Anda di halaman 1dari 72

Ir.

MEI WULANDARI MM
UU NO 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
PERATURAN PEMERINTAH NO 43 TAHUN 2014
TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN UU NO 6
TAHUN 2014 TENTANG DESA
PERMENDAGRI NO 39 TAHUN 2010 TENTANG
BUMDES
PERMENDES NO 4 TAHUN 2014 TENTANG
PENDIRIAN, PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN,
DAN PEMBUBARAN
BADAN USAHA MILIK DESA

Company Logo www.thmemgallery.com


Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya
disebut BUM DESA adalah badan usaha
yang seluruh atau sebagiaan besar
modalnya dimiliki oleh desa melalui
penyertaan langsung yang berasal dari
kekayaan Desa yang dipisahkan guna
mengelola aset, jasa pelayanan dan
usaha lainnya untuk sebesar besarnya
kesejahteraan masyarakat desa
UU 6/2014 ttg: Desa, pasal 87-90

Pasal 87

1. Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa yang disebut


BUM Desa.

2. BUM Desa dikelola dengan semangat kekeluargaan dan


kegotongroyongan

3. BUM Desa dapat menjalankan usaha di bidang ekonomi


dan/atau pelayanan umum sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Dalam meningkatkan sumber pendapatan
Desa, BUM Desa dapat menghimpun
tabungan dalam skala lokal masy Desa, a.l.
melalui pengelolaan dana bergulir dan
simpan pinjam.
BUM Desa dlm kegiatannya tdk hanya
berorientasi pada keuntungan keuangan,
tetapi juga berorientasi utk peningkatan
kesejahteraan masy Desa
Pengertian Lembaga Keuangan Mikro (LKM) :
LKM adalah Lembaga Keuangan yang khususnya
didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha
dan pemberdayaan masy, baik melalui pinjaman atau
pembiayaan dalam usaha skala mikro kpd anggota dan
masy, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa
konsultasi pengembangan usaha yg tdk semata-mata
mencari keuntungan.

Bentuk badan hukum Koperasi atau Perseroan


Terbatas.
BUM Desa secara spesifik tdk dpt disamakan
dgn badan hukum seperti PT, CV, atau
koperasi. Oleh karena itu, BUM Desa mrpkn
suatu badan usaha bercirikan Desa yg dlm
pelaksanaan kegiatannya di samping utk
membantu penyelenggaraan Pemerintahan,
BUM Desa juga dpt melaksanakan fungsi
pelayanan jasa perdagangan, dan
pengembangan ekonomi lainnya.
PERBEDAAN BUM DESA DAN BADAN USAHA LAIN
Aspek Perbedaan: BUMDesa Koperasi PT
Kepemilikan Dimiliki oleh Desa Dimiliki oleh Anggota Dimiliki oleh pemegang saham
Didirikan dengan Peraturan Desa Didirikan dengan Badan Hukum Badan Hukum PT
Status Badan Hukum
Koperasi
Desa/antar desa antar desa, kecamatan, kabupaten, antar desa, kecamatan, kabupaten,
Area pelayanan
bahkan nasional bahkan nasional
Mengedepankan BENEFIT (manfaat) Lebih banyak Mengedepankan Mengedepankan PROFIT bagi
bagi masyarakat perdesaan melalui PROFIT (keuntungan) bagi koperasi pemegang saham
kegiatan produktif maupun karitatif dan dan anggota
Orientasi pelayanan Redistribusi Asset untuk mengakses
penyerapan tenaga kerja di desa.

Mengolah dan mengelola potensi desa Menghimpun dan mengelola Dana Menghimpun dan mengelola Dana
sehingga dapat memberi manfaat bagi Komersial anggota/masyarakat Komersial anggota/masyarakat
masyarakat perdesaan (Tabungan, Investasi/ Deposito) (Tabungan, Investasi/ Deposito)
dengan menerapkan sistem bagi- dengan menerapkan sistem bagi-hasil
hasil atau lainnya untuk kepentingan atau lainnya untuk kepentingan
anggota anggota
Peran/ fungsi

Mengelola dana titipan/ stimulan untuk melakukan pembiayaan usaha melakukan pembiayaan/investasi
kegiatan-kegiatan produktif yang dapat anggota usaha kepada sektor yang
membuka akses kesempatan usaha menguntungkan
sendiri atau bekerja bagi masyarakat

