Anda di halaman 1dari 11

“KAMPUNGKU HEBAT DENGAN POSKO GEMA

(POSKO GENERASI MUDA BISA, SEBAGAI BAROMETER PENINGKATAN


MORAL DAN ETIKA YANG BERKARAKTER UNTUK MENYONGSONG
INDONESIA YANG MANDIRI )”

Karya Ini Disusun untuk Mengikuti

Lomba National Essay Competition 2017

“Menuju Untuk Indonesia Mandiri”

Disusun oleh :

Arini Fitria Zain

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS JEMBER

JEMBER

2017
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk nomer empat terbanyak di
dunia, hal ini dibuktikan berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2015 yaitu sebesar
255.461.686 jiwa, dengan rincian 128.366.718 jiwa penduduk laki-laki dan 27.094.968
jiwa penduduk perempuan yang merupakan hasil perhitungan dari Pusat Data dan
Informasi Kementrian Kesehatan dengan bimbingan dari Badan Pusat Statistik (Johan,
2016).
Melihat kenyataan tersebut maka dapat dikatan bahwa Indonesia kaya akan
sumber daya manuasianya, apalagi diperkirakan pada tahun 2020 hingga 2030 sumber
daya manusia yang dimiliki Indonesia akan terus meningkat hingga mencapai 180 jiwa
pada penduduk usia produktif (bonus demografi). Usia produktif inilah yang sering
disebut sebagai kalangan generasi muda.
Sejatinya generasi muda memegang peranan dan fungsi yang sangat penting
dalam membangun dan memajukan suatu bangsa. Seperti kutipan dari proklamator
Indonesia yaitu Ir. Soekarno “Berikan aku sepuluh pemuda niscaya akan kurubah dunia”.
Peran penting pemuda sendiri sudah tercatat dalam jajaran sejarah perjuangan
bangsa Indonesia yang diawali dari pergerakan Budi Utomo tahun 1908, Sumpah Pemuda
tahun 1928, Pergerakan Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa tahun 1966, sampai dengan
Pergerakan Mahasiswa pada tahun 1998 yang mampu meruntuhkan benteng kekuasaan
Orde Baru menuju gerbang Reformasi. Peristiwa-peristiwa bersejarah tersebut mampu
menunjukkan betapa strategisnya peran pemuda sebagai pionir dalam perjuangan,
pembaruan serta perkembangan pembangunan bagi bangsa Indonesia.
Lalu pertanyaannya, bisa kah generasi muda saat ini mewujudkan cita-cita bangsa
yang belum terselesaikan ? yakni cita-cita menjadikan Indonesia sebagai negara maju
yang mampu berdiri sendiri dengan kokoh. Hanya ada dua kemungkinan jawaban dari
pernyataan tersebut, yaitu hal tersebut akan berubah menjadi nyata atau kemandirian
bangsa hanya tinggallah sebuah cita-cita yang akan terkikis habis dimakan oleh arus
global yang berkembang kian pesat.
Jika dilihat dari kondisi pemuda Indonesia saat ini, maka akan lebih cenderung
pada jawaban yang kedua. Mengapa demikian ? sebab pemuda-pemudi yang seharusnya
berperan sebagai agent of change malah mengalami kemerosotan moral dan etika.

