Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PANCASILA

RELEVANSI PANCASILA TERHADAP MORAL GENERASI MILENIAL DI


ERA GLOBALISASI

DISUSUN OLEH :

ADE FITRI (06111182126007)

DOSEN PENGAMPU :

ZULHIDAYAT, S.H, M.H.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN

2022
A. Latar Belakang
Generasi Milenial adalah generasi penerus bangsa Indonesia. yang eksistensinya sangat

menentukan langkah kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia ke depan.Eksistensi

generasi muda menjadi pelopor pergerakan kemerdekaan Indonesia kemudian menjadi tonggak

yang sangat menentukan dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Selanjutnya dinamika

peranan generasi muda yang dipelopori oleh generasi Milenial yang berpendidikan tinggi

berkembang di berbagai bidang kehidupan. Seiring dengan dinamika perkembangan politik,

sosial, dan budaya di Indonesia peranan generasi muda mengalami pasang surut. Di zaman

globalisasi sekarang peranan generasi Milenial terutama dalam mengimplementasikan Pancasila

dalam kehidupan masyarakat menjadi semakin memudar, Hal ini dapat dibuktikan banyak

generasi Milenial yang lebih memilih kebudayaan negara lain, dibandingkan dengan

kebudayaan Indonesia.1

Lemahnya ketahanan budaya pada generasi Milenial juga ditunjukkan oleh terjadinya gejala

krisis identitas sebagai akibat semakin melemahnya norma-norma lama dan belum

terkonsolidasinya norma baru, yang telah mengakibatkan terjadinya sikap ambivalensi dan

disorientasi tata nilai. Disorientasi tata nilai, ditambah dengan tumbuh suburnya semangat

kebebasan, telah menyuburkan tumbuhnya pandangan yang serba boleh (permisif) yang telah

mengakibatkan menguatnya budaya hedonis generasi Milenial

Negara Indonesia berlandaskan pada Pancasila, Untuk itu generasi muda perlu mereposisi

perilaku dan perannya dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila. dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Saatnya generasi muda mereposisi perilakunya

dengan meninggalkan budaya hedonis dan budaya luar yang tidak sesuai dengan nilai-nilai

Pancasila. Selain itu pemuda harus memberikan peranan yang lebih aktif dalam membumikan

Pancasila terutama dalam konteks kehidupan bermasyarakat. Peran inilah yang harus aktif

1
Efi Rusdiyani, Pembentukan Karakter dan Moralitas bagi Generasi Muda yang Berpedoman pada Nilai-
nilai Pancasila serta Kearifan Lokal (2022) diakses dari
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/10740/4%20Efi%20Rusdiyani.pdf?
sequence=1
dimainkan secara aktif oleh generasi muda bersama-sama dengan komponen masyarakat

lainnya untuk lebih menanamkan nilai-nilai Pancasila di tengah berbagai persoalan masyarakat

yang mulai terlepas dari jati diri dan identitas sebagai bangsa Indonesia..

Globalisasi dengan segala dimensinya menyebabkan berbagai ketahanan budaya, identitas

nasional, dan jati diri sebagai suatu bangsa menghadapi ancaman dan tantangan, bahkan proses

degradasi ketahanan budaya, identitas nasional, dan jati diri sebagai suatu bangsa sudah sangat

tampak dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Globalisasi telah mengakibatkan goncangan

dan krisis budaya, yang kemudian berujung pada lemahnya ketahanan budaya

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud Relevansi Pancasila ?


2. Apa itu Karakter dan Moralitas ?
3. Mengapa Banyak Generasi Milenial Mengabaikan Nilai-nilai Pancasila?
4. Apa peran pancasila Bagi Generasi Milenial ?
5. Bagaimana cara menanam Nilai-Nilai Pancasila pada generasi milenial.

C. Pembahasan

1. Pengertian Relevansi

Sebelum membahas lebih lanjut, lebih baik kita sama-sama memahami apa itu

Relevansi, Relevansi secara umum merupakan sebuah pengertian yang artinya disini

adalah berkaitan atau hubungan.2 Relevansi secara umum mempunyai kaitan dan

berhubungan erat dengan sebuah pokok permasalahan yang ada dan yang sedang kita

hadapi. Definisi lain dari relevan merupakan adanya hubungan langsung dengan

persoalan yang sedang kita hadapi, keuntungan dan timbal balik antara keduanya.

2
Paus Apartando, Kamus Populer, (Surabaya: PT. Arkola, 1994), h. 666
2. Pengertian Relevansi menurut ahli

a) Menurut Ainon Mohm (2005)

Relevansi ialah mempunyai kaitan dan hubungan erat dengan pokok masalah

yang sedang di hadapi. Relevan merupakan hal-hal yang sama yang dimana

saling berkaitan dengan subjek dalam konteks yang tepat atau terhubung dan

terkait dengan situasi yang di hadapi saat ini.3

b) Green (1995:16)

Relevansi adalah suatu sifat yang terdapat pada dokumen yang bisa membantu

pengarang dalam memecahkan kebutuhan informasi.4

3. Pengertian Karakter Dan Moralitas

Pengertian Karakter dan Moralitas Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian

seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini dan

digunakan sebagai landasan untuk cara pandang , bepikir, bersikap dan bertindak. Menurut Prof

Suyanto Ph.D karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu

untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. 5

3
Freedoomsiana, arti relevan dan relevansi (25 maret 2021) diakses dari
https://www.freedomsiana.id/arti-relevan-dan-relevansi/
4
Diadona Pengertian Relevansi Pendidikan, Prinsip, dan Nilai Informasi Akuntansi Menurut Para Ahli
(24 juni 2020) di akses dari https://www.diadona.id/d-stories/pengertian-relevansi-pendidikan-prinsip-
dan-nilai-informasi-akuntansi-menurut-para-ahli-2006244.html
5
Raden intan, pengertian pendidikan karakter, ( juni 2016) diakses dari
http://repository.radenintan.ac.id/2467/3/BAB_II.pdf
Menurut W. Poespoprodjo, Moralitas adalah Kualiatas dalam perbuatan manusia yang dengan

itu kita berkata benar atau salah , baik atau buruk atau dengan kata lain moralitas mencakup

pengertian tentang baik buruknya perbuatan manusia. 6

Menurut Cronbach menjelaskan karakter dalam perspektif psikologi bahwa karakter sebagai

satu aspek dan kepribadian terbentuk oleh kebiasaan (habits) dan gagasan atau ide yang

keduanya tidak dapat dipisahkan, adapun tiga unsur yang terkait dengan pembentukan karakter,

yaitu keyakinan (beliefs), perasaan (feelings), dan tindakan (actions). 7

Unsur-unsur tersebut saling ada keterkaitan satu dengan yang lainnya. Jadi untuk mengubah

karakter seseorang harus melakukan penataan ulang terhadap unsur-unsur kepribadian tersebut.

Bentuk dan nilai kehidupan yang terbaik adalah kebijaksanaan dalam menentukan pilihan-

pilihan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika seseorang dihadapkan pada pilihan perbuatan

yang baik bagi sesama, maka karakter orang baik adalah orang yang berupaya

melakukan perbuatan yang baik bagi orang lain dan juga bagi dirinya.

Perilaku generasi milenial , Perilaku merupakan hasil dari semua pengalaman dan

interaksi manusia dengan lingkungannya yang wujudnya yaitu pengetahuan, sikap, serta

tindakan. Perilaku adalah respon atau reaksi seorang individu terhadap stimulus luas

ataupun dari dirinya sendiri (Notoatmojo:2010).8 Perilaku adalah segenap manifestasi

hayati individu dalam berinteraksi dengan lingkungan, mulai dari perilaku yang

Nampak maupun tidak Nampak, dari yang dirasakan sampai yang tidak di rasakan.

(Oktaviana:2015). 9

6
Dita p, pengertian Moralitas dan Kreativitas, (2022) Diakses dari
https://www.academia.edu/18000879/Pengertian_Moralitas_Dan_Kreativitas
7
Masrukhi unnes, Implementasi Pendidikan Karakter dalam Perkuliahan (26 januari 2015) Diakses dari
https://masrukhiunnes.wordpress.com/2015/01/26/implementasi-pendidikan-karakter-dalam-
perkuliahan/
8
Indrayani, pengertian prilaku, (2018) dikases dari
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/657/2/BAB%20II.pdf
9
Ivan Mulya Saputra, Peter Remy Yosy Pasla, PERBANDINGAN ORGANIZATION CITIZENSHIP BEHAVIOR
(OCB) PENDIDIK (DOSEN) DAN TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS XYZ,( 1 Agustus 2020) diambil dari
Redaksi Jurnal Parsimoni
Sebaliknya, perilaku karakter yang buruk adalah perbuatan yang dilakukan oleh

seseorang tetapi pelaku tersebut tidak peduli akibat yang ditimbulkan oleh tindakannya

terhadap orang lain. Lickona mengemukakan bahwa karakter terbagi dalam tiga aspek

yang saling berhubungan, yakni moral knowing, moral feeling, dan moral behavior.

Oleh karena itu karakter seseorang yang dipandang baik harus memenuhi tiga keinginan

aspek, yakni mengetahui hal yang baik (knowing the good), ada keinginan terhadap hal

yang baik (desiring the good), dan melakukan hal yang baik (doing the good). Sehingga

hal tersebut akan menjadi kebiasaan berfikir (habits of the mind), kebiasaan merasa

(habits of heart), dan kebiasaan bertindak (habits of action). Pandangan ini didasarkan

pada filosuf Yunani, Aristoteles, yang menyatakan bahwa sebuah karakter dikatakan

baik, jika keseluruhan performance seseorang yang baik moral knowing, moral feeling,

dan moral action.

Perilaku generasi milenial

Perilaku merupakan hasil dari semua pengalaman dan interaksi manusia dengan

lingkungannya yang wujudnya yaitu pengetahuan, sikap, serta tindakan. Perilaku adalah

respon atau reaksi seorang individu terhadap stimulus luas ataupun dari dirinya sendiri

(Notoatmojo:2010). Perilaku adalah segenap manifestasi hayati individu dalam

berinteraksi dengan lingkungan, mulai dari perilaku yang Nampak maupun tidak

Nampak, dari yang dirasakan sampai yang tidak di rasakan. (Oktaviana:2015).

4. Relevansi pancsila terhadap moral generasi milenial

Setelah mengetahui apa itu Relevansi barulah kita lanjut ke pembahasan

selanjutnya mengenai pengaruh dari Pancasila terhadap perilaku generasi milenial,


seperti yang kita ketahui Pancasila adalah dasar negara serta pemikiran hidup bagi

bangsa Indonesia. yang dijadikan pedoman atau patokan dalam mendirikan Negara

Republik Indonesi (NKRI) yang sudah di pikirkan oleh perintis negara ini jauh sebelum

Indonesia di bentuk, dasar negara kita yaitu Pancasila menjadi patokan atau induk dari

hukum-hukum yang berlangsung di Indonesia, sementara itu Pancasila selaku

pemikiran hidup yang sudah sesuai dengan nilai-nilai dari setiap agama dan aktivitas

maupun keseharian masyarakat Indonesia digunakan untuk menjadi sebuah Dasar atau

landasan, untuk semua warga Indonesia dalam aktivitas sehari-hari di masyarakat. Jadi

dapat disimpulkan bahwa peranan Pancasila ialah sebagai dasar untuk berlangsung nya

aturan yang ada, tidak ada satu orang pun yang berhak menentang nilai-nilai yang ada di

Pancasila secara sepihak.

Ada beberapa tokoh yang mengemukakan pendapatnya tentang Pancasila yaitu Ir.

Soekarno, Muh. Yamin, dan Notonegoro:

a). Ir. Soekarno

Pancasila adalah isi dalam jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun lamanya

terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja

falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.

b. Muh. Yamin

Pancasila berasal dari kata panca yang berarti “lima” dan sila berarti “sendi, atas,

dasar atau peraturan tingkah laku yang penting serta baik”. Dengan demikian

Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tingkah laku yang

penting dan baik.

c. Notonegoro
Pancasila adalah dasar falsafah dari negara Indonesia, sehingga dapat diambil

kesimpulan bahwasanya Pancasila adalah dasar falsafah serta ideologi negara yang

dapat diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar

kesatuan.10

Dari rumusan Pancasila yang di buat oleh tokoh-tokoh nasional tersebut,

seharusnya kita generasi penerus menerapkan nilai-nilai yang sudah ada, supaya kita

dapat menerapkannya di kehidupan bermasyarakat dan bernegara agar terciptanya

kehidupan yang harmonis, tanpa adanya perselisihan yang dapat menyebabkan retakan

pada negara kita.

Begitu juga dengan perilaku generasi milenial terhadap nilai-nilai Pancasila. Di

era perkembangan zaman seperti sekarang ini dimana semakin pesatnya perkembangan

teknologi, menjadikan terlena nya kita sebagai generasi penerus yang sudah mulai

memudar nya nilai-nilai Pancasila yang ada di hati kita, yakni menyebabkan akan

terjadinya hal-hal buruk yang untuk negara kita, karena kemerosotan nya moral generasi

penerus di era milenium ini.

Moral di Indonesi juga ikut terpengaruh oleh tren-tren di era globalisasi saat ini,

moral Indonesi yang identik dengan ramah, gotongroyong, saling membantu dan

menjaga sopan santun telah tergeser oleh pengaruh budaya luar yang masuk ke Indonesi

10
Devi A., Fauzal F., Jordi W. A., Muhammad D. A. A, (2022) dikases pada
https://www.coursehero.com/file/pjteqa/Ada-beberapa-tokoh-yang-mengemukakan-pendapatnya-tentang-Pancasila-
yaitu-Ir/
jika dilihat dari perilakunya hal itu terjadi karena masih banyak tindakan-tindakan

menyimpang yang seolah menghapus nilai-nilai dari pancasila.

1. Pada sila pertama tentang “ketuhanan yang maha esa”, sudah dapat di artikan

maknanya, tetapi sering kita jumpai masyarakat itu sendiri yang tidak menjalani

perintah beribadah sebagai umat yang beragama. Contohnya seperti lingkungan

yang ada di sekitar kita, Ketika berkumandangnya azan sering kita jumpai

masyarakat ataupun remaja yang pura-pura tidak mendengar atau sengaja

mengabaikan panggilan tersebut dan malah lebih mementingkan obrolan

tongkrongn, dari hal tersebut dapat diketahui bahwa masih banyak orang-orang di

sekeliling kita yang tidak mematuhi aturan agama yang sudah di wakilkan oleh sila

pertama dari pancasila.

2. Dan untuk sila kedua yang berisi tentang “kemanusiaan yang adil dan beradab”

sering kita jumpai dalam kehidupan berorganisasi dimasyarakat yang mana masih

banyak remaja-remaja yang asik dengan obrolan masing-masing kelompok dan

tidak memperdulikan individu-individu yang ada di sekitarnya, dan sering terjadi

juga pada perdebatan yang terjadi akibat suatu persoalan yang mana masih banyak

terjadi Ketika suatu kelompok tidak benar-benar membela yang benar melainkan

malah membela anggota kelompok nya yang sudah jelas salah.

3. Untuk sila ketiga yang berisi tentang “persatuan Indonesia” contoh nya seperti pada

pertengahan 2019, terjadi ricuh mahasiwa papua di malang yang menuntut

kemerdekaan papua seharusnya hal tersebut bisa di lakukan dengan baik-baik atau
bisa dengan perwakilan dari mahasiswa untuk menjumpai pemerintah. Agar untuk

menghindari ricuh yang dapat merugikan orang lain dan menyebabkan perpecahan

bagi bangsa kita sendiri.

4. Pada sila ke empat yang berisi tentang “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” dalam hal ini bisa kita

contohkan seperti, menghargai pendapat orang lain Ketika memberikan saran

ataupun masukan walaupun apa yang di sampaikan nya tidak sesuai.

5. Untuk sila yang terakhir yang berisi tentang “keadilan bagi seluruh rakyat

Indonesia” pada bagian ini masih sering dijumpai keadilan yang hanya berat

sebelah ataupun keadilan hanya untuk orang-orang yang beruang, karena hanya

orang-orang yang beruang saja yang bisa seenaknya mengatur keadilan, dan untuk

orang-orang yang tidak beruang Ketika membuat suatu kesalahan lagsung di hakimi

dengan tidakan yang berat dengan alasan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Dari kelima sila di atas dapat kita ketahui masih banyaknya pelanggaran-

pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat ataupun generasi milenial itu sendiri.

Karena kurangnya pemahaman akan kaitan dari nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan

bermasyarakat ataupun dalam aktivitas sehari-hari, oleh karena itu kita sebagi generasi

penerus harus lebih berusaha untuk melakukan segala upaya yang dapat memberikan

pemahaman dari setiap nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila.

5. Penyebab generasi milenial mengabaikan nilai nilai pancasila


Akhir-akhir ini, nila-nilai pancasila sudah tidak dihiraukan dan sudah  diabaikan oleh

masyarakat termasuk generasi muda didalamnya. Nilai pancasila yang seharusnya

menjadi pandangan hidup, dasar Negara, dan pemersatu Negara yang majemuk

sekarang sudah terbengkalai tiada arti. Banyak masyarakat yang tidak mementingkan

Pancasila, sehingga norma, dan bahkan moral bangsa ini sudah mulai memudar. Hal ini

terlihat dari maraknya kejadian-kejadian yang bertentangan dengan nilai Pancasila yang

melanda Indonesia. Seperti contohnya pembunuhan, pemerkosaan, tawuran, curanmor.

Hal-hal tersebut banyak dilakukan oleh remaja atau kaum muda Indonesia. Kaum muda

yang merupakan calon tulang punggung dan penerus bangsa malah melakukan hal yang

bertentangan dengan pancasila. Generasi akan kehilangan fungsinya sebagai penerus

bangsa jika hal ini terus berlangsung.

Penyebab memudarnya nilai pancasila di kalangan remaja ialah adanya globalisasi.

Dengan adanya globalisasi, maka generasi muda dengan mudah dan cepat mendapatkan

segala informasi dari seluruh dunia. Informasi tersebut termasuk kebudayaan dan cara

hidup manusia dari berbagai belahan dunia. Dan karena kurangnya pengetahuan dan

bimbingan, kerap kali remaja tidak mampu menyaring informasi yang mereka dapat.

Dan kebanyakan remaja tidak berpikir panjang. Mereka menganggap bahwa segala

sesuatu yang berbau barat itu keren dan dijadikan panutan. Padahal budaya barat sangat

tidak sesuai dan berbeda  dengan budaya Indonesia. Misalnya budaya mengenakan

pakaian, kesopanan, cara hidup, dan lain-lain. Perbedaan tersebut yang menyebabkan

terjadinya penyimpangan-penyimpangan di atas. Hal ini jika diteruskan pasti akan

menjadikan bangsa Indonesia semakin mengalami keterpurukan. Oleh karena itu, ada

beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegahnya. Yang pertama, dari dalam diri

kita sendiri. Yaitu kita sebagai kaum muda harus mampu berpegang teguh dengan
kepribadian dan identitas kita, sebagai warga Indonesia. Jangan mudah terpengaruh

dengan hal-hal baru yang belum tentu sesuai dengan budaya kita. Kemudian setelah kita

memulai dari diri kita sendiri, barulah pihak kedua dapat membantu. Misalnya dengan

menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan generasi muda. Dengan adanya

motivasi asas pembinaan dan pembangunan generasi muda, diharapkan generasi muda

mampu mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan diharapkan

mampu memainkan dan menjalankan peran yang penting dalam masa depan, dan

mampu membawa Indonesia kea rah yang lebih baik.

6. Peran Pancasila bagi Generasi Milenial

Eksistensi Pancasila dapat menjadi jawaban atas menyimpangan dan keterlenaan kaum

milenial di era serba cepat dan terbuka ini. Pancasila dapat menjadi jembatan bagi kaum

milenial untuk membuat batas atas pengaruh dunia luar, dan membuat batas perbedaan

agar mampu membedakan antara pengaruh negatif dan positif dari perkembangan

jaman.

Peran Pancasila dengan makna intinya bagi kaum milenial.

a. Pertama, dengan gagasan yang luar biasa memberikan tempat “Ketuhanan Yang

Maha Esa” sebagai sila pertama. Sila ini bermakna bahwa diatas segalanya ada

Tuhan yang merupakan pusat segala sesuatu di dunia. Sila pertama ini berperan

sebagai pengingat untuk kaum milenial bahwa Tuhan merupakan sumber segala

sumber di kehidupan ini. Dengan hal ini mengajak kaum milenial bertawakal

bahwa dibalik kemampuan dan kecanggihan teknologi tidak ada yang mampu
mengantikan kehebatan yang dimiliki Tuhan. Diharapkan peran sila pertama ini

mampu mempertebal iman generasi milenial sehingga dapat meminimalisir sifat

kesombongan dan mendapatkan sisi positif dari segala hal yang dijalani selama

kehidupan berlangsung. Dan sebagai pengingat bahwa manusia tidak dapat

menggunakan kekuasaan dan kemampuan yang ada di bumi untuk perilaku yang

sewenang-wenang karena ada kekuasaan Tuhan yang lebih besar dari pada

kekuasaan manusia di bumi ini.

b. Selanjutnya peran Pancasila bagi generasi milenial cukup erat kaitannya dengan

sila ke dua Pancasila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Sila ini menjadi

acuan bagi generasi milenial untuk menjalankan kehidupan sehari-hari baik

dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam memperjuangkan

kemajuan dan keunggulan, generasi milenial wajib mempertimbangkan sisi

kemanusiaan. Indonesia harus memiliki kaum yang berfikir bijaksana, adil, serta

tidak menganggap remeh segala sesuatu dan selalu berbuat kebaikan dengan

mementingkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi. Dengan sikap

dan sifat yang seperti itu generasi milenial dapat mengatasi sifat tamak, dan

ingin menang sendiri sehingga kemajuan dan keunggulan bangsa dapat berada di

depan mata dan memiliki kemungkinan tercapai yang sangat besar. Selain itu

memanusiakan sesama akan membangun sikap saling memiliki sehingga mampu

saling melengkapi jika terdapat kekurangan satu sama lain. Dengan begitu

Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat, bangsa yang saling mendukung antar

warga negaranya, dan mampu mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang

menjadi unggul diantara bangsa-bangsa lainnya.


c. Kemudian, sila ketiga “Persatuan Indonesia”. Sila ini berhubungan dengan

persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Sila ini memiliki pesan dan peran

penting untuk menjadi acuan generasi milenial untuk selalu bersinergi dalam

menciptakan persatuan bangsa Indonesia. Dengan cara yang seperti apa?

Jawabannya dengan cara senantiasa selalu menanamkan sikap toleransi terhadap

perbedaan antar individu di negara Indonesia serta memiliki pendirian yang kuat

agar tidak mampu digoyahkan dan dipecah belah oleh bangsa lain. Generasi

milenial harus saling menyadarkan satu sama lain bahwa persatuan merupakan

kunci utama untuk maju bersama-sama. Tanpa persatuan cita-cita luhur bangsa

Indonesia tidak akan tercapai. Selain itu, generasi milenial wajib memiliki sifat

dan sikap kerja sama dan bergotong royong untuk meningkatkan derajat bangsa

Indonesia lebih tinggi dari pada bangsa lainnya, juga menunjukkan kehebatan

bangsa Indonesia di muka dunia. Negara yang kuat merupakan negara yang

generasi penerusnya mampu bersatu dan saling bersinergi satu sama lain.

d. Kemudian peran sila ke empat Pancasila “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh

Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan”. Generasi milenial

harus memiliki sikap yang demokratis, dengan mengedepankan musyawarah

mufakat untuk melakukan pengambilan keputusan. Sikap demokratis akan

memberikan pelajaran dan membiasakan generasi milenial untuk saling menjaga

dan menghormati pendapat orang lain. Dengan begitu generasi penerus bangsa

akan terbiasa untuk mengambil segala keputusan dengan bijak dan tidak otoriter

serta berdasarkan keputusan bersama dari hasil musyawarah mufakat. Perilaku

ini akan serta merta menjadi jembatan emas Indonesia untuk saling percaya dan
kuat dalam menghadapi tantangan dan hambatan yang terjadi selama

memperjuangkan cita-cita luhur negeri ini.

e. Sila yang terakhir “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Sila

terakhir ini memiliki pesan yang sangat mulia, serta memiliki peran sebagai

pengingat dan pendorong bagi generasi muda. Generasi milenial harus mampu

saling mendukung dan mengusahakan keadilan sosial bagi sesama rakyat

Indonesia. Dalam hal ini generasi milenial harus mampu untuk saling

mengingatkan dan mendukung, jika terjadi ketidakadilan di negeri ini, generasi

milenial dapat menjadi garda terdepan dalam mengkritik, dan mengupayakan

keadilan bagi seluruh rakyat. Sila ini juga mengajarkan kaum muda untuk

memiliki rasa kepedulian yang tangguh dan kuat. Rasa saling memiliki antar

warga negara juga harus dipupuk demi menjalankan nilai luhur yang ada pada

sila ini. Pemerataan keadilan akan membuat bangsa Indonesia semakin memiliki

terhadap bangsanya sendiri. Sikap-sikap inilah yang akan menjadi tonggak

kemajuan bangsa Indonesia di bawah tangan para kaum mudanya yakni generasi

milenial.11

Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa Pancasila memiliki peran yang sangat

penting untuk membangun karakter generasi milenial mempersiapkan masa depan.

Bangsa Indonesia sangat bergantung pada genereasi ini, kesuksesan generasi milenial

sama saja dengan kesuksesan bangsa Indonesia. Maka dari itu, pada dasarnya generasi

milenial harus tetap memelihara dan terus mengamalkan nilai-nilai luhur yang

terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-harinya. Melalui Pancasila

karakter religius, peduli, kerjasama, gotongroyong, demokratis, musyarawah mufakat,


11
Mahesa Alghifari, “ Peran Pancasila bagi Generasi Milenial” (Juni 1, 2021) diakses pada
https://kmjurnalistik.com/2021/06/01/peran-pancasila-bagi-generasi-
nasionalisme, patriotisme, dan adil dalam jiwa dan diri generasi milenial dapat tertanam.

Yang perlu menjadi cacatan bahwa Pancasila bukan hanya sekedar dihafal, namun juga

harus diamalkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari – hari baik dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

generasi milenial juga merupakan tonggak peradaban bangsa, ada dan tidaknya bangsa

kedepannya bergantung pada kemampuan generasi penerusnya dalam mempertahankan

negara dan bangsanya sendiri. Pancasila di sini tidak hanya sekedar membangun

karakter tetapi juga sebagai acuan dan dorongan untuk membangun negara yang lebih

baik lagi. Generasi milenial memiliki kewajiban untuk saling menjaga satu sama lain

dan memiliki peran untuk Bersama-sama untuk membangun Indonesia yang nyaman,

aman, dan utuh. Indonesia merupakan tempat lahir dan tanah air dari setiap generasi,

generasi selanjutnya yang selalu memiliki kewajiban untuk menjaganya. Dengan

demikian kewajiban berat ini akan terasa ringan jika pada generasi milenial saling

bergantung dan kerjasama untuk bersama-sama melangkah menuju Indonesia lebih baik

lagi.

Marilah bersama-sama menggenggam tongkat estafet yang telah diperjuangkan kaum

terdahulu untuk tetap menjaga warisan mereka dengan utuh dan semakin maju. Generasi

mileniallah yang akan membawa obor dan menyalakan semangat bangs aini untuk terus

berkobar. Melalui Pancasila generasi milenial dapat membangun Indonesia yang

semakin jaya pada kehidupan selanjutnya di masa yang akan datang


7. menanam Nilai-Nilai Pancasila pada generasi milenial.

    Semangat Pancasila ialah semangat persatuan dan kesatuan yang di implementasikan

dalam kehidupan ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, mewujudkan kemanusiaan yang adil

dan beradab, Persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah

kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan serta keadilan sosial bagi seluruh

rakyat. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita harus bisa menanamkan

semangat Pancasila dalam diri kita, karena hal tersebut merupakan jati diri Bangsa

Indonesia. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan rasa semangat

pancasila  salah satunya bisa terjun langsung kepada para pelajar ataupun mahasiswa

untuk diberi soal tentang nilai-nilai pancasila.

  Sosialisasi tentang nilai-nilai Pancasila sangat diperlukan agar generasi muda yang

akan menjadi penerus bangsa ini tidak lupa dan bisa terus menjaga jati diri Bangsa

Indonesia. Mengingat bahwa di era industri 4.0 ini, para generasi millenial akan dituntut

untuk berlomba-lomba menciptakan inovasi dan juga berpikiran kreatif, sehingga

dikhawatirkan banyak remaja akan mulai melupakan jati diri Bangsa Indonesia.

Berkembangnya ilmu teknologi menjadi pengaruh terbesar dalam perubahan karakter

dan juga tingkah laku generasi milenial, akibat dari perkembangan ilmu teknologi

tersebut, pancasila kini sedikit demi sedikit mulai tergerus oleh globalisasi yang selalu

memberi pengaruh buruk terhadap generasi milenial.

Generasi milenial adalah generasi yang tidak lepas dari perkembangan teknologi,

tingkat penggunaan internet saat ini sangatlah meningkat, dimana anak yang berusia
mulai dari 7Th ke atas sudah dapat menggunakan gadjetnya untuk membuka segala

macam hal yang terdapat di internet. Maka dari itu mari kita isi waktu luang kita dengan

melakukan hal positif dengan begitu kita dapat berguna bagi orang lain.

contoh penerapan nilai pancasila :

1. Menjaga toleransi atau saling hormat menghormati di antara umat beragama agar

tercapai kedamaian dan kenyamanan bersama.

  2. Menghargai perbedaan di tengah masyarakat yang terdiri dari banyak suku, agama,

ras, dan adat istiadat (SARA).

  3. Meningkatkan kreativitas dan inovasi dari diri sendiri untuk memajukan bangsa

Indonesia.

4. Ikut serta dalam pemilihan umum dengan kita menggunakan hak pilih atau mengajak

orang lain untuk menggunakan hak pilihnya.

5. Selalu berusaha sebaik mungkin untuk membantu orang-orang yang sedang dilanda

kesulitan.12

12
Anonim, (2022) Penerapan Nilai Pancasila Pada Generasi Milenial diakses pad

https://bam.stiki.ac.id/penerapan-nilai-pancasila-pada-generasi-milenial/
D. Kesimpulan

1. Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia Pada Masa Kini.

Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara berarti Pancasila digunakan dan diberlakukan

sebagai pedoman dalam penyelenggaraan negara dan dasar kehidupan terkait aktivitas serta

sikap masyarakat Indonesia.

2. Pengertian Karakter dan Moralitas Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian

seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini dan

digunakan sebagai landasan untuk cara pandang , bepikir, bersikap dan bertindak

3. Penyebab memudarnya nilai pancasila di kalangan remaja ialah adanya globalisasi.

4. Peran Pancasila bagi generasi milenial adalah dapat menjadi jembatan bagi kaum

milenial untuk membuat batas atas pengaruh dunia luar, dan membuat batas

perbedaan agar mampu membedakan antara pengaruh negatif dan positif dari

perkembangan jaman

5. Untuk menanam nilai nilai pancasila diperlukan kesadaran individu generasi

milenial salah satu contoh nya sebagai berikut :

 Menjaga toleransi atau saling hormat menghormati di antara umat beragama


agar tercapai kedamaian dan kenyamanan bersama.
 Menghargai perbedaan di tengah masyarakat yang terdiri dari banyak suku,
agama, ras, dan adat istiadat (SARA).

 Meningkatkan kreativitas dan inovasi dari diri sendiri untuk memajukan bangsa
Indonesia.
 .Ikut serta dalam pemilihan umum dengan kita menggunakan hak pilih atau
mengajak orang lain untuk menggunakan hak pilihnya.
 Selalu berusaha sebaik mungkin untuk membantu orang-orang yang sedang
dilanda kesulitan.

E. Daftar Pustaka

Apartando Paus, ‘’Kamus Populer’’, (Surabaya: PT. Arkola, 1994), h. 666

Freedoomsiana, (25 maret 2021) ‘’ arti relevan dan relevansi’’ (online)


https://www.freedomsiana.id/arti-relevan-dan-relevansi/

Diadona, (24 juni 2020) ‘’ Pengertian Relevansi Pendidikan, Prinsip, dan Nilai
Informasi Akuntansi Menurut Para Ahli ’’ (online)
https://www.diadona.id/d-stories/pengertian-relevansi-pendidikan-prinsip-dan-
nilai-informasi-akuntansi-menurut-para-ahli-2006244.html

P. Dita , ‘’pengertian Moralitas dan Kreativitas’’, (2022)


https://www.academia.edu/18000879/Pengertian_Moralitas_Dan_Kreativitas

unnes Masrukhi, ‘’Implementasi Pendidikan Karakter dalam Perkuliahan ‘’


(26 januari 2015)
https://masrukhiunnes.wordpress.com/2015/01/26/implementasi-pendidikan-
karakter-dalam-perkuliahan/

Indrayani, ‘’pengertian prilaku,’’ (2018)


http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/657/2/BAB%20II.pdf

Ivan Mulya Saputra, Peter Remy Yosy Pasla,’’ PERBANDINGAN ORGANIZATION


CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PENDIDIK (DOSEN) DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS XYZ,’’ ( 1 Agustus 2020)
Redaksi Jurnal Parsimoni

Rusdiyani Efi , (2022) ‘’ Pembentukan Karakter dan Moralitas bagi Generasi Muda
yang Berpedoman pada Nilai-nilai Pancasila serta Kearifan Lokal’’ (online)
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/10740/4%20Efi
%20Rusdiyani.pdf?sequence=1
Alghifari Mahesa, (Juni 1, 2021) “ Peran Pancasila bagi Generasi Milenial” (Online)
https://kmjurnalistik.com/2021/06/01/peran-pancasila-bagi-generasi-

Kendira Adelina M Vallery, (30 Januari 2018 ) "Memudarnya Nilai Pancasila di

Kalangan Anak Muda" (online)

https://www.kompasiana.com/vellamassardi/5a705d97ab12ae2e6674ad93/

memudarnya-nilai-pancasila-di-kalangan-anak-muda

Anonim, (14 November 2016)” Penguatan Pancasila di Kalangan Generasi Muda’’


(online)
https://wantimpres.go.id/id/penguatan-pancasila-di-kalangan-generasi-muda/

Anonim, (2022) ” Penerapan Nilai Pancasila Pada Generasi Milenial (online)

https://bam.stiki.ac.id/penerapan-nilai-pancasila-pada-generasi-milenial/

Anda mungkin juga menyukai