Anda di halaman 1dari 6

“Pelajar NU dan Tantangan Masa Depan”

Di era globalisasi saat ini ditopang dengan kemajuan teknologi


yang sangat pesat, peran pelajar terutama pelajar NU sangat dibutuhkan
terutama dalam menghadapi tahun 2045 yang digadang-gadang sebagai
tahun Indonesia emas. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
membuka selebar-lebarnya akses terhadap data dan informasi di seluruh
dunia sehingga melimpahnya informasi di internet, hal ini ibarat dewa
janus satu sisi memberikan manfaat positif, dan satu sisi berdampak
negatif. Kita sebagai generasi muda saat ini dengan segala kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi selain memanfaatkannya dengan bijak
juga penting untuk meningkatkan literasi digital. Karena akses yang
terbuka lebar seringkali disalah gunakan mulai dari tersebaran konten
negative seperti pornografi, bahkan penyebaran berita bohong atau hoax,
isu-isu SARA oleh oknum yang tidak bertanggungjawab demi kepentingan
pribadi atau kelompok, bahkan untuk kepentingan memecah belah bangsa.
Hal ini membuktikan bahwasannya ketergantungan terhadap media
teknologi kian hari tiak bisa ditinggalkan. Pada masa remaja yang
merupakan masa transisi baik secara kepribadian, sikap, dan tingkah laku
yang akan menghadapi usia dewasa. Usia labil seperti ini yang menjadi
faktor penyebab seseorang ingin mencoba hal baru yang sebelumnya
belum pernah dilakukan. Mengapa demikian, karena perubahan tindakan
yang dilakukan tidak lain karena berbagai faktor pendukung seperti
kondisi sosial, faktor lingkungan, kesenjangan antara satu sama lain dalam
keluarga, dan berbagai faktor lain yang memungkinkan seorang pelajar
melakukan hal tersebut. Berbicara pemuda atau pelajar artinya berbicara
tingkat pendidikan seseorang, ketika taraf pendidikan semakin matang baik
secara konsep, metode, kurikulum, dan tata kelola pendidikan, maka
proses seseorang dalam memahami setiap persoalan yang ada akan jauh
lebih kritis dan akan jauh lebih matang dalam menghadapi suatu persoalan.
Kurangnya edukasi terkait pentingnya literasi digital, pemahaman terkait
pentingnya menerapkan akal sehat demi memperbaiki kualitas hidup dan
mudahnya para pelajar tergerus berbagai informasi menjadi hal yang harus
segera diperbaiki. Penyelesaian masalah terkait penyalahgunaan media
bisa terealisasi dalam 2 tahun apabila seorang IPNU bisa mengambil peran
sebagai formulator dalam menyuguhkan berbagai solusi yang bisa
ditawarkan terhadap para pelajar dan umumnya dikalangan masyarakat.

Jika dahulu, kontribusi NU dalam menjaga kedaulatan negara


melalui perjuangan kemerdekaan maka generasi NU masa kini juga harus
menjaga kedaulatan negara walaupun dengan cara yang berbeda, salah
satunya adalah menangkal paham radikalisme, berita bohong, isu SARA
yang tersebar di internet melalui platform media sosial yang banyak
digunakan. Generasi muda NU harus terampil dalam memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi sebagaimana kaidah “al-
muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah”, yakni
“Memelihara yang lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih
baik”.

Kemajuan IPTEK ditengah arus globalisasi yang cepat saat ini


adalah suatu keniscayaan yang tidak mungkin dihindari. Selain
memberikan berbagai manfaat yang telah kita rasakan, kemajuan IPTEK
juga membawa disruptif atau perubahan cepat yang mendasar.
Berdasarkan kaidah diatas, kaum muda NU selain mempertahankan tradisi
dan budaya lama juga harus tampil dalam era baru perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi dengan terampil memanfaatkan media
sosial untuk dakwah dan hal-hal positif lainnya.

Ada beberapa materi LAKUT yang dirasa mampu menjadi solusi


terkait permasalahan di atas, seperti penguatan ideologi pancasila bagi
kalangan pelajar yang mana dalam materi ini saya kira nilai-nilai yang
terkandung dalam ideologi mampu dijadikan sebagai pegangan bagi
pelajar dalam menilai suatu hal secara mendalam sehingga mampu
menjadi solusi dalam penanggulangan penyalahgunaan media dikalangan
pelajar. Seperti nilai sosial dalam bersikap, nilai keagamaan, nilai moral,
nilai persatuan dan kesatuan. Kemudian materi analisis sosial, yang mana
pastinya dalam materi ini poin penting yang harus tertanam dikalangan
pelajar IPNU yaitu bagaimana menjaga sikap kita sebagai seorang pelajar
dalam bertindak sehingga bisa menadi pelopor perubahan yang kongkrit
dikalangan pelajar. Seorang pelajar bisa dianggap baik apabila bisa
mempengaruhi orang lain kearah yang jauh lebih baik. Penerapan sikap
yang baik terutama bagi para pelajar yaitu dengan mampu menjawab suatu
persoalan dengan konsep yang matang sehingga permasalahan yang ada
bisa dikendalikan dan diselesaikan. Ketika pelajar sudah bisa
menempatkan sikap dan sifat yang baik dalam pengambilan kebijakan,
keputusan, tindakan, maka dalam mengurusi suatu persoalan akan lebih
mudah karena sudah ditopang dengan dasar kepemimpinan yang kuat.
Kemudian materi lainnya yaitu aswaja dan ke-NU-an yang mana dalam
materi tersebut para pelajar IPNU bisa menjadikan aswaja sebagai
manhajul fikr atau metode berfikir, sehingga para pelajar dalam menyikapi
suatu masalah bisa berpikir secara moderat, berkeseimbangan, dan adil.
Sehingga pola pikir para pelajar bisa dibuktikan dengan perubahan tindak
perilaku yang terkonsep dan tidak lepas dari nilai agama,sosial, dan
budaya. Materi gerakan sosial merupakan materi yang menurut saya akan
menjadi suatu materi yang akan sering terealisasi, karena gerakan sosial
akan selalu terjadi di masyarakat, maka dari itu IPNU harus menjadi
pelopor yang bisa memerikan kemanfaatan dan kemaslahatan dikalangan
masyarakat dengan berbagai gerakan-gerakan sosial yang terkonsep dan
tidak memandang etnis, golongan, dan status sosial masyarakat. Secara
keseluruhan materi LAKUT yang nantinya akandidapatkan bisa menjadi
mind mapping dalam merumuskan berbagai program, seperti seminar
pentingnya literasi digital.

“When you have big dreams for the progress of indonesia, never be
reluctant to make your dream come true, in fact someone’s dream will
come true when hard work and high desire are within you.” Ketika rekan-
rekan semua memiliki mimpi dan dengan kemauan serta kerja serta kerja
keras yang continue, maka mimpi apapun akan terwujud. Mimpi besar
saya yang akan memberikan perubahan besar terhadap kemajuan indonesia
serta dalam menyongsong abad kedua NU yaitu adanya kemandirian setiap
individu dalam mengekspresikan diri di berbagai bidang khususnya dalam
bidang literasi digital yang digeluti tanpa adanya tekanan sosial yang
mengharuskan setiap individu selalu ketergantungan kepada individu lain.
Sehingga kesejahteraan akan diraih ketika setiap individu memiliki
kemandirian dan kemauan yang besar untuk berkembang baik dari sisi
ekonomi, pendidikan, strata sosial, dan kebudayaan. Mimpi tersebut saya
rasa cukup penting karena ketika setiap individu atau pelajar sudah
memiliki peran masing-masing dalam mengekpresikan dirinya, maka
kondisi sosial, ekonomi, dan pendidikan seseorang akan jauh lebih baik
sehingga kemajuan bangsa indonesia dan dalam menyongsong abad kedua
akan jauh lebih mudah. Bagaimana caranya untuk mencapai itu? Tiada lain
cara dengan memberikan ruang seluas-luasnya terutama untuk para
pelajara dalam mencari potensi diri dan proses pengembangannya.
Menurut saya memberikan peran penting terhadap perubahan yang lebih
baik untuk indonesia yang lebih baik yaitu dengan memastikan setiap
orang paham akan pentingnya literasi digital dan paham terhadap
bagaimana cara yang bijak dalam menggunakan media sosial serta
toleransi terhadap diri sendiri ketika kondisi tubuh sedang kurang baik.

Dalam memberikan peran untuk kemajuan indonesia yang jauh


lebih baik, tentunya saya sendiri akan memberikan peran sesuai dengan
bidang yang saya tekuni. Langkah konkrit yang diterapkan yaitu
memberikan edukasi tentang literasi digital seara umum dan secara khusus
terkait cara penggunakan media yang tepat, baik untuk kalangan
masyarakat secara umum maupun pelajar NU ataupun pelajar secara
umum.
Mengutip dari perkataan Bung Karno “berikan saya 10 pemuda,
maka akan kugoncangkan dunia.” Dari perkataan tersebut bisa kita ke
tengahkan peran pelajar di masa depan yang mana harus siap secara
mandiri dengan kompetensi masing- masing, dan siap bersaing secara
kompetitif sesuai bidang yang ditekuni. Karena di zaman sekarang
kompetensi menjadi suatu kewajiban yang harus dimiliki setiap pelajar
sehingga pijakan dalam melangkah akan jauh lebih luas untuk bisa di
arungi.

Tentunya dalam mewujudkan setiap mimpi yang sudah dicatat,


harus ada langkah-langah kongkrit yang dilakukan,dan beberapa langkah-
langkah kongkrit saya khususnya untuk saya pribadi umumnya untuk para
pelajar NU dalam menjadikan indonesia lebih baik dan menyongsong abad
kedua NU yaitu dengan cara :

1. Program Pelajar Sadar Media Sosial


2. Seminar tentang Pentingnya Literasi Digital, bijak dalam
menggunakan media, dan seminar media lainnya.
3. Program Desain Grafis
4. Pelatihan Kewirausahaan

Program-program tersebut bisa menjadi program alternatif dalam


melakukan gerakan sosial di masyarakat ataupun dikalangan para pelajar
khususnya, sehingga peran IPNU sebagai pelajar yang menjadi garda
terdepan dalam menggalakan gerakan sosial dan peduli lingkungan. IPNU
hari ini dipandang sebagai agent of change, karena basis kader IPNU
secara kuantitas sudah banyak, sehingga pemanfaatan dan pengembangan
potensi setiap kader harus lebih baik dengan cara ditopang dengan berbagai
ruang-ruang untuk ekplorasi diri untuk menjawab tantangan di masa yang
akan datang.

Intinya setiap perubahan yang terjadi dalam diri kita harus


memberikan suatu efek yang baik terhadap lingkungan. Mimpi akan
terwujud ketika kemauan dan kerja keras tertanam dalam diri dan
disesuaikan dengan setiap potensi diri yang ada.

Wallahul Muafiq Ila Aqwamith Thariq

Anda mungkin juga menyukai