SBY Budiono
POSISI GEOGRAFI DEMOGRAFI POTENSI SUMBER DAYA POTENSI KUALITAS & KEBERAGAMAN
INDONESIA INDONESIA ALAM INDONESIA SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA
DAFTAR ISI KONSEPSI PEMIKIRAN
▪ Agar Pembangunan Nasional berjalan sesuai dengan yang direncanakan, maka APBN & APBD harus
terserap seluruhnya dengan benar & tepat sasaran. Sehingga dengan demikian tidak ada Dana SIAP.
▪ Turunnya anggaran harus tepat waktu, sehingga utilisasi anggaran lebih tepat.
▪ Dana SIAP merugikan Negara & Masyarakat karena :
▪ Ada potensi pembangunan daerah yang tidak terlaksana dan hilangnya multiplier efek
▪ Ada potensi tenaga kerja yang tidak terserap, hilangnya penciptaan lapangan kerja, sehingga
masyarakat kurang pendapatan, semua ini berdampak langsung pada kemiskinan
▪ Ada potensi dana yang harusnya bergulir di sektor riil daerah (jasa & barang) menjadi tidak
berputar, akibatnya ekonomi daerah tidak berkembang sesuai rencana yang ada
▪ Dana SIAP = Pemborosan (merugikan Negara), karena biaya penyelenggaraan Negara tetap sama
namun tidak menciptakan pertumbuhan. Dalam hal ini belanja Pegawai Negara tidak dapat
dibarter oleh pemenuhan kinerja penyelesaian proyek APBN APBD
▪ Salah satu kendala tidak terserapnya dana APBN APBD adalah adanya kendala psikologis bagi pelaksana
proyek yang takut melanggar peraturan ;
▪ Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan Koordinasi EKUIN dengan POLHUKAM
▪ Sehingga pada jajaran Kepolisan, Kejaksaan, KPK, BPK, dsb memiliki persamaan persepsi mengenai
suatu langkah pelaksanaan proyek apakah dianggap sebagai suatu Terobosan atau Pelanggaran
▪ Menpan harus menyakinkan bahwa Aparatur Pemerintah mampu & sanggup melaksanakan proyek,
dan menerapkan reward & punishment yang sesuai.
USULAN ELIMINASI DANA SIAP & OPTIMALISASI APBN APBD
▪ Pelaksanaan sepenuhnya Proyek APBN APBD juga dapat memberikan dampak pada :
▪ Penciptaan Enterpreneur Muda dan Baru di daerah
▪ Penciptaan cluster-cluster perekonomian baru di daerah
▪ Dapat menciptakan landasan infrastruktur utama bagi terwujudnya kegiatan-kegiatan ekonomi yang akan
bertumpu diatasnya, diantaranya infrastruktur :
▪ Energi
▪ Water Management System
▪ Buruh sebagai Mitra Utama Pengusaha, penghilangan istilah Buruh & Majikan ber- spirit partnership
dengan tanggung jawab yang proporsional.
▪ Pemberian / alokasi APBN APBD selama ini terkadang kurang selaras dengan keunikan dan karakteristik
daerah
PROGRAM POLA PENGEMBANGAN
DESA MANDIRI
PROGRAM POLA PENGEMBANGAN DESA MANDIRI
Pengentasan Pengangguran Berbasis Pemanfaatan Lahan Tidur
Dengan Wajib Kerja & Padat Karya
TARGET
1. Pengentasan Pengangguran Melalui Usaha Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Wirausaha & Usaha
Padat Karya lainnya
2. Pengentasan Lahan Tidur yang tidak berguna bagi siapapun
3. Pendidikan Berbasis Pada Potensi Daerah
4. Peningkatan Kesehatan
5. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Setempat
INDONESIA SEBAGAI PUSAT
PANGAN DUNIA
INDONESIA SEBAGAI PUSAT PANGAN DUNIA
▪ MDGS 2015 di Indonesia hanya akan berhasil jika Sektor Pertanian ditingkatkan, karena mayoritas penduduk
adalah Petani
On Farm
Non - Subsidi
▪ Tingginya biaya transportasi disebabkan karena sangat tidak memadainya sarana infrastruktur yang tersedia
▪ Untuk meningkatkan daya saing dan attractiveness Indonesia bagi Pemodal / Investor adalah harus segera
dilakukan Pembangunan Mega Infrastruktur diantaranya berupa:
▪ Jalan; Toll Road, Jalan Raya
▪ Jaringan Rel Kereta Api, penumpang & barang
▪ Deep Sea Port untuk ekspor - impor
▪ Airport
▪ Kecukupan Listrik & Air
▪ Cluster-Cluster Industri tertentu lengkap dengan industri pendukung
▪ Langkah ini dilakukan oleh China beberapa puluh tahun lalu, dan saat kini China memiliki advantage dalam
rendahnya ongkos produksi karena logistic cost sangat rendah.
