DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
2022
A. Latar Belakang
Generasi Milenial adalah generasi penerus bangsa Indonesia. yang eksistensinya sangat
generasi muda menjadi pelopor pergerakan kemerdekaan Indonesia kemudian menjadi tonggak
yang sangat menentukan dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Selanjutnya dinamika
peranan generasi muda yang dipelopori oleh generasi Milenial yang berpendidikan tinggi
sosial, dan budaya di Indonesia peranan generasi muda mengalami pasang surut. Di zaman
dalam kehidupan masyarakat menjadi semakin memudar, Hal ini dapat dibuktikan banyak
generasi Milenial yang lebih memilih kebudayaan negara lain, dibandingkan dengan
kebudayaan Indonesia.1
Lemahnya ketahanan budaya pada generasi Milenial juga ditunjukkan oleh terjadinya gejala
krisis identitas sebagai akibat semakin melemahnya norma-norma lama dan belum
terkonsolidasinya norma baru, yang telah mengakibatkan terjadinya sikap ambivalensi dan
disorientasi tata nilai. Disorientasi tata nilai, ditambah dengan tumbuh suburnya semangat
kebebasan, telah menyuburkan tumbuhnya pandangan yang serba boleh (permisif) yang telah
Negara Indonesia berlandaskan pada Pancasila, Untuk itu generasi muda perlu mereposisi
dengan meninggalkan budaya hedonis dan budaya luar yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila. Selain itu pemuda harus memberikan peranan yang lebih aktif dalam membumikan
Pancasila terutama dalam konteks kehidupan bermasyarakat. Peran inilah yang harus aktif
1
Efi Rusdiyani, Pembentukan Karakter dan Moralitas bagi Generasi Muda yang Berpedoman pada Nilai-
nilai Pancasila serta Kearifan Lokal (2022) diakses dari
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/10740/4%20Efi%20Rusdiyani.pdf?
sequence=1
dimainkan secara aktif oleh generasi muda bersama-sama dengan komponen masyarakat
lainnya untuk lebih menanamkan nilai-nilai Pancasila di tengah berbagai persoalan masyarakat
yang mulai terlepas dari jati diri dan identitas sebagai bangsa Indonesia..
nasional, dan jati diri sebagai suatu bangsa menghadapi ancaman dan tantangan, bahkan proses
degradasi ketahanan budaya, identitas nasional, dan jati diri sebagai suatu bangsa sudah sangat
dan krisis budaya, yang kemudian berujung pada lemahnya ketahanan budaya
B. Rumusan Masalah
C. Pembahasan
1. Pengertian Relevansi
Sebelum membahas lebih lanjut, lebih baik kita sama-sama memahami apa itu
Relevansi, Relevansi secara umum merupakan sebuah pengertian yang artinya disini
adalah berkaitan atau hubungan.2 Relevansi secara umum mempunyai kaitan dan
berhubungan erat dengan sebuah pokok permasalahan yang ada dan yang sedang kita
hadapi. Definisi lain dari relevan merupakan adanya hubungan langsung dengan
persoalan yang sedang kita hadapi, keuntungan dan timbal balik antara keduanya.
