Anda di halaman 1dari 43

Seminar Nasional

Dalam Rangka Memperingati Hari Sumpah Pemuda


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 29 Oktober 2009

Kebijakan Pembangunan Kepemudaan

Drs. Imam Gunawan


Asisten Deputi Pengembangan Iptek dan Imtak
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga
Republik Indonesia
SIAPAKAH PEMUDA ITU ?

Pemuda adalah warga negara Indonesia yang


memasuki periode penting pertumbuhan dan
perkembangan yang berusia 16 (enam belas)
sampai 30 (tiga puluh) tahun.

2
Pembangunan Kepemudaan
• Pembangunan kepemudaan adalah proses
memfasilitasi segala hal yang berkaitan dengan
kepemudaan.

• Kepemudaan adalah berbagai hal yang berkaitan


dengan potensi, tanggung jawab, hak, karakter,
kapasitas, aktualisasi diri, dan cita-cita pemuda.
Peran Ideal Pemuda
• Latar Belakang Sejarah sebagai pelaku sejarah
peristiwa-peristiwa penting.
• Fakta Karakteristik yang dimiliki pemuda yang
menonjol adalah Energik-Dinamis-Kreatif-Inovatif
dsb.
• Syubbaanul Yaumi, Rijaalul Ghoddi namun
membutuhkan peningkatan kapasitas hingga
memiliki kompetensi
Potensi Pemuda
1. Banyaknya jumlah pemuda usia 16 sampai 30 tahun ± 62 juta jiwa atau
27 % dari jumlah penduduk Indonesia.
(Sumber : Proyeksi data single years BPS Tahun 2009);
2. Jumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) terus meningkat (±
276.787 OKP dari tingkat nasional s.d. kelurahan/desa);

3. Peran pemuda dapat diandalkan sebagai agen perubahan, kontrol


sosial, dan kekuatan moral;
4. Kapasitas dan kualitas pemuda dapat dikembangkan sebagai penentu
masa depan bangsa;
5. Terdapat peluang pemuda sebagai kekuatan sosial ekonomi bangsa;
6. Pemuda adalah pengemban misi dalam meningkatkan harkat dan
martabat bangsa.

5
VISI INDONESIA 2020

• TERWUJUDNYA MASYARAKAT INDONESIA :


– RELIGIUS
– MANUSIAWI
– BERSATU
– DEMOKRATIS
– ADIL
– SEJAHTERA
– MAJU
– MANDIRI
– SERTA BAIK DAN BERSIH DALAM PENYELENGGARAAN
NEGARA
Masalah Kepemudaan
1. Rendahnya tingkat partisipasi sekolah pemuda;
2. Rendahnya tingkat pendidikan pemuda;
3. Masih tingginya tingkat pengangguran pemuda;
4. Terbatasnya prasarana dan sarana pembangunan
kepemudaan;
5. Terbatasnya anggaran pembangunan kepemudaan;
6. Masih rendahnya tingkat kapasitas dan daya saing pemuda;
7. Aktivitas pemuda lebih banyak di kota dari pada di desa;
8. 18 Kementerian dan Lembaga yang mempunyai program
kepemudaan belum bekerja secara komprehensif integral
(bahkan nyaris tak terdengar).

7
Masalah Kepemudaan
Menyikapi Perubahan

Perkembangan
PerkembanganIptek
Iptekpada
pada
Bidang ICT, Biotek, Bahan
Bidang ICT, Biotek, Bahan
Baru
Baru
individu

EBP
EBP/ /KBE
KBE
Masyarakat
Globalisasi
Globalisasi

bangsa
Ekonomi
EkonomiJaringan
Jaringan

Lebih
LebihTerdesentralisasi
Terdesentralisasi
REALITAS KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN
(sebelum lahirnya UU tentang Kepemudaan)

1) Belum optimalnya pengembangan potensi kepemimpinan,


kewirausahaan, dan kepeloporan pemuda (pemuda cenderung sebagai
objek bukan sebagai subjek);
2) Belum adanya kesatuan arah, tujuan dan strategi pembangunan
kepemudaan yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan
masyarakat;
3) Terdapat program dan kegiatan di 18 departemen/ kementerian/
lembaga yang bersentuhan dengan pemuda, sehingga memerlukan
leading sector dalam menangani pembangunan kepemudaan;
4) Terdapat tumpang tindih program/kegiatan kepemudaan yang
berakibat terjadinya inefisiensi anggaran.

10
Lanjutan…

5) Kebijakan pembangunan kepemudaan selama ini belum


optimal mendorong pemerintah, pemerintah daerah dan
masyarakat dalam mengakselerasi pembangunan
kepemudaan;
6) Kebijakan pembangunan kepemudaan secara nasional
belum terintegrasi dengan baik;
7) Belum adanya perangkat hukum yang secara khusus
menata organisasi/lembaga kepemudaan.