POLA PENDANAAN PROYEK
MODIFIED NON RECOURSE FINANCING
▪ Pembangunan Nasional, khususnya Infrastruktur memerlukan Pendanaan sangat besar, namun Pemerintah
terkendala dengan terbatasnya APBN
▪ Banyak Proyek Infrastruktur yang secara ekonomi sangat penting & layak namun secara finansial memerlukan
Struktur Pendanaan yang khusus.
▪ Dapat dilakukan terobosan dalam bentuk PPP (Public Private Partnership) dengan pola:
▪ Pemerintah harus memiliki Terobosan Medium & Long Term Vision dalam mencari cara alternatif
▪ Swasta Mitra Pemerintah melakukan pekerjaan proyek
▪ Pendanaan disiapkan bersama dengan Pola Modified Non-Recourse Financing :
▪ Pihak Swasta mengerjakan Proyek
▪ Pihak Swasta mencarikan Pendanaan (Perbankan, Lembaga Keuangan, dsb)
▪ Pemerintah mengetahui & mengakui keberadaan Proyek
▪ Sumber Pengembalian Pendanaan Proyek:
▪ Berasal dari Pendapatan Proyek tersebut
▪ Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mengalokasikan sejumlah Sumber Daya Alam &
Mineral (Tambang) yang ada sebagai “Kompensasi” bagi Pihak Pelaksana Proyek; dimana
hasil pengolahan dari Sumber Daya Alam & Sumber Daya Mineral menjadi salah satu Sumber
Pengembalian Utama bagi Pendanaan Proyek
▪ Pola serupa ini telah dijalankan oleh Pemerintah China di beberapa Negara Berkembang
▪ Akan banyak Proyek Infrastruktur yang dapat diselesaikan dengan pola ini, sehingga percepatan ekonomi
benar-benar bisa terlaksana tanpa banyak membebani APBN
RE-INVESTASI KEUNTUNGAN 20 – 30 %
UNTUK KESINAMBUNGAN
PEREKONOMIAN DAERAH
RE-INVESTASI KEUNTUNGAN 20 – 30 % UNTUK
KESINAMBUNGAN PEREKONOMIAN DAERAH
▪ Pelaku Usaha disektor Pertambangan dan Perkebunan :
▪ Diwajibkan me-reinvestasikan sekitar 20% - 30% dari keuntungan bersih pada daerah ybs, yaitu
pada sektor padat karya yang diunggulkan oleh masing-masing Pemerintah Daerah. Hal ini
merupakan bentuk tanggung-jawab moral pada Pembangunan & Sustainability Pertumbuhan
Ekonomi Daerah.
▪ Dengan demikian akan ada pertumbuhan ekonomi baru berbagai sektor di daerah tersebut yang
dapat menciptakan lapangan kerja, pemanfaatan local content jasa & barang.
Pemakai
Akhir Manfaat
1. Memberikan nilai
tambah atas hasil
Konsep
Pengembangan tambang mineral
Bursa Komoditas
Timah
Industri Hilir Dalam Negri
2. Mengembangkan
industri domestik
3. Menciptakan lapangan
Chemical kerja
Refinery
4. Efek multiplier dibidang
usaha lainnya
Solder
5. Meningkatkan
Peleburan pendapatan pajak
negara
Pembinaan Penambang
Masyarakat (TI) Menjadi Mitra
Solar Panel
(Kontraktor)
6. Reinvestment Laba 20%
- 30% Untuk
Tambang ditanamkan pada
Dll usaha-usaha di Daerah
bagi Pengembangan
Daerah
KONSEP PENGEMBANGAN EKONOMI
DI WILAYAH-WILAYAH PERBATASAN INDONESIA
KONSEP PENGEMBANGAN EKONOMI
DI WILAYAH-WILAYAH PERBATASAN INDONESIA
▪ Pusat-pusat pengembangan Ekonomi Indonesia dapat dibagi dalam beberapa Zona
Pengembangan Ekonomi sehingga akan menarik investasi secara merata di seluruh Indonesia
❖ Kawasan Pengembangan Ekonomi diantaranya, yaitu dari Barat ke Timur (lihat ilustrasi):
▪ Kawasan Indonesia Barat yang tergabung dalam Indonesia Malaysia Thailand Growth
Triangle (IMT Growth Triangle)
▪ SIJORI
▪ Kawasan Ekonomi Terpadu Selat Sunda
▪ North Pacific Rim Economic Zone
▪ South Pacific Rim Economic Zone
▪ Joint Border Economic Development Zone:
▪ Zona Perbatasan Papua
▪ Zona Perbatasan Kalimantan
▪ Zona Perbatasan Timor Leste
▪ Diantaranya karena RDTL memiliki Kuota Ekspor ke Negara-negara Barat
▪ Pembangunan Cross / joint Border Economic Zone juga berfungsi sebagai wujud persahabatan
antara Negara bertetangga dan menjaga issue-issue Hankam di perbatasan yang seringkali
muncul
Concept of Balance-Regional Economic Development
Manado
Gorontalo
SIJORI Pontianak
Biak
Ketapang
South Pacific Rim Economic Zone
Kendari
Bengkulu Bangka
Belitung Timika
P. Enggano Tual
Kota Agung
Merauke
Sunda Strait Economic Zone Dili, Timor Leste
Kupang Port Moresby
Christmas Island Darwin
ALKI
Cairns
Economic Zone
Joint Border Development
Pan Borneo Railway
Contoh :
Joint Border Development CONCEPT
Free Trade Zone Indonesia DENGAN Timor Leste
▪ Indonesia adalah Negara Kemaritiman yang memiliki Kekayaan & kekuatan dalam segala aspek,
yang jika digabungkan diumpamakan akan menjadi “Modal Kapal Induk Ekonomi” untuk menjaga
dan mengembangkan wilayah serta tempat bernaung bagi Rakyat dalam memanfaatkan seluruh
potensi
▪ Pola Pembangunan Indonesia dibagi menjadi 7(tujuh) Kawasan Pengembangan yang bersifat dan
berfungsi laksana sebuah “Kapal Induk Ekonomi”, dan Pola Pembangunan tidak berbasis Propinsi
atau Kabupaten melainkan BERBASIS PULAU.
▪ Dalam hal ini Pengembangan Ekonomi Indonesia dibagi menjadi 7 Area Pengembangan;
▪ Kapal Induk Ekonomi : Sumatera, Jawa , Bali – NTB – NTT, Kalimantan, Sulawesi, Ambon
dan Papua
KAPAL INDUK
Landas Kontinen
350 mil
INDONESIA :
• Negara Archipelago
• 70% merupakan Wilayah Kemaritiman
• Landas Kontinen s/d 350 mil laut
• Tidak ada satu pulaupun yang berbatasan satu sama lain
lebih dari 200 mil merupakan satu kesatuan yang erat
Penjelasan :
Sebagai Negara Kemaritiman yang
terdiri dari Gugusan Pulau-pulau
(Archipelago), berjajar dari Rondo
sampai Merauke; membuat
Indonesia memiliki “Kekayaan” dan
“Kekuatan” dalam segala aspek
yang apa bila digabungkan akan
menjadi
MODAL KAPAL INDUK EKONOMI
untuk menjaga dan
mengembangkan wilayahnya dan
menjadi tempat bernaung bagi
Rakyat Indoneisa dalam
memanfaatkan seluruh potensi
daerah
INDONESIA SEBAGAI PELAYAN JASA
LOGISTIK MARITIM INTERNASIONAL.
INDONESIA SEBAGAI PELAYAN JASA LOGISTIK
MARITIM INTERNASIONAL.
▪ Lokasi Indonesia yang sangat strategis dan memiliki 3(tiga) Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)
▪ Regulasi IMO pada tahun 2020; bahwa Selat Malaka tidak bisa dilayari oleh Mega Vessel – Super
Tanker (VLCC & ULCC)
▪ Alternatif terbaik & efiisien bagi Pelayaran Internasional adalah melalui adalah Selat Sunda
yang pada saat tersebut telah memiliki Jembatan Selat Sunda
▪ Potensi besar untuk membuat Pusat Logistik bagi Pelayaran Internasional sebagaimana yang
dilakukan oleh Singapore, misalnya di :
▪ Pulau Enggano
▪ Pulau Tabuan - Lampung
▪ Pulau Weh - Aceh
▪ Pulau Bangka & Belitung
▪ Mempawah – Kalimantan Barat
▪ Pusat Logistik bagi Pelayaran Internasional ini akan complimentary dari apa yang dilakukan
Singapura, dan aktivitas ekonomi ini dapat menjadi sumber pendapatan Negara dari sektor jasa
(serta termasuk pendapatan Devisa) dan memacu multiplier efek yang besar bagi pertumbuhan
kawasan sekitar.
INTERNATIONAL SEA TRADE ROUTE
IMO regulation; Mulai tahun 2020, Kapal (vessel) Generasi V (VLCC & ULCC) akan dilarang
melayari Selat Malaka
Indonesia memiliki kesempatan emas memanfaatkan kondisi tersebut, yaitu dengan
menjadikan Selat Sunda sebagai pengganti Selat Malaka bagi Kapal-kapal tersebut, lengkap
dengan berbagai fasilitas layanan kemaritiman kelas internasional
Pemanfaatan Alur Laut Kepulauan Indonesia
Melayani Pelayaran Internasional
Natuna
P. Enggano
Special Economic Zone
TWNC
Sunda Strait
Bridge
FAKTOR PEMICU PEMBANGUNAN
EKONOMI NASIONAL BAGI PELAKU
USAHA PRO-RAKYAT.
FAKTOR PEMICU PEMBANGUNAN EKONOMI
NASIONAL BAGI PELAKU USAHA PRO-RAKYAT.
▪ Hal ini dapat memacu pengusaha-pengusaha Indonesia untuk tidak segan menjalankan usaha yang
sejalan dengan Program Pengembangan Ekonomi Pro-Rakyat - Lingkungan.
PENGEMBANGAN EKONOMI RAKYAT
MELALUI PERBANKAN SWASTA : KREDIT
USAHA RAKYAT (KUR).
PENGEMBANGAN EKONOMI RAKYAT MELALUI
PERBANKAN SWASTA : KREDIT USAHA RAKYAT (KUR).
▪ Pemerintah perlu memperluas pelaksanaan program Kredit KUR :
▪ Perbankan Swasta sanggup menyalurkan KUR sesuai arahan Pemerintah
▪ Perbankan Swasta diharapkan dapat diperkenankan menyalurkan KUR
▪ Bunga KKPE (Kredit Ketahanan Pangan & Energi) dan Kredit Program lainnya:
▪ Kredit Program Pemerintah menggunakan Pola Subsidi Bunga, sehingga Likuditas tetap datang
dari masing-masing Bank.
▪ Likuiditas Perbankan likuid dan tidak ada masalah
▪ Namun tingkat sukubunga Pendanaan sebagai basis Bunga Kredit di masing-masing Bank
sangat berbeda
▪ Sehingga Formula Bunga Kredit Maksimal yang diterapkan Pemerintah kurang menarik
bagi Perbankan (BUMN & Swasta) karena ada ‘opportunity lost’
▪ Formula bunga maksimal tersebut kurang sebanding dengan Risk Profile Kredit Program
Pengajuan Pinjaman
Kelompok Tani yang Hasil Panen
Direkomendasi Pemda &
Dinas Pertanian Bulog
Pengajuan KELOMPOK TANI PT Pertani
Pinjaman Hasil Penjualan Konsursium
UMKM Dikurangi Penyangga Harga
Pertanian Pinjaman Bank Produk Panen
Pemda & Dinas
Pertanian Petani Petani SUBSIDI BERBASIS
PRODUK AKHIR
Usulan : Bank Indonesia memperkenankan Amortisasi Kredit Bermasalah UMKM selama 5 – 8 tahun
INDONESIA SEBAGAI PENYANGGA
IKLIM DUNIA
INDONESIA SEBAGAI PENYANGGA IKLIM DUNIA
▪ Keberadaan Indonesia yang telah diakui sebagai paru-paru dunia selain Brazil dan Zaire
▪ Jika Australia memiliki “The Great Barrier Reef” sebagai pelindung daratan Australia, maka
Kepulauan Indonesia dari Rondo sampai Merauke berfungsi sebagai “The World Natural Barrier
Islands” yang memisahkan antara Lautan Pacific dan Lautan Hindia;
▪ Sehingga suhu di Lautan Hindia lebih dingin dibandingkan dengan suhu di lautan Pacific
(berbeda sekitar 4 derajat celcius)
▪ Jika Hutan di Kepulauan di Indonesia rusak parah tentunya akan mengakibatkan erosi besar di
Kepulauan Indonesia; yang berdampak lanjut pada melebarnya selat-selat yang ada sehingga
menciptakan penyatuan air laut di utara dan selatan dalam skala yang lebih besar.
▪ Hal ini selanjutnya berdampak pada peningkatan suhu Lautan Hindia, sehingga mengakibatkan
pecepatan pencairan Es Kutub Selatan; akhirnya menuju pada peningkatan ketinggian
permukaan laut di dunia yang menenggelamkan pulau-pulau dan daerah pesisir.
▪ Kegiatan di bidang Konservasi Hutan, Satwa, dan Laut dapat meningkatkan dan menjaga
Sustainability Ekonomi Nasional dan Dunia dalam jangka panjang
MIANGAS - ROTE
KRA + 1.890 Km
+ 45 Km
Sumatera
+ 1.700 Km
Selat Sunda
+ 30 Km
Selat Bali Selat Lombok
+ 4,6Km + 40 Km
Jawa
ROTE - MERAUKE
+ 1.000 Km
+ 2.000 Km
JAWA - ROTE
+ 1.000 Km
BARAT – TIMUR : RONDO – MERAUKE
5,400 KM (3355 Miles)
UTARA – SELATAN : MIANGAS - ROTE
1,890 KM (1174 Miles) Lokasi Indonesia : 6°LU - 11°LS dan 95°BT - 141°BT
+ 20 Km
+ 50 Km
+ 45 Km
32-33 0 C
27 - 280 C
Suhu laut di Samudera Hindia lebih dingin sekitar 4 derajat celcius dibanding Samudera
Pacific. Apa yang terjadi jika Samudera Hindia terjadi peningkatan suhu laut sebagai
SUMBER LEMBAGA OCEANOLOGIdampak NASIONAL – LIPI air
bercampurnya & dari
BAKOSURTANAL
Samudera Pacific ?
Kutub Selatan akan lebih cepat mencair. Akan terjadi peningkatan permukaan air laut
yang menggenangi pesisir dunia dan menenggelamkan pulau pulau kecil.
Setelah Tsunami 2004, di TWNC terdapat erosi Pantai yang
signifikan, sehingga garis pantai mundur +/- 100 meter
ABRATION
Andaikata kawasan Hutan
TWNC 45.000 Hektar yang
sudah dikelola AG Peduli
selama 12 Tahun kemudian
rusak, maka semenanjung di
kaki Sumatera tersebut
suatu saat akan “patah” dan
hilang;.
Andaikata kawasan Hutan
TWNC 45.000 Hektar yang
dikelola AG Peduli sejak 12
tahun lalu kemudian rusak,
maka semenanjung di kaku
Sumateratersebut suatu saat
akan “patah & hilang”;
selanjutnya akan merambat
memperlebar mulut Selat Kemungkinan Dampak dengan
Sunda; dimana akan terjadi melebarnya mulut Selat Sunda
peningkatan percampuran air adalah bercampurnya air yang
panas dari Samudera Pacific lebih tinggi suhunya dari
Samudera Pacific ke Samudera
Hindia
Pylon of the Sunda Strait Bridge
Functioning as the Break water
This Area is very
Important and has to be
avoided from mining
activities and prevent
from un-controlled
enviroment activities
Our effort to contribute in
“global climate change issues”