Desa adalah Desa dan Desa Adat atau Syarat untuk pembentukan Desa
yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang
Batas Wilayah Administrasi
untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak Kewenangan utk
tradisional yang diakui dan dihormati mengatur dan mengurus
dalam sistem pemerintahan Negara
Lembaga Pemerintahan DI
Kesatuan Republik Indonesia. Desa ( Pemrintah Desa,
BPD dan LKD/LA)
JENIS KEWENANGAN DESA
PEMBAHASAN KECUALI :
1. R .PERDES TTG RPJM DESA
2. R .PERDES TTG RKP DESA
PENETAPAN 3. R .PERDES TENTANG APB DESA
4. R.PERDES TENTANG LPJ
REALISASI PELAKSANAAN APB
PENGUNDANGAN DESA
KLARIFIKASI SPIRASI
MASYARAKAT OLEH
PENYEBARLUASAN PERWAKILAN
MASYRAKAT (
lk /lad)
TAHAP PENYUSUNAN PERATURAN DESA
PERENCANAAN
PEMBAHASAN KECUALI :
1. R .PERDES TTG RPJM DESA
2. R .PERDES TTG RKP DESA
3. R .PERDES TENTANG APB DESA
PENETAPAN
4. R .PERDES TENTANG LPJ
REALISASI PELAKSANAAN APB
DESA
PENGUNDANGAN
SESUAI
KEPENTINGAN
UMUM & BERTENTANGAN DGN
PERATURAN KLARIFIKASI KEPENTINGAN UMUM &
YANG LEBIH PERATURAN YANG LEBIH
TINGGI TINGGI
PEMBATALAN
SURAT KLARIFIKASI PERDES DENGAN
KEPUTUSAN
BUPATI/ WALIKOTA
PENYEBARLUASAN
PERATURAN DESA
Diawali pada proses
Mudes Perencanaan
Desa yang
menghasilkan
RPJMDes, RKP,
APBdes
MUSDES
ADALAH PROSES MUSYAWARAH ANTARA BADAN PERMUSYAWARATAN
DESA (BPD) , PEMERINTAH DESA , DAN UNSUR MASYARAKAT YD
DISELENGGARARAKAN OLEH BPD UNTUK MENYEPAKATI HAL YG BERSIFAT
STRATEGIS. HAL YG STRATEGIS ITU ADALAH :
PENATAAN DESA
PERENCANAAN
DESA KERJASAMA
DESA
PERDE
RENCANA INVESTASI YG MASUK KE S
DESA PEMBENTUKAN BUMDES
PENAMBAHAN DAN PELEPASAN
ASET KEJADIAN LUAR BIASA
Dan pilkades antar waktu
UNSUR MASYRAKAT
Tokoh adat
Tokoh agama
Tokoh masyarakat
Tokoh pendidikan
Perwakilan kelompok tani
Perwakilan kelompok nelayan
Keputusan
Perwakilan kelompok pengrajin
kades
Pperwakilan kelompok perempuan
Perwakilan kelompo perempuan
Perwakilan kelompok pemerhati dan perlindungn
anak ;
Perwakilan kelompok masyarakat miskin
PERENCANAAN PERATURAN
DESA
Perencanaan penyusunan rancangan
Peraturan Desa ditetapkan oleh
Kepala Desa dan BPD dalam rencana
kerja Pemerintah Desa.
Lembaga kemasyarakatan, lembaga
adat dan lembaga desa lainnya di
desa dapat memberikan masukan
kepada Pemerintah Desa dan atau
BPD untuk rencana penyusunan
rancangan Peraturan Desa.
PERATURAN DESA
Peraturan Desa
ditetapkan oleh Kepala
Desa setelah dibahas
dan disepakati
bersama Badan
Permusyawaratan
Desa
PERENCANAAN PERATURAN
DESA
Perencanaan penyusunan rancangan
Peraturan Desa ditetapkan oleh
Kepala Desa dan BPD dalam rencana
kerja Pemerintah Desa.
Lembaga kemasyarakatan, lembaga
adat dan lembaga desa lainnya di
desa dapat memberikan masukan
kepada Pemerintah Desa dan atau
BPD untuk rencana penyusunan
rancangan Peraturan Desa.
PENYUSUNAN PERATURAN DESA
OLEH KEPALA DESA
1. Penyusunan rancangan Peraturan Desa diprakarsai oleh
Pemerintah Desa.
2. Rancangan Peraturan Desa yang telah disusun, wajib
dikonsultasikan kepada masyarakat desa dan dapat
dikonsultasikan kepada camat untuk mendapatkan
masukan.
3. Rancangan Peraturan Desa yang dikonsultasikan
diutamakan kepada masyarakat atau kelompok
masyarakat yang terkait langsung dengan substansi
materi pengaturan.
4. Masukan dari masyarakat desa dan camat
digunakan
Pemerintah Desa untuk tindaklanjut proses penyusunan
5. rancangan Peraturan Desa.
Rancangan Peraturan Desa yang telah dikonsultasikan
disampaikan Kepala Desa kepada BPD untuk dibahas dan
disepakati bersama.
PENYUSUNAN PERATURAN DESA OLEH BPD
1. BPD dapat menyusun dan mengusulkan
rancangan Peraturan Desa.
Rancangan Peraturan Desa sebagaimana
2.
dimaksud pada ayat (1) kecuali untuk
rancangan Peraturan Desa tentang rencana
pembangunan jangka menengah Desa,
rancangan Peraturan Desa tentang rencana
kerja Pemerintah Desa, rancangan Peraturan
Desa tentang APB Desa dan rancangan
Peraturan Desa tentang laporan
pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan
APB Desa.
3. Rancangan Peraturan Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat diusulkan oleh
anggota BPD kepada pimpinan BPD untuk
ditetapkan sebagai rancangan Peraturan Desa
usulan BPD.
PENYUSUNAN PERATURAN DESA OLEH BPD
PENGUNDANGAN
Sekretaris Desa
mengundangkan peraturan desa dalam
lembaran desa.
d. Dapat dilaksanakan;
yaitu setiap pembentukan perat per-uu-an harus
diperhitungkan efektifitas perat per-uu-an tersebut
di dalam masyarakat, baik secara filosofis, yuridis
maupun sosiologis.
e. Kedayagunaan dan kehasilgunaan;
yaitu setiap perat per-uu-an dibuat karena memang
benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat dalam
mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
f. Kejelasan rumusan;
yaitu setiap perat per-uu-an harus memenuhi
persyaratan teknis penyusunan pera per-uu-an,
sistematika, dan pilihan kata atau terminologi, serta
bahasa hukumnya jelas dan mudah dimengerti,
sehingga tidak menimbulkan berbagai macam
interpretasi dalam pelaksanaannya.
g. Keterbukaan;
yaitu dalam proses pembentukan perat per-uu-an
mulai dari perencanaan, persiapan, penyusunan,
dan pembahasan bersifat transparan dan terbuka.
Dengan demikian seluruh lapisan masyarakat
mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk
memberikan masukan dalam proses pembuatan
perat per-uu-an.
c. Kebangsaan;
yaitu setiap materi muatan perat per-uu-an harus
mencerminkan sifat dan watak bangsa Indonesia
yang pluralistik (kebhinekaan) dengan tetap
menjaga prinsip NKRI.
d. Kekeluargaan;
yaitu setiap materi muatan perat per-uu-an harus
mencerminkan musyawarah untuk mencapai
mufakat dalam setiap pengambilan keputusan.
e. Kenusantaraan;
yaitu setiap materi muatan perat per-uu-an
senantiasa memperhatikan kepentingan seluruh
wilayah Indonesia, termasuk materi muatan
perat per-uu-an yang dibuat di daerah merupakan
bagian dari sistem hukum nasional yang
berdasarkan Pancasila.
f. Bhinneka tunggal ika;
yaitu setiap materi muatan perat per-uu-an harus
memperhatikan keragaman penduduk, agama,
suku, dan golongan, kondisi khusus daerah, dan
budaya khususnya yang menyangkut masalah2
sensitif dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
g. Keadilan;
yaitu setiap materi muatan perat per-uu-an harus
mencerminkan keadilan secara proporsional bagi
setiap warga tanpa kecuali.
h. Kesamaan kedudukan dalam hukum dan
pemerintahan;
yaitu setiap materi muatan perat per-uu-an tidak
boleh berisi hal2 yang bersifat membedakan
berdasarkan agama, suku, ras, golongan, gender,
atau status sosial.
i. Ketertiban dan kepastian hukum;
yaitu setiap materi muatan perat per-uu-an harus
dapat menimbulkan ketertiban dalam masyarakat
melalui jaminan adanya kepastian hukum.
j. Keseimbangan, keserasian, dan keselarasan;
yaitu setiap materi muatan peraturan perundang-
undangan harus mencerminkan keseimbangan,
keserasian, dan keselarasan, antara kepentingan
individu dan masyarakat dengan kepentingan
bangsa dan negara.
Waktu (tijdsgebied atau temporal sphere)
DASAR HUKUM
Ketentuan mengenai Teknik Penyus Perat Per-uu-an yang
berlaku pada saat ini adalah Lampiran Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan.
Dan
PROSES PERENCANAAN
PEMBENTUKAN
PERATURAN
DESA PERATURAN DESA
PENYUSUNAN
HIERARKI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
UUD 1945
TAP MPR
UNDANG-
UNDANG/
PERPU
PERATURAN
PEMERINTA
H
PERATURAN
PRESIDEN
PERATURAN DAERAH
PROVINSI
PERATURAN DAERAH KABUPATEN/
KOTA
• JENIS PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN LAINNYA ANTARA LAIN :
MENCAKUP PERATURAN YANG
DITETAPKAN OLEH KEPALA DESA ATAU
YANG SETINGKAT.
Dalam pelaksanaan
Peraturan Desa, Kepala Desa
menetapkan Peraturan
Kepala Desa sebagai aturan
pelaksanaannya.
PERATURAN BERSAMA KEPALA DESA
Peraturan bersama Kepala Desa
merupakan peraturan yang ditetapkan
oleh Kepala Desa dari 2 (dua) Desa
atau lebih yang melakukan kerja sama
antar-Desa.
AS.BPD
. KAB.
PERENCANAAN PERATURAN BERSAMA KEPALA
DESA
Perencanaan penyusunan rancangan
Peraturan Bersama Kepala Desa
ditetapkan bersama oleh dua Kepala
Desa atau lebih dalam rangka kerja sama
antar-Desa.
Perencanaan penyusunan rancangan
Peraturan Bersama Kepala Desa
ditetapkan setelah mendapatkan
rekomendasi dari musyawarah desa.
AS.BPD
. KAB
PENYUSUNAN
1. Penyusunan rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa dilakukan
oleh Kepala Desa pemrakarsa.
2. Rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa yang telah disusun,
wajib dikonsultasikan kepada masyarakat desa masing-masing dan
dapat dikonsultasikan kepada camat masing-masing untuk
mendapatkan masukan.
3. Masukan dari masyarakat desa dan camat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) digunakan Kepala Desa untuk tindaklanjut proses
penyusunan rancanan Peraturan Bersama Kepala Desa.
AS.BPD
. KAB.
TEKNIK PENYUSUNAN
PERAT PER-UU-AN
DASAR HUKUM
Ketentuan mengenai Teknik Penyus Perat Per-uu-an yang
berlaku pada saat ini adalah Lampiran Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan.
Dan
Dalam pelaksanaan
Peraturan Desa, Kepala Desa
menetapkan Peraturan
Kepala Desa sebagai aturan
pelaksanaannya.
AS.BPD
. KAB.
PERATURAN BERSAMA KEPALA DESA
Peraturan bersama Kepala Desa
merupakan peraturan yang ditetapkan
oleh Kepala Desa dari 2 (dua) Desa
atau lebih yang melakukan kerja sama
antar-Desa.
AS.BPD
. KAB.
PERENCANAAN PERATURAN BERSAMA KEPALA
DESA
Perencanaan penyusunan rancangan
Peraturan Bersama Kepala Desa
ditetapkan bersama oleh dua Kepala
Desa atau lebih dalam rangka kerja sama
antar-Desa.
Perencanaan penyusunan rancangan
Peraturan Bersama Kepala Desa
ditetapkan setelah mendapatkan
rekomendasi dari musyawarah desa.
Pabpdsi
jatim
PENYUSUNAN
1. Penyusunan rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa dilakukan
oleh Kepala Desa pemrakarsa.
2. Rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa yang telah disusun,
wajib dikonsultasikan kepada masyarakat desa masing-masing dan
dapat dikonsultasikan kepada camat masing-masing untuk
mendapatkan masukan.
3. Masukan dari masyarakat desa dan camat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) digunakan Kepala Desa untuk tindaklanjut proses
penyusunan rancanan Peraturan Bersama Kepala Desa.
Pabpdsi
jatim
2. Kepala Desa yang melakukan kerja sama
antar-Desa menetapkan Rancangan Peraturan
Desa dengan membubuhkan tanda tangan
paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak
tanggal disepakati.
3. Rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa
yang telah dibubuhi tanda tangan
diundangkan dalam Berita Desa oleh
Sekretaris Desa masing-masing desa.
4. Peraturan Bersama Kepala Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mulai
berlaku dan mempunyai kekuatan hukum
mengikat sejak tanggal diundangkan dalam
Berita Desa pada masing-masing Desa.
5. Peraturan Bersama Kepala Desa
disebarluaskan kepada masyarakat Desa
masing-masing.
Pabpdsi
PERATURAN KEPALA
DESA
Penyusunan rancangan Peraturan Kepala
Desa dilakukan oleh Kepala Desa.
Pabpdsi
jatim
PEMBIAYAAN
PERATURAN DIDESA
Pembiayaan pembentukan
Peraturan di Desa dibebankan
pada APB Desa.
Pabpdsi
jatim
C ontoh
Peraturan Desa
BENTUK RANCANGAN PERATURAN DESA
Menimbang: a. bahwa …;
b. bahwa …;
c. dan seterusnya …;
Mengingat: 1. …;
2. …;
3. dan
seterusnya …;
D
en
ga
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN DESA TENTANG ... (Nama Peraturan Desa).
BAB I
KETENTUAN UMUM
P
asal 1
BAB II
…
Pasal …
BAB …
(dan
seterusnya)
Pasal . . .
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Ditetapkan di
… pada tanggal
…
KEPALA DESA…(Nama
Desa) tanda tangan
NAMA
Diundangkan di …
pada tanggal …
SEKRETARIS DESA … (Nama Desa),
Pabpdsi jatim
Contoh
Peraturan Bersama Desa
PERATURAN BERSAMA KEPALA DESA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bersama ini yang dimaksud
dengan:
BAB II
Bagian Pertama
............................................
Paragraf 1
asal ..
BAB ...
Pasal ..
BAB ...
KETENTUAN PERALIHAN (jika
diperlukan)
BAB ..
KETENTUAN PENUTUP
Pasal ...
Ditetapkan di ...
pada tanggal
KEPALA DESA..., (Nama Desa) KEPALA DESA..., (Nama Desa)
(Nama Tanpa Gelar dan Pangkat) (Nama Tanpa Gelar dan Pangkat
(Nama) (Nama)
Contoh
Peraturan Kepala Desa
KEPALA DESA … (Nama Desa)
KECAMATAN … (Nama Kecamatan)
KABUPATEN/KOTA...... (Nama
Kabupaten/Kota)
TENTANG
Menimbang: a. bahwa................................................;
b.
bahwa................................................;
c. dan seterusnya..................................;
Mengingat 3. dan : seterusnya..................................;
1. ..........................................................;
MEMUTUSKAN:
Menetapka : PERATURAN KEPALA DESA 2....................................................
TENTANG... (Judul
n Peraturan Kepala ........;
Desa).
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Kepala Desa ini yang dimaksud
dengan: BAB II
Bagian Pertama
............................................
Pa
ragraf 1
Pasal ..
BAB ...
Pasal ...
BAB ...
KETENTUAN PERALIHAN (jika diperlukan)
BAB ..
KETENTUAN PENUTUP
Pasal ...
Diundangkan di ...
pada tanggal ...
SEKRETARIS DESA..., (Nama
Desa)
(Nama)
Contoh
Keputusan Kepala Desa
KEPUTUSAN KEPALA DESA
KABUPATEN/KOTA............(Nama Kabupaten/Kota)
Menimbang: a. bahwa...................................................................;
b.
bahwa...................................................................;
Mengingat :
1. ............................................................................;
2. ..............................................
..............................;
3. dan
seterusnya.....................................................;
Memperhatikan:
1. .....................................................................;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: KESATU :
KEDUA :
KETIGA :
KEEMPA :
T : Keputusan Kepala Desa ini mulai berlaku pada tanggal
KELIMA ditetapkan.
Ditetapkan di ...............
pada tanggal ...................
KEPALA DESA..., (Nama Desa)
Ditetapkan di ...
pada tanggal
KEPALA DESA..., (Nama Desa)