Anda di halaman 1dari 37

DINAS KESEHATAN

IMPLEMENTASI PPK-BLUD
PUSKESMAS
DI KABUPATEN GIANYAR
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Gianyar
Pasal 68 dan pasal 69 dari undang –Undang nomor 1 tahun 2004, instansi pemerintah yang tugas pokok dan fungsinya memberi
pelayanan kepada masyarakat dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan produktivitas,
efisiensi dan efektivitas
BLU diharapkan menjadi contoh konkrit yang menonjol dari penerapan manajemen keuangan berbasis pada hasil atau kinerja
BLU juga menjadi salah satu produk reformasi pengelolaan keuangan negara yg saalh satunya adalah terjadi pergeseran dari
penganggaran tradisional yg sekedar membiayai masukan (input) atau proses ke penganggaran berbasis kinerja yang
memperhatikan apa yang akan dihasilkan (out put)
Beberapa yang mendasari
pembentukan BLUD

Dibutuhkan pemahaman berbagqai pihak seperti para birokrat, praktisi, akademisi dan masyarakat pada umumnya atas
pengelolaan keuangan BLU/BLUD
Pemerintah memiliki dua peranan penting yakni ditinjau dari mechanic view pemerintah sebagai regulator dan sebagai
administrator, sedangkan dari organic view pemerintah berfungsi sebagai public service agency dan sebagai investor.
PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan


kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap penduduk agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.

Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah


satu kontribusi dalam Indeks Pembangunan
Manusia, disamping pendidikan dan ekonomi.
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Gianyar
*Luas wilayah 368 km2 atau 6,53% luas pulau Bali
*Gianyar sebagai pusat Pariwisata budaya yang didukung sector pertanian,perdagangan/jasa dan industry
kerajinan
*Wilayah administrasi dan Lembaga adat : 7 kecamatan, 64 desa dan kelurahan, ; 506 banjar dinas dan 42
lingkungan, 271 desa pekraman, 512 subak yeh; 46 subak abian
*Sesuai proyeksi BPS, jumlah penduduk tahun 2017 503.900 jiwa. Pertumbuhan penduduk dari 2016 ke 2017
sekitar 0,86%
*Laju pertumbuhan ekonomi Gianyar 5,59% (nasional 5,07)
*Kontribusi terbesar sector ekonomi utama berasal dari sector tersier
62,7% (perdagangan, hotel dan restaurant, angkutan dan komunikasi, ,
keuangan dan jasa perusahaan; serta jasa;jasa lainnya) yang besarnya
cenderung meningkat setiap tahun
*Tingkat kemiskinan 2017 adalah 4,46% (22.420 jiwa)
*Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang merupakan salah satu sarana
yang mengukur tingkat keberhasilan pembangunan dengan nilai 76,09
(Bali 74,30 ; Indonesia 70,81
JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN = 7
= 503.900 JIWA DESA/KEL = 70

PENDUDUK MISKIN LUAS WILAYAH


= 4,46 % = 368 KM2

POSYANDU AKTIF LUAS WILAYAH TERHADAP


= 566 PROV. BALI = 6,53 %

IPM = 76,09
KLINIK SWASTA = 11
RANKING = 22

RUMAH SAKIT UHH = 73,6


PEMERINTAH = 1 Nasional = 71,41

RUMAH SAKIT JUMLAH KEMATIAN


SWASTA = 5 BAYI = 1

PUSKESMAS
PUSKESMAS JUMLAH
PUSKEMAS = 13 PERAWATAN = 4
PEMBANTU = 65 KEMATIAN IBU = 1
NON PERAWATAN = 9
Derajat Kesehatan Masyarakat
di Kabupaten Gianyar 2017
INDIKATOR PENCAPAIAN TARGET TARGET
SDGS 2030 NASIONAL
UHH 73,6* - 71,06

AKI 50,17/100.000 70/100.000 306/100.000

AKB 11,21/1000* 23/1.000 24/1.000

KURANG 0,11% 20% 17%


GIZI
Derajat Kesehatan Masyarakat
di Kabupaten Gianyar 2014
INDIKATOR PENCAPAIAN TARGET TARGET
MDGS 2015 NASIONAL
UHH 72,17 - 67,9