12
Adanya arus globalisasi, perkembangan teknologi dan westernisasi diduga sebagai
penyebab utamanya. Pemuda-pemudi yang dulunya diunggul-unggulkan karena memiliki
intelegensi sekarang tidak lagi mampu menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat.
Tindakan-tindakan mereka yang tidak lagi mencerminkan insan yang beredukasi,
menyebabkan fenomena kenakalan-kenakalan remaja menjadi hal yang biasa dan tidak
lagi dianggap tabu pada era ini. Dampaknya pun kini banyak kehancuran masa depan
yang dihadapi oleh remaja dan apabila tidak ditanggulangi, bangsa ini pun akan terancam
kehilangan para penerus bangsanya.
Berdasarkan permasalahan diatas, penulis ingin meningkatkan moral dan etika
generasi muda menjadi lebih berkarekter yakni dengan melakukan pembinaan melalui
POSKO GEMA yang mulai di galakkan pada tingkat lapisan paling bawah yaitu desa.
Sebuah posko yang sengaja ditujukan untuk para remaja desa dengan segudang kegiatan
yang edukatif, kreatif, penuh inovatif serta tentunya menyenangkan di dalamnya.
Tujuan
1. Meningkatkan moral dan etika generasi muda menjadi lebih berkarakter
2. Mengarahkan energi yang dimiliki oleh generasi muda ke arah yang positif
sehingga mampu mengurangi kenakalan remaja
Urgensi Masalah
Perilaku anak muda sekarang ini menjadi lebih berorientasi pada tindakan hura-
hura (hedonisme) dan ikut-ikutan trend, supaya dikatan kekinian dan tidak dibilang
ketinggalan zaman. Adapun contohnya adalah tersebarnya foto dan vidio syur remaja
yang notabennya masih berada dibangku sekolah diberbagai media sosial, perbuatan
tersebut sekarang malah menjadi kekinian dan banyak ditiru oleh remaja-remaja lainnya
yang tidak mampu memfilter dan menggunakan IPTEK secara benar. Selain kejadian
tersebut, terdapat fakta yang disampaikan oleh BNN (Badan Narkotika Nasional) bahwa
kasus narkotika yang ada di Indonesia sebagian besar dilakukan oleh kalangan remaja.
Ironisnya pula, remaja atau pemuda-pemudi yang terlibat ini rata-rata masih berada
dibangku sekolah, mulai dari SD hingga perguruan tinggi. Penyebaran wilayah kasus
narkoba pun kian meluas, yang awalnya hanya di kota-kota besar sekarang mampu
menjangkau hingga ke desa-desa kecil yang berada di pelosok. Kejadian-kejadian
tersebut menunjukkan bahwa kalangan anak muda Indonesia sedang mengalami krisis
moral dan etika yang mana sudah tidak lagi memegang teguh nilai-nilai pancasila.

32
ISI
Fenomena Kenakalan Remaja pada Saat Ini
Dari data statistik sejak bulan Januari hingga 22 November 2016 menunjukkan
total kenakalan remaja yang ditangani tim satpol PP adalah sebanyak 793 kasus.
Rinciannya, 597 laki-laki dan 196 perempuan. Angka ini mengalami peningkatan yang
cukup drastis jika dibanding tahun 2015 yakni sebanyak 675 kasus (bisnissurabaya.com).
Kasus kenakalan tersebut hampir tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia,
dimana berdasarkan penjelasan data biro statistik dari Universitas Gajah Mada (UGM)
(dalam Hamdy 2010:191) bahwa “ 5 (lima) provinsi di Indonesia dengan angka tertinggi
kenakalan remajanya adalah : Prov. Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah dan Jawa Timur”.
Ada banyak jenis kenakalan remaja yang sekarang ini sedang marak terjadi.
Berdasarkan data dari www.bkkbn.go.id, efek dari berbagai kenakalan remaja ini di
antaranya adalah kondisi remaja Indonesia menjadi seperti berikut:
1. Pernikahan di usia remaja (hal ini marak sekali terjadi, utamanya pada remaja yang
masih dalam usia sekolah)
2. Sex pra nikah dan kehamilan yang tidak dinginkan (perilaku seks bebas dan ketidak
tahuan tentang penggunaan kondom memicu tingginya angka ini)
3. Aborsi, dari jumlah total 2,4 juta ternyata 700-800 ribu dilakukan oleh remaja
4. Jumlah remaja yang meninggal sangat tinggi utamanya perempuan, 17 ribu per
tahun, 1.417 per bulan, 47 per hari yang dikarenakan komplikasi kehamilan dan
persalinan
5. Jumlah penderita HIV/AIDS 1283, yang 70% dari keseluruhan penderitanya adalah
dari kalangan remaja.
6. Miras dan narkoba yang semakin marak penggunaannya.
Tinjauan Pustaka
Juvenile delinquency atau kenakalan remaja adalah perilaku negatif atau
kenakalan anak-anak muda, merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial pada anak-
anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka
mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Istilah kenakalan remaja mengacu
pada suatu rentang yang luas, dari tingkah laku yang tidak dapat diterima sosial sampai
pelanggaran status hingga tindak kriminal (Kartono, 2003).

34
Gunarsa (1988), mengatakan dari segi hukum kenakalan remaja digolongkan
dalam dua kelompok yang berkaitan dengan norma-norma hukum yaitu: (1) kenakalan
yang bersifat amoral dan sosial serta tidak diantar dalam undang-undang sehingga tidak
dapat atau sulit digolongkan sebagai pelanggaran hukum; (2) kenakalan yang bersifat
melanggar hukum dengan penyelesaian sesuai dengan undang-undang dan hukum yang
berlaku sama dengan perbuatan melanggar hukum bila dilakukan orang dewasa.
Beberapa faktor yang menyebabkan adanya tindakan kenakalan remaja yaitu: 1).
Kurangnya pendidikan agama, sehingga anak kehilangan pegangan nilai, yang kemudian
superegonya kosong; 2). Kurangnya pengetahuan orang tua akan pendidikan; 3). Kurang
teraturnya pengisian waktu luang; 4). Tidak stabilnya kondisi ekonomi, sosial dan
politik; 5). Kemerosotan moral dan mental orang dewasa; 6). Banyaknya film dan bacaan
yang kurang mendidik; 7). Pendidikan di sekolah yang kurang baik; 8). Kepedulian
masyarakat terhadap pendidikan moral anak kurang (Daradjat, 1985).
Sehingga diperlukan adanya upaya-upaya untuk membentuk karekter generasi
muda Indonesia yang berkuwalitas dan berbudi luhur sesuai nilai-nilai Pancasila,
mengingat Indonesia saat ini sedang menuju bonus demografi pada program SDGs 2030
mendatang.
Bonus demografi adalah suatu fenomena dimana struktur penduduk sangat
menguntungkan dari sisi pembangunan karena jumlah penduduk usia produktif sangat
besar dibandingkan proporsi usia lanjut. Dimana diperkirakan pada tahun 2020-2030,
Indonesia akan memiliki sekitar 180 juta orang berusia produktif, sedangkan penduduk
dengan usia tidak produktif sekitar 60 juta jiwa (AntaraNews.com).
Bonus demografi ini merupakan kesempatan emas bagi Indonesia, sehingga perlu
dimaksimalkan manfaatnya. Adapun salah satu caranya adalah dengan menyiapkan para
generasi muda yang berkarakter.
Gagasan Penulis
Karekter dari suatu bangsa akan tercerminkan oleh sikap-sikap dari warga
negaranya, khususnya generasi muda yang dimiliki. Sehingga anjloknya nilai moral dan
etika dari generasi muda pada saat ini tidak bisa dibiarkan begitu saja secara terus-
menerus, bagaimana bisa menjadi agent of change bagi suatu bangsa jika moral dari diri
mereka sendiri malah dirusak.

45
Sebab itu penulis mempunyai ide sebagai solusi untuk menanggulani kenakalan
remaja yang kian marak, yakni dengan pengadaan POSKO GEMA.
A. Definisi POSKO GEMA
POSKO GEMA merupakan suatu posko yang berperan sebagai wadah dan
sarana pengembangan untuk membina karekter dari generasi muda di wilayah desa
atau kelurahan setempat.
Munculnya ide ini diawali dari kegiatan ‘kumpul-kumpul rutin’ yang
diselenggarakan oleh remaja dusun Tanjunganom di kabupaten Jombang. Muda-
mudi disana saat ini sedang gencar-gencarnya menghidupkan kembali kegiatan bagi
para remaja yang hampir enam tahun terakhir sempat padam. Tidak disangka
‘kumpul-kupul rutin’ mampu memberikan manfaat dan perubahan positif yang begitu
besar bagi remaja setempat.
Dari adanya realita tersebut penulis mengadopsi dan menginovasi
serangkaian kegiatan bagi para remaja dalam ide POSKO GEMA.
B. Terobosan Rencana Kegiatan di POSKO GEMA
Remaja di dusun Tanjunganom banyak yang berpartisipasi pada kegiatan
jalan-jalan edukatif yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang ada di
‘kumpul-kumpul rutin’, sebab kegiatan tersebut dilakukan di tempat-tempat wisata
sehingga menambah antusias bagi remaja untuk mengikutinya. Selain kegiatan jalan-
jalan edukatif, terdapat kegiatan membaca bersama yang juga menyedot perhatian
dari kalangan remaja terlebih lagi kalangan anak-anak di dusun Tanjunganom.

Gambar 1. Jalan-jalan edukasi di Gambar 2. Kegiatan Membaca


gunung Wonosalam Jombang Bersama
Trobosan yang dapat diberikan untuk lebih meningkatkan partisipasi dari
para remaja adalah dengan adanya POSKO GEMA, yang di implementasikan dalam
beberapa macam rencana kegiatan berikut :

56
NAMA KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
A. Kegiatan Rutinan
1. MK (Mari Kritisi)  Hari Sabtu (pukul 16.00-17.15) : diskusi
Tujuan kegiatan ini adalah untuk dan sharing tentang permasalahan-
menggiring remaja berfikir kritis permasalahan yang ada di Indonesia
terhadap berbagai macam  Hari Minggu (07.30-09.00) :
permasalahan dan memberikan pembelajaran dan pembuatan karya tulis
gambaran solusi yang tepat untuk ilmiah (esay maupun LKTI) serta
menyelesaikannya. Selain itu juga pembelajaran mengenai materi tentang
bertujuaan untuk membangun remaja yang berkarakter sesuai dengan
karakter generasi muda. nilai-nilai pancasila
*dipantau oleh tokoh-tokoh pengajar atau
mahasiswa (pelajar) dari desa setempat
2. MB (Minggu Bersih) Hari Mingu (09.00-11.00) : kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah untuk bersih-bersih desa dengan cara games
menciptakan lingkungan desa yang untuk meningkatkan antusias remaja.
bersih dan nyaman. Selain itu juga Dimana setiap kantong kresek dari
untuk menanamkan jiwa bergotong sampah yang dikumpulkan akan ditukar
royong diantar remaja. dengan satu buah clue untuk memecahkan
*dipantau oleh salah satu perangkat desa teka-teki pertanyaan. Yang mendapatkan
setempat clue terbanyak dan berhasil memecahkan
teka-teki tersebut akan memperoleh
hadiah berupa alat tulis-menulis
3. RB (Remaja Bersholawat) Hari Sabtu malam (setelah sholat isya’) :
Tujuan kegiatan ini adalah untuk  Diba’ putra : betempat di masjid desa
menumbuhkan jiwa religius dari para  Diba’ putri : bertempat di salah satu
remaja, juga untuk mengubah musholla di desa
kebiasaan remaja yang cenderung NB : sesekali bisa diganti dengan
tidak bermanfaat (istilah malam kegiatan ceramah agama untuk para
mingguan) menjadi lebih bermanfaat. remaja
*dipantau oleh tokoh pemuka agama
setempat

