Anda di halaman 1dari 27

IMPLEMENTASI PENERAPAN BLUD

PADA RUMAH SAKIT DAERAH (RSD)


SESUAI DENGAN PERMENDAGRI 79 TAHUN 2018
TENTANG BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

R. WISNU SAPUTRO

KEPALA SEKSI BLUD WILAYAH 2, SUBDIT BLUD,


DIREKTORAT BUMD, BLUD DAN BMD,
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH, KEMDAGRI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

DASAR HUKUM BLUD


Diubah dgn
UU 1/2004 UU
UU 23/2014
Pasal 68-69 32/2004 Pasal 346

PP 23/2005 PP 58/2005 Diubah dgn


Diubah dgn Pasal PP 12/2019
PP 74/2012 145-150 Psl 205-211

PMDN PMDN 79/2018


sbg pengganti
61/2007 PMDN 61/2007

PERATURAN KDH
FLEKSIBILITAS

STRATEGI (SOLUSI) DALAM RANGKA MENINGKATKAN PELAYANAN, PRODUKTIVITAS, EFISIENSI


KEBIJAKAN PERBAIKAN DAN EFEKTIVITAS, INSTANSI PUSAT DAN DAERAH YG TUGAS POKOK DAN
SEKTOR PELAYANAN
PUBLIK
FUNGSI MEMBERIKAN PELAYANAN KPD MASYARAKAT DIBERIKAN BLUD
FLEKSIBILITAS DALAM PENGELOLAAN KEUANGANNYA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PASAL 7
Jenis dan hierarki Peraturan PerUUan:
UU 12/2011 a. UUD Negara RI Tahun 1945;
b. Ketetapan MPR;
diubah dgn c. UU/PP Pengganti UU;
UU 15/2019 d. PP;
e. Perpres;
f. Perda Provinsi dan Kabupaten/Kota.

yang dimaksud dengan “hierarki” adalah penjenjangan


setiap jenis Peraturan PerUUan yang didasarkan pada asas
bahwa PerUUan yang lebih rendah tidak boleh
bertentangan dengan Peraturan PerUUan yang lebih tinggi.
PASAL 8
Jenis Peraturan PerUUan selain jenis dan hierarki
diakui keberadaannya dan perauran perUUan mencakup peraturan yang
mempunyai kekuatan hukum ditetapkan oleh MPR, DPR, DPRD, MA,
mengikat sepanjang diperintahkan Mahkamah Konstitusi, BPK, Komisi Yudisial, BI,
oleh Peraturan PerUUan yang lebih Menteri, badan, lembaga, atau komisi yang
tinggi atau dibentuk berdasarkan
setingkat yang dibentuk dengan UU atau
kewenangan
Pemerintah atas perintah UU, DPRD Provinsi,
Gubernur, DPRD Kabupaten/Kota, Bupati/
Yang dimaksud dengan “berdasarkan kewenangan”
Walikota, Kepala Desa atau yang setingkat
adalah penyelenggaraan urusan tertentu pemerintahan
sesuai dengan ketentuan PerUUan
Yang dimaksud dengan “Peraturan Menteri” adalah
peraturan yang ditetapkan oleh menteri berdasarkan
materi muatan dalam rangka penyelenggaraan urusan
tertentu dalam pemerintahan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH


Pasal 346 UU No. 23 Tahun 2014

Daerah dapat membentuk Badan Layanan Dimaksud dengan Badan Layanan Umum
Umum Daerah dalam rangka meningkatkan Daerah adalah sistem yg diterapkan oleh
pelayanan kepada masyarakat dengan satuan kerja perangkat daerah atau unit kerja
berpedoman pada ketentuan perundang- pada Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam
undangan memberikan pelayanan kepada masyarakat
yg mempunyai fleksibilitas dalam Pola
Pengelolaan Keuangan sebagai pengecualian
dari ketentuan pengelolaan daerah pada
TUJUAN DAN ASAS BLUD umumnya

Memberikan layanan umum scr lebih efektif, KDH bertanggung jawab atas
efisien, ekonomis, transparan dan kebijakan penyelenggaraan
bertanggungjawab dgn memperhatikan asas pelayanan umum
keadilan, kepatutan dan manfaat sejalan dgn
praktek bisnis yg sehat, yg pengelolaannya Pengelola BLUD bertanggung
dilakukan berdasarkan kewenangan yg jawab atas pelaksanaan
didelegasikan oleh KDH pemberian layanan umum
Dibentuk untuk membantu Dalam melaksanakan Pengelolaan keuangan
pencapaian tujuan Pemda, dengan tujuan, BLUD diberikan BLUD merupakan bagian
status hukum tidak terpisah dari fleksibilitas dalam dari pengelolaan keuangan
Pemda pengelolaan keuangannya. daerah.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PENGATURAN BLUD DALAM PP 12/2019

Pasal 205 ayat (2)


Dlm rangka meningkatkan pelayanan kpd masyarakat,
KDH menetapkan kebijakan fleksibilitas BLUD dlm
Perkada yg dilaksanakan oleh pejabat pengelola
BLUD
Pasal 207 ayat (1)
BLUD merupakan bagian dari Pengelolaan
Keuangan Daerah
Pasal 210
RBA serta laporan keuangan dan Kinerja BLUD disusun
dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
rencana kerja dan anggaran, APBD serta laporan
keuangan dan Kinerja Pemerintah Daerah
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

DASAR HUKUM RSD RS yang didirikan oleh Pemerintah dan


Pemda harus berbentuk Unit Pelaksana
Teknis dari Instansi yang bertugas di
UU 44/2009 bidang kesehatan, Instansi tertentu, atau
Pasal 7 (3) dan Lembaga Teknis Daerah dengan
Pasal 20 (3) pengelolaan Badan Layanan Umum atau
Badan Layanan Umum Daerah sesuai
dengan ketentuan
peraturan
perundang-undangan

RS publik yang dikelola Pemerintah dan


Pemda diselenggarakan berdasarkan
pengelolaan Badan Layanan Umum
atau Badan Layanan Umum Daerah
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Keleluasaan dalam PPK dengan


menerapkan praktek bisnis yg sehat
FLEKSIBILITAS untuk meningkatkan layanan kepada
masyarakat tanpa mencari keuntungan
dalam rangka memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan
masyarakat

Penyelenggara fungsi organisasi berdasarkan PRAKTEK


kaidah-kaidah manajemen yang baik dalam BISNIS YANG
rangka pemberian pelayanan yang bermutu,
berkesinambungan dan berdaya saing SEHAT
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

FLEKSIBILITAS
BLUD

SiLPA DAN DEFISIT


REMUNERASI

PENGELOLAAN
INVESTASI

PENGELOLAAN KERJASAMA
PENGELOLAAN SDM
TARIF

PENGELOLAAN UTANG DAN PIUTANG


PENGADAAN BARANG JASA

PENGELOLAAN BELANJA

PENGELOLAAN PENDAPATAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

DALAM DISESUAIKAN
FLEKSIBILITAS
DENGAN
IMPLEMENTASINYA, BLUD DIATUR DGN KEBUTUHAN DAN
BLUD DIBERIKAN PERATURAN KDH, KARAKTERISTIK
FLEKSIBILITAS MEMUDAHKAN KONDISI DAERAH
PENGELOLAAN IMPLEMENTASI → TIDAK LAGI
KEUANGAN DI DAERAH SENTRALISTIK
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Uraian Substansi

❑ Pada saat Peraturan Menteri ini mulai


berlaku, Peraturan KDH yang telah
diundangkan sebelum berlakunya Peraturan
Menteri ini, masih tetap berlaku sepanjang
belum diganti dan tidak bertentangan
KETENTUAN dengan Peraturan Menteri ini.
PERALIHAN ❑ Pada saat Peraturan Menteri ini mulai
berlaku, BLUD yang telah ditetapkan dan
Peraturan KDH yang telah diundangkan
sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini,
wajib menyesuaikan paling lama 2 tahun
setelah Peraturan Menteri ini diundangkan.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Kemeterian Dalam Negeri Sekretariat
Jenderal
BLUD DAN PEMDA

Penguatan Peran Pemda dalam


pembinaan BLUD

Menyiapkan regulasi yang dibutuhkan


dalam rangka implementasi
pengelolaan keuangan BLUD

Meningkatkan kapasitas SDM


Pengelola, Pembina, dan Pengawas
Keuangan BLUD

Mengalokasikan anggaran pada APBD


sebagai dukungan pengelolaan
keuangan BLUD

Yang berpedoman pada peraturan perundang-undangan khususnya


Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah
Nomor 981/4092/KEUDA tanggal 2 Oktober 2020
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

IMPLEMENTASI
RUMAH SAKIT DAERAH (RSD)
SEBAGAI ORGANISASI BERSIFAT KHUSUS
SESUAI PP NOMOR 72 TAHUN 2019
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN
PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2016
TENTANG PERANGKAT DAERAH
PP 72/2019
PP 12/2019
PP 12/2019

Pasal 10 Kewenangan KPA (Pasal 11 PP 12/2019)


Kepala SKPD selaku PA mempunyai tugas: Pelimpahan kewenangan meliputi:
a. menyusun RKA SKPD; a. melakukan tindakan yang mengakibatkan
b. menyusun DPA SKPD; pengeluaran atas Beban anggaran
c. melakukan tindakan yang mengakibatkan belanja;
pengeluaran atas beban anggaran belanja; b. melaksanakan anggaran Unit SKPD yang
d. melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya; dipimpinnya;
e. melakukan pengujian atas tagihan dan c. melakukan pengujian atas tagihan dan
memerintahkan pembayaran; memerintahkan pembayaran;
f. melaksanakan pemungutan retribusi daerah; d. mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama
g. mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan dengan pihak lain dalam batas anggaran
pihak lain dalam batas anggaran yang telah yang telah ditetapkan;
ditetapkan; e. melaksanakan pemungutan retribusi
h. menandatangani SPM; daerah;
i. mengelola Utang dan Piutang Daerah yang f. mengawasi pelaksanaan anggaran yang
menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya; menjadi tanggung jawabnya; dan
j. menyusun dan menyampaikan laporan keuanganPP 72/2019
g. melaksanakan tugas KPA lainnya sesuai
SKPD yang dipimpinnya; dengan ketentuan peraturan perundang-
k. mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang undangan.
dipimpinnya; Dalam melaksanakan kewenangan, KPA
l. menetapkan PPTK dan PPK SKPD; bertanggung jawab kepada PA.
m. menetapkan pejabat lainnya dalam SKPD yang
dipimpinnya dalam rangka Pengelolaan Keuangan
Daerah; dan
n. melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Rencana kerja dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran RSD
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21B ayat (4) dan Pasal 44A ayat (4) PP
72/2019 disampaikan kepada tim anggaran Pemerintah Daerah kabupaten/kota
melalui pejabat pengelola keuangan Daerah untuk diverifikasi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Hal tersebut diatur dalam surat Dirjen
Bina Keuangan Daerah Nomor 050/4596/keuda tanggal 26 Oktober 2020.
BAB I. Pengelola Keuangan Daerah Lampiran PMDN 77/2020
A. PERAN DAN FUNGSI PEMEGANG KEKUASAAN PENGELOLA
KEUANGAN DAERAH

1. KDH selaku pemegang kekuasaan pengelolaan Keuda g. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan
dan mewakili pemda dalam kepemilikan kekayaan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah;
daerah yg dipisahkan h. menetapkan KPA;
2. Pemegang kekuasaan pengelolaan Keuda mempunyai i. menetapkan Bendahara Penerimaan dan
kewenangan: Bendahara Pengeluaran;
a. menyusun RanPerda APBD, RanPerda perubahan j. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan
APBD, dan RanPerda pertanggungjawaban pengelolaan Utang dan Piutang Daerah;
pelaksanaan APBD; k. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan
b. mengajukan RanPerda APBD, RanPerda perubahan pengujian atas tagihan dan memerintahkan
APBD, dan RanPerda pertanggungiawaban pembayaran;
pelaksanaan APBD kepada DPRD untuk dibahas l. menetapkan pejabat lainnya dalam rangka
bersama; Pengelolaan Keuangan Daerah sesuai dengan
c. menetapkan Perda tentang APBD, RanPerda ketentuan peraturan perundang-undangan; dan m.
perubahan APBD, dan RanPerda melaksanakan kewenangan lain sesuai dengan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang telah ketentuan peraturan perundang-undangan.
mendapat persetujuan bersama DPRD;
d. menetapkan kebijakan terkait Pengelolaan Keuda;
e. mengambil tindakan tertentu dlm keadaan
mendesak terkait Pengelolaan Keuda yg sangat Selain kewenangan di atas, terdapat
dibutuhkan oleh Daerah dan/atau masyarakat;
f. menetapkan kebijakan pengelolaan APBD; kewenangan lain yaitu paling sedikit
menetapkan bendahara penerimaan pembantu,
bendahara pengeluaran pembantu, bendahara
bantuan operasional sekolah, bendahara
BLUD, bendahara unit organisasi bersifat
khusus dan/atau bendahara khusus lainnya yang
diamanatkan peraturan perundang-undangan.
BAB I. Pengelola Keuangan Daerah Lampiran PMDN 77/2020
E. TUGAS PENGGUNA ANGGARAN (PA)
1. menyusun RKA-SKPD;
2. menyusun DPA-SKPD;
3. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja dan/atau pengeluaran
pembiayaan;
4. melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya;
5. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;
6. melaksanakan pemungutan retribusi daerah;
7. mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan;
8. menandatangani SPM;
9. mengelola utang dan piutang daerah yang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya;
10. menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya;
11. mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya;
12. menetapkan PPTK dan PPK-SKPD;
13. menetapkan pejabat lainnya dalam SKPD yang dipimpinnya dalam rangka pengelolaan keuangan daerah;
dan
14. melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB I. Pengelola PELIMPAHAN SEBAGIAN KEWENANGAN PA KEPADA KPA:


Keuangan Daerah 1. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja;
Lampiran PMDN
2. melaksanakan anggaran Unit SKPD yang dipimpinnya;
77/2020
F. KUASA PENGGUNA 3. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;
ANGGARAN (KPA) 4. mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam batas anggaran
yang telah ditetapkan;
PA dapat 5. melaksanakan pemungutan retribusi daerah;
melimpahkan 6. mengawasi pelaksanaan anggaran yang menjadi tanggung jawabnya; dan
sebagian
7. melaksanakan tugas KPA lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
kewenangannya
kepada kepala Unit undangan.
SKPD selaku Kuasa
Pengguna Anggaran Dalam melaksanakan tugas KPA bertanggung jawab kepada PA
(KPA).
BAB I. Pengelola Keuangan Daerah Lampiran PMDN 77/2020
F. KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)

Dalam hal terdapat unit organisasi bersifat khusus, KPA mempunyai tugas:
a. menyusun RKA-Unit Organisasi Bersifat Khusus;
b. menyusun DPA-Unit Organisasi Bersifat Khusus;
c. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja
dan/atau pengeluaran pembiayaan;
d. melaksanakan anggaran pada unit organisasi bersifat khusus yang dipimpinnya;
e. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;
f. melaksanakan pemungutan retribusi daerah;
g. mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang
telah ditetapkan;
h. menandatangani SPM;
i. mengelola utang dan piutang daerah yang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya;
j. menyusun dan menyampaikan laporan keuangan unit organisasi bersifat khusus yang
dipimpinnya;
k. mengawasi pelaksanaan anggaran pada unit organisasi bersifat khusus yang dipimpinnya;
l. menetapkan PPTK dan PPK-Unit SKPD;
m. menetapkan pejabat lainnya dalam unit organisasi bersifat khusus yang dipimpinnya dalam
rangka pengelolaan keuangan daerah; dan
n. melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam hal KPA berhalangan tetap atau sementara sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan, PA bertugas untuk mengambil alih pelimpahkan sebagian tugasnya yang telah
diserahkan kepada kepala Unit SKPD selaku KPA.
BAB I. Pengelola Keuangan Daerah Lampiran PMDN 77/2020
I. PEJABAT PENATAUSAHAAN KEUANGAN (PPK) UNIT SKPD
1. Dalam hal PA melimpahkan sebagian tugasnya kepada KPA, PA menetapkan PPK Unit SKPD untuk
melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada Unit SKPD.
2. Penetapan PPK Unit SKPD didasarkan atas pertimbangan:
a. Besaran anggaran yang berlaku untuk biro pada provinsi dan bagian pada kabupaten/kota di
lingkungan Sekretariat Daerah;
b. rentang kendali dan/atau lokasi;
c. dibentuknya unit organisasi bersifat khusus yang memberikan layanan secara
profesional melalui pemberian otonomi dalam pengelolaan keuangan dan barang milik daerah
serta bidang kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PPK unit SKPD pada unit organisasi bersifat khusus mempunyai tugas meliputi:
a. melakukan verifikasi SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU, dan SPP-LS beserta bukti kelengkapannya yang diajukan oleh
Bendahara Pengeluaran, Bendahara Pengeluaran Pembantu dan Bendahara lainnya;
b. menerbitkan surat pernyataan verifikasi kelengkapan dan keabsahan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU, dan SPP-LS
beserta bukti kelengkapannya sebagai dasar penyiapan SPM;
c. menyiapkan SPM;
d. melakukan verifikasi laporan pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan, Bendahara Pengeluaran dan
Bendahara lainnya;
e. melaksanakan fungsi akuntansi pada unit SKPD khusus; dan
f. menyusun laporan keuangan unit SKPD khusus.

BAB I. Pengelola Keuangan Daerah Lampiran PMDN 77/2020


J. BENDAHARA
2. BENDAHARA PENGELUARAN
i. Dalam hal terdapat pembentukan unit organisasi bersifat khusus sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, kepala daerah menetapkan bendahara unit organisasi bersifat khusus.
j. Bendahara unit organisasi bersifat khusus memiliki tugas dan wewenang setara dengan Bendahara Pengeluaran.
PP 72/2019
PP 12/2019

PASAL 21A ayat (2) dan PASAL 44 ayat (2):


melalui penyampaian laporan pelaksanaan
pengelolaan keuangan dan BMD serta
bidang kepegawaian RSD
PP 72/2019
PP 12/2019
PP 72/2019
PP 12/2019
SUMBER DAYA MANUSIA

SKPD/UNIT
KERJA
•ASN

BLUD • ASN DAN


• PROFESIONAL LAINNYA

BUMD/
PERUSDA
• NON ASN
PASAL 3, PASAL 4, PASAL 5 PMDN 79/2018
PP 49/2018 SDM BLUD terdiri atas:
BAB XIII ▪ Pejabat pengelola → bertanggungjawab thd kinerja umum operasional,
pelaksanaan kebijakan Fleksibilitas dan keuangan BLUD dalam pemberian
LARANGAN
layanan
▪ Pegawai → menyelengg kegiatan utk mendukung kinerja BLUD
Pasal 96 Pejabat Pengelola dan Pegawai berasal dari:
1) PPK dilarang mengangkat pegawai non-PNS ▪ ASN → PNS dan/atau P3K (sesuai ketentuan perUUan)
dan/atau non-PPPK untuk mengisi jabatan ASN. ▪ Selain ASN BLUD dapat mengangkat Profesional lainnya (dipekerjakan
2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara kontrak atau tetap)
∟ Pengadaannya dilaksanakan sesuai dgn jumlah dan komposisi yg tlh
berlaku juga bagi pejabat lain di lingkungan
disetujui PPKD
instansi pemerintah yang melakukan ∟ Pejabat pengelola yang berasal dari Profesional lainnya diangkat utk masa
pengangkatan pegawai non-PNS dan/atau non- jabatan paling lama 5 tahun dan dapat diangkat kembali 1 kali periode
PPPK. masa jabatan berikutnya
3) PPK dan pejabat lain yang mengangkat pegawai ∟ Pengangkatan kembali periode masa jabatan berikutnya paling tinggi
non-PNS dan/atau non-PPPK untuk mengisi berusia 60 tahun
jabatan ASN dikenakan sanksi sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
PENGADAAN, PENGANGKATAN
PERSYARATAN, DAN PENEMPATAN
Pasal 99 PENGANGKATAN, → BERDASARKAN
Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, PRINSIP: PENEMPATAN, KOMPETENSI DAN
EFISIENSI, BATAS USIA, MASA KEBUTUHAN
Pegawai non-PNS yang bertugas pada instansi KEBUTUHAN,
EKONOMIS DAN KERJA, HAK,
PROFESIONALITAS, PRAKTEK BISNIS
pemerintah termasuk pegawai yang bertugas pada PRODUKTIF KEWAJIBAN DAN YANG SEHAT
KEMAMPUAN PEMBERHENTIAN
lembaga non struktural, instansi pemerintah yang KEUANGAN
DLM
MENINGKATKN PEJABAT Kompetensi berupa
menerapkan pola pengelolaan keuangan badan PENGELOLA DAN
PELAYANAN pengetahuan,
layanan umum/badan layanan umum daerah, PEGAWAI YANG keahlian,
BERASAL DARI
lembaga penyiaran publik, dan perguruan tinggi TENAGA
keterampilan,
integritas,
negeri baru berdasarkan Peraturan Presiden Nomor PROFESIONAL kepemimpinan,
10 Tahun 2016 tentang Dosen dan Tenaga Profesional lainnya LAINNYA DIATUR pengalaman,
DIDASARKAN PADA: DENGAN dedikasi dan sikap
Kependidikan pada Perguruan Tinggi Negeri Baru PERATURAN KDH perilaku yang
sebelum diundangkannya Peraturan Pemerintah ini, diperlukan dalam
masih tetap melaksanakan tugas paling lama 5 (lima) pelaksanaan tugas
jabatannya
tahun.
❑ Dalam pengelolaan SDM, BLUD dapat
merekrut non ASN sesuai KEBUTUHAN,
PROFESIONALITAS, KEMAMPUAN
KEUANGAN dan berdasarkan prinsip
efisiensi, ekonomis dan produktif dalam
KESIMPULAN meningkatkan pelayanan
❑ SDM di BLUD diatur lebih lanjut dengan
PERATURAN KEPALA DAERAH
(Pengadaan, Persyaratan, Pengangkatan,
Penempatan, Batas Usia, Masa Kerja, Hak,
Kewajiban Dan Pemberhentian)
Terima Kasih

R. WISNU SAPUTRO
(KEPALA SEKSI BLUD WILAYAH 2, SUBDIT BLUD,
DIREKTORAT BUMD, BLUD DAN BMD,
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH, KEMDAGRI)

082110760153
email: wishnew240378@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai