Anda di halaman 1dari 19

URGENSI PENYUSUNAN

PERATURAN DESA
TEMATIK BAGI DESA
AMANAH ASRI, SE, M.Si
(Analis Kebijakan Ahli Madya Subdit Fasilitasi Penyusunan Produk Hukum Desa)
Konstitusi (UUD 1945)
▪ Indonesia merupakan Negara Hukum (Pasal 1 (3) UUD 1945).
▪ Pemilihan tipe negara hukum bagi bangsa Indonesia bukanlah
tanpa latar belakang yang jelas. Pengalaman menjadi negara
yang terjajah adalah alasan kuat untuk memilih tipe negara
hukum. Hal ini dikarenakan adanya penolakan terhadap
kekuasaan yang absolut dan dilaksanakan secara sewenang-
wenang.
▪ Konsep negara hukum yang digunakan Indonesia lebih
mengarah pada tradisi hukum eropa kontinental (civil law).
Dimana dalam Tradisi hukum eropa kontinental (civil law) lebih
mengutamakan hukum tertulis, sehingga negara-negara yang
menganut sistem ini selalu berusaha untuk menyusun hukum-
hukumnya dalam bentuk tertulis (peraturan-peraturan tertulis).
JENIS & HIERARKI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
( Pasal 7 UU No. 12 Tahun 2011)
UUD
NRI TH 1945

TAP MPR RI

UU/PERPPU

PERATURAN PEMERINTAH

PERATURAN PRESIDEN

PERDA PROVINSI

PERDA KAB/KOTA

Peraturan Perundang-undangan lain diakui keberadaannya dan mempunyai


kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh Peraturan Perundang-
undangan yang lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan. ( Ps 8)
Dasar Hukum Pembentukan
Peraturan Desa
▪ UU Pemerintahan Daerah
▪ UU Desa
▪ UU 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan PUU
▪ PP Nomor 47 Tahun 2015
▪ Perpres 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU
12 Tahun 2011 tentang Pembentukan PUU
Bentuk Keputusan Kepala Desa

Keputusan
(besluiten)

Algemene Individuele
(Umum) (Individual)

Beleidsregel Regeling Beshicking


(Peraturan (Peraturan (Keputusan
Kebijakan) Desa) Kepala Desa )
PASAL 8 UU NOMOR 12 TAHUN 2011
(1)Jenis Peraturan Perundang-undangan selain sebagai mana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) mancakup peraturan yang
ditetapkan oleh Majelis Pemusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung,
Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi
Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, badan, lembaga, atau komisi
yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang atau
Pemerintah atas perintah Undang-Undang atau Pemerintah atas
perintah Undang-Undang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi, Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, Kepala Desa atau yang
setingkat.

(2) Peraturan Perundang-undangan sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) diakui keberadaannya dan mempunyai
kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan
oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau
dibentuk berdasarkan kewenangan
PEMBENTUKAN PERATURAN DESA

Pembuatan
Peraturan Desa

• PERENCANAAN Perpres
UU No. 12 I.
No. 87 Th 2014
Tahun 2011
• PENYUSUNAN
II.

• PEMBAHASAN
III.

• PENETAPAN
IV.

• PENGUNDANGAN
V.
DASAR KEWENANGAN
PEMBENTUKAN PERDES

Delegasi
UU Sektor
(Delegation)
Peraturan
Desa UU Desa
Atribusi
(Attribution)
UU PPP
DESA DAN KEWENANGAN YANG DIMILIKI

Pemikiran pentingnya memberi desa kewenangan untuk


menyusun regulasi adalah konsekuensi logis dari posisi
desa sebagai kesatuan masyarakat hukum.
Selama ini desa tidak memiliki kewenangan mengatur
sumber daya desa. Agar sumber daya desa dimaksimalkan,
maka desa harus diberi KEWENANGAN MEMBUAT
PERATURAN.

Secara Teknis :
PP Nomor 47 Tahun 2015
Permendagri Nomor 111 Tahun 2014
KEWENANGAN = INSTRUMEN KEKUASAAN

▪ Kewenangan merupakan instrumen kekuasaan yang


diberikan/melekat pada setiap wilayah Pemerintahan
dalam NKRI – sbg suatu alat kekuasaan utk mengatur
dan mengurus kehidupan dan kesejahteraan
masyarakat.
▪ Kewenangan berkaitan dengan:
• Isi Otonomi
1. Asal-usul
• Sumber Pembiayaan
2. Skala lokal
• Rencana & Program
3. Penugasan
• Keserasian Pembangunan
4. Penugasan lain
• Melayani hak & Kewajiban
Masyarakat
PRODUK HUKUM DESA TERDIRI DARI :

berisi materi-materi
pelaksana kewenangan desa
dan penjabaran lebih lanjut
dari Peraturan Perundang-
undangan yang lebih tinggi

berisi materi-
materi
kerjasama Desa

berisi materi-materi pelaksana peraturan Desa,


peraturan bersama Kepala Desa dan tindak
lanjut dari perturan perundang-undangan yang
lebih tinggi
ditetapkan oleh Kepala Desa
KONDISI EXISTING PRODUK HUKUM DESA TEMATIK

Kecenderungan bagi Desa


Sejauh ini hanya memiliki
peraturan desa yang sifatnya
WAJIB dimiliki Desa KARENA
ADANYA TRANSFER DANA Sedangkan untuk peraturan
DESA, yang meliputi Perdes desa lainnya yang
APBDesa, Perdes RKPDes, dan merupakan kewenangan
Perdes RPJMDes. hak asal usul dan skala
kewenangan lokal desa
(TEMATIK) Relatif Belum
di tetapkan, terutama untuk
desa-desa yang ada di luar
pulau jawa
URGENSI PRODUK HUKUM DESA

• MEMBERIKAN KEPASTIAN HUKUM PADA WARGA MASYARAKAT

• MELINDUNGI DAN MENGAYOMI HAK-HAK MASYARAKAT

• MEMBERIKAN RASA KEADILAN BAGI MASYARAKAT

• MENCIPTAKAN KEDAMAIAN DAN KETENTRAMAN DALAM

MASYARAKAT

• MENGHINDARI KESEWENANG-WENANGAN

• SEBAGAI ALAT PENGAWASAN


PARTISIPASI MASYARAKAT
14

Masyarakat berhak memberikan masukan secara lisan


dan/atau tertulis dalam Pembentukan Peraturan Desa.
Masukan dapat dilakukan melalui:
a. rapat dengar pendapat umum;
b. sosialisasi; dan/atau
d. seminar, lokakarya, dan/atau diskusi.
PRODUK HUKUM DESA
TEMATIK
JUDUL PHDES TEMATIK
PERATURAN DESA YANG BAIK

1. Menjawab kebutuhan atau menyelesaikan permasalahan


dibuat berdasarkan kebutuhan hukum → bukan
keinginan semata
Dibuat untuk menyelesaikan permasalahan mendasar
yang sudah diidentifikasi
2. Sesuai dengan Politik Hukum
sesuai dengan SPPN, RPJPN, RPJMN, RKP
3. Sesuai dengan asas Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan yang baik;
Asas Hukum umum
Asas Hukum khusus (sesuai dengan materi muatan Perdes
yang disusun)
5. Melalui tahapan pembuatan PUU sebagaimana ditentukan
dalam UU
Indentifikasi & Rekomendasi
NO MASALAH REKOMENDASI
1 Kondisi Desa - Peningkatan
- Belum menganggap penting regulasi kapasitas pemerintah
terkait Kewenangan Desa (masih Desa terkait
terkonsentrasi pada permasalahan kewenangan Desa,
administrasi) legal drafting
- Kapasitas dalam penyusunan regulasi - Advokasi dan
(legal drafting) masih lemah Pendampingan
- Kapasitas dalam identifikasi Potensi yang
dimiliki oleh Desa untuk kemudian
dituangkan dalam regulasi

2 Masih ada perbedaan cara pandang tentang - Peningkatan


kewenangan desa antar OPD/sektor bahkan kapasitas Pemerintah
antar bidang Daerah
- Advokasi dan
Pendampingan

3 Sinkronisasi dan pengarsipan data Produk - Peningkatan kapasitas


Hukum Desa antara Dinas yang SDM dalam hal
membidangi Desa dengan Desa Informasi dan Teknologi
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai