Anda di halaman 1dari 10

OPER BOX : OPTIMALISASI PENGOLAHAN SUMBER DAYA AIR

DENGAN INOVASI HEALTHY BOX UNTUK PEMENUHAN


KEBUTUHAN AIR BERSIH MASYARAKAT

Tema:

“PERAN PEMUDA MILENIAL DALAM MEWUJUDKAN SDGS TAHUN


2030”

Subtema :

LINGKUNGAN

Disusun Oleh :

Rizkia Sabatini NPM : 061740411535

Teknik Kimia

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2018
Pendahuluan
“Menjamin Ketersediaan serta Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi yang
Berkelanjutan untuk Semua”- Tujuan ke 6 Sustainable Development Goals
(SDGs)
Program Sustainable Development Goals (SDGs) telah menjadi kesepakatan
banyak negara di dunia termasuk Indonesia. Hal ini sangat diperlukan tentunya
untuk menjaga kestabilan iklim dunia dan mengatasi berbagai permasalahan di
seluruh dunia. Permasalahan air bersih dan sanitasi menjadi salah satu isu penting
yang juga dirumuskan dalam SDGs yang secara spesifik tercantum dalam tujuan
ke enam SDGs. Tujuan ke enam SDGs tersebut secara tegas mengharuskan setiap
negara untuk dapat menjamin tersediaanya air, pengelolaan air bersih dan sanitasi
yang berkelanjutan yang nantinya dapat dirasakan ataupun dinIkmati seluruh
warga Indonesia secara merata.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya air dan banyak
tempat yang memiliki simpanan air dalam jumlah yang sangat besar. Melihat dari
aspek keterjangkauan, hal ini tentunya dapat memudahkan Indonesia untuk
mencapai tujuan ke enam SDGs tersebut yang ditargetkan pada tahun 2019
penduduk Indonesia telah memiliki akses kepada air minum yang layak dan
sanitasi yang layak sebesar 100%.
Fakta yang terjadi saat ini, Indonesia mulai mengalami berbagai permasalahan
dan kesulitan dalam merealisasikan tujuan tersebut hingga target yang diharapkan
tercapai tahun 2019 cukup mustahil dapat terwujud. Badan Pusat Statistik (2017)
menyatakan akses layanan sumber air minum layak yang dimiliki masyarakat
Indonesia pada periode tahun 2015-2016 masih mencapai separuh dari target
dengan tren nilai yang menurun dari 43,05% menjadi 41,73%. Hal ini tentunya
cukup mengherankan, mengingat Indonesia memiliki sumber daya air yang
melimpah yang salah satunya dapat ditemukan di kawasan karst. Menurut Adji et
al. (1999), luas kawasan karst Indonesia mencapai hampir 20% dari total luas
wilayahnya atau luasnya tercatat sekitar 140.000.000 km2 (Haryono, 2011).
Permasalahan air yang terjadi di Indonesia saat ini bukan terletak pada
kuantitas atau terbatasnya jumlah air yang dimiliki, melainkan terletak pada
kualitas air yang belum layak atau belum cukup bersih untuk dikonsumsi oleh
masyarakat secara luas. Menurut Depkes Republik Indonesia (2006), air
diperlukan untuk menunjang kehidupan, antara lain dalam kondisi yang layak
diminum tanpa mengganggu kesehatan. Air layak konsumsi atau air sehat adalah
air yang dapat memenuhi syarat kimia, fisik, dan biologis. Salah satu syarat kimia
dalam persyaratan kualitas air adalah jumlah kandungan ion Ca2+ (kalsium) dan
Mg2+ (magnesium) dalam air atau disebut kesadahan. Air kapur yang tinggi
biasanya terdapat pada air tanah di daerah yang bersifat kapur, karena banyak
mengandung Ca2+ dan Mg2+.
Kualitas air sudah seharusnya menjadi perhatian khusus pemerintah Indonesia
untuk mengoptimalkan ketersediaan sumber daya air yang melimpah khususnya
yang berada di kawasan karst. Air pada kawasan karst tergolong air yang banyak
mengandung ion Ca2+ yang menurut Munawaroh, et al. (2016) merupakan air
dengan tingkat kesadahan yang tinggi dan apabila dikonsumsi sebagai air minum
dapat mengganggu kesehatan.
Optimalisasi sumber daya air khususnya air yang mengandung ion Ca2+
(kalsium) mengharuskan adanya inovasi terbarukan yang tidak harus menunggu
langkah pengelolaan dari pemerintah. Namun peran pemuda sangat diperlukan
juga saat ini untuk mendukung tersediaanya pengelolaan air bersih dan sanitasi
secara berkelanjutan dengan berbagai inovasi, ide, kreativitas yang dapat
mengentaskan permasalahan air tersebut. Salah satu inovasi yang dapat dijadikan
alternatif ialah inovasi Healthy Box, inovasi tersebut merupakan inovasi sistem
penyaringan (filtering) air kapur hingga nantinya dapat menjadi air layak
konsumsi.

Apa itu Healthy Box?


Healthy Box merupakan sebuah bangunan sederhana yang dibuat berbentuk
kotak yang di dalamnya terdapat beberapa material khusus yang memiliki fungsi
tersendiri untuk menyaring air kapur dan ion-ion atau zat berbahaya hingga
hasilnya nanti dapat menjadi air bersih dan layak konsumsi. Healthy Box secara
khusus dapat diaplikasikan pada berbagai tempat di Indonesia yang memiliki
sumber daya air yang mengandung ion Ca2+.
Healthy Box dapat menjadi teknologi pengolahan air kapur dengan metode
penyaringan (filtrasi). Teknologi untuk mengolah air dengan kandungan kapur
(kesadahan) yang tinggi sangat diperlukan agar air dapat layak konsumsi. Filtrasi
merupakan proses pemisahan antara padatan atau koloid dengan suatu cairan.
Untuk penyaringan air olahan yang mengandung padatan dengan ukuran seragam
dapat digunakan saringan medium tunggal, sedangkan untuk penyaringan air yang
mengandung padatan dengan ukuran yang berbeda dapat digunakan tipe saringan
multi medium.

Desain Healthy Box


Desain Healthy Box dikembangkan dari desain ABSAH (Akuifer Buatan
Simpanan Air Hujan) yang dimiliki dinas kementerian PU (Pekerjaan Umum).
Secara garis besar Healthy Box berbentuk persegi panjang dan pada bagian tengah
dipisahkan oleh dinding panjang yang memisahkan antara bagian yang
dikhususkan sebagai tempat yang berisikan material penyaring dan bagian yang
dikhususkan sebagai tempat penampungan dan pengambilan air yang telah
disaring sebelumnya.

Gambar 1. Desain Healthy Box tampak secara 3 dimensi (atas), tampak dari samping
(kiri bawah), tampak dari atas (kanan Bawah)
(Sumber: Pribadi)
Material Penyusun Healthy Box
Material yang digunakan untuk menyaring ataupun mebersihkan air kapur
hingga menjadi air bersih layak konsumsi merupakan material yang
keberadaannya cukup mudah untuk didapatkan oleh masyarakat, hal tersebut
bertujuan agar pengaplikasiannya dapat dilakukan oleh banyak masyarakat
dengan karakteristik sumber daya air serupa. Material tersebut memiliki fungsi
masing-masing dan telah dipilih berdasarkan hasil studi literatur dan serangkaian
uji coba di laboratorium Proses filtasi sendiri menggunakan material berupa ijuk,
pasir, batu kerikil, bata merah, zeolit, abu sekam padi dan karbon aktif (arang),
adapun fungsi tiap material diantaranya adalah:
a. Ijuk, berfungsi sebagai penyaring kotoran kasar hingga halus yang tercampur
di air.
b. Kerikil, berfungsi sebagai penyaring kotoran-kotoran besar pada air dan
membantu proses aerasi.
c. Pasir, memiliki fungsi untuk mengendapkan kotoran halus yang belum
tersaring.
d. Zeolit, memiliki muatan negatif yang mampu mengikat kation-kation dalam
air seperti Ca, Mg, Fe, dan Al yang umumnya terdapat pada air tanah.
e. Abu sekam padi, berfungsi untuk mengikat ion Ca2+ dan mematikan beberpa
zat berbahaya pada air kapur.
f. Karbon Aktif, berfungsi untuk menghilangkan kandungan zat organik, polutan
mikro, dan dapat menjernihkan air.

Cara Kerja Healthy Box


Cara kerja dari Healthy Box dibuat sesederhana mungkin dan sangat
mempertimbangkan kondisi dari masyarakat sasaran serta aspek keberlanjutan
pengaplikasan inovasi. Sehingga cara kerjanya adalah sebagai berikut:
1. Air dialirkan ke Healthy Box pada ruang pertama yang berisikan material ijuk
2. Air masuk kedalam sistem penyaringan yang berisi 8 material penyaring air
dengan pola naik turun
3. Air masuk kedalam sistem penampungan sementara untuk pengendapan sisa
zat kapur (Ca2+)
4. Air masuk dalam sistem tampungan air akhir
5. Air dialirkan kerumah warga melalui kran air yg ada pada Healthy Box

Pengaplikasian Healthy Box


Healthy Box merupakan salah satu alternatif pengelolaan air bersih yang
secara konseptual dirancang untuk turut membantu pemerintah dalam
mewujudkan tujuan ke enam SDGs. Pengelolaan air bersih dan sanitasi yang
berkelanjutan pada dasarnya sudah seharusnya dapat dirasakan secara merata oleh
seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Kehadiran inovasi Healthy Box dapat
menjadi solusi atas kurang optimalnya pemanfaatan sumber daya air yang banyak
tersimpan khususnya di kawasan karst dikarenakan kualitasnya yang buruk.
Melalui Healthy Box saat ini salah satu desa berada di kawasan karst yaitu
Desa Sukarami, Kecamatan Talang Pipa, Kabupaten PALI, Sumatera Selatan,
telah dapat mengatasi permasalahan buruknya kualitas air yang pada dasarnya
memiliki jumlah air yang melimpah di sekitar wilayah mereka. Healthy Box
memberi dampak positif dalam pemanfaatan sumber daya air yang melimpah di
kawasan karst Kab. PALI. Keluhan masyarakat akan keruh dan sulitnya perlakuan
air sebelum dikonsumsi mulai dapat diminimalisir.
Sejalan dengan respon masyarakat tersebut hasil uji kualitas air yang
dilakukan menggunakan alat water checker juga menunjukkan hasil yang positif
dengan adanya rata-rata penurunan jumlah zat padat terlarut pada air (TDS) dari
238 menjadi 174 ppm (mg/liter), dan adanya penurunan ion terlarut dalam nutrisi
air dari 478 menjadi 348 yang tentunya merupakan gambaran positif efektivitas
penyaringan Healthy Box. Sementara itu untuk pH sendiri mengalami peningkatan
dari pH 7,91 menjadi 8,25 yang mendekati batas maksimal yaitu 8,5 berdasarkan
standar United States Environmental Protection Agency (EPA) atau mendekati
sifat air alkali yang memiliki pH tinggi yang dapat menjaga keseimbangan darah.
Pengaplikasian Healthy Box yang cukup sederhana sudah cukup layak untuk
dapat diterapkan oleh masyarakat lainnya di Indonesia yang memiliki kondisi dan
permasalahan serupa dengan yang ada di Desa Sukarami. Healthy Box yang ada di
Desa Sukarami dibangun dengan basis kerja bakti oleh masyarakat yang mulai
sadar akan pentingnya menjaga kualitas air mereka agar dapat bersih dan dapat
tetap dimanfaatkan secara berkelanjutan. Hadirnya Healthy Box di tengah-tengah
permasalahan kualitas air tersebut diharapkan dapat membantu pemerintah dalam
memberikan alternatif pengolahan air yang baik dan sederhana guna mewujudkan
tujuan yang ke enam SDGs “Menjamin Ketersediaan serta Pengelolaan Air
Bersih dan Sanitasi yang Berkelanjutan untuk Semua” dalam tempo waktu yang
lebih cepat atau sesuai target yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Adji, T. N., Haryono, E., & Woro, S. (1999). Kawasan Karst dan Prospek
Pengembangannya di Indonesia. Seminar PIT IGI Di Universitas
Indonesia, (October), 26–27.

BPS. (2017). Laporan Data Dasar Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan


(Sustainable Development Goals/SDGs). Sekretariat Sustainable
Development Goals, Badan Pusat Statistik.

Haryono, E., Adji, T. N., M. Widyastuti, & Trijuni, S. (2009). Atmospheric


Carbon Dioxide Sequestration Trough Karst Denudation Process :
Preliminary Estimation from Gunung Sewu Karst. Paper in International
Seminar on Achieving Resilience Agriculture to Climate Change Trough
the Development of Climate Based Management, PERHIMPI, 17–19.

Munawaroh, R., Masturi, I., Yulianti, & Sumarli. (2016). Filtrasi Air Kapur
dengan Memanfaatkan Karbon Kulit Buah Kapuk Randu dan Zeolit.
Prosiding Seminar Nasional Fisika (e-journal) Seminar Nasional Fisika
2016. Vol. 5.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor492/menkes/Per/IV/2010


tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1.Dokumentasi Pengaplikasian Healthy Box

Gambar 1.1. Pengukuran tempat Gambar 1.2. Pembuatan Pondasi


Healthy Box Healthy Box

Gambar 1.4. Pemasangan dan Gambar 1.3. Pembuatan Bangunan


Puncucian Material Healthy Box Healthy Box

Gambar 1.5. Bangunan Healthy Gambar 1.6. Bangunan Healthy Box


Box yang telah jadi yang telah mencapai proses akhir

Lampiran 2. Dokumentasi Testimoni Warga atas Pengaplikasian Healthy Box


Bapak Fendi Nur Widodo
“Airnya lebih segar ketika diminum, tidak serat
ditenggorokan, tidak berbau, dan ketika dimasak
keraknya sudah sedikit”

Ibu Nur
“Hasilnya lebih jernih dibandingkan sebelum
disaring, lebih segar, tidak berbau dan kapurnya
tidak banyak lagi”

Anda mungkin juga menyukai