PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
Disusun Oleh:
1
LAPORAN
PELAKSANAAN ZONA INTEGRITAS
MTsN 4 SIDOARJO
TAHUN 2023
Zona Integritas merupakan dua kata yang dirangkai menjadi kesatuan yang tidak
terpisahkan yaitu kata “Zona” yang berarti “Wilayah atau Daerah dengan pembatasan
khusus”. Sedangkan kata “Integritas” dimaksudkan adalah “Konsistensi dan keteguhan
yang tidak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
Dalam Etika “Integritas” diartikan sebagai kejujuran dan kebenaran dari
tindakan seseorang. Oleh karena itu seseorang dapat dikatakan memiliki integritas,
apabila tindakannya sesuai dengan nilai, keyakinan dan prinsip kebenaran yang
dipegangnya.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa “Membangun Zona Integritas”
adalah mewujudkan aparat dalam wilayah tertentu menjunjung tinggi nilai-nilai luhur
kejujuran, kebenaran, bebas dari korupsi, suap, pungli dan menerima gratifikasi,
sehingga terbangun pemerintahan/lembaga yang bersih dan meningkatnya pelayanan
publik secara baik dan konsisten sebagaimana dimaksud dalam Permenpan RB Nomor
52 Tahun 2014.
2
C. MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS.
Untuk membangun Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) harus dilakukan dengan berbagai
upaya, seperti penandatangan Pakta Integritas dan semua pihak mulai Kepala sampai
kebawahnya harus mempunyai komitmen yang kuat untuk membangun Zona Integritas
ini. Perubahan mindset (pola pikir dan budaya kerja) pada semua unsur Madrasah
Tsanawiyah Negeri 4 Sidoarjo dimulai dari Kepala Madrasah, Kepala TU, Guru dan
karyawan harus dilakukan sehingga masing-masing memposisikan diri sebagai
pelayan masyarakat yang baik, dan bukan minta dilayani.
3
Ada 2 (dua) hal sasaran pokok yang ingin dicapai dalam pembangunan zona integritas,
yaitu :
1. Terwujudnya Pemerintahan//Lembaga Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme.
2. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
4
11 Pemberian layanan publik dengan menggunakan teknologi informasi;
12 Pelaksanaan Monitoring dan evaluasi terhadap pemanfaatan teknologi
informasi dalam pengukuran kinerja unit, operasional SDM dan
pemberian layanan kepada publik;
13 Penerapan kebijakan keterbukaan informasi publik
14 Pelaksanaan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukaan
informasi publik
15 Perencanaan kebutuhan pegawai yang disusun oleh unit kerja mengacu
pada peta jabatan dan hasil analisis beban kerja masing-masing jabatan;
16 Penyusunan rencana pengembangan kompetensi pegawai dengan
mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja pegawai;
17 Pemberian kesempatan / hak pegawai untuk mengikuti diklat maupun
pengembangan kompetensi lainnya;
18 Penetapan kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi;
19 Pengukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian dengan indikator
kinerja individu level atasnya;
20 Pengukuran kinerja individu dilakukan secara periodik;
21 Pemutakhiran data informasi kepegawaian unit kerja dilakukan secara
berkala;
22 Keterlibatan pimpinan secara langsung pada saat penyusunan perencanaan
dan penetapan kinerja;
23 Pemantauan pencapaian kinerja secara berkla;
24 Penyusunan perencanaan pengelolaan akuntabilitas kinerja dengan dengan
berorientasi hasil dan terdapat indikator kinerja utama;
25 Peningkatan kualitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja;
26 Pengendaliaan gratifikasi dengan public campaign telah direncanakan;
27 Pengendalian SPIP telah dibangun lingkungan pengendalian;
28 Pelaksanaan kebijakan pengaduan masyarakat telah diimplentasikan;
29 Penanganan benturan kepentingan telah teridentifikasi dalam tugas fungsi
utama;
30 Penanganan benturan kepentingan telah disosialisasikan/
diimplementasikan;
31 Penerapan SOP bagi standar pelayanan, dan dilakukan reviu dan perbaikan
atas standar pelayanan;
32 Budaya pelayanan prima dengan pemberian informasi tentang pelayanan
mudah diakses melalui berbagai media;
33 Penerapan reward dan punishment bagi pelaksana layanan;
34 Pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat;
5
D. EVALUASI PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS.
6
3. Meningkatkan sosialisasi tentang PMPZI baik manual maupun secara
online/website;
4. Membuat pencanangan Zona Integritas yang melibatkan banyak pihak terkait
demi lancarnya kegiatan PMPZI di MTsN 4 Sdioarjo;
5. Membuat peta bisnis madrasah;
6. Meningkatkan Keterbukaan informasi pada laman website MTsN 4 Sidoarjo;
7. Meningkatkan survey pelayanan publik;
8. Membuat rencana strategis Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada semester II
9. Melaksanakan pelatihan internal bagi Guru dan karyawan tentang pemahaman
pelaksanaan Zona Integritas ;
10. Melakukan review SOP secara berkala ;
F. PENUTUP
Perilaku korupsi, suap dan pungli membawa pengaruh buruk bagi Lembaga
pemerintah khususnya pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Sidoarjo, demi mencegah
korupsi, suap dan pungli tersebut. Pelaku korupsi dan suap sudah tak takut lagi dan tak
peduli lagi dengan penegakan hukum. Mereka juga tak takut lagi dengan hukuman
sosial masyarakat. Inilah yang menjadikan budaya koruptif makin subur dan makin
brutal. Hanya dengan kebijakan Kementerian Agama yang ketat dan selektif,
Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Sidoarjo akan menjadi lebih dihormati dan disegani,
tentunya harus terwujud pelayanan prima dan semua ASN bersih dari KKN.