AKI 65,80/100.000 102/100.000 118/100.000

AKB 11,21/1000 23/1.000 24/1.000

KURANG 2,0% 20% 18,4%


GIZI
FASILITAS KESEHATAN YG ADA DI KAB.GIANYAR
NO NAMA FASKES JUMLAH
1. UPT Kesmas/Puskesmas 13 unit
2. Puskesmas Pembantu 63 unit
3. Poskesdes 70 unit
4. Posyandu 566 unit
5. UPT Kesehatan Matra 1 Unit
6. UPT Lab. Kesmas 1 Unit
7. UPT Gudang Farmasi 1 Unit
8. Mobil Ambulance/Pusling 15 unit
9. Mobil Pap Smear 1 Unit
10. Rumah Sakit Swasta 3 unit
FASILITAS KESEHATAN YG ADA DI KAB.GIANYAR
NO NAMA FASKES JUMLAH
1. UPT Kesmas/Puskesmas 13 unit
2. Puskesmas Pembantu 63 unit
3. Poskesdes 70 unit
4. Posyandu 566 unit
5. UPT Kesehatan Matra 1 Unit
6. UPT Lab. Kesmas 1 Unit
7. UPT Gudang Farmasi 1 Unit
8. Mobil Ambulance/Pusling 15 unit
9. Mobil Pap Smear 1 Unit
10. Rumah Sakit Swasta 3 unit
NO NAMA FASKES JUMLAH
11. Balai Pengobatan/Klinik 10 unit
12. Rumah Bersalin 9 unit
13. Optikal 5 unit
14. Apotik 39 unit
15. Toko Obat 21 unit
16. Praktek Dokter Umum 182 unit
17. Praktek Dokter Spesialis 56 uni
18. Praktek Dokter Gigi 35 unit
19. Praktek Bidan 145 unit
20. Praktek Perawat 38 unit
21. Batra (berijin) 11 unit
22. Lemb/Orgn. Pendukung 5 unit (PMI, PPTI, YKI, KPA daN BNK)
23. Lemb/Orgn. Profesi 10 unit (PPNI, IBI, HAKLI, IDI, PERSAGI,
PDGI, IAI, PAFI, IDAI, dan POGI).
UTILISASI RAWAT JALAN
UPT KESMAS DI KAB. GIANYAR
NO TAHUN UTILISASI (%) STATUS UPT KESMAS

1 2009 5.85 NON BLUD

2 2010 7.36 NON BLUD

3 2011 7.56 BLUD

4 2012 7.33 BLUD

5 2013 7.39 BLUD

6 2018 BLUD
PENDAPATAN PUSKESMAS SETELAH PENERAPAN PPK-BLUD
(3 TAHUN TERAKHIR)
NO PUSKESMAS PENDAPATAN
TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017
TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI
1 GIANYAR I 1.887.340.000 2.160.743.184 2.114,155.000 2.054.165.491 2.079.305.000 2.077.850.208
2 GIANYAR II 965.559.000 1.144.204.605 1.220 173.930 1.231.741.736 1.220.173.930 1.281.553.412
3 BLAHBATUH I 878.423.000 1.028.857.376 905.784.000 938.980.174 941.896.650 1.013.149.038
4 BLAHBATUH II 1.228.981.500 1.354.538.416 1.300.000.000 1.365.167.543 1.475.500.000 1.412.732.870
5 SUKAWATI I 1.558.800.000 1.707.802.228 1.989.135.000 2.042.083.043 1.908.276.480 1.989.472.520
6 SUKAWATI II 1.298.319.500 1.318.153.388 1.141. 596.000 1.025. 562.706 950.829.300 1.014.294.586
7 UBUD I 1.907.447.000 2.028.835918 2.258.627.402 2.095.893.081 1.828.731.000 2.019.959.927
8 UBUD II 862.822.400 992.059.653 1.030.755.701 1.116. 968.929 1.022.670.000 1.075.008.331
9 PAYANGAN 2.292.800.000 2.554.100.674 2.600.000.000 2.663.189.536 2.500.000.000 2.704.656.319
10 TEGALLALANG I 1.440.000.000 1.481.812.664 1.250.000.000 1.260.438.036 1.300.000.000 1.309.356.746
11 TEGALALANG II 1.015.714.639 1.214.971.898 1.305.604.427 1.250.244.763 1.419.943.320 1.483.303.989.
12 TAMPAKSIRING I 1.133.787.079 1.291.774.444 1.142.000.000 1.143.616.249 1.316.663.600 1.399.676.077
13 TAMPAKSIRING II 1.207.636.000 1.266.570.849 1.215.019.999 1.145.376.213 1.253.070.000 1.102.395.472
JUMLAH 17.677.630.118 19.544.425.304 19.472.851.459 19.333.427.505 19.217.059.280 19.883.419.50
DATA JUMLAH PEGAWAI HARIAN/ HONOR, TENAGA HARIAN LEPAS DAN KONTRAK DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KAB. GIANYAR TAHUN 2019

NO UNIT KERJA PNS HARIAN / HONOR TENAGA HARIAN KONTRAK BLUD PEGAWAI TIDAK JUMLAH
DAERAH LEPAS ( THL ) PUSKESMAS TETAP
1 2 3 4 5 6 7 8

1 DINAS KESEHATAN KAB.GIANYAR 59 1 11 0 0 71


2 UPT LABKESMAS 11 1 0 0 0 12
3 UPT KESEHATAN MATRA 36 0 0 0 0 36
4 UPT GUDANG FARMASI 9 0 0 0 0 9

5 UPT. Kesmas SUKAWATI I 64 0 1 12 8 85

6 UPT. Kesmas SUKAWATI II 54 2 0 2 11 69

7 UPT. Kesmas TEGALLALANG I 53 2 0 3 12 70

8 UPT. Kesmas TEGALLALANG II 33 0 0 16 4 53

9 UPT. Kesmas BLAHBATUH I 41 1 0 5 3 50

10 UPT. Kesmas BLAHBATUH II 53 0 1 0 5 59

11 UPT. Kesmas TAMPAKSIRING I 43 2 0 1 4 50

12 UPT. Kesmas TAMPAKSIRING II 55 2 0 20 5 82

13 UPT. Kesmas GIANYAR I 55 3 0 7 10 75

14 UPT. Kesmas GIANYAR II 39 1 0 10 7 57

15 UPT. Kesmas UBUD I 52 0 3 13 8 76


16 UPT. Kesmas UBUD II 37 0 1 7 5 50

17 UPT. Kesmas PAYANGAN 67 0 4 19 5 95

JUMLAH 761 15 21 115 87 999


• POLI/PELAYANAN YANG DIKEMBANGKAN DI PUSKESMAS SETELAH BLUD
• POLI TUMBUH KEMBAH
• PELAYANAN RAMAH ANAK/PUSKESMAS RAMAH ANAK
• DENGAN TAMBAHAN PELAYANAN RUANG IBU MNYUSUI, PEMISAHAN ANAK KUNJUNGAN SEHAT DAN SAKIT,
DETEKSI DINI KASUS/KEJADIAN –KEJADIAN KEKERASAN TERHADAP ANAK DAN PEREMPUAN, KONSULTASI
DENGAN PSIKOLOG
• RUANG KONSELING TERPADU
• PELAYANAN LAB TERINTEGRASI ( PELAYANAN DARAH LENGKAP. DAN KIMIA)
• PELAYANAN VCT + CST (UBUD 1)
• UGD DAN RUANG POLI UMUM/TINDAKAN TERPISAH
• RUANG PELAYANAN KOMPLIMENTARI/AKUPRESSURE
• KLINIK PTM
• KLINIK METADON
• Standar Layanan (spesifik, dapat diukur, dapatg dicapai, relevan dan dapat
diandalkan, tepat waktu)
• Berupa SPM yang merupakan ukuran pelayanan. Nilai SPM (grafik), derajad kesehatan, IPM,
• Tiap Komponen pelayanan/program preventif, promotif , kuratif ( terstandar input, proses
dan out put)
• Survei kepuasan. Dilakukan pihak independen/eksternal dengan Hasil Gianyar baik
• Peningkatan jumlah jenis layanan dari beberapa tahun, mendukung kebijakan bupati
:puskesmas ramah anak sejak 2016, kabupaten sehat (Wiwerda) tahun 2015
• Terakreditasi : 13 puskesmas / UPT Kesmas telah terakreditasi dengan hasil utama 3
puskesmas, madia 7 puskesmas dan dasar
• Inovasi , Ubud 2 meraih Sinovik pada tahun 2014 (33 besar Indonesia)
Dasar Hukum
• Undang-Undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara
• Undang – Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
• Undang-Undang nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksan pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara
• PP nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layana Umum
• PP nomor 74 tahun 2012 TENTANG Perubahan Pertama PP nomor 23 tahun 2005
tentang Pengelolaan Badan Layanan Umum
• PP nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah
• PMK nomor 171/PMK.06/2007 tentang sistem akuntasi dan pelaporan keuangan
Pemerintah Pusat
• PMK nomor 76 /PMK.05/2008tentang pedoman akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Badan Layanan Umum
• Peraturan Menteri Dalam Negeri nomer 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah
Dalam rangka operasionalisasi BLUD
UPT KESMAS, disiapkan regulasi
• Peraturan Bupati tentang SPM :
• Peraturan Bupati tentang Tata kelola UPT Kesmas:
• Peraturan Bupati tentang pelaksanaan pengelolaan Dana…..
• Peraturan Bupati tentang pedoman umum pengangkatan pegawai non PNS Pada UPT Kesmas
• Peraturan Bupati tentang kebijakan Akuntansi padas UPT Kesmas:…..
• Peraturan Bupati tentang Rencana Bisnis Strategis pada UPT Kesmas:…..
• Peraturan Bupati tentang …….
PERSIAPAN PUSKESMAS DAN
DINKES SEBELUM PENETAPAN PPK BLUD

Persiapan eksternal  aktivitas yang dilakukan Puskesmas secara proaktif untuk:

1. Menyamakan persepsi antara Pemerintah, DPRD , Dinkes dan Puskesmas itu


sendiri mengenai konsep dan tujuan BLUD
2. Menyamakan persepsi antara Pemda, DPRD dan Dinkes/ Puskesmas mengenai
konsep manajemen keuangan/praktek-praktek bisnis yang sehat
3. Melakukan advokasi agar memperoleh dukungan Pemerintah dalam
pelimpahan kewenangan pengelolaan keuangan kepada BLUD.
3. PERSIAPAN PUSKESMAS SEBELUM
PENETAPAN PPK BLUD
Persiapan eksternal  aktivitas yang dilakukan Puskesmas secara proaktif
untuk:
4. Mengadvokasi Pemerintah untuk menyiapkan berbagai draft Keputusan
dan Peraturan Kepala Daerah yang diperlukan jika sudah ditetapkan
sebagai BLUD, antara lain mengenai:
• Keputusan Kepala Daerah: • Peraturan Kepala Daerah:
• Pembentukan Tim Penilai • Standar Pelayanan Minimal
• Penetapan BLUD • Rencana Bisnis Anggaran
• Pengadaan Barang dan Jasa
• Kerjasama operasional
• Pengangkatan Dewan Pengawas
• Pengaturan Dewan Pengawas
• Pinjaman
Anggota Tim Penilai
1. Sekretaris Daerah sebagai ketua merangkap anggota;
2. PPKD sebagai sekretaris merangkap anggota;
3. Kepala OPD yang mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah
sebagai anggota;
4. Kepala SKPD yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah sebagai anggota; dan
5. Tenaga ahli yang berkompeten di bidangnya apabila diperlukan sebagai
anggota.
LANGKAH-LANGKAH DALAM PENERAPAN
PPK BLUD DI UPT KESMAS
1.Pembentukan Tim PPK BLUD UPT Kesmas di Kab.
Gianyar, dgn SK Kadikes No. 46/SK/2009 tgl 28 Agst 2009
dan direvisi dgn SK Kadikes No. 265/05-B/HK/2010 ttg
Pembentukan dan Susunan Keanggotaan Tim PPK BLUD
UPT Kesmas di Kab. Gianyar, tgl 12 Maret 2010
2.Tindak lanjut dari adanya surat dari Ketua Tim Penilai
PPK BLUD (Sekda) ttg Persiapan Penerapan PPK BLUD tgl
2 Februari 2010
3.Sosialisasi Persiapan PPK BLUD tgl 2 Maret 2010 oleh
Kabag Hukum (Sekretaris Tim Penilai PPK BLUD)
5. Tgl 20 Mei 2010 Seminar Pola Tata Kelola PPK
BLUD oleh UPT Kesmas yg dibimbing & diarahkan
oleh anggota Tim PPK BLUD Kab. Gianyar dan Tim
PPK BLUD Dikes (Present oleh UPT Kesmas)
6. Tgl 16 Juni 2010 Seminar RSB oleh UPT Kesmas yg
dibimbing & diarahkan oleh anggota Tim PPK BLUD
Kab. Gianyar dan Tim PPK BLUD Dikes (Present oleh
UPT Kesmas)
7. Pengumpulan Hasil Seminar dari UPT Kesmas ttg Pola
Tata Kelola, RSB dan SPM pada tgl 31 Agst 2010 di
Tim PPK BLUD Dikes Kab. Gianyar
8. Proses Pengajuan Peraturan Bupati ttg Pola Tata
Kelola (13 bh), RSB (13 bh) dan SPM (1 bh) pada tgl 1
September 2010
9. Penetapan Peraturan Bupati tentang :
a. SPM pada UPT Kesmas di Kabupaten Gianyar Nomor
30 Tahun 2010, tanggal 18 Oktober 2010
b. RSB UPT Kesmas (ada 13 bh, mulai Nomor 31 – 43
Tahun 2010), tanggal 18 Oktober 2010
c. Pola Tata Kelola UPT Kesmas (ada 13 bh, mulai Nomor
44 – 56 Tahun 2010), tanggal 18 Oktober 2010
10. Penilaian kelengkapan UPT Kesmas sbg PPK BLUD oleh Tim
Penilai PPK BLUD Kab. Gianyar pada tgl 22-27 Desember 2010
11. Penetapan UPT Kesmas sebagai PPK BLUD oleh Tim Penilai PPK
BLUD Kabupaten Gianyar yang diketuai oleh Sekretaris Daerah
Kab. Gianyar.
12. UPT Kesmas sbg PPK BLUD dengan status penuh (SK Bupati
Nomor 1060/05-B/HK/2010, tgl 29 Desember 2010)
PERATURAN / SK BUPATI
1. Perbup No. 30 Tahun 2010 ttg SPM UPT Kesmas
2. Perbup No. 31 – 43 Tahun 2010 ttg RSB UPT Kesmas
3. Perbup No. 44 – 56 Tahun 2010 ttg Pola Tata Kelola UPT Kesmas
4. SK Bupati No. 1060/05-B/HK/2010, tgl 29 Des 2010 ttg Penetapan UPT
Kesmas sebagai PPK BLUD dgn status penuh
5. Perbup No. 9 tahun 2011 ttg Pedoman Pengadaan Barang/Jasa pd UPT
Kesmas se Kab. Gianyar
6. Perbup No. 10 Tahun 2011 ttg Kebijakan dan manual akuntansi pd UPT
Kesmas se Kab. Gianyar
7. Perbup No. 58 tahun 2012 ttg Perub atas Perbup No. 48 tahun 2011 ttg
tarif yankes pd UPT Kesmas
8. Perbup ttg pengangkatan pengawai pd BLUD UPT Kesmas
9. SK Bupati ttg penunjukan KPA UPT Kesmas
10. SK Bupati tentang Pejabat Pengelola BLUD (masing-masing Pusk)
11. SK Pemimpin BLUD ttg PPK, Bendahara penerima/pengeluaran
12. Perbup ttg jaspel  masing-masing UPT Kesmas
TAHAPAN BLUD
PUSK
PERMENDAGRI NO. 61/2007, PS
11 & 18
1. Kepala Dinas Kesehatan mengajukan
permohonan untuk dapat menerapkan PPK-
BLUD kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah dengan dilampiri dokumen
administratif meliputi :
a. Surat pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan
kinerja pelayanan, keuangan dan manfaat bagi
masyarakat- dibuat oleh KepalaDinas Kesehatan dan
Kepala Puskesmas dan diketahui oleh Sekretaris
Daerah
b. Pola tata kelola
c. SPM
d. RSB
e. Proyeksi Laporan Keuangan
f. Pernyataan bersedia untuk diaudit secara independen.
TAHAPAN BLUD
PUSK
PERMENDAGRI NO. 61/2007, PS
11 & 18
2. Pembentukan Tim Penilai PPK-BLUD
Puskesmas di Kabupaten Gianyar
3. Penyusunan Draf

a. SK Bupati tentang Pembentukan Tim Penilai


b. SK Bupati tentang Penetapan Pemimpin BLUD
Puskesmas
c. Perbup tentang Tata Kelola
d. Perbup tentang SPM Puskesmas
e. Perbup tentang Tarif Pelayanan Puskesmas
f. Perbup tentang Pengadaan Barang/Jasa Puskesmas
g. Perbup tentang Pengelolaan SDM
h. Perbup tentang Remunerasi
TAHAPAN BLUD
PUSK
PERMENDAGRI NO. 61/2007, PS
11 & 18

4. Penilaian Dokumen Administratif Penerapkan


PPK-BLUD Pusk.

5. Rekomendasi Penilaian Dokumen Administratif


Penerapkan PPK-BLUD Puskesmas kepada Bupati
Gianyar

6. Penetapan Puskesmas sebagai PPK-BLUD dengan


SK Bupati

7. Keputusan Bupati ini disampaikan kepada


Pimpinan DPRD paling lama 1(satu) bulan sejak
tanggal ditetapkan.
DINAS
KESEHATAN

3
PENETAPAN PPK-BLUD
PUSKESMAS
Sesuai SK Bupati Gianyar No. 1060/05-
B/HK/2010
Tanggal 29 Desember 2010
NO. PUSKESMAS NILAI STATUS BLUD NO. REKOMENDASI

1. GIANYAR I 87,47 PENUH 1/TP-PPK-BLUD/XII/2010

2. GIANYAR II 86,93 PENUH 2/TP-PPK-BLUD/XII/2010

3. BLAHBATUH I 86,65 PENUH 3/TP-PPK-BLUD/XII/2010

4. BLAHBATUH II 86,65 PENUH 4/TP-PPK-BLUD/XII/2010

5. SUKAWATI I 86,77 PENUH 5/TP-PPK-BLUD/XII/2010

6. SUKAWATI II 86,65 PENUH 6/TP-PPK-BLUD/XII/2010

7. UBUD I 87,07 PENUH 11/TP-PPK-BLUD/XII/2010

8. UBUD II 86,56 PENUH 12/TP-PPK-BLUD/XII/2010

9. PAYANGAN 89,49 PENUH 13/TP-PPK-BLUD/XII/2010

10. TEGALLALANG I 87,07 PENUH 9/TP-PPK-BLUD/XII/2010

11. TEGALALANG II 86,77 PENUH 10/TP-PPK-BLUD/XII/2010

12 TAMPAKSIRING I 87,08 PENUH 7/TP-PPK-BLUD/XII/2010

13. TAMPAKSIRING II 86,93 PENUH 8/TP-PPK-BLUD/XII/2010


REGULASI YANG ADA PADA PPK-BLUD
PUSKESMAS DI GIANYAR

NO. FLEKSIBILITAS REGULASI BLUD PUSK DI


KAB. GIANYAR

1. Pembentukan Tim Penilai Keputusan Kepala Daerah Sudah

2. Penetapan BLUD Keputusan Kepala Daerah Sudah

3. Penatausahaan Keuangan BLUD yang bersumber Peraturan Kepala Daerah Sudah


Non APBD/APBN

4. Penetapan Standard Pelayanan Minimal Peraturan Kepala Daerah Sudah

5. Kebijakan Akuntansi Peraturan Kepala Daerah Sudah

6. Pengangkatan Bendahara Penerimaan dan SK Pemimpin BLUD Sudah


Bendahara Pengeluaran yg bersumber dari non
APBD/APBN
7. Pengaturan Kerjasama Peraturan Kepala Daerah Belum

8. Pengaturan Remunerasi Peraturan Kepala Daerah Belum

9. Pengaturan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Peraturan Kepala Daerah Sudah

10. Pengaturan Pejabat Pengelola/Pegawai Non PNS Peraturan Kepala Daerah Sudah
REGULASI YANG ADA PADA PPK-BLUD
PUSKESMAS DI GIANYAR
NO. FLEKSIBILITAS REGULASI BLUD PUSK DI
KAB. GIANYAR

11. Pengaturan Dewan Pengawas Peraturan Kepala Daerah Belum

12. Pengaturan Pengadaan Barang dan Jasa Peraturan Kepala Daerah Belum

13. Pengaturan Tarif Peraturan Kepala Daerah Sudah

14. Pengangkatan Dewan Pengawas Keputusan Kepala Daerah Belum

15. Pengaturan Penggunaan Surplus Peraturan Kepala Daerah Belum

16. Pengaturan Melakukan Utang/Piutang Peraturan Kepala Daerah Belum

17. Pengaturan Investasi Peraturan Kepala Daerah Belum

18. Pengangkatan Pejabat Pengelola BLUD SK Kepala Daerah Sudah

19. Pengangkatan Pegawai BLUD Non PNS SK KDH atau ada yg didelegasikan ke Sudah
pemimpin BLUD)
PERMASALAHAN
DINAS KESEHATAN

1. Belum selarasnya pihak-pihak yang berkepentingan dengan BLUD. Yaitu BLUD itu
sendiri (Puskesmas), Dinas Kesehatan, BPKAD, yang belum memahami Pola BLUD juga
akan membuat BLUD berjalan di tempat
2. Puskesmas BLUD harus siap berbenah diri dan bekerja lebih keras dibanding biasanya,
Karena BLUD memiliki format dan pelaporannya sendiri sebagai berikut:
• Permaslaahan RBA
• Permasalahan pelaporan berdasar IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) di mana
kode akun yang digunakan di BLUD berbeda dengan kode rekening yang
selama ini sudah mengacu kepada permen 13. Namun setelah menjadi
BLUD seharusnya mengacu kepada permen 61 tentang PPK BLUD
PERMASALAHAN
DINAS KESEHATAN

3. Belum memaksimalkan fleksibilitas yang diberikan


BLUD pada awal menjadi BLUD belum memahami fleksibilitas, biasanya di
awal menjadi BLUD takut menggunakan anggaran yang tersisa, karena masih
dihantui dengan permen 13, seharusnya sudah tidak. Di mana BLUD sisa kas yang ada
boleh digunakan untuk operasional sejak awal tahun, sehingga BLUD tidak perlu lagi
menunggu anggaran dari daerah, sebab bisa menggunakan anggaran sisa kas tahun
lalu.

4. Sulitnya bagi dinas Kesehatan yang memiliki banyak UPTD untuk


mengonsolidasikan laporan-laporan yang dibutuhkan
5. Belum disusunnya laporan keuangan berbasis SAK dikarenakan belum adanya tenaga
akuntansi, sehingga akan terkendala penyusunan laporan keuangan semester dan
tahunan yang tepat waktu.

Anda mungkin juga menyukai