76
B. Kegiatan Dalam Menyambut Even-even Tertentu
1. Semangat 45 Pada tanggal 17 Agustus, lomba-lomba
Tujuan kegiatan ini adalah untuk yang dapat diadakan misalnya :
memperingati hari kemerdekaan dan Tebak pahlawan, panjat pinang, balap
mengobarkan lagi semangat 45. karung, makan kerupuk, adu bakiak, tarik
*diikuti oleh seluruh warga desa tambang, lomba pidato kemerdekaan, dll
khususnya para remaja
2. Desaku Hijau Pada tanggal 22 April (peringatan hari
Tujuan kegiatan ini adalah untuk bumi), kegiatannya :
menciptakan lingkungan desa yang  Menanam pohon atau tanaman obat
hijau, asri, dan nyaman sehingga juga keluarga
membantu dalam proses tumbuh  Lomba recycle dari barang-barang
kembang bagi anak. bekas, untuk meningkatkan kreatifitas
*partisipasi penuh oleh seluruh remaja dan keinovatifan dari para remaja
3. Satu Hari Lebih Dekat Dengan Pada tanggal 2 Mei (peringatan hari
Buku pendidikan), kegiatannya :
Tujuan kegiatan ini untuk menambah  Membaca Bersama (diselingi dengan
wawasan dan sebagai usaha untuk games)
meningkatkan intelegensi bagi anak.  Cerdas cermat
*kegiatan ini diikuti oleh anak-anak yang  Lomba berpuisi
berada di tingkat TK sampai SD yang
dipandu oleh para remaja
4. Jalan-Jalan Berhadiah Dilaksanakan pada liburan sekolah atau
Tujuan kegiatan ini adalah untuk semester.
menambah pengetahuan remaja Kegiatan ini bukan hanya jalan-jalan
sekaligus sebagai sarana refreshing biasa, sebab ada segudang ilmu yang akan
ke tempat-tempat wisata atau tempat menjadi hadiah didalamnya.
bersejarah yang edukatif.
*kegiatan ini diikuti oleh para remaja atas
izin dari orang tuanya
Tabel 1. Rencana kegiatan POSKO GEMA

87
C. Manfaat dari POSKO GEMA
Dari pemaparan rencana kegiatan yang ada di POSKO GEMA pada tabel
diatas, maka diharapkan berbagai manfaat dapat dirasakan nantinya, diantaranya
yaitu :
a. Mampu mengedukasi dan mengarahkan energi yang dimiliki remaja kearah yang
positif, sehingga mengurangi tingkat kenakalan remaja yang terjadi
b. Mampu memperbaiki karakter dari para remaja, sehinga tetap memegang teguh
nilai-nilai pancasila
c. Mampu meningkatkan sifat kritis, inovatif dan kreatif dari para remaja di desa
setempat
d. Mampu menciptakan lingkungan desa atau kecamatan setempat menjadi lebih
hidup dan harmonis
e. Mampu memperkuat hubungan antara remaja dengan keluarga, masyarakat serta
pemerintah, karena semua pihak tersebut terlibat didalamnya
D. Respon Mengenai Pengadaan POSKO GEMA
Adapun respon dan tanggapan dari remaja di dusun Tanjunganom
mengenai ide POSKO GEMA sangat positif. Contoh tanggapan yang diberikan oleh
salah satu remaja di dusun Tanjunganom dapat dilihat pada format angket berikut :

Nama : Agnia Niha Safaringga

Umur : 16 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

No. Penilaian Terhadap Pilihan Respon Responden


1. Ide POSKO GEMA Sangat Menarik -
Menarik √
Tidak Menarik -
2. Kegiatan yang akan Sangat Bermanfaat √
diprogramkan Bermanfaat -
Tidak Bermanfaat -
3. Perealisasian POSKO Dirasa Sangat Perlu √
GEMA
Dirasa Tidak -
Mendesak
Dirasa Tidak Perlu -

98
Berdasarkan hasil angket yang sudah diberikan kepada 45 orang remaja di dusun
Tanjunganom, maka dapat disimpulkan sesuai dengan diagram berikut :

Pendapat Responden Terhadap


Pengadaan POSKO GEMA

13% Sangat Perlu


22% Tidak Mendesak
65%
Tidak Perlu

Gambar 3. Diagram Responden Terhadap Pengadaan POSKO GEMA

Pada akhirnya upaya-upaya yang diimplementasikan dalam POSKO GEMA


diharapkan mampu membuat kampung-kampung di Indonesia kian hidup dengan energi-
energi positif yang dipancarkan dari kalangan remajanya, dan setelah karakter dari para
generasi mudanya sudah dibentuk menjadi lebih baik maka tidak menutup kemungkinan
generasi muda tersebut akan mampu memimpin dan menggenggam Indonesia menuju
Indonesia yang lebih mandiri lagi.

PENUTUP

Kesimpulan

Kenakalan remaja saat ini sudah menjadi sebuah problem nasional yang sangat
serius karena dari tahun ke tahun tingkat kenakalan remaja sendiri terus mengalami
peningkatan. Padahal terdapat suatu semboyan jika “Karekter dari suatu bangsa akan
tercerminkan oleh sikap-sikap dari warga negaranya, khususnya generasi muda yang
dimiliki”, apabila seperti ini maka diperlukan adanya upaya untuk memperbaiki dan
mengembalikan karakter para generasi muda menjadi lebih bermoral dan beretika lagi
sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Solusi yang dapat ditawarkan yaitu POSKO GEMA,
sebuah posko yang berperan sebagai bengkel moral bagi para remaja di desanya sehingga
mampu menciptakan suatu kampung yang hebat. Terobosan yang diberikan melalui
kegiatan-kegiatan di POSKO GEMA ini nantinya lebih bersifat edukatif, kreatif, penuh
inovatif dan tentunya menyenangkan bagi para remaja. Sehingga apabila terwujud akan

10
9
memberian berbagai manfaat, diantaranya adalah, : 1) Mampu mengedukasi dan
mengarahkan energi yang dimiliki remaja kearah yang positif ; 2) Mampu memperbaiki
karakter dari para remaja ; 3) Mampu meningkatkan sifat kritis, inovatif dan kreatif dari
para remaja ; 4) Mampu menciptakan lingkungan desa atau kecamatan setempat menjadi
lebih hidup dan harmonis ; 5) Mampu memperkuat hubungan antara remaja dengan
keluarga, masyarakat serta pemerintah. Dengan demikian cita-cita untuk mewujudkan
Indonesia yang berkarakter bisa terwujud melalui para generasi mudanya, sehingga
nantinya Indonesia bisa berdiri dengan kokoh dan mampu menyongsong Indonesia yang
lebih mandiri.

Saran

1. Perlu adanya peninjauan ulang mengenai pengadaan POSKO GEMA di desa-desa


2. Perlu adanya kerjasama yang relevan dari berbagai pihak untuk dapat
mewujudkan manfat dari POSKO GEMA, yakni baik dari pihak keluarga,
masyarakat, pemerintah serta dari kalangan remaja sendiri tentunya

Sumber Bacaan

Anonim. 2014. http://www.bkkbn.go.id Rubrik Berita, yang diakses taggal 19 Januari


Pukul 11.50 WIB
Anonim. 2016. http://www.antaranews.com/print/145637/bkkbn-indonesia-mendapat-
bonus-demografi-pada-2020 diakses tanggal 19 Januari 2016 Pukul 12.09 WIB.
Anonim. 2016. http://bisnissurabaya.com/2016/11/26/angka-kenakalan-remaja-
meningkat-satpol-pp-gencar-lakukan-razia/ diakses tanggal 19 Januari 2016
Pukul13.24 WIB.
Daradjat, Z. 1985. Kesehatan Mental. Jakarta: PT Gunung Agung.
Gunarsa, S.D et.al. 1988. Psikologi Remaja. Jakarta : BPK Gunung Mulya.
Hadi, Hamdy. 2010. Manajemen Keuangan Internasional, Edisi keempat. Jakarta :
MitraWacana Media.
Johan, Pattiselanno R at.al. 2016. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta :
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kartono, Kartini (2003). Kenakalan Remaja (Patologi sosial 2). Cetakan Ketiga.
Bandung: PT Raja Grapindo Persada.

11
10

Anda mungkin juga menyukai