Anda di halaman 1dari 23

PENGUATAN

KEWENANGAN DESA
Melalui
Permendagri 44 Tahun 2016
Perbup 104 Tahun 2021
Oleh :
A G U S H I D AYAT, S . S o s
Ti m F a s il ita to r P em b in a PT P D W il ay a h II
DIRJEN BINA PEMDES

DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA


KABUPATEN TASIKMALAYA
BIO DATA

Nama : AGUS HIDAYAT, S.Sos


Lahir : Bandung, 05 Juli 1973
NIP : 19730705 199903 1 009
Jabatan : Analis Penataan Daerah pada Bidang
Penataan dan Kerjasama Desa
TuPer : Pembina PTPD (Pembina Teknis Pemerintahan
Desa) Wilayah II (Sumatra, Jawa, Bali) Dirjen
Bina Pemdes Kementrian Dalam Negeri RI
SKPD : Dinas PMD Kab. Tasikmalaya
Jl. Sukapura IV Komp. Perkantoran Setda
Kab. Tasikmalaya
Rumah : Jl. Sukaraja-Mangunreja
Hp. : 0852 4800 2673
E-Mail : hidayatagus57@gmail.com
POSISI DESA DALAM SISTEM PEMERINTAHAN REPUBLIK
INDONESIA

MPR DPR DPD PRESIDEN BPK MA MK


NEGARA
LAINNYA
MENTERI

DEKONSENTRASI DESENTRALISASI TUGAS DELEGASI


(DESENTRALISASI
PEMBANTUAN FUNGSIONAL)

OTONOMI DAERAH
(Psl 18 UUD 1945)
BADAN
GUBERNUR &
PENGELOLA
INSTANSI KAB/KOTA
PROVINSI BUMN,
VERTIKAL
OTORITA,DLL

DIBAWAH PENGATURAN
DESA
KAB/KOTA
Desa dalam UU. 6 tahun 2014
Definisi (Pasal 1 (1) & Jenis Desa (Pasal 6)
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan
nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,
dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Penyebutan desa dan desa adat dapat disesuaikan dengan
4 penyebutan yang berlaku di daerah setempat
MANAJEMEN PEMERINTAHAN DESA

 KEWENANGAN
 PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DESA
 KELEMBAGAAN MASYARAKAT
 KEUANGAN dan ASET DESA
IMPLEMENTASI UU DESA
IDENTIFIKASI
PEMBANGUNAN
KEWENANGAN DESA
KAWASAN
PERENCANAAN
DESA

REGULASI DESA

PENGANGGARAN
DESA

SISTEM PRASYARAT
INFORMASI DESA IMPLEMENTASI UU
(SID)
DESA TATA KELOLA
KEUANGAN DESA

PARTISIPASI
MASYARAKAT
TATA KELOLA
PEMDES
URUSAN
TATA KELOLA ASET KEMISKINAN/
KEADILAN
KEWENANGAN = AUTHORITY

KEKUASAAN

POWER
 wenang, berwenang :
mempunyai (mendapat) hak dan kekuasaan untuk melakukan sesuatu)

wewenang :
1. hak dan kekuasaan untuk bertindak; kewenangan;
2. kekuasaan membuat keputusan, memerintah, dan
melimpahkan tanggung jawab kepada orang lain;
3. fungsi yang boleh tidak dilaksanakan;

KEWENANGAN :
1. hal berwenang;
2. hak dan kekuasaan yang dipunyai untuk melakukan sesuatu:

sewenang-wenang :
1. dengan tidak mengindahkan hak orang lain; dengan semau-
maunya;
UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
 Kewenangan Desa meliputi kewenangan di bidang
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan
Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,
dan adat istiadat Desa (Pasal 18)
APA TUJUAN DESA MEMILIKI KEWENANGAN???
 Meningkatkan efektifitas dan akuntabilitas desa sesuai asas
rekognisi dan subsidiaritas
 Desa memiliki keleluasaan untuk mengatur rumah tangga
dan penduduk utk menciptakan keteraturan dan kepastian.
 Utk mengurus dan mengelola barang-barang publik
(termasuk pelayanan publik utk kesejahteraan warga.
 Mengelola dan atau mengambil sumber daya ekonomi.
 Membantu pelaksanaan urusan pemerintahan.
 Mengangkat wibawa/jati diri desa.
RUANG LINGKUP
PERMENDAGRI NO 44/2016

Pasal a. Kewenangan Desa


4

b. Kewenangan Desa Adat.


JENIS KEWENANGAN DESA
(UU 6/2014 psl 18 sd 22 ; PP 43/2014 psl 33 sd 39,
Permendagri 44/2016 psl 6 )

1. KEWENANGAN BERDASARKAN HAK DIATU


ASAL USUL. (YG SUDAH ADA) R
&
2. KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DIURU
DESA. S
ASAS
REKOGNISI Self Governing Community
(organisasi komunitas sosial) DESA
DAN
SUBSIDIARITA 3. KEWENANGAN YG DITUGASKAN
S OLEH PEMERINTAH, PEMDA PROV, HANYA
PEMDA KAB/KOTA DIURU
4. KEWENANGAN “LAIN” YG S
DITUGASKAN OLEH PEMERINTAH,
PEMDA PROV, PEMDA KAB/KOTA Presiden, Menteri,
Local Self Governing Gubernur,
(bentuk pemerintahan lokal yang otonom) Bupati/WK
KEWENANGAN DESA DAN PENDANAANNYA

 Kewenangan 1 dan 2 didanai dari APBDesa.


1. ASAL USUL  Penyelenggaraan Kewenangan 2 selain
2. LOKAL BERSKALA didanai dari APBDesa dpt didanai APBD &
DESA APBN
• Kewenangan 3 dan 4 didanai dari APBN
3. DITUGASKAN OLEH (dialokasikan pada bagian K/L& disalurkan
PEMERINTAH, melalui SKPD Kabupaten/ Kota.
PROV, KAB./KOTA ; • Penyelenggaraan kewenangan 3 oleh
pemerintah daerah didanai dari APBD.
4. KEWENANGAN LAIN YG
• PROGRAM AKSELERASI mempercepat
DITUGASKAN OLEH pembangunan di Desa, seperti BBGRM,
PEMERINTAH, PEMDA, PNPM, program Desa siaga, dll, didanai
SESUAI DGN KETT. PER UU. oleh APBN dan bisa juga didampingi
PHLN
Kewenangan 1 dan 2 dilaksanakan dengan dengan cara (fungsi)
mengatur dan (fungsi) mengurus
Kewenangan 3 dan 4 dengan cara (fungsi) mengurus.
12
FUNGSI MENGATUR

 Fungsi untuk melakukan alokasi nilai (materil dan non materil) untuk
menciptakan keteraturan warga negara yang beradab.

 Substansi pengaturan dapat tentang pengaturan peran, status/kedudukan,


hak, wewenang, kewajiban, tanggung Jawab, sanksi, hubungan antar
peran, dll

 Meski tidak mempunyai batasan yang tegas tentang apa yang perlu
diatur, namun batasan pengaturan pemerintah dapat diketahui dari
tujuannya yaitu menyelesaikan masalah publik (masalah antar satu
warga negara dengan warga negara laiannya atau antar warga negara
dengan pemerintah itu sendiri)

 Memelihara keteraturan/ketertiban.
FUNGSI MENGURUS
1. Production (pemerintah memproduksi sendiri) : barang dan
jasa publik atau barang/jasa privat penting yang belum
diproduksi swasta. Barang/jasa publik dengan karakteristik :
a. Konsumsi Bersama (joint Consumption) yaitu konsumsi
oleh satu orang tidak mengurangi kesempatan orang
lain untuk mengkonsumsi barang yang sama;
b. Penggunaannya tidak bisa dikecualikan (non
excludable).
2. Provision (menjamin ketersediaan), barang/jasa penting
kebutuhan masyarakat. Produksi dan distribusi dapat
dilakukan oleh swasta.
3. Subsidy (subsidi), untuk menjamin keterjangkauan
barang/jasa penting oleh masyarakat;
4. Menyediakan barang/jasa private terhadap warga negara
yang tidak mampu memenuhi sendiri kebutuhan dasarnya
(walfare state) melalui SPM.
RINCIAN KEWENANGAN DESA
BERDASARKAN HAK ASAL USUL
(Hak Asli / Tradisional / Bawaan)

 SISTEM ORGANISASI MASYARAKAT ADAT;


 PEMBINAAN KELEMBAGAAN MASY;
 PEMBINAAN KELEMBAGAAN DAN HUKUM ADAT;
 MENGELOLA SUMBER DAYA LOKAL (TKD, TU, HA, DLL);
 PENGEMBANGAN PERAN MASYARAKAT DESA.
 MENGELOLA NILAI-NILAI DAN BUDAYA LOKAL;
 PERADILAN KOMUNITAS, UNTUK KONFLIK LOKAL;
 KEWENANGAN LAINNYA YG DIIDENTIFIKASI DAN
DIVERIFIKASI => memperhatikan situasi, kondisi, dan
kebutuhan untuk selanjutnya DIATUR dan DIURUS Desa
KRITERIA KEWENANGAN DESA
BERDASARKAN HAK ASAL USUL
(Hak Asli / Tradisional / Bawaan)
 MERUPAKAN WARISAN SEPANJANG HIDUP
 SESUAI PERKEMBANGAN MASYARAKAT
 SESUAI PRINSIP NKRI

 Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada Slide di atas


Pemerintah Daerah Kabupaten dapat melakukan identifikasi dan
inventarisasi kewenangan berdasarkan hak asal usul lainnya dengan
mengikutsertakan Pemerintah Desa.
 Berdasarkan hasil identifikasi dan inventarisasi kewenangan,
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pemerintah Daerah Kabupaten
menetapkan kewenangan hak asal usul lainnya dengan memperhatikan
situasi, kondisi, dan kebutuhan.
RINCIAN
KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA

 Pengelolaan tambatan perahu


 Pengelolaan pasar Desa
 Pengelolaan tempat pemandian umum
 Pengelolaan jaringan irigasi
 Pengelolaan lingkungan permukiman masyarakat Desa
 Pembinaan kesehatan masyarakat dan pengelolaan pos Pelayanan
terpadu
 Pengembangan dan pembinaan sanggar seni dan belajar
 Pengelolaan perpustakaan Desa dan taman bacaan
 Pengelolaan embung Desa
 Pengelolaan air minum berskala Desa
 Pembuatan jalan Desa antar permukiman ke wilayah pertanian.
 Selain kewenangan tsb diatas, Pemda Kab/Kota dpt identifikasi dan
inventarisasi kewenangan lokal skala desa lainnya sesuai situasi,
kondisi, dan kebutuhan dengan mengikutsertakan PEMDES,.
 Kewenangan Lokal Skala Desa diatur dan diurus oleh DESA.
KRITERIA KEWENANGAN LOKAL
BERSKALA DESA
 SESUAI KEPENTINGAN MASY. DESA
 TELAH DIJALANKAN OLEH DESA
 MAMPU & EFEKTIF DIJALANKAN DESA
 MUNCUL KARENA PERKEMBANGAN DESA
 PRAKARSA MASY. DESA
 PROGRAM / KEG. SEKTOR YG DISERAHKAN KE DESA
 Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada Slide di atas
Pemerintah Daerah Kabupaten dapat melakukan identifikasi dan
inventarisasi kewenangan lokal berskala desa dengan
mengikutsertakan Pemerintah Desa.

 Berdasarkan hasil identifikasi dan inventarisasi kewenangan,


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pemerintah Daerah Kabupaten
menetapkan kewenangan lokal berskala desa lainnya dengan
memperhatikan situasi, kondisi, dan kebutuhan.
RINCIAN KEWENANGAN YANG
DITUGASKAN
 Peny. Pemerintahan Desa
 Pelaks. Pembangunan Desa
 Pembinaan Kemasy. Desa
 Pemberdayaan Masy. Desa
Diurus oleh Desa sesuai ketentuan Per-Uuan
Kriteria kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah
Kabupaten
 sesuai kebutuhan dan kemampuan sumber daya manusia di Desa;
 memperhatikan prinsip efisiensi dan peningkatan akuntabilitas;
 pelayanan publik bagi masyarakat;
 meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan
Pemerintahan Desa;
 mendorong prakarsa dan partisipasi masyarakat; dan
 meningkatkan ketahanan sosial budaya masyarakat.
KRITERIA KEWENANGAN LAIN
YANG DITUGASKAN
 Urusan Pemerintahan Umum dan Tugas Pembantuan;
meliputi pembinaan ketahanan nasional, kerukunan
antar umatberagama,persatuan dan kesatuan bangsa,
penanganan konflik sosial, pembinaan kerukunan antar
suku ataupun intrasuku, koordinasi pelaksanaan tugas
antarinstansi pem. yg ada diwilayah daerah provinsi dan
kota/ kabupaten, pengembangan kehidupan demokrasi
dan, pelaksananan semua urusan pemerintahan yang
bukan kewenangan daerah. Dan tugas pembantuan
adalah tugas2 lainnya.
 Sesuai dengan prinsip Efisiensi;
 Mempercepat penyelenggaraan Pemerintahan;
 Kepentingan Nasional yang bersifat khusus dan
strategis.
Pasal 29

(1) Untuk melaksanakan identifikasi dan


inventarisasi kewenangan Pemerintah
Kabupaten/Kota yang sebagian pelaksanaan
urusannya akan ditugaskan kepada Desa
dan Desa Adat, Bupati/Walikota membentuk
kelompok kerja.
(2) Kelompok kerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan
Bupati/Walikota.
PEMBIAYAAN

Pembiayaan untuk pelaksanaan penataan kewenangan desa dan


desa adat dibebankan pada:
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi; dan
c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota;
d. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa; dan
e. Sumber lainnya yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
TERIMA KASIH

23

Anda mungkin juga menyukai