11
Pembangunan Kepemudaan Nasional
Dalam UU No 40 Tahun 2009
Tentang Kepemudaan
SUBTANSI UNDANG-UNDANG
TENTANG KEPEMUDAAN
1. Memberikan jaminan kepastian hukum tentang apa yang harus dilakukan
Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat terhadap pemuda agar pemuda
bisa memiliki kapasitas dan daya saing;
2. Inti UU Kepemudaan adalah penyadaran, pemberdayaan dan pengembangan
pemuda;
3. UU Kepemudaan menjamin sumber pendanaan bagi program pembangunan
kepemudaan;
4. Sasaran pembangunan kepemudaan adalah pemuda sebagai individu, kelompok
dan lembaga;
5. UU Kepemudaan memuat definisi yang jelas tentang pemuda yaitu usia 16 sampai
30 tahun. Dengan demikian sasaran pembangunan nasional kepemudaan menjadi
jelas;
6. UU Kepemudaan menjamin posisi pemuda lebih kepada subjek pembangunan,
bukan semata-mata objek, sebab pemuda adalah potensi dan kader yang harus
diberdayakan, dikembangkan dan dilindungi yang bakal menjadi pemimpin di masa
datang. Sehingga pemuda mempunyai masa depan yang jelas.
13
TUJUAN PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN
(Pasal 3, UU tentang Kepemudaan)

Terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa


kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis,
bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa
kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan
kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

14
Tujuan Pembangunan
Kepemudaan
Ranah Kompetensi
PERAN AKTIF PEMUDA
Pemuda berperan aktif sebagai:
• Kekuatan Moral;
• Kontrol Sosial; dan
• Agen Perubahan.

17
Kekuatan Moral
Peran aktif pemuda sebagai kekuatan moral
diwujudkan dengan:
 Menumbuhkembangkan aspek etik dan moralitas
dalam bertindak pada setiap dimensi kehidupan
kepemudaan;
 Memperkuat iman dan takwa serta ketahanan
mental-spiritual;
 Meningkatkan kesadaran hukum.

18
Fungsi Kontrol Sosial
Peran aktif pemuda sebagai kontrol sosial diwujudkan
dengan:
 Memperkuat wawasan kebangsaan;
 Membangkitkan kesadaran atas tanggung jawab,
hak, dan kewajiban sebagai warga negara;
 Membangkitkan sikap kritis terhadap lingkungan
dan penegakan hukum;
 Meningkatkan partisipasi dalam perumusan
kebijakan publik;
 Menjamin transparansi dan akuntabilitas publik;
Memberikan kemudahan akses informasi.

19
Agen Perubahan
Peran aktif pemuda sebagai agen perubahan
diwujudkan dengan mengembangkan:
 Pendidikan politik dan demokratisasi;
 Sumber daya ekonomi;
 Kepedulian terhadap masyarakat;
 Ilmu pengetahuan dan teknologi;
 Olahraga, seni, dan budaya;
 Kepedulian terhadap lingkungan hidup;
 Pendidikan kewirausahaan;
 Kepemimpinan dan kepeloporan pemuda.

20
INTI PELAYANAN KEPEMUDAAN SEBAGAI STRATEGI
PEMBANGUNAN NASIONAL KEPEMUDAAN DI
INDONESIA

1. PENYADARAN
2. PEMBERDAYAAN
3. PENGEMBANGAN

21
PENYADARAN

Penyadaran pemuda adalah kegiatan


yang diarahkan untuk memahami dan
menyikapi perkembangan dan
perubahan lingkungan.

22
PENYADARAN
Penyadaran kepemudaan difasilitasi oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, masyarakat, dan organisasi
kepemudaan yang diwujudkan melalui:

1. Pendidikan agama dan akhlak mulia;


2. Pendidikan wawasan kebangsaan;
3. Penumbuhan kesadaran mengenai hak dan kewajiban
dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
4. Penumbuhan semangat bela negara;
5. Pemantapan kebudayaan nasional yang berbasis
kebudayaan lokal;
6. Pemahaman kemandirian ekonomi;
7. Penyiapan proses regenerasi di berbagai bidang.
23
PEMBERDAYAAN

Pemberdayaan pemuda adalah


kegiatan membangkitkan
potensi dan peran aktif pemuda.

24
PEMBERDAYAAN
Pemberdayaan pemuda difasilitasi oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, masyarakat, dan organisasi
kepemudaan
yang dilakukan melalui:

1. Peningkatan iman dan takwa;


2. Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi;
3. Penyelenggaraan pendidikan bela negara dan ketahanan
nasional;
4. Peneguhan kemandirian ekonomi pemuda;
5. Peningkatan kualitas jasmani, seni, dan budaya pemuda;
6. Peningkatan kemampuan hubungan internasional;
7. Peningkatan kemampuan pengelolaan lembaga
kepemudaan;
8. Penyelenggaraan penelitian dan pendampingan kegiatan
kepemudaan. 25
PENGEMBANGAN

Pengembangan Kepemudaan terdiri dari:

1. Pengembangan kepemimpinan
2. Pengembangan kewirausahaan
3. Pengembangan kepeloporan

26
PENGEMBANGAN
1. Pengembangan kepemimpinan pemuda adalah
kegiatan mengembangkan potensi keteladanan,
keberpengaruhan, serta penggerakan pemuda.

2. Pengembangan kewirausahaan pemuda adalah


kegiatan mengembangkan potensi keterampilan dan
kemandirian berusaha.

3. Pengembangan kepeloporan pemuda adalah


kegiatan mengembangkan potensi dalam merintis
jalan, melakukan terobosan, menjawab tantangan, dan
memberikan jalan keluar atas pelbagai masalah.
27
PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN

Pelaksanaan pengembangan kepemimpinan pemuda


difasilitasi oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
masyarakat, dan/atau organisasi kepemudaan yang
dilaksanakan melalui:

1. Pendidikan
2. Pelatihan
3. Pengaderan
4. Pembimbingan
5. Pendampingan, dan
6. Forum kepemimpinan pemuda.
28
PENGEMBANGAN KEPELOPORAN

Pengembangan kepeloporan pemuda dilaksanakan


untuk mendorong kreativitas, inovasi, keberanian
melakukan terobosan, dan kecepatan mengambil
keputusan sesuai dengan arah pembangunan nasional
yang dilaksanakan melalui:

1. Pelatihan
2. Pendampingan, dan
3. Forum kepemimpinan pemuda

29
ARSITEKTUR PEMBANGUNAN NASIONAL KEPEMUDAAN

PEMUDA MAJU
SASARAN PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN
INDIVIDU KELOMPOK LEMBAGA

PELAKSANA KEBIJAKAN KEPEMUDAAN


PEMERINTAH PEMERINTAH DAERAH MASYARAKAT
PENYADARAN

PELAYANAN PELAYANAN

KEBIJAKAN KEPEMUDAAN (PEMERINTAH/KEMENTERIAN)


SEBAGAI REGULATOR DAN FASILITATOR (NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA)

POTENSI KEPEMUDAAN

Drs. H. Sakhyan Asmara, M.SP – Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda

30
RUANG LINGKUP PENGATURAN DALAM
UNDANG-UNDANG TENTANG KEPEMUDAAN

BAB I KETENTUAN UMUM


BAB II ASAS DAN TUJUAN
BAB III FUNGSI, KARAKTERISTIK, ARAH DAN
STRATEGI PELAYANAN KEPEMUDAAN
BAB IV TUGAS, WEWENANG, DAN TANGGUNGJAWAB
PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH
BAB V PERAN,TANGGUNG JAWAB DAN HAK PEMUDA
BAB VI PENYADARAN
BAB VII PEMBERDAYAAN
BAB VIII PENGEMBANGAN
BAB IX KOORDINASI DAN KEMITRAAN
BAB X PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN
BAB XI ORGANISASI KEPEMUDAAN
BAB XII PERAN SERTA MASYARAKAT
BAB XIII PENGHARGAAN
BAB XIV PENDANAAN
BAB XV KETENTUAN PERALIHAN
BAB XVI KETENTUAN PENUTUP

31
SUBTANSI UNDANG-UNDANG
TENTANG KEPEMUDAAN
1. Memberikan jaminan kepastian hukum tentang apa yang harus dilakukan
Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat terhadap pemuda agar
pemuda bisa memiliki kapasitas dan daya saing;
2. Inti UU Kepemudaan adalah penyadaran, pemberdayaan dan pengembangan
pemuda;
3. UU Kepemudaan menjamin sumber pendanaan bagi program pembangunan
kepemudaan;
4. Sasaran pembangunan kepemudaan adalah pemuda sebagai individu, kelompok
dan lembaga;
5. UU Kepemudaan memuat definisi yang jelas tentang pemuda yaitu usia 16
sampai 30 tahun. Dengan demikian sasaran pembangunan nasional
kepemudaan menjadi jelas;
6. UU Kepemudaan menjamin posisi pemuda lebih kepada subjek pembangunan,
bukan semata-mata objek, sebab pemuda adalah potensi dan kader yang harus
diberdayakan, dikembangkan dan dilindungi yang bakal menjadi pemimpin di
masa datang. Sehingga pemuda mempunyai masa depan yang jelas.
32
KEBERADAAN ORGANISASI KEPEMUDAAN
MENURUT
UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2009
TENTANG KEPEMUDAAN

33
ORGANISASI KEPEMUDAAN
(Pasal 40 UU Tentang Kepemudaan)

 Organisasi kepemudaan dibentuk oleh pemuda.


 Organisasi kepemudaan dapat dibentuk berdasarkan kesamaan
asas, agama, ideologi, minat dan bakat, atau kepentingan, yang
tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
 Organisasi kepemudaan juga dapat dibentuk dalam ruang lingkup
kepelajaran dan kemahasiswaan.
 Organisasi kepemudaan berfungsi untuk mendukung
kepentingan nasional, memberdayakan potensi, serta
mengembangkan kepemimpinan, kewirausahaan, dan
kepeloporan.

34
ORGANISASI KEPELAJARAN
DAN KEMAHASISWAAN
(Pasal 41)

 Organisasi kepelajaran dan kemahasiswaan


berfungsi untuk mendukung kesempurnaan
pendidikan dan memperkaya kebudayaan nasional.
 Organisasi kepelajaran merupakan organisasi
ekstrasatuan pendidikan menengah.
 Organisasi kemahasiswaan terdiri atas organisasi
intrasatuan dan ekstrasatuan pendidikan tinggi.

35
TUJUAN KEGIATAN ORGANISASI
KEPELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN
(Pasal 42)

 Mengasah kematangan intelektual;


 Meningkatkan kreativitas;
 Menumbuhkan rasa percaya diri;
 Meningkatkan daya inovasi;
 Menyalurkan minat bakat; dan/atau
 Menumbuhkan semangat kesetiakawanan sosial
dan pengabdian kepada masyarakat.

36
SYARAT ORGANISASI KEPEMUDAAN
(Pasal 43)

Organisasi kepemudaan sekurang-kurangnya memiliki:


 Keanggotaan;
 Kepengurusan;
 Tata laksana kesekretariatan dan keuangan; dan
 Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

37
BENTUK ORGANISASI KEPEMUDAAN
(Pasal 44)

Organisasi kepemudaan dapat berbentuk struktural atau


nonstruktural, baik berjenjang maupun tidak berjenjang.
 Yang dimaksud dengan "organisasi kepemudaan berbentuk struktural"
adalah organisasi kepemudaan yang terikat dengan struktur organisasi
sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi atau
sejenisnya.
 Yang dimaksud dengan "organisasi kepemudaan berbentuk nonstruktural"
adalah organisasi kepemudaan yang tidak terikat dengan struktur
organisasi, misalnya, kelompok diskusi, kelompok pencinta alam, serta
kelompok minat dan bakat.
 Yang dimaksud dengan "organisasi kepemudaan berjenjang" adalah
organisasi kepemudaan yang memiliki jenjang kepengurusan mulai dari
tingkat nasional sampai tingkat terendah yang ada di bawahnya.
 Yang dimaksud dengan "organisasi kepemudaan tidak berjenjang" adalah
organisasi kepemudaan yang tidak memiliki jenjang kepengurusan,
misalnya organisasi yang hanya ada pada tingkat nasional atau tingkat
daerah.
38
FASILITAS ORGANISASI KEPEMUDAAN
(Pasal 45)

 Pemerintah dan pemerintah daerah wajib


memfasilitasi organisasi kepemudaan,
organisasi kepelajaran, dan organisasi
kemahasiswaan.
 Satuan pendidikan dan penyelenggara
pendidikan wajib memfasilitasi organisasi
kepelajaran dan kemahasiswaan sesuai dengan
ruang lingkupnya.

39
WADAH BERHIMPUN
ORGANISASI KEPEMUDAAN
(Pasal 46)

Organisasi kepemudaan dapat membentuk


forum komunikasi kepemudaan atau
berhimpun dalam suatu wadah.

40
Kebijakan Kepemudaan
2004 - 2009
1. Mewujudkan keserasian kebijakan pemuda di berbagai bidang
pembangunan;
2. Memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan
keterampilan;
3. Meningkatkan peran serta pemuda dalam pembangunan
sosial, politik, ekonomi, budaya dan agama;
4. Meningkatkan potensi pemuda dalam kewirausahaan,
kepeloporan dan kepemimpinan dalam pembangunan;
5. Melindungi segenap generasi muda dari bahaya
penyalahgunaan NAPZA, minuman keras, penyebaran
penyakit HIV/AIDS, dan penyakit menular seksual di kalangan
pemuda;

41
Grand Strategi Kemenpora
2010-2014
1. Menerapkan Sistem Manajemen yang Terintegrasi dalam
Pembinaan dan Pengembangan Kepemudaan dan
Keolahragaan;
2. Menggerakkan Partisipasi Masyarakat ;
3. Membangun Sarana Prasarana Kepemudaan dan
Keolahragaan yang Handal dan Merata;
4. Menciptakan Keunggulan Daya Saing Pemuda dan Olahraga
Indonesia;
5. Meningkatkan Pendanaan Kepemudaan dan Keolahragaan.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai