakutkan korupsi semakin banyak terjadi, namun pemerintah semakin lunak.
Korupsi yang bersifat personal juga dapat mencoreng nama baik organisasi

Program Studi Politik Indonesia Terapan


IPDN Kampus Papua
Upaya Pembangunan yang Berkeadilan

Tertuang dalam Inpres Republik Indonesia No.3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan.

Mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing, dalam rangka
pelaksanaan program-program pembangunan yang berkeadilan sebagaimana termuat dalam Lampiran Instruksi
Presiden ini, yang meliputi program :
1. Pro rakyat;
2. Keadilan untuk semua (justice for all);
3. Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals - MDG’s).

MDG’s adalah agenda pembangunan yang diputuskan oleh PBB untuk seluruh dunia yang terdiri dari :
1. Pemberantasan kemiskinan dan kelaparan ekstrim;
2. Pendidikan dasar secara universal;
3. Mengedepankan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan;
4. Menekan angka mortalitas anak Balita;
5. Perbaikan kesehatan ibu;
6. Peperangan terhadap HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya;
7. Kepastian keberlanjutan lingkungan;
8. Pengembangan kemitraan global untuk pembangunan.

Program Studi Politik Indonesia Terapan


IPDN Kampus Papua
Upaya Pembangunan yang Berkeadilan

1. Untuk program pro rakyat, memfokuskan pada: 3. Untuk program pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium,
a. Program penanggulangan kemiskinan berbasis memfokuskan pada:
keluarga; a. Program pemberantasan kemiskinan dan kelaparan;
b. Program penanggulangan kemiskinan berbasis b. Program pencapaian pendidikan dasar untuk
pemberdayaan masyarakat; semua;
c. Program penanggulangan kemiskinan berbasis c. Program pencapaian kesetaraan gender dan
pemberdayaan usaha mikro dan kecil; pemberdayaan perempuan;
d. Program penurunan angka kematian anak;
2. Untuk program keadilan untuk semua, memfokuskan pada: e. Program kesehatan ibu;
a. Program keadilan bagi anak; f. Program pengendalian HIV/AIDS, malaria, dan
b. Program keadilan bagi perempuan; penyakit menular lainnya;
c. Program keadilan di bidang ketenagakerjaan; g. Program penjaminan kelestarian lingkungan hidup;
d. Program keadilan di bidang bantuan hukum; h. Program pendukung percepatan pencapaian Tujuan
e. Program keadilan di bidang reformasi hukum dan Pembangunan Milenium.
peradilan;
f. Program keadilan bagi kelompok miskin dan
terpinggirkan;

Program Studi Politik Indonesia Terapan


IPDN Kampus Papua
Dasar Pertimbangan Penentuan Tema Rencana Kerja Pemerintah 2022
Visi – Misi Presiden Arahan Presiden 7 Agenda Pembangunan Hasil
Peningkatan kualitas manusia
Evaluasi RKP
Ketahanan Ekonomi untuk
1 Indonesia 1
Pembangunan
Pertumbuhan Berkualitas dan
SDM Kinerja Prioritas
Berkeadilan Nasional (PN) RKP
Struktur Ekonomi yang Produktif,
2 Mandiri, dan Berdaya Saing
2020 Hingga Triwulan
Pengembangan Wilayah untuk III berdasarkan
Pembangunan Mengurangi Kesenjangan 1. Pencapaian
3 Pembangunan yang Merata dan
Berkeadilan
2 Infrasturktur sasaran PN-PP-
KP;
Mencapai Lingkungan Hidup yang SDM Berkualitas dan Berdaya 2. Dukungan
4 Berkelanjutan Saing Output K/L.
Penyederhanaan
5 Kemajuan Budaya yang 3 Regulasi Revolusi Mental dan 4 Kata Kunci Tema
Mencerminkan Kepribadian Bangsa
Pembangunan Kebudayaan Arahan Menteri
Penegakan Sistem Hukum yang
6 Bebas Korupsi, Bermartabat, dan
Terpercaya
Penyederhanaan Infrastruktur untuk Ekonomi dan Kemiskinan
Penegakan bagi Segenap Bangsa
4 Birokrasi Pelayanan Dasar
7 dan Memberikan Rasa Aman pada Lapangan Kerja
Seluruh Warga
Lingkungan Hidup, Ketahanan,
Bencana, dan Perubahan Iklim
Pengelolaan Pemerintahan yang
8 Bersih, Efektif, dan Terpercaya 5
Transformasi UMKM
Ekonomi
Stabilitas Polhukhankam dan Industri
Sinergi Pemerintahan Daerah dalam
9 Kerangka Negara Kesatuan
Transformasi Pelayanan Publik

Program Studi Politik Indonesia Terapan


IPDN Kampus Papua Sumber : Bappenas (2022)
Upaya Pembangunan yang Berkeadilan

Pidato Pelantikan Presiden, 20 Oktober 2019

Saya tidak mau birokrasi pekerjaannya hanya sending-


sending saja. Saya minta dan akan saya paksa bahwa tugas
birokrasi adalah making delivered. Tugas birokrasi kita itu
menjamin agar manfaat program itu dirasakan oleh
masyarakat
https://jeo.kompas.com/naskah-lengkap-pidato-presiden-joko-widodo-dalam-pelantikan-periode-2019-2024

Program Studi Politik Indonesia Terapan


IPDN Kampus Papua
Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan

• Ekonomi kerakyatan dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem perekonomian yang ditujukan untuk
mewujudkan kedaulatan rakyat di bidang perekonomian
• Salah satu landasan landasan konstistusional ekonomi kerakyatan terdapat dalam Pasal 33 UUD 1945.

• Pasal ini memberikan prinsip bagi pelaksanaan sistem ekonomi kerakyatan. Landasan itu adalah:
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh Negara
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

• Berdasarkan prisnsip ekonomi kerakyatan sebagaimana yang terdapat dalam Pasal 33 UUD 1945 maka substansi
ekonomi kerakyatan adalah
1. Partisipasi seluruh anggota masyarakat dalam proses produksi nasional
2. Peluang seluruh anggota masyarakat dalam menikmati hasil produksi nasional
3. Proses produksi nasional harus berlangsung dari, oleh, dan untuk seluruh anggota masyarakat

Program Studi Politik Indonesia Terapan


IPDN Kampus Papua
Tugas

• Jelaskan mengenai Koperasi

Program Studi Politik Indonesia Terapan


IPDN Kampus Papua

Anda mungkin juga menyukai