Anda di halaman 1dari 12

PERAN PEMUDA DAN SOSIALISASINYA TERHADAP EKONOMI

MASYARAKAT DENGAN PENGOLAHAN SAMPAH

Artikel Karya Tulis Ilmiah

Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) TE A

Disusun oleh :

TIARA FERYNDITA ASTUTI

NIM: 1910951001

Dosen Pengampu:

Drs. Yulkardi, M. Si

NIP: 196411271992031001

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2020
Peran Pemuda Dan Sosialisasinya Terhadap Ekonomi Masyarakat
Dengan Pengolahan Sampah

Tiara Feryndita Astuti

Ilmu Sosial Budaya Dasar TE A, Universitas Andalas

Email: tiaraferynditaa@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya kepedulian pemuda


terhadap lingkungan sekitar dan banyaknya sampah di lingkungan. Pemuda
merupakan generasi penerus yang menjadi harapan dalam setiap kemajuan
suatu bangsa terutama bagi lingkungan yang ada disekitarnya.

Artikel ini dibuat untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi


pemuda yang menyebabkan ketidakpedulian pemuda terhadap
lingkungannya. Oleh karena itu, dengan adanya sosialisasi dan pembinaan,
pemuda nantinya akan dapat menyadari perannya terhadap lingkungan
sekitar sehingga dapat memajukan ekonomi masyarakat serta menjadi
penerus harapan bangsa sesuai yang diharapkan.

Berdasarkan hasil dari pembuatan artikel ini, didapatkan bahwa


kemajuan ekonomi dapat terbantu karena adanya kepedulian pemuda, yaitu
dengan pengumpulan, pemilihan, dan pengolahan sampah.

Kata kunci: Pembinaan, Sosialisasi, Pemuda.


Abstract

This research is motivated by the lack of care of the youth towards the
surrounding environment and the amount of waste in the environment. Youth
is the next generation who is the hope in every progress of a nation, especially
for the environment around it.

This article was created to find out the problems faced by youth that
cause youth to ignore their environment. Therefore, with the socialization and
guidance, young people will later be able to realize their role in the
surrounding environment so that they can advance the community's economy
and become the successor of the nation's hopes as expected.

Based on the results of the making of this article, it was found that
economic progress could be helped by the concern of youth, namely by
collecting, selecting, and processing waste.

Keyword: Coaching, Socialization, Youth.


A. Pendahaluan
Menurut Pasal 1 ayat 1 UU No. 40 tahun 2009 tentang
Kepemudaan, “Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki
periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16
(enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun”. Pemuda merupakan
penerus harapan masa depan bangsa yang sering dikaitkan dengan
berbagai macam permasalahan yang ada. Salah satunya kurangnya
kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
Mulyana (2011) menyebutkan bahwa pemuda adalah individu
yang memiliki karakter dinamis, artinya bisa memiliki karakter yang
bergejolak, optimis, dan belum mampu mengendalikan emosi yang
stabil. Dengan karakternya tersebut, pembinaan dan sosialisasi yang
lebih baik akan dapat mengarahkan pemuda menjadi pemuda yang
bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, lingkungan,dan juga
bangsa.
Sosialisasi adalah usaha memasukkan nilai-
nilai kebudayaan terhadap individu sehingga individu tersebut menjadi
bagian masyarakat. Proses sosialisasi merupakan pendidikan sepanjang
hayat melalui pemahaman dan penerimaan individu atas peranannya di
dalam suatu kelompok. Sosialisasi dapat terjadi karena adanya agen
primer yaitu keluarga dengan sifat emosional dan afektif, serta agen
sekunder, yaitu teman dan perkumpulan yang bersifat leluasa. Tujuan
dari adanya sosialisasi adalah mengajarkan kebudayaan yang berlaku
dalam suatu kelompok kepada individu dari segi peran dan status sosial.
(Wikipedia/sosialiasi)
Sosialisasi terhadap pemuda dalam artikel ini, yaitu dengan
membina pemuda untuk dapat peduli terhadap lingkungan dsekitar,
terutama alam pengolahan samah yang ada, sehingga dapat
menyelamatkan lingkungan dan nantinya menaikkan ekonomi
masyarakat.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yag telah di sebutkan diatas, rumusan


masalah nya adalah “Bagaimana cara agar pemuda dapat sadar akan
perannya terhadap lingkungan sekitar, terutama dalam pengolahan
sampah?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari dibuatnya artikel ilmiah ini adalah untuk mengetahui


bagaimana agar pemuda dapat menyadari dan bertanggung jawab
terhadap lingkungan sekitarnya, salah satunya terhadap permasalahan
sampah yang dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar.

D. Metodologi

Pada artikel ini penulis melakukan analisis terkait topik persoalan yang
ada menggunakan metode pengumpulan data atau metode literatur.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara riset pustaka atau study
literatur dengan mencari referensi-referensi berupa artikel penelitian atau
buku-buku yang berkaitan dengan pemuda dan sosialisasi terhadap
masyarakat.

Artikel ini duibuat berdasarkan fakta bahwa masih banyaknya pemuda


yang masih beun peduli terhadap lingkungan yang ada disekitarnya. Oleh
karena itu, dengan peran pemuda terhadap pengolahan sampah yang
masih sangat banyak terdapat di lingkungan, hal ini akan sangat
membantu dari banyak sisi, diantaranya dari lingkungan itu sendiri yang
akan menajdi bersih dan sehat yang akan berdampak kepada kesehatan
masyarakat sekitarnya juga, halini juga akan berdampak kepada
meningkatnya perekonomian masyarakat, misalnya dengan pengolahan
sampah dengan adanya bank sampah, menjadikan sampah sebagai pupuk
(sampah organik), dan lain sebagainya.

E. Hasil dan Pembahasan

Umur pemuda dapat dibedakan berdasarkan tiga sisi, yaitu:

a. Secara demografis, pemuda merupakan orang yang berusia:


 10 – 24 tahun
 15 – 30 tahun
 15 – 35 tahun
b. Secara psikologis, pemuda merupakan mereka yg memiliki jiwa
muda, identitas kepemudaan.
c. Secara sosiologis, pemuda merupakan mereka yang memiliki
relasional.

Berdasarkan data yang diambil dari portal berita


national.okezone.com, Indonesia memproduksi 7.300 ton sampah atau
175 ribu ton per hari. Hal ini menjadi permasalahan yang sangat besar.
Oleh karena itu, menjadi titik permasalahan yang saya bahas pada
pembuatan artikel kali ini dengan memanfaatkan peran pemuda untuk
dapat mengolah sampah, minimal yang ada disekitarnya agar dapat
dimanfaatkan.

Akan tetapi, hal ini tidaklah mudah, selain kurangnya kesadaran dan
kepedulian pemuda, sebab lain juga mempengaruhi.masalah- masalah
itu diantaranya:

- Pemuda penuh persoalan, baikinternal dari dirinya sendiri maupun


eksternal.
- Ungkapan frustrasi, masa depan yg suram, kecemasan, kenakalan
pemuda/ remaja, seks bebas, begal, narkoba, tawuran, sering cabut
disekolah, dan segudang masalah lainnya.
- Adanya kesenjangan (gap), antara harapan yang berbenturan dengan
kenyataan dalam masyarakat yang menimbulkan konflik (terbuka
maupun terselubung)
Dengan banyaknya permasalahan tersebut, maka dapat diatasi
dengan pemberian sosialisasi dan pembekalan tentang bagaimana
pentingnya dan dampak yang akan didapatkan jika pemudalebih peduli
terhadap masyarakat sekitar, terutama karena dapat meningkatkan
perekonomian keluarga dan masyarakat sekitar dari pemuda itu.
Pemuda berperan sentral dalam perubahan, hal itu karena dalam
jiwa pemuda selalu ada hasrat yang dinamis. Ciri khas dari seseorang
muda adalah semangatnya yang menyala-nyala, bahkan terkadang
kurang memiliki perhitungan. Selain itu, pemuda juga secara fisik lebih
kuat dibandigkan dengan usia-usia diatasnya, sehingga tidaklah
berlebihan jika dikatakan bahwa usia muda adalah usia yang paling
produktif dalam diri manusia, (Aziz Samsudin, 2008).

Untuk dapat mengungkapkan peranan pemuda, terdapat tiga tahap


yaitu:

Pada tahap awal, pemuda yang terlibat dalam perencanaan,


memfasilitasi pengajaran pelaksanaan proyek atau tugas. Mereka
membuat keputusan dan memiliki masukan tetapi orang dewasa
menetapkan batasan dan frame. Ada banyak peluang dan banyak
pemuda dapat terlibat. Pada tahap ini mereka belajar untuk rencana,
membuat keputusan, pelaksanaan, evaluasi, dan keterampilan.
Pada tahap kedua, para pemuda mulai terlibat aktif memberikan
masukan dan konsultasi. Mereka memberikan pendapat, perspektif
pada isu-isu penting, dan mereka mengambil posisi.

Lalu, pada tahap terakhir, pemuda-pemuda terlibat dalam posisi


kepemimpinan. Akan tetapi pada level ini hanya sedikit orang muda
yang mengambil peran. Selain karena kemampuan, pada saat yang
sama kepercayaan dari kelompok orang dewasa belum sepenuhnya
muncul.

Setelah mengetahui bagaimana peran yang harus sadari oleh


pemuda tersebut, maka akan mudah dalam membantu lingkungan
yanga da disekitarnya. Karena aktifitas yang ditimbulkan lewat
keterlibatan pemuda itu akan menjadi sebuah perubahan sosial dalam
masyarakat yang dapat diterima.

Menurut Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan


sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau
proses alam yang berbentuk padat. Menurut definisi World Health
Organization (WHO), sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan,
tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal
dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Maka dapat
disimpulkan bahwa sampah adalah sesuatu yang sudah dibuang atau
tidak digunakan dan merupakan sisa hasil kegiatan manusia namun
dapat dimanfaatkan kembali dengan mengolahnya.

Menurut Cecep Dani Sucipto (2012) ada tiga jenis sampah, yaitu:

1) Sampah Organik yang berasal dari makhluk hidup, baik


manusia, hewan, maupun tumbuhan. Sampah organik sendiri dibagi
menjadi sampah organik basah dan sampah organik kering. Istilah
sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai kandungan air
yang cukup tinggi. 17 Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.
Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan
organik lain yang kandungan airnya kecil. Contoh, sampah organik
kering di antaranya kertas, kayu, atau ranting pohon, dan dedaunan
kering.

2) Sampah Anorganik yang bukan berasal dari makluk hidup.


Sampah ini bisa berasal dari bahan yang bisa diperbaharui dan bahan
yang berbahaya serta beracun. Jenis yang termasuk dalam kategori bisa
didaur ulang (recycle) ini misalnya bahan yang terbuat dari plastik dan
logam.

3) Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) merupakan


jenis sampah yang dikategorikan beracun dan berbahaya bagi manusia.
Umumnya, sampah jenis ini mengandung merkuri seperti kaleng bekas
cat semprot atau minyak wangi. Namun, tidak menutup kemungkinan
sampah yang mengandung jenis racun lain yang berbahaya.

Mekanisme pengelolaan sampah dalam UU No. 18 Tahun 2008 tentang


Pengelolaan Sampah meliputi, kegiatan–kegiatan berikut:

a) Pengurangan sampah yaitu kegiatan untuk mengatasi timbulnya


sampah sejak dari produsen sampah (rumah tangga, pasar, dan
lainnya), mengguna ulang sampah dari sumbernya dan/atau di tempat
pengolahan, dan daur ulang sampah di sumbernya dan atau di tempat
pengolahan.

Pengurangan sampah akan diatur dalam Peraturan Menteri tersendiri,


kegiatan yang termasuk dalam pengurangan sampah ini adalah:

(1) Menetapkan sasaran pengurangan sampah

(2) Mengembangkan Teknologi bersih dan label produk

(3) Menggunakan bahan produksi yang dapat didaur ulang atau diguna
ulang
(4) Fasilitas kegiatan guna atau daur ulang

(5) Mengembangkan kesadaran program guna ulang atau daur ulang

b) Penanganan sampah yaitu rangkaian kegiatan yang mencakup


pemilahan (pengelompokan dan pemisahan sampah menurut jenis dan
sifatnya), pengumpulan (memindahkan sampah dari sumber sampah ke
TPS atau tempat pengolahan sampah terpadu), pengangkutan (kegiatan
memindahkan sampah dari sumber, TPS atau tempat pengolahan sampah
terpadu, pengolahan hasil akhir (mengubah 22 bentuk, komposisi,
karateristik dan jumlah sampah agar diproses lebih lanjut, dimanfaatkan
atau dikembalikan alam dan pemprosesan aktif kegiatan pengolahan
sampah atau residu hasil pengolahan sebelumnya agar dapat dikembalikan
ke media lingkungan.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang


pengelolaan sampah rumah tangga dan sejenis sampah rumah tangga,
disebutkan bahwa kegiatan pengelolaan sampah meliputi :

(1) Pembatasan timbulan sampah

(2) Pendauran ulang sampah

(3) Pemilahan sampah

(4) Pengumpulan sampah

(5) Pengangkutan sampah

(6) Pengelolaan sampah

(7) Pemrosesan akhir sampah

(8) Pendanaan.
Dengan dikelolanya sampah dengan benar, maka akan memberikan
manfaat yang sangat banyaknagi diripemuda tersebut maupun masyarakat
dan lingkungan sekitranya. Diantaranya (dari idntimes.com)

1. Mengurangi pencemaran akibat sampah, menghemat energi, dan


menjaga sumber daya alam

2. Mencegah timbulnya penyakit di sekitar kita

3. Menambah pengetahuan dan mengasah kreativitas

4. Menghemat pengeluaran

5. Menambah penghasilan

F. Kesimpulan

Jadi, cara yang dapat di lakukan agar pemuda dapat mengetahui perannya
yaitu dengan terlibat dalam perencanaan, lalu terlibat aktif memberikan
masukan dan konsultasi lalu pada tahap terakhir, dan yang terakhir pemuda-
pemuda terlibat dalam posisi kepemimpinan.
Daftar Pustaka

n.p. 2020. Sosialisasi. https://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi. 16


Desember 2020.

n.p 2019. UU 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan.


https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-40-2009-kepemudaan. 16
Desember 2020.

Prayoga, Fadel. 2019. Dalam satu Jam, Indonesia Memproduksi 7.300


Ton Sampah.
https://nasional.okezone.com/read/2019/11/27/337/2135093/dalam-
satu-jam-indonesia-memproduksi-7-300-ton-sampah. 17 Desember 2020.

Puspitasari, Agriana. 2006. Pengaruh Pemberian Katekin Teh Hijau


Terhadap Jumlah Sel Mononuklear Darah Tepi Pada Manusia.
http://eprints.undip.ac.id/19161/1/agriana.pdf. 16 Desember 2020.

Putra, Rivandi Pranandita. 2020. 5 Manfaat Mendaur Ulang Sampah.


https://www.idntimes.com/life/inspiration/rivandi-pranandita-
putra/manfaat-mendaur-ulang-sampah-c1c2/5. 17 Desember 2020.

Website, Sabyan. 2020. Struktur Artikel Jurnal Ilmiah.


https://sabyan.org/struktur-artikel-jurnal-ilmiah/. 15 Desember 2020.

Anda mungkin juga menyukai