Anda di halaman 1dari 4

MATERI 3

PEMUDA SEBAGAI GENERASI SOSIAL

A. Identitas Pemuda
Berbagai harapan tertumpu pada generasi muda. Mereka diharapkan dapat
menjadi generasi penerus yang akan melanjutkan perjuangan generasi
sebelumnya. Generasi yang harus mengisi, melangsungkan, dan melanjutkan
estafet pembangunan secara berkesinambungan.
Namun, generasi muda memiliki berbagai permasalahan yang sangat
bervariasi. Jika, permasalahan ini tidak teratasi secara profesional, maka generasi
muda akan kehilangan fungsinya sebagai generasi penerus pembangunan.
Berbagai permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini, di antaranya:
1. Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme;
2. Mengalami kekurangpastian terhadap masa depannya;
3. Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan
yang tersedia, baik formal maupun non formal, sehingga memicu tingginya
angka putus sekolah di kalangan pemuda;
4. Berkurangnya produktifitas nasional dan melambatnya laju perkembangan
pembangunan nasional akibat kurangnya lapangan dan kesempatan kerja bagi
pemuda, sehingga memicu tingginya angka pengangguran;
5. Kurangnya perhatian tentang gizi dan menu makanan seimbang di kalangan
masyarakat berpenghasilan rendah, sehingga menghambat perkembangan
kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan pemuda;
6. Masih banyaknya pernikahan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat
perdesaan;
7. Maraknya pergaulan bebas (free sex) yang dapat membahayakan sendi-sendi
perkawinan dan kehidupan keluarga, bahkan dapat terjangkit penyakit kelamin
dan HIV/ AIDS;
8. Semakin meningkatnya kenakalan generasi muda, seperti: terlibat perkelahian
(tawuran), geng motor, mengkonsumsi narkoba (narkotika dan obat-obatan
terlarang) dan miras (minuman keras), dll;
9. Belum adanya regulasi (peraturan perundangan) yang jelas dan tegas
menyangkut generasi muda.
Untuk memecahkan berbagai permasalahan generasi muda, diperlukan
adanya usaha-usaha terpadu, terarah, dan terencana dari seluruh potensi nasional
dengan melibatkan generasi muda sebagai subyek pembangunan. Organisasi-
organisasi pemuda yang telah berjalan baik merupakan potensi yang siap untuk
dilibatkan dalam kegiatan pembangunan nasional.
Disamping menghadapi berbagai permasalahan, pemuda juga memiliki
potensi positif yang tinggi sebagai sumber daya manusia (SDM). Berbagai potensi
yang terdapat pada generasi muda, di antaranya:
1. Idealisme dan daya kritis
2. Dinamika dan kreatifitas
3. Keberanian mengambil resiko
4. Optimis dan kegairahan semangat
5. Sikap kemandirian dan disiplin murni
6. Terdidik
7. Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
8. Patriotisme dan nasionalisme
9. Sikap ksatria
10. Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi
Pembinaan dan pengembangan generasi muda harus menanamkan motivasi
kepekaan terhadap masa datang sebagai bagian mutlak masa kini. Tanpa ikut
sertanya generasi muda, tujuan pembangunan akan sulit tercapai, karena pemuda
merupakan lapisan masyarakat yang cukup besar. Sangat dibutuhkan kegairahan
dan kreatifitas pemuda agar pembangunan jangka panjang tidak kehilangan
keseimbangannya.
Pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut 2 (dua)
pengertian pokok, yaitu:
1. Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka
yang telah memiliki bekal dan kemampuan serta landasan untuk mandiri dan
keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya dapat
menyelesaikan permasalahan bangsa
2. Generasi muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka
yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan
potensi dan kemampuan yang optimal dan belum mampu bersikap mandiri
secara fungsional
Jika pemuda sekarang ini terpisah dari persoalan masyarakatnya, maka akan
sulit terwujud pemimpin masa depan yang dapat memimpin bangsanya sendiri.

B. Peran Pemuda dalam Masyarakat


1. Pemuda dan perkembangan pendidikan
Salah satu usaha dalam membina generasi muda, khususnya mahasiswa, dalam
kegiatan pendidikan di masyarakat dengan menjiwai semangat Tri Dharma
Perguruan Tinggi, yaitu melalui kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di desa-
desa. Beberapa manfaat positif dari kegiatan KKN, di antaranya:
a. Mendidik mahasiswa untuk belajar dari pengalaman hidup, sehingga dapat
mengalami proses pematangan kepribadian;
b. Membuat mahasiswa terlibat aktif untuk memberi saran dan solusi akan
permasalahan yang terjadi di desa;
c. Mahasiswa dapat membina potensi pemuda desa dalam membangun menuju
swadaya masyarakat desa (menjadi pelopor pembangunan perdesaan);
d. Dapat membangkitkan aktivitas, motivasi, keterampilan, dan gairah kreatif
masyarakat desa khususnya pemuda desa untuk lebih berdaya dan terlibat
dalam pembangunan;
e. Menumbuhkan rasa kecintaan dan tanggung jawab terhadap kemajuan
kehidupan masyarakat perdesaan.
2. Pengalaman pribadi membentuk mental
Setiap perkembangan umur/ usia, maka manusia selalu memeroleh berbagai
kemampuan atau pengalaman, baik secara biologis maupun intelektual.
Perbedaan peran dan tugas di dalam masyarakat ditentukan oleh umur/ usia.
Tak dapat dipungkiri dalam kehidupan bermasyarakat, umur merupakan dasar
untuk menentukan corak hubungan sosial-budaya (hubungan antar generasi,
kegiatan sosial, dll).
3. Pengaruh perubahan sosial ekonomi
Perubahan sosial ekonomi sangat erat kaitannya dengan pembangunan, baik itu
individu, kelompok, maupun masyarakat. Hal ini sejalan dengan peran pemuda
sebagai motor penggerak pembangunan sekaligus sebagai garda terdepan
dalam menggiring bangsa ini menuju kepada pembangunan dan kemajuan.
4. Penyesuaian diri dengan lingkungan
Seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri atau
tidak mampu menyesuaikan diri. Kondisi fisik, mental dan emosional
dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan, di mana kemungkinan akan
berkembang proses penyesuaian diri yang baik atau yang salah. Sejak lahir
sampai meninggal seorang individu merupakan organisme yang aktif. Ia aktif
dengan tujuan dan aktivitas yang berkesinambungan. Ia berusaha memuaskan
kebutuhan jasmaninya. Penyesuaian diri seorang pemuda merupakan suatu
proses dan salah satu ciri pokok dari kepribadian yang sehat mentalnya, yang
memiliki kemampuan untuk mengadakan penyesuain diri secara harmonis,
baik kepada diri sendiri maupun terhadap lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai