Anda di halaman 1dari 41

DESA SUNGAI PELANG

KECAMATAN MATAN HILIR SELATAN


KABUPATEN KETAPANG
Pendahuluan
• Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah merupakan
badan usaha milik desa yang pendiriannya diprakarsai
oleh Pemerintah Desa yang seluruh sahamnya dimiliki
oleh Pemerintah Desa dan merupakan kekayaan desa
yang dipisahkan.
• BUMDes adalah suatu lembaga keuangan dan unit lain
yang direncanakan dan dilaksanakan serta dikelola oleh
warga masyarakat di bawah pembinaan Pemerintah
Desa yang dimintakan persetujuan Badan
Permusyawaratan Desa.
MAKSUD DAN TUJUAN
PENDIRIAN
Maksud Pendirian
• Desa dapat memiliki badan usaha yang
diurus oleh Pemerintah Desa.
• Pendirian Badan Usaha dapat
meningkatkan PAD
• Jenis usaha yang dikembangkan dengan
memanfaatkan potensi desa.
Tujuan Pendirian
•Memupuk permodalan dan meningkatkan kreatifitas masyarakat
agar dapat mandiri untuk mengelola kegiatan usaha ekonomi
desa.
•Membelajarkan warga masyarakat untuk mengenal sistem
perbankan dalam rangka meningkatkan usaha perekonomian
Desa.
•Badan Usaha Milik Desa yang bergerak dalam bidang yang
sesuai dengan kepentingan ekonomi masyarakat Desa.
•Menggali potensi Desa, meningkatkan produksi dan jasa serta
meningkatkan jalur pemasaran dalam berbagai usaha.
•Menumbuh kembangkan usaha ekonomi kerakyatan dalam
rangka menciptakan lapangan kerja baru, memperluas
kesempatan kerja yang sudah ada.
•Meningkatkan Produktifitas dan pendapatan Desa serta
pemupukan modal dalam rangka menunjang pertumbuhan dan
perkembangan Badan Usaha Milik Desa.
Kondisi Yang Diharapkan
• Meningkatkan Pendapatan Asli Desa
(PADes).
• Memperkuat permodalan usaha ekonomi
masyarakat.
• Peningkatan pendapatan masyarakat desa.
• Peningkatan sumber daya manusia
Pengelola BUMDes.
• Mewujudkan pemberdayaan dan kemandirian
masyarakat desa.
PRINSIP PENDIRIAN
• Desa dapat memiliki usaha untuk meningkatkan
pelayanan dalam penyelengaraan pemerintahan desa;
• Usaha desa sebagai poros pelayanan administrasi;
• Usaha desa didirikan oleh warga masyarakat;
• Usaha desa dapat berbentuk lembaga/badan ;
• Sebutan nama lembaga/badan;
• Fungi lembaga/badan dapat memberikan jasa dalam
mengembangkan ekonomi dan saling mendorong
usaha-usaha yang dilakukan oleh masyarakat;
• Usaha desa menjamin pelestarian lingkungan dan
kesetaraan jender
MODAL
•Lembaga keuangan mikro :
•LKD
•Bank
•Penanam Modal
PENGEMBANGAN JENIS
USAHA
• Simpan pinjam, perkreditan dll;
• Penyaluran 9 bahan pokok;
• Perdangangan hasil pertanian dll;
• Insustri kecil dan kerajinan;
• Industri Pertambangan
• Kegiatan lain sesuai potensi desa.
PRINSIP DAN PENDEKATAN PENGELOLA
BUMDes
• Transparan
Harus dilakukan secara terbuka sehingga dapat diikuti,diketahui,
dipantau diawasi dan dievaluasi oleh warga desa;
• Akuntabel
Harus mengikuti kaedah dan peraturan yang berlaku dan dapat
dipertanggugjawabkan kepada masyarakat;
• Partisipasi
Masyarakat terlibat aktif dalam proses perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan dan pelestarian;
• Berkelanjutan Harus memberikan hasil dan manfaat kepad
masyarakat;
• Aseptabel
Keputusan dan pengelolaan kegiatan harus berdasarkan kesepakatan
antara pelaku didalam masyarakat desa sehingga memperoleh
keputusan sama dari semua pihak.
LANGKAH-LANGKAH PEMBENTUKAN BUMDES

Tahap Sosialisasi :
•Sosialisasi Tk. Kabupaten
•Sosialisasi Tk. Kecamatan dan Desa
Tahap Perencanaan :
•Rapat persiapan pendirian BUMDes
•Identifikasi Lembaga Ekonomi Desa ( LED) dan
Potensi Desa
•Analisis Penggabungan Lembaga Ekonomi
Desa ( LED).
•Rapat Penyepakatan Penggabungan Lembaga
Ekonomi Desa ( LED).
Tahap Pelaksanaan :
– Musyawarah Desa (MusDes) Pembentukan
Bumdes
– Penetapan Kelembagaan (Nama Bumdes,
Perdes, AD/ART,SK Pengurus)
Tahap Paska Program/ Tindak Lanjud :
•Pelestarian program, penggalian potensi,
sektor riil, sistim administrasi,
•Pelaporan.
VISI DAN MISI BUMDes
• Visi
Tercapainya lembaga perekonomian desa
yang kokoh mandiri dan tangguh
Misi
•Mendukung pertumbuhan ekonomi desa melalui
penigkatan dan pengembangan unit-unit desa;
•Sebagai fasilitator dalam pelaksanaan pembangunan
ekonomi;
•Sebagai pengerak utama bagi masyarakat desa untuk
melakukan usaha secara sungguh-sungguh ;
•Melindungi kepentingan masyarakat melalui upaya yang
mengarah terciptannya pemberdayaan administrasi desa;
•Menigkatkan kemandirian pemerintah desa dalam
menyelengarakan pemerintahan dan pembangunan.
•Terciptanya sumber penghasilan baru bagi masyarakat
menengah kebawah, serta terciptanya masyarat mandiri
dan tangguh
MANFAAT
INSTRUMEN REGULASI &
KEBIJAKAN
 LEGAL BASIS
 UU No 32/2004 Pemerintahan Daerah (ps 213)
 PP No 72/2005 Desa (ps 79 – ps 81)
 Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 tentang
Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil
dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah.
 Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2008 tentang Fokus Program Ekonomi Tahun
2008 – 2009
 Surat Mendagri tgl 17-2-06 No.412.6/287/SJ perihal
Pemberdayaan LKM/Usaha Ekonomi Masyarakat
 Surat Mendagri tgl 25-5-07 No.412/953/PMD perihal
Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat
PEDAHULUAN
 Pendekatan program/proyek berbasis masyarakat
 Sistem BLT dan bagi Hasil

INTERVENSI DESA
Kesejahteraan warga 6 1 Proses kemandirian

Peningkatan Mengenal kebutuhan


5 2 dan masalah
pendapatan

Perencanaan terpadu 4 3 Penggalian potensi desa


Fungsi MENGURUS Fungsi MENGATUR
PEMERINTAH
(public good) (public regulation)

DESA

n
ata
ar a
KEWENANGAN

s y ag
BP

ak
ma mb

KEWENANGAN
D

Ke Le
Fungsi PEMBERDAYAAN
(empowering)

4 ASPEK PENGATURAN DESA


 Keanekaragaman  Partisipasi
 Otonomi asli  Demokratisasi
Akselerasi KEWENANGAN
Adat istiadat, gotro, kearifan
berdasarkan hak asal usul lokal
kehutanan, pertanian,
Urusan Pem Kab/Kota infrastruktur, aset program
atau program baru dsb.
Yang diserahkan

Tugas Pembantuan dari yang disertai pembiayaan,


sarana dan prasarana, SDM
Pemerintah dan Pemprov,
Pem Kab/Kota

Urusan lainnya
Peningkatan PELAYANAN dan
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
(pasal 8 PP 72/05)
1 2 3

Dukungan keamanan
Penyelenggaraan transaksi ditujukan
Pengelolaan
layanan PEMDES untuk melindungi
Potensi untuk
dgn PERDES kekayaan masyarakat/
menjalankan usaha
Desa

PELAYANAN MASYARAKAT
1. Kenapa perlu BUMDes ?

• Sebagai penyediaan pelayanan publik.


• Mendorong pembangunan ekonomi desa
• Peningkatan kapasitas pemerintah desa
menuju kemandirian.
2. Mengapa Perlu KELEMBAGAAN
BUMDes ?
• Memungkinkan keterlibatan/partisipasi
masyarakat dalam pembangunan desa
• Penciptaan peluang usaha desa untuk
peningkatan PAD
• Penciptaan lapangan pekerjaan
• Mengatasi kemiskinan dan pengangguran di
tingkat lokal
PERANAN BUMDes
• Sebagai • Sebagai
INSTRUMEN INSTRUMEN
PENGUATAN KESEJAHTERAAN
OTONOMI DESA MASYARAKAT

MENDORONG PRAKARSA
MENDORONG KESEMPATAN
MASYARAKAT DESA UTK
BERUSAHA DI DESA DAN
MENGEMBANGKAN POTENSI
PENINGKATAN PENDAPATAN
DESANYA SESUAI DENGAN
UNTUK KESEJAHTERAAN
KEMAMPUAN DAN
MASYARAKAT DESA
KEWENANGAN DESA
1
KEBUTUHAN dan POTENSI DESA adalah:

• kebutuhan masyarakat terutama dalam pemenuhan


kebutuhan pokok;

• sumberdaya desa yang belum dimanfaatkan secara


optimal, terutama kekayaan desa;

• sumberdaya manusia yang mampu mengelola badan


usaha sebagai aset penggerak perekonomian masyarakat;

• unit-unit usaha masyarakat yang merupakan kegiatan


ekonomi warga masyarakat yang dikelola secara parsial dan
kurang terakomodasi.
MERENCANAKAN PEMBENTUKAN
2

PEMERINTAH DESA
Mendisain Kebijakan
Desa

Menemukan &
Mengembangkan
Strategi sesuai
kharakteristik USAHA

Menyusun AD/ART

Membentuk Kepengurusan

RAPERDES
KEANGGOTAAN BUMDes

ANGGOTA :
• Seluruh masyarakat desa yang berkepentingan
• Pemerintah Desa
• Pihak ke tiga lainnya: Pelaku Usaha, dll.

SIFAT KEANGGOTAAN:
• Kebersamaan (saling mendorong)
• Mandiri
3 MODEL PROSES PENYUSUNAN
“FORUM INTERAKSI”

, l BPD
a tif tro As
ult on pi Pro
ons tif k dan ra
tif ak
K ina an , r tif
ord ijak ram es ,
ko keb rog po
p ns
KELOMPOK if
MEDIASI/
LK
Model Alternatif:
• Sharing Modal
Pemda/ • Kerjasama operasi Masyarakat
PEMDES DESA
Sosialisasi dan Pelatihan
BUMDes model usaha
SEKTOR SEKTOR
KEUANGAN RIIL

ASET
ASET KELEMBAGAAN
DESA
DESA MASYARAKAT

USAHA: (dua kaki) :


• Pembiayaan: Simpan Pinjam (menghimpun simpanan)
• Sektor Riil: Lumbung Desa, Pasar Desa, Kearipan lokal
(lingkungan), Kerajinan Rakyat, Pertanian, Perdagangan,
Perikanan, dll.
LOGIKA DASAR

 Pengelolaan BUMDesa harus dilakukan secara


profesional, kooperatif, dan mandiri.
 Badan usaha Ekonomi Kerakyatan yang
dibangun melalui BUMDes ini dapat beragam
di setiap desa di Indonesia, sesuai dengan
kesepakatan pemerintah desa dan masyarakat.
“Usaha Desa” adalah usaha masyarakat desa (ekonomi
rakyat) yang meliputi pelayanan ekonomi sesuai karakter,
potensi dan kebutuhan setempat, seperti:

 Usaha jasa yang meliputi jasa keuangan [Lembaga


Keuangan Mikro], jasa angkutan darat dan air, listrik
desa, dan usaha lain yang sejenis.
 Penyaluran sembilan bahan pokok ekonomi desa
 Penyediaan Input, Pembinaan, dan Penanganan
Pasca Produksi Hasil Pertanian meliputi tanaman
pangan dan hias, perkebunan, peternakan, perikanan,
dan agrobisnis.
 Usaha Kerajinan Rakyat, Pasar Desa, Wisata Desa,
Pengelolaan Air Minum dsb.
BUMDes sebagai wadah penataan
Perekonomian desa

USAHA DESA :
Kegiatan ekonomi nyata di desa

Simpan pinjam
Pasar Desa
Lumbung Desa Mendorong
Air Minum USAHA MIKRO
PERDESAAN
Kerajinan rmh tg
pertanian
OTODES
Warung desa
SISTEM PENGELOLAAN
PENGELOLA USAHA:
• Masyarakat Desa bersama Pemerintah Desa.

HUBUNGAN KERJA:
• Bentuk Kerjasama: Kemitraan
• Sifat Hub. Kerja: Berdasarkan kontrak (dinamis).

PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN:


• Pemerintah Kab/Kota, melalui TIM PEMBINA KABUPATEN.
• Lembaga Pendamping BUMDes (Perguruan Tinggi, LSM dsb.)
• Pemerintahan Desa.
Sistem PENGELOLAAN
WILAYAH KERJA : Desa dan Antar Desa, kec, kab, dan Prov

BENTUK BADAN USAHA:


• USAHA DESA (UD) dengan prinsip:
• member-base : kebersamaan (saling menolong)
• self-help : mandiri
FILOSOFI EKONOMI
BAYI

Tahap I : Persiapan BUMDes usaha Desa.


Bayi BUMDES harus”DISUSUI”- dengan
regulasi (proteksi, pendampingan atau
lainnya??)

Tahap II : Pengelolaan; dilatih Cara Berdiri


dan Berjalan (mampu mengelola secara mandiri)
Tahap III : Pengawasan untuk Monitoring dan
Evaluasi (MONEV) simultan Pemberdayaan &
Pendampingan: pengembangan ”inisiatif kreatif”

Tahap IV : KEMANDIRIAN DAN KEBERDAYAAN:


mampu bertanggungjawab
• Pembentukan Modal = Melalui Penyertaan Modal dari
Penyisihan ADD dan Menghimpun Dana dari Masyarakat atau
ada Embrio Usaha Desa.
• Masyarakat Apatis = Pemdes harus Pro-Aktif
• Belum Terintegrasi dengan PotensiDesa
(perlu kajian kapasitas desa)= Perlu dilakukan
Pendataan Usaha Produktif Misalkan Pasar Desa, Usaha Air
Minum Desa, Pertania Desa dsb.
• Model Pengelolaan BUMDes agar tidak
seperti Kasus Koperasi [KUD] akan tetapi
[KSU] = Tatakelola Profesional & Efektifitas Pengawasan
Masyarakat.
• Payung Hukum =Diupayakan ada Perda tentang
BUMDes – dan Desa perlu Perdes.
PESIAPAN PENDIRIAN BUMDes
• Peran Pemerintah, Pemkab sangat menentukan terhadap pendirian
BUMDes. Hal ini mengingat BUMDes merupakan lembaga ekonomi
baru yang belum dikenal dan belum pernah beroperasi.
• Pemerintah harus memfasilitasi dan mendorong masyarakat
mendirikan BUMDes melalui sosialisasi.
• Dana stimulan dari Pemerintah, Pemkab akan menjadi faktor
pendorong pendirian BUMDes.
• BUMDes memerlukan intervensi Pemerintah, Pemprov, Pemkab
karena masih pada tahap awal pembelajaran.
KELANGSUNGAN HIDUP BUMDes
• Kelangsungan hidup BUMDes akan sangat
bergantung pada kemampuannya memenuhi
kebutuhan masyarakat dari waktu ke waktu. Artinya,
BUMDes diharapkan dapat menjadi pemasok utama
kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi di
bidang jasa, perdagangan, dan manufaktur (produksi).
• BUMDes dapat berfungsi sebagai penyalur hasil
produksi masyarakat desa (home industri, industri
mikro) ke pasar (lokal atau antar desa).
• BUMDes juga dapat berfungsi sebagai pensupport
dana bagi kebutuhan usaha produktif masyarakat.
11 agenda YANG KITA PERLUKAN SEGERA:

1. Memahami potensi dan kapasitas desa (kluster) yang menjadi


faktor kendala dan pendukung utama dalam menunjang
kegiatan ekonomi produktif masyarakat desa.
2. Memahami karakteristik pola perilaku sosial (social
behaviour) masyarakat desa dalam melaksanakan kegiatan
ekonomi produktif desa.
3. Memahami kebutuhan masyarakat desa terhadap BUMDes
yang sesuai dengan karakteristik potensi, kapasitas, dan
masyarakat desa dalam memandirikan ekonomi desa.
4. Memahami tatacara pengelolaan BUMDes yang sesuai dengan
kondisi lokal masyarakat desa.
5. Menyusun desain model pendirian dan pengelolaan BUMDes,
serta sosialisasi, pelatihan, dan pendampingannya.
11 agenda YANG KITA PERLUKAN SEGERA:

6. Mendiseminasikan potensi dan kapasitas desa yang menjadi


faktor kendala dan pendukung utama dalam menunjang
kegiatan ekonomi produktif masyarakat desa;
7. Mendiskusikan karakteristik pola perilaku sosial (social
behaviour) masyarakat desa dalam melaksanakan kegiatan
ekonomi produktif desa;
8. Mendiskusikan kebutuhan dan keinginan masyarakat desa
berkenaan dengan pendirian dan pengelolaan BUMDes;
9. Mensepakati tentang bentuk struktur organisasi BUMDes
yang mampu mengakomodasi kepentingan masyarakat desa;
10. Mensepakati bentuk “legal drafting” di tingkat kabupaten ;
11. Menyusun PEDOMAN sebagai rujukan mendirikan dan
mengelola BUMDes.

Anda mungkin juga menyukai