JUDUL ESSAY :
DIUSULKAN OLEH:
Pendahuluan
Saat ini, kita sering mendengar berita tentang kekerasan, pembunuhan,
pelecehan seksual, penyalahgunaan narkoba, dan tindakan kriminal lainnya.
Korupsi pun telah merajalela di Indonesia. Pada tanggal 30 Januari 2016,
Transparency International merilis indeks korupsi negara-negara dunia tahun 2015
dan Indonesia menempati peringkat 86 dari 168 negara (www.rmol.com). Akhir-
akhir ini kita juga diresahkan dengan kasus LGBT (Lesbian Gay Biseksual
Transgender) yang mulai masuk ke Indonesia dan menyuarakan persamaan HAM
kepada pemerintah di negara kita. Padahal hal tersebut tidak sesuai dengan norma
adat, agama dan sosial bangsa kita serta merupakan suatu perilaku penyimpangan
seksual. Masalah-masalah tersebut terjadi salah satunya disebabkan oleh
terkikisnya karakter bangsa dimana warga negara kita kurang menjunjung tinggi
dan mulai melupakan nilai dan norma yang ada. Jika kita membiarkan karakter
bangsa semakin melemah dan semakin terbawa arus globalisasi yang tidak
sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa maka bukannya tidak mungkin negara kita
akan semakin terpuruk dan hancur.
Generasi muda khususnya siswa dan mahasiswa merupakan aset yang
akan menentukan bagaimana kondisi negara ini nantinya, apakah akan tetap
berada dalam keterpurukan moral dan karakter dimana penyimpangan terjadi
dimana-mana ataukah menjadi negara yang penduduknya aman, tentram dan
sejahtera. Jika kita tengok kembali sejarah perjalanan bangsa Indonesia dulu,
gerakan mahasiswa memiliki andil besar dalam peristiwa sumpah pemuda 1928,
gerakan-gerakan menuju kemerdekaan 1945, lahirnya Orde Baru tahun 1966
dan Reformasi tahun 1998. Kini di tengah zaman dimana terkikisnya karakter
telah melanda bangsa kita, siswa dan mahasiswa dihadapkan pada tantangan yang
berat untuk memantapkan karakter dan jati dirinya sebagai agen perubahan,
sebagai generasi penerus yang akan menyampaikan nilai-nilai dan menyebarkan
kebaikan pada masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai
generasi yang akan menggantikan generasi terdahulu yang karakter dan
perilakunya sudah rusak, serta sebagai generasi yang akan memperbaharui
kerusakan dan penyimpangan negatif yang telah mengancam sendi-sendi
kehidupan di negara kita.
Pembahasan
Berbicara tentang karakter, kita perlu memahami istilah karakter
terlebih dahulu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter diartikan
sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dengan orang lain. Donie Koesumo A. memahami
karakter sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ciri atau
karakteristik atau gaya serta sifat khas dari diri seseorang yang bersumber
dari bentukan-bentukan yang diterima oleh lingkungan (Muslich: 2011).
NATIONAL ESSAY COMPETITION
PUBLIC HEALTH PROJECT 2020
SMK IBRAHIMY 1 SUKOREJO
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Tim Pustaka Agung Harapan. 2010. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Pustaka
Agung Harapan.
Dr. Helmawati, SE., M.Pd.I. 2017. Pendidik sebagai Model. Bandung. PT Remaja
Rosdakarya
Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 3
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/12/peringkat-dan-capaian-pisa-
indonesia-mengalami-peningkatan
https://www.viva.co.id/arsip/845115-dari-1-000-hanya-1-anak-indonesia-yang-
punya-minat-baca
http://dayatmbojo.blogspot.com/2015/03/makalah-tentang-pendidikan-karakter.