Anda di halaman 1dari 3

MATERI 2

MASYARAKAT DAN INTERAKSI SOSIAL

A. Definisi Masyarakat
Dalam Bahasa Inggris masyarakat adalah society yang berasal dari kata
socius artinya kawan. Sedangkan kata masyarakat berasal dari Bahasa Arab yaitu
syirk, yang artinya bergaul, adanya saling bergaul ini tentu ada bentuk-bentuk
aturan hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia seseorang melainkan
disebabkan oleh unsur-unsur kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang
merupakan kesatuan.
Koentjaraningrat (1990), menyatakan bahwa masyarakat adalah kesatuan
hidup dari makhluk-makhluk manusia yang terikat oleh suatu sistem adat-istiadat
tertentu. Linton (Tasmuji, dkk, 2018), menyatakan bahwa masyarakat adalah
kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga
mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu
kesatuan sosial dengan batas yang dirumuskan dengan jelas. Sedangkan menurut
Sumardjan (Tasmuji, dkk, 2018), menyatakan bahwa masyarakat ialah orang-
orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.
Usaha untuk mengembangkan konsep masyarakat ternyata tidak
menghasilkan suatu rumusan yang seragam. Satu aspek yang tampak disepakati
bersama adalah masyarakat menyangkut setiap kelompok manusia yang hidup
bersama. Maka dalam usaha menyamakan pandangan tentang masyarakat ini yang
paling penting adalah memberikan butir-butir dan unsur-unsur yang ada dalam
masyarakat itu sendiri. Hidup bersama dikatakan sebagai masyarakat apabila
mempunyai unsur-unsur, sebagai berikut:
1. Manusia yang hidup bersama, bercampur atau bersama-sama untuk waktu yang
cukup lama;
2. Menyadari bahwa mereka merupakan satu kesatuan;
3. Mematuhi akan norma-norma atau peraturan-peraturan yang menjadi
kesepakan bersama;
4. Menyadari bahwa mereka bersama-sama diikat oleh perasaan di antara para
anggota yang satu dengan yang lainnya;
5. Menghasilkan suatu kebudayaan tertentu.
Dengan demikian, dapatlah dikemukakan bahwa masyarakat merupakan
kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat
tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Selanjutnya, dengan terciptanya sistem adat-istiadat atau sistem bergaul,
kemudian diciptakan pula kaidah-kaidah atau norma-norma pergaulan yang
akhirnya menciptakan suatu kebudayaan.

B. Jenis-Jenis Masyarakat
Lahirnya masyarakat di awali adanya ketergantungan seseorang kepada
orang lain untuk bekerja sama dan mencapai tujuan bersama. Perbedaan prinsip,
nilai, tujuan, dan kepentingan masyarakat, melahirkan 2 (dua) macam bentuk
masyarakat:
1. Masyarakat paguyuban (gemein schaft)
Masyarakat yang diliputi perasaan setia kawan dan keadaan kolektif yang
besar. Ciri-cirinya: taat, rela berkorban, dan solidaritas yang kokoh dan
permanen, serta pemenuhan hak tidak selalu dikaitkan dengan kapasitas
kewajiban.
2. Masyarakat patembayan (gessel schaft)
Masyarakat dengan pertalian yaang lebih renggang dan hanya untuk mencapai
tujuan bersama semata. Ciri-cirinya: kesetiaan, kepatuhan, dan solidaritas yang
sementara serta pemenuhan hak seseorang didasarkan pada pemenuhan
kewajiban.

C. Tingkatan Masyarakat
Ada 2 (dua) tingkatan masyarakat, yaitu:
1. Masyarakat tradisional
Karakteristiknya:
a. Sangat erat dan tergantung dengan lingkungan hidupnya (manusia, benda,
kondisi alam);
b. Mata pencaharian sebagai petani dan nelayan dengan teknologi sederhana;
c. Melakukan perladangan berpindah;
d. Kental dengan kesederhanaan dan gotong royong;
e. Terdapat masyarakat elite (tuan tanah/ rentenir);
f. Pemimpinnya cenderung otokratis berdasarkan aturan adat.
2. Masyarakat modern
Karakteristiknya:
a. Mata pencaharian di sektor jasa dan perdagangan (bukan pertanian semata);
b. Pertanian dengan menggunakan teknologi dan tenaga terampil;
c. Sudah bisa memproduksi barang sesuai permintaan pasar.

D. Konsep Interaksi Sosial


Manusia mulai dari lahir sampai mati sebagai anggota masyarakat mereka
bergaul dan saling berinteraksi, karena mempunyai nilai-nilai, norma-norma, cara-
cara dan prosedur yang merupakan kebutuhan bersama. Dengan demikian, bahwa
hidup dalam masyarakat berarti adanya interaksi sosial dengan orang-orang
sekitar dan demikian pula mengalami pengaruh dan memengaruhi orang lain.
Interaksi sosial sangat utama dalam masyarakat.
Manusia selalu hidup bersama dan berada di antara manusia lainnya.
Manusia bergaul, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan manusia lainnya.
Dalam diri manusia terdapat dorongan untuk hidup bermasyarakat di samping
dorongan keakuan, yang mendorong manusia bertindak untuk kepentingan dirinya
sendiri. Interaksi sosial bisa dalam berbagai bentuk, misalnya hubungan antar
pribadi, berkoperasi, dan mengikatkan diri pada suatu kelompok. Tiap individu
yang lahir ke dunia, memiliki dan membawa dorongan untuk berinteraksi dengan
sesamanya. Dorongan berinteraksi sosial inilah yang menyebabkan seorang
individu dapat menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadinya.

Anda mungkin juga menyukai