Pendiri Desa Anggota Perorangan atau badan hukum


UU 6/2014 ttg: Desa, pasal 87-90

Pasal 88

1. Pendirian BUM Desa disepakati melalui Musyawarah Desa

2. Pendirian BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


ditetapkan dengan Peraturan Desa
Pasal 89

Hasil Usaha BUM Desa dimanfaatkan untuk :

a.Pengembangan Usaha, dan

b.Pembangunan Desa, Pemberdayaan Masyarakat Desa,


dan Pemberian Bantuan Untuk Masyarakat Miskin
melalui Hibah, Bantuan Sosial, dan Kegiatan Dana
Bergulir yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa
Pasal 90
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Daerah
Kabupaten/Kota, dan Pemerintah Desa mendorong perkembangan BUM Desa
dengan :

a. Memberikan hibah dan / atau akses permodalan

b. Melakukan pendampingan teknis dan akses ke pasar, dan

Penjelasan ayat b :

a. Yang dimaksud dengan pendampingan adalah termasuk penyediaan SDM


pendamping dan manajemen

b. Memprioritaskan BUM Desa dalam pengelolaan Sumber Daya Alam di Desa


Tujuan umum pembentukan BUMDes
yaitu :

1
Memberdayakan masyarakat
perdesaan

2 Mendukung kegiatan investasi lokal


dan meningkatkan keterkaitan
perekonomian perdesaan dan
perkotaan
1. meningkatkan perekonomian Desa;
2. mengoptimalkan aset Desa agar bermanfaat untuk
kesejahteraan Desa;
3. meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan
potensi ekonomi Desa;
4. mengembangkan rencana kerja sama usaha antar
desa dan/atau dengan pihak ketiga;
5. menciptakan peluang dan jaringan pasar yang
mendukung kebutuhan layanan umum warga;
6. membuka lapangan kerja;
7. meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan
pemerataan ekonomi Desa; dan
8. meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan
Pendapatan Asli Desa. Company Logo www.thmemgallery.com
Desa dapat mendirikan BUM Desa dengan
mempertimbangkan:
inisiatif Pemerintah Desa dan/atau masyarakat
Desa;
potensi usaha ekonomi Desa;
sumberdaya alam di Desa;
sumberdaya manusia yang mampu mengelola
BUM Desa;
penyertaan modal dari Pemerintah Desa dalam
bentuk pembiayaan dan kekayaan Desa

Company Logo www.thmemgallery.com


1. BUMDes didirikan berdasarkan inisiatif Pemerintah Desa atau Masyarakat
berdasarkan musyawarah dgn pertimbangan :
Potensi Usaha Masyarakat;
terdapat unit kegiatan usaha ekonomi masyarakat yang dikelola
secara kooperatif, seperti: UED-SP, LSPBM, BKD, P2KP.
2. Pendirian BUMDes berdasar pada Perda Kabupaten;

3. Pendirian BUMDes diatur berdasarkan Perdes;

4. Satu Desa, hanya terdapat satu BUMDes;

5. Pemkab memfasilitasi pendirian BUMDes;

15
1. TAHAPAN INISIATIF MASYARAKAT DESA
badan usaha milik desa dapat dibentuk berdasarkan
inisiatif Pemerintah desa bersama masyarakat melalui
musyawarah desa (rembuk desa) dengan
mempertimbangkan :
Ide, harapan dan kebutuhan masyarakat
dilakukan secara transparan dan melibatkan unsur
masyarakat luas.
hasil identifikasi potensi usaha ekonomi masyarakat
sebagai dasar penyusunan perencanaan BUMDes.
Terdapatnya unit kegiatan usaha ekonomi
masyarakat yg dikelola secara kooperatif
Terdapatnya kekayaan desa yg dikelola sebagai
bagian dari usaha desa 16
2. IDENTIFIKASI POTENSI DAN KEBUTUHAN
Kegiatan pencermatan ulang sumber daya dan
masalah hasil pemetaan serta kebutuhan pada desa
setempat. Kegaiatan ini dilaksanakan melalui
musyawarah (rembuk Desa). Adapun rincian identifikasi
meliputi :
Karakteristik dan potensi sumber daya yg dimilki
desa
Ketersedian angkatan kerja dan peluang pasar
Kebutuhan bersama masyarakat yang belum
terpenuhi
Daya dukung masyarakat dan dunia usaha yang
ada di Desa
Pengorganisasian serta mekanisme pengelolaan

17
3. TAHAPAN ANALISIS USAHA
analisis usaha merupakan kegiatan pengkajian thdp
sumber daya yg berpotensi dan memiliki nilai ekonomis
untuk tumbuh kembangkan melalui berbagai alternatif
pengembangan usaha yg dilaksanakan dalam rangka :
Menentukan fokus pengembangan usaha
Memperkecil resiko terjadinya kerugian usaha
Memastikan ketepatan jenis usaha
Memastikan besarnya manfaat yg akan diterima
masyarakat
Memastikan peluang pengembang usaha, prospek
pemasaran serta ketersedian sumber daya
Memastikan kelanjutan usaha

18
2. Tahapan analisis usaha melalui :
Tahapan analisis usaha seperti tersebut diatas melalui :
Rumusan dan pengelompokan potensi dan masalah
sumber daya
Penentuan alternatif-alternatif pengembangan
usaha
Analisis kelayakan dan kemanfaatan usaha
Penentuan usaha

19
4. TAHAP PENENTUAN BENTUK INSTITUSI BUMDES
Tahap penentuan bentuk institusi BUMDes dapat
dilakukan dengan alternatif sebagai berikut :
BUMDes merupakan satu badan usaha yang
memilki unit-unit usaha, masing-masing unit usaha
tidak perlu memiliki legalitas tersendiri melainkan
cukup menginduk pada legalitas BUMDes
BUMDes merupakan payung dan korporasi usaha-
usaha milik pemerintah desa, dimana BUMDes lah
yang mengkonsolidasi seluruh laporan keuangan
serta memberikan fasilitas sesuai dengan
kebutuhan masing-masing Unit usaha.

20
5. TAHAPAN PENDIRIAN BUMDES
Tahpan pendirian BUMDes dilaksanakan melalui :
Terbentuknya Peraturan Daerah
Pada Tingkat Kab/Kota harus terbentuk terlebih
dahulu perangkat hukum yg mengatur dan sebagai
payung hukum adanya BUMDes yaitu Peraturan
Daerah (Perda) yang sekurang-kurangnya memuat:
Bentuk Badan Hukum, kepengurusan, hak dan
kewajiban, permodalan, bagi hasil usaha,
kerjasama dengan pihak ketiga serta mekanisme
pengelolaan dan pertanggungjawaban.
Pembuatan AD/ART yang merupakan naskah
tertulis hasil kegiatan identifikasi potensi dan
kebutuhan desa serta analisa usaha yang
mencakup bentuk badan usaha, keanggotaan, jenis
kegiatan badan usaha, permodalan serta tata 21
Penyusunan Peraturan Desa (PERDES)
Sebagai landasan hukun untuk legalisasi, memuat
sekurang kurangnya : Ketentuan pendirian, tempat
kedudukan, tujuan dan jenis usaha, permodalan dan
pengelolaan, tahun buku dan anggaran, penetapan
dan penggunaan laba.
Proses Penetapan Badan Usaha
Sebagai Badan Usaha yang tunduk pada ketentuan
hukum maka anggaran dasar dan Anggaran Rumah
Tangga BUMDes harus dikuatkan dengan AKTA
NOTARIS

22
ADAPUN KELENGKAPAN YANG DIPERLUKAN
DALAM PROSES YURIDIS KE NOTARIS :
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Surat keterangan Kepala Desa tentang lokasi
tempat usaha, nama badan usaha.
Surat mandat sebagai hasil musyawarah desa
Persyaratan lain yang telah ditentukan, selanjutnya
akta notaris di daftarkan ke pengadilan negeri dan
dibuatkan tanda daftar perusahaan ke instansi yang
berwenang, dengan melampirkan :
- Keputusan Kepala Desa Tentang Susunan
Kepengurusan BUMDes
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

23
1. Pendirian BUM Desa sesuai
dengan kondisi ekonomi dan
sosial budaya masyarakat;
Musyawarah 2. Organisasi pengelola BUM Desa;
Desa 3. Modal usaha BUM Desa; dan

4. Anggaran Dasar dan Anggaran


Rumah Tangga BUM Desa

Pedoman Hasil
Peraturan Desa kesepakatan
tentang Pendirian Musyawarah
BUM Desa Desa
Company Logo www.thmemgallery.com
Lanjutan...

BUM Desa dapat dibentuk oleh 2 Desa atau


lebih melalui musyawarah antar-Desa yang
difasilitasi oleh badan kerja sama antar-Desa
yang terdiri dari:
Pemerintah Desa;
anggota Badan Permusyawaratan Desa;
lembaga kemasyarakatan Desa;
lembaga Desa lainnya; dan
tokoh masyarakat dengan mempertimbangkan
keadilan gender

Company Logo www.thmemgallery.com


Bentuk Organisasi

Organisasi Pengelola

Modal

Klasifikasi Jenis Usaha


PENGURUSAN DAN
PENGELOLAAN BUM DESA
Alokasi Hasil Usaha

Kepailitan

Kerjasama BUM Desa


Antar-Desa
Pertanggungjawaban
Pelaksanaan
Company Logo www.thmemgallery.com
BENTUK ORGANISASI BUM DESA
sebagai persekutuan
modal, dibentuk
berdasarkan
perjanjian, dan
Perseroan
melakukan kegiatan
Terbatas
usaha dengan modal
yang sebagian besar
dimiliki oleh BUM
Unit Usaha yang Desa
dibentuk BUM
Desa andil BUM Desa
sebesar 60 (enam
puluh) persen,
sesuai dengan
Lembaga
peraturan
Keuangan Mikro
perundang-
undangan tentang
lembaga keuangan
mikro
Company Logo www.thmemgallery.com
ORGANISASI PENGELOLA BUM
DESA
Organisasi pengelola BUM Desa terpisah dari
organisasi Pemerintahan Desa

Company Logo www.thmemgallery.com


ORGANISASI DAN TATA KEPENGURUSAN

KOMISARIS
Penasehat

DIREKSI
Pelaksaksana Operasional

pengelola pengelola pengelola

Anggota Masyarakat
Organisasi pengelola Bumdesa terpisah dari
organisasi Pemerintah desa
Organisasi pengelola Bumdesa terdiri dari
1. penasehat dan pelaksana operasional
2. pelaksana operasional
Penasehat dijabat oleh Kepala desa
Pelaksana operasional merupakan perseorangan
yg diangkat dan diberhentikan oleh kepala desa
Pelaksana operasional dilarang merangkap jabatan
yg melaksanakan fungsi pelaksana lembaga
pemerintah desa dan lembaga kemasyarakatan
desa.

Company Logo www.thmemgallery.com


SUSUNAN KEPENGURUSAN ORGANISASI
PENGELOLA BUM DESA
Pelaksana
1 Penasihat 2 Operasional 3 Pengawas

Penasihat dijabat Bertugas mengurus Susunan kepengurusan


secara ex officio oleh dan mengelola Pengawas terdiri dari:
Kepala Desa. BUM Desa sesuai 1. Ketua;
dengan Anggaran 2. Wakil Ketua
Dasar dan Anggaran merangkap anggota;
Rumah Tangga 3. Sekretaris
merangkap anggota;
4. Anggota.

Company Logo www.thmemgallery.com


KEWAJIBAN DAN WEWENANG

Penasihat

Pelaksana
Operasional

Pengawas

Company Logo www.thmemgallery.com


KEWAJIBAN DAN WEWENANG

Kewajiban:
a. memberikan nasihat kepada
Penasihat Pelaksana Operasional
b. memberikan saran dan pendapat
mengenai masalah yang
Pelaksana dianggap penting bagi
Operasional
pengelolaan BUM Desa;
c. mengendalikan pelaksanaan
kegiatan pengelolaan BUM Desa.
Wewenang:
Pengawas a. meminta penjelasan dari
Pelaksana Operasional
b. melindungi usaha Desa terhadap
hal-hal yang dapat menurunkan
kinerja BUM Desa.

