Anda di halaman 1dari 26

PEMANFAATAN DAN

OPTIMALISASI DESA &


WAWASAN BISNIS
(NAMA PENGAJAR)

Bandar Lampung, 22 April 2021


Pendahuluan
Pengentasan/penanggulangan kemiskinan merupakan amanat Undang-Undang Dasar
1945 : untuk menghargai, melindungi, dan memenuhi hak dasar warga negara;

Terbatasnya jumlah dan jenis sarana prasarana perdesaan dalam mendukung aktivitas
ekonomi dan aksessibilitas masyarakat desa;

Terbatasnya pendanaan dari APBDesa dalam mendukung pembiayaan pembangunan


sarana dan prasarana desa;

Terbatasnya APBD Kab/Kota untuk mendukung pendanaan pembangunan sarana dan


prasarana desa.
Pendahuluan
Kurangnya kemampuan masyarakat untuk menggali potensi dan daya
dukung untuk membangun sarana dan prasarana desa;

Nawacita, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Cita


ketiga yaitu “membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan;

Perlu mendorong percepatan penurunan angka kemiskinan melalui


pembangunan sarana-prasarana desa untuk mendukung peningkatan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat desa.
POTENSI DESA
Desa merupakan penyedia utama sumber-sumber pokok pangan
nasional. Potensi pengembangan sektor pertanian di desa jauh
lebih besar dibandingkan wilayah perkotaan.

Potensi itu seperti lahan pertanian dan SDM yang mayoritas


pekerjaanya adalah petani.

Hasil atau komoditi pertanian yang dihasilkan oleh desa


merupakan sumber bahan baku utama dalam industri pengolahan
pangan dan energi baru ramah lingkungan, misalnya
pengembangan singkong menjadi ethanol, minyak kelapa sawit
sebagai bahan baku biofuel, dan lain-lain.
POTENSI DESA
Pemerintah telah Beberapa masalah
Potensi &peluang Desa menjadi berkomitmen untuk mendasar desa juga
yang besar dalam sumber penyedia membangun desa diharapkan dapat
menguatkan dan penguat bagi demi mewujudkan terselesaikan, misalnya
ketahanan pangan cadangan pangan meningkatnya lapangan
masa depan dan cita pekerjaan sehingga
& energi nasional di dan energi yang Indonesia, melalui menekan angka urbanisasi,
desa perlu menjadi merupakan adanya UU Nomor 6 menekan angka
perhatian utama kebutuhan pokok Tahun 2014 tentang kemiskinan, pengangguran
Desa, Dana Desa dan dan meningkatkan
kita bersama. nasional. Pendamping Desa. kesejahteraan
PENGERTIAN KEBUTUHAN DAN POTENSI DESA
• Kebutuhan masyarakat terutama dalam pemenuhan
kebutuhan pokok.
• Tersedianya sumberdaya desa yang belum
dimanfaatkan secara optimal terutama kekayaan
desa.
• Tersedia SDM yang mampu mengelola badan usaha
sebagai aset penggerak perekonomian masyarakat.
• Adanya unit-unit usaha masyarakat yang merupakan
kegiatan ekonomi warga masyarakat yang dikelola
secara parsial dan kurang terakomodasi.
KEWENANGAN DESA
(UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA Pasal 18)
• Penyelenggaraan pemerintahan desa
1

• Pelaksanaan pembangunan desa


2

• Pembinaan kemasyarakatan desa


3
• Pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan prakarsa
4 masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat desa
KEWENANGAN DESA (UU Desa Pasal 19)
• KEWENANGAN YANG SUDAH ADA BERDASARKAN HAK ASAL USUL
(SEPERTI TANAH KAS DESA, ORGANISASI MASY ADAT, PRANATA DAN
HUKUM ADAT, KELEMBAGAAN MASY). KEWENANGAN LOKAL
BERSKALA DESA (SEPERTI PASAR DESA, SALURAN IRIGASI, JALAN DESA,
EMBUNG DESA, TAMBATAN PERAHU).
• KEWENANGAN YANG DITUGASKAN PEMERINTAH, PEMERINTAH PROV,
PEMERINTAH KAB/KOTAKEWENANGAN LAINNYA YANG DITUGASKAN
PEMERINTAH, PEMERINTAH PROV, PEMERINTAH KAB/KOTA SESUAI
PERATURAN PERUNDANGAN.
• CATATAN: KEWENANGAN NOMOR 1 DAN 2, DIATUR DAN DIURUS OLEH
DESA Pasal 20. KEWENANGAN NOMOR 3 DAN 4, DIURUS OLEH DESA.
(PENUGASAN INI DISERTAI BIAYA Pasal 22).
PERUBAHAN PARADIGMA PEMBANGUNAN DESA:
DESA SEBAGAI SUBYEK UTAMA PEMBANGUNAN
• Pertama, Pemberian kewenangan
berdasarkan azas rekognisi dan
Desa Desa subsidiaritas. Rekognisi berarti pengakuan
Lama Baru dan penghormatan terhadap keberadaan
(eksistensi) desa. Sedangkan subsidiaritas
berarti penggunaan kewenangan skala
lokal.
• Kedua, kedudukan desa sebagai
pemerintahan berbasis masyarakat, yaitu
campuran dari komunitas yang mengatur
dirinya sendiri (self governing community)
dan pemerintahan lokal (local self
Subyek government).
Objek Pembangunan • Ketiga, desa berperan sebagai subyek
Pembangunan Partisipatoris pembangunan, bukan lagi obyek
pembangunan. Artinya desa merupakan
aktor utama dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan desa.
HAKEKAT DAN TUJUAN PEMBANGUNAN DESA

Pemenuhan Kebutuhan Dasar.


Pembangunan Sarana dan
Prasarana Desa.
Meningkatkan KUALITAS HIDUP Pengembangan Potensi
Manusia. Ekonomi Lokal.
Mensejahterakan Masyarakat Pemanfaatan Sumberdaya
Desa. Alam dan lingkungan secara
Menanggulangi Kemiskinan berkelanjutan.
S
D
G
‘S

D
E
S
A
• Jalur lintas arus perdagangan
internasional dan nasional
• Garis pantai terpanjang ke-2 di
Indonesia,
• Potensi pesisir dan
kemaritiman,
• Gerbang Sumatera, beranda
Ibukota,
• Lumbung pangan dan energi
(biomassa),
• Multi etnik, multi kultural,
• Kaya akan keragaman hayati
GEO-STRATEGIS PROVINSI
LAMPUNG
Jalan Tol akan memberikan
fasilitas distribusi kepada
produksi. Dengan jalan tol
yang menghubungkan
Tebanggi Besar-Kayu Agung
Jalan Tol hingga Palembang dapat
menciptakan titik-titik
pertumbuhan ekonomi baru
dan jaringan logistik yang
lebih baik.
Meningkatnya kunjungan
wisatawan ke Provinsi
Lampung dapat menjadi
sumber
Pariwisata pendapatan/penghasilan
masyarakat melalui sektor
jasa pariwisata dengan
Pengembangan agroindustri terbukanya lapangan
akan melengkapi kinerja pekerjaan bagi masyarakat di
perdagangan dan sektor pariwisata sebagai staf
perkembangan ekonomi di di perhotelan, restoran, toko
Agroindustri Provinsi Lampung. souvenir, dan sektor-sektor
yang mendukung pariwisata.
KOMODITI UNGGULAN LAMPUNG
(BPS, 2020)
Keunggulan sebagai Potensi
• Produsen pisang #3 Nasional (1,2 ton).
• Produksi jagung #5 Nasional (~1,5 juta ton).
• Produksi padi #6 Nasional (>2,6 juta ton).
• Produksi singkong #1 Nasional
• Luas area tanaman kopi #3 Nasional (156,9 ribu Ha). Di bawah Sumatera
Selatan dan Aceh dengan produksi #2 Nasional (118,1 ribu ton) di bawah
Sumatera Selatan.
• Luas area tanaman tebu #2 Nasional (129,5 ribu Ha), setelah Jawa Timur.
• Produsen terbanyak #1 kakao di Sumatera, #5 Nasional.

Konstrain
• Tingkat Kemiskinan: 12,76% (September 2020) = Persen terbesar ke-4 di Pulau
Sumatera. Nasional : 10,19%
• Indek Pembangunan Manusia : 69,69 (<71,94 Nasional)
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UU DESA
Pasal 112 UU Desa:
• Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
memberdayakan masyarakat Desa dengan:
• a. Menerapkan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi tepat
guna, dan temuan baru untuk kemajuan ekonomi dan pertanian masyarakat Desa;
Ayat (3): • b. Meningkatkan kualitas pemerintahan dan masyarakat Desa melalui pendidikan,
pelatihan, dan penyuluhan, dan
• c. Mengakui dan memfungsikan institusi asli dan/atau yang sudah ada di masyarakat
Desa.

Ayat (4): • Pemberdayaan masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dilaksanakan dengan pendampingan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pemantauan Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan.

Penjelasan
Pasal 90 (b) :
• Yang dimaksud dengan “pendampingan” adalah termasuk penyediaan sumber
daya manusia pendamping dan manajemen.
Peran
KOMPONEN POKOK Pemerintah
& Pemda
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Pembangunan
Berbasis
Masyarakat Pemberdayaan Penguatan
(Community Kelembagaan
Driven Masyarakat Masyarakat
Development-
CDD)

Pembangunan
Partisipatif
Bagaimana teknik dalam
memetakan potensi desa?

Diskusi Kelompok (FGD)


Perangkat Desa
“Memperoleh interaksi data yang dihasilkan Masyarakat
dari suatu diskusi sekelompok BUMDES
partisipan/responden dalam hal
Tokoh Masyarakat
meningkatkan kedalaman informasi
menyingkap berbagai aspek suatu fenomena” Tokoh Adat
TEKNIS FGD
a. Menentukan objektif (hal yang ingin didiskusikan?)
b. Menentukan peserta
c. Perkenalan diri
d. Diskusi dipimpin oleh satu orang dan biasanya berjalan dengan santai
dan juga informal, sehingga peserta tidak merasa tertekan untuk
menyampaikan pendapat mereka
e. Fasilitator mencatat poin-poin dan mengarahkan jalannya diskusi serta
membantu mengarahkan jalannya diskusi
f. Notulen akan mencatat hasil. Selama diskusi, semua pendapat harus
dicatat supaya mudah membuat kesimpulan
g. Untuk membantu pencatatan, diperlukan alat perekam
BUMDes
“ BUMDes, Badan Usaha Milik Desa,
adalah Badan Hukum sebagaimana
diatur dalam Peraturan Perundang-
undangan (Penjelasan Pasal 213 UU
32/2004. BUMDes adalah Usaha Desa
yang dikelola oleh Pemerintah Desa
(Pasal 79 PP 72/2005).”

Dasar Pendirian BUMDes:


• Kebutuhan
• Potensi Desa
• Meningkatkan pendapatan
masyarakat dan desa.
• Ditetapkan dengan Perdes dan
Berbadan Hukum
ASET DESA (UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa)
“Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli Desa, dibeli atau
diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau perolehan hak
lainnya yang sah.“

• tanah kas Desa, • kekayaan Desa yang dibeli atau


diperoleh atas beban Anggaran
• tanah ulayat, Pendapatan dan Belanja Negara,
Dapat berupa:

Aset lainnya
:
• pasar Desa, Anggaran Pendapatan dan Belanja
• pasar hewan, Daerah, serta Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa;
• tambatan perahu, • kekayaan Desa yang diperoleh dari
• bangunan Desa, hibah dan sumbangan atau yang
• pelelangan ikan, sejenis;
• kekayaan Desa yang diperoleh sebagai
• pelelangan hasil pertanian, pelaksanaan dari perjanjian/kontrak
• hutan milik Desa, dan lain-lain sesuai dengan ketentuan
• mata air milik Desa, peraturan perundang-undangan;
• hasil kerja sama Desa; dan
• pemandian umum, dan
• kekayaan Desa yang berasal dari
• aset lainnya milik Desa perolehan lainnya yang sah.
Internet untuk Kemajuan Desa
Kecanggihan Teknologi

Internet dan Telepon Genggam menjadi


kebutuhan. Hampir semua orang terkoneksi
internet dan menghabiskan lebih dari 3 jam
untuk keperluan bisnis, sosial media dan
belajar

• Mengenalkan desa dan memasarkan


produk ekonomi desa melalui media
sosial
• Media sosial sebagai media promosi dan
komunikasi serta transaksi dengan
konsumen.

Anda mungkin juga menyukai