Anda di halaman 1dari 10

KARYA TULIS INOVASI

BIDANG/SUBTEMA : PERDAMAIAN, KEADILAN DAN


KELEMBAGAAN YANG TANGGUH
“PERAN MAHASISWA SEBAGAI AGENT OF CHANGE
DALAM MEWUJUDKAN TUJUAN PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN DI KABUPATEN WONOGIRI”

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendaftar


Program Penghargaan Bagi Pemuda Berprestasi
Kabupaten Wonogiri
Tahun 2023

Disusun Oleh:
ZAHWA DINAR APRILIANI
FAATIHAH NOMOR INDUK
MAHASISWA : 20210610148

PROGDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA 2023
1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kabupaten Wonogiri yang dipimpin oleh Bapak Joko Sutopo dan
Edy Santoso yang pemerintahan dan anggaran yang diorientasikan pada
pencapaian visi “Wonogiri Sukses, Beriman, Berbudaya, Berkeadilan dan
Demokratis” melalui misi “Wonogiri Alus Dalane, Rame Pasare, Gratis
Sekolahe, Sehat Wargane dan Sukses Petanine”. Perlu dukungan
masyarakat, dan kontribusi dari mahasiswa untuk memberikan bantuannya
terjun langsung ke masyarakat untuk mengabdi membangun dan
memajukan daerah-daerah di Kabupaten Wonogiri.
Mahasiswa termasuk dalam kalangan pelajar, yang berkesempatan
mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, tidak semua memiliki
kesempatan untuk itu. Terlebih lagi realita yang saat ini ada manakala
biaya kuliah yang semakin mahal. Semakin sedikit pula yang dapat
mengenyam pendidikan di bangku perkuliahan. Mahasiswa memiliki
potensi yang besar untuk berkontribusi dalam pembangunan Kabupaten
Wonogiri dalam berbagai bidang sesuai dengan tujuan SDGs yaitu untuk
menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang inklusif dan
terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas
kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Mahasiswa berfungsi sebagai agen of change, sosial control, kaum
intelektual serta insan akademis. Kita mengenal dengan slogan “ Maju
mundurnya suatu bangsa tergantung kepada pemudanya”. Mahasiswa
adalah bagian dari pemuda yang berintelektual, berkemampuan akademis
yang baik, berakhlak dan memiliki potensi serta motivasi untuk perubahan
yang selalu ditunggu perannya dalam pembangunan.
Tentunya kita memaknai hakikat sebagai mahasiswa dan posisi kita
dalam pembangunan daerah. Sebagai putra dan putri dari Kabupaten
Wonogiri, sudah selayaknya wawasan kedaerahan menjadi salah satu hal
yang harus dimiliki oleh setiap pemuda di Wonogiri. Wawasan kedaerahan
tidak harus diartikan dengan berpartisipasi secara langsung untuk bekerja
dan mengabdi di pemerintahannya. Kita sebagai puta putri daerah saat ini
menimba ilmu di luar daerah bisa menunjukkan kepedulian dalam
pembangunan daerah dengan berbagai cara, seperti ikut membangun citra
yang baik, berprestasi di bidang keilmuan masing-masing dan membawa
nama baik daerah serta adanya komitmen dalam membangun dimana pun
kita berada.

1.2 PERUMUSAN MASALAH


Dari uraian identifikasi permasalahan yang ada, maka dapat kami
rumuskan permasalahan yaitu
a) Penyebab kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten
Wonogiri ?
b) Kebijakan untuk menanggulangi kekerasan terhadap perempuan dan
anak di Kabupaten Wonogiri?
c) Bagaimanakah peran pemerintah dalam pemenuhan hak sipil bagi
warga negara terutama perempuan dan anak-anak di Kabupaten
Wonogiri?

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan 16 merupakan tujuan yang menjadi prasyarat utama dalam
pencapaian seluruh tujuan dalam Pembangunan Berkelanjutan. Tujuan
16 berupaya menguatkan masyarakat yang inklusif dan damai (Peace),
terwujudnya penegakan keadilan (Justice) dengan menyediakan akses
keadilan untuk semua, serta membangun institusi yang tangguh (Strong
institutions).
Mahasiswa memiliki peranan untuk membimbing masyarakat
dalam menjalankan berbagai aturan, sebagai role model dalam pola
tingkah laku, dan sebagai agen perubahan (agent of change). Mahasiswa
sebagai agen perubahan (agent of change) tidak terlepas dari tujuan
Pendidikan Tinggi (PT), yaitu berkembangnya potensi mahasiswa agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa. Tujuan
dari pendidikan tinggi tersebut yang pada akhirnya diharapkan dapat
mendukung program tujuan pembangunan berkelanjutan.
Mahasiswa harus memiliki pemikiran kritis dan peka terhadap
masalah apa yang dihadapi di masyarakat, kemudian menyampaikan
pendapatnya dan turut berpartisipasi dalam mengatasi permasalahan
tersebut.
Secara garis besar peran dan fungsi mahasiswa sebagai agent of
change diantaranya adalah :
a) Peranan moral. Mahasiswa dapat bebas untuk memilih kehidupan
seperti apa yang mereka inginkan. Karena hal tersebutlah,
mahasiswa kemudian dituntut untuk bertanggung jawab terhadap
moral dari diri masing-masing sebagai seorang individu yang
memiliki ilmu dan wawasan, agar mampu menjalankan kehidupan
dengan bertanggung jawab serta sesuai dengan moral yang ada dan
hidup di dalam masyarakat.
b) Peranan sosial. Selain bertanggung jawab atas dirinya sendiri,
mahasiswa memiliki peran sosial, artinya bahwa kehadiran
mahasiswa serta segala sesuatu yang diperbuat dapat membawa
manfaat bagi lingkungan di sekitarnya, masyarakat sekitar dan tidak
hanya membawa manfaat untuk dirinya sendiri saja.Memperluas
bidang usaha guna meningkatkan pendapatan masyarakat.
c) Peranan intelektual. Artinya mahasiswa adalah seseorang yang
disebut sebagai insan yang intelektual dan harus mampu
mewujudkan status yang tersemat dalam diri mahasiswa di
kehidupan nyata. Mahasiswa diharapkan dapat mampu menyadari
fungsi yang sebenarnya dan dasar ketika menjadi seorang
mahasiswa, yaitu mendalami ilmu pengetahuan serta memberikan
pengetahuan yang ia miliki untuk membuat perubahan ke arah yang
lebih baik dengan menggunakan intelektualitas atau kecerdasan yang
ia peroleh selama mengenyam pendidikan di universitas.
2. PEMBAHASAN
2.1 SOLUSI PERMASALAHAN
Kasus kekerasan pada anak dan perempuan terus meningkat
dari tahun ke tahun. Penyebab kekerasan di Wonogiri diantaranya:
kurangnya dasar pendidikan agama, kurangnya perhatian orang tua
karena ditinggal merantau, kurangnya pendidikan seks pada anak
sesuai tingkat sekolah, faktor kemiskinan, pengangguran, pergaulan
bebas dan gaya hidup, hilangnya karakter dan budaya bangsa.
Dalam rangka untuk mencapai sasaran utama dari Tujuan 16
arah kebijakannya adalah: (1) meningkatkan akses semua perempuan
dan anak terhadap pelayanan yang berkualitas dan mendukung
kelangsungan hidup dan tumbuh kembang, (2) menguatkan sistem
perlindungan perempuan dan anak yang mencakup pencegahan,
penanganan, dan rehabilitasi perempuan dan anak korban tindak
kekerasan, eksploitasi, penelantaran, dan perlakuan salah lainnya, (3)
meningkatkan efektivitas kelembagaan perlindungan perempuan dan
anak, (4) mendorong perempuan untuk ikut aktif terlibat dalam dunia
wirausaha, (5) meningkatkan kapasitas dan skill perempuan yang
berpotensi di dunia wirausaha, (6) Mendorong dibukanya kesempatan
yang sama bagi perempuan di semua lini kepemimpinan di
masyarakat, (7) Koordinasi dengan berbagai pihak dalam rangka
menjalankan pemenuhan hak anak, (8) Penanaman nilai-nilai
keagamaaan sejak dini.

2.2. LANGKAH-LANGKAH IMPLEMENTASI


Sustainable Development Goals (SDGs) memiliki motto “No
One Left Behind”. Artinya, sebagai mahasiswa tentu kita menjadi
tombak bangsa yang wajib memiliki prinsip jika tidak boleh ada satu
orang pun yang tertinggal. Selain itu, sebagai ujung tombak bangsa,
mahasiswa juga mampu diharapkan membawa bangsa Indonesia ke
arah yang lebih baik.
Dengan demikian, mahasiswa diharapkan senantiasa dapat
membantu masyarakat dalam menghadapi segala tantangan yang ada
sebagai bekal pendidikan yang melahirkan pengetahuan dan
keterampilan tersebut harus dimanfaatkan agar bisa memajukan
kesejahteraan bangsa Indonesia.
Sebagai pemegang peran yang penting dalam berkontribusi
kepada masyarakat mewujudkan Indonesia menjadi negara maju,
mahasiswa menjadi “Agent of Change” dan “Social Control” bagi
bangsa. Oleh sebab itu, mahasiswa memiliki kontribusi bagi
penggerak masyarakat untuk mewujudkan suatu perubahan yang lebih
baik bagi bangsa Indonesia dengan ilmu, gagasan, dan pengetahuan
yang dimiliki mahasiswa.
Dengan demikian, mahasiswa dapat membantu pemerintah
menjalankan agenda dengan cara melakukan sosialisasi
tentang Sustainable Development Goals (SDGs) kepada masyarakat
agar masyarakat mengetahui agenda pemerintah yang sedang
dilaksanakan dan masyarakat diharap dapat mendukung dan
berpartisipasi dalam berjalannya agenda tersebut.
Tujuan 16 merupakan tujuan yang menjadi prasyarat utama
dalam pencapaian seluruh tujuan dalam Pembangunan Berkelanjutan.
Tujuan 16 berupaya menguatkan masyarakat yang inklusif dan damai
(Peace), terwujudnya penegakan keadilan (Justice) dengan
menyediakan akses keadilan untuk semua, serta membangun institusi
yang tangguh (Strong institutions). Dalam kaitannya dengan Tujuan
16 nasional ditetapkan 12 target dengan 34 indikator.
Kebijakan Tujuan 16. Tujuan 16 Perdamaian, keadilan dan
Kelembagaan yang Tangguh di Kabupaten Wonogiri difokuskan pada
tiga sasaran utama berikut: (1) mengurangi segala bentuk kekerasan
terhadap perempuan dan anak; (2) meningkatkan peran perempuan
dalam pengambilan keputusan untuk menciptakan kebijakan yang
inklusif dan melindungi; dan (3) menjalankan peran pemerintah dalam
pemenuhan hak sipil bagi warga negara terutama perempuan dan
anak-anak.
Dalam rangka untuk mencapai ketiga sasaran utama dari
Tujuan 16 arah kebijakannya adalah: (1) meningkatkan akses semua
perempuan dan anak terhadap pelayanan yang berkualitas dan
mendukung kelangsungan hidup dan tumbuh kembang, (2)
menguatkan sistem perlindungan perempuan dan anak yang
mencakup pencegahan, penanganan, dan rehabilitasi perempuan dan
anak korban tindak kekerasan, eksploitasi, penelantaran, dan
perlakuan salah lainnya, (3) meningkatkan efektivitas kelembagaan
perlindungan perempuan dan anak, (4) mendorong perempuan untuk
ikut aktif terlibat dalam dunia politik, (5) meningkatkan kapasitas dan
skill perempuan yang berpotensi di dunia politik, (6) Mendorong
dibukanya kesempatan yang sama bagi perempuan di semua lini
kepemimpinan di masyarakat, (7) Koordinasi dengan berbagai pihak
dalam rangka menjalankan pemenuhan hak anak, (8) Penanaman
nilai-nilai keagamaaan sejak dini.
Program Tujuan 16. Berdasarkan arah kebijakan yang selaras
dengan pencapaian Tujuan 16 TPB, program yang terkait dengan
mengurangi segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak
yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Wonogiri adalah: (1)
Program Perlindungan Perempuan dan Anak, (2) Program Kesetaraan
Gender dan Pemberdayaan Perempuan, (3) Program Peningkatan
Kualitas Keluarga.

