Anda di halaman 1dari 13

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)

PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2024


MENDUKUNG PERCEPATAN TRANSFORMASI EKONOMI
YANG INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN
BERSAMA POLDA SULAWESI SELATAN

KEPALA BAPPELITBANGDA PROVINSI SULAWESI SELATAN


Disampaikan pada Musrenbang Polda Sulsel TA 2024
Hotel Claro, 31 Agustus 2023
HUBUNGAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
“Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif ¹
dan Berkelanjutan ² ”

¹) Pembangunan ekonomi yang menciptakan akses dan kesempatan yang luas


bagi seluruh lapisan masyarakat secara berkeadilan, meningkatkan
kesejahteraan, serta mengurangi kesenjangan antar kelompok dan wilayah
²) Pembangunan yang mengintegrasikan pertumbuhan ekonomi dengan
kelestarian lingkungan hidup dan keadilan sosial.

“Peningkatan Pemerataan Pembangunan untuk


Pertumbuhan yang Inklusif”
SINKRONISASI PRIORITAS NASIOANL DAN
PRIORITAS PROVINSI
PRIORITAS NASIONAL PRIORITAS PROVINSI
1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan 1. Peningkatan Tata Kelola Penyelenggaraan
yg Berkualitas dan Berkeadilan Pemerintahan Yang Akuntabel Dan Inovatif
2. Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi 2. Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Yang
Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan
Berkualitas Dan Merata
3. Meningkatkan SDM Berkualitas dan Berdaya Saing
3. Peningkatan Produktivitas Dan Nilai Tambah Produk
4. Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan Unggulan Daerah
5. Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung 4. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Yang
Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar
Berkualitas Dan Merata
6. Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan
Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim 5. Pembangunan Kualitas Lingkungan Hidup Yang
Berkelanjutan
7. Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan
Transformasi Pelayanan Publik
1. Tata Kelola Pemerintahan Yang Belum Optimal
Indeks reformasi Birokrasi Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan capaian 66,16
dengan kategori baik, sehingga masih perlu dioptimalkan
Indeks SPBE yang masih dalam kategori cukup (2,35), nilai ini memposisikan
Provinsi Sulawesi Selatan pada urutas ke 21 di Indonesia.
Permasalahan 2. Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Belum Optimal
Terkait Prioritas Nilai SAKIP Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022 berada dalam kategori baik
dan Sasaran dengan nilai 68,08 , sehingga masih perlu dioptimalkan

Pembangunan 3. Pelayanan Publik Kepada Masyarakat Belum Optimal


Sulawesi Selatan masih berada pada peringkat 13 untuk pelayanan DPMPTSP
dan peringkat 15 untuk pelayanan samsat
4. Aksesibilitas Infrastruktur Wilayah Belum Optimal
Indeks layanan infrastruktur Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022 sebesar 80,39.
Jaringan jalan dalam kondisi mantap pada tahun 2022 baru mencapai 71,95 persen
dari dari keseluruhan panjang jalan 2.009,35 km. Kondisi ini belum mencapai target
yang ditetapkan sebesar 74,24 persen.
5. Masih Tingginya Ketimpangan Pendapatan Masyarakat
Rasio Gini Sulawesi Selatan hingga tahun 2022 adalah 0,365, masih lebih
tinggi dari 22 provinsi lainnya di Indonesia.

3
6. Masih Tingginya Tingkat Pengangguran
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2022
mencapai 4,51%, nilai tersebut masih tergolong tinggi dibandingkan 4 provinsi lainnya
di Wilayah Sulawesi.

7. Laju Pertumbuhan Ekonomi Masih dibawah Pertumbuhan Ekonomi Nasional


Permasalahan Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan pasca covid 19 telah mencapai 5,09
Terkait Prioritas persen ditahun 2022, lebih rendah dari capaian nasional dengan nilai 5,31 persen
dan Sasaran
8. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulawesi Selatan masih Lebih Rendah dari IPM
Pembangunan Indonesia
Data tahun 2022 menunjukkan nilai IPM Sulawesi Selatan sebesar 72,82, lebih
rendah dibandingkan dengan IPM Nasional yang besarnya 72,91
9. Indeks Pembangunan Gender
Indeks pembangunan gender (IDG) menunjukkan angka 93,14 di tahun 2022,
masih lebih rendah dibanding capaian yang pernah diperoleh pada tahun 2018

10. Menurunnya Kualitas dan Pengelolaan Lingkungan Hidup


Capaian indeks kualitas lingkungan hidup Provinsi Sulawesi selatan tahun 2022
mencapai 74,17, indeks kualitas air dan indeks kualitas tutupan lahan perlu mendapat
perhatian sebab indeks ini memperoleh capaian yang rendah dibanding 2 komponen
lainnya.

