OLEH
DR.T. SAIFUL BAHRI JOHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI:
TEUKU SAIFUL BAHRI
SIGLI – ACEH, 15 AGUSTUS 1962
PROGRAM DOKTOR ILMU HUKUM UNDIP-SMRG
BERKELUARGA, 1 ISTRI, 2 PUTRA & 3 PUTRI
HP. 08151659939 K. 021- 3459339 R. 021-7422489
RIWAYAT PEKERJAAN:
STAF PADA BIRO KEPEGAWAIAN KEMDAGRI
STAF PADA PUSAT KAJIAN HUKUM KEMDAGRI
STAF PADA BIRO ORGANISASI KEMDAGRI
STAF PADA DITJEN OTDA KEMDAGRI
STAF PADA STAF AHLI MENTERI DALAM NEGERI
STAS PADA BIRO HUKUM KEMDAGRI
STAF PADA PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN STRATEGIS KEMDAGRI
STAF PENGAJAR PADA BANDIKLAT KEMDAGRI & PUSDIKLAT KEMKUMHAM
STAF PENGAJAR PADA FH-UNIVERSITAS ISLAM JAKARTA-JAKARTA
STAF PENGAJAR PADA PROGRAM PASCA SARJANA STIH-IBLAM JAKARTA
STAF PENGAJAR PADA STIP – ABDI NEGERA JAKARTA
LAIN-LAIN:
PENDIDIKAN KEAHLIAN PERT PER-UU-AN (LEGAL DRAFTER)-UI
PENDIDKAN BANTUAN HUKUM & KEPENGACARAAN - UI
PENDIDIKAN PERANCANGAN UNDANG UNDANG – DPR-RI
PENDIDIKAN TOT SOSIALISASI UUDN-RI TAHUN 1945 - MPR
TANJAB PENYEL
PEMERINTAHAN RI
Pemerintah pusat/Pemerintah, adalah Presiden RI
yang memegang kekuasaan pemerintahan negara
RI sebagaimana dimaksud dalam UUDN-RI Tahun
1945.
?! Efektivitas (Effective)
Pemerintah melakukan
Pengawasan terhadap:
a. Pelaks urusan
pemerintahan di Daerah
b. Peraturan Daerah dan
Peraturan KDH
(Ps 218)
LANJUTAN
7. Peraturan Daerah Provinsi adalah Perat
Per-uu-an yang dibentuk oleh DPRD
Provinsi dengan persetujuan bersama
Gubernur.
8. Peraturan Daerah Kab/Kota adalah
Perat Per-uu-an yang dibentuk oleh
DPRD Kab/Kota dengan persetujuan
bersama Bupati/Walikota.
ditetapkan oleh KDH setelah
mendapat persetujuan bersama
DPRD
dibentuk dalam rangka
penyelenggaraan otonomi
daerah.
merupakan penjabaran lebih
PERATURAN lanjut dari perat per-uu-an yang
DAERAH lebih tinggi
memperhatikan ciri khas
masing-masing daerah
dilarang bertentangan dengan
kepentingan umum dan/atau
perat per-uu-an yang lebih
tinggi.
Judicial Review
PENYUSUNAN
PENGUNDANGAN PERDA
PEMBAHASAN PENETAPAN
Vide:
UU No. 12/ 2011,
Pasal 1 angka 1
MATERI MUATAN PERDA
Pasal
14 & 15
HIERARKI
a. PERPRES
b. PERAT LAIN (DELEGTIF) & PERAT DLM RGK MENYEL
PEMERINTAHAN NGR (DISKRESI) Pusat
c. PERDA PROV,
d. PERAT LAIN (DELEGTIF) & PERAT DLM RGK MENYEL
PEMERINTAHAN DAERAH (DISKRESI) Daerah
e. PERDA KAB/KOTA
f. PERAT LAIN (DELEGTIF) & PERAT DLM RGK MENYEL
PEMERINTAHAN DAERAH (DISKRESI) Daerah
PERATURAN DAERAH
a. Persetujuan bersama DPRD dan KDH
b. Ditetapkan oleh KDH
c. Dlm rangka penyelenggarakan otda & tugas
pembantuan
d. Penjabaran lebih lanjut dr pert per-uu-an lebih
tinggi (dgn memperhatikan ciri khas daerah)
e. Dilarang bertentangan dengan Kepentingan
Umum dan pert lebih tinggi
f. Berlaku setelah diundangkan dalam L D
g. Dapat berasal dari DPRD atau KDH
(Ps 136)
PROSES PENYUSUNAN RANPERDA & PEMBATALAN PERDA
DINAS
PEJABAT
MEWAKILI PEMDA DPRD
DIBAHAS PANSUS
PARIPURNA PANSUS STUDI BANDING PANJA BERSAMA
15 HARI
3 HARI
KEPUTUSAN PEMERINTAH PERBAIKAN PERDA
BERSAMA 7 HARI
PERPRES BATAL
MAHKAMAH
AGUNG
PERDA BERLAKU
MATERI MUATAN/SUBSTANSTIF
PERATURAN DAERAH
1. Otonomi Daerah
2. Medebewind
PERDA BERMASALAH
• bertantangan dengan kepentingan umum,
terganggunya kerukunan antar wargamasyarakat,
tergangunya pelayanan umum, dan
terganggunya ketentraman/ketertiban umum, serta
kebijakan yang bersifat diskriminatif.
• menimbulkan konflik di masyarakat,
• bukan kewenaganannya, dan
• bertentangan dengan perat per-uu-an yang lebih tinggi.
•CATATAN:
Untuk terbentuknya suatu perda yg baik dan benar diperlukan
tata cara penyusunan perda (sesuai prosedur & kaidah legal
drafting), baik yg berasal dari Eksekutif maupun dari DPRD.
EFEKTIFITAS PERDA
Dilakukan:
o/ Mendagri terhadap Provinsi dan
o/ Gubernur terhadap Kab/Kota atas:
a. Raperda yang mengatur Pajak daerah
b. Raperda yang mengatur Retribusi Daerah
c. Raperda yang mengatur APBD
d. Raperda yang mengatur RUTR
Ps 39 PP 79/06
KEBIJAKAN MENDAGRI
DALAM PENGAWASAN PREVENTIF
24
Gubernur sbg Wakil Pemt Pusat di Daerah melakukan
inventarisasi terhadap Perda Provinsi, Kabupaten/Kota
dan merevisi atau menyempurnakan Perda yang isinya
tidak sesuai dengan:
- nilai-nilai Pancasila,
- UUDN-RI Tahun 1945,
- Perat per-uu-an yang L.T dan K.U,
K.U
- azas dan materi muatan pembentukan Perda,
- hal bersifat diskriminatif,
- melanggar HAM, dan
- menimbulkan konflik di masy
serta melaporkan kembali hasilnya kepada Mendagri.
25
Sebelum Ranc Perda disampaikan oleh Pemda kepada
DPRD untuk dibahas lebih lanjut, Ranc Perda Kab/Kota
terlebih dahulu dikonsultasikan oleh Bag Hukum
Kab/Kota kepada Biro Hukum Prov, untuk Ranc Perda
Prov dikonsultasikan terlebih dahulu oleh Biro Hukum
Prov kepada Biro Hukum Depdagri.
PAJAK DAERAH
- Pajak atas pengeluaran hasil bumi,
hutan, laut, Perlindungan dan hasil
alam lainnya
- pajak atas Pengiriman barang antar
Pulau
- pajak Pengolahan Minyak & Gas Bumi
LANJUTAN
RETRIBUSI DAERAH
- Retribusi Tertib Pemanfaatan jalan dan
Pengendalian Kelebihan Muatan
- Retribusi Ijin Komoditi Keluar Provinsi
- Retribusi Pemeriksaan, Pengukuran, dan
Pengujian Hasil Hutan
Paling lama 3 hr setelah Raperda disetujui bersama dan rac Pert KDH ttg
penjabarannya, sebelum ditetapkan oleh KDH hrs disampaikan kepada
Mendagri/Gubernur utk dievaluasi
Dlam hal raperda dan ranc pert KDH dinyatakan tidak sesuai, paling lama 7 hr
sejak diterima hasil evaluasi, KDH & DPRD hrs menyempurnakan Raperda &
ranc pert KDH dimaksud
Jika hasil eveluasi tidak ditindaklanjuti oleh Pemda, Perda tsb dibatalkan oleh
Mendagri/ Gubernur (hsl evaluasi disampaikan kpd MDN) (Ps 186)
KLARIFIKASI (REPRESIF)
KEPMEN
RAPERDA: MDN EVALUASI
PROV PERMENDAGRI
PEMBATALAN
-APBD 3 hr
-PAJAK DAERAH Prov
-RETRIBUSI DRH 15 hr 7 hr 15 hr MA
-RENC.TR
-RANC. PERT PERGUB
Kab/ KEPT GUB
KDH PENJB kota GUB EVALUASI
KAB/KOTA PEMBATALAN
APBD
PEMBATALAN PERDA
KEBERATAN PEMBATALAN
TANGGAPAN PEMDA
JAWABAN MENDAGRI
PENGHARGAAN
Dalam BINWAS penyelenggaraan Otonomi
Daerah pemerintah dapat memberikan
penghargaan atau sanksi kepada :
a. Pemda
b. KDH/Wakil KDH
c. Anggota DPRD
d. Perangkat Daerah
e. PNS daerah
f. Kepala Desa,perangkat desa; dan
g. Anggota BPD
(Ps 219)
SANKSI
KETENTUAN
Setiap pendirian usaha industri baru maupun setiap perluasannya wajib
memperoleh Izin Usaha Industri (IUI)
Kelompok Industri Kecil (investasi < 5 juta tidak termasuk tanah dan
bangunan) Tidak diwajibkan
Kelompok Industri Kecil (investasi 5 – 200 juta tidak termasuk tanah dan
bangunan) Wajib memperoleh Tanda Daftar Industri (TDI) yang dapat berlaku
sebagai Izin
Kelompok Industri dengan investasi > 200 juta tidak termasuk tanah dan
bangunan Wajib memperoleh Izin Usaha Industri (IUI)
Perusahaan Industri yang melakukan perluasan melebihi 30% dari kapasitas
produksi yang telah diizinkan sesuai IUI yang dimiliki, Wajib memperoleh Izin
Perluasan
BATASAN
IUI, TDI dan Izin Perluasan berlaku selama perusahaan industri yang
bersangkutan beroperasi.
41
PERDA TENTANG RETRIBUSI
SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)
KETENTUAN
Kewenangan pemberian SIUP berada pada Bupati/Walikota
Setiap Perusahaan yang melakukan Usaha Perdagangan wajib memperoleh
SIUP, Kecuali: Cabang/Perwakilan perusahaan yang mempergunakan SIUP
Perusahaan Pusat; Perusahaan Kecil Perorangan yang tidak berbadan hukum
dan diurus, dijalankan sendiri oleh pemilik atau anggota keluarga; Pedagang
keliling, pedagang asongan, pedagang pinggir jalan atau pedagang kaki lima
Modal bersih < 200 juta SIUP Kecil
Modal Bersih 200 – 500 juta SIUP Menengah
Modal Bersih > 500 juta SIUP Besar
BATASAN
SIUP diterbitkan berdasarkan tempat kedudukan (domisili) perusahaan dan berlaku di seluruh
wilayah NKRI
SIUP Berlaku selama Perusahaan yang bersangkutan masih menjalankan kegiatan usahanya
42
PERDA TENTANG RETRIBUSI
TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP)
KETENTUAN
Setiap Perusahaan wajib didaftarkan dalam Daftar Perusahaan
Setiap Perusahaan yang telah memperoleh SIUP dalam jangka waktu 3 Bulan
sejak diterbitkannya SIUP wajib mendaftarkan perusahaannya dalam Daftar
Perusahaan
Siapa Saja yang Didaftar…?
Setiap Perusahaan yang berkedudukan dan menjalankan usahanya di
wilayah NKRI, termasuk didalamnya Kantor Cabang; Kantor Pembantu;
Anak Perusahaan; Agen; dan Perwakilan Perusahaan yang mempunyai
wewenang untuk mengadakan perjanjian.
Bentuk Perusahaan: Badan Hukum termasuk Koperasi, Persekutuan,
Perorangan, dan Perusahaan lainnya
BATASAN
Kepada Perusahaan yang telah disahkan pendaftarannyadalam Daftar Perusahaan
diberikan Tanda Daftar Perusahaan yang berlaku 5 tahun dan wajib diperpanjang
sekurang-kurangnya 3 Bulan sebelum tanggal berlakunya berakhir
43
PERDA TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERIKANAN (IZIN
PENGUSAHAAN PERIKANAN)
KETENTUAN
Usaha Perikanan:
Usaha Penangkapan Ikan
Usaha Pembudidayaan Ikan:
Pembudidayaan ikan di air tawar
Pembudidayaan ikan di air payau
Pembudidayaan ikan di laut
Perusahaan yang melakukan usaha Perikanan, wajib memiliki Izin Usaha
Perikanan (IUP)
Dikecualikan dari kewajiban memperoleh IUP:
Penangkapan ikan oleh nelayan dengan kapal perikanan tidak
bermotor atau menggunakan motor luar atau motor dalam
berukuran tertentu
Pembudidayaan ikan air tawar, air payau dan air laut oleh
pembudidaya dengan luas areal atau perairan tertentu
44
lanjutan
LANJUTAN
KETENTUAN
Surat Penangkapan Ikan (SPI):
Kapal perikanan berbendera Indonesia yang melakukan penangkapan
ikan atau kapal perikanan berbendera asing yang melakukan
penangkapan ikan di Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia wajib dilengkapai
dengan Surat Penangkapan Ikan (SPI)
Dalam SPI dicantumkan ketetapan mengenai daerah penangkapan ikan,
jenis alat tangkap ikan, dan spesifikasi kapal
BATASAN
IUP berlaku selama perusahaan menjalankan kegiatan usaha perikanan
SPI berlaku selama:
3 tahun untuk kapal berbendera Indonesia dengan alat tangkap: pukat cincin,
rawai tuna, jaring insang hanyut atau huhate
2 tahun untuk kapal berbendera Indonesia dengan alat tangkap lainnya
1 tahun untuk kapal berbendera asing
SPI dan SIKPI yang dioperasikan dalam satu kesatuan armada berlaku selama:
3 tahun untuk kapal berbendera Indonesia dengan alat tangkap: pukat cincin,
rawai tuna, jaring insang hanyut atau huhate
2 tahun untuk kapal berbendera Indonesia dengan alat tangkap lainnya
1 tahun untuk kapal berbendera asing
SIKPI yang tidak dalam satu kesatuan armada berlaku selama:
3 tahun untuk kapal berbendera Indonesia
1 tahun untuk kapal berbendera asing
46
LAMJUTAN
BATASAN
Kewenangan Menerbitkan IUP, SPI dan SIKPI:
Gubernur atau Pejabat Yang ditunjuk memberikan:
IUP, SPI dan SIKPI kepada Perusahaan perikanan Indonesia yang
melakukan penangkapan dan atau pengangkutan ikan yang berdomisili di
wilayah administrasinya, yang menggunakan Kapal Perikanan bermotor
luar atau dalam yang berukuran diatas 10 GT (GT.10) dan tidak lebih dari
30 GT (GT.30) dan atau yang mesinnya berkekuatan tidak lebih dari 90
DK
48
PERDA TENTANG RETRIBUSI
IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR
KETENTUAN
Setiap usaha dan atau kegiatan yang akan membuang limbah ke air atau sumber air wajib
mendapatkan izin tertulis dari Bupati/Walikota
Dalam persyaratan izin pembuangan air limbah wajib dicantumkan:
Kewajiban untuk mengolah limbah
Persyaratan mutu dan kuantitas air limbah yang boleh dibuang
Persyaratan cara membuang limbah
Persyaratan untuk mengadakan sarana dan prosedur penanggulangan keadaan
darurat
Persyaratan untuk melakukan pemantauan mutu dan debit air limbah
BATASAN
Pengenaan tarif ditetapkan secara lumpsum berdasarkan golongan besarnya limbah yang
dibuang atau skala perusahaan:
Golongan I : Rp. ……
Golongan II : Rp. …..
Tarif tidak boleh didasarkan atas volume limbah yang dibuang (Rp. … /m3) karena jasa yang
diberikan hanya atas Pemberian Izin bukan atas Pengolahan Limbah
49
PERDA TENTANG RETRIBUSI
PENERBITAN SURAT IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI
KETENTUAN:
Objek Retribusi adalah Surat Izin yang diperlukan oleh setiapbadan usaha atau
orang perseorangan di daerah yang bergerak didalam bidang jasa perencanaan
pelaksanaan dan pengawasan konstruksi
Subjek Retribusi adalah setiap badan usaha atau orang perseorangan yang
bergerak dalam perencanaan pelaksanaan dan pengawasan konstruksi
BATASAN
Tarif dapat dikenakan berdasarkan ukuran modal perusahaan (Golongan
K1, K2, M, B dsb.) dan SIUJK berlaku selama jangka waktu 3 tahun dan
dapat diperpanjang
50
PERDA TENTANG RETRIBUSI
SEWA TEMPAT / GUDANG PENITIPAN BARANG ATAS
KELEBIHAN MUATAN ANGKUTAN BARANG
KETENTUAN:
Objek Retribusi adalah pelayanan sewa tempat atau gudang penitipan
barang atas kelebihan muatan angkutan barang
Subjek Retribusi adalah setiap penyelenggara angkutan barang yang
muatannya melebihi ketentuan kelas jalan dan harus di turunkan
kelebihannya. Atas kelebihan muatan yang diturunkan disediakan tempat/
gudang penitipan yang penggunaannya dikenakan retribusi
TARIF
Tarif dapat dikenakan per meter persegi luas tempat / gudang per hari,
atau juga berdasarkan berat muatan (per ton per hari)
51
PERDA TENTANG RETRIBUSI
IZIN USAHA INDUSTRI (IUI) DAN IZIN SURAT USAHA
PERDAGANGAN (SIUP)
52
PERDA TENTANG RETRIBUSI
KEPELABUHANAN
53
PERDA TENTANG RETRIBUSI
IZIN DISPENSASI JALAN
54
PERDA TENTANG RETRIBUSI
IZIN KENDARAAN ANGKUTAN BARANG
YANG MELAKUKAN BONGKAR MUAT
Banyak Pemda menerbitkan Perda tentang PPJ namun salah dalam menetapkan
Tarifnya, misalnya penetapan tarif yang seragam baik untuk industri maupun
bukan industri.
Tarif PPJ ditetapkan Maksimum 10% dari NJTL, jika Pemda menetapkan tarif ini
maka harus ada Klausul dalam Perda yang menyatakan bahwa “khusus untuk
kegiatan industri, pertambangan minyak dan gas, NJTL-nya ditetapkan sebesar
30%”
Tetapi jika klausul tersebut tidak ada, maka Tarif PPJ seyogyanya dibedakan
menjadi:
Listrik dari PLN untuk Industri efektif maksimum 3% dari NJTL
Listrik dari PLN bukan untuk Industri maksimum 10% dari NJTL
Listrik Bukan PLN untuk Industri efektif maksimum 3% dari NJTL
Listrik Bukan PLN bukan untuk Industri maksimum 10% dari NJTL
Peggunaan listrik Bukan PLN (Genset) tetap merupakan objek PPJ sepanjang
penggunaanya memerlukan izin diatas 200 Kva (berdasarkan KepmenESDM)
57
PERDA TENTANG RETRIBUSI
IZIN PEMANCAR / TRANSMISI DAN
TELEKOMUNIKASI
Banyak Pemda menerbitkan Perda tentang Izin pendirian
tower / menara pemancar / transmisi dan telekomunikasi di
wilayah Kab./Kota
Izin penyelenggaraan telekomunikasi merupakan
kewenangan Pusat sebagaimana diatur dalam UU No.
36/1999 dan PP 52/2000
Terhadap jasa penyelenggaraan telekomunikasi telah
dikenakan pungutan dalam bentuk PNBP berupa Biaya
Hak Penyelenggaraan (BHP) oleh Pusat
Pembangunan Tower sudah termasuk dalam objek
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan sesuai UU 34/2000
dan PP 66/2001
Substansi Perda ini bertentangan dengan per-UU-an
yang lebih tinggi dan menyebabkan pungutan ganda
sehingga direkomendasikan BATAL 58
PERDA TENTANG RETRIBUSI
IZIN PENIMBUNAN, PENGOLAHAN DAN
PENJUALAN HASIL HUTAN
59
ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
(PP No. 41 Tahun 2007)
60
PERDA PERANGKAT DAERAH
1. Pembentukan;
2. Kedudukan;
3. Tugas Pokok dan Fungsi;
4. Struktur Organisasi;
5. Tata Kerja;
6. Dll sesuai perangkat daerah yg diatur.
61
PERATURAN DESA
62