Company Logo www.thmemgallery.com


KEWAJIBAN DAN WEWENANG

Kewajiban:
a. melaksanakan dan
Penasihat mengembangkan BUM Desa
b. menggali dan memanfaatkan
potensi usaha ekonomi Desa
c. melakukan kerjasama dengan
Pelaksana lembaga-lembaga perekonomian
Operasional Desa lain.
Wewenang:
a. membuat laporan keuangan seluruh
unit usaha BUM Desa
Pengawas b. membuat laporan perkembangan
kegiatan unit usaha BUM Desa
c. memberikan laporan perkembangan
unit usaha BUM Desa kepada
masyarakat Desa melalui
Musyawarah Desa.
Company Logo www.thmemgallery.com
KEWAJIBAN DAN WEWENANG
Dapat diberhentikan
Persyaratan dengan alasan

Penasihat masyarakat Desa meninggal dunia;


yang mempunyai jiwa
telah selesai masa
wirausaha;
bakti;
berdomisili dan
Pelaksana menetap di Desa mengundurkan
Operasional berkepribadian baik, diri;
jujur, adil, cakap, dan tidak dapat
perhatian terhadap melaksanakan
Pengawas usaha ekonomi Desa; tugas dengan
pendidikan minimal baik;
setingkat
terlibat kasus
SMU/Madrasah
Aliyah/SMK atau
pidana dan telah
sederajat; ditetapkan sebagai
tersangka.
Company Logo www.thmemgallery.com
KEWAJIBAN DAN WEWENANG

Kewajiban :
Penasihat a. menyelenggarakan Rapat
Umum untuk membahas
kinerja BUM Desa sekurang-
Pelaksana
kurangnya 1 (satu) tahun
Operasional sekali.
Wewenang :
a. pemilihan dan pengangkatan
Pengawas pengurus;
b. penetapan kebijakan
pengembangan kegiatan usaha
dari BUM Desa;
c. pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi terhadap kinerja
Pelaksana Operasional.
Company Logo www.thmemgallery.com
Untuk kepengurusan BUMDes pengawasan
pelaksanaan usaha pada tingkat desa dapat
dibentuk Badan Pengawas, terdiri dari unsur
Pemerintahan Desa; Perangkat Desa, BPD dan
Lembaga desa lainnya
Susunan keanggotaan pengurus BUMDes
ditetapkan dengan surat Keputusan Kepala
Desa
Masa jabatan pengurus dan pengawas
BUMDes 4 (empat) tahun dan dapat dipilih
kembali

Company Logo www.thmemgallery.com


Tata cara pembentukan pengurus BUMDes,
dilaksanakan melalui rapat/musyawarah yang dihadiri
oleh perangkat desa dan BPD, unsur dari
kelembagaan kemasyarakatan serta masyarakat desa
Rapat/musyawarah di pimpin oleh BPD/perangkat
desa, untuk menyusun atau memilih secara
demokratis
Anggota pengurus BUMDes terdiri dari tokoh-tokoh
masyarakat yg memiliki kemampuan, kemauan dan
kepedulian thdp kemajuan pembangunan desa yang
diajukan oleh masing-masing dusun/RW
Penentuan kedudukan ditetapkan melalui
musyawarah anggota dan jika perlu mll pemungutan
suara

Company Logo www.thmemgallery.com


Mendapatkan honorarium yg besarnya disesuaikan
dgn kemampuan usaha
Mendapat perlindungan hukum dari pemerintah
desa
Menggali dan mengembangkan potensi desa
terutama potensi yg berasal dari kekayaan milik
desa
Melaksanakan kerjasama dengan pihak ke 3
Memberikan masukan kepada pemerintah desa
dalam rangka pengembangan BUMDes
Mendapatkan masukan kepada pemerintah des
dalam rangka pengembangan BUMDes
Mendapat bimbingan dalam bidang manajemen
dan teknik pengelolaan usaha

Company Logo www.thmemgallery.com


Mengembangkan dan memberdayakan
BUMDes agar tumbuh dan berkembang
menjadi lembaga masyarakat desa
Menciptakan pelayanan evaluasi masyarakat
desa yg adil dan merata
Memupuk usaha kerjasama dgn lembaga
perekonomian lainnya
Memberi laporan pertanggungjawaban
BUMDes kepada Pemerintah Desa.

Company Logo www.thmemgallery.com


Modal awal Bumdesa bersumber dari APBDesa
Kekayaan Bumdesa merupakan kekayaan desa yg
dipisahkan dan tidak terbagi atas saham
Modal bumdes terdiri atas :
1. penyertaan modal desa
2. penyertaan modal masyarakat desa
Penyertaan modal desa berasal dari :
1. Dana segar
2. Bantuan Pemerintah
3. Bantuan Pemerintah daerah
4. aset desa yang diserahkan melalui mekanisme
APBDes
...

Company Logo www.thmemgallery.com


MODAL BUM DESA

Modal awal BUM Desa bersumber dari APB Desa.


Modal BUM Desa terdiri atas:
a. penyertaan modal Desa;
b. penyertaan modal masyarakat Desa.

Company Logo www.thmemgallery.com


PENYERTAAN MODAL DESA

Terdiri atas :
hibah dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi
kemasyarakatan dan/atau lembaga donor
bantuan Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
kerjasama usaha dari pihak swasta, lembaga
sosial ekonomi kemasyarakatan dan/atau
lembaga donor yang dipastikan sebagai
kekayaan kolektif Desa
aset Desa yang diserahkan kepada APB Desa
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan tentang Aset Desa.

Company Logo www.thmemgallery.com


KLASIFIKASI JENIS USAHA BUM
DESA
Bisnis
Sosial
Bisnis
Usaha
Penyewa
Bersama
an

BUM
Desa
Bisnis Usaha
Keuang Peranta
an ra
Bisnis
Dagang
Company Logo www.thmemgallery.com
BISNIS SOSIAL

Bisnis usaha dalam BUM Desa dapat


memanfaatkan sumber daya lokal dan teknologi
tepat guna, meliputi:
air minum Desa;
usaha listrik Desa;
lumbung pangan; dan
sumber daya lokal dan teknologi tepat guna lainnya

Company Logo www.thmemgallery.com


BISNIS PENYEWAAN

Unit usaha dapat menjalankan kegiatan usaha


penyewaan meliputi:
alat transportasi;
perkakas pesta;
gedung pertemuan;
rumah toko;
tanah milik BUM Desa; dan
barang sewaan lainnya

Company Logo www.thmemgallery.com


USAHA PERANTARA

Unit usaha ini dapat menjalankan kegiatan


usaha perantara yang meliputi:
jasa pembayaran listrik;
pasar Desa untuk memasarkan produk yang
dihasilkan masyarakat; dan
jasa pelayanan lainnya.

Company Logo www.thmemgallery.com


BISNIS DAGANG

Unit usaha ini dapat menjalankan kegiatan


perdagangan (trading) meliputi:
pabrik es;
pabrik asap cair;
hasil pertanian;
sarana produksi pertanian;
sumur bekas tambang; dan
kegiatan bisnis produktif lainnya.

Company Logo www.thmemgallery.com


BISNIS KEUANGAN

Unit usaha dalam BUM Desa dapat memberikan


akses kredit dan peminjaman yang mudah
diakses oleh masyarakat Desa.

Company Logo www.thmemgallery.com


USAHA BERSAMA

BUM Desa dapat menjalankan usaha bersama


(holding) sebagai induk dari unit-unit usaha
yang dikembangkan masyarakat Desa.
Contoh kegiatan usaha bersama yaitu :
pengembangan kapal Desa berskala besar untuk
mengorganisasi nelayan kecil agar usahanya
menjadi lebih ekspansif;
DesaWisata yang mengorganisir rangkaian jenis
usaha dari kelompok masyarakat;
kegiatan usaha bersama yang mengkonsolidasikan
jenis usaha lokal lainnya.

Company Logo www.thmemgallery.com


ALOKASI HASIL USAHA BUM
DESA
Hasil Pengeluaran Biaya Hasil Usaha
+ Penyusutan
Transaksi Barang Inventaris BUM Desa

Dibagi
berdasarkan Alokasi
ketentuan yang pembagian
diatur dalam hasil usaha
Anggaran dikelola melalui
Dasar/ sistem
Anggaran akuntansi
Rumah Tangga sederhana
BUM Desa

Company Logo www.thmemgallery.com


Cadangan umum : 10%
Kas desa : 20%
Dana pendidikan pengurus : 5%
Ketua/Direktur : 5%
Kepala unit usaha/pengurus : 10%
Penasehat/Komosaris : 5%
Badan Pengawas : 5%
Pemegang saham : 40%

Company Logo www.thmemgallery.com


KEPAILITAN BUM DESA
Kerugian yang dialami BUM Desa
menjadi beban BUM Desa.
Jika BUM Desa tidak dapat menutupi
kerugian dengan aset dan kekayaan
yang dimilikinya, dinyatakan rugi
melalui Musyawarah Desa.
Unit usaha milik BUM Desa yang
tidak dapat menutupi kerugian
dengan aset dan kekayaan yang
dimilikinya, dinyatakan pailit sesuai
dengan ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan mengenai
kepailitan.
Company Logo www.thmemgallery.com
KERJASAMA BUM DESA ANTAR-
DESA
Kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih
dibuat dalam naskah perjanjian kerjasama.
Naskah perjanjian kerjasama antar 2 (dua) BUM
Desa atau lebih paling sedikit memuat:
subyek kerjasama;
obyek kerjasama;
jangka waktu;
hak dan kewajiban;
pendanaan;
keadaan memaksa;
pengalihan aset ;
penyelesaian perselisihan

Company Logo www.thmemgallery.com


Lanjutan...
Naskah perjanjian ditetapkan oleh
Pelaksana Operasional dari masing-
masing BUM Desa yang bekerjasama.
Kegiatan kerjasama antar 2 (dua) BUM
Desa atau lebih
dipertanggungjawabkan kepada Desa
masing-masing sebagai pemilik BUM
Desa.

Company Logo www.thmemgallery.com


PERTANGGUNGJAWABAN
PELAKSANAAN BUM DESA
melaporkan
Pelaksana pertanggungjawaban
Operasional pelaksanaan BUM Desa

secara ex-officio dijabat oleh


Kepala Desa untuk
Penasihat mempertanggungjawabkan tugas
pembinaan terhadap BUM Desa
melalui musyawarah Desa

Dijabat oleh
Pengawas
BPD

Company Logo www.thmemgallery.com


PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Menteri
menetapkan norma, standar,
prosedur dan kriteria BUM Desa

Gubernur
melakukan sosialisasi, bimbingan teknis tentang
standar, prosedur, dan kriteria pengelolaan serta
memfasilitasi akselerasi pengembangan modal dan
pembinaan manajemen BUM Desa di Provinsi

Bupati/Wali kota
melakukan pembinaan, pemantauan dan evaluasi
terhadap pengembangan manajemen dan sumber
daya manusia pengelola BUM Desa. Company Logo www.thmemgallery.com
KETENTUAN PERALIHAN

BUM Desa atau sebutan yang telah


ada sebelumnya tetap dapat
menjalankan kegiatannya.
BUM Desa atau sebutan lain wajib
melakukan penyesuaian dengan
ketentuan Peraturan Menteri paling
lama 1 tahun terhitung sejak
Peraturan Menteri berlaku.

Company Logo www.thmemgallery.com


DALAM HAL KEGIATAN USAHA DAPAT
BERJALAN DAN BERKEMBANG DENGAN BAIK
SANGAT DIMUNGKINKAN PADA SAATNYA
BUMDESA MENGIKUTI BADAN HUKUM YANG
TELAH DITETAPKAN DALAM KETENTUAN
PERATURAN PERUNDANG -UNDANGAN
Warga desa yg mempunyai jiwa wirausaha
Memiliki komitmen kuat dan dipercaya
masyarakat
Bertempat tinggal dan menetap di desa
bersangkutan
Sekurang-kurangnya berumur 18 tahun
Berkepribadian baik, jujur, adil, cakap,
berwibawa, penuh pengabdian terhadap
perekonomian desa
Pendidikan yang memadai.

Company Logo www.thmemgallery.com


Meninggal dunia
Mengundurkan diri
Pindah tempat tinggal di luar desa
Tidak dapat melaksanakan tugas dgn baik
Karena tersangkut tindak pidana

Company Logo www.thmemgallery.com


Susunan Organisasi Kepengurusan BUMDes terdiri :
1. Pemerintah Desa sebagai Komisaris (penasehat)
2. Masyarakat sebagai Direksi (pelaksana
operasional).

Apabila dipandang perlu berdasarkan kondisi sosial


budaya masyarakat setempat dapat ditunjuk unsur
Pengawas.
Kewajiban Kewenangan
a. Memberi nasehat kepada a. Meminta penjelasan dari
Direksi dan Kepala Unit pengurus mengenai
Usaha segala persoalan yang
menyangkut pengelolaan
b. Memberikan saran dan usaha desa
pendapat
b. Melindungi usaha desa
c. Mengawasi pelaksanaan terhadap hal-hal yang
kegiatan usaha dapat merusak
kelangsungan dan citra
BUMDes.
Direksi adalah orang yang bertanggungjawab atas
kegiatan operasional usaha desa.
Direksi dipilih berdasarkan Direksi dapat diberhentikan
persyaratan
a. Warga desa yang berjiwa a. Telah selesai masa baktinya;
wirausaha; b. Meninggal dunia;
b. Menetap di desa yang c. Mengundurkan diri;
bersangkutan sekurang- d. Tidak dapat melaksanakan
kurangnya 2 (dua) tahun; tugas dengan baik
c. Berkepribadian baik, jujur, e. Tersangkut tindak
adil, cakap, berwibawa dan pidana/kasus perdata.
penuh perhatian terhadap
perekonomian desa;
d. Pendidikan minimal SLTA;
e. Masa bakti direksi
disesuaikan dengan kondisi
masyarakat setempat.
Tugas Kewajiban
a. Mengembangkan dan a. Membuat laporan
membina badan usaha; keuangan bulanan seluruh
b. Mengusahakan agar tetap unit usaha;
tercipta pelayanan b. Membuat progres kegiatan
ekonomi desa yang adil dalam bulan berjalan;
dan merata; c. Menyampaikan laporan
c. Memupuk kerjasama dari seluruh kegiatan
dengan lembaga-lembaga usaha kepada komisaris;
perekonomian lainnya d. Memberi laporan
yang ada di desa; perkembangan usaha
d. Menggali dan kepada masyarakat desa
memanfaatkan potensi
ekonomi desa
Pengelolaan kegiatan BUMDes harus dilakukan secara
transparan
Pengelolaan kegiatan harus akuntabel, mengikuti
kaidah yang berlaku
Warga masyarakat terlibat aktif dalam proses
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pelestarian
kegiatan
Pengelolaan kegiatan perlu berkelanjutan yang dapat
memberikan hasil dan manfaat kepada masyarakat.
Pengelolaan kegiatan perlu akseptabel, yakni
berdasarkan kesepakatan antar pelaku dalam warga
masyarakat desa
BUMDes mendapat modal awal untuk melaksanakan kegiatan
usahanya dari kekayaan Desa yang dipisahkan dari APBDes
dan dari Lembaga Keuangan yang ada di Desa yang
pengelolanya sudah diserahkan kepada masyarakat.
bantuan Pemerintah Kabupaten dan Propinsi serta sumber
lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan.
Permodalan dari penyertaan modal pihak ketiga yang hak-
hak kepemilikannya diatur dalam AD/ART.
Permodalan dari pinjaman melalui lembaga keuangan
Perbankan yang pengaturan pinjamannya dilakukan oleh dan
atas nama Pemerintah Desa yang diatur dalam Peraturan
Desa.
BUMDes dapat memperoleh permodalan dari anggota
masyarakat Desa yang bersangkutan.
PENGAWASAN UNTUK MONITORING DAN EVALUASI

Untuk keperluan pengawasan, dapat


dibentuk Badan Pengawas yang
terdiri dari unsur:
1.Pemerintahan desa (perangkat desa,
2.BPD atau dari unsur lembaga desa
lainnya) bersama elemen masyarakat
misalnya sebanyak 5 orang;
Proses monitoring dilakukan
secara berkelanjutan, sehingga
dapat memantau kegiatan
BUMDes secara baik. Evaluasi
dilakukan per-triwulan atau
sewaktu-waktu jika dianggap
perlu sesuai ketentuan AD/ART.
Teringat pada suatu waktu
Kuberjalan-jalan di muka rumahmu
Rasa berdebar dalam hatiku
Ingin lekas lalu
Sekilas nampaklah engkau Di balik pintu
Tersenyum dikau menusuk hatiku
Apadaya sejak saat itu
Nurani terganggu Di setiap waktu
Teringat selalu
Pada senyummu
Ingin ku bertemu
DISINI SENANG DISANA SENANG
DIMANA MANA HATIKU SENANG
DISINI SENANG DISANA SENANG
DIMANA MANA HATIKU SENANG
KAKI DIHENTAK HENTAK
PINGGUL DI GOYANG - GOYANG
KEPALA DI GELENG GELENG
PUTAR - PUTAR
Balai Besar PMD Malang

CrEaTeD By: Teknologi Pendidikan (UM)

Anda mungkin juga menyukai