2
Paus Apartando, Kamus Populer, (Surabaya: PT. Arkola, 1994), h. 666
2. Pengertian Relevansi menurut ahli
Relevansi ialah mempunyai kaitan dan hubungan erat dengan pokok masalah
yang sedang di hadapi. Relevan merupakan hal-hal yang sama yang dimana
saling berkaitan dengan subjek dalam konteks yang tepat atau terhubung dan
b) Green (1995:16)
Relevansi adalah suatu sifat yang terdapat pada dokumen yang bisa membantu
Pengertian Karakter dan Moralitas Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian
seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini dan
digunakan sebagai landasan untuk cara pandang , bepikir, bersikap dan bertindak. Menurut Prof
Suyanto Ph.D karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu
untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. 5
3
Freedoomsiana, arti relevan dan relevansi (25 maret 2021) diakses dari
https://www.freedomsiana.id/arti-relevan-dan-relevansi/
4
Diadona Pengertian Relevansi Pendidikan, Prinsip, dan Nilai Informasi Akuntansi Menurut Para Ahli
(24 juni 2020) di akses dari https://www.diadona.id/d-stories/pengertian-relevansi-pendidikan-prinsip-
dan-nilai-informasi-akuntansi-menurut-para-ahli-2006244.html
5
Raden intan, pengertian pendidikan karakter, ( juni 2016) diakses dari
http://repository.radenintan.ac.id/2467/3/BAB_II.pdf
Menurut W. Poespoprodjo, Moralitas adalah Kualiatas dalam perbuatan manusia yang dengan
itu kita berkata benar atau salah , baik atau buruk atau dengan kata lain moralitas mencakup
Menurut Cronbach menjelaskan karakter dalam perspektif psikologi bahwa karakter sebagai
satu aspek dan kepribadian terbentuk oleh kebiasaan (habits) dan gagasan atau ide yang
keduanya tidak dapat dipisahkan, adapun tiga unsur yang terkait dengan pembentukan karakter,
Unsur-unsur tersebut saling ada keterkaitan satu dengan yang lainnya. Jadi untuk mengubah
karakter seseorang harus melakukan penataan ulang terhadap unsur-unsur kepribadian tersebut.
Bentuk dan nilai kehidupan yang terbaik adalah kebijaksanaan dalam menentukan pilihan-
pilihan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika seseorang dihadapkan pada pilihan perbuatan
yang baik bagi sesama, maka karakter orang baik adalah orang yang berupaya
melakukan perbuatan yang baik bagi orang lain dan juga bagi dirinya.
Perilaku generasi milenial , Perilaku merupakan hasil dari semua pengalaman dan
interaksi manusia dengan lingkungannya yang wujudnya yaitu pengetahuan, sikap, serta
tindakan. Perilaku adalah respon atau reaksi seorang individu terhadap stimulus luas
hayati individu dalam berinteraksi dengan lingkungan, mulai dari perilaku yang
Nampak maupun tidak Nampak, dari yang dirasakan sampai yang tidak di rasakan.
(Oktaviana:2015). 9
6
Dita p, pengertian Moralitas dan Kreativitas, (2022) Diakses dari
https://www.academia.edu/18000879/Pengertian_Moralitas_Dan_Kreativitas
7
Masrukhi unnes, Implementasi Pendidikan Karakter dalam Perkuliahan (26 januari 2015) Diakses dari
https://masrukhiunnes.wordpress.com/2015/01/26/implementasi-pendidikan-karakter-dalam-
perkuliahan/
8
Indrayani, pengertian prilaku, (2018) dikases dari
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/657/2/BAB%20II.pdf
9
Ivan Mulya Saputra, Peter Remy Yosy Pasla, PERBANDINGAN ORGANIZATION CITIZENSHIP BEHAVIOR
(OCB) PENDIDIK (DOSEN) DAN TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS XYZ,( 1 Agustus 2020) diambil dari
Redaksi Jurnal Parsimoni
Sebaliknya, perilaku karakter yang buruk adalah perbuatan yang dilakukan oleh
seseorang tetapi pelaku tersebut tidak peduli akibat yang ditimbulkan oleh tindakannya
terhadap orang lain. Lickona mengemukakan bahwa karakter terbagi dalam tiga aspek
yang saling berhubungan, yakni moral knowing, moral feeling, dan moral behavior.
Oleh karena itu karakter seseorang yang dipandang baik harus memenuhi tiga keinginan
aspek, yakni mengetahui hal yang baik (knowing the good), ada keinginan terhadap hal
yang baik (desiring the good), dan melakukan hal yang baik (doing the good). Sehingga
hal tersebut akan menjadi kebiasaan berfikir (habits of the mind), kebiasaan merasa
(habits of heart), dan kebiasaan bertindak (habits of action). Pandangan ini didasarkan
pada filosuf Yunani, Aristoteles, yang menyatakan bahwa sebuah karakter dikatakan
baik, jika keseluruhan performance seseorang yang baik moral knowing, moral feeling,
Perilaku merupakan hasil dari semua pengalaman dan interaksi manusia dengan
lingkungannya yang wujudnya yaitu pengetahuan, sikap, serta tindakan. Perilaku adalah
respon atau reaksi seorang individu terhadap stimulus luas ataupun dari dirinya sendiri
berinteraksi dengan lingkungan, mulai dari perilaku yang Nampak maupun tidak
bangsa Indonesia. yang dijadikan pedoman atau patokan dalam mendirikan Negara
Republik Indonesi (NKRI) yang sudah di pikirkan oleh perintis negara ini jauh sebelum
Indonesia di bentuk, dasar negara kita yaitu Pancasila menjadi patokan atau induk dari
pemikiran hidup yang sudah sesuai dengan nilai-nilai dari setiap agama dan aktivitas
maupun keseharian masyarakat Indonesia digunakan untuk menjadi sebuah Dasar atau
landasan, untuk semua warga Indonesia dalam aktivitas sehari-hari di masyarakat. Jadi
dapat disimpulkan bahwa peranan Pancasila ialah sebagai dasar untuk berlangsung nya
aturan yang ada, tidak ada satu orang pun yang berhak menentang nilai-nilai yang ada di
Ada beberapa tokoh yang mengemukakan pendapatnya tentang Pancasila yaitu Ir.
Pancasila adalah isi dalam jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun lamanya
terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja
falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.
b. Muh. Yamin
Pancasila berasal dari kata panca yang berarti “lima” dan sila berarti “sendi, atas,
dasar atau peraturan tingkah laku yang penting serta baik”. Dengan demikian
Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tingkah laku yang
c. Notonegoro
Pancasila adalah dasar falsafah dari negara Indonesia, sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwasanya Pancasila adalah dasar falsafah serta ideologi negara yang
kesatuan.10
seharusnya kita generasi penerus menerapkan nilai-nilai yang sudah ada, supaya kita
kehidupan yang harmonis, tanpa adanya perselisihan yang dapat menyebabkan retakan
era perkembangan zaman seperti sekarang ini dimana semakin pesatnya perkembangan
teknologi, menjadikan terlena nya kita sebagai generasi penerus yang sudah mulai
memudar nya nilai-nilai Pancasila yang ada di hati kita, yakni menyebabkan akan
terjadinya hal-hal buruk yang untuk negara kita, karena kemerosotan nya moral generasi
Moral di Indonesi juga ikut terpengaruh oleh tren-tren di era globalisasi saat ini,
moral Indonesi yang identik dengan ramah, gotongroyong, saling membantu dan
menjaga sopan santun telah tergeser oleh pengaruh budaya luar yang masuk ke Indonesi
10
Devi A., Fauzal F., Jordi W. A., Muhammad D. A. A, (2022) dikases pada
https://www.coursehero.com/file/pjteqa/Ada-beberapa-tokoh-yang-mengemukakan-pendapatnya-tentang-Pancasila-
yaitu-Ir/
jika dilihat dari perilakunya hal itu terjadi karena masih banyak tindakan-tindakan
1. Pada sila pertama tentang “ketuhanan yang maha esa”, sudah dapat di artikan
maknanya, tetapi sering kita jumpai masyarakat itu sendiri yang tidak menjalani
yang ada di sekitar kita, Ketika berkumandangnya azan sering kita jumpai
tongkrongn, dari hal tersebut dapat diketahui bahwa masih banyak orang-orang di
sekeliling kita yang tidak mematuhi aturan agama yang sudah di wakilkan oleh sila
2. Dan untuk sila kedua yang berisi tentang “kemanusiaan yang adil dan beradab”
sering kita jumpai dalam kehidupan berorganisasi dimasyarakat yang mana masih
juga pada perdebatan yang terjadi akibat suatu persoalan yang mana masih banyak
terjadi Ketika suatu kelompok tidak benar-benar membela yang benar melainkan
3. Untuk sila ketiga yang berisi tentang “persatuan Indonesia” contoh nya seperti pada
kemerdekaan papua seharusnya hal tersebut bisa di lakukan dengan baik-baik atau
bisa dengan perwakilan dari mahasiswa untuk menjumpai pemerintah. Agar untuk
menghindari ricuh yang dapat merugikan orang lain dan menyebabkan perpecahan
4. Pada sila ke empat yang berisi tentang “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
5. Untuk sila yang terakhir yang berisi tentang “keadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia” pada bagian ini masih sering dijumpai keadilan yang hanya berat
sebelah ataupun keadilan hanya untuk orang-orang yang beruang, karena hanya
orang-orang yang beruang saja yang bisa seenaknya mengatur keadilan, dan untuk
orang-orang yang tidak beruang Ketika membuat suatu kesalahan lagsung di hakimi
dengan tidakan yang berat dengan alasan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Dari kelima sila di atas dapat kita ketahui masih banyaknya pelanggaran-
pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat ataupun generasi milenial itu sendiri.
Karena kurangnya pemahaman akan kaitan dari nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat ataupun dalam aktivitas sehari-hari, oleh karena itu kita sebagi generasi
penerus harus lebih berusaha untuk melakukan segala upaya yang dapat memberikan
menjadi pandangan hidup, dasar Negara, dan pemersatu Negara yang majemuk
sekarang sudah terbengkalai tiada arti. Banyak masyarakat yang tidak mementingkan
Pancasila, sehingga norma, dan bahkan moral bangsa ini sudah mulai memudar. Hal ini
terlihat dari maraknya kejadian-kejadian yang bertentangan dengan nilai Pancasila yang
Hal-hal tersebut banyak dilakukan oleh remaja atau kaum muda Indonesia. Kaum muda
yang merupakan calon tulang punggung dan penerus bangsa malah melakukan hal yang
Dengan adanya globalisasi, maka generasi muda dengan mudah dan cepat mendapatkan
segala informasi dari seluruh dunia. Informasi tersebut termasuk kebudayaan dan cara
hidup manusia dari berbagai belahan dunia. Dan karena kurangnya pengetahuan dan
bimbingan, kerap kali remaja tidak mampu menyaring informasi yang mereka dapat.
Dan kebanyakan remaja tidak berpikir panjang. Mereka menganggap bahwa segala
sesuatu yang berbau barat itu keren dan dijadikan panutan. Padahal budaya barat sangat
tidak sesuai dan berbeda dengan budaya Indonesia. Misalnya budaya mengenakan
pakaian, kesopanan, cara hidup, dan lain-lain. Perbedaan tersebut yang menyebabkan
menjadikan bangsa Indonesia semakin mengalami keterpurukan. Oleh karena itu, ada
beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegahnya. Yang pertama, dari dalam diri
kita sendiri. Yaitu kita sebagai kaum muda harus mampu berpegang teguh dengan
kepribadian dan identitas kita, sebagai warga Indonesia. Jangan mudah terpengaruh
dengan hal-hal baru yang belum tentu sesuai dengan budaya kita. Kemudian setelah kita
memulai dari diri kita sendiri, barulah pihak kedua dapat membantu. Misalnya dengan
motivasi asas pembinaan dan pembangunan generasi muda, diharapkan generasi muda
mampu memainkan dan menjalankan peran yang penting dalam masa depan, dan
Eksistensi Pancasila dapat menjadi jawaban atas menyimpangan dan keterlenaan kaum
milenial di era serba cepat dan terbuka ini. Pancasila dapat menjadi jembatan bagi kaum
milenial untuk membuat batas atas pengaruh dunia luar, dan membuat batas perbedaan
agar mampu membedakan antara pengaruh negatif dan positif dari perkembangan
jaman.
a. Pertama, dengan gagasan yang luar biasa memberikan tempat “Ketuhanan Yang
Maha Esa” sebagai sila pertama. Sila ini bermakna bahwa diatas segalanya ada
Tuhan yang merupakan pusat segala sesuatu di dunia. Sila pertama ini berperan
sebagai pengingat untuk kaum milenial bahwa Tuhan merupakan sumber segala
sumber di kehidupan ini. Dengan hal ini mengajak kaum milenial bertawakal
bahwa dibalik kemampuan dan kecanggihan teknologi tidak ada yang mampu
mengantikan kehebatan yang dimiliki Tuhan. Diharapkan peran sila pertama ini
kesombongan dan mendapatkan sisi positif dari segala hal yang dijalani selama
menggunakan kekuasaan dan kemampuan yang ada di bumi untuk perilaku yang
sewenang-wenang karena ada kekuasaan Tuhan yang lebih besar dari pada
b. Selanjutnya peran Pancasila bagi generasi milenial cukup erat kaitannya dengan
sila ke dua Pancasila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Sila ini menjadi
kemanusiaan. Indonesia harus memiliki kaum yang berfikir bijaksana, adil, serta
tidak menganggap remeh segala sesuatu dan selalu berbuat kebaikan dengan
dan sifat yang seperti itu generasi milenial dapat mengatasi sifat tamak, dan
ingin menang sendiri sehingga kemajuan dan keunggulan bangsa dapat berada di
depan mata dan memiliki kemungkinan tercapai yang sangat besar. Selain itu
saling melengkapi jika terdapat kekurangan satu sama lain. Dengan begitu
Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat, bangsa yang saling mendukung antar
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Sila ini memiliki pesan dan peran
penting untuk menjadi acuan generasi milenial untuk selalu bersinergi dalam
perbedaan antar individu di negara Indonesia serta memiliki pendirian yang kuat
agar tidak mampu digoyahkan dan dipecah belah oleh bangsa lain. Generasi
milenial harus saling menyadarkan satu sama lain bahwa persatuan merupakan
kunci utama untuk maju bersama-sama. Tanpa persatuan cita-cita luhur bangsa
Indonesia tidak akan tercapai. Selain itu, generasi milenial wajib memiliki sifat
dan sikap kerja sama dan bergotong royong untuk meningkatkan derajat bangsa
Indonesia lebih tinggi dari pada bangsa lainnya, juga menunjukkan kehebatan
bangsa Indonesia di muka dunia. Negara yang kuat merupakan negara yang
generasi penerusnya mampu bersatu dan saling bersinergi satu sama lain.
dan menghormati pendapat orang lain. Dengan begitu generasi penerus bangsa
akan terbiasa untuk mengambil segala keputusan dengan bijak dan tidak otoriter
ini akan serta merta menjadi jembatan emas Indonesia untuk saling percaya dan
kuat dalam menghadapi tantangan dan hambatan yang terjadi selama
e. Sila yang terakhir “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Sila
terakhir ini memiliki pesan yang sangat mulia, serta memiliki peran sebagai
pengingat dan pendorong bagi generasi muda. Generasi milenial harus mampu
Indonesia. Dalam hal ini generasi milenial harus mampu untuk saling
keadilan bagi seluruh rakyat. Sila ini juga mengajarkan kaum muda untuk
memiliki rasa kepedulian yang tangguh dan kuat. Rasa saling memiliki antar
warga negara juga harus dipupuk demi menjalankan nilai luhur yang ada pada
sila ini. Pemerataan keadilan akan membuat bangsa Indonesia semakin memiliki
kemajuan bangsa Indonesia di bawah tangan para kaum mudanya yakni generasi
milenial.11
Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa Pancasila memiliki peran yang sangat
Bangsa Indonesia sangat bergantung pada genereasi ini, kesuksesan generasi milenial
sama saja dengan kesuksesan bangsa Indonesia. Maka dari itu, pada dasarnya generasi
milenial harus tetap memelihara dan terus mengamalkan nilai-nilai luhur yang
Yang perlu menjadi cacatan bahwa Pancasila bukan hanya sekedar dihafal, namun juga
harus diamalkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari – hari baik dalam kehidupan
generasi milenial juga merupakan tonggak peradaban bangsa, ada dan tidaknya bangsa
negara dan bangsanya sendiri. Pancasila di sini tidak hanya sekedar membangun
karakter tetapi juga sebagai acuan dan dorongan untuk membangun negara yang lebih
baik lagi. Generasi milenial memiliki kewajiban untuk saling menjaga satu sama lain
dan memiliki peran untuk Bersama-sama untuk membangun Indonesia yang nyaman,
aman, dan utuh. Indonesia merupakan tempat lahir dan tanah air dari setiap generasi,
demikian kewajiban berat ini akan terasa ringan jika pada generasi milenial saling
bergantung dan kerjasama untuk bersama-sama melangkah menuju Indonesia lebih baik
lagi.
terdahulu untuk tetap menjaga warisan mereka dengan utuh dan semakin maju. Generasi
mileniallah yang akan membawa obor dan menyalakan semangat bangs aini untuk terus
dalam kehidupan ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, mewujudkan kemanusiaan yang adil
semangat Pancasila dalam diri kita, karena hal tersebut merupakan jati diri Bangsa
Indonesia. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan rasa semangat
pancasila salah satunya bisa terjun langsung kepada para pelajar ataupun mahasiswa
Sosialisasi tentang nilai-nilai Pancasila sangat diperlukan agar generasi muda yang
akan menjadi penerus bangsa ini tidak lupa dan bisa terus menjaga jati diri Bangsa
Indonesia. Mengingat bahwa di era industri 4.0 ini, para generasi millenial akan dituntut
dikhawatirkan banyak remaja akan mulai melupakan jati diri Bangsa Indonesia.
dan juga tingkah laku generasi milenial, akibat dari perkembangan ilmu teknologi
tersebut, pancasila kini sedikit demi sedikit mulai tergerus oleh globalisasi yang selalu
memberi pengaruh buruk terhadap generasi milenial.
Generasi milenial adalah generasi yang tidak lepas dari perkembangan teknologi,
tingkat penggunaan internet saat ini sangatlah meningkat, dimana anak yang berusia
mulai dari 7Th ke atas sudah dapat menggunakan gadjetnya untuk membuka segala
macam hal yang terdapat di internet. Maka dari itu mari kita isi waktu luang kita dengan
melakukan hal positif dengan begitu kita dapat berguna bagi orang lain.
1. Menjaga toleransi atau saling hormat menghormati di antara umat beragama agar
2. Menghargai perbedaan di tengah masyarakat yang terdiri dari banyak suku, agama,
3. Meningkatkan kreativitas dan inovasi dari diri sendiri untuk memajukan bangsa
Indonesia.
4. Ikut serta dalam pemilihan umum dengan kita menggunakan hak pilih atau mengajak
5. Selalu berusaha sebaik mungkin untuk membantu orang-orang yang sedang dilanda
kesulitan.12
12
Anonim, (2022) Penerapan Nilai Pancasila Pada Generasi Milenial diakses pad
https://bam.stiki.ac.id/penerapan-nilai-pancasila-pada-generasi-milenial/
D. Kesimpulan
1. Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia Pada Masa Kini.
sebagai pedoman dalam penyelenggaraan negara dan dasar kehidupan terkait aktivitas serta
2. Pengertian Karakter dan Moralitas Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian
seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini dan
digunakan sebagai landasan untuk cara pandang , bepikir, bersikap dan bertindak
4. Peran Pancasila bagi generasi milenial adalah dapat menjadi jembatan bagi kaum
milenial untuk membuat batas atas pengaruh dunia luar, dan membuat batas
perbedaan agar mampu membedakan antara pengaruh negatif dan positif dari
perkembangan jaman
Meningkatkan kreativitas dan inovasi dari diri sendiri untuk memajukan bangsa
Indonesia.
.Ikut serta dalam pemilihan umum dengan kita menggunakan hak pilih atau
mengajak orang lain untuk menggunakan hak pilihnya.
Selalu berusaha sebaik mungkin untuk membantu orang-orang yang sedang
dilanda kesulitan.
E. Daftar Pustaka
Diadona, (24 juni 2020) ‘’ Pengertian Relevansi Pendidikan, Prinsip, dan Nilai
Informasi Akuntansi Menurut Para Ahli ’’ (online)
https://www.diadona.id/d-stories/pengertian-relevansi-pendidikan-prinsip-dan-
nilai-informasi-akuntansi-menurut-para-ahli-2006244.html
Rusdiyani Efi , (2022) ‘’ Pembentukan Karakter dan Moralitas bagi Generasi Muda
yang Berpedoman pada Nilai-nilai Pancasila serta Kearifan Lokal’’ (online)
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/10740/4%20Efi
%20Rusdiyani.pdf?sequence=1
Alghifari Mahesa, (Juni 1, 2021) “ Peran Pancasila bagi Generasi Milenial” (Online)
https://kmjurnalistik.com/2021/06/01/peran-pancasila-bagi-generasi-
https://www.kompasiana.com/vellamassardi/5a705d97ab12ae2e6674ad93/
memudarnya-nilai-pancasila-di-kalangan-anak-muda
https://bam.stiki.ac.id/penerapan-nilai-pancasila-pada-generasi-milenial/