dilandasi oleh rasa tanggung jawab warga negara dalam membantu pemerintah
keadilan untuk semua. Seperti dijelaskan oleh Bollman (2014, hlm. 4-5) dalam
pengangguran, dan hal yang menjadi tantangan di wilayah atau negara tersebut
are: "Through steering, we mean to be accountable for the future of the region,
yang melatih siswa untuk menjadi warga negara masa depan yang mengakui
Sedangkan Dimond (dalam Wahab & Sapriya 2011, h. 32) membagi istilah
Pendidikan Kewarganegaraan dalam arti sempit dan luas yang menekankan pada
aspek teoritis dan praktis dari pemerintahan demokrasi dalam arti sempit
pertanyaan sosial.
penyediaan bahan ajar, yang meliputi demokrasi politik atau administrasi saja,
kemajuan dan faktor penting dalam membangun peradaban yang maju, penting
untuk memahami individu yang ideal, sehingga ketika generasi muda memiliki
kualitas dan martabat yang tinggi maka dapat berpengaruh pada cara suatu negara
menjadi makmur dan kuat. Padahal jika generasi muda baru ini tidak berkualitas
merupakan penentu masa depan bangsa (Satries, 2009, h. 88). Orang-orang muda
undang no. 40 tahun 2009), saat orang mencapai usia kerja. Memang, Indonesia
usia produksi berada di atas usia tidak produktif (Konadi & Zainuddin, 2011, h.
digunakan?
menjelaskan ancaman kepada Anda kaum muda. Dikutip dari Furlong dan Carmel
konsep kebajikan yang biasanya dianggap sebagai masa standar kehidupan. Jadi
"dewasa muda" dan "remaja" biasanya memiliki masalah yang berbeda. Ini
Windiani & Soetjiningsih (2010) menyoroti fase atau periode transisi yang
sangat kompleks dan dinamis antara masa kanak-kanak dan dewasa di mana
remaja dan kekerasan baik pada pelaku maupun korban. Dalam masa puber juga,
ada banyak masalah kepribadian yang bertentangan dengan norma sosial yang
di Indonesia saat ini bukanlah masalah ekonomi atau masalah pangan, tetapi krisis
spiritual atau spiritual yang memicu masalah atau krisis lain termasuk fiskal,
(dalam Syarbini, 2014, hlm. 2), kerugian sosial bagi siswa dan remaja
berbagi video serta perjuangan siswa. Berdasarkan statistik BKKBN, 63% remaja
Indonesia melakukan seks bebas. Sementara di Indonesia, jumlah korban 1,1 juta
atau 3,9 persen dari total. Dengan demikian, berdasarkan data Pusat Pengendalian
Sturbance Jakarta, 0,8 persen atau sekitar 1.318 dari 1.645.835 siswa di DKI
remaja atau dewasa muda sangat rentan terhadap masalah sosial, membuat
kewajiban pemuda untuk masyarakat sangat tinggi, dan bahwa remaja adalah
berlaku untuk tindakan dan upaya untuk melestarikan hak teh orang lain, menjadi
individu yang teliti dan untuk menghindari perilaku yang kasar dan mengganggu."
Tanggung jawab sosial adalah tindakan atau perilaku dan inisiatif yang bertujuan
untuk menghormati hak orang lain dalam rangka membentuk karakter orang yang
muda, harus memiliki sikap tanggung jawab ini guna mengatasi sikap apatis
masyarakat.
memahami jalan tersebut, yang difokuskan pada pengakuan atas manfaat yang
cukup besar yang akan diperoleh dari peningkatan jumlah usia aktif. dan sejumlah
besar orang muda sekarang dan di masa depan. Atas dasar konsep, nilai, dan
Tahun 2019 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna yang menjelaskan bahwa
Karang Taruna adalah organisasi yang dibentuk oleh masyarakat sebagai wadah
generasi muda untuk mengembangkan diri, tumbuh, dan berkembang atas dasar
kesadaran serta tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk generasi muda, yang
generasi muda dan masyarakat, dan berperan aktif dalam pencegahan dan
Dilihat dari persepsi Karang Taruna, Karang Taruna memiliki peran yang
Meskipun demikian, ada beberapa harapan bahwa peran asosiasi pemuda dalam
melaksanakan tugas dan tugasnya dianggap tidak memadai. Karena banyak sekali
kaum muda yang ragu-ragu untuk mengejar kaum muda sebagai pemimpin yang
berkomitmen karena mereka kewalahan dan karena kaum muda yang terkena
wabah "anti-sosial" saat ini dan terbuai dengan "komunitas mereka sendiri. "
taruna, tanggung jawab sosial, dan gerakan warga negara (civic movement)
sebenarnya sudah banyak, hanya saja terbatas pada dimensi pembahasan yang
tidak saling terkait. Seperti misalnya penelitian mengenai tanggung jawab sosial
2011; Rice & Reid, 1956) kemudian peran sekolah dalam membangun tanggung
jawab sosial (Yates, 1998; Martinek dkk., 2001). Tanggung jawab sosial dalam
konteks pembangunan pemuda (Mc Donough dkk., 2012). Tanggung jawab sosial
sosial kepada anak muda melalui literasi (Wolk, 2009). Pendidikan pemuda untuk
tanggung jawab sosial (Dyck, 2015). Perbandingan tanggung jawab sosial antara
pemuda dari negara Amerika dan Israel (Becker, 1976). Serta tanggung jawab
Ramamurthy, 2006).
yang berkaitan dengan pembangunan siswa di tingkat sekolah menengah dan juga
sosial pemuda hanya sedikit saja, karena studi mengenai tanggung jawab sosial ini
kepemudaan relatif banyak, namun khusus untuk organisasi karang taruna hanya
sedikit saja. Peranan pemuda karang taruna dalam konteks gotong royong
Darmawan, 2016).
Dari beberapa hasil studi yang sudah disebutkan, belum ada kajian
penelitian ini, yang membahas secara mendalam mengenai 3 aspek tersebut dalam
yaitu karang taruna. Sehingga, penelitian ini dirasa penting dalam mengungkap
dan menggambarkan secara mendalam mengenai karang taruna yang ideal dalam
membentuk mental pemuda yang memiliki tanggung jawab sosial. Penelitian ini
karang taruna dalam mewujudkan tanggung jawab sosial generasi muda, yang
kemudian dapat dijadikan sebagai role model bagi karang taruna lain.
1. Bagaimana peran dan fungsi karang taruna dalam mewujudkan tanggung jawab
lingkungan sosial?
karang taruna?
5. Bagaimana peran dan fungsi organisasi karang taruna sebagai gerakan warga
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
lingkungan sosial.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber rujukan bagi para peneliti pada
kewarganegaraan dalam dimensi sosial kultural yang saat ini masih jarang
secara luas dan mendalam mengenai isu-isu sosial pemuda dan masyarakat.
2. Manfaat Praktisi
a. Bagi Mahasiswa
b. Bagi Lembaga
c. Bagi Mayarakat
3. Secara Kebijakan
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan pemerintah, dalam hal ini
berbasis kepemudaan yakni karang taruna di daerah lain yang kurang berperan
4. Secara Isu
organisasi sosial.
Pembelajaran.
menjelaskan metode analisis pada subbab berikut ini: A. Metode dan Metode, B.
Dalam esai ini, Bab IV, yang merupakan pusat penelitian ini, akan
membahas hasil analisis dan diskusi yang terdiri dari: A. Deskripsi lokasi
Rekomendasi. Rekomendasi.