4
STRATEGI PEMBANGUNAN PROVINSI TAHUN 2024 DAN
PERAN STRATEGIS KEPOLISIAN
STRATEGI PEMBANGUNAN PERAN STRATEGIS KEPOLISIAN
1. Melakukan transformasi organisasi dan transformasi pelayanan publik
1. Meningkatkan kapabilitas dan keunggulan SDM serta inovasi
dalam pelayanan publik. 2. Meningkatkan peran aktif pada siklus pembangunan infrastruktur daerah (masa
pra konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi). Contoh : mencegah atau
menanggulangi dampak dan konflik sosial saat tahap pra-konstruksi seperti
2. Meningkatkan jangkauan dan kualitas infrastruktur wilayah. pembebasan lahan dan pemindahan penduduk, manajemen lalu lintas pada
saat konstruksi dan pasca konstruksi.
3. Meningkatkan akses terhadap penciptaan lapangan dan
3. Kemitraan dgn instansi terkait utk melakukan pengawasan dan penegakan
kesempatan kerja, norma ketenagakerjaan , perlindungan buruh migran Indonesia yang bekerja di
luar negeri khususnya penanganan buruh migran yang tidak mengikuti prosedur,
4. Meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja. pengawasan penggunaan buruh migran di perusahaan, dan pencegahan tindak
pidana perdanagan orang modus tenaga kerja, dll
5. Meningkatkan iklim investasi dan usaha.
4. Kemitraan dgn instansi terkait untuk menciptakan iklim investasi yang sehat
dengan mengedepankan pencegahan dan pendampingan untuk
6. Meningkatkan produkifitas, kualitas dan daya saing produk mencegah tindak pidana ataupun pelanggaran lainnya di dunia usaha, termasuk
unggulan dan sarana/prasarana produksi , serta nilai tambah modus investasi yang memanfaatkan perkembangan teknologi untuk melakukan
tindak pidana (mis : judi online, trading bodong, pinjol dll)
produk unggulan daerah.
5. Menjaga proses berjalannya hilirisasi industry, mencegah terjadinya gangguan-
gangguan seperti pertambangan dan ekspor ilegal.
STRATEGI PEMBANGUNAN PROVINSI TAHUN 2024 DAN
PERAN STRATEGIS KEPOLISIAN
STRATEGI PEMBANGUNAN PERAN STRATEGIS KEPOLISIAN
7. Pengembangan program Polisi masuk Sekolah/ Kampus, menguatkan peran
7. Meningkatkan pemerataan akses dan kualitas pendidikan penyuluhan dan edukasi hukum di tengah masyarakat (Sekolah Bebas Narkoba,
masyarakat. Sekolah Bebas Kekerasan, Pencegahan Perkawinan Anak, Polisi Cilik, Patroli
Keamanan Sekolah, dll)
8. Meningkatkan pemerataan akses dan kualitas layanan 8. Peningkatan peran dalam mencegah dan memutus mata rantai wabah penyalit
kesehatan masyarakat. (mis : covid-19), mendukung Kesehatan masyarakat (mis : KB Kes
Bhayangkara), penyehatan lingkungan (mis : gotong royong membersihkan
9. Peningkatan moralitas dan karakter yang berintegritas lingkungan bersama masy)
berlandaskan nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya dalam 9. Mengedepankan nilai moral dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,
memfasilitasi penanganan konflik SARA, meningkatkan kehidupan beragama di
kehidupan masyarakat internal dan ekternal kepolisian, mencegah terjadinya radikalisme dan terorisme
di tengah masyarakat, dll
10.Peningkatan peran dan kapasitas perempuan, anak dan
10. Peningkatan layanan penegakan hukum dan perlindungan perempuan dan anak
disabilitas dalam pembangunan serta disabilitas korban kekerasan, ABH, dan TPPO. Peningkatan kapasitas
perempuan melalui kegiatan Bhayangkari (di bidang kesehatan, kewirausahaan,
11.Meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta kemampuan parenting skill, kepemimpinan, dll)
adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim 11. Meningkatkan manajemen mitigsi dan adaptasi perubahan iklim (mis : gerakan
penghijauan ; pengawasan dan penegakan hukum pelaku pembalakan liar ;
meningkatkan manajemen resiko bencana alam, penanganan korban bencana,
pembangunan infrastruktur akibat bencana dll)
Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2024

1. Peningkatan kualitas dan penguatan sistem manajmen SDM aparatur.


2. Peningkatan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah secara transparan dan
akuntabel.
3. Peningkatan akses data, informasi dan inovasi serta kualitas pelayanaan publik
4. Pemerataan ketersediaan infrastruktur yang berkualitas dan peningkatan ketaatan penataan
ruang.
5. Peningkatan akses terhadap penciptaan Lapangan dan kesempatan kerja
6. Penurunan kemiskinan dan kemiskinan ekstrim
7. Peningkatan kualitas dan partisipasi Angkatan kerja di berbagai bidang pembangunan.
8. Peningkatan pengembangan potensi komoditas unggulan berdasarkan potensi wilayah.
9. Peningkatan prasarana/sarana destinasi pariwisata dan promosi wisata melalui pemanfaatan
teknologi media promosi pariwisata.
10.Peningkatan nilai investasi melalui promosi potensi daerah.
Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2024
11. Penguatan kewirausahaan, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
12. Hilirisasi produk berbasis sumberdaya alam
13. Peningkatan akses dan Kualitas Pendidikan Menengah, khusus dan vokasi.
14. Peningkatan sarana/ prasarana dan kualitas layanan kesehatan masyarakat.
15. Peningkatan upaya preventif stunting dengan pendekatan lintas sektor.
16. Peningkatan Pemahaman nilai keagamaan
17. Peningkatan koordinasi penanganan keamanan dan ketertiban dalam
rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta
pencegahan tindak kriminal
18. Peningkatan pemberdayaan, perlindungan perempuan dan anak
19. Peningkatan kualitas keluarga dan pemenuhan hak anak
20. Pengintegrasian tujuan pembangunan berkelanjutan pada pilar ekologi
DUKUNGAN PEMPROV UNTUK POLDA
• BANTUAN HIBAH (BERDASARKAN PROPOSAL YG DIAJUKAN OLEH
POLDA DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN KEPADA
MASYARAKAT)
• KEMITRAAN /KERJASAMA DENGAN PERANGKAT DAERAH UNTUK
KEGIATAN SEKTORAL
• PELAKSANAAN PROGRAM DI BIDANG KEWASPADAAN DINI,
KERJASAMA INTELEJEN,PEMANTAUAN ORANG ASING, TENAGA KERJA
ASING DAN LEMBAGA ASING, KEWASPADAAN PERBATASAN ANTARA
NEGARA, FASILITASI KELEMBAGAAN BIDANG KEWASPADAAN SERTA
PENANGANAN KONFLIK DI DAERAH OLEH KESBANGPOL PROVINSI
HAL-HAL YANG MENJADI PERHATIAN PADA PELAKSANAAN BELANJA
TAHUN 2024
1
Alokasi belanja daerah terkait program dan kegiatan
diupayakan untuk peningkatan kualitas kehidupan
masyarakat yang diwujudkan melalui prestasi kerja dalam 2
pencapaian standar pelayanan minimal berdasarkan
Perencanaan belanja daerah diprioritaskan untuk
urusan wajib pemerintahan daerah sesuai dengan
melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan
peraturan perundang- undangan dan lebih berperspektif
masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah
gender
3 yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan
Alokasi belanja daerah untuk setiap kegiatan dilakukan dasar, pendidikan, kesehatan, fasititas sosial dan fasilitas
analisis kewajaran biaya yang dikaitkan dengan output umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan
yang dihasilkan dari satu kegiatan. Oleh karena itu, untuk sosial
menghindari adanya pemborosan, program dan kegiatan
direncanakan dengan didasarkan pada kebutuhan riil dan
mengutamakan produksi dalam negeri serta dapat
melibatkan usaha mikro dan usaha kecil serta koperasi
tanpa mengabaikan prinsip efisiensi, persaingan sehat,
kesatuan sistem, dan kualitas kemampuan teknis.
Bersama Kita Bisa untuk Sulawesi Selatan Jaya

Anda mungkin juga menyukai