2.3 KEBERLANJUTAN KARYA INOVASI


Berdasarkan Tujuan Pembangunan berkelanjutan 17 indikator
Sustainable Development Goals (SDGs) diantaranya :
a. Tanpa kemiskinan: pengentasan segala bentuk kemiskinan di
semua tempat.
b. Tanpa kelaparan: mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan
pangan dan perbaikan nutrisi, serta menggalakkan pertanian yang
berkelanjutan.
c. Kehidupan sehat dan sejahtera: menggalakkan hidup sehat dan
mendukung kesejahteraan untuk semua usia.
d. Pendidikan berkualitas: memastikan pendidikan berkualitas yang
layak dan inklusif serta mendorong kesempatan belajar seumur
hidup bagi semua orang.
e. Kesetaraan gender: mencapai kesetaraan gender dan
memberdayakan semua perempuan.
f. Air bersih dan sanitasi layak: menjamin akses atas air dan
sanitasi untuk semua.
g. Energi bersih dan terjangkau: memastikan akses pada energi
yang terjangkau, bisa diandalkan, berkelanjutan dan modern untuk
semua.
h. Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi: mempromosikan
pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif, lapangan
pekerjaan dan pekerjaan yang layak untuk semua.
i. Industri, inovasi dan infrastruktur: membangun infrastruktur
kuat, mempromosikan industrialisasi berkelanjutan dan mendorong
inovasi.
j. Berkurangnya kesenjangan: mengurangi kesenjangan di dalam
dan di antara negara-negara.
k. Kota dan komunitas berkelanjutan: membuat perkotaan menjadi
inklusif, aman, kuat, dan berkelanjutan.
l. Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab: memastikan
pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
m. Penanganan perubahan iklim: mengambil langkah penting untuk
melawan perubahan iklim dan dampaknya.
n. Ekosistem laut: pelindungan dan penggunaan samudera, laut dan
sumber daya kelautan secara berkelanjutan.
o. Ekosistem daratan: mengelola hutan secara berkelanjutan,
melawan perubahan lahan menjadi gurun, menghentikan dan
merehabilitasi kerusakan lahan, menghentikan kepunahan
keanekaragaman hayati.
p. Perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh:
mendorong masyarakat adil, damai, dan inklusif.
q. Kemitraan untuk mencapai tujuan: menghidupkan kembali
kemitraan global demi pembangunan berkelanjutan.
Sebagai generasi milineal dalam mewujudkan atau mensukseskan
SDGs dengan cara :
a. Membudayakan Literasi
Budaya literasi dapat meningkatkan wawasan pengetahuan
sehingga meningkatkan Indeks Prestasi Manusia (IPM), dengan
meningkatnya IPM kualitas sumber daya manusia juga akan
meningkat. Pengetahuan tentang pendidikan seks sejak dini dapat
melindungi anak dari kasus kekerasan dan perundungan.
b. Mengkampanyekan Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak
Berperan aktif dalam mengkampanyekan perlindungan terhadap
perempuan dan anak melalui media sosial maupun sosialisasi
secara langsung kepada masyarakat.
c. Aktif dalam Kegiatan Sosial
Berperan aktif dalam kegiatan sosial adalah sebuah cara yang bisa
kita lakukan untuk membantu pemerintah mengurangi
permasalahan sosial. Seperti menjadi relawan saat terjadi bencana
alam, kegiatan sosialisasi jemput bola terhadap anak yang
mengalami perundungan dan pengetahuan keagamaan
merupakan trauma healing yang dapat menyelamatkan mental
generasi penerus bangsa.

3. PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
Mahasiswa berfungsi sebagai agen of change, sosial control,
kaum intelektual serta insan akademis, sebagai mahasiswa dapat
menunjukkan kepedulian dalam pembangunan Kabupaten Wonogiri
untuk menjadi lebih baik lagi dengan berbagai cara, seperti ikut
membangun citra yang baik, berprestasi di bidang keilmuan masing-
masing dan membawa nama baik daerah serta adanya komitmen dalam
membangun di mana pun kita berada.
Ilmu dan wawasan yang dimiliki mahasiswa akan memperluan
wawasan dan pandangan, memberikan bekal teoritis maupun praktis
dalam pemecahan masalah. Seorang mahasiswa akan dapat dengan
mudah menyelesaikan masalah yang ada yang pada masa dahulu pernah
ditemui manusia dan dirumuskan dalam berbagai teori pemecahannya.
Peran atau kontribusi yang bisa mahasiswa lakukan pada daerah
khususnya Kabupaten Wonogiri dengan cara yang bersifat praktikal
dengan terjun langsung di masyarakat. Tentu semua didasari oleh
kerangka berfikir ilmiah. Mahasiswa dapat memulai aksinya berpijak
dari masalah-masalah yang ada pada Kabupaten Wonogiri, maupun
potensi besar yang belum terkembangkan atau teroptimalkan yang dapat
memperbaiki dan memajukan daerah. Baik dalam bidang pendidikan,
pangan, iptek, kesehatan, pertanian, sosial, budaya dan pemerintahan.

4. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai